Anda di halaman 1dari 120

Lughat AlAlaam *LYRIC* ( Humood

AlKhuder )
June 1, 2015 Pemilik BlogLeave a comment

Yaa jinaanan, yaa hananan, yaa uyunan batat lanaa saahiraat


Yaa malaanan, yaa amaanan, ya rahiiqon, min zuhuurii aaqirah
Lan nuwaffiiki syukroka ffaaiqi, fallahu yajziiki jinaanal akhiraat

Kullu lughaatil aalami tantiqu bismiki ummi


Watadhummu syifaahan watunaadi laki ya ummi
Kullu lughaatil aalami tantiqu bismiki ummi
Watadhummu syifaahan watunaadi laki ya ummi

Mama yummaya yammaya mamtiya mamiya ummi


Mama yummaya yammaya mamtiya mamiya ummi

Munduu lidtu
Waharful miimi taraaqasa bifamii
Fayudaaibuni wayuaanisu qalbi fizzulamii

Munduu lidtu
Waharful miimi taraaqasa bifamii
Fayudaaibuni wayuaanisu qalbi fizzulamii

Fayusyaunnuuuru biainaayya ooo biainaayya


Waanthiqu ummi
Mamaanneibuimmayermamomadreummaaummii

Kullu lughaatil aalami tantiqu bismiki ummi


Watadhummu syifaahan watunaadi laki ya ummi
Kullu lughaatil aalami tantiqu bismiki ummi
Watadhummu syifaahan watunaadi laki ya ummi

Mama yummaya yammaya mamtiya mamiya ummi


Mama yummaya yammaya mamtiya mamiya ummi
Kebersihan
Kebersihan penting bagi kita
Cinta kebersihan
Tanda kita beriman
Cinta kebersihan
Membuat hidup nyaman
Dan tenteram
KARYA;RATU
DIBACA OLEH;TABINA AULIA KHANSA
Transportasi Pada Tumbuhan
Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat-zat ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Pada
tumbuhan tingkat rendah (misal ganggang) penyerapan air dan zat hara yang terlarut di dalamnya dilakukan melalui seluruh
bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat tinggi (misal spermatophyta) proses pengangkutan dilakukan pembuluh pengangkut yang
terdiri dari xylem dan phloem.
Tumbuhan memperoleh bahan dari lingkungan untuk hidup berupa O 2, CO2, air dan unsur hara. Kecuali gas O2 dan
CO2 zat diserap dalam bentuk larutan ion. Mekanisme proses penyerapan dapat belangsung karena adanya proses imbibisi,
difusi, osmosis dan transpor aktif.
Imbibisi : merupakan penyusupan atau peresapan air ke dalam ruangan antar dinding sel, sehingga dinding selnya akan
mengembang. Misal masuknya air pada biji saat berkecambah dan biji kacang yang direndam dalam air beberapa
jam.
Diffusi : gerak menyebarnya molekul dari daerah konsentrasi tinggi (hipertonik) ke konsentrasi rendah (hipotonik).
Misal pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 saat pernafasan, penyebaran setetes tinta dalam air.
Osmosis : proses perpindahan air dari daerah yang berkonsentrasi rendah (hipotonik) ke daerah yang berkonsentrasi
tinggi (hipertonik) melalui membran semipermiabel. Membran semipermiabeladalah selaput pemisah yang hanya
bisa ditembus oleh air dan zat tertentu yang larut di dalamnya. Keadaan tegang yang timbul antara dinding sel
dengan dinding isi sel karena menyerap air disebut turgor, sedang tekanan yang ditimbulkan disebut tekanan turgor.
Untuk sel tumbuhan bersifat selektif semipermiabel. Setiap sel hidup merupakan sistem osmotik. Jika sel
ditempatkan dalam larutan yang lebih pekat (hipertonik) terhadap cairan sel, air dalam sel akan terhisap keluar
sehingga menyebabkan sel mengkerut. Peristiwa ini disebut plasmolisis.
Transpor aktif : pengangkutan lintas membran dengan menggunakan energi ATP, melibatkan pertukaran ion Na+ dan
K+ (pompa ion) serta protein kontraspor yang akan mengangkut ion Na+bersama melekul lain seperti asam amino
dan gula. Arahnya dari daerah berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Misal perpindahan air dari korteks ke
stele.

Pengangkutan Zat Melalui Xylem

Pengangkutan zat pada tumbuhan dibedakan menjadi :


1. Pengangkutan vaskuler (intravaskuler) : pengangkutan melalui berkas pembuluh pengangkut.
2. Pengangkutan ekstravaskuler : pengangkutan air dan garam mineral di luar berkas pembuluh pengangkut.
Pengangkutan ini berjalan dari sel ke sel dan biasanya dengan arah horisontal. Di dalam akar pengangkutan ini
melalui :
bulu akar epidermis korteks endodermis xylem.
Penganngkutan ekstravaskluler dibedakan :
- transportasi/ lintasan apoplas : menyusupnya air tanah secara bebas atau transpor pasif melalui semua bagian tak
hidup dari tumbuhan (dinding sel dan ruang antar sel)
- transportasi/ lintasan simplas : bergeraknya air dan garam mineral melalui bagian hidup dari sel tumbuhan
(sitoplasma dan vakoula).
Air dan garam mineral akan diangkut ke daun melalui pembuluh kayu (xylem). Komponen utama penyusun xylem
adalah elemen pembuluh (trakea) dan trakeid.
Trakea dan trakeid merupakan sel-sel yang mati karena tidak mempunyai sitoplasma dan hanya mempunyai dinding
sel.
Sel trakea terdiri atas tabung yang berdinding tabal dan membentuk suatu pembuluh.
Sel trakeid merupakan sel dasar penyusun xylem, yang terdiri dari sel memanjang dan berdinding keras karena
mengandung lignin. Pada beberapa tempat dinding sel trakeid terdapat bagian-bagian yang tidak menebal yang
disebut noktah.
Selain trakea dan trakeid xylem juga mengandung sel parenkim (parenkim kayu) yang merupakan sel hidup dan
berfungsi untuk menyimpan bahan makanan. Xylem juga mengandung serabut kayu yang berfungsi sebagai penguat
(penyokong)
Proses pengangkutan air dan zat zat terlarut hingga sampai ke daun pada tumbuhan dipengaruhi oleh :
- daya kapilaritas : pembuluh xylem yang terdapat pada tumbuhan dianggap sebagai pipa kapiler. Air akan naik
melalui pembuluh kayu sebagai akibat dari gaya adhesi antara dinding pembuluh kayu dengan molekul air.
- daya tekan akar : tekanan akar pada setiap tumbuhan berbeda-beda. Besarnya tekanan akar dipengaruhi besar kecil
dan tinggi rendahnya tumbuhan (0,7 - 2,0 atm). Bukti adanya tekanan akar adalah pada batang yang dipotong,
maka air tampak menggenang dipermukaan tunggaknya.
- daya hisap daun : disebabkan adanya penguapan (transpirasi) air dari daun yang besarnya berbanding lurus dengan
luas bidang penguapan (intensitas penguapan).
- pengaruh sel-sel yang hidup

Tumbuhan mengeluarkan cairan dari tubuhnya melalui 3 proses, yaitu :


1. Transpirasi : adalah terlepasnya air dalam bentuk uap air melalui stomata dan kutikula ke udara bebas (evaporasi). Transpirasi
dipengaruhi oleh :
Faktor luar, meliputi :
- kelembaban udara : semakin tinggi kelembaban udara maka transpirasi semakin lambat. Pada saat udara lembab transpirasi akan
terganggu, sehingga tumbuhan akan melakukan gutasi
- suhu udara : semakin tinggi suhu maka transpirasi semakin cepat.
- intensitas cahaya : semakin banyak intensitas cahaya maka transpirasi semakin giat.
- kecepatan angin : semakin kencang angin maka transpirasi semakin cepat.
- kandungan air tanah
Faktor dalam, meliputi :
- ukuran (luas) daun
- tebal tipisnya daun
- ada tidaknya lapisan lilin pada permukaan daun
- jumlah stomata
- jumlah bulu akar (trikoma)
Jadi semakin cepat laju transpirasi berarti semakin cepat pengangkutan air dan zat hara terlarut, demikian pula
sebaliknya. Alat untuk mengukur besarnya laju transpirasi melalui daun disebutfotometer atau transpirometer.
2. Gutasi : adalah pengeluaran air dalam bentuk tetes-tetes air melalui celah-celah tepi atau ujung tulang tepi daun yang
disebut hidatoda/ gutatoda/ emisarium. Terjadi pada suhu rendah dan kelembaban tinggi sekitar pukul 04.00 sampai 06.00 pagi
hari. Di alami pada tumbuhan famili Poaceae (padi, jagung, rumput, dll)
3. Perdarahan : adalah pengeluaran air cairan dari tubuh tumbuhan berupa getah yang disebabkan karena luka atau hal-hal lain yang
tidak wajar. Misalnya pada penyadapan pohon karet dan pohon aren.

Pengangkutan Melalui Phloem

Air dan zat terlarut yang diserap akar diangkut menuju daun akan dipergunakan sebagai bahan fotosintesis yang hasilnya
berupa zat gula/ amilum/ pati. Pengangkutan hasil fotosintesis berupa larutan melalui phloem secara vaskuler ke seluruh bagian
tubuh disebut translokasi.
Untuk membuktikan adanya pengangkutan hasil fotosintesis melewati phloem dapat dilihat dari pada proses
pencangkokan. Batang yang telah kehilangan kulit (phloem) mengalami hambatan pengangkutan akibat terjadinya timbunan
makanan yang dapat memacu munculnya akar apabila bagian batang yang terkelupas kulitnya tertutup tanah yang selalu basah.
Beberapa tumbuhan menyimpan hasil fotosintesis pada akarnya atau batangnya. Pada umumnya jaringan phloem
tersusun oleh 4 komponen, yaitu :
- buluh tapis
- sel pengiring
- parenkim phloem
- serabut-serabut

Kisi kisi materi Lomba Cerdas Cermat Ekonomi 2016 :


1. Permintaan dan penawaran
2. Permasalahan Ekonomi
3. Sistem Ekonomi
4. Perdagangan Internasional
5. Kebijakan Ekonomi
6. Pasar
7. Perpajakan
8. Pendapatan Nasional
9. Pembangunan Ekonomi
10. Bank dan Lembaga Keuangan
11. Ekonomi Internasional
12. Mikro
13. Makro
14. Koperasi

Persyaratan Umum
1. Mengisi form registrasi dan melakukan pembayaran sesuai dengan kesepakatan
yang telah disepakati.
2. Peserta terdaftar sebagai siswa SMA/MA sederajat yang ada di Barlingmascakeb
dibuktikan dengan menunjukkan Kartu Pelajar atau surat keterangan dari Kepala
Sekolah.
3. Peserta adalah tim yang terdiri dari 3 (tiga) siswa dan 1 (satu) guru pendamping
dan setiap sekolah boleh mengirimkan > 1 tim
4. Tiap tim wajib mengirimkan 1 (Leader) dan Guru pendamping untuk dapat
menghadiri Technical Meeting.
5. Peserta yang tidak hadir pada saat Technical Meeting wajib menerima semua
keputusan yang telah disepakati.
6. Mata pelajaran yang diujikan dapat diunduh di
7. Membayar biaya Pendaftaran IDR 200.000 per Tim.
Alur Pendaftaran
1. Pendaftaran dibuka terhitung tanggal 1 oktober 2016 sampai dengan tanggal 31
oktober 2016
2. Peserta dapat mengunduh dan melengkapi formulir pendaftaran yang telah
disediakan panitia di www ..
3. Setelah mengisi formulir pendaftaran dapat mengirimkan kembali formulir
beserta scan bukti kartu identitas ( kartu pelajar semua peserta atau surat
rekomendasi dari kepala sekolah) ke alamat email
4. Peserta melakukan pembayaran pendaftaran paling lambat tanggal 31 oktober
2016 melalui via transfer ke Bank BRI No.Rek: 3112-01-022833-53-2 a.n
Khikmatun Oktafianti atau datang langsung ke Sekre HMPE ( Gedung A202 FEB
UNSOED).
5. Setelah melakukan pembayaran, peserta diharapkan melakukan konfirmasi
pembayaran ke panitia, dengan format: nama sekolah_asal daerah_nama ketua
tim
Kirimkan ke: Dwi Niti, 089514814378 atau Khikmatun, 08978875572
6. Pada saat Technical Meeting Sabtu, 5 November 2016, peserta diwajibkan
membawa:
i. Bukti pembayaran (Payment Slip)
7. Setelah mengirimkan email registrasi peserta, dalam kurun waktu 1x24 jam
peserta akan mendapatkan email balasan yang membuktikan bahwa peserta telah
terdaftar dalam kegiatan ini.
Pasar Kerja Sama Barlingmascakeb
PELAKSANAAN pasar lelang forward komoditas agroregional manajemen Barlingmascakeb
(Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Ke- bumen) periode XV pada Rabu, 15 Juli 2009
telah berhasil membukukan transaksi sebesar Rp 18,764 miliar.

