0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
1K tayangan2 halaman
Dokumen ini menjelaskan prosedur transfer pasien dari IGD/TPPRI ke ruang perawatan biasa di rumah sakit, meliputi penjelasan dokter ke pasien tentang diagnosis dan perawatan, penjelasan perawat tentang ruang rawat dan biaya, penerimaan pasien oleh perawat ruangan, serta serah terima antar perawat.
Dokumen ini menjelaskan prosedur transfer pasien dari IGD/TPPRI ke ruang perawatan biasa di rumah sakit, meliputi penjelasan dokter ke pasien tentang diagnosis dan perawatan, penjelasan perawat tentang ruang rawat dan biaya, penerimaan pasien oleh perawat ruangan, serta serah terima antar perawat.
Dokumen ini menjelaskan prosedur transfer pasien dari IGD/TPPRI ke ruang perawatan biasa di rumah sakit, meliputi penjelasan dokter ke pasien tentang diagnosis dan perawatan, penjelasan perawat tentang ruang rawat dan biaya, penerimaan pasien oleh perawat ruangan, serta serah terima antar perawat.
RSMR/SPO/SKP/... A .../... Tanggal terbit: Ditetapkan oleh Plt Direktur Utama 1 Desember 2014 SPO Dr. Khrisna Nugraha Widjaja Suatu proses perpindahan / transfer pasien ke ruang perawatan biasa di PENGERTIAN dalam rumah sakit. Sebagai acuan tata cara penerapan langkah-langkah dalam melakukan TUJUAN transfer pasien ke ruang perawatan biasa. Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Mardi Rahayu Nomor: KEBIJAKAN 031/SK/DIRUT/VII/2014 tentang Sasaran Keselamatan Pasien. Transfer pasien dari IGD / TPPRI ke ruang perawatan biasa : 1. Dokter DPJP atau dokter jaga memberi penjelasan tentang indikasi, diagnosis, dan prognosis pasien sehingga perlu dirawat inap, kepada pasien dan keluarga pasien. 2. Perawat dan petugas TPPRI menjelaskan tentang ruang rawat inap, tarif dan tata tertibnya. a. Ruang Kana untuk kasus kasus khusus Penyakit Bedah b. Ruang EVA khusus untuk penyakit Kandungan dan Kebidanan c. Ruang Betesda, Maranata,Imanuel untuk pasien dengan kasus Penyakit Dalam d. Ruang Betani A untuk kelas 3 dan kelas 2 khusus pasien wanita e. Ruang Betani B untuk kelas 3 khusus pasien laki-laki PROSEDUR f. Ruang Unit Stroke untuk pasien dengan Stroke g. Ruang HDN untuk pasien dengan kasus ketergantungan tinggi perawat h. Ruang ICU untuk pasien dengan kasus yang membutuhkan perawatan intensif 3. Bila keluarga / pasien memahami dan menyetujui untuk di dirawat inap maka keluarga / pasien diminta mengisi surat pernyataan persetujuan rawat inap 4. Bila keluarga / pasien menolak di rawat, maka pasien / keluarga harus mengisi dan menandatangani surat pernyataan penolakan untuk dirawat di rumah sakit 5. Petugas TPPRI memberitahu petugas UGD di ruang mana pasien akan dirawat 6. Perawat UGD menghubungi perawat ruangan bahwa aka nada pasien baru yang akan masuk 7. Perawat memastikan pasien dalam kondisi stabil sesuai kriteria yang telah ditetapkan dan mengisi form. transfer pasien sesuai kriteria. 8. Perawat ruangan memberitahu petugas IGD / TPPRI kalau ruangan sudah siap melalui telepon. 9. Petugas UGD mengantar pasien menuju ruangan perawatan memakai
1 TRANSFER PASIEN DARI IGD / TPPRI KE RUANG PERAWATAN BIASA
No. Dokumen : No. Revisi: Halaman:
RSMR/SPO/SKP/... A .../... alat transpot yang sesuai keadaan pasien ( kursi roda untuk pasien yang masih mampu duduk atau brancart untuk pasien yang tidak mampu duduk) memelalui jalur yang sudah disediakan ke masing masing ruangan PROSEDUR 10. Perawat ruangan menerima pasien dan bersama sama dengan petugas ugd memindahkan pasien ke kamar yang telah dipesan 11. Bila pasien menggunakan brankart, maka brankart didekatkan ketempat tidur pasien, bila memungkinkan pasien dimohon untuk geser ke tempat tidur dan bila tidak memungkinkan pasien di bantu dengan alat penggeser ( transfer bed) , atau di angkat pleh petugas sesuai dengan prosedur. 12. Perawat / Petugas IGD melakukan serah terima pada perawat ruang perawatan pada form pemindahan pasien 13. Perawat mendokumentasikan pada catatan perkembangan pasien terintegrasi BAGIAN TERKAIT UGD, Rawat Inap