Anda di halaman 1dari 20

1.

Memaknai Kata/Istilah

Paragraf disusun menggunakan kalimat-kalimat saling berkaitan. Kalimat dalam paragraf


disusun dari beberapa kata. Setiap kata tersebut memiliki makna atau arti. Oleh sebab itu, dalam
membentuk kalimat atau paragraf sebuah kata harus benar-benar dippilih agar mampu
menyampaikan maksud penulis.
Kesalahan penggunaan kata-kata atau istilah akan menimbulkan penafsiran berbeda. Kata-kata
atau istilah yang digunakan dapat berupa kata baku, kata bersinonim, kata berantonim, kata
bermakna konotasi atau denotasi, dan kata yang mengalami perubahan makna. Istilah
berhubungan dengan pengungkapan makan konsep, proses, keadaan atau sifat dibidang tertentu.
Makna kata atau istilah yang sering muncul dalam soal UN adalah makna kata leksikal. Makna
leksikal merupakan makna yang terdapat pada kata dasarnya tanpa bergabung dengan bentuk
lain. Makna leksikal dapat dilihat dalam kamus bahasa Indonesia.
Contoh soal
1. Dalam laporan kajian organisasi hidup, World Resource Institute, emisi karbon akibat
kebakaran hutan dan lahan di Indonesia telah melampaui rata-rata emisi karbon harian AS
selama 26 hari dari 44 hari sejak awal September 2015. Sementara itu, organisasi Center
for International Forestry Research (CIFOR) berpendapat bahwa kabut asap yang terjadi
di Indonesia merupakan tragedi, bukan bencana alam. Kabut asap bukan bencana alam,
melainkan karena kesalahan manusia dan tidak terjadi secara alamiah. (republika.co.id)

Makna kata tragedi dalam paragraf tersebut adalah....


A. peristiwa memilukan
B. peristiwa menyedihkan
C. peristiwa mengejutkan
D. keadaan genting
E. perubahan drastic
Pembahasan: pada paragraph diatas ada kata tragedi karena kata tragedi merupakan
istilah kata, yaitu peristiwa menyedihkan.

2. Pada bangunan Trikster dirancang oleh seorang wastuwadiawan. Bangunan itu diresmikan
oleh beberapa perusahaan lain seperti PT.hikmah,Berkah Gunawan, dan Astria Go.
Bangunan itu akan melakukan pembuatan mesin terhebat di dunia pada tahun 2020.

Makna kata wastuwadiawan pada paragraph diatas adalah


A.ahli perancang
B.ketua
C.pelaksana
D.penyiar
E.pembuat
Pembahasan: Pembahasan: pada paragraph diatas ada kata wastuwadiawan karena kata
wastuwadiawan merupakan istilah kata, yaitu ahli perancang.
2. Menentukan kata yang bermakna simbolik/ majas/ kias dalam karya sastra

Kata bermakna kias adalah kata yang diungkapkan untuk tujuan makna yang bukan makna
sebenarnya. Bisa juga disebut kata yang memiliki makna tak langsung. Sebagai contoh,
Kembang desa itu dikejar-kejar seluruh pemuda di kampungnya. Kata kembang desa itu bukan
bermaksud bunga yang berputik dan berkelopak itu, melainkan perwakilan dari wanita atau gadis
desa. Atau seperti kata pintar dalam kalimat, Anak itu sangat pintar menipu. pintar di sini tentu
bukan dalam arti positif, melainkan negatif. Itulah makna kias atau simbolik atau majas.

Cara Menjawab:

1. Lihat konteks kalimat. Jika kita artikan secara sebenarnya memunculkan keanehan,
maka kuat kemungkinan mengandung kata-kata kias. Maka carilah kata-kata seperti itu!

2. Periksa Apakah jika kita kiaskan akan menghasilkan suatu makna yang dapat
dipahami?

1. Majas Perbandingan
Pengertian majas pertentangan adalah kata kiasan yang menyatakan perbandingan dalam
menciptakan kesan dan pengaruh kepada pembaca dan pendengar.
Macam-macam majas perbandingan

Perumpamaan atau Asosiasi : perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang


berbeda, namun dianggap sama yang menggunakan kata seperti, umpama, ibarat,
sebagainya, bagai. Contohnya : Semangat belajarnya ibarat baja, Mukanya pucat bagai
mayat, wajahnya terlihat bagai bulan purnama, kamu sangat cantik bagai awan dilangit,
pendiriannya selalu berubah-ubah bagai air didaun alas.

Metafora : metafora adalah majas berisi ungkapan secara langsung berupa perbandingan
analogis. Metafora merupakan pemakaian kata buka dengan arti sebenarnya yang
digunakan dalam persamaan dan perbandingan. Contohnya : Jonathan adalah bintang
kelas dunia, sampah masyarkat akhirnya ditangkap oleh polisi, satu persatu tikus-tikus
berhasil ditangkap KPK, Perpustakaan adalah gudang nya ilmu, Raja siang keluar dari
ufuk timur, jantung hatinya hilang tiada berita.

Personifikasi : personifikasi adalah membandingkan benda-benda yang tak bernyawa


seakan-akan bernyawa atau hidup dengan sifat seperti manusia. Contohnya : Ombak
berkejar-kejaran ditepi pantai, hujan itu menari-nari diatas genting, bulan tersenyum
kepada bintang, badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk, angin membelai
rambutnya yang tergerai.