Transaksi tersebut di antaranya beras, jagung, cengkeh, kopi, gula kelapa, kentang, cabe, sayur-
mayur, empon-empon, kacang tanah, kopra, minyak goreng, gabah, kencur dan kotoran kambing
(bribil).

Pembeli datang dari Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Pekalongan, Pontianak, Makasar,
Pemalang dan Indramayu. Rencananya Pasar Lelang ke depan akan menghadirkan pembeli dari luar
negeri.

Pelaksanaan pasar lelang komoditas agro Barlingmascakeb saya rintis pada 2004 ketika saya
menjabat sebagai Regional Manager. Awalnya hanya mentransaksikan beras, gula kelapa, dan sayur
mayur. Rintisan awal, selama empat kali mengadakan pasar lelang agro, transaksi yang dibukukan
hanya Rp 16,2 miliar. Namun pada pelaksanaan satu kali pasar lelang saat ini mampu membukukan
Rp 18,76 miliar.

Dan yang lebih menarik telah ditransaksikan kotoran kambing (bribil) mencapai Rp 500 juta. Ini
berarti, selama lima tahun pelaksanaan pasar lelang komoditas agro telah memberikan kemajuan
hasil yang berarti.

Model pasar lelang komoditas agro yang dilaksanakan kiranya dapat dijadikan contoh lembaga kerja
sama antardaerah lainnya di Jawa Tengah, misalnya wilayah pantura, bersama Sapta Mitra Pantura
(Kota Pekalongan, Tegal, Kabupaten Tegal, Pekalongan, Batang, Brebes, dan Pemalang), wilayah Solo,
melalui Subosukowonosraten (Kota Solo, Kabupaten Boyolali, Sukoarjo, Wonogiri, Sragen dan Klaten).

Model tersebut cocok untuk diterapkan di lembaga kerja sama di Jawa Tengah, dengan alasan sebagai
implementasi dari semboyan Gubernur. Mbangun desa dimaksudkan pemberdayaan petani melalui
pengembangan jaringan pasar untuk komoditas agro.

Jaringan Pasar Pengembangan jaringan pasar dapat dimulai dari pasar lelang. Pasar lelang adalah
tempat bertemu penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi dengan sistem lelang. Lelang
dilakukan dengan sistem terbuka, yaitu cara penawaran dilakukan secara langsung, lisan, dan terbuka
sehingga mekanisme pembentukan harga dilaksanakan secara transparan.

Dalam pasar lelang menggunakan perdagangan beli di muka (forward trading), yaitu perjanjian jual
beli komoditas dalam jumlah, mutu, dan tempat penyerahan tertentu. Penyerahan barang secara fisik
dilakukan di kemudian hari dan harga komoditas akan terbentuk jauh hari sebelum panen. Petani
akan memperoleh kepastian harga sebelum panen, sehingga risiko rugi akibat harga jatuh pada saat
panen dapat dikurangi (hedging).

Pengembangan jaringan pasar selanjutnya melalui pembangunan pasar induk yang bertujuan
mempertemukan secara fisik antara penjual lokal dengan pembeli antarkota maupun antarprovinsi
dalam kuantitas/ jumlah yang besar. Pasar induk ini akan lebih efektif jika dapat memasarkan potensi
lokal dari beberapa kabupaten/ kota di sekitarnya.
Pengembangan Lanjutan Secara umum potensi unggulan daerah di Jawa Tengah pada umumnya
pertanian, perkebunan, perikanan, kerajinan, pertambangan, industri makanan serta pariwisata.
Namun potensi unggulan tersebut saat ini belum terakses ke pasar dengan baik. Hal ini disebabkan
belum optimalnya dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan terbatasnya sumber daya manusia
di daerah, terutama pada aspek pendanaan, teknologi produksi, pengemasan dan akses pasar.

Pengertian pasar pada umumnya adalah suatu tempat untuk menstimulus dan menunjang proses
tukar-menukar antara kepentingan permintaan dan penawaran. Dalam terminologi pasar sendiri
terbagi menjadi dua, yaitu, pasar komersial yang bertujuan meningkatkan keuntungan dan pasar
nonprofit, yang bertujuan meningkatkan efisiensi.

Namun karena konsep pasar kerjasama antardaerah lebih mengarah pada perolehan keuntungan
jangka panjang melalui efisiensi, maka konsep pasar pada kerjasama antardaerah ditujukan pada
perbaikan kondisi perekonomian regional secara menyeluruh.

Konsep pasar kerjasama antardaerah diharapkan dapat memposisikan daerah dalam perekonomian
yang semakin dinamis dalam perkembangan dunia usaha. Beberapa manfaat pasar kerjasama antar
daerah, diantaranya:

Menciptakan keistimewaan atau keunikan; Menciptakan transparansi dalam pengambilan keputusan;


Mengarahkan aktivitas berorientasi pasar; Melembagakan konsensus dalam kesatuan platform;
Mengarahkan pertimbangan lokasional bagi investasi.

Pasar kerja sama antardaerah pada hakikatnya merupakan sarana untuk menciptakan konsep inovatif
dalam rangka meningkatkan, mempertahankan, dan mengembangkan kekuatan perekonomian daerah
dalam satu wadah kerja sama pembangunan antardaerah.

Pasar kerja sama antar daerah juga dapat diartikan sebagai instrumen untuk mengatur dan
mengaplikasikan proses potensi daerah dalam batas-batas otoritas tertentu yang dilakukan bersama
unsur-unsur lokal terkait.

Upaya penguatan yang dimaksud pada umumnya menyangkut aspek ekonomi, citra, dan identitas
daerah. Secara khusus pasar kerja sama antardaerah menitikberatkan pada perbaikan kemampuan
bersaing dalam menarik investasi (competitive advantage).

