Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan saya kemudahan
untuk menyelesaikan makalah sejarah tentang “Pattimura Angkat Senjata” ini dengan tepat
waktu.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah sejarah tentang “Pattimura Angkat Senjata”
ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………I
Daftar Isi…………………………………………………………………………….II
Latar Belakang………………………………………………………………………1
Tokoh-Tokoh………………………………………………………………………..2
Jalannya Perang……………………………………………………………………..3
Akhir Perang………………………………………………………………………...4
Penutup……………………………………………………………………………...4
LATAR BELAKANG
Maluku termasuk daerah yang paling awal didatangi oleh belanda yang kemudian
berhasil memaksakan monopoli perdagangan. Rempah-rempah maluku hanya boleh dijual
kepada belanda. Kalau tidak dijual kepada belanda, maka mereka dicap sebagai penyelundup dan
pembangkang.
Latar belakang terjadinya perlawanan rakyat maluku dibawa pimpinan Pattimura yaitu :
c. Kolonial belanda juga mengeluarkan uang kertas sebagai pengganti uang logam yang berlaku
Maluku, dan itu membuat kegelisahan rakyat Maluku
d. Belanda juga mulai menggerakkan tenaga dari kepulauan Maluku untuk menjadi tentara
belanda
TOKOH-TOKOH
Maluku.
5. Thomas Pattiwael
Pada tanggal 9 Mei 1817 berkerumunlah sejumlah orang dihutan warlutun. Dipilihnya
thomas matulesy sebagai kapten serangan dimulai pada tanggal 15 Mei 1817 dengan menyerbu
pos belanda Di Porto.
Keesokan harinya rakyat mengepung benteng duurstede dan direbut dengan penuh
semangat. Seluruh isi benteng itu dibunuh termasuk Van den Berg beserta keluarga dan perwira
lainnya. Rakyat maluku berhasil menduduku benteng duurstede. Setelah kejadian itu belanda
mengirikan pasukan yang kuat dari Ambon lengkap dengan persenjataan dibawah pimpanan
Mayor Beetjes.
Ekspedisi ini berangkat pada tanggal 17 Mei 1817. Dengan perjalanan yang melelahkan,
pada tanggal 20 Mei 1817 Pasukan itu tiba di Saparua dan terjadilah pertempuran dengan
pasukan pattimura. Pasukan belanda dapat dihancurkan dan Mayor Beetjs mati tertembak.
Pattimura akhirnya tertangkap di Siri Seri yang kemudian dibawa ke Saparua. Belanda
membujuk pattimura untuk diajak kerjasama, namun pattimura menolak. Oleh karena itu pada
tanggal 16 Desember 1817 Pattimura dihukum gantung didepan Benteng Victoria Ambon.
Tertangkapnya para pemimpin rakyat maluku yang gagah berani tersebu menyebabkan
perjuangan rakyat maluku melawan belanda melemah dan akhirya maluku dapat dikusai belanda.
Untuk jasa dan pengorbanan Kapitan Pattimura dikukuhkan sebagai “Pahlawan perjuangan
kemerdekaan,” oleh pemerintah republik indonesia.
PENUTUP
(KESIMPULAN)
Jadi terjadinya perlawanan rakyat maluku dikarenakan kesalah pahaman diantara rakyat
maluku yang mengakibatkan terpecah belahnya rakyat maluku.