Alegori : alegori adalah penggunaan bahasa yang menyatakan dengan cara lain dengan
kiasan dan penggambaran. Pada umumnya alegori berbentuk cerita dengan simbol-simbol
bermuatan moral. Contohnya : iman adalah kemudi dalam mengarungi zaman, suami
sebagai nahkoda dan istri sebagai juru mudi, Contoh alegori berbentuk cerita :
Pernikahan bagai bahtera yang harus dijalani dengan hati-hati. Suami sebagai nahkoda
dan istri sebagai juru mudi yang melayarkan bahterai mengarungi lautan penuh badai dan
gelombang.

Simbolik : simbolik adalah majas yang menggunakan kiasan atau melukiskan dengan
menggunakan simbolik atau lambang dalam menyatakan maksudnya. Contohnya : Dia
terkenal sebagai buaya darat, Rumah itu hangus dilalap oleh sijago merah, Teratai adalah
lambang pengabdian, Bunglon adalah lambang orang tak berpendirian, Melati adalah
lambang kesucian.

2. Majas Pertentangan
Pengertian majas pertentangan adalah kata-kata kias yang menyatakan pertentangan yang
dimaksud oleh penulis atau pembicara dalam memberikan pengaruh atau kesan kepada pembaca
dan pendengar.
Macam-macam majas pertentangan

Hiperbola : hiperbola adalah majas yang memberikan kesan yang berlebihan dari
kenyataannya agar lebih berkesan atau meminta perhatian.Contohnya : ia terkejut
setengah mati begitu melihat mayat perempuan tersebut, tubuhnya tinggal kulit pembalut
tulang, keringatnya menganak sungai, kita berjuang sampai titik darah penghabisan,
suaranya menggelegar ke angkasa.

Paradoks : paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan


dengan fakta yang telah ada. Contohnya : Hatiku merintih ditengah hingar bingar pesta
yang sedang berlangsung, dia besar tapi nyalinya kecil, aku merasa sendirian ditengah
kota jakarta yang ramai ini, hidupnya sangat mewah tetapi mereka tidak bahagia mungkin
karna ia tidak mempunyai anak, Tinggal di kota yang besar dan megah tetapi hidupnya
kesepian.

Antitesis : antitesis adalah majas yang menggunakan pasangan kata yang artinya
berlawanan. Contohnya : Tua muda, besar kecil ikut meramaikan pesta kembang api,
Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata tuhan, hidup matinya manusia ada di tangan
tuhan.

Litotes : litoses adalah majas yang menyatakan dengan berlawanan dari kenyataannya
yang bertujuan untuk merendahkan diri. Contohnya : Terimalah kado tidak berharga ini
sebagai tanda terima kasihku, perjuangan kami hanya setitik air dalam samudra luas,
Karangan ini belum sempurna sertakan kritik dan sarannya, Sebenarnya ini sangat dulit
tapi dapat diselesaikan.

3. Majas Pertautan
Pengertian majas pertautan adalah kata-kata kias yang bertautan dengan gagasan, ingatan.
Macam-macam majas pertautan

Sinekdode : sinekdode adalah penggunaan kata yang sama dengan faktanya yang
bertujuan memperjelas. Contohnya : lewat gardu belanda dengan berani, thailand
memboyong piala kemerdekaan setelah menggulung PSSI harimau, indonesia akan
memilih idolanya pada malam nanti, setiap kepala dikenakan pajak.

Metonimia : metonimia adalah pengungkapan berupa penggunaan nama benda yang lain
seperti merek, atribut, atau ciri khas. Contohnya : Sering menghisap jarum, dia terserang
penyakit paru-paru(rokok djarum) , Setiap pagi ayah selalu menghirup kapal api (kopi
kapal api), Orang tersebut sangat berclass dalam menghirupnya (rokok class mild), Dia
selalu menaiki kuda hitam (Mobil Ferrari), atlet andalan kita mendapat perak, si kaos
merah berusaha untuk mencetak gol.

Alusio : Alusio adalah majas yang menggunakan kata-kata berkaitan dengan peristiwa
umum yang terjadi atau penggunaan kata yang umum dalam menunjukkan maksud.
Contohnya : sudah dua hari ia tidak terlihat batang hidungnya, kamu jangan kura-kura
dalam perahu, ceritakan semua hal tersebut dengan jujur.

Eufimisme : eufimisme adalah majas yang menggunakan kata-kata sopan dan halus.
Contohnya : Dimana saja bisa menemukan kamar kecilnya, anak ibu lamban menerima
pelajaran, anak ibu tidak bodoh tapi hanya malas belajar.

4. Majas Perulangan/Penegasan
Pengertian majas perulangan/penegasan adalah kata-kata kias yang menyatakan penegasan untuk
meningkatkan kesan dan pengaruh kepada pendengar dan pembaca.
Macam-macam majas perulangan/penegasan

Aliterasi : aliterasi adalah kata-kata yang memanfaatkan kata yang permulaannya sama
dengan bunyinya. Contohnya : Dara damba daku, datang dari danau.

Pleonasme : pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata dengan berlebihan


untuk menegaskan arti suatu kata. Contohnya : Saya naik ke tangga ke atas, ayo kita
berjalan ke depan untuk melihat sendiri, aku menyaksikan dengan mata kepalaku sendiri,
Dara yang merah itu membasahi bajunya, Dia menangis dengan meluarkan air
dimatanya.

Anataklasis : anataklasis adalah majas yang mengandung pengulangan kata yang sama,
dengan makna yang berbeda. Contohnya : Ayah selalu membawa buah ditangan untuk
buah hatinya, Karena buah penanya sudah jadi buah bibir masyarakat.