Oleh karena itu keberhasilan pasar kerjasama antardaerah dapat diukur dari peningkatan
perekonomian daerah yang ditandai dengan pertumbuhan jumlah dan nilai investasi. Aplikasi lebih
jauh adalah tercapainya efisiensi dalam pemanfaatan sinergi. (80)
STRATEGI PENGEMBANGAN POTENSI LOKAL BANJARNEGARA
Dengan telah diresmikannya gedung DEKRANASDA (Dewan Kerajinan Nasional
Daerah) Kabupaten Banjarnegara pada tanggal 10 Pebruari 2015 oleh Bupati
Banjarnegara menandakan kesiapaan Pemerintah Daerah dalam pengembangan sektor
ekonomi kreatif . Pemanfaatan gedung baru tersebut diharapakan sebagai wadah berbagai
produk kerajinan kreasi masyarakat yang mampu menjembatani produsen dan konsumen
serta pembeli dalam skala besar.
Tujuan pembangunan ekonomi pada umumnya adalah peningkatan pendapatan riil per kapita
serta adanya unsur keadilan atau pemerataan dalam penghasilan dan kesempatan berusaha.
Dengan mengetahui sasaran dan tujuan pembangunan, serta kelemahan dan kelebihan yang
dimiliki oleh suatu daerah, maka strategi pengembangan potensi yang ada akan lebih terarah dan
strategi tersebut akan menjadi pedoman bagi pemerintah daerah yang akan melaksanakan
kegiatan usaha didaerah yang bersangkutan.
Dalam penerapan strategi pembangunan ekonomi daerah, tentunya peran pemerintah cukup
penting dan menonjol, paling tidak ada beberapa peran yang dapat dijalankan oleh pemerintah
dalam pembangunan ekonomi daerah.
Pertama, sebagai pelopor dan koordinator dalam pemanfaatan sumber daya ekonomi. Sebagai
pelopor, pemerintah daerah melalui BUMD, dituntut untuk mempelopori penggalian sumber
daya alam yang bernilai ekonomis yang belum tersentuh oleh pihak lain. Selain itu, pemerintah
daerah harus mengkoordinasikan di antara berbagai pihak yang mengusahakan pemanfaatan
sumber daya ekonomi yang dimiliki daerah. Sebagai koordinator pemerintah daerah harus dapat
melibatkan dan mengkoordinasikan berbagai dinas terkait, pengusaha swasta, UMKM (usaha
mikro, kecil dan menengah) serta masyarakat dalam pemanfaatan sumber daya ekonomi daerah,
hal ini terkait dengan telah diresmikannya gedung baru DEKRANASDA (Dewan Kerajinan
Nasional Daerah) yang diharapkan sebagai wadah berbagai produk kerajinan kreasi masyarakat
yang bertujuan menjembatani produsen dan konsumen .
Kedua, sebagai intrepereneur pemerintah daerah dituntut untuk terlibat secara aktif dan
inovatif dalam mendorong aktivitas dan kreatifitas menjalankan bisnis di daerah. Banyaknya
potensi sosial budaya di masyarakat Banjarnegara merupakan asset yang perlu untuk digali
sebesar-besarnya, seperti kegiatan sosial masyarakat dan kesenian tradisional yang unik dari
berbagai daerah di wilayah Banjarnegara, contohnya Nyadaran Gede, Gugur gunung, tari
Amplang, Ebeg, Rodad, Jepin, Dayak dll, kalau dikemas secara profesional merupakan suguhan
yang mempunyai nilai jual yang menarik seperti kegiatan Dieng Culture Festival.
Ketiga, sebagai stimulator dan fasilitator. Pemerintah harus dapat merangsang investor untuk
masuk ke daerahnya guna pemanfaatan sumber daya di daerahnya dengan memberikan berbagai
insentif fiskal, mempermudah proses perijinan, pembangunan berbagai infrastruktur yang
dibutuhkan, serta menjaga kondisi ekonomi makro daerah secara kondusif. Dengan sistem one
stop service ( sistem pelayanan satu pintu) yang diberlakukan akan sangat merangsang minat
para investor untuk berinvestasi, dan tidak menyulitkan proses perijinan.
Pemerintah daerah dan pengusaha adalah dua kelompok yang paling berpengaruh dalam
menentukan corak pertumbuhan ekonomi daerah. Pemerintah daerah, mempunyai kelebihan
dalam satu hal, dan tentu saja keterbatasan dalam hal lain, demikian juga pengusaha. Sinergi
antara keduanya untuk merencanakan bagaimana ekonomi daerah akan diarahkan perlu menjadi
pemahaman bersama. Pemerintah daerah mempunyai kesempatan membuat berbagai peraturan,
menyediakan berbagai sarana dan peluang, serta membentuk wawasan orang banyak. Pengusaha
mempunyai kemampuan mengenali kebutuhan orang banyak dan dengan berbagai inisiatifnya,
memenuhi kebutuhan itu. Aktivitas memenuhi kebutuhan itu membuat roda perekonomian
berputar, menghasilkan gaji dan upah bagi pekerja dan pajak bagi pemerintah. Dengan pajak,
pemerintah daerah berkesempatan membentuk kondisi agar perekonomian daerah berkembang
lebih lanjut.
Pemerintah daerah dalam mempertahankan keberlanjutan pembangunan ekonomi daerahnya
agar membawa dampak yang menguntungkan bagi penduduk daerah perlu memahami bahwa
manajemen pembangunan daerah dapat memberikan pengaruh yang baik guna mencapai tujuan
pembangunan ekonomi yang diharapkan. Bila kebijakan manajemen pembangunan tidak tepat
sasaran maka akan mengakibatkan perlambatan laju pertumbuhan ekonomi. Maka manajemen
pembangunan daerah mempunyai potensi untuk meningkatkan pembangunan ekonomi serta
menciptakan peluang bisnis yang menguntungkan dalam mempercepat laju pertumbuhan
ekonomi daerah.
Prinsip-prinsip manajemen pembangunan yang pro-bisnis adalah antara lain sebagai berikut.
1. Menyediakan Informasi kepada Pengusaha
Pemerintah daerah dapat memberikan informasi kepada para pelaku ekonomi di daerahnya
ataupun di luar daerahnya kapan, dimana, dan apa saja jenis investasi yang sesuai dengan
kebutuhan pembangunan yang akan datang. Dengan cara ini maka pihak pengusaha dapat
mengetahui arah kebijakan pembangunan daerah yang diinginkan pemerintah daerah, sehingga
dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam menentukan dalam kegiatan apa usahanya
akan perlu dikembangkan. Pemerintah daerah perlu terbuka mengenai kebijakan
pembangunannya, dan informasi yang diterima publik perlu diupayakan sesuai dengan yang
diinginkan.
2. Memberikan Kepastian dan Kejelasan Kebijakan
Salah satu kendala berusaha adalah pola serta arah kebijakan publik yang berubah-ubah
sedangkan pihak investor memerlukan ada kepastian mengenai arah serta tujuan kebijakan
pemerintah. Strategi pembangunan ekonomi daerah yang baik dapat membuat pengusaha yakin
bahwa investasinya akan menghasilkan keuntungan di kemudian hari. Perhatian utama calon
penanam modal oleh sebab itu adalah masalah kepastian kebijakan. Pemerintah daerah harus
menghindari adanya tumpang tindih kebijakan jika menghargai peran pengusaha dalam
membangun ekonomi daerah. Ini menuntut adanya saling komunikasi diantara instansi-instansi
penentu perkembangan ekonomi daerah. Dengan cara ini, suatu instansi dapat mengetahui apa
yang sedang dan akan dilakukan instansi lain, sehingga dapat mengurangi terjadinya kemiripan
kegiatan atau ketiadaan dukungan yang diperlukan.
Pengusaha juga mengharapkan kepastian kebijakan antar waktu. Kebijakan yang berubah-
ubah akan membuat pengusaha kehilangan kepercayaan mengenai keseriusannya membangun
ekonomi daerah. Pengusaha daerah umumnya sangat jeli dengan perilaku pengambil kebijakan di
daerahnya. Kerjasama yang saling menguntungkan mensyaratkan adanya kepercayaan terhadap
mitra usaha. Membangun kepercayaan perlu dilakukan secara terencana dan merupakan bagian
dari upaya pembangunan daerah.
3. Mendorong Sektor Jasa & Perdagangan
Sektor ekonomi yang umumnya bekembang cepat di kota-kota adalah sektor perdagangan
kecil dan jasa. Sektor ini sangat tergantung pada jarak dan tingkat kepadatan penduduk.
Persebaran penduduk yang berjauhan dan tingkat kepadatan penduduk yang rendah akan
memperlemah sektor jasa dan perdagangan eceran, yang mengakibatkan peluang kerja
berkurang. Semakin dekat penduduk, maka interaksi antar mereka akan mendorong kegiatan
sektor jasa dan perdagangan. Seharusnya pedagang kecil mendapat tempat yang mudah untuk
berusaha, karena telah membantu pemerintah daerah mengurangi pengangguran. Pada waktunya
pengusaha kecil akan membayar pajak kepada pemerintah daerah. Dengan menstimulir usaha
jasa dan perdagangan eceran, pertukaran ekonomi yang lebih cepat dapat terjadi sehingga
menghasilkan investasi yang lebih besar. Adanya banyak pusat-pusat pedagang kaki lima yang
efisien dan teratur akan menarik lebih banyak investasi bagi ekonomi daerah dalam jangka
panjang.
Sebagian besar lapangan kerja yang ada dalam suatu wilayah diciptakan oleh usaha kecil dan
menengah. Namun usaha kecil juga rentan terhadap ketidakstabilan, yang terutama berkaitan
dengan pasar dan modal, walaupun secara umum dibandingkan sektor skala besar, usaha kecil
dan menengah lebih tangguh menghadapi krisis ekonomi. Pemerintah daerah perlu berupaya agar
konjungtur ekonomi tidak berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha kecil.
4. Meningkatkan Daya Saing Pengusaha Daerah
Kualitas strategi pembangunan ekonomi daerah dapat dilihat dari apa yang akan dilakukan
pemerintah daerah dalam menyiapkan pengusaha-pengusaha di daerahnya menghadapi
persaingan global. Globalisasi (atau penduniaan) akan semakin mempengaruhi perkembangan
ekonomi daerah dengan berlakunya perjanjian AFTA, APEC, MEA dan lain-lain. Mau tidak mau,
siap atau tidak siap perdagangan bebas akan menjadi satu-satunya pilihan bagi masyarakat di
semua daerah, oleh sebab itu perlu dilakukanupaya untuk menyiapkan pengusaha daerah.
Pengusaha dari negara maju telah siap atau disiapkan sejak lama. Pengusaha daerah juga perlu
diberitahu konsekuensi langsung dari ketidaksiapan menghadapi perdagangan bebas.
Meningkatkan daya saing adalah dengan meningkatkan persaingan itu sendiri. Ini berarti
perlakuan-perlakukan khusus harus ditinggalkan. Proteksi perlu ditiadakan segera ataupun
bertahap. Pengembangan produk yang sukses adalah yang berorientasi pasar, ini berarti
pemerintah daerah perlu mendorong pengusaha untuk selalu meningkatkan efisiensi teknis dan
ekonomis. Peraturan perdagangan internasional harus diperkenalkan dan diterapkan. Perlu ada
upaya terencana agar setiap pejabat pemerinah daerah mengerti peraturan-peraturan perdagangan
internasional ini, untuk dapat mendorong pengusaha-pengusaha daerah menjadi pemain-pemain
yang tangguh dalam perdagangan bebas, baik pada lingkup daerah, nasional maupun
internasional.
5. Membentuk Ruang yang Mendorong Kegiatan Ekonomi
Membentuk ruang khusus untuk kegiatan ekonomi akan lebih langsung menggerakkan
kegiatan ekonomi. Pemerintah daerah perlu berusaha mengantisipasi kawasan-kawasan mana
yang dapat ditumbuhkan menjadi pusat-pusat perekonomian wilayah. Kawasan-kawasan yang
strategis dan cepat tumbuh ini dapat berupa kawasan yang sudah menunjukkan tanda-tanda
aglomerasi, seperti sentra-sentra produksi pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,
peternakan, perikanan; klaster industri, dsb. Kawasan cepat tumbuh juga dapat berupa kawasan
yang sengaja dibangun untuk memanfaatkan potensi SDA yang belum diolah, seperti yang dulu
dikembangkan dengan sistim permukiman transmigrasi. Kawasan-kawasan ini perlu dikenali dan
selanjutnya ditumbuhkan dengan berbagai upaya pengembangan kegiatan ekonomi, seperti
pengadaan terminal agribisnis, pengerasan jalan, pelatihan bisnis, promosi dsb. Pengembangan
kawasan-kawasan strategis dan cepat tumbuh ini perlu dilakukan bersamaan dengan upaya
peningkatan keterampilan, pengembangan usaha, dan penguatan keberdayaan masyarakat.
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam era otonomi daerah dewasa ini, kecepatan dan
optimalisasi pembangunan wilayah (daerah) tentu akan sangat ditentukan oleh kapasitas dan
kapabilitas sumberdaya ekonomi (baik sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia).
Keterbatasan dalam kepemilikan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang berkulitas
dapat menimbulkan kemunduran yang sangat berarti dalam dinamika pembangunan ekonomi
daerah.

POTENSI PERTAMBANGAN BANJARNEGARA


Dalam rangka meningkatkan kegiatan investasi di Kabupaten Banjarnegara salah satu potensi yang akan
dikembangkan adalah sektor pertambangan dan galian C yang lokasinya menyebar di wilayah Kabupaten
Banjarnegara.

Jenis pertambangan yang ada di Kabupaten Banjarnegara adalah :


1. Marmer
2. Feldspar
3. Trass
4. Batu Lempeng
5. Batu Granit

Fedldspar (Metasedimen)

Feldspar suatu kelompok mineral batuan beku terutama terdiri senyawa alumina silikat yang mengandung satu atau
lebih unsur basa seperti Kalium, Natrium, Kalsium, Barium yang salah satu kation basa tersebut merupakan kation
utama. Mutu feldspar di Kabupaten Banjarnegara mempunyai kandungan albit, kuarsa, mikroklin dan sanadin, baik
digunakan untuk pembuatan keramik dan mika namun kurang baik untuk pembuatan kaca .

Tambang Feldspar ini tersebardi beberapa lokasi antara lain :

- Kecamatan Bawang 14.021.023 M3 / 30.457.000 ton

- Kecamatan Purwanegoro 34.421.923 M3 / 89.497.000 ton

- Kecamatan Banjarnegara 7.500.000 M3 / 19.500.000 ton

Terkaan diatas adalah 20 30 % dari jumlah keseluruhan.

Perkiraan luas lahan :19 ha. Perkiraan volume 750.000.000 m3 (status milik Perusda KabupatenBanjarnegara)
selebihnya dikelola oleh perorangan.

