Anda di halaman 1dari 33

1

FIQH ZAKAT PERTANIAN

Dewi Ngatinah Uswatun Hasanah1; Anis Rofa’ah2; Bibit Yulia Wulamdari 3; Sekarlis Mardiana4

Program Studi Ekonomi Syariah


Fakultas Syariah Dan Ekonomi Islam
IAIN Curup
dewingatinah71@gmail.com 1 anisrofaah0@gmail.com 2 Bibityuliawulandari@gmail.com 3
Skarlismardiana@gmail.com 4

ABSTRAK
Zakat on agricultural products is one type of Zakat Maal, the object of which includes the results
of plants or plants of economic value such as grains, tubers, vegetables, fruits and others.
Agricultural products subject to zakat obligations are grains that are grown by humans and
become staple foods that can be stored, such as wheat, barley, rice and corn. This is the opinion
of the Shafi'i school. Meanwhile, the Hambali school also includes nuts in it.

Keywords: zakat ,zakat maal, agricultural

Zakat hasil pertanian merupakan salah satu jenis Zakat Maal, objeknya meliputi hasil tumbuh-
tumbuhan atau tanaman yang bernilai ekonomis seperti biji-bijian, umbi-umbian, sayur-mayur,
buah-buahan dan lain-lain. Hasil pertanian yang dikenakan kewajiban zakat adalah biji-bijian
yang ditanam manusia danmenjadi makanan pokok yang dapat disimpan, seperti gandum,
jewawut, beras dan jagung. Ini adalah pendapat mazhab Syafi’i.Sementara mazhab Hambali
memasukkan pula kacang-kacangan ke dalamnya.

Kata kunci: zakat, zakat mal, pertanian

PENDAHULUAN Rasulullah berikut ini ketika mengutus


Mu‘âdz Ibn Jabal ke Yaman
Didalam Al-Qur’an telah menerangkan
adanya kewajiban zakat yang harus di .‫خ ُذ‬ ‫ص َدقَةً ُتْؤ‬ َّ ‫ُم‬ ِ ْ َ‫ف‬
َ َ ‫ِم‬
ْ ‫ض َعلَْیھ‬
َ ‫َأن اهللََّ قَ ْد َفَر‬ ْ ‫َأخ ب ْرھ‬
penuhi dan dilaksanakan apabial telah
‫ِئ‬ ‫ِ ِ ِئ‬
memenuhi syarat-syarat wajib zakat dan ‫ِم‬ ْ ‫ م ْن َأ ْغنیَا ھ‬...
ْ ‫ِم َفُتَر ُّد َعلَى ُف َقَرا ھ‬
diserah kan pada yang membutuhkan, sabda

1
Mahasiswa Iain Curup Fakultas Syariah Dan Ekonomi Islam
2
Mahasiswa Iain Curup Fakultas Syariah Dan Ekonomi Islam
3
Mahasiswa Iain Curup Fakultas Syariah Dan Ekonomi Islam
4
Mahasiswa Iain Curup Fakultas Syariah Dan Ekonomi Islam
2

Artinya: “…Sampaikanlah bahwa Allah mafrûdhah yaitu hasil pertanian yang wajib
Ta’ala telah mewajibkan zakat pada harta dikeluarkan zakat.6
benda mereka, yang dipungut dari orang-
PEMBAHASAN
orang kaya dan diberikan kepada orang-
orang miskin di antara mereka.” [HR. Al- A. Landasan-landasan Zakat Wajib atas
Bukhâri].5 Tanam an dan Buah-buahan.
1. Al-Quran
Zakat hasil pertanian memiliki sistem
a. Firman Allah pada Q.S Al-
yang berbeda dari pembagian zakat yang di
Baqarah ayat 267 :
antaranya: zakatnya dikeluarkan langsung
ketika panen dan nishâb-nya relatif lebih
ِ ‫ٰيٓاَُّي َها الَّ ِذيْن ٰامُن ْٓوا اَنِْف ُقوا ِمن طَيِّ ٰب‬
‫ت َما‬
kecil dari pada zakat harta lainnya namun ْ ْ َ َ
kadar pengeluarannya lebih besar. zakat
pertanian, dalam Bahasa Arab sering disebut
ِ ‫َك َس ْبتُ ْم َو ِم َّمٓا اَ ْخ َر ْجنَا لَ ُك ْم ِّم َن ااْل َ ْر‬
‫ض ۗ َواَل‬
dengan istilah az-zurû‘ wa ats-tsimâr
‫َستُ ْم بِ ٰا ِخ ِذيْ ِه‬ ِ ِ َ ‫َتي َّمموا الْ َخبِي‬
ْ ‫ث م ْنهُ ُت ْنف ُق ْو َن َول‬ ْ ُ َ
(tanaman dan buah-buahan) atau an-nâbit au
al- khârij min al-ardh (yang tumbuh dan ‫ض ْوا فِ ْي ِه ۗ َوا ْعلَ ُم ْٓوا اَ َّن ال ٰلّهَ غَنِ ٌّي‬ ِ
ُ ‫آاَّل اَ ْن ُت ْغ ِم‬
keluar dari bumi), yaitu zakat hasil bumi
yang berupa biji-bijian, sayur-sayuran dan ‫َح ِم ْي ٌد‬
buah-buahan sesuai dengan yang ditetapkan
“Wahai orang-orang yang
dalam Alquran dan Sunah dan Ijmak Ulama.
beriman! Infakkanlah sebagian dari
Zakat pertanian adalah salah satu jenis zakat
hasil usahamu yang baik-baik dan
yang memiliki tuntunan langsung dari
sebagian dari apa yang Kami
Alquran dan Hadis Rasulullah yaitu dalam
keluarkan dari bumi untukmu.
Surah al-An‘âm ayat 141. Al-Qurthubi
Janganlah kamu memilih yang buruk
dalam kitab tafsirnya menyebutkan sebagian
untuk kamu keluarkan, padahal
besar Para Ulama menafsirkan lafal “ ُ‫قَّھَح‬
kamu sendiri tidak mau
“dalam ayat tersebut adalah zakâh al-
mengambilnya melainkan dengan
memicingkan mata (enggan)
terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa
5
Al-Bukhâri al-Ja‘fi, Shahîh al-Bukhâri (Al-Jâmi‘
ash-Shahîh al-Mukhtashar min Umûr Rasûlillâh
SHallallâh ‘Alaihi wa Sallam wa Sunanih wa
Ayyâmih), ed. Muhammad Zuhair Ibn Nâshir (t.t.p.,
Dâr Tûq an-Najâh, 1422 M), jilid II, h. 128, 6
Ainiah Abdullah, MODEL PERHITUNGAN
dikeluarkan dalam Kitâb az-Zakâh, Bâb Akhż az- ZAKAT PERTANIAN (Studi Di Kecamatan Kuta
Zakâh min al-Agniyâ’ wa Turadd fî al-Fuqarâ’ Haits Makmur Aceh Utara), At-Tawassuth, Vol. II, No. 1,
Kânû nomor 1496. 2017, hal.70-71
3

Allah Mahakaya, Maha bin Zaid , dan Muhammad bin


Terpuji.”( Q.S Al- Baqarah 2:267)7 Hanafiah berpendapat bahwa yang
b. Q.S Al- An’am Ayat 141 dimaksud dengan "hak nya dalam
ayat tersebut adalah "zakata wajib
ٍ ‫ت َّم ْعرو ٰش‬
‫ت َّوغَْي َر‬ ُْ َ ْٓ ‫َو ُه َو الَّ ِذ‬
ٍ ّ‫ي اَنْ َشاَ ج ٰن‬ 10% atau 5%.9

2. Hadis
ٗ‫ع ُم ْختَلِ ًفا اُ ُكلُه‬
َ ‫الز ْر‬ ٍ ‫م ْعرو ٰش‬
َّ ‫ت َّوالنَّ ْخ َل َو‬ ُْ َ a. Nabi saw. bersabda:

‫الر َّما َن ُمتَ َشابِ ًها َّوغَْي َر ُمتَ َشابِ ۗ ٍه‬


ُّ ‫الز ْيُت ْو َن َو‬
َّ ‫َو‬
ِ ‫ولَي‬
‫ُكلُ ْوا ِم ْن ثَ َم ِر ٖٓه اِذَٓا اَثْ َم َر َو ٰا ُت ْوا َح َّقهٗ َي ْو َم‬ َ ‫س َْأو ُس ٍق‬
ٌ‫ص َدقَة‬ ِ ‫يما ُدو َن َخ ْم‬
َ ‫سف‬َ َْ

ُّ ‫ادهٖۖ َواَل تُ ْس ِر ُف ْو ۗااِنَّهٗ اَل يُ ِح‬


‫ب‬ ِ ‫حص‬
َ َ “Tidak ada zakat bagi tanaman di bawah 5 wasaq.”

َ‫ال ُْم ْس ِرفِ ْي ۙن‬


“Dan Dialah yang menjadikan
tanaman-tanaman yang merambat
dan yang tidak merambat, pohon b. Diriwayatkan oleh Umar bahwa

kurma, tanaman yang beraneka Nabi saw. bersabda:

ragam rasanya, zaitun dan delima "Yang diairi oleh air hujan, mata air,
yang serupa (bentuk dan warnanya) atau air tanah, zakatnya 10%,
dan tidak serupa (rasanya). sedangkan yang diaiti penyiraman,
Makanlah buahnya apabila ia zakatnya 5%10
berbuah dan berikanlah haknya
c. Dari Mu’adz
(zakatnya) pada waktu memetik
hasilnya, tapi janganlah berlebih-
lebihan, Sesungguhnya Allah tidak
‫َع ْن طَْل َحةَ بْ ِن حَيْىَي َع ْن َأىِب بُْر َدةَ َع ْن َأىِب‬
menyukai orang-orang yang
‫صلى اهلل عليه‬- ‫ول اللَّ ِه‬ َّ : ‫وسى َو ُم َع ِاذ بْ ِن َجبَ ٍل‬
َ ‫َأن َر ُس‬ َ ‫ُم‬
berlebihan "(Q.S Al- An’am Ayat
‫ِإ‬
َ ‫ َب َعَث ُه َما ىَل الْيَ َم ِن فَ ََأمَرمُهَا َأ ْن يُ َعلِّ َما الن‬-‫وسلم‬
141)8 ‫َّاس َْأمَر‬
Banyak ulama terdahulu (salaf)
diantaranya Ta’far at-Tabari, Jabir

7
Q.S Al- Baqarah 2:267 9
Ibid. Hal.327
8
Q.S Al- An’am Ayat 141 10
Ibid,hal.331
4

‫الص َدقَ ِة ِإالَّ ِم ْن َه ِذ ِه‬


َّ ‫« الَ تَْأ ُخ َذا ىِف‬: ‫وقَ َال‬. ِ ِ
َ ‫دينَه ْم‬
1. Ibnu Umar dan Segolongan Ulama
Salat: Zakat Wajib atas Empat Jenis
َّ ‫اَألر َب َع ِة الشَّعِ ِري َواحْلِْنطَِة َو‬
ِ ِ‫الزب‬
‫يب َوالت َّْم ِر‬ ِ
ْ ‫اَألصنَاف‬
ْ ; Makanan:
Dari pendapat ibnu umar dan
Dari Tholhah bin Yahya dari
sebagian ulama zakat wajib pertanian
Abu Burdah, dari abu musa dan
dibagi menjadi empat yaitu dua jenis
Mu’adz bin jabal berkata bahwa
biji-bijian ( gandum (hintan) dan
nabi Rasulullah SAW. mengutus
jenis gandum lain (syair)) dan dua
keduanya ke Yaman dan
jenis buah- buahan anggur dan
memerintahkan kepada mereka
kurma. Hal itu berdasarkan riwayat
untuk mengajarkan agama. Lalu
dari sumber Ahmad, Musa bin
beliau bersabda. “ janganlah
Thalhah, Hasan, Ibnu Sirin, Sya'bi,
menarik zakat selain pada empat
Hasan bin Salih, Ibnu Abi Laila,
komoditi: gandum kasar,
Ibnu Mubarak, dan Abu Ubaid, dan
gandum halus, kismis, dan
disahkan oleh Ibrahim dan Zad Zara.
kurma.”
Mereka beralasan sebagai berikut:
Pada hadits ini menjelaskan
bahwa zakat hasil pertanian a. Hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu
bukanlah untuk seluruh tanaman Majah dan Daruquthni dari
sumber Umar bin Syu'aib, dari
3. Ijma’
ayahnya, dari kakeknya lagi,
Para ulama sepakat tentang wajibnya
bahwa "Z-kat pada zaman
zakat sebesar 10% atau 5% dan
Rasulullah hanya atas gandum,
keseluruhan hasil tani, sekalipun
biji gandum, kurma, dan anggur,"
mereka berbeda pendapat tentang
sedangkan Ibnu Majah
ketentuan-ketentuan lain."
menambahnya dengan "jagung"

