KELOMPOK II
EKONOMI SYARIAH 3B
TAHUN 2022
Dalam analisa ekonomi
dan bisnis penerapan suatu
fungsi memegang peranan
penting, oleh
karena variabel-variabel
fenomena ekonomi bisnis
yang terjadi satu sama
lainnya saling kait-
mengkait. Hubungan
fungsional antara variabel
ekonomi yang bersifat
kuantitatif dapat
diabstraksi dan
diformulasikan dalam
bentuk suatu fungsi.
Dalam menggambarkan
suatu fungsi, sesuai dengan
konvensi matematis,
variabel terikat
diletakkan pada sumbu
tegak dan variabel bebas
diletakkan pada sumbu
datar (Chiang dan
Wainwright, 2005).
Budnick (1993), Chiang
dan Wainwright (2005)
secara konsisten
menerapkan konvens
matematis tersebut, dalam
aplikasi matematik dan
ekonomi.
Dalam makalah ini akan
dibahas mengenai aplikasi
atau penerapan fungsi
linear dalam
ekonomi dan bisnis yang
dibatasi pada fungsi
permintaan dan
penawaran, keseimbangan
pasar, pengaruh pajak dan
subsidi terhadap
keseimbangan pasar, dan
keseimbangan pasar dua
jenis barang
Dalam analisa ekonomi
dan bisnis penerapan suatu
fungsi memegang peranan
penting, oleh
karena variabel-variabel
fenomena ekonomi bisnis
yang terjadi satu sama
lainnya saling kait-
mengkait. Hubungan
fungsional antara variabel
ekonomi yang bersifat
kuantitatif dapat
diabstraksi dan
diformulasikan dalam
bentuk suatu fungsi.
Dalam menggambarkan
suatu fungsi, sesuai dengan
konvensi matematis,
variabel terikat
diletakkan pada sumbu
tegak dan variabel bebas
diletakkan pada sumbu
datar (Chiang dan
Wainwright, 2005).
Budnick (1993), Chiang
dan Wainwright (2005)
secara konsisten
menerapkan konvens
matematis tersebut, dalam
aplikasi matematik dan
ekonomi.
Dalam makalah ini akan
dibahas mengenai aplikasi
atau penerapan fungsi
linear dalam
ekonomi dan bisnis yang
dibatasi pada fungsi
permintaan dan
penawaran, keseimbangan
pasar, pengaruh pajak dan
subsidi terhadap
keseimbangan pasar, dan
keseimbangan pasar dua
jenis barang
Dalam analisa ekonomi
dan bisnis penerapan suatu
fungsi memegang peranan
penting, oleh
karena variabel-variabel
fenomena ekonomi bisnis
yang terjadi satu sama
lainnya saling kait-
mengkait. Hubungan
fungsional antara variabel
ekonomi yang bersifat
kuantitatif dapat
diabstraksi dan
diformulasikan dalam
bentuk suatu fungsi.
Dalam menggambarkan
suatu fungsi, sesuai dengan
konvensi matematis,
variabel terikat
diletakkan pada sumbu
tegak dan variabel bebas
diletakkan pada sumbu
datar (Chiang dan
Wainwright, 2005).
Budnick (1993), Chiang
dan Wainwright (2005)
secara konsisten
menerapkan konvens
matematis tersebut, dalam
aplikasi matematik dan
ekonomi.
Dalam makalah ini akan
dibahas mengenai aplikasi
atau penerapan fungsi
linear dalam
ekonomi dan bisnis yang
dibatasi pada fungsi
permintaan dan
penawaran, keseimbangan
pasar, pengaruh pajak dan
subsidi terhadap
keseimbangan pasar, dan
keseimbangan pasar dua
jenis barang
Dalam analisa ekonomi
dan bisnis penerapan suatu
fungsi memegang peranan
penting, oleh
karena variabel-variabel
fenomena ekonomi bisnis
yang terjadi satu sama
lainnya saling kait-
mengkait. Hubungan
fungsional antara variabel
ekonomi yang bersifat
kuantitatif dapat
diabstraksi dan
diformulasikan dalam
bentuk suatu fungsi.
Dalam menggambarkan
suatu fungsi, sesuai dengan
konvensi matematis,
variabel terikat
diletakkan pada sumbu
tegak dan variabel bebas
diletakkan pada sumbu
datar (Chiang dan
Wainwright, 2005).
Budnick (1993), Chiang
dan Wainwright (2005)
secara konsisten
menerapkan konvens
matematis tersebut, dalam
aplikasi matematik dan
ekonomi.