Potensi cadangan feldspar Banjarnegara, berdasarkan data kajian dari JICA dan Balai Besar Keramik baru bisa
memenuhi kebutuhan untuk pasokan

feldspar sekitar 14 % dari kebutuhan, hal ini menunjukkan ketergantungan industri keramik Indonesia kepada
feldspar asal impor.
Trass

Trass merupakan endapan sekunder dari pelapukan andesit tua, bahan tambang ini dapat digunakan untuk
mencampuri /melengkapi bahan baku tambang lain untuk industri strategis misalnya pembuatan
semen. Jumlah cadangan Trass di Kabupaten Banjarnegara cukup besar dengan perkiraan volume
14,09 juta M3, sebarannnya berada di 6 Kecamatan, yaitu :

1. Kecamatan Karangkobar 1.120.000 M3 / 2.867.200 ton


2. Kecamatan Sigaluh 4.260.000 M3 / 10.905.000 ton
3. Kecamatan Wanayasa 1.873.000 M3 / 4.704.000 ton
4. Kecamatan Punggelan 5.375.000 M3 / 36.231.500 ton
5. Kecamatan Pagentan 145.000 M3 / 371,200 ton
6. Kecamatan Pejawaran 1.320.000 M3 / 3.432.000 ton.

Trass yang berlokasi di daerah ini ditambang oleh perorangan dan ditampung oleh suatu perusahaan yang
berlokasi diluar daerah/Kabupaten dan sudah berjalan selama lebih dari 4 tahun.

Dari hasil peninjauan lapangan bisa dilihat bahwa pengusaha kurang memperhatikan keselamatan tenaga
penambang karena bekerja tanpa alat pengaman.

Marmer

Marmer merupakan bahan galian dari batu gamping/ kapur (CoCo3) yang mengalami proses ubah (metamort)
karena tahunan dan temperatur yang sangat tinggi. Marmer mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi dan
proses pengolahannya sangat sederhana, mutu cukup baik serta jumlah cadangan terkanya diperkirakan sebanyak
18,68 M3 dan volume 44.720.000 ton, yang tersebar di 3 Kecamatan yaitu :

1. Kecamatan Banjarnegara 16.875.000 M3/43.875.500 ton.


2. Kecamatan Bawang 325.000 M3/ 845.000 ton
3. Kecamatan Purwanegara 1.488.000 M3/ 868.600 ton

Di Kabupaten Banjarnegara terdapat beberapa jenis/warna batu marmer yang tidak dimiliki daerah lain seperti
marmer berwarna merah, hijau, abu-abu ,dan hitam. Marmer yang umum serta persediaannya cukup besar adalah
marmer warna putih.

Batu lempeng

Batu lempeng merupakan bahan galian yang mempunyai nilai ekomonis tinggi dan cara pengolahannya sederhana
, mutunya baik, jumlah cadangan cukup besar, dan sangat potensial untuk dikembangkan.

Batu lempeng ini dapat digunakan untuk ornament dinding dan trotoar, yang selama ini pemasarannya ke daerah
Jawa Barat dan belum dikelola secara baik.

Tambang batu lempeng berada di : Desa Giri Tirta dan Desa Sarwodadi Kecamatan Pejawaran, dengan jarak
tempuh sekitar 34 Km dari Ibukota Kabupaten.

Batu granit
adalah bahan galian yang proses pengolahannya memerlukan tehnologi dan penelitian yang berlanjut agar hasil
yang diperoleh mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi, karena batu granit ini banyak digunakan untuk lantai dan
dinding gedung-gedung mewah. Banjarnegara memiliki cadangan terka batu granit sebanyak 42,54 juta M3, yang
tersebar di 5 Kecamatan :
1, Kecamatan Kalibening 32.173.500 M3 / 204.800.500 ton

2. Kecamatan Banjarmangu 3.525.000 M3 / 9.165.000 ton

3. Kecamatan Karangkobar 198.015 M3 / 15.958.028 ton

4. Kecamatan Pagentan 26.325 M3 / 2.121.532 ton

5. Kecamatan Sigaluh 6.874.666 M3 / 55.438.331 ton

Potensi tambang batu granit yang dikelola oleh Perusda Kabupaten Banjarenagara seluas 1.250 m2.

PELUANG INVESTASI
Perusda pertambangan siap bekerja sama dengan pengusaha / investor dalam rangka memanfaatkan bahan galian
golongan C di Kabupaten Banjarnegara.

Tanaman Pangan
Pembangunan pada sektor pertanian diarahkan pada upaya peningkatan mutu, produksi dan pemasaran
hasil pertanian serta mengembangkan usaha tani terpadu guna memantapkan swasembada pangan,
memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, meningkatkan komoditi-komoditi ekspor, komoditi bahan-bahan
industri dalam negeri, meningkatkan taraf hidup petani, mendorong perluasan dan pemerataan kesempatan
berusaha dan kesempatan kerja serta mendorong peran serta swasta untuk mengembangkan potensi
pertanian.

Kentang
Usaha Tani Kentang di Kabupaten Banjarnegara sudah di usahakan oleh
petani sejak lama dan berlangsung secara turun-temurun. Pengusahaan
dilakukan secara modern dengan tingkat intensifikasi yang tinggi.

- Lokasi Penyebaran :

Tanaman Kentang terdapat di 4 Kecamatan antara lain Pejawaran (luas panen 3.510 Ha dengan produksi 50.400
ton), Batur (luas panen 4.564 Ha dengan produksi 74.001 ton), Wanayasa (luas panen 352 Ha dengan produksi
8.908,5 ton) dan Kalibening (luas panen 8 Ha dengan produksi 108 ton)

- Kapasitas produksi kentang Kabupaten Banjarnegara 133.417,5 ton/tahun.

- Luas panen tanaman kentang Kabupaten Banjarnegara 8.434 Ha

Jagung
Kabupaten Banjarnegara cukup Potensial dalam menghasilkan Jagung.

Jenis Jagung yang di usahakan oleh para Petani ada 2 jenis yaitu Lokal dan komposit Hibrida.

- Lokasi Penyebaran :

Jagung terdapat di 20 Kecamatan Se-Kabupaten Banjarnegara, namun Kecamatan yang memiliki produksi tertinggi
adalah Kecamatan Purwonegoro (14.585 ton), Kecamatan Pagentan (13.306,40 ton), Kecamatan Pejawaran
(12.901,80 ton) dan Kecamatan Wanayasa (10.897,10 ton)
- Kapasitas produksi jagung Kabupaten Banjarnegara 92.859,92 ton / tahun

- Luas panen jagung Kabupaten Banjarnegara 25.792 Ha

Salak
Buah Salak merupakan salah satu unggulan Kabupaten Banjarnegara selain Kentang.

Salak pondoh merupakan salah satu komoditi Banjarnegara yang diminati


hingga luar kabupaten Banjarnegara. Sampai saat ini, pendistribusian salak pondoh dari Banjarnegara mencapai
Jakarta, Sumatra, Batam, bahkan Singapura. Salak pondoh Banjarnegara rasanya manis, dagingnya tebal dan
berlapis, serta ada rasa khas tersendiri. Kandungan yang dimiliki salak pondoh antara lain vitamin C, karbohidrat,
protein, dan air.
Salak pondoh Banjarnegara bisa dimakan begitu saja, bisa juga diolah menjadi makanan yang lain. Makanan hasil
olahan salak pondoh produksi UMKM Banjarnegara antara lain adalah: keripik salak, wajik salak, dodol salak, jenang
salak, sirup salak, dan manisan salak.

Sentra perkebunan salak pondoh di Kabupaten Banjarnegara terletak di daerah kecamatan Sigaluh, kecamatan
Madukara, kecamatan Banjarmangu, dan kecamatan Pagentan. Sampai saat ini, terdapat 43 kelompok tani standart
eksport dan 7 kelompok UKM pengolahan hasil salak di kabupaten Banjarnegara.

Daerah kabupaten Banjarnegara mempunyai potensi dikembangkannya perkebunan salak pondoh. Sampai saat ini,
terdapat kurang lebih 8.502 Ha area lahan yang digunakan untuk kebun salak di beberapa kecamatan sentra salak
pondoh dengan jumlah rumpun produktif 12.651.800 buah.

Lokasi Penyebaran :

Tanaman salak terdapat di 18 Kecamatan Se-Kabupaten Banjarnegara ( kecuali Kec. Rakit dan Kec. Batur), namun
Kecamatan yang memiliki produksi tertinggi adalah Kecamatan Madukara (135.958,2 ton), Kecamatan Banjarmangu
(26.522,3 ton), Kecamatan Pagentan (18.474,7 ton) dan Kecamatan Sigaluh (5.584,9 ton)

- Kapasitas produksi salak Kabupaten Banjarnegara 193.662,1 ton / tahun

- Jumlah tanaman yang produktif di Kabupaten Banjarnegara 12.651.800 pohon

Jenis Salak ada 2 Macam Yaitu Jenis Lokal dan Pondoh dengan perbandingan jumlah tanaman 50:50 %.
Setiap hari produk salak Banjarnegara di kirim ke Jakarta, Jawa Barat dan Surabaya.

Petani dan UKM Pengolahan Salak

UD. SEKAR TANI


Produk : Salak pondoh
Alamat : Ds.Gunung Giana Kec. Madukara Banjarnegara
HP : 081328006165
Contact Person : Edi Sumarsono

DURI INDAH
Produk : Salak pondoh
Alamat : Ds. Sigaluh Kec. Sigaluh Banjarnegara
HP : (0286) 592043
Contact Person : Wagiman

BUAH RAJA
Produk : Salak pondoh
Alamat : Ds. Gembongan Kec. Sigaluh Banjarnegara
HP : 081226015579
Contact Person : Drs. H. Amir Abror

RINDU RASA
Produk : Manisan salak, sirup salak, keripik salak
Alamat : Ds. Gembongan Kec. Sigaluh Banjarnegara
HP : 081328333163
Contact Person : Sutriyasto

MEKAR SARI BOGA


Produk : Keripik salak, manisan salak
Alamat : Ds. Limbangan Rt. 01 Rw.01 Kec. Madukara Banjarnegara
HP : 081392193618
Contact Person : Trisila Jumantara

AZIZAH
Produk : Jenang salak
Alamat : Ds. Bantarwaru Kec. Madukara Banjarnegara
Telp. : (0286) 594543
Contact Person : Azizah

Ubi Kayu
Kabupaten Banjarnegara sangat potensial di bidang Ubi kayu.

- Lokasi Penyebaran :

Tanaman ubi kayu terdapat di 19 Kecamatan Se-Kabupaten Banjarnegara (kecuali Kec. Batur), namun Kecamatan
yang memiliki produksi tertinggi adalah Kecamatan Purwonegoro (92..545 ton), Kecamatan Bawang (34.689 ton),
Kecamatan Punggelan (25.984,55 ton) dan Kecamatan Mandiraja (18.260,50 ton)

- Kapasitas produksi ubi kayu Kabupaten Banjarnegara 243.296,75 ton / tahun

- Luas panen ubi kayu Kabupaten Banjarnegara 11.142 Ha

Durian

- Lokasi Penyebaran :
Tanaman Durian terdapat di 13 Kecamatan Se-Kabupaten Banjarnegara (Kec. Susukan, Pwj. Klampok, Mandiraja,
Purwonegoro, Bawang, Banjarnegara, Sigaluh, Madukara, Banjarmangu, Wanadadi, Punggelan, Pagentan dan
Pandanarum), dengan Kecamatan yang memiliki produksi tertinggi adalah Kecamatan Banjarmangu (7.693 kwt),
Kecamatan Purwonegoro (1.537 kwt) dan Kecamatan Sigaluh (1.154 kwt).