b. Hadis yang diriwayatkan dari


sumber Abu Burda dari sumber
Abu Musa dan Mu'az, bahwa
Rasulullah saw mengirim mereka
B. Hasil-hasil Pertanian yang Wajib berdua ke Yaman untuk mengajar
Zakat penduduk di sana mengenai
agama, di antaranya mereka
diperintahkan agar memungut
5

zakat hanya dari empat macam: Abu Hanifah berpendapat bahwa


gandum, biji gandum, kurma, dan semua hasil tanaman, yaitu yang
anggur. Dan juga berdasarkan dimaksudkan untuk mengeksploatasi dan
kenyataan bahwa selain dari memperoleh penghasilan dari
keempat jenis itu tidak ada penanamannya, wajib zakatnya sebesar 10%
landasan nashnya, atau 5%. Oleh karena itu dikecualikannya
kayu api, ganja, dan bambu, oleh karena
Begitu juga ijmak, dan semacamnya, di
tidak biasa ditanam orang, bahkan
samping hanya empat itu yang terdapat
dibersihkan dan semuanya itu. Tetapi bila
dan sangat dibutuhkan, yang
seseorang sengaja menanami tanahnya
menganalogikan yang lain dengan
dengan bambu, kayu, atan ganja, maka ta
keempat jenis itu tidaklah benar,
wajib mengeluarkan zakatnya 10%
sehingga hanya empat jenis itulah yang
merupakan dasar la tidak mempersyaratkan semuanya
itu harus berupa makan pokok, kering, bisa
2. Malik dan Syafi'i: Zakat atas Seluruh
disimpan, bisa ditakat, dan bisa dimakan.
Makanan dan yang Dapat Disimpan:
Oleh karena tu Daud Zahiri dan kawan-
Malik dan Syafi'i berpendapat bahwa kawannya, kecuali Ibnu Harm, mengatakan
zakat wajib atas segala makanan yang bahwa semua tanaman wajib zakat tanpa
dimakan dan disimpan, bijian dan buahan kecuali. Demikian itu adalah juga pendapat
kering seperti gandum, bijinya, jagung, padi, Nakha'i, dalam salah satu dua riwayat
dan sejenisnya. Yang dimaksud dengan tentangnya, Umar bin Abdul Aziz, Mujahid,
makanan adalah sesuatu yang dijadikan dan Hamad bin Abu Sulaiman.
makanan pokok oleh manusia pada saat
Tetapi Abu Hanifah dibantah oleh dua
normal bukan dalam masa luar biasa. Oleh
kawannya yaitu Abu Yusuf dan Muhamad,
karena itu menurut mazhab Maliki dan
tentang tanaman yang tidak mempunyai
mazhab Syafi'i, pala, badam, kemiri, kenari,
buah tetap seperti sayur-sayuran, labu,
dan sejenisnya tidaklah wajib zakat,
mentimun, dan sebagainya. Menurut
sekalipun dapat disimpan karena tidak
pendapat Abu Hanifah dan kawan-
menjadi makanan pokok manusia. Begitu
kawannya, tebu, kunyit, kapas, dan
juga tidak wajib zakat, jumbu, delima, buah
ketumbar wajib dikeluarkan zakatnya
per, buah kayu, prem, dan sejenisnya, karena
sekalipun bukan makanan pokok atau tidak
tidaklah kering dan disimpan.
dimakan. Menurut Abu Hanifah, semua
buah buahan wajib dikeluarkan zakatnya,
6

sepert. jambu, per, persik) aprikot, tin, disirami zakatnya seperdua puluh,"
margge, dan lain-lain, baik basah, kering, tanpa membedakan tanaman yang
atau bukan. Begitu juga wajib mengeluarkan berbuah tetap dengan yang bukan,
10% zakat semua sayur-sayuran, seperti yang dimakan atau tidak dimakan,
timun, labu, semangka, wortel, lobak, kol, dan antara yang merupakan makanan
dan lain-lain. pokok atau bukan

Landasan yang dipakai oleh Abu C. Nisab Zakat Pertanian


Hanifah adalah sebagai berikut: Nishâb adalah batas jumlah

a Prinsip umum firman Allah dalam minimal sebuah harta zakat sehingga

surat al-Baqarah, dan tanaman- jatuh kewajiban zakat atas harta

tanaman yang Kami keluarkan untuk tersebut. Sesuai dengan Nash, Jumhur

kalian" tanpa memper bedakan apa Fukaha menetapkan nishâb zakat

dan di mana dikeluarkan." pertanian adalah 5 ausuq. Nishâb zakat


dihitung dari hasil panen yang sudah
b. Firman Allah swt, "Bayarlah
dikeringkan dan dibersihkan dari kulit-
haknya waktu memanennya!" sete
kulitnya atau senilai dengannya.
lah Allah menguraikan beberapa
Tanaman seperti padi yang disimpan
jenis makanan berupa tanaman-
tanpa dipisahkan dari kulitnya boleh
tanaman yang berkisi-kni dan yang
ditunaikan zakat dengan padi dan
tidak berkisi-kisi, kurma, pohon-
dihitung senilai nishâb beras atau dua
pohon yang bermacam-macam
kali lipat timbangan beras.
buahnya, zaitun, dan delima. Yang
paling jelas mengandung hak-haknya 1. Nisab Zakat Tanaman dan Buah-buahan

seperti itu adalah sayur-sayuran, Jumhur ulama yang terdiri dari para
karena sayur sayuran itulah yang sahabat, tabi'in, dan para ulama. sesudah
mungkin langsung dikeluarkan mereka berpendapat bahwa tanaman dan
haknya itu pada saat memetiknya, buahan sama sekali tidak wajib zakat sampai
sedangkan biji-bijian tidak bisa berjumlah lima beban unta (wasag), berdasar
dikeluarkan dengan segera karena kan sabda Rasulullah sa.w.. "Kurang dari
harus ditampi terlebih daitulu. lima watang tidak wajib zakat," Hadis ini

c Sabda Rasulullah s.a.w. disepakati adalah shahih.

"Yang diairi dari hujan zakatnya 2. Nisab Biji-bijian dan Buah-buahan

sepersepuluh, sedangkan yang


7

Terdapat beberapa hadis shahih yang literan penduduk Madinah dan timbangan
menyebutkan bahwa besar satu nisab biji- standar adalah timbangan penduduk
bijian dan buah-buahan adalah lima wasaq, Makkah. Perbedaan ini mengingat bahwa
dan para ulama sepakat bahwa satu wasaq penduduk Madinah adalah petani yang lebih
adalah enam puluh sha. Dengan demikian memerlukan literan dan dengan demikian
lima wasaq sama dengan tiga catus sha' literan mereka tentu lebih halus dan teliti,
Sebuah hadis marfu menyebutkan hal itu. sedangkan penduduk Makkah adalah
"Satu wasaq adalah enam puluh tha', tetapi pedagang yang membutuhkan alat
hadis itu dhaif. Jumlah ini berdasarkan timbangan yang lebih teliti dan halus pula.
ijmak yang dilaporkan oleh Ibnu Munzir dan
3. Nisab Biji-bijian dan Buah-buahan
lain-lain."
Berdasarkan Ukuran yang Dipergunakan
Besar Satu Sha Sekarang:

Menurut Lisan al-Arab, sha adalah Pendapat- Konversi Konversi


ukuran liter penduduk Madinah yang pendapat Untuk untuk
besarnya empat mud. Dalam satu hadis Beras Padi
disebutkan bahwa Nabi saw. mandi dengan Jumhur 610 kg -
air sebanyak satu sha' dan berwudhu' dengan Ulama
ait sebanyak satu mud Satu sha Nabi saw. Abû 875 kg -
adalah empat mud yang biasa berlaku dalam Hanifah
kalangan penduduk Madinah tersebut. Imam Al- 653 kg -
Qaradhâwi (lama),
Mud adalah juga ukuran liter yang
647 kg
oleh penduduk Madinah tersebut ditakar
(revisi)
besarnya sebanyak sepenuh kedua isi tangan
bila dipertemukan. Ma itu sendiri memang BAZNAS 653 kg -

berarti isi kedua tangan tersebut. Pengarang KHES 815 kg 1,481kg

al Dami mengatakan bahwa ia sudah Kemenag 750 kg 1.350 kg

menguji hal itu dan isinya benar. Nabi RI

sendiri memberikan saran agar dalam literan Qanun - 1.200 kg11

umat memakai ukuran literan penduduk Aceh no.

Madinah dan dalam timbangan memakai 10 tahun

ukuran timbangan penduduk Makkah.


11
Ainiah Abdullah, MODEL PERHITUNGAN
ZAKAT PERTANIAN (Studi Di Kecamatan Kuta
Beliau bersabda, "Literan standar adalah Makmur Aceh Utara), At-Tawassuth, Vol. II, No. 1,
2017, hal.75
8

2007 Bukhari meriwayatkan dan sumber Ibnu


Umar dari Nabi saw.. "Yang diairi olch
hujan atau mata air, atau merupakan rawa
Waktu Nisah Dihitung
Fusariy), zakatnya sepersepuluh, dan yang
Nisab dihitung setelah buah itu kering, yaitu diaini dengan bantuan binatang (nadzk),
setelah kurma menjad kurma yang siap zakatnya seperdua paluharly, menurut
makan dan anggur sudah matang, dan Azhari dan lainnya, adalah tanah yang
setelah diberikan kulitnya dalam hal bijian mendapat air dari banjit, lalu terbentuklah

Ghazal mengatakan, "Menghitungnya genangan air, hampir sama dengan anak

dilakukan setelah buah w misalnya sudah sungai yang digali untuk mengalirkan air ke

menjadi kurma, angeur sudah bisa dimakan, semestinya, Dinamakan demikian oleh

dan bijian telah dibersihkan kulitnya. karena banjir yang mengalir di situ tidak

Kecuali buahan yang dijadikan tepung terjadi atas usaha manusia. Sedangkan nadzh

bersama kulitnya seperti jagung, kurma yang adalah usaha pengairan dengan bantuan

harus disukati sebelum menjad kurma yang saniya, yaitu lembu untuk mengambil air

siap makan, dan yang disimpan dalam dari sumar.

kulitnya seperti padi Dalam hal itu Muslim meriwayatkan dari sumber Jabir
pemiliknya tidak perlu dibeban dengan dari Nabi saw..
kewajiban me huang kulitnya, oleh karena
"Yang diairi dengan sungai atau hujan,
akan mengak buahan tersebut
zakatnya sepersepuluh, dan yang diairi
Namun mengenai besar nisabnya, sebagian dengan bantuan binatang zakatnya seperdua
alama fikih melebihkan jumlah yang masih puluh
berkulit supaya sata, nisab cukup dari
Yahya hin Adam meriwayatkan dalam al-
jumlah yang bersih dari kulit. Dalam
Kharaj dari sumber Anas,
masalah ini, persoalan itu kembali kepada
para ahli tiap-tiap jenis dan macam buahan "Rasulullah saw mewajibkan yang diain
untuk menetapkannya. Yang penting jumlah oleh hujan zakatnya seper sepuluh, dan yang
satu nisab tertetapkan dari yang sudah bersih diaini oleh kincir, binatang, timba, Jan alat
dari kulit penyiram, zakatnya seperdua puluh.

D. Besar Zakat dan Macam-macamnya Ibnu Majah meriwayatkan dari Mu'az "Saya

10% dan 5% dikirim Rasulullah s.a.w ke Yaman untuk


memungut dari yang diairi oleh hujan dan
air tanah (ba'l) sebesar sepersepuluh, dan
9

yang dari yang disirs dengan bantuan Kini dengan Usaha Pengairan dan Tanpa Usaha
sebesar seperdua putah Pengairan:

Abu Ubaid mengatakan bahwa yang a Bila tanaman setengah tahun diaini dengan
dimaksud dengan al-Ba'l adalah tanah yang usaha pengairan tetapi setengah tahun lagi
mendapat air dari air tanahnya sendiri tanpa tanpa usaha pengairan, maka zakatnya 15%.
pengairan (sepert banyak tanaman anggur Ibnu Qudama mengatakan, "Kita tidak
dan ladang di Palestina). Demikian juga sem mendengar ada yang tidak setuju, oleh
tanah yang diairi tanpa alat usaha pengairan, karena apabila salah satu berlaku dalam
baik dari hujan maupun dan ait yang sepanjang tahun akan menimbul kar: akibat
dialirkan dari gunung, sungai, atau mata air hukum penuh, tetapi bila berlaku separuh
besar, atau mendapat air dari air tanahnya akan menimbulkan akibat hukum separuh
sendin, semuanya zakatnya 10%, pula.