Dalam makalah ini akan
dibahas mengenai aplikasi
atau penerapan fungsi
linear dalam
ekonomi dan bisnis yang
dibatasi pada fungsi
permintaan dan
penawaran, keseimbangan
pasar, pengaruh pajak dan
subsidi terhadap
keseimbangan pasar, dan
keseimbangan pasar dua
jenis barang
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa yang telah
memberikan rahmat sertakarunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan Makalah ini tepat padawaktunya yang berjudul Aplikasi Fungsi
Dalam Ekonomi .
Adapaun tujuan dari penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Matematika Ekonomi dan Bisnis Fakultas Syariah dan Ekonomi islam
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup.
Penulis menyadari bahwa tugas makalah ini masih jauh dari kata sempurna
sehingga penulis tidak menutup diri untuk menerima kritik dan saran dari
pembaca dan besar harapan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
penyusun
Dalam analisa ekonomi
dan bisnis penerapan suatu
fungsi memegang peranan
penting, oleh
karena variabel-variabel
fenomena ekonomi bisnis
yang terjadi satu sama
lainnya saling kait-
mengkait. Hubungan
fungsional antara variabel
ekonomi yang bersifat
kuantitatif dapat
diabstraksi dan
diformulasikan dalam
bentuk suatu fungsi.
Dalam menggambarkan
suatu fungsi, sesuai dengan
konvensi matematis,
variabel terikat
diletakkan pada sumbu
tegak dan variabel bebas
diletakkan pada sumbu
datar (Chiang dan
Wainwright, 2005).
Budnick (1993), Chiang
dan Wainwright (2005)
secara konsisten
menerapkan konvens
matematis tersebut, dalam
aplikasi matematik dan
ekonomi.
Dalam makalah ini akan
dibahas mengenai aplikasi
atau penerapan fungsi
linear dalam
ekonomi dan bisnis yang
dibatasi pada fungsi
permintaan dan
penawaran, keseimbangan
pasar, pengaruh pajak dan
subsidi terhadap
keseimbangan pasar, dan
keseimbangan pasar dua
jenis barang.
Dalam analisa ekonomi
dan bisnis penerapan suatu
fungsi memegang peranan
penting, oleh
karena variabel-variabel
fenomena ekonomi bisnis
yang terjadi satu sama
lainnya saling kait-
mengkait. Hubungan
fungsional antara variabel
ekonomi yang bersifat
kuantitatif dapat
diabstraksi dan
diformulasikan dalam
bentuk suatu fungsi.
Dalam menggambarkan
suatu fungsi, sesuai dengan
konvensi matematis,
variabel terikat
diletakkan pada sumbu
tegak dan variabel bebas
diletakkan pada sumbu
datar (Chiang dan
Wainwright, 2005).
Budnick (1993), Chiang
dan Wainwright (2005)
secara konsisten
menerapkan konvens
matematis tersebut, dalam
aplikasi matematik dan
ekonomi.
Dalam makalah ini akan
dibahas mengenai aplikasi
atau penerapan fungsi
linear dalam
ekonomi dan bisnis yang
dibatasi pada fungsi
permintaan dan
penawaran, keseimbangan
pasar, pengaruh pajak dan
subsidi terhadap
keseimbangan pasar, dan
keseimbangan pasar dua
jenis barang.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai aplikasi atau penerapan fungsi
linear dalam ekonomi dan bisnis yang dibatasi pada fungsi permintaan dan
penawaran, keseimbangan pasar, pengaruh pajak dan subsidi terhadap
keseimbangan pasar, dan keseimbangan pasar dua jenis barang.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2. Variabel
Sebenarnya suatu fungsi berintikan atas variabel; yang dimaksudkan
dengan variabel dalam hal ini adalah suatu besaran yang sifatnya tidak
tetap tetapi berubah-ubah dan saling pengaruh-mempengaruhi. Notasi atau
tanda dari variabel ini, biasanya dinyatakan dengan x, y dan dan
seterusnya. Jika kita mempunyai fungsi :
y = 3x + 7 atau z = 2x + 3xy – 5
maka x, y dan z inilah yang kita sebut variabel. Variabel x, y dan z ini
saling pengaruh mempengaruhi. Pada dasarnya variabel dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu variabel kualitatif dan variabel kuantitatif. Variabel
kualitatif adalah sesuatu yang sifatnya tidak tetap tetap berubah-ubah (atau
variabel) yang tidak dapat diuku seperti cita rasa, kesenangan, kepuasan,
dan lainnya.