- Kapasitas produksi durian Kabupaten Banjarnegara 15.860 kwt / tahun

- Jumlah tanaman durian yang produktif Kabupaten Banjarnegara sebanyak 24.224 pohon

PERKEBUNAN
Pembangunan pada Sub Sektor perkebunan diarahkan pada peningkatan mutu produksi dan pemasaran
hasil tanaman perkebunan guna peningkatan ekspor serta memenuhi kebutuhan bahan baku industri.

Perkebunan Teh
Perkebunan teh diusahakan oleh rakyat tersebar di kecamatan:
Wanayasa
Kalibening
Pejawaran
Karang Kobar
Hasil pucuk teh tersebut ditampung oleh PT. Pagilaran di desa Jatilawang, kecamatan Wanayasa dan PT.
Jatilawang Sejahtera di desa Grogol, kecamatan Pejawaran.

Perkebunan Kopi
Kabupaten Banjarnegara sangat cocok untuk tanaman kopi Arabica. Lokasi perkebunan terdapat di
kecamatan:
Kalibening
Wanayasa
Karangkobar

Peternakan
Pembangunan pada sub sektor Peternakan diarahkan untuk meningkatkan populasi dan produksi ternak
guna mencukupi kebutuhan protein hewani asal ternak bagi masyarakat, di samping itu juga ditujukan untuk
menunjang peningkatan komoditi ekspor. Dalam rangka upaya peningkatan komoditi ekspor. Dalam rangka
upaya peningkatan produksi dan mutu ternak telah ditempuh melalui kegiatan Inseminasi Buatan (IB) yang
dilaksanakan di delapan wilayah.

Peternakan Sapi Potong

Disamping peternakan domba ,juga berkembang peternakan sapi potong.


Budaya ternak sapi potong merupakan salah satu usaha sampingan para petani.
- Lokasi penyebaran sapi potong terdapat di seluruh Kecamatan di Kabupaten Banjarnegara, dengan tingkat
populasi ternak sapi potong tertinggi di Kec. Wanayasa 8.047 ekor, Kec. Kalibening 5.593 ekor, Kec. Karangkobar
4.678 ekor dan Kec. Bawang 3.188 ekor

- Total populasi ternak sapi potong di Kabupaten Banjarnegara 40.426 ekor, dengan didukung oleh 21.782 Ha
pengahasil hijauan makanan ternak (HMT) dan 40.237 Ha limbah pertanian.

Peternakan Domba
Potensi Usaha pengembangan peternakan di Kabupaten Banjarnegara adalah ternak Domba dan sapi potong.
Keistimewaan jenis ternak Domba adalah cepat gemuk.

- Lokasi penyebaran domba terdapat di seluruh Kecamatan di Kabupaten


Banjarnegara, dengan tingkat populasi ternak domba tertinggi di Kec.
Wanayasa 20.904 ekor, Kec. Batur 17.349 ekor dan Kec. Pejawaran 16.033
ekor, yang didominasi oleh Domba Batur.

- Total populasi ternak domba di Kabupaten Banjarnegara 107.272 ekor.

Kambing

- Lokasi penyebaran kambing terdapat di seluruh Kecamatan di Kabupaten


Banjarnegara, dengan tingkat populasi ternak kambing tertinggi di Kec.
Wanayasa 22.758 ekor, Kec. Pagentan 17.203 ekor dan Kec. Karangkobar
14.628 ekordan Kec. Punggelan 14.056 ekor.

- Total populasi ternak kambing di Kabupaten Banjarnegara 178.879 ekor.

Kabupaten Banjarnegara sudah sejak lama dikenal sebagai salah satu sentra perikanan air tawar. Dari Sub sektor
perikanan telah mampu menghasilkan produk perikanan yang cukup berkualitas baik benih ikan ataupun ikan
konsumsi. Dengan pengairan yang lancer ditambah dengan adanya Bendungan Panglima Besar Sudirman
perkembangan usaha perikanan semakin maju pesat. Meski tidak mengandalkan debit air bendungan tersebut, tapi
juga adanya peresapan (sumber air) yang mengalir terus sehingga musim kemarau tidak berpengaruh sekali dalam
pembudidayaan usaha perikanan air tawar.

Jenis usaha perikanan yang menjadi andalan ialah :

1. Ikan Gurameh,

Jenis ini mempunyai rasa yang enak dan cocok untuk lidah semua orang
tanpa kecuali, juga mempunyai harga jual yang stabil serta kecenderungan untuk naik. Jenis ikan ini sangat diminati
masyarakat baik untuk konsumsi sehari-hari maupun untuk dinikmati pada acara-acara/perayaan tertentu dan ikan
gurami juga dapat di jumpai dirumah makan/restaurant.Komoditi unggulan ini merupakan agro bisnis yang memiliki
angka pasar luas dan potensial. Usaha perikanan di Kabupaten Banjarnegara lokasinya hampir merata diseluruh
daerah, antara lain di Kecamatan Purworejo Klampok, Mandiraja, Purwonegoro, Bawang Banjarnegara, Sigaluh dan
Madukara.

Hasil produksi 500 ton/ tahun untuk ikan konsumsi, sedang untuk ikan pembibitan 29.500.000 ekor / tahun

2. Ikan Tawes.

Jenis ikan ini berada di Kecamatan Purwonegoro dan Mandiraja,

Dengan Produksi bibit 5.500.000 ekor / tahun.

3. Ikan Lele Dumbo.

Ikan Lele Dumbo banyak ditemui di Kecamatan Purworejo Klampok, Mandiraja, Purwonegoro, Banjarnegara,
Bawang, Madukara, Wanadadi, Rakit dan Punggelan.

Dengan hasil produksi bibit 5.500.000 ekor / tahun.

4. Lobster

Lokasi budidaya lobster berada di Kecamatan Purwonegoro,Bawang dan Rakit dengan luas lahan tersedia
30.000.000 m , usaha berupa pembibitan dan pembesaran lobster dengan kapasitas produksi 2 ton/tahun

Keunggulan
Faktor kemudahan :
1. Jalur Propinsi
2. listrik
3. Air Bersih
4. Peternak Trampil
5. Lahan yang dapat di gunakan/di sewa.

PURBALINGGA
Purbalingga, Antara Jateng - Pemerintah Kabupaten Purbalingga melalui Dinas
Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Dinperindagkop) setempat terus
berupaya memperkuat konektivitas domestik bagi usaha mikro, kecil, dan
menengah di wilayah ini.
Upaya penguatan konektivitas domestik bagi usaha mikro, kecil, dan
menengah (UMKM) tersebut, antara lain, dengan cara memperkuat dan
memberdayakan ekonomi kerakyatan.

Beberapa upaya yang telah dilakukan Pemkab Purbalingga, di antaranya


pemberian bantuan permodalan maupun dana bergulir bagi UMKM serta
Program Fasilitasi HAT bagi UMKM Tahun 2012 yang diberikan kepada 45
pelaku UMKM di Purbalingga.

Kepala Dinperindagkop Purbalingga Agus Winarno mengharapkan sertifikat


tersebut dapat digunakan sebagai agunan atau jaminan dalam mengakses
modal di perbankan.

"Sertifikat juga menjadi alat bukti kuat kepemilikan hak atas tanah bagi
seseorang dalam mengakses modal," kata dia menjelaskan.

Program sertifikasi HAT, kata dia, merupakan program pemerintah untuk


membantu UMKM.

Pengajuan sertifikasi HAT ini, lanjut dia, dibantu Pemerintah Kabupaten


Purbalingga melalui dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) Kabupaten.

"Tujuannya, menjadikan UMKM yang mandiri dalam mengembangkan usaha,"


katanya.

Agus mengatakan bahwa UMKM di Kabupaten Purbalingga mengalami


perkembangan yang relatif cukup pesat karena produk yang dihasilkan tidak
hanya dipasarkan di pasar domestik tetapi juga ekspor.

Bahkan, kata dia, upaya pemanfaatan produk lokal telah dikampanyekan oleh
Bupati Purbalingga Heru Sudjatmoko.

"Artinya, sepanjang UMKM kita bisa memproduksi barang itu, maka


manfaatkanlah produk barang buatan kita. Ada sepatu, batik, makanan, dan
sebagainya," kata dia di Purbalingga, Sabtu (11/5).

Dia mengharapkan pegawai negeri sipil (PNS) maupun masyarakat umum bisa
memanfaatkan produksi lokal dalam kehidupan sehari-hari sehingga produk
UMKM dapat dipasarkan di daerah ini.

Terkait dengan upaya mempromosikan produk UMKM ke luar wilayah atau


pulau, dia mengatakan bahwa Pemkab Purbalingga bersama Dewan Kerajinan
Nasional Daerah (Dekranasda) terus berupaya mengikutsertakan para pelaku
UMKM dalam suatu kegiatan pameran.

Dalam hal ini, kata Agus, UMKM di Purbalingga minimal diikutsertakan dalam
tiga kegiatan pameran, yakni "Internasional Handicraft Trade Fair (Inacraft)"
untuk tingkat nasional, "Jateng Expo" untuk tingkat provinsi, dan pameran lokal
di tingkat kabupaten.

Ia memastikan dalam setiap pameran lokal, semua produk UMKM Purbalingga


turut dipamerkan.

Kegiatan pameran tersebut memberikan dampak positif bagi para pelaku


UMKM karena bisa menciptakan jejaring guna meningkatkan promosi produk
mereka di pasar domestik maupun ekspor.

"Produk knalpot UMKM Purbalingga sekarang ini tidak lagi hanya untuk pasar
domestik, tetapi sudah bisa masuk pasar ekspor meskipun tidak secara
langsung," katanya.

Demikian pula, dengan rumput glagah yang ditanam petani di lereng Gunung
Slamet, Kecamatan Karangreja, melalui skema Pengelolaan Hutan Bersama
Masyarakat (PHBM).

Hasil panen rumput glagah tersebut, nantinya akan dijual kepada pengrajin
sapu glagah dan selanjutnya dipasarkan ke Taiwan oleh "buyer" yang datang
secara langsung menemui mereka.

"Petani kita memang tidak mendapat dolar. Namun, yang terpenting


memperoleh hasil memadai sehingga bergairah untuk bekerja," katanya.

Salah seorang pelaku UMKM yang bergerak pada bidang industri bubuk
kedelai, Atik Purwanto mengatakan bahwa hingga saat ini masih fokus pada
pasar domestik, khususnya Pulau Jawa dalam memasarkan produknya.

"Kebetulan sudah berjalan selama tiga tahun. Saya juga akan coba buat
produk baru berupa emping jagung aneka rasa," katanya.

Dia mengatakan bahwa hingga saat ini para pelaku UMKM Purbalingga masih
mengutamakan pasar domestik meskipun beberapa di antaranya mulai
merambah pasar ekspor.

Menurut dia, para pelaku UMKM menilai pasar domestik lebih menguntungkan
daripada pasar luar negeri yang menuntut berbagai persyaratan dalam
pengiriman produk.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa pasar domestik ini tercipta berkat jejaring
yang dibangun saat mengikuti pameran.

Selain itu, para pelaku UMKM juga membentuk agen di sejumlah daerah guna
memasarkan produk mereka.

"Bagaimanapun juga, pasar domestik memiliki peluang yang lebih besar


dibanding ekspor," katanya.

Menurut dia, lebih baik kuasai pasar domestik dahulu sebelum memasuki
pasar ekspor.

Saat ini, kata dia, batik khas Purbalingga telah banyak menerima pesanan dari
Lampung.

Bahkan, lanjut dia, pemasaran kasur lantai buatan UMKM di Kecamatan


Karanganyar pun sudah merambah berbagai pelosok Tanah Air.