Dalam al-Mughni dikatakan, "Ringkasnya b. Bila salah satu lebih banyak dari yang
tanah yang diairi dengan usaha pengairan, lain, maka ditutung usaha apa yang lebih
misalnya dengan hantuan binatang, tinba, banyak itu, lalu akan mengakibatkan
kincir, ata lain-lainnya, maka zakatnya 10%. konsekuensi hukum besar zakatnya sesuai
Sedangkan yang diairi tanpa saha pengairan, dengan usaha yang lebih banyak itu. Hal itu
maka zakatnya 5%, sesuai dengan hadis- menurut pendapat Atha, Tsauri, Abu
hadis yang kita tenis Hal itu oleh karena Hanifah, pendapat Syafi'i dalam salah satu
adanya usaha itu menggugurkan kewajiban periode, dan lebih dipercaya menurut
membayar sejumlah zakat karena alasan mazhab Hanbali.)
biaya, yang berarti cukup beralasan bila
c. Bila tidak bisa diketahui upaya mana yang
diben keringanan. Dan juga oleh karena
lebih besar, diairi atau tidak diairi, maka
zalat hanys wajib atas kekayaan yang
yang dimenangkan adalah kewajihan
berkembang, sedangkan usaha pengairan itu
membayar zakat sebesar 10% karena alasan
mengakibatkan per kembangan itu
untuk lebih hati hati. Hal itu oleh karena
berkurang, yang oleh karena itu kewajiban
kewajiban asal adalah membayar 10%
yang harus dibayarkan berkurang
sedangkan pengguguran 10% itu hanyalah
pula."Termasuk ke dalam kategori usaha
karena adanya upaya pengairan yang
pengairan itu pembelian air untuk tanah atau
sengaja, yang berdasarkan itu bila
ladang, menurut pendapat Nawawi dan lain
pengguguran itu tidak terjadi, maka yang
lain" Tanah yang dalam Setahun Diairi
berlaku adalah hukum asal. Dan juga oleh
10

karena hukum asal itu sesungguhnya adalah saat-saat tertentu, maka kedudukannya sama
tiadanys upaya yang sengaja itu pada banyak dengan kedudukan sungai yang wajib zakat
hal, yang oleh karena itu adanya upaya itu sebesar 10% Tetapi bila beban pekerjaan
tidak usah dipertimbangkan bila terdapat lebih banyak, yaitu saluran rusak yang
keragu-raguan. menyebabkan air banyak hilang dan oleh
karena itu penin harus dilakukan lagi, maka
Usaha Berat Pengairan
kedudukannya dalam hal ini sama denga
Timbul persoalan apabila pengairan itu sumur yang perlu dikeluarkan dengan
memerlukan pekerjaan pekerjaan besar yang bantuan binatang dan sebagainys Pendapat
tidak bisa dikerjakan dengan alat-alat biasa, ini diikuti oleh sebagian ulama mashab
seperti pembuatan waduk waduk dan Syafri, mentiss yang dilaporkan Rafi's dalam
saluran-saluran sekunder dan tertiernya. asy-Syark al-Kabir.
Dalam hal ini al-Mughni mengatakan bahwa
penggalian parit-parit dan pembuatan E. Menentukan Besar Zakat Secara

waduk-waduk itu tidak mengurangi besar Taksiran

zakat. Alasannya adalah bahwa usaha itu Rasullah saw memberikan contoh penentuan

termasuk ke dalam usaha perawatan tanah besar nisab dan zakat kurma dan anggur

yang tidak dikerjakan setiap tahun. Rafi'i secara harsh (taksiran), tidak berdasarkan

dalam ary-Syarh al-Kabir bet pendapat yang takaran dan beratnya. Dari segi bahasa arti

sama dan mengambil alasan bahwa dari kharsh adalah "menaksir dan

pekerjaan tambalian membuat saluran- "memperkirakan, yaitu penaksiran yang

saluran itu termasuk ke dalam usaha dilakukan oleh seorang ahli yang

perbaikan tanah yang tidak baik. Oleh berpengalaman dan jujur. Prakteknya adalah

karena itu apabila air mengalir kembali apabila buah sudah tua. maka orang itu

secara wajar kepada tanaman-tanaman itu, menaksir banyak kurma dan anggur itu

maka zakatnya tetap 10%. Hal itu berbeda kemudian memperkirakan berapa kurma dan

apabila pengairannya dilakukan dengan anggur jadinya. Dengan demikian dapat

bantuan alat-alat penyiram dan sebagainya. diketahu berapa besar zakatnya, dan segera

Imam Khattabi menguraikan lebih jelas, setelah kurma kering rakstnya dapat

"Bila tanaman memperoleh air dari saluran- langsing dikeluarkan)

saluran, maka secara analogi hal itu harus Manfaat penaksiran ini adalah bahwa kedua
dipertimbang Kan. Artinya apabila beban belah pihak, yaitu pemilik dan yang berhak
pekerjaan tidak lebih banyak dari beban dapat dijaga haknya Pemilik mempunyai
penggalian pertama dan penyebaran air pada hak penuh dalam memperlakukan
11

kekayaannya itu asalkan zakat dapat dia hanyalah duga-dugaan yang tidak bisa
terjamin pembayarannya, sedangkan amil dijadikan landasan hukum, yang sama
sebagai wakil mereka yang berhak dapat hukumnya dengan undian. Tetapi Jumhur
mengetahui berapa besar yang harus mengemukakan
dikeluarkan dan menagihnya.
1. Hadis yang diriwayatkan oleh Said bin
Khattabi mengatakan bahwa maksud dan Masayib' dari Itab Asid,
manfaat penaksiran itu adalah bahwa para
‫أن النبي صلى هللا عليه وسلم كان يبعث على الناس من‬
fakir miskin itu merupakan rekan pemilik
‫يحرص عليهم كرومهم‬
dalam pemilikan buahan itu. Bila pemilik
dikurangi haknya memperlakukan miliknya ‫وتمارهم‬

menurut yang dikehendakinya sampai buah Nabi saw. mengirim seseorang untuk
itu kering, maka hal itu berarti sewenang- menaksir banyak zakat anggur dan kurma
wenang terhadapnys dan akibatnya ia besar mereka. 2 Dari Said bin Musaiyib, dalam
kemung kinan akan mengganggu hak fakir satu riwayat lain,
miskin itu, oleh karena masing-masing tidak
‫امر رسول هللا صلى هللا عليه وسلم أن يخرص العنب كما‬
saling percaya-mempercayai ingi. Oleh
‫ کا تؤخذ ركاة النحل‬،‫ وتوحد ركانه ربا‬،‫يحرض النخل‬
karena itulah syariat menge luarkan
‫تمراء‬
ketetapan ini, supaya pemilik diuntungkan
dan hak fakir miskin tidak terancam
Penaksiran itu dilakukan di saat buah sudah
"Rasulullah saw memerintahkan agar anggur
mulai tua, sebelum bisa dimakan dan
juga ditaksir zakatnya seperti kurma, dan
dikonsumsi, semata-mata untuk tujuan
zakatnya dikeluarkan berupa anggar dan
supaya besar raket bisa diketahui untuk
kurma yang sudah jadi
dikeluarkan berupa kurma atau anggur yang
3. Nabi pernah mempraktekkan sendiri
sudah jadi
penaksiran itu. Beliau menaksir besar zakat
Mereka yang berpendapat tentang sahnya
kebun seorang perempuan di satu kampung,
sistem penaksiran itu adalah Umar al-
pada masa perang Tabuk, yang besarnya 10
Khattab, Sahal bin Abu Husma, Marwan,
wasaq "Coba kau hitung lap benarkah
Qasim bin Muhammad, Hasan, Atha, Zuhri,
demikian!" Perintah Nabi Perempuan
Umar bin Dinar, kemudian Malik, Syafi'i,
menghitungnya benar benar, dan ternyata
Abu Daud, Abu Tsaur, dan banyak ulama
memang sebanyak yang dikatakan oleh
lainnya. Tetapi Abu Hanifah menolak hal
Rasulullah s.a.w. itu.
itu, karena penaksiran seperti itu menurut
12

4. Abu Daud meriwayatkan dari Aisyah mereka, serta disetujui oleh kebanyakan
yang menceritakan peristiwa perang sahabat dan tidak ditentang oleh seorang
Khaibar, "Nabi saw. mengutus Abdullah bin pun. Pendapat yang mengatakan tindakan itu
Rauha kepada seorang Yahudi untuk hanyalah dagaan yang tidak tepat tidaklah
menaksir besar zakat kurmanya waktu benar. Tindakan itu bahkan merupakan
matang sebelum dimakan." usaha mengetahui jumlah buahan yang
sebenarnya. Usaha untuk mengetahuinya
5. Dari Sahl bin Abu Husma, "Rasulullah
secara taksiran itu merupakan salah satu
s.a.w. berkata, "Bds kalian melakukan
bentuk penghitungan dan pengukuran, sama
penaksiran, pungutlah tetapi tinggalkanlah
halnya dengan peliteran dan penim bangan,
sepertiga, bila tidak sepertiga, tinggalkanlah
sekalipun yang terakhir ini memang lebih
seperempat.
tepat. Tindakan itu dibenarkan sesuai
Menurut Khattabi dalam Maalim ar-Sanan, dengan dibenarkannya mengeluarkan satu
hadis itu menegaskan sistem penakairan itu hukum dengan melakukan ijtihad karena
sah dan boleh dipraktekkan, dan hal itu nash tentang hal itu tidak ada. Memang
merupakan pendapat mayoritas ulama tindakan itu tidak akan mungkin terlepas
Terkecuali Sya'bi yang dilaporkan ber dari kekeliruan, tetapi hakikat ya sama
pendapat satem penaksiran itu hukumnya dengan tindakan menyelesaikan satu
bid'ah. Mu'tazilah menolak sistem persoalan melalui ijtihad dan penyelesaian
penaksiras ini dengan mengatakan bahwa secara konkrit seperti itu banyak diberikan
tindakan penaksiran itu hanyalah merupakan kebebasan yang tidak dibantah oleh seorang
tindakan untuk menakut-nakuti petani agar pun ulama.
mereka tidak membohong, tetapi tidak bisa
Waktu Penaksiran
dijadikan hukum. Hal itu oleh karena
tindakan itu hanyalah pendugaan yang tidak Penaksiran dilakukan pada saat buah sudah
mungkin benar, dan hanya diperbolehkan tua, sesuai dengan kata Aisyah:
sebelum riba dan undian dilarang. Khattab
‫ يبعث عبدهللا بن رواحة‬- ‫ صلى هللا عليه وسلم‬- ‫كان‬
membantah pendapat itu, "Sistem
‫فيحرص عليهم النخل‬
penaksiran itu sah, pengharaman riba,
undian, dan perjudian itu datang terlebih ‫ حين يطيب‬.