3. Fungsi
Yang dimaksudkan dengan fungsi dalam hal ini ada lah hubungan
antara dua buah variabel atau lebih. Masing-masing dari dua buah
variabel atau lebih tersebut saling pengaruh mempengaruhi. Sebagai
contoh :
y = f(x) atau z = f(x,y)
Dalam hal ini x,y dan z yang disebut variabel. Variabel yang terdapat
dalam suatu fungsi dapat dibedakan atas variabel bebas (independent
variables) dan variabel yang dipengaruhi/tidak bebas (dependent
variables). Yang di maksudkan dengan variabel bebas (independent
variables) adalah variabel yang besarannya dapat ditentukan
sembarang, misalnya bisa 1, 5; 0; 8 dan seterusnya. Sedangkan
variabel yang dipengaruhi/tidak bebas (independent variables) adalah
variabel yang besarnya baru dapat di tentukan setelah nilai variabel
bebasnya ditentukan lebih dulu.
Contoh : Bila y = 3x + 4
bila x= - 4 maka y= - 8
jika x = 0 maka y = 4
bila x = 2 maka y = 10 demikian seterusnya.
b. Fungsi implisit
Yang dimaksudkan dengan fungsi implisit adalah fungsi di mana
antara variabel bebas dan variabel tidak bebas/yang dipengaruhi
tidak dapat dengan mudah/ jelas dibedakan. Bentuk umum dari
fungsi implisit ini dinyatakan dengan :
f(x,y)= 0 untuk dua variabel, dan
f(x,y,z) = 0 untuk tiga variabel
Dalam hal ini juga variabel-variabel x,y dan z tidak dapat dengan
mudah ditentukan mana variabel bebas dan mana variabel tidak
bebas/yang dipengaruhi, sehingga jika kita tentukan dua buah
variabel lebih dahulu (misalnya x dan y atau x dan z, ataupun y dan
z) maka barulah dapat kita peroleh nilai dari variabel lainnya. Jadi,
bila nilai x dan y ditentukan lebih dahulu misalnya x = 1 dan y = 3,
maka diperoleh z = 3. Demikian pula jika nilai x dan z ditentukan
lebih dahulu, misalnya x.= 2 dan z = 5, maka diperoleh y = 7. Dan
bila nilai y dan z ditentukan lebih dahulu, misalnya y = 2 dan z = 4,
maka diperoleh x = 3.
4. Koordinat
Bila kita membicarakan masalah fungsi matematik, maka kita tidak
dapat terlepas dari membicarakan koordinat. Jika kita ingin
menggambarkan grafik atau fungsi maka grafik fungsi itu dapat kita
gambarkan apabila titik-titik dalam bidang datar yang menunjukkan
letak dari gambaran grafik tersebut telah kita tentukan. Titik.-titik ini
dapat ditentukan dengan dasar suatu ukuran yang digunakan dari titik
asal (origin point) sebagai titik tolak pengukuran dan penentuan letak
titik dalam gambar grafik suatu fungsi. Titik inilah yang disebut
koordinat, yang terdiri dari ukuran absis yaitu jarak titik dengan sumbu
vertikal, yang terlihat dari ukuran pada sumbu horizontal, dan ukuran
ordinat yaitu jarak titik dengan sumbu horizontal, yang terlihat dari
ukuran titik pada sumbu vertikal.
Sebagai contoh: Dalam fungsi y = 2x + 1
diperoleh suatu titik koordinat A (2,5) yaitu absisnya adalah x = 2 dan
ordinatnya adalah y = 2(2) + 1 = 5.
Bila digambarkan akan terlihat titik koordinat A tersebut seperti pada
Gambar 3.1.
Gambar 3.1. Titik Koordinat A (2,5)
x -2 -1 0 1 2
y -4 -1 2 5 8
b. Fungsi Kuadrat
Fungsi Kuadrat adalah suatu fungsi non-linear (garis tidak
lurus) yang variabel bebasnya berpangkat dua. Grafik dari
fungsi kwadrat ini apabila digambarkan merupakan garis tidak
lurus yang berbentuk parabola.