Kasur lantai ini dikenal masyarakat dengan sebutan kasur Palembang


meskipun sebenarnya buatan Purbalingga.

"Mereka tidak masalah dengan sebutan itu. Bagi pelaku UMKM yang penting
barang buatannya laku terjual," katanya.

Karena UMKM di Purbalingga semakin berkembang, Atik bersama sejumlah


pelaku UMKM pun membentuk Paguyuban UMKM Perwira Kabupaten
Purbalingga.

"Paguyuban ini dibentuk untuk mengangkat dan memajukan UMKM di


Kabupaten Purbalingga. Dahulu di Purbalingga ada UKM Center, tetapi
sekarang sudah bubar sehingga kami bentuk paguyuban ini," katanya.

Ia mengatakan bahwa paguyuban ini beranggotakan 48 pelaku UMKM dari


berbagai jenis usaha dan terbagi dalam beberapa klaster, seperti klaster
minuman, klaster makanan olahan, dan klaster kerajinan.

"Setiap klaster ada yang beranggotakan sampai 70 orang," katanya.

Ia mengharapkan keberadaan Paguyuban UMKM Perwira Kabupaten


Purbalingga yang akan menempati bangunan bekas Sanggar Bakti Pramuka
ini bisa menjadi tempat wisata edukasi karena bakal dilengkapi dengan tempat
latihan membatik, membuat sapu, dan sebagainya.

"Tempatnya saat ini masih direnovasi," katanya.

Data dari Bagian Humas Sekretariat Daerah Purbalingga menyebutkan bahwa


pembinaan pengembangan koperasi dan UMKM telah dilaksanakan dengan
baik.

Hal itu bisa dilihat dari jumlah koperasi aktif yang dibina sejumlah mencapai
90,68 persen atau 214 koperasi dari 236 koperasi yang ada dan berbadan
hukum.

Ia menyebutkan jumlah UMKM yang dibina mencapai 99,77 persen atau


170.779 unit dari total 171.166 unit.

Program dan kegiatan yang dilaksanakan, antara lain, melalui Program Subsidi
Bunga, Forum for Economic Development Employment and Promotion
(FEDEP), Program Peningkatan Produktivitas, Kualitas Produk dan Daya
Saing UMKM, serta Program Penumbuhan dan Pengembangan UMKM.
MENGHITUNG PAJAK PENGHASILAN
Soal:
Pak Thamrin adalah pegawai swasta dengan penghasilan Rp. 6.000.000,- per bulan.
Setiap bulan ia mendapatkan tunjangan jabatan Rp. 3.000.000,- dan premi asuransi
Rp. 1.000.000,-. Setiap bulan ia harus membayar biaya jabatan 5% dari pendapatan
brutonya dan biaya pensiun Rp. 1.000.000,-. Pak Thamrin sudah menkah 2 tahun
yang lalu dan memiliki 2 orang anak. Berapa PPh yang harus dibayarkan Pak Thamrin
setiap bulannya?

Diketahui:
Penghasilan Rp. 6.000.000,-
Tunjangan Jabatan Rp. 3.000.000,-
Premi asuransi Rp. 1.000.000,-
Biaya jabatan 5 % dari pendapatan bruto
Biaya pensiun Rp. 1.000.000,-

Jawab:

1) Mencari penghasilan bruto


Penghasilan Rp. 6.000.0000,-
Tunjangan Rp. 3.000.000,-
Premi Rp. 1.000.000,- (+) ditambah
Rp.10.000.000,-

Penghasilan bruto Rp. 10.000.000,- perbulan

2) Pengeluaran dari penghasilan


Biaya jabatan (5% dari bruto) = 5% x Rp. 10.000.000,- = Rp. 500.000,-
Biaya pensiun Rp. 1.000.000,- (+) ditambah
Pengeluaran Rp. 1.500.000,-
3) Mencari penghasilan bersih
Penghasilan bruto Rp.10.000.000,-
Pengeluaran Rp. 1.500.000,- (-) dikurangi
Nett Rp. 8.500.000,- per bulan

Penghasilan per tahun = 12 x Rp. 8.500.000,- = Rp. 102.000.000,-

4) Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)


Ketentuan PTKP Mulai 1 Januari 2014
PTKP Pribadi Rp. 24.300.000,-
PTKP Menikah Rp. 2.025.000,-
PTKP Anak Rp. 2.025.000,- (maksimal yang dihitung sampai anak ke-3)
PTKP Istri bekerja Rp. 24.300.000,- (apabila istri bekerja)

PTKP Pak Thamrin yang sudah menikah, memiliki 2 anak, dan istri tidak bekerja.

PTKP pribadi Rp. 24.300.000,-


PTKP menikah Rp. 2.025.000,-
PTKP anak (2) Rp. 4.050.000,-
PTKP istri Rp. 0,- (+) ditambah
Total Rp. 30.375.000,-

5) Penghasilan Kena Pajak


PKP = Pendapatan pertahun - Total PTKP
PKP = Rp. 102.000.000 - Rp. 30.375.000
= Rp. 71.625.000,-

6) Pajak Penghasilan yang Harus Dibayarkan


Ketentuan PKP mulai 1 Januari 2014
Penghasilan < Rp. 50.000.000,- = 5% = Rp. 50.000.000,-
Rp. 50.000.000 - Rp. 250.000.000,- = 15% = Rp. 200.000.000,-
Rp. 250.000.000 - Rp. 500.000.000,- = 25% = Rp. 250.000.000,-
Penghasilan > Rp. 500.000.000,- = 35% = Rp. 500.000.000,-

PKP Pak Thamrin adalah Rp. 71.625.000,- berarti berada di antara Rp. 50.000.000 -
Rp. 250.000.000,- yaitu sebesar 15%.

Penghasilan < Rp. 50.000.000,- = 5% = Rp. 50.000.000,-


Rp. 50.000.000 - Rp. 250.000.000,- = 15% = Rp. 200.000.000,-
Rp. 250.000.000 - Rp. 500.000.000,- = 25% = Rp. 250.000.000,-
Penghasilan > Rp. 500.000.000,- = 35% = Rp. 500.000.000,-

5% x Rp. 50.000.000,- = Rp. 2.500.000,-


15% x (Rp. 71.625.000 - Rp. 50.000.000) = Rp. 3.243.750,- (+) ditambah
PPh pertahun = Rp. 5.743.750,-
PPh perbulan = Rp 5.743.750 : 12 = Rp. 478.645,833

MENGHITUNG PAJAK BUMI DAN


BANGUNAN
Soal:
Otong memiliki tanah seluas 72 meter persegi @ Rp. 2.000.000,-; bangunan seluas 36
meter persegi @ Rp. 1.000.000,-; dan taman seluas 36 meter persegi @ Rp.
500.000,-. Apabila NJOPTKP yang ditetapkan adalah Rp. 10.000.000,- berapa PBB
yang harus dibayar Otong?

Diketahui
niali tanah 72 x Rp. 2.000.000 = Rp. 144.000.000,-
bangunan 36 x Rp. 1.000.000 = Rp. 36.000.000,-
taman 36 x Rp. 500.000 = Rp. 18.000.000,-

1) Menghitung Nilai Bangunan


nilai bangunan = bangunan + taman - NJOPTKP
bangunan Rp. 36.000.000,-
taman Rp. 18.000.000,- (+) ditambah
Rp. 54.000.000,-
NJOPTKP Rp. 10.000.000,- (-) dikurangi
nilai bangunan 44.000.000,-

Nilai bangunan Rp. 44.000.000,-

2) Menghitung Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)


NJOP = Nilai bangunan + taman
nilai bangunan Rp. 44.000.000,-
niali tanah Rp.144.000.000,- (+) ditambah
NJOP Rp.188.000.000,-
3) Menghitung PBB yang Harus Dibayarkan
Nilai tanah 0,5% x 20% x Rp.144.000.000,- = Rp. 144.000,- (coret 0-nya tiga)
Nilai bangunan 0,5% x 20% x Rp. 44.000.000,- = Rp. 44.000,- (coret 0-nya tiga)
(+)
PBB yang harus dibayarkan = Rp. 188.000,- (harus sama dengan
NJOP)

MENGHITUNG PAJAK
PERTAMBAHAN NILAI
Soal
Jojon membeli barang di Karepour dengan rincian:
2 dus Endomi @ Rp. 55.000,-/dus
4 kg telur ayam @ Rp. 20.000,-/kg
1 sak beras @ Rp. 200.000,-/sak
2 lt minyak @ Rp 10.000,-/liter
Berapa PPN yang harus dibayar Jojon?

Diketahui:
2 x Rp. 55.000,-/dus = Rp. 110.000,-
4 x Rp. 20.000,-/kg = Rp. 80.000,-
1 x Rp. 200.000,-/sak = Rp. 200.000,-
2 x Rp 10.000,-/liter = Rp. 20.000,- (+)
Total = Rp. 410.000,-

PPN yang berlaku di Indonesia adalah 10%


Jadi, Rp. 410.000,- x 10% = Rp. 41.000,-

Seiring dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak (Amnesti Pajak)
oleh Presiden RI tanggal 1 Juli 2016, Tahun ini diharapkan akan menjadi momentum penting bagi perbaikan ekonomi
nasional. Melalui kebijakan ini Pemerintah bertekad untuk memperbaiki kondisi perekonomian, mempercepat
pembangunan, dan mengurangi pengangguran, kemiskinan, serta kesenjangan.

Amnesti Pajak harus dilihat sebagai kebijakan ekonomi yang bersifat mendasar, tidak semata-mata kebijakan terkait
fiskal, apalagi khusus pajak. Kebijakan ini mempunyai dimensi lebih luas. Dari sisi pajak, ada potensi penerimaan
yang akan menambah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), baik saat ini maupun tahun-tahun
mendatang sehingga membuat APBN lebih berkelanjutan.

Dari sisi moneter, Amnesti Pajak dapat menyediakan tambahan likuiditas bagi sistem keuangan dalam negeri,
menambah cadangan devisa dan membantu memperkuat nilai tukar rupiah. Tidak kalah penting adalah peranan
amnesti pajak sebagai instrumen untuk meningkatkan investasi dalam negeri, menciptakan lapangan pekerjaan
hingga mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian, kebijakan ini sangat strategis karena dampaknya yang
makro, menyeluruh, dan fundamental bagi perekonomian Indonesia.
Keberhasilan pembangunan nasional sangat didukung oleh pembiayaan yang berasal dari masyarakat, yaitu
penerimaan pajak. Agar peran serta ini dapat terdistribusikan dengan merata tanpa ada pembeda, perlu diciptakan
sistem perpajakan yang lebih berkeadilan dan berkepastian hukum. Hal ini didasarkan pada masih maraknya aktivitas
ekonomi di dalam negeri yang belum atau tidak dilaporkan kepada otoritas pajak. Aktivitas yang tidak dilaporkan
tersebut mengusik rasa keadilan bagi para wajib pajak yang telah berkontribusi aktif dalam melaksanakan kewajiban
perpajakan. Untuk itu, perlu diterapkan langkah khusus dan terobosan kebijakan guna mendorong pengalihan harta
(repatriasi) ke dalam wilayah Republik Indonesia sekaligus memberikan jaminan keamanan bagi warga negara
Indonesia yang ingin mengalihkan dan mengungkapkan harta yang dimilikinya dalam bentuk amnesti pajak.