dahulu, sedangkan praktek penaksiran itu Rasulullah saw pernah mengutus Abdallah
tetap dikerjakan Nabi saw sepanjang histup bis Rawata menaksir zakat kurma waktu
beliau, dan dipraktekkan pula oleh Abu Bakr sudah tua. Hal itu oleh karen penakiran
dan Umar dalam masa pemerintahan adalah untuk mengetahui beraps besar rakat
13

yang har maksut dikeluarkan dan pemilik kekeliruan peliteran, maka kesalahan
dapat dengan bebas bertindak atas penaksiran itu tidak perlu diperbaiki.
kekayaanny nenurut yang dikehendakinya
Ibnu Hazm berpendapat, "Bila penassir
Keperluan eu hanya mungkin dipenuti pada
melakukan kesalahan atau ketidakadilan,
saat buah sudah tua, dan zakatnya dapat
lalu jumlah zakat lebih besar dan kurang,
dikeluarkan
mak: hal ita harus diperbaiki dengan
Kemungkinan Penaksiran Salah mengembalikan yang lebih dan memungut
lagi yang masih kurang, sesuai dengan
Bila penaksar salah taksir, menjadi lebih
firman Allah, "Jadilah kalian penegak
banyak atau kurang, maka dalam hal ini
kebenaran." Kelebihan pungutan itu
Qasim bin Muhammad, salah seorang dari
merupakan kesewenangan terhadap pemilik
tujuh ulama fiki terkenal di Madinah,
buahan dan kekurangan merupakan
meriwayatkan bahwa seorang laki-laki
kesewenangan terhadap yang berhak dan
bertanya kepadanya tentang masalah itu,
mengurangi hak mereka. Semuanya itu salah
yang ia jawah, "Yang penting menaksi nya,
dan berdosa." Seterusnya ia berkata, "Bila
salah atau benar nama saja penaksiran. Sama
pemilik itu menuduh bahwa ia diperlakukan
dengau itu Malik berpendapat, "Bila
oleh penaksir sewenang-wenang atau telah
penaksir seorang yang baik dan dipercayai,
terjadi kesalahan taksir, maka hal itu hanya
kemudian ia keliru taksir, bertambah banyak
bisa diterima bila yang bersangkutan
atau sedikit, maka taksirannya itu dinilai sah
mengeraraskan bukti. Bila penaksir dikenal
Malik berpendapat bahwa hasil penaksiran
adil dan ahli. Tetapi pendapat Abu Ubaid di
itu tetap berlaku, tidak dibatalkan. Abu
atas lebih tepat, lebih mendekati kebenaran,
Ubaid menyambungnya, "Masalah ini
dan lebih baik dilaksanakan
menurut saya adalah apabila kekeliruan itu
mengakibatkan orang lain juga akan keliru Selain Kurma dan Anggur Ditaksir Jogakah?
mengenai persoalan seperti itu, maka bila
Menurut Jumhur, selain kurma dan anggur
akan menimbulkan kekacanan, penaksiran
tidak ditakur. Zaitun, misalisya, tidak bisa
itu harus dilakukan lagi Hal itu tidak berarti
ditaksir, oleh karena bijinya, menurut
bahwa sistem penaksiran tidak perlu dipakai,
mereka, bertebaran di pohonnya, tertutup
oleh karena kusalahan dalam peliteran pun
oleh daun-daunnya, dan pemilik tidak
bisa terjadi dan peria diperbaiki, begitu
memerlukannya untuk mengkonsumsinya.
pulalah dalam penaksiran. Tetapi bila
Hal itu berbeda dengan kurma dan anggur,
kelebihan atau kekurangan itu hanya sebesar
karena buah kurma terkumpul di tandannya
kelebihan atau ke kurangan dalam
14

dan buah anggar de tangkainya, yang F. Besar yang Ditinggalkan buat


memungkinkan untuk ditaksir sedangkan Pemilik Hasil Tanaman dan Buah-
keinginan untuk mengkonsumsinya kuat buahan
sewaktu sudah tua. Ini adalah juga pendapat
Malik dan Ahmad. 1. Dalam pasal yang lalu dah dibicarakan

Tetapi Zahri, Auza'i, dan Lais, berpendapat hadis yang berasal dari Sahl bin Abi Husma,

bahwa zaitun dan sejenisnya pun ditaksir, bahwa Nabi saw berkata,

karena merupakan buah yang wajib zakat ‫أن النبي صلى هللا عليه وسلم كان يقول إذا حرصم فخذوا‬
dan dapat ditaksir seperti kurma dan anggur. ‫ودعوا اللت فإن لم تدعوا الثلث فدعوا الربع‬

Pendirian saya dalam hal ini adalah "Bila kalian sudah menaksir besar zakatnya,
bolehnya penaksiran dalam hal itu pungatlah dan tinggalkanlah sepertiganya,
tergantung kepada kemungkinan dapat tila tidak sepertiganya tinggalkan sepe
dilakukan penaksiran dan ke perluan rempatnya
penaksiran itu, dan hal tergantung pula
2. Ihnu Abdil Bar meriwayatkan dari Jabit
kepada orang ahli dan berpengalaman dalam
sebuah hadu marfu',
penaksiran. Hila ia berpendapat dapat
melakukan penaksiran berdasarkan
kemampuan yang ada padanya, atau sangat ‫حققوا في الخرص‬
perlu zakatnya dikeluarkan segera supaya
"Janganlah terlalu berat dalam merakain:
administrasi zakat tidak terganggu dan
jumlah pemasukan terpenuhi, atau pemilik 3. Abu Ubaid dengan sanad ia sendiri
sendiri memerlukan penaksiran itu segera meriwayatkan dari Makhet,
supaya ia dapat menentukan apa yang harus
‫ إذا بعث الحراض‬: ‫كان رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬
dilakukannya terhadap hasil kebunnya itu
‫قال خففوا فإن في‬
setelah menjadi buah yang sudah bisa
dimakan nanti, maka di sini diberlakukan ‫المال الغربية والوطنية‬

analogi (quas) dari nash yang sudah ada "Rasulullah saw. bila mengirim seorang
tentang bolehnya melakukan penaksiran atas penaksir berpesan, Jangan terlalu berat
kurma dan anggur. Bila tidak demikian, menaksir, karena dalam kekayaan itu
maka penaksiran tidak boleh dilakukan. terdapat 'ariya dan watia.

4. Diriwayatkan pula dari Auza"), "Kami


mendengar Umar bin al Khattab berkata,
15

"Jangan terlalu berat menaksir, karena dalam sedangkan para sahabat itu diakui paling
kekayaan itu terdapat "ariya, wan'a, dan banyak pengetahuannya tentang petunjuk-
akila Yang dimaksud dengan 'ariya adalah, petunjuk Rasul saw. dan paling patuh.
menurut Abu Ubaid, kurma yang dipinjam mengikuti petunjuk-petunjuk itu. Ibnu Hazm
kan oleh pemiliknya kepada orang yang mengatakan, "Meninggal kan sebagian itu
butuh. Wat'a adalah buah. Yang menjadi hak dilaksanakan oleh Umar bin al-Khattab, Abu
orang yang lewat di tempat pohon itu tumbu Husma, dan Sahl, tiga orang sahabat, di
Dan akila adalah pemilik keluarga, dan bawah kesaksian para sahabat yang tidak
orang-orang yang menjad tanggungan menentang seorang pun." Hadis-hadis dan
pemilik buah pendapat-pendapat paral sahabat itu
menunjukkan bahwa pemilik harus dikasihi,
5. Diriwayatkan dari Batyir bin Yasar bahwa
tidak dibebani beban zakat berat, dan
Umar bin al-Khattab mengutus Abu Husma
meninggalkan untuk mereka sebagian zakat
Anshari untuk menaksir kekayaan buah
tersebut, untuk kebutuhan dan keperluan
kurma Muslimin, dan berpesan, "Bila kau
lingkungan mereka.
lihat ada yang sudah memetiknya,
biarkanlah itu untuk makannya, jangan Dalam al-Mughni ditulis, "Penaksir harus
dimasukkan lagi ke dalam penaksiran!" meninggalkan sepertiga atau seperempat
untuk membantu pemilik, karena diperlukan
6 Sahl bin Abi Husma mengatakan bahwa ia
mereka untuk sendiri, tamu, tetangga, sanak
pernah dikirim oleh Marwan untuk menaksir
keluarga, teman, dan peminta-minta. Buah
zakat kurma, lalu ia menaksir zakat kurma
itu sendiri ada yang jatuh, dimakan burung,
Sa'ad bin Abi Sa'ad sebesar 700 warag. Ila
dan dipetik orang lewat, yang kalau
berkata, "Seandainya saya tidak melihat 40
semuanya itu tidak diperhitungkan akan
keluarga tain terdapat di sana, saya akan
berat sekali bagi pemilik itu. Ishaq juga
menaksirnys sebesar 900 wasaq Saya
berpendapat demikian, begitu juga Lais dan
membiarkan itu untuk makan mereka.
Abu Ubaid Berapa besar yang ditinggalkan
Keluarga-keluarga itu adalah orang orang
diserahkan kepada kebijaksanaan yang
yang natang ke sana pada musim panen,
menaksir. Bila ia mengetahui yang
sebagaimana dikatakan oleh Abu Ubaid
memerlukan banyak, ia dapat
Hadis pertama shahih menurut segolongan meninggalkannya sepertiga dan zakat
ulama, dan diperkuat oleh hadis dari Jabir, selurahnys dan bida seda perempatnya. Bila
Mursil, dan Makhul dan oleh pendapat- penakur tidak meninggalkan sedikit pun,
pendapat para sahabat (atsar) di atas, maks bol memakan sebesar itu, karena itu
16

hak mereka. Bila yang becwap tidak olehnya sebelum pemanenan itu harus
mengirim penaksir, sedangkan pemilik dihitung Ibnu Arabi mengatakan bahwa
sudah ingin mengambil bu yang oleh karena kedua mereka itu disokong oleh Tsauri,
itu yang berwajib harus mengirim petugas yaitu pemilik tidak perlu ditinggalkan
untuk menaksir besar zakatnya, maka sedikit pun. Ite menunjukkan bahwa Malik
pemilik boleh mengambil sebesar aka di atas dan Sufyan tidak mengindah kan hadis Sahl
Bila ia sendiri yang menaksir dan bin Abu Husma tentang keharusan
mengambil sebesar yang harus ditinggalkan mengasihi pemilik dan meninggalkan
untuknya, boleh, tetapi yang lebih baik ialah buatnya sepertiga atau seperempat bagian
agar ia tidak inengambil lebih besar dan zakat, atau keduanya tidak mengetahui hadis
yang harus ditinggalkan buatnya ita dan tersebut.
hasil tanaman yang belum ditaksir dan
Abu Muhammad bin Hazm mengatakan
daerahkan saja kepads kejujuran pemiliknya
dalam al-Mahalle bahwa spa yang telah
itu, maka menurut al Mughni sebagai
diambil oleh pemilik untuk dimakan
berikut, "Boich pemilik memakannya bila
keluarganya, sedikit atau banyak, tidak
kebrataan demikian dan tidak diper
boleh diperhitungkan, begitu juga
hitungkan zakatnya. Dalam hal ini Ahmad
bertangkai-tangkas yang jatuh kemudian
pernah ditanya tentang yang telah dikurangi
dimakan oleh burung, binatang, atau diambil
sedikit oleh pemiliknya itu, menjawab,
oleh orang orang miskin, atau yang telah
"Tidak salah, bila pemilik ita
disedekahkannya pada waktu memanennys.
membutuhkannya, dan tidak salah bila
Zakat hanya dikenakan atas hasil bersih,
kebiasaan demikian. Yang dimakannya itu
berdasarkan alasan yang sudah kita
sama kedudukannya dengan apabila is
kemukakan di atas, bahwa zakat hanya
memakan yang sudah menjadi miliknya,
wajib bila jelas dapat dihitung Apa yang
Abu Yusuf dan Muhammad juga
telah habis itu terjadi sebelum zakat
berpendapat bahwa apa yang sudah
dikeluarkan Syafi'i dan Lais juga
termakan oleh pemilik, tamu, dan
berpendapat demikian. Tetapi Malik dan
tetangganya dimaafkan, bahkan seandainya
Abu Hanifah mengatakan bahwa semua
semuanya sudah termakan, ia tidak
yang sudah diambil itu harus
mempunyai kewajiban apapun. Tetapi Malik
diperhitungkan. Namun Abs Muhammad
dan Abu Hanifah tidak setuju dengan hal itu.
berpendapat bahwa tuntutan seperti sangat
Baginya tidak perlu pemilik hasil pertanian
sulit melaksana kannya. Sesuatu yang jatuh,
dan buahan itu ditinggalkan untuknys sedikit
seandainya tetap lekat di tangkainya, akas
pun, sehingga semua yang sudah termakan
17

membuat buah itu cukup senitab yaitu 5 buat pemilik ditinggalkan sebatang atau
waseg. Tetapi hal itu sul mengawasinya lebih kurma untuk makannya sendiri dan
sedangkan tidak memperhitungkannya pada keluarga, yang besarnya tergantung kepada
dasarnya tidak ada nash yang melarangnya besar atau kecilnya keluarganya itu. Dan ada
Allah berfirman, "Allah tidak membebas pula yang menjawab bahwa yang dimaksud
seseorang di luar batas kemampuannya. oleh hadis itu adalah beban, maksudnya
Selanjutnya ia berkata, "Mengenai kurma, biaya, tanaman itu atau beban tanah, yang
maka penaksir wajib meninggalkan buat ditetapkan demikian dan tidak dimasukkan
pemilik sebanyak kebutuhannya dan ke dalara perhiturgan nisab. Ibnu Arabi
keluarganya dalam bentuk kurma yang menerangkan dalam Syarh Tarmizi,
masih tus, tidak diperhitungkan zakatnya, "Dipandang dari segi logika hadis itu
dan ini adalah pendapat Syafi'i dan Lais bin memang harus dilaksanakan. Yang
Sa'ad Ibnu Hazm mengemukakan landasan dimaksudkan oleh hadis tersebut adalah
hal itu hadis dan Sahl bin Abi Hasma dan biaya beban. Kita telah menguji nya sendiri
pendapat-pendapat sahabat (atsar) yang telah dan memperoleh kesimpulan bahwa hal itu
kita jelaskan yang bersumber dari Umar, memang seharus nya demikian mengenai
Abu Husma dan Sahl dari para sahabat kurma yang harus dimakan waktu masih
tersebut Mereka yang tidak melaksanakan berupa kurma tua." Hal itu akan dibahas
hadis Sahl itu memberikan alasan yang lebih lanjut di bawah.
berbeda-beda Ada yang mengatakan bahwa
Pendirian saya dalam hal ini adalah bahwa
hadis itu berlaku khusus, yaitu hanya
saya berpegang kepada bunyi hadis Sahl
berlaku buat negeri Khaibar. Ada pula yang
yang diperkuat oleh pendapat-pendapat
mengatakan bahwa maksud hadis itu adalah
sahabat tersebut. Hal itu dipraktekkan oleh
ditinggalkannya buat pemilik sepertiga atau
khalifah Umar dan setuju dengan hal itu
seperempat dari kewajiban zakat sebesar
10%, adalah supaya mereka itu sendiri yang Ahmad, Ishaq, Lais, Syafi'i dalam qaul

akan membagi-bagikannya kepada kaum gadinnya, dan Ibnu Haco Yang pasti adalah

keluarga dan tetangga tetangga mereka yang bahwa hadis itu telah memben kita satu

miskin, serta orang lainnya yang mereka landasan penting mengenai zakat, yaitu

kenal dan meminta. Oleh karena itu pemilik haliwa kebutuhan-kebutuhan yang masuk

tidak perlu mengeluarkannya sekali lagi dari akal dan pemilik dan keluarganya harus

miliknya. Penafsiran ini dikhabarkan berasal diperhatikan begitu juga kebutuhan

dari Syafi'i. Tetapi Syafi'i mempunyai lingkungan yang mengharuskan penetapan

pendapat lain dalam qaul qodimnya bahwa besar rakat harus mendapat keringanan.
18