x -2 -1 0 1 1 3 4 5
2
2
y 2 12 6 2 1 0 2 6
-
4
0
Dengan menempatkan titik-titik koordinat tersebut pada
bidang datar, dimana sumbu x sebagai sumbu horizontal
dan sumbu y sebagai sumbu vertikal, maka dapat lah grafik
fungsi itu kita gambarkan dengan menghubungkan titik-titik
koordinat tersebut. Gambar grafik fungsi ini akan
merupakan suatu garis tidak lurus yang berben tuk parabola
seperti terlihat pada gambar 3.4
¿
B1 (-b + √ B −4 ac ; 0 ¿ 2 a
2
−b √ b2−4 ac
2. 2. x2 = - jadi titiknya
2a 2a
¿
B2 (-b - √ b −4 ac ; 0 ¿ 2 a
2
5+ √ 25−4(6) 5+1
a) x1 = = 3. Jadi titiknya B1 (3,0)
2 2 =
5 1
4) Sumbu Simetrisnya adalah x = =2
2 2
−6
4) Sumbu Simetrisnya adalah x = = 3.
−2
x 16 6 2 0 1 0 2 6 12 20
4
y -2 -1 0 1 1 2 3 4 5 6
1
2
(2) y2 =
−B
- √ B2−4 AC
2A 2A
−B+ √ B −4 AC
2
Jadi titiknya N1 (0;
2A
−D B 2−4 AC −B
3) Titik Puncak yaitu P (x= = ;y= )
4A 4A 2A
−B
4) Sumbu simetrisnya adalah : y=
2A
a) y1 = 3 +
√ 9−4 ( 1 ) (2) 3−1
= 2. Jadi titiknya N1 (0,2)
2 2
a) y2 = 3 -
√ 9−4 ( 1 ) (2) 3−1
= 1. Jadi titiknya N1 (0,1)
2 2
−D −9−4 (1)(2) −B
3. Titik Puncaknya adalah : P (x = ={ ;y=
4A 4 2A
3 1
= =1
2 2
4. Sumbu Simetrisnya adalah :
−B 3 11
= =
2A 2 2
Maka grafik fungsi kuadrat ini dapat digambarkan dengan cara yang
sederhana, yaitu dengan menggunakan tabel x dan y yang dinamakan
curve tracing process. atau dengan menggunakan ciri-ciri matematis
yang penting dari suatu fungsi kuadrat x = f (y), yaitu:
1. Titik potong fungsi dengan sumbu x adalah pada y = 0, maka x = 0.
Jadi titiknya M (0,0).
2. Titik potong fungsi dengan sumbu y adalah pada x=0, maka oleh
karena D = B2 - 4 AC = 0, terdapat satu buah titik potong, yaitu: y1 = y2
=0. Jadi titiknya adalah M (0,0).
3. Titik Puncaknya adalah P (0,0)
4. Sumbu Simetrisnya adalah y = 0.
a. y1 =
√ 0−4 (−1 ) (4 ) =
16
=
4
= 2. Jadi titiknya N1 (0;-2)
−2 −2 −2
b. y2 =
√ 0−4 (−1 ) (4 ) =
−√ 16 −4
= = 2. Jadi titiknya N2 (0;-2)
−2 −2 −2
−D −16 −B
3.Titik Puncaknya adalah: P (x = = =4;y= = 0)
4A −4 2A
4. Titik Simetrisnya adalah:
−B −0
y= = =0
2 A −2
d
atau =0
b
a+
ax +b x
y= y=
xc+ d d
c+
x
a+0 a
Sehingga: y = →∴ y =
c +0 c
a
∴Persamaan garis Asimtot datar adalah y =
c
4) Asimtot tegak adalah suatu garis lurus yang sejajar atau
berhimpit dengan sumbu y yang tidak akan di potong, tetapi
didekati oleh fungsi Pecah ini sampai pada titik dimana nilai y
adalah titik terhingga (~) positif atau negatif. Jadi persamaan garis
Asimtot tegak adalah bila y = ~ , maka:
ax+ b ax+ b
y = →=
cx +d cx +d
ax+ b
cx + d = → cx+d = 0
−d
cx = -d ∴ x =
c
d
Sehingga Persamaan garis Asimtot tegak adalah x= -
c
2 x +3
Contoh 9: Jika diketahui y =
x+1
Maka grafik fungsi Pecah ini dapat digambarkan dengan
memperhatikan ciri-ciri matematis yang penting dan bantuan tabel
x dan y. Adapun ciri-ciri matematis yang penting dari fungsi Pecah
ini adalah :
1) Titik potong fungsi Pecah ini dengan sumbu y adalah pada x =
0, maka y = 3. Jadi titiknya P (0,3).