Repetisi : repetisi adalah majas perulangan kata atau kelompok kata yang sama dalam
menarik perhatian atau menegaskan. Contohnya : tidak setiap penderitaan menjadi luka
dan tidak setiap sepi jadi duri, dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang
kuharapkan.

Paralelisme : paralelisme adalah majas perulangan yang pada umumnya terdapat dalam
puisi yang disusun atas baris yang berbeda. Contohnya :
Sunyi itu duka
Sunyi itu kudus
Sunyi itu lupa
Sunyi itu lapus
Cinta itu adalah pengertian
Cinta itu adalah kesetiaan
Cinta itu adalah rela berkorban
Contoh soal:
1. Salju
Karya: Wing Kardjo
Kemanakah pergi
Mencari matahari
Ketika salju turun
Pohon kehilangan daun

Kemanakah jalan
Mencari perlindungan
Ketika tubuh kuyup
Dan pintu tertutup

Makna kata matahari dalam puisi tersebut adalah


A. Petunjuk
B. Kehidupan
C. Keceriaan
D. Semangat
E. Keindahan
2. Dalam laporan kajian organisasi hidup, World Resource Institute, emisi karbon akibat
kebakaran hutan dan lahan di Indonesia telah melampaui rata-rata emisi karbon harian AS
selama 26 hari dari 44 hari sejak awal September 2015. Sementara itu, organisasi Center
for International Forestry Research (CIFOR) berpendapat bahwa kabut asap yang terjadi
di Indonesia merupakan tragedi, bukan bencana alam. Kabut asap bukan bencana alam,
melainkan karena kesalahan manusia dan tidak terjadi secara alamiah. (republika.co.id)

Makna kata tragedi dalam paragraf tersebut adalah....


A. peristiwa memilukan
B. peristiwa menyedihkan
C. peristiwa mengejutkan
D. keadaan genting
E. perubahan drastic
Pembahasan: pada paragraph diatas ada kata tragedi karena kata tragedi merupakan
istilah kata, yaitu peristiwa menyedihkan.
3. Melengkapi Kalimat/Paragraph Dengan Istilah/Kata/Ungkapan.Peribahasa
1. Idiom
Idiom atau disebut juga dengan ungkapan adalah gabungan kata yang membentuk arti baru di
mana tidak berhubungan dengan kata pembentuk dasarnya. Berikut ini adalah beberapa contoh
idiom dengan artinya :

- cuci mata = cari hiburan dengan melihat sesuatu yang indah


- kambing hitam = orang yang menjadi pelimpahan suatu kesalahan yang tidak dilakukannya
- jago merah = api dalam kebakaran
- kupu-kupu malam = wanita penghibur atau pelacur komersial
- ringan tangan = kasar atau suka melakukan tindak kekerasan
- hidung belang = pria yang merupakan pelanggan psk atau pekerja seks komersil

2. Peribahasa
Peri bahasa adalah suatu kiasan bahasa yang berupa kalimat atau kelompok kata yang bersifat
padat, ringkas dan berisi tentang norma, nilai, nasihat, perbandingan, perumpamaan, prinsip dan
aturan tingkah laku. Berikut ini adalah beberapa contoh peribahasa dengan artinya :
- Di mana bumi dipijak di sana langit di junjung
artinya : jika kita pergi ke tempat lain kita harus menyesuaikan, menghormati dan toleransi
dengan budaya setempat.
- Tiada rotan akar pun jadi
artinya : tidak ada yang bagus pun yang jelek juga tidak apa-apa.
- Buah yang manis biasanya berulat
artinya : kata-kata yang manis biasanya dapat menyesatkan atau menjerumuskan.
- Tak ada gading yang tak akan retak
artinya : Tidak
Kalimat berita dan Kalimat Larangan

Melengkapi Paragraf dengan Peribahasa Melengkapi Paragraf dengan Peribahasa

Contoh Soal dan Pembahasannya

Cermati paragraf berikut!

Hari ini ayah menyuruh aku menarik pengaduan di kantor polisi. Tiga hari yang lalu aku
memang sudah mengadukan Irma adikku dan suaminya karena mereka sudah menjual mobil
yang aku pinjamkan kepadanya. Mobil itu adalah mobil almarhum suamiku yang akan dipakai
Harry, anak kami kuliah beberapa bulan lagi karena ia baru saja tamat SMA. Kata ayah
sebaiknya masalah itu diselesaikan secara kekeluargaan dan ayah akan ikut jadi penengah dan
ikut membantu secara material. Ayah juga mengatakan bila masalah ini berujung ke pengadilan
tidak ada gunanya karena tidak akan ada yang diuntungkan seperti peribahasa ... yang sering
dikatakan kepada dua bersaudara yang sedang berperkara.

Peribahasa yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah ...


A. Seciap bak ayam, sedencing bak besi.
B. Ombak kecil jangan diabaikan.
C. Kalah jadi abu menang jadi arang.
D. Bagai abu di atas tunggul.
E. Bagai menepuk air di dulang.