Demikian itu memperkuat syarat-syarat ladangnya, sedangkan Ibnu Umar


wajh zakat yang telah kita terangkan dalam berpendapat bahwa orang its boleh
bab "Kekayaan yang Wajib Zakar yaitu membelanjakannya untuk ladang dan
bahwa kekayaan itu "harus lebili dan keluarganya Yahya bin Adam meriwayatkan
kebutuhan pokok. Mempes timbangkan dalam al-Kharay, "Ibnu Umar mengatakan
situasi pribadi dan keluarga orang yang bahwa orang itu menggunakan pinjaman itu
wajib zakat yang sangat dikehendaki oich sebagai modal, kemudian membayar nya,
Islam itu merupakan persoalan yang bure setelah itu baru mengeluarkan zakatnya dari
tersentuh oleh pemikiran dan perencanaan sisa" Ia mengatakan pala, "Ibnu Abbas
perpajakan pada masa ak akhir ini, oleh berpendapat bahwa orang itu membayar
karena yang dipentingkan adalah dipajak pengeluaran nya dari hasil buahan tersebut,
yang dikenakan atas besar kekayaan tanpa kemudian baru mengeluarkan zakat dari
peduli pada siteasi, kebutuhan dan hutang Ibnu Abbas dan Ibnu Umar sependapat
wajib pajak itu tentang pelunasan hutang untuk keperluan
ladang dan tanaman itu dan membayar zakat
G. Pengeluaran Hutang, Biaya dan
hanya dan sisa, tetapi mereka tidak
Zakat Sisä
sependapat tentang hutang yang timbul
Dibebankankah Hutang dan Biaya kepada
untuk kepentingan sendiri dan keluarga. Abu
Hasil dan Mengeluarkan Zakat dari Sisa?
Ubaid meriwayatkan pula dari Makhul
Hutang pemilik haol tanaman dan buahan itu centang pemilik yang mempunyai hutang,
dua macam, semata mata merupakan biaya "Hanya dipungut zakatnya setelah hutang
produksi seperti hutang karena membeli dibayar, lebihnya baru dikeluarkan zakatnya
bibit. pupuk, upah pekerja, dan lain-lainnya, bila cukup untuk terkena kewajiban zakat.
dan ada pula berupa biaya hidup pemiliknya Atha dan Thawus diriwayatkan juga
sendiri dan keluarganya Bagaimanakah berpendapat demikian. Segolongan ulama
hukum keduanya? Iraq juga berpendapat yang sama dengan
Ibnu Umar, 'Atha, Thawus, dan Makhul. Di
Abu Ubaid mengatakan dalam al-Amwal
antara ulama fikih Iraq yang berpendapat
dengan sanad ia sendiri yang bersumber dari
demikian adalah Sufyan Tsuri, menurut
Jabir bin Zaid yang memberikan pendapat
yang diriwayatkan oleh Yahya bin
tentang seorang yang meminjam untuk
Adam."Ahmad bin Hanbal memiliki dua
keperluan keluarga dan ladangnya. "Ibnu
riwayat. Dalam riwayatnya pertama ia
Abbas berpendapat bahwa orang itu hanya
mengatakan bahwa seorang yang meminta
boleh membelanjakan hutangnya itu kepada
pinjaman untuk kepentingan tanaman dan
19

keluarganya, maka yang diperhitungkan "Bila hotang itu benar, maka pemilik itu
hanys hutang watak kepentingan tanaman, tidak wajib zakat, tetapi zakat itu gugur
tidak untuk kepentingan kriuarga, karena hal adalah karena hutangnya sesuai dengan
merupakan tanam. Dalam riwayatnya kedua pendapat Ibnu Umar, Thawus. Atha, dan
ia mengatakan se hutang mempengaruhi Makhul. Menurut mereka hal itu sesuai
zakat. Dengan demikian berdasarkan dengan sunnah, yaitu bahwa Rasulullah saw,
riwayat pertama berarti sependapat dengan hanya memungut zakat dari orang kaya
Ibou Abbas sedangkan bendatar wayat untuk dikembalikan kepada orang-orang
kedua la sependapat dengan Ibnu Umar miskin. Orang yang berhutang sebesar
kekayaan berarti tidak mempunyai
Dalam al-Mughni ditulin bahwa berdasarkan
kekayaan, dan termasuk orang yang berhak
riwayat itu semua hutang diperhitungkan,
menerima zakat. Dengan demikian tidak
kemudian baru dikeluarkan rakat dari sisa
mungkin orang itu terkena kewajiban zakat
bila cukap senisab, dan bila tidak cukup
bila ia sendir berhak menerima zakat
senitab tidak bisa dikeluarkan zakatnya. Ha
tersebut. Adalah tidak masuk akal Laya den
ita oleh karena yang wajib dikeluarkan itu
miskin terjadi dalam waktu yang sama, dan
adalah zakat tetapi is dibatalkan oleh hutang
di samping itu orang yang bersangkutan
Kedudukan kekayaan seperti itu sama
adalah orang yang sedang dihantui hutang,
oregan kekayaan yang belum konkrit di
yang tamak salah seorang dari delapan yang
tangan. Dan jugs och karena kekaya yang
berhak menerima zakat, yang ditimpa oleh
wajib dikeluarkan zakatnya itu berupa
kewajiban dari dia segi."
hutang yang membatalkan wajibnya zakat,
sama kedudukannya dengan hasil produksi Mengenai pajak tanah(kharaj), yaitu pajak
dengan biaya yang dikeluarkan Beda antara yang dikenakan karima pemilikan tanah,
keduanya adalah bahwa bebas tatara itu apakah perlu dikeluarkan terlebih dahulu,
ditanggung oleh hasil, apa yang diperoleh kemudian dikeluarkan zakatnya dari sisa,
harus dibayarkan kepada har jadi seakan- maka dalam hal ini Yahya bis Adam
akan hasil itu tidak ada 3 meriwayatkan dari Sufyan bin Seid Tsauri,
"Keluarkan terlebih dahulu.
Abu Ubaid memandang pendapat Ihnu
Umar dan orang-orang yang sependapat hutang dan pajak tanahmu, bila masih
dengannya lebih kuat, yaitu tentang bahwa bersisa sebanyak 5 warag keluarkanlah
hutang dibayar dari hasil kemudian baru zakatnya.
dikeluarkan zakat dari sisa, dengan syarat
hutang ina betul-betul benar. Ia berkata,
20

Abu Ubaid meriwayatkan dari Ibrahim bin lalu orang itu menanamnya dengan tanaman
Abu Abala, bahwa Umar bin Abdul Aziz makanan pokok pula. Ia menjawab bahwa
pernah mengirim surat kepada Abdullah bin orang itu harus menyisilikan sewa itu,
Auf, yaitu anak Abi Auf, gabernur di kemudian baru membayar zakat dari sisa:
Palestina, tentang orang-orang yang 10% atau 5% Selanjutnya ia berkata bahwa
memiliki tanah yang harus membayar pajak, orang itu harus mengeluarkan pula
yaitu jizyak, agar mengeluarkan jizyak itu hutangnya, kemudian baru mengeluarkan
terlebih dahulu, kemudian baru zakatnya dari sisa
mengeluarkan zakat dari sisa Yang
Sekarang kita sampai kepada kedudukan
dimaksud dengan jizyah di sini adalah
biaya yang dikeluarkan untuk produksi hasil
kharaj 'pajak tanah
tanaman dan buahan tersebut yang tidak
Umar dan Sufyan menerima pengguguran berupa: hutang atau pajak tanah. Misalnya
zakat oleb pajak tanah, dan zakat biaya yang dikeluarkan untuk bibit, pupuk,
dikeluarkan setelah pajak tanah dikeluarkan, ongkos bajak, siram, menyiang, memelik,
sedangkan Umaz dikenal selaku salah dan sebagainya. Biaya yang sudah
seorang pemuka umat yang benar Ahmad dikeluarkan itu, apakah juga harus
joga berpendapat demikian, dan disisihkan terlebih dahulu, kemudian baru
mengemukakan alasan dalam al-Mughni dikeluarkan zakatnya, seperti yang berlaku
bahwa pajak tanah adalah beban tanah yang pada hutang dan pajak tanah, ataukah harus
mengurangi besar zakat yang harus dibayar, dikeluarkan zakatnya dari seluruhnya?
sama dengan pendapat Ibnu Abbas dan Ibnu Dalam hal ini Ibnu Hazm mengatakan
Umar tentang keharusan melunasi biaya bahwa semua biaya yang sudah dikeluarkan
tanam dan mengeluarkan zakat dari sisa itu, seperti untuk ongkos bajak, memetik,
mengumpulkan, menyiang, memupuk,
Dapat dianalogikan dengan pajak tanah itu
menggali, dan sebagainya, tidaklah boleh
sewa tanah, oleh karena Jumhur
diper hitungkan sehingga tidak termasuk
menganggap pajak tanah itu sama
dalam perhitungan zakat, baik untuk itu ia
kedudukannya dengan sewa tanah, Syarik
berhutang ataukah tidek, dan baik biaya itu
diriwayatkan juga berpendapat demikian.
dikenakan atas seluruh nilai hasil ataukah
Yahya bin Adam berkata bahwa ia pernah
tidak. Tetapi tentang hal ini ulama-ulama
bertanya kepada Syarik tentang seorang
alat banyak berbeda pendapat De Harm
yang menyewa tanah yang termasuk
kemudian menyebutkan pendapat yang
kategori tanah yang besar zakatnya 10%
bersumber dari Jabir bin Zaid dari Ibnu
dengan sewanya adalah makanan pokok,
21