2) Titik potong fungsi Pecah ini dengan sumbu x adalah pada y =
1 1
0, maka 0= 2x + 3, sehingga x = -1 . Jadi titiknya Q (-1 , 0).
2 2
2 x +3 2 x +3
3) Asimtot tegak adalah bila y= ~ , maka =x+1=
x+1
→ ∴ x + 1 = 0, sehingga x = -1 Jadi Persamaan garis Asimtot
tegak adalah x = -1
2+ 3/ x
Asimtot datar adalah bila x = ~ , maka y = → ∴y = 2. Jadi
1+1/ x
persamaan garis asimtot datar adalah y = 2.
Dengan menggunakan ciri-ciri ini, maka kita dapat
2 x +3
menggambarkan grafik fungsi pecah y= dengan bantuan
x+1
tabel x dan y yang berikut:
x Y
-1 +
0
1 3
2 1
2
2
5
+ 1
2
3
1
2
6
2
x Y
-1 -
1 2 x +3
-1 Gambar 3.10: Grafik fungsi y =
2 x+1
0
-2
1
-3 1
1
-4 2
Contoh 10: Bila diketahui y =
-5 1
1
3
-
5
1
1 x
4
2
5
Gambar grafik fungsi y = dapat dilihat pada gambar 3.11
x
5
Gambar 3.11: Grafik fungsi y =
x
X y
0 +~
1 5
2 1
2
2
3
2
4 1
3
5
1
10 1
4
~ 1
1
2
0
X y
0 -~
-1 -5
-2 1
-2
2
-3
-4
-5 2
-1
3
-10
1
-~ -1
4
-1
1
-
2
-0
Contoh 11
3−2 x
Jika diketahui y =
1−x
Maka grafik fungsi pecah ini dapat kita gambarkan dengan
memperhatikan ciri-ciri matematis yang penting dari fungsi pecah,
dan dengan menggunakan bantuan tabel x dan y. Adapun ciri-ciri
matematis yang penting dairi fung si pecah ini adalah :
1) Titik potong fungsi pecah ini dengan sumbu y adalah pada x = 0.
y = 3. Jadi titik potongnya adalah P (0,3).
2) Titik potong fungsi pecah ini dengan sumbu x adalah pada y = 0,
3−2 x 1
0= →3-2x = 0 sehingga x=1
1−x 2
1
Jadi titik potongnya adalah Q (1 ; 0).
2
3) Asimtot datar adalah bila x = ~
3
−2
x 0−2
maka y= →∴ y = sehingga y = 2
1 0−1
−1
x
Jadi persamaan garis asimtot datarnya dalah y = 2.
3−2 x
4) Asimtot tegak adalah bila y = ~ maka = =→ ∴1 – x =
1−x
3−2 x
1−x=0 ,
x y
1 +~
1 0
1
2
1
2 1
1
3 2
4 2
1
3
5
3
10 1
4
+~
1
2
x y
-1 -~
0 3
-1 2
-2 1
2
2
-3
1
-4 2
3
-5
1
-~ 2
4
1
2
6
2
2. FUNGSI EXPONENTIAL
1) a0 = 1 4) am .an = am+n
1 am
2) a = k
-k
5) n = am-n
a a
x -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
y 1 1 1 1 2 4 8 16 32
8 4 2
3
Sedangkan dari y = ( ) x akan dapat diperoleh tabel x y nya seperti
2
berikut:
x -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
y 8/27 4/9 2/3 1 3/2 9/4 27/8 81/16 243/32
Gambar 3.13:
3
Grafik fungsi y = 2x dan y =( ) x
2
1 1 1 1
dimana e = 1 + + + + = 2,7183
1! 2! 3! n !
Fungsi y = ex dapat digambarkan dengan menggunakan tabel x dan
y sebagai berikut :
x -2 -1 0 1 2 3 4 5
y 0,16 0,37 1 2,72 7,39 20,09 54.60 148,18
x -3 -2 -1 0 1 2 3 4
y 1 1 1 3 27 243 2187 19683
243 27 3
1. a 0 =1
1
2. a -k = k
a
3. a 1/ q =√ a
q
4. am an a
= m+n
am
5. n = a m-n
a
6. (am)n =
amk
D. Fungsi Logaritma
Fungsi logaritma adalah suatu nonlinear (garis tidak lurus). Dalam hal ini variabel
bebas (independent variabel) bentuk logaritma, seperti:
y= log x atau log y = a + b log x
Perlu diperhatikan rumus-rumus atau hukum-hukum logaritma. Berikut ini
hukum-hukum atau rumus-rumus logaritma.