4. mengidentifikasi kesalahan penggunaan kata/istilah

Menyunting Kata
Kata harus disunting atau diperbaiki karena kata tersebut dianggap tidak baku jika tidak sesuai
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ejaan yang Disempurnakan dana Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia. Dalam menyunting kata dalam paragraf, sebaiknya berpedoman pada tiga kaidah
tersebut. Kata yang disunting dalam paragraf berupa kata tidak baku. Kata tidak baku
penulisannya tidak sesuai dengan pedoman atau kaidah-kaidah tersebut.
Contoh soal :
1. Cermatilah paragraf berikut!
1).Proses penemuan fotokopi bukan kerena ditunjuang oleh fasilitas yang memadai,
melainkan karena ketekunan. 2) Dia mengatur waktu kosongnya yang relatif
singkat. 3) Ketika menginjak usia 29 tahun , dia sudah memulai penelitian tentang
berbagai efek cahaya atas berbagai bahan gula memindahkan suatu tulisan dari
satu lembar kelembar yang lain. 4) Oleh karena itu, dia mulai berexperimen di
apartemennya dengan menggunakan efek foto elektrik untuk mengadakan
penggandaan.
Kalimat yang menggunakan kata tidak tepat pada paragraf di atas adalah
a. 4
b. 3
c. 2
d. 1
2. Cermatilah paragraf berikut!
1) Kini Bandung dihuni sekitar 2,1 juta penduduk. 2) Laju pertumbuhan
penduduknya tercatat 3,48%. 3) Padahal menurut data dari BKKBN, angka kelahiran
di bandung sangat kecil sekali yaitu hanya 1, 08%. 4) Kepada para wartawan dalam
acara HUT Kota Bandung, walikota Bandung mengatakan bahwa laju pertumbuhan
penduduk terbesar diakibatkan kaum pendatang.
Kalimat tidak efektif dalam paragraf tersebut adalah pada nomor
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4

5. Mengidentifikasi Kesalahan Penggunaan Konjungsi

Menyunting Konjungsi
Konjungsi yang dianggap tidak tepat dan harus disunting karena penggunaan konjungsi tidak
sesuai dengan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Menyunting konjungsi dalam paragraf
sebaiknya berpedoman pada kaidah yang berlaku. Penyuntingan konjungsi memperhatikan
makna dan maksud kalimat.
Kesalahan Penggunaan Konjungsi
Konjungsi berfungsi sebagai penghubung frasa dan klausa dalam kalimat. Selain itu,
konjungsi juga berfungsi sebagai penghubung antarkalimat dalam suatu paragraf. Kesalahan
penggunaan konjungsi ini akan berakibat tidak jelasnya makna kalimat karena hubungan
antarfrasa dan antarklausa tidak jelas.
Contoh kesalahan penggunaan konjungsi:
(1) Guru-guru ada perteman sambil semua murid berjalan-jalan dan berbicara dengan teman di
sekolahnya.
(2) Gereja ini membagun dengan uang dari orang-orang bahwa menghadiri gereja ini.
(3) Oleh sebabnya, apabila dihadapkan pada praktek di lapangan kerja, didikan kurang
memuaskan.
Alternatif pembenarannnya:
(1) Guru-guru sedang mengadakan perteman ketika semua murid berjalan-jalan dan berbicara
dengan teman di halaman sekolah.
(2) Gereja ini membagun dengan uang dari orang-orang yang menghadiri gereja ini.
(3) Apabila dihadapkan pada praktek di lapangan kerja, anak didik kurang memuaskan.
Contoh soal :
1.Cermati Paragraf Berikut!
1) Kepala sektor otomotif global di Ipsos Business Consulting, Markus Scherer,
mengatakan, ada banyak bukti kuat yang menunjukkan, Indonesia perlahan dapat menggantikan
Thailand sebagai pusat produksi otomotif utama di ASEAN. 2) Hal ini memiliki implikasi besar
bagi produsen. Bukan hanya produsen, tetapi penyuplai suku cadang otomotif serta pemangku
kebijakan di kedua negara. 3) "Buktinya jelas, dalam hal tren output produksi kendaraan,
perkembangan kebijakan, dan perbaikan infrastruktur, Indonesia akan terus meningkatkan
kapasitas produksi, konsumsi domestik dan volume ekspor sekaligus. 4) Produsen otomotif dan
pemangku kebijakan di Indonesia, Thailand dan negara-negara lain tentu akan
mempertimbangkan implikasi ini," ujar Scherer, dalam siaran persnya.. 5) Selama ini, lanjut dia,
Thailand telah menjadi produsen mobil
terbesar di Asia Tenggara dengan volume produksi per tahun sekitar 2 juta unit dibandingkan
Indonesia dengan jumlah sekitar 1,1 juta unit di tahun 2015.

Kata hubung yang tidak tepat ditunjukkan kalimat nomor....


A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
2.
6. Mengidentifikasi Kesalahan Penggunaan kalimat efektif

Menyunting Kalimat
Kalimat dianggap tidak tepat jika tidak efektif. Sebuah kalimat dianggap tidak efektif karena
berbagai penyebab berikut :
a. Ketidaklengkapan Unsur Kalimat
Dalam sebuah kalimat minimal terdapat dua unsur, yaitu subjek dan predikat. Jika unsur tersebut
tidak ada didalam kalimat, kalimat menjadi tidak efektif.
b. Ketepatan Penempatan Unsur dalam Kalimat
Unsur-unsur dalam kalimat juga harus diletakkan di tempat yang tepat. Jika unsur-unsur tersebut
diletakkan tidak pada tempatnya, kalimat akan menjadi tidak efektif.
c. Penggunaan Unsur Kalimat secara Berlebihan
Ketidakefektifan kalimat juga dapat dilihat dari penggunaan unsur kalimat secara berlebihan.
Unsur berlebihan itu dapat berupa penggunaan kata sama arti atau pemakaian kata tugas yang
tidak perlu.