Kebijakan amnesti pajak dilakukan dalam bentuk pelepasan hak negara untuk menagih pajak yang seharusnya
terutang. Oleh karena itu, sudah sewajarnya jika Wajib Pajak diwajibkan untuk membayar uang tebusan atas
pengampunan pajak yang diperolehnya. Pengertian amnesti pajak sendiri adalah penghapusan pajak yang
seharusnya terutang, tidak dikenai sanksi administrasi perpajakan dan sanksi pidana di bidang perpajakan, dengan
cara mengungkap harta dan membayar uang tebusan.

Amnesti Pajak terbuka bagi seluruh masyarakat, baik wajib pajak badan maupun orang pribadi, termasuk wajib pajak
yang tergolong dalam UMKM dengan tarif yang sangat rendah. Program ini didukung oleh semua unsur penegak
hukum. Bahkan, dalam berbagai sosialisasi Presiden Joko Widodo secara langsung mengajak seluruh masyarakat
untuk memanfaatkan program amnesti pajak, yang hanya berlaku sampai dengan 31 Maret 2017 dan tidak akan
diperpanjang atau ditawarkan lagi di masa yang akan datang.

Sekaranglah saat yang tepat untuk mendukung Pemerintah memperbaiki kondisi perekonomian nasional dengan
memanfaatkan amnesti pajak dan memaksimalkan kontribusi kepada Negara. Ingat, kurang dari dua tahun ke depan
akan semakin kecil kemungkinan untuk menyembunyikan harta di luar negeri karena semakin transparannya sektor
keuangan global dan meningkatnya intensitas pertukaran informasi antarnegara. Selain itu, adanya era keterbukaan
data bagi perpajakan menjadi peringatan bagi siapapun untuk tidak lagi menyembunyikan hartanya dari otoritas
pajak.

Mari segera manfaatkan amnesti pajak dengan mengungkapkan seluruh harta yang belum dilaporkan di SPT
tahunan PPh terakhir dalam surat pernyataan, kemudian melakukan pembayaran uang tebusan, dan wajib pajak bisa
merasa lega manakala telah memperoleh surat keterangan pengampunan pajak. Amnesti pajak: ungkap tebus
lega.

Belajar pajak
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan
negara bagi sebesarbesarnya kemakmuran rakyat. Pembayaran pajak merupakan perwujudan dari kewajiban
kenegaraan dan peran serta Wajib Pajak untuk secara langsung dan bersama-sama melaksanakan kewajiban
perpajakan untuk pembiayaan negara dan pembangunan nasional. Sesuai falsafah undang-undang perpajakan,
membayar pajak bukan hanya merupakan kewajiban, tetapi merupakan hak dari setiap warga Negara untuk ikut
berpartisipasi dalam bentuk peran serta terhadap pembiayaan negara dan pembangunan nasional.

Tanggung jawab atas kewajiban pembayaran pajak, sebagai pencerminan kewajiban kenegaran di bidang perpajakan
berada pada anggota masyarakat sendiri untuk memenuhi kewajiban tersebut. Hal tersebut sesuai dengan
sistem self assessment yang dianut dalam Sistem Perpajakan Indonesia. Pemerintah dalam hal ini Direktorat
Jenderal Pajak, sesuai dengan fungsinya berkewajiban melakukan pembinaan/penyuluhan, pelayanan, dan
pengawasan. Dalam melaksanakan fungsinya tersebut, Direktorat Jenderal Pajak berusaha sebaik mungkin
memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai visi dan misi Direktorat Jenderal Pajak.
JENIS PAJAK
Penggolongan pajak berdasarkan lembaga pemungutannya di Indonesia dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu
Pajak Pusat dan Pajak Daerah.
Pajak Pusat adalah pajak-pajak yang dikelola oleh Pemerintah Pusat yang dalam hal ini sebagian besar dikelola oleh
Direktorat Jenderal Pajak - Kementerian keuangan.
Sedangkan Pajak Daerah adalah pajak-pajak yang dikelola oleh Pemerintah Daerah baik di tingkat Propinsi maupun
Kabupaten/Kota.
Segala pengadministrasian yang berkaitan dengan pajak pusat, akan dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
atau Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Pajak serta di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak. Untuk pengadministrasian yang berhubungan dengan pajak
derah, akan dilaksanakan di Kantor Dinas Pendapatan Daerah atau Kantor Pajak Daerah atau Kantor sejenisnya
yang dibawahi oleh Pemerintah Daerah setempat.

Pajak-pajak pusat yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Pajak meliputi:

1. Pajak Penghasilan (PPh)


PPh adalah pajak yang dikenakan kepada orang pribadi atau badan atas penghasilan yang diterima atau
diperoleh dalam suatu Tahun Pajak. Yang dimaksud dengan penghasilan adalah setiap tambahan
kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak baik yang berasal baik dari Indonesia
maupun dari luar Indonesia yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib
Pajak yang bersangkutan dengan nama dan dalam bentuk apapun. Dengan demikian maka penghasilan itu
dapat berupa keuntungan usaha, gaji, honorarium, hadiah, dan lain sebagainya.

2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)


PPN adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak di dalam
Daerah Pabean (dalam wilayah Indonesia). Orang Pribadi, perusahaan, maupun pemerintah yang
mengkonsumsi Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak dikenakan PPN. Pada dasarnya, setiap barang
dan jasa adalah Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak, kecuali ditentukan lain oleh Undang-undang
PPN.

3. Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)


Selain dikenakan PPN, atas pengkonsumsian Barang KenaPajak tertentu yang tergolong mewah, juga
dikenakan PPnBM. Yang dimaksud dengan Barang Kena Pajak yang tergolong mewah adalah:

a. Barang tersebut bukan merupakan barang kebutuhan pokok; atau

b. Barang tersebut dikonsumsi oleh masyarakat tertentu; atau

c. Pada umumnya barang tersebut dikonsumsi oleh masyarakat berpenghasilan tinggi; atau

d. Barang tersebut dikonsumsi untuk menunjukkan status; atau

e. Apabila dikonsumsi dapat merusak kesehatan dan moral masyarakat, serta mengganggu
ketertiban masyarakat.

4. Bea Meterai
Bea Meterai adalah pajak yang dikenakan atas pemanfaatan dokumen, seperti surat perjanjian, akta notaris,
serta kwitansi pembayaran, surat berharga, dan efek, yang memuat jumlah uang atau nominal diatas jumlah
tertentu sesuai dengan ketentuan.
5. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
PBB adalah pajak yang dikenakan atas kepemilikan atau pemanfaatan tanah dan atau bangunan. PBB
merupakan Pajak Pusat namun demikian hampir seluruh realisasi penerimaan PBB diserahkan kepada
Pemerintah Daerah baik Propinsi maupun Kabupaten/Kota.
Mulai 1 Januari 2010, PBB Perdesaan dan perkotaan menjadi Pajak Daerah sepanjang Peraturan Daerah
tentang PBB yang terkait dengan Perdesaan dan Perkotaan telah diterbitkan. Apabila dalam jangka waktu
dari 1 Januari 2010 s.d Paling lambat 31 Desember 2013 Peraturan Daerah belum diterbitkan, maka PBB
Perdesaan dan Perkotaan tersebut masih tetap dipungut oleh Pemerintah Pusat.
Mulai 1 januari 2014, PBB pedesaan dan Perkotaan merupakan pajak daerah. Untuk PBB Perkebunan,
Perhutanan, Pertambangan masih tetap merupakan Pajak Pusat.

Pajak-pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah baik Propinsi maupun Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:

1. Pajak Propinsi, meliputi:

a. Pajak Kendaraan Bermotor;

b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;

c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bemotor;

d. Pajak Air Permukaan;

e. Pajak Rokok.

2. Pajak Kabupaten/Kota, meliputi:

a. Pajak Hotel;

b. Pajak Restoran;

c. Pajak Hiburan;

d. Pajak Reklame;

e. Pajak Penerangan Jalan;

f. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan;

g. Pajak Parkir;

h. Pajak Air Tanah;

i. Pajak sarang Burung Walet;

j. Pajak Bumi dan Bangunan perdesaan dan perkotaan;


k. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan.

WAJIB PAJAK
Siapa yang digolongkan sebagai Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong
pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.

MANFAAT PAJAK
Sebagaimana halnya perekonomian dalam suatu rumah tangga atau keluarga, perekonomian negara juga mengenal
sumber-sumber penerimaan dan pos-pos pengeluaran. Pajak merupakan sumber utama penerimaan negara. Tanpa
pajak, sebagian besar kegiatan negara sulit untuk dapat dilaksanakan. Penggunaan uang pajak meliputi mulai dari
belanja pegawai sampai dengan pembiayaan berbagai proyek pembangunan. Pembangunan sarana umum seperti
jalan-jalan, jembatan, sekolah, rumah sakit/puskesmas, kantor polisi dibiayai dengan menggunakan uang yang
berasal dari pajak.

Uang pajak juga digunakan untuk pembiayaan dalam rangka memberikan rasa aman bagi seluruh lapisan
masyarakat. Setiap warga negara mulai saat dilahirkan sampai dengan meninggal dunia, menikmati fasilitas atau
pelayanan dari pemerintah yang semuanya dibiayai dengan uang yang berasal dari pajak. Pajak juga digunakan
untuk mensubsidi barang-barang yang sangat dibutuhkan masyarakat dan juga membayar utang negara ke luar
negeri. Pajak juga digunakan untuk membantu UMKM baik dalam hal pembinaan dan modal. Dengan demikian jelas
bahwa peranan penerimaan pajak bagi suatu negara menjadi sangat dominan dalam menunjang jalannya roda
pemerintahan dan pembiayaan pembangunan. Disamping fungsi budgeter (fungsi penerimaan) di atas, pajak juga
melaksanakan fungsi redistribusi pendapatan dari masyarakat yang mempunyai kemampuan ekonomi yang lebih
tinggi kepada masyarakat yang kemampuannya lebih rendah. Oleh karena itu tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam
melaksanakan kewajiban perpajakannya secara baik dan benar merupakan syarat mutlak untuk tercapainya fungsi
redistribusi pendapatan. Sehingga pada akhirnya kesenjangan ekonomi dan sosial yang ada dalam masyarakat dapat
dikurangi secara maksimal.

Cara Penghitungan PPh Pasal 21 Terbaru

Selasa, 19 Pebruari 2013 - 11:07

Oleh Moh. Makhfal Nasirudin, Pegawai Direktorat Jenderal Pajak

Seperti yang telah kita ketahui, mulai bulan Januari 2013, Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) telah berubah.
Sekarang untuk Wajib Pajak yang berstatus tidak kawin dan tidak mempunyai tanggungan jumlah PTKP-nya sebesar
Rp 24.300.000,00 atau setara dengan Rp 2.025.000,00 per bulan. Dengan adanya perubahan itu, tatacara
penghitungan PPh Pasal 21 juga mengalami perubahan. Perubahan itu diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal
Pajak Nomor Per-31/PJ/2012 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pelaporan Pajak
Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pajak Penghasilan Pasal 26 Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan
Orang Pribadi.
Dalam aturan baru tersebut, yang berkewajiban melakukan Pemotongan PPh Pasal 21 dan/atau PPh Pasal 26
adalah pemberi kerja, bendahara atau pemegang kas pemerintah, yang membayarkan gaji, upah dan sejenisnya
dalam bentuk apapun sepanjang berkaitan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan; dana pensiun, badan
penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja, dan badan-badan lain yang membayar uang pensiun secara berkala dan
tunjangan hari tua atau jaminan hari tua; orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas serta
badan yang membayar honorarium, komisi atau pembayaran lain dengan kondisi tertentu dan penyelenggara
kegiatan, termasuk badan pemerintah, organisasi yang bersifat nasional dan internasional, perkumpulan, orang
pribadi serta lembaga lainnya yang menyelenggarakan kegiatan, yang membayar honorarium, hadiah, atau
penghargaan dalam bentuk apapun kepada Wajib Pajak orang pribadi berkenaan dengan suatu kegiatan.