1. log ab=log a+ log b
a
2. Log = log a – log b
b
log b
3. alog b =
log a
4. log b = c maka ac=b
a
5. alog a = 1
6. log xn = n log x
7. a log 1 = 0
8. a a log b = b
Dengan cara sederhana menggunakan tabel x dan y dapat di gambarkan grafik
fungsi logaritma.
Contoh :
Gambarlah grafik y = 5 log x
Fungsi ini dapat di gambarkan dengan menggunakan tabel x dan y sebagai
berikut:
X 1 2 3 4 5 6 10
Y 0 1,51 2,39 3,01 3,49 3,89 5-
Y = x+2 3x = 8 → x = 2 dan y = 4
2 2
Jadi titik potong fungsi y=10-2x dan y=x+2 adalah titik (2 ; 4 ). Grafik fungsi
3 3
y=x-2 dan y=x+2 serta titik potongnya dapat dilihat pada grafik berikut:
Terapan matematika dalam bisnis yang akan didiskusikan dalam bab ini
adalah penger. tian tentang dalil-dalil yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi
yang kemudian didekati dengan simbol-simbol matematika dan analisis
berdasarkan kaidah-kaidah ilmu matema tika dasar. Adapun ilmu matematika
dasar yang akan diterapkan dalam bisnis pada buku ini dimulai dari fungsi linear,
fungsi non-linear, kalkulus, deret dan aplikasi sistem persamaan linear yang lebih
populernya dinamakan analisis input-output.
a. Harga produk
b. Pendapatan konsumen
c. Harga produk lain yang mengkait
d. Ekspektasi harga produk periode akan datang dan
e. Selera konsumen.
Qdx , t=f ¿)
1.Fungsi Permintaan
Dan kelima hubungan antara satu variabel bebas dan satu variabel terikat
di atas yang sangat tinggi pengaruhnya adalah hubungan antara variabel jumlah
permintaan (produk yang diminta konsumen) dengan harga produk tersebut dan
variabel yang lain diasumsikan ceteris paribus. Secara lebih sederhana karena
tidak ada pengaruh variabel lain, maka fung si permintaan yang dimaksud dapat
dirumuskan sebagai berikut: Q = f(P). Bentuk umum fungsi permintaan
memenuhi persamaan: Q-a-b P.
Di mana:
P= Harga produk
Nilai negatif kemiringan fungsi merupakan ciri kuat fungsi permintaan, artinya
bahwa se makin tinggi harga produk, semakin rendah jumlah permintaan. Filosofi
tersebut digambar kan sebagai grafik berikut:
a/b
Q=a−bP
a
Gambar garfik untuk penerapan dalam ekonomi beda dengan grafik
matematika mur ni. Variabel bebas (P) dalam matematika murni digambarkan
sebagai sumbu absis, namun dalam penerapan ekonomi sebaliknya. Berikut
contoh untuk menggambarkan grafik fungsi permintaan.
Contoh:
Jawab :
Rumus persamaan fungsi dari dua titik yang diketahui adalah: P-P, Q-Q bahwa P-
p− p1 q−q 1
5; Q… = di mana bahwa p 1=5 ; Q1=20dan p 2=8 ; Q 2=14.
p 2−p 1 q 2−q 1
p−5 Q−20
Data masuk ke dalam rumus tersebut di proleh hasil : = . Hasil akhir
8−5 14−20
adalah : Q= 30 -2 P . berikut gambar grafiknya .
15 Q=30−2
30
hal yang demikian menunjukkan bahwa hubungan antara variabel bebas (harga)
dan variabel terikat Terbukti dalam contoh bahwa karakteristik fungsi permintaan
memiliki kemiringan garis yang negatif, (jumlah permintaan) negatif adanya.
Artinya bahwa harga se makin tinggi maka jumlah permintaan akan semakin
rendah, dan ciri gambar grafik adalah garis dengan kecenderungannya miring ke
kiri.