Abbas dan Ibnu Umar tentang seorang yang terlebih dahulu kemudian baru dikeluarkan
mengeluarkan biaya atas produksi zakat dari sisa, dan bahwa Ibnu Umar setuju
pertaniannya, yang dijawab oleh salah dengan hal itu bahkan menurutnya biaya
seorang bahwa orang itu harus menghitung untuk diri sendiri dan keluarganya harus
zakat dari seluruhnya, setapi yang seorang dikeluarkan pula terlebih dahulu, maka kita
lagi menjawab bahwa biaya itu harus dapat melihat bahwa semua hukum yang
dikeluarkan terlebi dahulu baru kemudian dikeluarkan oleh dua sahabat besar di atas
dikeluarkan zakat dari sa Atha diberitakan ditujukan terhadap biaya yang dikeluarkan
berpendapat bahwa biaya itu harus oleh pemili dalam bentuk hutang. Tetapi
dikeluarkan terlebih dahulu, bila sisanya mengenai biaya yang untuk itu pemilik tidak
masih cukup senisab, dikeluarkan zakatnys, berhutang, kedua sahabat itu tidak
bila tidak cukup tidak dikeluarkan. Tetapi memberikan pendapat selain yang
pendapat in disanggah oleh Ibnu Hazm diriwayatkan oleh Ibnu Hazm di atas.
dengan jawaban bahwa san hak tidak bisa
Pendapat ulama salaf yang paling jelas dan
digugurkan begitu saja tanpa satu nash
tegas tentang dikeluarkan nya terlebih
Quran atau hadis yang tegas. Ia mengatakan
dahulu biaya dan beban (pajal tanah khera)
bahwa pendapatnya adalah juga pendapat
dari hasil kemudian baru dikeluarkan zakat
Malik, Syafi, Abu Hanifah, dan kawan-
dari sua, baik biaya itu diperoleh dengan
kawannya.
jalan butang atau bukan, adalah pendapat
Dari atsar (pendapat sahabar) yang Atha yang dilaporkan oleh Ibnu Hann Yahya
diriwayatkan oleh Ibn Hazm dari sumber bin Adam meriwayatkan pula dari Ismail bin
Ibnu Abbas dan Ibnu Umar di atas yang Abd Malik, "Saya bertanya kepada Atha,
berarti bahwa Thoa Abbas berpendapat "Saya menanami sebidang tanah. Ia
bahwa biaya harus dikeluarkan terlebih menjawab, "Keluarkanlah biaya yang kau
dahulu kemudian haru dikeluarkan zakat dan keluarkan kemudian bayar zakat sisal
sma, sedangkan Ibnu Umar berlawanan
Ibnu Arabi dalam Syarh at-Tirmizs
pendapatnya dari itu, dari Yahya bin Adam
memperbincangkan masalah ini lebih jauh,
dan Abu Ubaid yang meriwayatkan bahwa
"Pendapat ulama-ulama kita berbeda-beda
mereka pernah ditanya tentang pinjaman
tentang disisihkan kah biaya terlebih dahulu
yang dilakukan oleh seseorang untuk
dari kekayaan yang dizakatkan kemudian
kepentingan usaha tanya dan keluarga nya,
baru dikeluarkan zakatnya, artinya dari yang
bahwa Ibnu Abbas pernah memfatwakan
bersih, ataukah biaya dan pengurusannya
bahwa seharusnya bisya harus dikeluarkan
sampai memberikan hasil dimasukkan ke
22

dalam kewajiban pemilik sehingga oleh tetap satu yaitu 10% dari sisa Hal itu oleh
karena itu zakat dikeluarkan dari seluruhnya, karena kewajiban 10% itu hanya dibebankan
artinya dari kekayaan kotor. Ia berpendapat kepada sebagian dari keseluruhan apabila di
bahwa biaya itu dikeluarkan dan disisihkan dalamnya terdapat beban. Sisa setelah
terlebih dahulu dari hasil dan sisa baru dikeluarkan beban berarti tidak mempunyai
dikeluarkan zakatnya sebesar 10% Ia bchan lagi, yang oleh karena itu besar
mengambil sebagai alasan hadis Nabi saw. kewajiban tetap, tetapi bisa berbeda-beda,
"Tinggalkantah oleh kalian sepertiga atau 10% atau 5%, sesuai dengan beban.
seperempat. Menurutnya sepertiga atau Lerdasarkan hal itu kita dapat melihat bahwa
seperempat itu sama besarnya kira-kira pada dasarnya tidak bisa dibenarkan tidak
dengan biaya, yang apabila semua yang mengenakan 10% atas sebagian hasil yang
sudah termakan sewaktu buah matang dan telah dikeluarkan bebannya.
yang dikeluarkan sebagai biaya dihitung,
maka sisa akan tinggal kira-kira 34 atau 2/3.
Katanya, "Kami pernah menguji hal ini, dan Sekarang jelas bagi kita bahwa hukum

menemukan bahwa hal ita biasanya tepat memang menetapkan ke wajiban atas hasil
berdasarkan besar kecilnya beban dan biaya
Maksud apa yang dikatakan oleh Ibnu Arabi
yang harus dikeluarkan misalnya dalam
itu adalah bahwa ia tidak memisahkan antara
mengairi tanah. Hal itulah yang paling
sepertiga dan seperempat yang dikatakan
menentukan besar kewajiban satu tanah
oleh hadis itu dengan biaya yang harus
pertanian. Tetapi tentang biaya biaya lain,
dikeluarkan dari hasil, tetapi memasukkan
tidaklah terdapat satu nash pun untuk
biaya itu ke dalam sepertiga atau seperempat
menentukan apakah biaya-biaya itu harus
yang biasanya ditinggalkan. Akibat
dimasukkan atau tidak dimasukkan ke dalam
selanjutnya adalah apabila biaya itu lebih
pertimbangan. Tetapi jiwa hukum boleh
dari sepertiga, maka harus tetap dikeluarkan,
dikatakan dapat menentukan bahwa zakat
dan ini berlaku buat setiap hasil tanaman
digugurkan dari sejumlah biaya dalam hasil.
dan buahan, baik yang dilakukan dengan
Ada dua hal yang menguatkan pendapat kita
penaksiran atau bukan.
itu. Pertama adalah bahwa bebas dan biaya
Tetap Ibnu Humain menolak pendapat itu, dalam pandangan agama merupakan faktor
dengan mengatakan bahwa hukuin yang mempengaruh Besar zakat bisa
menetapkan kewajiban itu berbeda-beda menjadi kurang oleh karenanya, malnya
besarnya sesuai dengan besar beban. Bila dalam hat pengairan yang memerlukan
beban sudah dibayar, maka besar kewajiban bantuan peralatan, yang mengakibatkan
23

besar zakatnya hanya 5% saja. Bahkan zakat 1 Pemilik tanah ada yang menanaminya
ma bisa papir samsekal apabila ternak, sendiri bila ia seorang petani. Ini dalam
misalnya, harus dicarikan makanannya pandangan agama sangat terpuji. Zakat
sepanjang tahun Berdasarkan hal itu wajar hasilnya dalam kas seperti itu adalah 10%
apabila biaya menggugurkan pula kewajiban atau 5%, oleh karena tanah dan tanamannya
zakat dari sejumlah hasil sebesar biaya sendiri Zakat dari Tanah yang Dipinjam atas
tersebut Kedua adalah habwa pertumbuhan Peminjam
itu pada dasarnya adalah pertambahan, tetapi
2. Tetapi bila orang ito mentinjamkan
pertambahas itu tidak bisa dianggap terjadi
tanahnya itu kepada orang lain untuk
dalam kekayaan yang diperuich tetapi
ditanami dan dimanfaatkan, tanpa imbalan
bebannya juga sebesar yang diperoleh itu.
apa pun, dan ini sangat terpuji dan
Jadi seakan-akan biaya itu memakannya.
dianjurkan oleh Islam, maka zakat dalam
Dan ini bisa diterima.
kasus sepert dibebankan kepada orang yang
Ketentuan itu supaya biaya pengairan tidak diberi pinjaman tanah tanpa sewa dan
dimasukkan lagi ke dalam perhitungan, oleh imbatan apa pun itu
karena oleh fokum sudah diturunkan
Pemilik dan Rekan Kongsinya Penggarap
zakatoys stak menimbulkannya kembali dan
Menanggung Zakat Secara Bersama
10% menjadi 5% Berdasarkan hal itu,
seorang yang mempunyai tanah yang 3. Bila pemilik itu menyerahkan

menghasilkan 10 ginnar kapas misalnya, penggarapan tanahnya itu kepada orang lain

yang harganya kira-kira 200 pond, dengan imbalan seperempat, sepertiga, atau

sedangkan ia sudah menge luarkan biaya setengah hasil sesuai dengan perjanjian,

untuk itu, selain biaya pengairan, beserta maka zakat dikenakan atas kedua bagian

pajak sebesar 60 pond, yang sama dengan 3 pendapat masing-masing, bila cukup seniab

qontar kapas, maka ia hanya mengeluarkan dengan hasil tanaman lain. Bila bagian salah

zakat dari 7 gintar saja: Kemudian bila tanah seorang cukup senisab sedangkan yang

itu diain tanpa bantuan alat, zakatnya 10% seorang lagi tidak, maka zakat wajib atas

dan apabila dengan alat 5%. Kepada Allah yang memiliki bagian yang cukup senisab,

jualah kita serahkan mana yang lebih benar. senangkan yang tidak cukup tidak wajib
karena ia memiliki kekayaan yang tidak
H. Zakat Tanah yang Disewa cukup senisah yang oleh karena itu tidak
Zakat Wajib atas Pemilik bila la Menanamni termasuk orang kaya karena zakat hanya
Tanahnya wajib atas orang kaya. Tetapi Syafi'i
24

diberitakan, sebagaimana dikutip oleh Nakha'i dinwayatkan juga berpendapat


Ahmad, berpendapat bahwa keduanya di demikian Pendapat Jumhur
pandang satu orang yang oleh karena itu
Juhur ulama fikih berpendapat bahwa zakat
wajib secara bersama-sama menanggung
wajib atas yang menyewa, oleh karena zakat
zakatnya, bila jumlah hasil sampai 5 wasag;
adalah beban tanaman bukan beban tanah
masing-masing mengeluarkan 10% dari
dan pemilik tidaklah menghasilkan bijian
bagiannya. Kewajiban Zakat atas Pemilik
dan buahan yang oleh karena itu, tidak
dan Penyes
mungkin akan mengeluarkan zakai hasil
4. Bila pemilik itu menyewakas anys desses tanaman yang bukan miliknya
her uang atau lain-lain, yang menurut
Sebab Perbedaan Pendapat
Jumhar hukumnys leich, maka siapakah
yang berkewajiban membayar zakatnya, Ibnu Rusyd mengatakan bahwa sebab

pemik tanahkah yang menguasai pemilikan perbedaan pendapat itu adalah

tanah dan memperoleh kentangan dari sewa ketidakpastian tentang apakah zakat

ataukah penyewa yang secara ceal mengolah merupakan beban tanah, behan tanaman,

dan menghasilkan ban dan buahan tersebut? ataukah beban keduanya. Kenyataannya
tidak ada seorang pun yang mengatakan
Pendapat Abu Hanifah
bahwa zakat itu adalah beban keduanya,
Abu Hanifah mengatakan bahwa zakat wajib padahal sebenarnya adalah beban keduanya
atas pemilik berdasarkan ketentuan bahwa tersebut. Setelah disepakati bahwa zakat
zakat adalah kewajiban tanah yang adalah beban keduanya: tanah dan tanaman,
memprodukat bukan kewajiban tanaman dan masih terdapat
hahws zakat adalah beban tanah yang sama
perdas estang soal masa di antara kedysite
kedudukannya dengan kharaj, oleh karena
yang lebih tepas k dopakat doebam zakat.
tanah yang seharusnya dunvestasi dalam
Juba berpendapat bahwa tujuan tida ya
bentuk pertanian itu diinvestasi dalam
kewajib zakat, sedangkan Abu Hanifah
bentuk penyewa an berarti bahwa sewa sama
berpendapat bahwa sanalah sebagai penentu
kedudukannya dengan hasil tanaman
yang lebih tepat untuk dikenakan zakat
Dengan demikian pertumbuhan pun sudah
terjadi dan orang yang bersangkutan sudah I. Zakat dan Pajak
menikmati keuntungan kekayaannya. Ulama-ulama Hanafi memberi persyaratan
Dengan demikian wajar untuk dibebani hasil tanaman dan buah
kewajiban membayar zakat? Ibrahim
25

wajib zakat sebesar sepersepuluh atau penduduk dan harta benda mereka harta
seperdua puluh, bila tanah itu tidak benda yang terlepas dari pemiliknya
kemudian pemiliknya itu masuk Islam, maka
termasuk tanah kharajya Bila tanah itu
harta benda mereka dikembalikan dan tanah
kharajow maka yang wajib dikeluarkan
mereka termasuk kategori
hanyalah Ahara tahunan tertentu yang
sekarang disebut "pajak kekayaan tak 2. Tanah dari negeri yang ditaklukkan
bergerak", sedangkan zakat, yang besarnya dengan kekerasan, artinya melalui
mungkin 10% dan mungkin pula 5%, maka peperangan antara penduduknya dan kaum
menurut mazhab Hanafi tidaklah wajib Muslimin. kemudian oleh yang berwenang
Pendapat ini tidak diterima oleh Jumhar tidak dijadikan fai tetapi dijadikan ghanimah
ulama fikih yang berpendapat bahwa zakat yang menjadi hak yang berwenang
wajib baik tanah itu tanah asyuriya maupun seperlima dan empat perlima iagi dibagi-
kharajiya. Oleh karena itu dalam uraian bagi kepada mereka yang menaklukkan,
berikut ini perlu dijelaskan apa yang seperti dilakukan Nabi s.a.w. terhadap tanah
dimaksud dengan tanah aryurija dan negeri Khaibar, yang dimiliki oleh orang
kharajiya tersebut beserta pokok perbedaan Yahudi Tanah itu menjadi milik para
dengan alasan masing-masing, kemudian penakluk itu yang statusnya tidak bisa lain
kita ambil mana yang lebih kuat Lalu dari utyur. Demikian juga statusnya tanah-
kapankah satu tanah disebut asyutiga dan tanah hak bertuan yang berhasil dikuasai dan
kharajiya? dibagi hagi oleh yang menguasainya dan
seperlima di antaranya diberikan kepada
Tanah Usyuriya
penguasa
Tanah disebut aayuriya, menurut Abu Ubaid
3. Tanah yang tidak ada pemilik dan
dalam al-Amwal, apabila termasuk salah
penghuninya, yang diberikan oleh penguasa
satu kategori berikut:
kepada prajurit, di dalam semenanjung
1. Tanah dan negeri yang penduduknya Arab, misalnya tanah yang diberikan oleh
masuk Islam dan dikuasai oleh mereka, Rasulullah s.a.w. dan para khalifah sesudah
misainya Madinah, Taif, Yaman, Bahrain, beliau di Yaman, Yumama, Basra, dan lain-
dan demikian juga Makkah yang lain.
ditaklukkan dengan didahului peperangan
4. Tanah mati yang dirawat oleh seorang
tetapi Rasulullah saw.
Muslim sehingga bermanfaat kembali
mempersembahkannya kembali kepada
dengan menyiraminya dan menanaminya.
pendudukaya dan tida mengganggu
26