d. Pilihan Kata Tidak Tepat


Ketidakefektifan kalimat juga dapat disebabkan oleh pilihan kata tidak tepat. Ketidakefektifan
tersebut dapat dipengaruhi oleh bahasa sehari-hari atau bahasa asing. Selain itu, ketidakpahaman
terhadap arti sebuah kata menyebabkan penggunaan kata tersebut tidak tepat.
e. Tidak Logis
Kelogisan sebuah kalimat perlu diperhatikan. Kalimat tidak logis akan menjadi tidak efektif.
Contoh soal :
1. Cermatilah paragraf berikut!
1) Kini Bandung dihuni sekitar 2,1 juta penduduk. 2) Laju pertumbuhan
penduduknya tercatat 3,48%. 3) Padahal menurut data dari BKKBN, angka kelahiran
di bandung sangat kecil sekali yaitu hanya 1, 08%. 4) Kepada para wartawan dalam
acara HUT Kota Bandung, walikota Bandung mengatakan bahwa laju pertumbuhan
penduduk terbesar diakibatkan kaum pendatang.
Kalimat tidak efektif dalam paragraf tersebut adalah pada nomor
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
2. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!
(1) Pemandangan di Pantai Putri membuat siapa saja merasa tenteram. (2) Tampak
pasir putih, ombak yang tenang, serta laut yang biru. (3) Tak heran banyak orang
yang bergerak berjalan-jalan ke tengah pantai. (4) Demikian juga sejumlah pemuda
bersenda gurau berenang di pantai itu.
Kalimat yang tidak baku terdapat pada kalimat nomor ...
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
7. Mengidentifikasi kalimat tidak padu dalam paragraf
Kalimat tidak padu merupakan kalimat yang tidak memiliki korelasi dengan kalimat
lainnya pada suatu paragraf. Kalimat tidak padu juga seringkali bertentangan
dengan ide paragraf yang hendak disampaikan. Kalimat ini bisa saja terjadi karena
kesalahan penulisan pada saat menyisipkan gagasan ke dalam kalimat. Berikut
beberapa ciri dari kalimat tidak padu :
a. Kalimat tidak padu seingkali bertentangan dengan ide pokok pada kalimat utama dalam
paragraf. Jika pembaca mencermati tiap kalimat pada paragraf, maka akan dengan mudah
mengidentifikasi kalimat tak padu tersebut.
b. Kalimat tidak padu jika diperhatikan konten kalimatnya tidak sambung atau tidak
berkesinambungan serta tidak mendukung kalimat lainnya dalam paragraf.
c. Kalimat tak padu seringkali keluar dari inti permasalahan yang sedang dibicarakan dalam
kalimat.

Hal-hal yang harus dilakukan guna mengidentifikasikan kalimat sumbang adalah terlebih dahulu
menentukan kalimat utama yang memuat ide pokok paragraf. Setelah itu tentukan beberapa
kaliama penjelas yang mendukung serta berkesesuaian dengan kalimat utama. Jika terdapat
kalimat yang tidak sambung dengan kalimat utama dan penjelas, maka dapat dipastikan bahwa
kalimat tersebut adalah kalimat tidak padu.

Contoh Kalimat Tak Padu

Contoh :

3. 1. Cermatilah kalimat-kalimat berikut!

(1) Pengairan selanjutnya dikurangi, terutama pada fase penuaan rimpang,


karena tanah yang terluka basah (menggenang) dapat menyebabkan
buruknya rimpang jahe.

(2) Mula-mula air disalurkan melalui saluran pemasukan, kemudian dibiarkan


menggenangi petakan atau bedengan hingga tanah cukup basah.

(3) Selanjutnya, air segera dialirkan melalui saluran pembuangan.

(4) Pengairan harus dilakukan secara kontinu 3-5 hari sekali atau bergantung
pada keadaan cuaca dan kelembaban tanah.

(5) Pengairan dilakukan dengan cara digenangi 15 menit atau lebih sehingga
tanah cukup basah.

Kalimat-kalimat tersebut dapat dijadikan paragraf yang padu dengan


urutan...

A.(1),(3),(2),(5),dan(4)
B.(2),(1),(5),(4),dan(3)
C.(3),(1),(5),(2),dan(4)
D.(4),(5),(1),(2),dan(3)
E. (4),(1),(5),(2), dan(3)
8. Mengidentifikasi informasi tersurat
Tersurat dan Tersirat

Karya sastra mengandung dua hal, yaitu hiburan dan pendidikan. Unsur pendidikan juga disebut
sebagai pesan. Pesan dapat disampaikan penulis melalui karyanya, secara langsung (tertulis/
tersurat) dan tidak langsung (tersirat). tersurat adalah makna yang secara eksplisit kita temukan
di dalam kalimat-kalimat yang tertulis, sedangkan makna tersirat adalah makna implisit yang
terkandung di balik makna tersurat.
Cara penyampaian pesan tersurat, yaitu melalui kalimat-kaliamt yang diucapkan tokoh secara
langsung.Pesan tersirat dapat kita simpulkan melalui perilako tokoh atau kejandian dalam cerita.

Contoh Pesan tersurat :.


"Aku gemuk!" jabaku pelan

"Kana, kau sama sekali tak tampak gemuk bagiku," nada suara joy menhiburku.

" Tapi, beratku lima puluh kilo. Joy, ini gawat darurat...."
..." kana Percaya deh, kau sama sekali tidak gemuk, lagi pula kalaupun memang kau merasa
gemuk, lantas apa salahnya? Drew Barrymore juga tidak kurus kurus amat, toh dia tetap
terlihat cantik,"
Kana digambarkan merasa terganggu dengan berat badannya. Namun, temannya menasihatinya.
Pesan yang ada dalam kutipan ini adalah berat badan tidak menjadi ukuran kecantikan seseorang

Contoh pesan tersirat

"Namun, kau sepertinya tidak pernah mensyukuri hal itu, Kana, kau malah terus terusan
mengeluh bahwa tubuhmu gemuk," Jyotika menambahkan.
Aku teridam mendenger kata- kata Jyotika. Aku merasa malu pada diriku sendiri.