2.Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran memiliki orientasi hubungan kebalikan dari fungsi
permintaan antara variabel terikat (jumlah penawaran) dan variabel bebas (harga),
oleh karena itu sifat hubungan adalah positif. Hubungan positif artinya bahwa
ketika jumlah penawaran naik maka harga akan mengikuti naik pula, sebaliknya
ketika sepi dari penawaran maka harga akan mengikuti turun. Kondisi demikian
adalah filosofi fungsi penawaran yang sangat erat hubungannya dengan produsen,
sehingga karakteristik fungsi penawaran (supply function) mencerminkan kondisi
produsen. Berikut hubungan matematika secara umum antara be berapa variabel
bebas dan satu variabel terikat dalam fungsi penawaran :
Dari fungsi penawaran multi variabel bebas terhadap satu variabel terikat
tersebut da pat dibentuk beberapa kemungkinan fungsi satu variabel bebas
terhadap satu variabel teri kat dengan mempertimbangkan variabel yang lainnya
konstan (ceteris paribus). Beberapa kemungkinan dari fungsi penawaran yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
Kelima hubungan antara satu variabel bebas dan satu variabel terikat di
atas yang sangat tinggi pengaruhnya adalah hubungan antara variabel jumlah
penawaran dan harga produk. adapun variabel yang lain diasumsikan ceteris
paribus. Fungsi penawaran yang dimaksud adalah : Q=f(P). Bentuk umum fungsi
penawaran memenuhi persamaan : Q=a+bP
Di mana :
Q-Jumlah penawaran
P= Harga produk
Contoh :
Jawab :
3.Keseimbangan Pasar
Di awali dari fungsi permintaan yang berorientasi pada konsumen dan juga
fungsi penawaran dari sisi produsen, keduanya bertemu di satu titik yaitu pasar.
Pertemuan fungsi permintaan dan fungsi penawaran tersebut secara filosofi
merupakan kesepakatan pasar.sehingga secara teori disebut sebagai keseimbangan
pasar (market equilibrium) dari suatu produk tertentu. Keseimbangan pasar
tersebut akan menciptakan keseimbangan jumlah dan harga produk yang harus
beredar di pasar.
Atas dasar filosofi yang demikian secara matematika bahwa harga atau
jumlah produk yang diminta oleh konsumen harus sama dengan harga atau jumlah
produk yang ditawarkan oleh produsen, simbol matematikanya adalah: Qd= Qs
atau Pd =ps
grafik
Di mana:
E = Keseimbangan Pasar
Pe = harga keseimbangan
Qe = jumlah keseimbangan
Catatan:
Contoh :
Pertanyaan:
Jawab :
Ketika grafik memotong sumbu P artinya bahwa Q = 0, sehingga titik potong 0=-
6+3 p berada di P=2. Titik koordinatnya adalah (0, 2).
grafik
Fungsi Permintaan :
Qdx=a0-a1 Px+a2 Py dan Qdy=bo+b1Px –b2 p y
Fungsi Penawaran :
Di mana :
Contoh :
Jawab:
Qey Jadi harga keseimbangan pasar untuk produk X adalah P = 5 dan untuk
produk y adalah P = 8. Sementara untuk menghitung jumlah produk
keseimbangan pasar setiap cy jenis produk adalah: Q-6-2(5) + 8 = 4 (permintaan
produk X) dan 7 (permintaan produk Y).
Jadi, titik keseimbangan pasar untuk jenis produk X dan titik keseimbangan pasar
un tuk jenis produk Y, masing-masing adalah Ex(Qex Pex) dan Ey(Qeys Pey).
Sistem koordinat titik keseimbangan pasar yang dimaksud untuk setiap produk
adalah E,(4,5) dan E, (7,8).
4.Fungsi Anggaran
Dalam kaitan dengan fungsi anggaran, atas dasar pada teori ekonomi mikro ada
dua hal yang perlu dibahas yaitu : teori tentang produksi dan konsumsi. Dari teori
tentang produksi, bahwa fungsi anggaran mewakili kemampuan produsen dalam
batas maksimum bagi in vestasi modalnya untuk beberapa jenis masukan (input)
sebagai faktor produksi, sementara dari sisi teori konsumsi, fungsi anggaran
merupakan batas maksimum kemampuan kon sumen untuk membelanjakan
pendapatannya bagi berbagai keluaran (output).
Table
Contoh :
Susunlah suatu fungsi anggaran dari konsumen untuk komoditas x dan komoditas
y, jika pendapatan yang diterima secara maksimum adalah 5.000 satuan mata
uang, sementara harga komoditas x dan y masing-masing adalah 50 dan 100
satuan mata uang setiap unitnya. Tetapi, apabila seluruh pendapatan dianggarkan
pada produk x berapa unit dapat dibeli ? Berapa unit dapat dibeli untuk produk y,
jika produk x hanya dibeli sebanyak 40 unit?