Semua bentuk tanah di atas oleh hade Abu Ubaid menjelaskan bahwa yang
detapkan zakatoya whesar 10% atau 5% bila dimaksud dengan negeri yang ditaklukkan
hasilnya cukup senisali dan seterusnya. Dan dengan kekerasan adalah negeri yang
de deam arat Bara'ah Allah boleh lain dari memerang Islam dan tidak mengadakan
yang delapan tersebur Penerima sakat itu perjanjian damai dengannya bahkan
yang tida mengambil jalan penyelesaian dengan
pengkhususan pedang Terhadap negeri itu
Bentuk-bentuk Tanah Kharajiya dan Sebab
Islam mempunyai kebijaksanaan khusus,
Timbulnya:
yang diberi tuntunan untuk itu oleh al Quran
Abu Ubaid mengatakan bahwa tanah dari dan sudah mulai diterapkan secara konkrit
negeri-negeri selain tersebure di atas tidak oleh Rasulullah, serta diperjelas
dapat tidak mestilah merupakan tanah yang pelaksaneannya oleh khalifah Umar bin al-
diperoleh melalui penaklukan dan berstatus Khatta Intisari kebijaksanaan itu adalah
far, misalnya Iraq luar, Ahwaz, Pen, memindahkan pemilikan kekuasaan atas
Kurman, Isfahan, Ray, Syria, kecuali kota- tanah itu dari pemilik-pemilik pribadi
kotanya, Mesir, dan Afrika Utara Atau tanah kepada umat Islam seluruhnya dari generasi
yang ditaklukkan dengan perjanjian damai, ke generasi. Pemiliknya bukanlah orang
seperti Najran, Izrah, Dauma jandal, Fidk, seorang atau banyak orang, tetapi seluruh
dan daerah-daerah lain yang dikuasai kaum Muslimin. Hal itu oleh karena
Hasdullah sa.w. melalui perjanjian damai pemilikan tanah-tanah seperti itu
tersebut, atau dikuasa melalui pendamaian mempunyai nilai ekonomi, politik, dan
oleh khalifah khalifah sesudah beliau seperti sosial. Perlu kita ingat bahwa distribusi
beberapa negen di Jantal, Armenia, dan tanah-tanah seperti itc pada zaman Jahiliyah
Khurasan. Kedua jenis tanah ini, yaitu yang pada dasarnya sangat tidak adil, yang hanya
dikuasai secira kekerasan dan melalui dimiliki oleh keluarga keluarga yang
perjanjian damai, menjadi hak semua orang berkuasa dan lintah-lintah darat yang
untuk diberikan berupa pemberian, nafkah menjadi cukong cukongnys, sedangkan para
anak-anak, dan tugas-tugas yang menjadi petani berada dalam status budak staw
tanggungjawab kepala negara. Artinya seakan-akan budak.
kharaj yang dipungut dari kedua jenis tanah
Para ulama fikih telah mengemukakan
itu masuk ke dalam perbendaharaan negara
bagaimana hukum Islam mengenai tanah-
dan dikeluarkan untuk kepentingan militer,
tanah itu, yaitu baiwa tanah-tanah itu
gaji, dan lain-lain, dan untuk kepentingan
merupakan wakaf seluruh kaum Madlimin,
umum bagi peningkatan produksi dan jasa
27

dikenakan atasnys kharaj sebesar tertentu saudara-saudara kami yang telah beriman
setiap tahan sesuai dengan kemampuan lebih dahulu dari kami." Kemudian Umar
tanah, yang merupakan se tanah tersebut. berkata, "Allah bersama orang-orang yang
Dan tanah tersebut tetap berada di tangan datang kemudian ikut memiliki fait itu. Bila
pemiliknya it selama ia membayar khara saya membap-haginya sekarang, orang-
(pajakinya itu, baik mereka itu Muslim orang yang datang kemudian itu tentu tidak
ataupun katit zinum, serta pajak itu tidak akan memperoleh apa-apa, tetapi bila
gugur dengan masuk Islamnya pemilik atau kekayaan itu tidak dibagi-bags, mereka yang
pindah agama ke Islam, oleh karena pajak berhak akan memperoleh bagiannya dan
itu sam kedudukannya dengan sewanya darahnya akan tetap di wajahnya Makond
dari "darahnya akan tetap di wajahnya
Demikianlah yang telah diterapkan Umar
adalah bahwa hak-haknya akan memperoleh
terhadap semua negeri yang dirakhikkan
perlindungan.
pada masanya, meliputi Iraq dan Syria. Ia
tidak memper kenankan permintaan Bilal Ayat di atas mengungkapkan guna fai' itu
dan kawan-kawannya yang meminta aga dibogikan kepada golongan lenah yang
tanah itu dibagi-bag, di antara penakluk sangat butuh dengan ungkapan yang sangat
penakluknya, seperti dibag baginya harta indah, yaitu "agar kekayaan itu jangan hanya
rampasan perang (ghunimah) di antara beredar antara orang-orang kaya antaru
prajurit. Umar menolak permintaan itu kalian Dengan demikian prinsip itu sudah
sambil membacakan kepada mereka ayat- jauh datang berabad-abad terlebih dahula
ayat dalam surat Hasyr "Apa yang diberikan daripada apa yang digembar-gemborkan
Allah kepada RasulNya sebaga harta oleh "pahlawan pahlawan keadilan sosial
rampasan dari penduduk kota adalah untuk dan sosialisme.
Allah, RasulNya, kaum dan keluarga, anak
Ayat-ayat itu juga menegaskan pembagian
yatim, orang miskin, dan orang dalam
far itu secara adil, untuk mengikis "arang
perjalanan, supaya jangan hanya beredar
yang tercoreng di kening manusia". Yaitu
antara orang-orang kaya di antara kalian,
ditetapkannya sehagian dari far itu untuk
mereka yang menempati rumah-rumah itu
generasi kaum Muhajirin sekarang yang
dan telah beriman sebelum kedatangan
telah diusir dari negeri mereka dan
orang-orang Muhajirin itu mencintai orang-
dirampasi harta benda mereka secara tidak
orang yang hijrah kepada mereka itu.. dan
sah, hanya oleh karena mereka mengatakan,
orang orang yang datang sesudah mereka
"Tuhan kami adalah Allah, daa untuk kaum
berkata, "Tuhan kami, ampunilah kami dan
Anshar yang telah membuka hati dan rumah
28

mereka bagi saudara-saudara mereka kaum kepentingan generasi sekarang dan lupa,
Muhajirin tersebut mee mereka mpat diam, biasanya, tentang kepentingan generau-
membela, dan membanta nafkah mereka, generasi yang akan datang, serta
kalpon mereka sendin sangat berkekurangan menghindari kesalahan Komunisme yang
Aye tu juga menyebutkas genera generasi sangat ekstrim meminta generasi sekarang
sesudah mereka yang juga berkepentingan berkorban untuk kepentingan generasi-
dengan tash its yang oleh ayat itu dilukiskan, generati yang entah masih di mana
"dan orang-orang yang datang sesudah
Oleh karena seorang Jakih besar. Mu'az bit
mereka it berkata, "Tuhan kami, ampunilah
Jabal, menyatakan kepada khalifah Umar
kami dan saudara-saudara kam yang telah
pada waktu tanah-tanah yang dikuasai dibag
lebih dahulu beriman dari kami dan
bagikan buat pertama kalinya kepada para
janganlah Engkau buat hati katta dengki
pemenang. "Demi Allah, terjadilah apa yang
kepada orang-orang yang beriman
sebetulnya tidak kau senangi. Yaitu telah
Berdasarkan ayat-ayat itu kita memahami kau hug bagikan tanah-tanah itu Tanah-
bahwa umat ini adalah anta Lesatuan yang tanah kelas satu telah berada di tangan
isi-mengisi di mana pun dan kapan pan masa orang-orang tertentu. Setelah itu akan berada
berlalu, dan bahwa umat itu, bersamaan di tangan seorang saja, laki laki atau
dengan berlalunya masa itu, merupakan nati perempuan. Kemudian bila ada lagi yang
siklus yang butuh-membutuhkan satu hatinya dapat petunjuk masuk Islam, mereka
dengan yang lain, yang satu bekerja antuk tidak akan menemukan apa-apa lagi. Kita
kemanfaatan yang lain, yang datang lebih lihat nanti satu saat kesulitan datang baik
dahulu menanan supaya yang datang kepada yang telah pergi maupun yang
kemudian dapat memetik hasilnya, datang kemudian." Umar kemudian
kemudian datang lagi yang muda untuk menyadari apa yang dikatakan oleh Mu'az.
menyempurnakan apa yang telah dikerjakan Berdasarkan hel itulah Umar menjawab
oleh yang s anak cucu dapat merasa bangga kepada Bilal dan lain-lain yang meminta
dengan apa yang telah dihasilkan oleh nenek tanah-tanah itu diwakafkan kepada seluruh
moyang mereka, yang kemudian mendoakan mereka yang ikut berperang. "Ingatlah
yang telah perg, dan generasi-generasi tidak saudara-saudara melihat generasi yang akan
saling tuduh-menuduh datang tidak memperoleh apa-apa lagi? Al-
Mughni menyebutkan, "Kita tidak
Dengan pembagian yang adil itu jelaslah
menemukan satu pun tanah yang
bahwa Islam meneneeks kesalahan
Kapitalisme yang sangat mementingkan
29

ditaklukkan secara kekerasan dibagi-bagi di maka boleh mewariskannya dan


antara kaum Muslimin. memperjual-belikannya berdasarkan riwayat
dan Ibnu Mas'ud yang pernah membeli tanah
selain tanah-tanah di Khaihar, yang dibagi-
dari seorang kepala suku dengan syarat ia
bagi oleh Rasulullah s tetapi separuhnya
harus membayar pajaknya. Sebagian lagi
masih dipunyai oleh pemiliknya yang tidak
tidak membolehkannya dijual tetapi boleh
ditarik pajak nya Tetapi daerah-daerah lain
dibeli, karena berarti mempersempit ruang
ditaklukkan secara kekerasan pada zaman
gerak orang-orang kafir dan memperluas
Umar bin al-Khattab dan sesudahnya, seperti
gerak orang Islam lain."
Syria, Iraq, Mesir, dan lain lain tidaklah
dibagi-bagi sedikit pun. Ibnu Qudama berpendapat bahwa apabila
kita inembenarkat. pen jualan, maka berarti
Memperjual-belikan Tanah Kharajiya:
tanah itu berarti berpindah dari tangan
Sebagian besar olama fikib, di antaranya penjual ke tangan pembeli dalam hal
adalah Malik, Syafi', dan Ahmad, pembayaran pajaknya. Jadi pembelian di sita
berpendapat bahwa tanah kharanya tidak berarti pemindahan kekuasaan dari tangan
boleh dijual, karena status tanah itu adalah penjual ke tangan pembeli dengan
tanah wakaf yang tidak boleh dijual seperti kompensasi. Bila pajak dipersyaratkan
halnya tanah-tanah wakaf yang lain. Umar menjadi tanggungjawab penjual,
pernah berkata kepada Utha bin Firqad yang sebagaimana yang dilakukan oleh Ibnu
telah membeli tanah seperti itu. "Dari siapa Mastud, maka hal itu berarti peminjaman
kau membel nya?" Jawabaya, "Dari bukan penjualan dan itu mesti dijelaskan
penguasanya. Kemudian waktu orang-orang berapa lamanya seperti halnya semua benda
Muhajirin dan Anshar terkumpul, ia yang disewakan. Seterusnya in mengatakan
bertanya lagi kepada Utha, "In mereka yang bahwa apabila tanah-tanah itu dijual, maka
menguasai tanah-tanah itu, kau membeli dari penjualan itu hanya sah apabila dikeluarkan
siapa?" "Tidak, saya tidak membeli dari keputusannya oleh hakim, sama halnya
mereka," jawabnya. "Kalau begitu dengan sahnya penjualar barang-barang
kembalikan tanah yang kau beli itu kepada yang dalam sengketa. Bila pemerintah
penguasanya dan minta kembali uangnya” menjual sebagian tanah seperti au untuk
jawab Umar matu kepentingan yang dilihatnya