Pesan tersirat dalam kutipan berikut adalah syukurilah kehidupan yang ada. Pengarang tidak
terang- terangan menuliskan agar kana mensyukuri hidupnya. Melalu perkataan jyotika, Kana
menyadarinya sendiri bahwa ia tidak pernah bersyukur.

9.
MENGINTERPRETASI
13.Dapat menemukan ide pokok

Pengertian
Ide pokok adalah ide/gagasan yang menjadi pokok pengembangan paragraf. Ide pokok ini
terdapat dalam kalimat utama. Nama lain ide pokok adalah gagasan utama, gagasan pokok.
Dalam satu paragraf hanya ada satu ide pokok.
Kalimat utama adalah kalimat yang di dalamnya terdapat ide pokok paragraf. Kalimat utama ini
dijelaskan oleh kalimat-kalimat lain dalam paragraf tersebut, yang disebut dengan kalimat
penjelas. Nama lain untuk kalimat utama adalah kalimat topik.
Kalimat penjelas yaitu kalimat yang menjelaskan kalimat utama.

15.Dapat menemukan makna rujukan


Rujukan adalah sesuatu yang digunakan pemberi informasi
(pembicara) untuk menyokong atau memperkuat pernyataan
dengan tegas.[1] Dikenal juga dengan sebutan referensi.Rujukan
mungkin menggunakan faktual ataupun non faktual. Rujukan
faktual terdiri atas kesaksian, statistik contoh, dan obyek aktual.
Rujukan dapat berwujud dalam bentuk bukti, nilai-nilai, dan/ atau
kredibilitas. Sumber materi rujukan adalah tempat materi
tersebut ditemukan.

Jenis-jenis rujukan:

Materi-materi rujukan faktual dan rujukan non faktual mungkin


muncul dalam tiga bentuk, yaitu:

1. Bukti seperti contoh-contoh, statistik, dan kesaksian.

2.Nilai-nilai yang dianut oleh orang-orang yang menerima


argumentasi (anggota khalayak).

3. Kredibilitas pemberi informasi (pembicara). Contohnya:


seorang pemberi informasi mungkin merujuk pada
pengalamannya sendiri untuk menyakinkan pemirsanya bahwa ia
adalah orang yang cakap.
17.Menemukan kalimat utama

Kalimat utama adalah sebuah kalimat yang diperjelas oleh kalimat-kalimat lain dalam suatu
paragraf. Dengan kata lain, kalimat utama adalah kalimat yang berisi gagasan utama. Kalimat
penjelas adalah kalimat yang memperjelas, menguraikan, atau berupa rincian-rincian tentang
kalimat utama. Dengan kata lain, kalimat penjelas adalah kalimat yang berisi gagasan penjelas.
Kalimat utama bisa terletak di awal paragraf, di akhir paragraf, di awal dan akhir paragraf, atau
di awal sampai akhir paragraf. Paragraf yang kalimat utamanya berada di awal paragraf disebut
paragraf deduktif. Paragraf yang kalimat utamanya berada di akhir paragraf disebut paragraf
induktif. Paragraf yang kalimat utamanya berada di awal dan akhir paragraf disebut paragraf
campuran. Paragraf yang kalimat utamanya berada di awal sampai akhir paragraf sebenarnya
tidak mempunyai istilah khusus, namun biasanya kalimat utama akan berada di awal sampai
akhir paragraf jika paragraf tersebut berupa narasi atau deskripsi. Paragraf narasi adalah
paragraf yang berisi cerita. Paragraf deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan sesuatu
sehingga pembaca seolah-olah dapat ikut menyaksikan sesuatu yang digambarkan itu.

Perhatikanlah contoh paragraf di bawah ini.

Manusia sangat membutuhkan manusia lainnya. Hal ini dikarenakan manusia tidak bisa hidup
sendiri. Hampir semua aspek kehidupan di dunia ini tidak ada yang bisa dilakukan oleh manusia
sendiri contohnya adalah makan. Kita tidak bisa memenuhi kehidupan kita yang satu ini tanpa
bantua orang lain. Kita membutuhkan orang lain untuk menanam padi, sayuran sehingga kita
bisa memakannya. Bahkan ketika kita mati pun kita masih membutuhkan orang lain untuk
memandikan dan mengebumikan jenazah kita.

Kalimat utama pada paragraf di atas adalah:

Manusia sangat membutuhkan manusia lainnya.

16.MENYIMPULKAN ISI TERSiRAT PADA TEKS


Menyimpulkan isi teks mudah dilakukan jika kita tahu caranya. Berikut ini adalah cara atau
langkah2 yang dapat dilakukan untuk menyimpulkan isi teks dengan benar
1. Membaca Paragraf
Jika kita akan menyimpulkan suatu paragraf, sebaiknya jika mengerti isi dari paragraf tersebut
terlebih dahulu. Caranya adalah dengan membaca seluruh isi paragraf
2. Menentukan Kalimat Utama
Setelah membaca paragraf tersebut, tentukanlah kalimat utamanya. Kalimat utama adalah
kalimat yang mengandung gagasan utama dari sebuah paragraf. Kalimat utama merupakan
kalimat pertama atau terakhir dari suatu paragraf. Gagasan utama adalah pikiran utama atau inti
dari sebuah paragraf. Dengan menetukan kalimat utama, jika dapat menyimpulkan isi suatu
paragraf
3. Buatlah Kesimpulan
Setelah menentukan inti dari paragraf, susulah kalimat dengan baik agar dapat menjadi sebuah
kesimpulan yang benar Untuk membuat suatu kesimpulan lebih baik dan dpat dimengertiada
bebrapa kriteria atau syarat dalam penuliskan kesimpulan
a. Kesimpulan berupa hasil analisis dari paragraf yang sudah dibaca
b. Kesimpulan menggambarkan isi dan paragraf
c. Kesimpulan hanya berisi hal2 yang ada di paradraf

