Anda di halaman 1dari 2

PATTIMURA ANGKAT SENJATA

Maluku merupakan tempat kekayaan rempah-rempah yang diibaratkan


Mutiara dari Timur yang selalu diburu oleh orang-orang barat. Pada
masa pemerintahan inggris dibawah pimpinan Raffles keadaan di
Maluku relatif lebih tenang karena inggris bersedia membayar hasil
bumi rakyat Maluku, namun pada masa pemerintahan kolonial belanda
keadaan kembali berubah, kegiatan monopoli di perketat. Selain itu
rakyat diwajibkan menyerahkan hasil panen mereka dan juga
melakukan kerja rodi.

Menanggapi situasi demikian maka rakyat Maluku melakukan


serangkaian pertemuan rahasia. Dalam berbagai pertemuan itu
disimpulkan bahwa Rakyat Maluku tidak ingin terus menderita dibawah
kekejaman kolonial belanda.

Gerakan perlawanan dimulai dengan menghancurkan kapal-kapal milik


belanda dipelabuhan dan para pejuang Maluku menuju Benteng
Duurstede yang dimana benteng tersebut sudah berkumpul pasukan
belanda dengan demikian terjadilah pertempuran pejuang Maluku
melawan pasukan belanda yang mana pasukan belanda dipimpin oleh
Residen van den berg, sementara pejuang Maluku saat itu selain
Pattimura juga tampil tokoh-tokoh seperti Christina Martha Tiahahu,
Thomas Pattiwwail dan Lucas Latumahina.

Belanda lalu mendatangkan bantuan dari ambon lalu datanglah 300


prajurit yang dipimpin oleh Mayor Beetjes terbunuh, keadaan demikian
semakin menguatkan semangat juang para pejuang Maluku. Berbagai
upaya perundingan mulai ditawarkan namun tidak menemukan
kesepakatan.

Agustus 1817 Separua di Blokade oleh kolonial belanda Benteng


Duurstede kembali dikepung disertai tembakan meriam yang bertubi
tubi, daerah kepulauan itu jatuh kembali ketangan belanda. Benteng
Duurstede berhasil dikuasai oleh belanda, namun Pattimura dan
pengikutnya terus melawan dengan gerilya, tapi pada bulan November
beberapa pengikut pattimura tertangkap oleh pihak belanda,
kemarahan belanda belum usai sampai pattimura berhasil ditangkap,
bahkan saat itu belanda mengadakan sayembara kepada siapa saja
yang dapat menemukan pattimura akan diberi 1.000 golden.

Tepat tanggal 16 Desember 1817 setelah 6 bulan memimpin


perlawanan pattimura akhirnya akhirnya tertangkap juga, dan dihukum
gantung di alun-alun kota ambon , Christina Martha Tiahahu terus
berusaha melanjutkan perang gerilya namun naas, beliau juga
tertangkap dan akhirnya beliau bersama 39 orang lainnya dibuang
kejawa sebagai pekerja rodi. Didalam kapal menuju jawa Christina
Martha Tiahahu mogok makan dan tidak mau membuka mulut. Ia jatuh
sakit dan akhirnya meninggal pada tanggal 2 januari 1818. Jenazahnya
dibuang ke laut antara pulau baru dan pulau 3. Demikian berakhirlah
perlawanan pattimura.

Tugas ?

1. Dari mempelajari perjuangan Pattimura dalam melawan belanda.


Sebutkan semangat juang yang di kobarkan Pattimura bersama
pengikutnya saat itu !
2. Anggaplah kalian sebagai pejuang yaitu berjuang dengan cara
belajar.
Maka semangat Pattimura yang manakah yang dapat kalian
aplikasikan dalam berjuang menuntut ilmu.
3. Rumuskan dengan singkat terjadi perlawanan Pattimura dan apa
yang akibatkan dari perang itu.

Anda mungkin juga menyukai