Sebagian ulama berpendapat bahwa hila menguntungkan, misalnya apabila tanah da

pemerintah menetapkan orang-orang yang perla d bangun sedangkan yang sanggup

takluk itu tetap menguasai tanah mereka, membangunnya hanyalah orang yang akan
30

membeli itu, maka penjualan itu pun sah, Dan tidak ada satu generasi pun, hai itu
karena t pemerintah di sini sama diwakili oleh pemerintah, yang berwenang
kedudukannya dengan tindakan hakim? menggugurkan hak generasi-generasi atas
kharaj yang senangguhnya sudah mutlak
Pajak Mutlak Tetap:
tetap wajib berlaku itu.
Saya merata dengan penjelasan penjelasan
Zakat dan Kharaj
di atas, bahwa bagi kita sudah jelas sekarang
bagaimana status tanah kharapy dan Persoalan ini menimbulkan satu masalah
pandangan kaum Muslimin tentangnya fikih. Yaitu sebagaimana diketahui, tanah
semenjak zaman Umar Yaitu bahwa tanah apabila ditanami oleh seorang Muslim wajib
itu adalah kepunyaan seluruh rakyat, dan dikeluarkan zakatnya dari hasil atau
bahwa pemilikan orang-orang yang buahnya sebesar 10% atau 5%. Berdasarkan
menguasainya hanyalah pemilikan hal itu, masih wajibkah zakat atas tanah
kekuasaan bukan pemilikan kepunya an, dan kharajya yang sudah mengeluarkan
bahwa pajak yang dikenakan atasnya sama kharajnya ataukah salah sath saja? Mengenai
statusnya dengan sewa, diberikan kepada kharaj, kita susah membahas bahwa hal itu
pemerintah untuk digunakan bagi berlaku mutlak. Lalu mungkinkah kewajiban
kepentingan umum. Dengan tindakan zakat digugurkan ataukah diwajibkan
demikian berarti yang membangun, keduanya?
memperbaiki, dan meningkatkan produksi
Pendapat dan Alasan Abu Hanifah
tanah itu adalah tanah itu sendiri
Abu Hanifah dan kawan-kawannya
Seandainya pemilik tanah masuk Islam atau
berpendapat bahws zakat dalam hal ini tidak
berpindah pemilikannya kepada orang
wajib dan bahwa syarat zakat itu wajib bila
Islam, baik karena penjualan maupun karena
tanah itu tidak
pembelian, seperti kenyataannya terjadi,
maka pajaknya tetap berlaku berdasarkan berstatus tanah khanaya. Demikian pula Abu

imak ulama dalam berbagai masa. Hal itu Ubaid meriwayatkan dar Lai bin Sa'ad, dan

oleh karena tidak ada seorang pun yang Ibnu Abi Syaibah dari Ikrima bahwa kharaj

dapat membatalkan berlakunya pajak itu dan zakat tidak bisa sama-sama berlaku atas

menurut pandangan hukum fikih, oleh satu tanan Ulama-ulama Hana mendasarkan

karena tanah itu adalah milik seluruh pendapatnya atas alasan alasan berikut:

generasi umat Islam di segala masa, Hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas'ud
sebagaimana sudah kita jelaskan di atas. dari Nabi saw.
31

‫ال يجتمع عشر وخراج في أرض مسلم‬ itu seperti tersebut dalam hadis tersebut.
Yang dimaksudkan adalah kharaj yang
"Zakat dan khara tidak dapat sama-sama
dibebarkan kepada mereka, berupa dirham
berlaku atas tanah seorang Muslim Buny
dan hafiz, bukan zakat. Bila
teks inilah yang dikehendaki.
Zakat juga diwajibkan, maka beliau tentu
2 Hadis yang diriwayatkan oleh Abu
akan menyinggingnya pala dalam
Hurairah,
pemberitaan tersebut.
‫قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم منعت العراق در همها‬
3. Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Ubaid
‫ ومنعت مصر‬،‫ وسعت الشام مديها ودينارها‬، ‫وقفيرها‬
dengan sanadnya sendiri dari Tarik bin
‫ شهد‬. ‫ قالها ثالثا‬. ‫أردها وديارها وعدتم من حيث بدانم‬
Syihab, "Umar bin al-Khattab pernah
‫على ذلك لحم أبي هريرة ودمه‬
menala surat mengenai kepala suku Naht
Malik di Baghdad, Benkan kepadanya

Rasulallah saw berkata, "Orang Iraq telah tanahnya untuk dibayar kharanya Jadi Umar

melarang dirham dan quiznya keluar, orang hanya memerintahkan supaya ditarik

Syam telah melarang mudy dan dinamnya, kharajnya tidak rakatnya. Bila zakat itu

dan orang Mesir telah melarang irdab dan wajih, tentu ia akan memerintahkannya.

dinamnya, sedangkan kalian akan kembali 4. Tidak ditariknya zakat dan kharay kedua-
ke tempat kalian berasal'. Beliau menyebut duanya merupakan praktek nyata semenjak
tiga itu. Darah dan daging Abu Hurairah Umar, yang disetujui oleh para sahabat, me
sendiri yang ikut menjadi saksi ucapan netapkan tanah negeri asing dan lain lain
beliau tersebut, diriwayatkan oleh Muslim harus membayar khara dan tidak pernah
dan Abu Daud. Maksud dari "telah melarang terdengar seorang pun pihak yang
adalah "akan melarang", sama dengan berwenang baik yang ada maupun yang
firman Allah telah datang perintah Allah zalim juga menarik zakatnya, padahal kaum
yang maksudnya "akan datang....." Apa yan Muslimin banyak sekali memiliki tanah-
hendak diungkapkan oleh harlit itu adalah tanah kharajya itu dan alat-alat pelaporam
bahwa Rasulullah saw. memberitahukan apa seperti itu banyak sekalt Hal itu berarti
yang akan terjadi pada akhir zaman yaita balowa tidak menarik kharaj bersama zakat
bahwa orang tidak membayar lagi itu merupakan mak fill yang tidak benar
kewajiban-kewajibannya yang menjadi hak disanggab.
orang lain dan menjelaskan apa kewajiban-
5. Kharaj wajib dibayar dalam pengertian
kewajibannya yang menjadi hak orang lam
wajibaya zakat, yaitu dimungkinkannya
dan menjelaskan apa kewajiban-kewajiban
32

tanah itu ditanami dan dikembangkan mattak, tetapi waj ya mbayar han blak
Berdasarkan apabila ada tanah yang tidak menggugurkan wajibnya membayar zak
mungkin memberikan hasil, tidaklah wajib Mereka mengemukakan landasan fikiran
atasnya kharaj maupun zakat. Sebab hal itu mereka sebagai berikut:
wajib atasnya karena tanah mengalami
1. Keumuman nash-nash yang sangat pasti
perkembangan, karena kharaj dan zakat
dan jelas maksudnya tabas cakat wajib atas
dikaitkan kepada tanah itu sehingga disebut
haul yang diberikan oleh tanah, tanpa
kharaj dan akat tanah tersebut. Hubungan itu
membe bestakan jenis jenis tanah. Nash-
menunjukkan bahwa ia adalah penyebah,
nash itu misalnya firman Allah, Ha orang-
yang oleh karena itu tidaklah benar apabila
orang yang beriman berikanlah sebagian
kedua-duanya yaitu kharaj dan zakat
hasil usaha kalian yang baik hak dan
dikenakan atas tanah itu bersamaan. Sama
sebagian hasil yang diberikan oleh tanah,
halnya apabila seseorang memiliki satu
firmanNya "Hayalah haknya waktu memetik
nisah ternak gembala dengan maksud untuk
dan sabda Rasul saw, mendapat air dan
diperdagangkan setelah satu tahun, tidak
hujan zakatnya sepersepuluh Nash-nash itu
boleh dikenakan dua zakat menurut umak.
umur sekali mengenai semua hasil yang
Hal itu untuk mencegah terjadinya dua zakat
diberikan tanah, semua yang diparies yang
sekaligus atas satu kekayaan oleh sebab
memperoleh air dari hujan, dan lain-lain,
yang sama, sesuai dengan hadis Nabi,
dan tidak memperbeda bedakan apakah
"Zakat tidak dikenakan dua kali,"
Tanah itu Churaja ataukah hukan Kharaj
6. Kharaj pada prinsipnya diwajibkan oleh wajib karena pemannya, ditanami atau tidak,
karena kafir, yang diwajibkan sebagai ian pemiliknya Muslim atau bukan,
hukuman terhadap penduduk negeri yang sedangkan zakat wah karena pengolahan
ditaklukkan secara kekerasan dan tanah itu tanah itu bila pemiliknya
tetap berada pada pemiliknya. Sedangkan
2. Zakat dan kharay adalah dua kewajiban
zakat diwajibkan hanya kepada orang Islam,
yang wajib dibayar karena ada sahab yang
karena merujukan ibada wajib sebagai tanda
berbeda-beda yang oleh karena itu wajibnya
syukur kepada Allah dan untuk
salah satu tidak menggugurkan wajibnya
membersihkan diri dan kekayaan. Prinsip
yang satu lagi. Hal itu oleh karena alasan
keduanya berbeda sekali dan oleh karena itu
wajibnya khera adalah kemungkinan penuh
tidak bisa dipersamakan.
untuk memperoleh ke untungan dari tanah
Pendapat Jumbur Ulaina Fikih Jumhur tersebut sedangkan alasan wajibaya zakat
ulama berpendapat bahwa zakat wajib adalah adanya tanaman. Juga oleh karena
33

zakat dikaitkan dengan hasil yang diberikan yaitu gandum kasar, gandum halus,
oleh tanah, sedangkan kharay dikaitkan kismis, dan kurma.dalam hadis di
dengan kekafirzimman Di samping itu sebutkan bahwa Tidak ada zakat bagi
sasaran pengeluaran cakat adalah ashnaf tanaman di bawah 5 wasaq.”

delapan yang ditegaskan oleh ayat "Zaket


Para ulama sepakat tentang
adalah untuk sedangkan sasaran penge
wajibnya zakat sebesar 10% atau 5%
Juaran kharaj adalah gaji tentera, pegawai,
dan keseluruhan hasil tani, sekalipun
dan untuk kepentingan umun.. Bila
mereka berbeda pendapat tentang
keduanya memang merupakan dua hal yang
ketentuan-ketentuan lain.
berbeda dan segi penyebab, kaitan, dan
sasaran pengeluarannya, sedangkan antara
kedua nya tidak terdapat hal-hal yang saling
bertentangan maka menyatukannya
DAFTAR PUSTAKA
sekaligus berarti boleh, seperti sewa toko
dan zakat perdagaagan. Sama dengan hal itu
Abdullah ,Ainiah, 2017, MODEL PERHITUNGAN ZA
juga adalah seorang yang sedang memakai
Kecamatan Kuta Makmur Aceh Utara), A
pakaian ihram yang membunuh seekor
binatang milik harus membayar denda
Ad-Din Rais,. Diya', al-Kharaj fi ad-Daula al-Islamiyya:
sebesar binatang yang dibunuhnya di
makalah Ali Pasya "al-Mizan fi al-Aqyis
samping harus membayar harganya kepada
Bolak.
pemiliknya.

3. Zakat wajib berdasarkan nash-nash Quran


dan hadis yang tegas, yang oleh karena itu
tidak dapat dibatalkan oleh kharaj yang
wajib atas dasar ijtihad.

KESIMPULAN

Zakat pertanian adalah zakat


yang dikeluarkan pada saat setelah
panen dan telah mencapai nisab yang
telah ditetapkan, menurut jumhur
ulama hanya terdapat empat
komoditi saja yang di tarik zakatnya

Anda mungkin juga menyukai