contoh soal :
1. Ayah mengamati aku dari atas ke bawah. Ia berdiri dan menjangkau tangan kananku. Katanya:
"Untuk apa bunga ini, heh."
Aku tidaktahu karena apa, telah mencintai bunga ditangan ku ini.
Ayah meraih. Merenggutnya dari tanganku. Kulihat bungkah otot tangan ayah menggenggam
bunga kecil-kecil itu. Aku menahan untuk tidak berteriak.
"Laki-laki tidak perlu bunga, Buyung. Kalau perempuan, bolehlah. Tetapi engkau lqki-laki."
Ayah melemparkan bunga itu. Aku menjerit. Ayah pergi. Ibu masih berdiri. Aku membungkuk,
mengambil bunga itu, membawanya ke kamar.
Dikutip dari: Kuntowijoyo, "Dilarang Mencintai Bunga-Bunga", Jakarta, Pustaka Firdaus, 1996.

Isi tersirat kutipan cerpen tersebut adalah . . .


a. Ayah tidak ingin Buyung memiliki sifat lembut seperti perempuan.
b. Ayah tidak ingin anaknya menyukai bunga seperti dia.
c. Ayah tidak ingin jika bunga itu dipetik.
d. Ayah ingin bunga itu sebagai hiasan di taman.

2. Para penghuni rimba merasa kurang senang. Keangkuhan si merak semakin menjadi-jadi!
Setiap berjumpa penghuni rimba lainnya, merak selalu pamer bulu-bulunya itu.
"Siapa yang bisa menandingi keelokan diriku?" kata merak berulang kali, tanpa bosan-bosan.
Tentu saja teman-temannya kian jengkel kepada merak.
"Ah, aku ada akal untuk menyadarkan si merak," pikir kancil suatu hari.
Lantas kancil membisiki beberapa teman lain. Di antaranya kijang, kelinci, dan tupai.
Pagi itu merak kembali pamer kepada teman-temannya.
Jalannya dibuat miring-miring agar bagian bulunya kelihatan siapa saja.
Dikutip dari: Imam Musbikin, "Merak yang Angkuh" dalam Si Kodok dalam Tempayan,
Yogyakarta, Mitra Pustaka, 2005

Isi tersirat kutipan fabel tersebut adalah . . .


a. Penghuni hutan hidup rukun meskipun ada salah satu penghuni yang sombong karena
memiliki bulu indah.
b. Kancil dan teman-temannya selalu menghindari merak karena ia suka memamerkan bulu-
bulunya.
c. Merak tidak disukai teman-temannya karena ia sombong, merasa tidak tertandingi
kecantikannya.
d. Kancil dan teman-temannya membiarkan ulah merak yang suka memamerkan bulu-bulunya.
14.KALIMAT INTI

Kalimat Inti adalah kalimat yang hanya terdiri atas Subjek (S) dan Predikat (P).

Syaratnya:

1. Terdiri dari dua kata

2. Berpola S-P

3. Intonasi Netral (.)

4. Mempunyai Pola Dasar

CONTOH:

Adik saya yang paling bungsu sedang mempelajari bahasa Indonesia.

Adik saya yang paling bungsu = S

sedang mempelajari = P

bahasa Indonesia = O1

Kalimat Intinya adalah S-P dan hanya terdiri dari 2 kata.

Jadi, kalimat intinya adalah:

Adik mempelajari.

Jika bingung, artinya kita belum paham betul tentang pola kalimat.
Silakan pelajari kembali pola kalimat.

INTI KALIMAT
Inti kalimat adalah kalimat yang terdiri atas inti-inti kalimat. Inti-inti kalimat
meliputi S-P-O.

Contoh:

Adik saya yang paling bungsu sedang mempelajari bahasa Indonesia.

Adik saya yang paling bungsu = S

sedang mempelajari = P

bahasa Indonesia = O1

Inti kalimatnya adalah Inti dari S-P-O, yaitu:


Adik mempelajari bahasa Indonesia.

CONTOH LAIN:

1. Sejak lahirnya konsep pemikiran baru dalam ilmu kedokteran, yang dicetuskan oleh profesor
Linus Pauling, yakni tentang ortomolecular medicine yang dasarnya adalah studi biologi
molekular sebagai sains dasar, penelitian medis diarahkan pada molekul-molekul yang secara
normal biologis filosofis ada dalam tubuh manusia.

Inti kalimat panjang tersebut adalah....


a. Konsep pemikiran baru dicetuskan oleh Profesor Linus Pauling.
B. Ortomolecular Medicine adalah sains dasar.
C. Ortomolecular Medicine dasarnya adalah studi biologi.
D. Penelitian medis diarahkan pada molekul
E. Biologi molekuler merupakan sains dasar.