Jawab :
6,Fungsi Konsumsi
C = f(Y) = C₂+cY
Keterangan:
S= g(Y)=S+SY
Keterangan
Δs
S0 adalah tabunga otonom dan s adalah MPS atau konstanta so
Δy
(autonomous saving) merupakan kekuatan tabungan otonom penduduk sen diri
ketika pendapatan nasional Y = 0. Sedangkan koefisien s merupakan koefisien
arah dari fungsi tabungan yang dipengaruhi oleh pendapatan nasional yang
disebut sebagai ke cenderungan terbatas untuk menabung atau marginal
propensity to save (MPS). Kembali pada pendapatan nasional yaitu: Y = C + S
atau S = Y-C, fungsi konsumsi C disubstitusikan ke dalam persamaan tersebut
hasilnya menjadi :
Grafik
Contoh :
Fungsi konsumsi pada suatu negara tertentu memenuhi persamaan sebagai berikut
: C = 30+0,6 Y, tentukan fungsi tabungannya? Apabila tabungannya adalah
sebesar 50, berapa besar konsumsinya?
Jwab :
Grafik
8.ANGKA PENGGANDA
1 1
K= = .
1−C S
Contoh :
Dari contoh fungsi konsumsi dan fungsi tabungan di atas dapat dicari angka
penggandanya, 1 0,4 yaitu : k = atau k = 2,5. Artinya bahwa apabila ada
perubahan variabel ekonomi ter tentu, misalkan investasi atau bahkan pengeluaran
pemerintah yang ditambah dengan se jumlah tertentu, maka pendapatan nasional
akan bertambah sebesar 2,5 kali nilai tambahan variabel tersebut.
9.PENDAPATAN DISPOSIBEL
CONTOH
JAWAB
10.Fungsi Pajak
Pajak pada dasarnya dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu pajak yang tidak
dikaitkan dengan pendapatan (jumlahnya tertentu) dan sifatnya konstan, besarnya
adalah To atau ser ing disebut sebagai pajak otonom (autonomous tax) dan pajak
yang dikaitkan dengan tingkat pendapatan yang besarnya adalah persentasi (t) dari
pendapatan (Y). Dari kedua jenis pajak tersebut, total penerimaan pemerintah
adalah sebesar jumlah keduanya. Secara matematika total penerimaan pemerintah
adalah sebagai berikut : T = T +tY. Gambar grafik dari total pajak adalah :
T T 2=ty
T0 T1=T0
contoh
Diketahui pajak otonom adalah sebesar : T = 60, dan proporsi pajak terhadap
pendapatan nasional adalah sebesar 15 %. Jika pendapatan nasional adalah sebesar
400, maka hitung total pajak yang diterima pemerintah ?
Jawab
Total pajak yang diterima oleh pemerintah adalah jumlah kedua jenis pajak, yaitu
pajak otonom sebesar T, = 60 dan proporsi pajak yang berkaitan dengan
pendapatan yaitu 15% dari 400. Jadi total pajak yang diterima oleh pemerintah
adalah: T = T +tY atau T = 60+ 0,15 (400) = 120. Gambar grafik total pajak yang
diterima pemerintah adalah :
T T= 60 +0,15Y
60 T 1=60
0 400
11.Fungsi Investasi
Keterangan:
Io = Investasi otonom
i = Tingkat bunga
Jawab :
,1=200-400 i, karena i = 15% = 0,15 maka investasi yang terjadi menjadi : I=200-
400 (0,15)=200-60 = 140. Jika tingkat bunga meningkat menjadi i = 20% = 0,20;
maka investasi yang terjadi menjadi : I = 200-400 (0,20)=200-80 = 120. Gambar
grafik fungsi investasi yang demikian adalah:
I
0,5 I=200-400
0,2
0,1 200
0 120 140
12.Fungsi Impor
Keterangan:
M=Impor otonom
Y = Pendapatan nasional
M=Marginal propensity to import (MPI).
Contoh :
Susunlah persamaan fungsi impor suatu negara tertentu jika diketahui bahwa
impor oto nomnya sebesar 30 dan marginal propensity to import (MPI) sebesar
10% ? berapa besar nilai impornya jika pendapatan nasionalnya adalah 900.
Jawab
Impor otonom (M)=30, sementara m atau MPI = 10% = 0,1 maka fungsi impor
adalah: M=M+mY atau M=30+0,1 Y. Karena pendapatan nasionalnya adalah 900,
maka nilai impor dapat diselesaikan dari rumus tersebut hasilnya: M = 30+0,1
(900) = 120.
120.........................................................
30
0 900