JAWABAN: D

PEMBAHASAN:
Sejak lahirnya konsep pemikiran baru dalam ilmu kedokteran, yang dicetuskan oleh profesor
Linus Pauling, yakni tentang ortomolecular medicine yang dasarnya adalah studi biologi
molekular sebagai sains dasar = KETERANGAN WAKTU
penelitian medis = SUBJEK
diarahkan = PREDIKAT
pada molekul-molekul yang secara normal biologis filosofis ada dalam tubuh manusia. =
OBJEK 2

INGAT, INTI KALIMAT ADALAH INTI DARI S-P-O, Jadi Keterangan apapun tidak
akan berpengaruh.
Sehingga, Inti Kalimatnya adalah Penelitian medis diarahkan pada molekul
(D)
Kalimat inti (sederhana)

merupakan kalimat yang hanya terdiri dari inti subjek dan inti predikat.

Kalimat sederhana merupakan kalimat yang strukturnya menjadi dasar struktur kalimat suatu
bahasa . Kalimat itu ditandai oleh faktor kesesuaian bentuk makna, fungsi, kesederhanaan unsur,
dan posisi atau urutan unsur. Menurut kesesuain bentuk maknanya., kalimat sederhana memiliki
bentuk yang utuh atau legkap. Menurut fungsinya, kalimat sederhana adalah kalimat berita.
Ditinjau dari segi kesederhanaannya, kalimat sederhana memiliki unsur-unsur minimal.
Berdasarkan urutan unsur-unsurnya, posisi gatra-gatra kalimat sederhana berurutan menurut segi
ketergantungan di antara sesamanya. Sifat ketergantungan ini ditentukan oleh struktur
fungsionalnya: SP, SPO, SPK, SPOK.

Syarat pertama struktur kalimat sederhana adalah bentuknya yang lengkap, dengan kata lain
kalimat sederhana termasuk kalimat lengkap. Kelengkapan bentuk kalimat sederhana merupakan
kelengkapan minimal. Artinya, bila unsur-unsur kalimat itu ditiadakan, maka kalimat itu bukan
lagi kalimat sederhana.

Contoh:

Dia duduk.

Dia berlari.

Dia menangis.

Dia membaca.

Irwan menangis.

Menentukan kalimat penjelas

Kalimat penjelas adalah kalimat-kalimat yang bersifat khusus dan berfungsi untuk
mengembangkan gagasan utama pada sebuah paragraf. Ada beberapa kalimat penjelas di dalam
sebuah paragraf yang mendukung gagasan utama paragraf tersebut.

Untuk mendukung kalimat utama tersebut, kalimat penjelas biasanya berupa contoh, data, uraian
penjelasan dari kalimat utama. Oleh karena itu, semakin banyak suatu kalimat penjelas di dalam
sebuah paragraf, maka semakin kuat gagasan utama paragraf tersebut, sehingga paragraf tersebut
semakin baik.

Perhatikanlah contoh paragraf di bawah ini.


Manusia sangat membutuhkan manusia lainnya. Hal ini dikarenakan manusia tidak bisa hidup
sendiri. Hampir semua aspek kehidupan di dunia ini tidak ada yang bisa dilakukan oleh manusia
sendiri contohnya adalah makan. Kita tidak bisa memenuhi kehidupan kita yang satu ini tanpa
bantua orang lain. Kita membutuhkan orang lain untuk menanam padi, sayuran sehingga kita
bisa memakannya. Bahkan ketika kita mati pun kita masih membutuhkan orang lain untuk
memandikan dan mengebumikan jenazah kita.

27 Membandinkan isi pola penyajian


Membedakan dua teks adalah membandingkan dua teks untuk dicari
perbedaannya. Perbedaan antarteks dapat dilihat dari dua aspek yaitu dari segi fitur
bahasa dan segi struktur atau pola penyajian. Fitur bahasa adalah unsur
kebahasaan yang digunakan dalam teks, sedangkan pola penyajian adalah cara
suatu teks disusun .

Bacalah kedua teks berikut!


Teks 1
Kondisi kebersihan lingkungan di perumahan Alam Permai sangat baik. Selokan
terpelihara dengan baik dan tidak mampat. Tempat pembuangan sampah pun
terorganisasi dengan baik. Setiap rumah memiliki satu tempat sampah yang
diletakkan di depan rumah. Tempat sampah berupa tong besar atau drum. Petugas
kebersihan mengambil sampah setiap tiga hari sekali. Selain itu, setiap satu bulan
sekali warga Perumahan Alam permai
melakukan kerja bakti membersihkan selokan dan rumput-rumput liar di sekitar
perumahan.

Teks 2
Perjalanan kami dari Medan ke Parapat diawali dari iseng aja. Dimulai dari seorang
kawan yang ingin meluapkan kegalauannya. Saya sendiri heran, kenapa mesti ke
Parapat, itu kan jauh dari Medan. Padahal bisa aja hang out ke cafe di sekitar kota
Medan, toh sama aja rasanya. Temyata melepaskan rasa galau
di cafe dengan keindahan alam yang natural beda rasanya. Parapatlah tempat
kealamian yang masih ada. Natural dan indah. Parapat merupakan pintu masuk ke
Danau Toba, tempat yang indah di Sumatra Utara.

Perbedaan penggunaan bahasa pada kedua teks tersebut adalah ....


a. Teks 1: kalimat efektif, Teks 2: kalimat tidak efektif.
b. Teks 1: menggunakan kata baku, Teks 2: menggunakan kata tidak baku.
c. Teks 1: bahasa mudah dipahami, Teks 2: bahasa berbelit-belit.
d. Teks 1: bahasa santai, Teks 2: bahasa resmi.

Jawaban: B
Pembahasan:
Pada Teks 1 menggunakan kata baku, sedangkan pada Teks II menggunakan bahasa
tidak baku seperti pada kata iseng, aja, kegalauannya, dan hang out.

Anda mungkin juga menyukai