Penghitungan PPh Pasal 21 menurut aturan yang baru tersebut, dibedakan menjadi 6 macam, yaitu : PPh Pasal 21
untuk Pegawai tetap dan penerima pensiun berkala; PPh pasal 21 untuk pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas;
PPh pasal 21 bagi anggota dewan pengawas atau dewan komisaris yang tidak merangkap sebagai pegawai tetap,
penerima imbalan lain yang bersifat tidak teratur, dan peserta program pensiun yang masih berstatus sebagai
pegawai yang menarik dana pensiun. Di kesempatan ini akan dipaparkan tentang contoh perhitungan PPh pasal 21
untuk Pegawai Tetap dan Penerima Pensiun Berkala.

Penghitungan PPh Pasal 21 untuk pegawai tetap dan penerima pensiun berkala dibedakan menjadi 2 (dua):
Penghitungan PPh Pasal 21 masa atau bulanan yang rutin dilakukan setiap bulan dan Penghitungan kembali yang
dilakukan setiap masa pajak Desember (atau masa pajak dimana pegawai berhenti bekerja).

Berikut disampaikan contoh sebagai mana tercantum dalam peraturan tersebut.


Budi Karyanto pegawai pada perusahaan PT Candra Kirana, menikah tanpa anak, memperoleh gaji sebulan
Rp3.000.000,00. PT Candra Kirana mengikuti program Jamsostek, premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan premi
Jaminan Kematian dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah masing-masing 0,50% dan 0,30% dari gaji. PT Candra
Kirana menanggung iuran Jaminan Hari Tua setiap bulan sebesar 3,70% dari gaji sedangkan Budi Karyanto
membayar iuran Jaminan Hari Tua sebesar 2,00% dari gaji setiap bulan. Disamping itu PT Candra Kirana juga
mengikuti program pensiun untuk pegawainya. PT Candra Kirana membayar iuran pensiun untuk Budi Karyanto ke
dana pensiun, yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan, setiap bulan sebesar Rp100.000,00,
sedangkan Budi Karyanto membayar iuran pensiun sebesar Rp50.000,00. Pada bulan Juli 2013 Budi Karyanto hanya
menerima pembayaran berupa gaji. Penghitungan PPh Pasal 21 bulan Juli 2013 adalah sebagai berikut:

Gaji 3.000.000,00
Premi Jaminan Kecelakaan Kerja 15.000,00
Premi Jaminan Kematian 9.000,00
Penghasilan bruto 3.024.000,00
Pengurangan
1. Biaya jabatan
5%x3.024.000,00 151.200,00
2. Iuran Pensiun 50.000,00
3. Iuran Jaminan Hari Tua 60.000,00
261.200,00
Penghasilan neto sebulan 2.762.800,00
Penghasilan neto setahun
12x2.762.800,00 33.153.600,00
PTKP
- untuk WP sendiri 24.300.000,00
- tambahan WP kawin 2.025.000,00
26.325.000,00
Penghasilan Kena Pajak setahun 6.828.600,00
Pembulatan 6.828.000,00
PPh terutang
5%x6.828.000,00 341.400,00
PPh Pasal 21 bulan Juli
341.400,00 : 12 28.452,00
Catatan:

Biaya Jabatan adalah biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan yang dapat
dikurangkan dari penghasilan setiap orang yang bekerja sebagai pegawai tetap tanpa memandang mempunyai
jabatan ataupun tidak.

Contoh di atas berlaku apabila pegawai yang bersangkutan sudah memiliki NPWP. Dalam hal pegawai yang
bersangkutan belum memiliki NPWP, maka jumlah PPh Pasal 21 yang harus dipotong pada bulan Juli adalah
sebesar: 120% x Rp28.452,00=Rp 34.140,00

PPh pasal 21, 22, 23, 24, 25, dan 26



PPh pasal 21
PPh pasal 21 adalah pasal yang mengatur pajak yang dikenakan terhadap penghasilan
yang diterima dari pekerjaan / jasa baik dalam hubungan kerja maupun dari pekerjaan
bebas oleh WP perorangan dalam negeri.
Subjek pajak PPh pasal 21 adalah :
1. Pegawai
2. Penerima pensiun
3. Penerima honorarium
4. Penerima upah
5. Orang pribadi lainnya yang menerima / memperoleh penghasilan sehubungan dengan
pekerjaan, jasa, dan kegiatan dari pemotong pajak.
Pengecualian subjek pajak :
1. Pejabat perwakilan diplomatik beserta staf
2. Pejabat perwakilan organisasi internasional beserta staf.
Pengecualian objek pajak PPh pasal 21 :
1. Pembayaran asuransi dari perusahaan asuransi kesehatan, kecelakaan, jiwa,
dwiguna, beasiswa
2. Penerimaan dalam bentuk natura dan atau keenikmatan dalam bentuk apapun yang
diberikan oleh WP atau pemerintah
3. Iuran pensiun yang dibayarkan kepada dana pensiun yang pendirian telah disyahkan
oleh menkeu atau iuran THT kepada badan penyelenggra jamsostek yang dibayar oleh
pemberi kerja
4. Zakat yang diterima oleh orang pribadi yang berhak dari badan atau lembaga amil
zakat yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah.

PPh pasal 22
PPh pasal 22 membahas tentang penghasilan yang berasal dari penjualan pada instansi
pemerintah, impor, dan industri tertentu (industri rokok, industri kertas, industri
otomotif, industri semen, industri baja, Pertamina Bulog untuk tepung terigu dan gula
pasir).
Tarif PPh pasal 22 atas penjualan instansi pemerintah :
PPh pasal 22 bendaharawan = 1,5% x nilai penjualan
Tarif PPh pasal 22 atas impor :
1. Bila importir memiliki API (Angka Pengenal Impor)
PPh pasal 22 impor = 2,5% x nilai impor
2. Bila importir tidak memiliki API
PPh pasal 22 impor = 7,5% x nilai impor

PPh pasal 23
PPh pasal 23 membahas tentang penghasilan yang diperoleh dari penggunaan harta atau
modal (deviden, bunga, royalti, hadiah penghargaan, sewa, dan jasa).
1. Deviden, royalti, bunga, hadiah penghargaan
PPh pasal 23 = 15% x penghasilan bruto
2. Sewa dan jasa
PPh pasal 23 = 2% x penghasilan bruto

PPh pasal 24

PPh pasal 24 membahas tentang penghasilan yang berasal dari luar negeri. Pada
prinsinya dalam PPh pasal 24 adalah mencari besarnya pajak yang bisa dikreditkan
dengan jalan membandingkan antara pajak yang dipungut di luar negeri dengan batas
maksimum kredit pajak dipilih yang terkecil.

Batas maksimum kredit pajak = penghasilan dari luar negeri/ PKP x PPh terutang

PPh pasal 25

PPh pasal 25 membahas tentang angsuran pajak yang menggunakan stelsel anggapan.

Ansuran pajak/ bulan = PPh terutang kredit pajak /12

PPh pasal 26
Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 26 adalah PPh yang dikenakan/ dipotong
atas penghasilan yang bersumberdari Indonesia yang diterima /diperoleh
Wajib Pajak(WP) luar negeri selain bentuk usaha tetap (BUT) diIndonesia.

Tarif dan Objek PPh Pasal 26


1. 20% (final) dari jumlah penghasilan bruto yangditerima / diperoleh
Wajib Pajak Luar Negeri berupa :
a. dividen;
b. bunga, premium, diskonto, premi swap,dan imbalan
sehubungan dengan jaminan pengembalian hutang;
c. royalti, sewa,& penghasilan lain sehubungan dgn penggunaan harta;
d. imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan, dan kegiatan;
e. hadiah dan penghargaan
f. pensiun dan pembayaran berkala lainnya.
2. 20% (final) dari perkiraan penghasilan neto berupa :
a. penghasilan dari penjualan harta di Indonesia;
b. premi asuransi, premi reasuransi yang dibayarkan langsung /
melalui pialang kepada perusahaan asuransi di luar negeri.
3. 20% (final) dari Penghasilan Kena Pajak sesudah dikurangi pajak dari
suatu BUT di Indonesia, kecuali penghasilan tersebut ditanamkan kembali
di Indonesia.
4. Tarif berdasarkan Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B)
antara Indonesia dengan negara pihak pada persetujuan.

CARA MENGHITUNG PTKP DAN


CONTOH SOALNYA
PTKP (PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK) adalah jumlah penghasilan tertentu yang tidak
dikenakan pajak. PTKP yang ditetapkan dalam pasal 7 ayat 1 undang-undang nomor 36 tahun 2008
(mulai berlaku 1 januari 2009-sekarang).PTKP tersebut dengan kententuan:
1. diri Wajib Pajak : Rp. 15.840.000
2. Tambahan untuk WP yang sudah kawin : Rp. 1.320.000
3. Tambahan utk seorang istri yang menerima penghasilan yg digabung dengan penghasilan si
suami dikenakan Rp. 15.840.000
4. Tambahan untuk Tanggungan maksimal 3 dikenakan Rp.1.320.000 per tanggungan

contoh soal:
1. wajib pajak Olivia berstatus Nikah (suami mempunyai penghasilan) anak kandung 2, sehingga
besarnya PTKP untuk Olivia sebesar Rp. 15.840.000, hal ini dikarenakan tanggungan anak dan
status nikah ditanggung oleh si Suami

2. hitung ptkp apabila Tn.anton tinggal dengan seorang istri 2 anak kandung dan dua adik kandung
jawab:
WP: 15.840.000
status: 1.320.000
tanggungan (k/2): 2.640.000(+)
jumlah 19.800.000

cat: mengapa adik kandung tidak di masukkan? karena adik kandung mempunyai hubungan
Horizontal

3. hitung PTKP Ny.Ana yang tinggal bersama ibunya seorang pensiunan PNS
jawab:
WP:15.840.000
cat: seorang ibu pensiunan PNS tidak dimasukkan karena pegawai negeri pensiunan masih
menerima uang pensiun setiap bulannya

4. hitung PTKP Tn.nino dengan status duda dan dua anak angkat
jawab:
WP: 15.840.000
tanggungan (k/2) 2.640.000(+)
jumlah 18.480.000
cat: status nikah tidak dimasukkan karena posisi tuan nino sudah menduda

5. hitung PTKP Ny.lia yang tinggal bersama keponakannya yang masih dibawah umum
jawab:
WP: 15.840.000
cat: keponakan tidak dimasukkan karena hubungan kesamping (horizontal)

1. Cabang ilmu ekonomi yang mempelajari segala sesuatu mengenai hubungan ekonomi
antarnegara disebut
a. ekonomi internasional
b. neraca pembayaran
c. perdagangan internasional
d. ekspor-impor
e. ekonomi pembangunan
2. Bagian dari aktivitas ekonomi internasional yang menyangkut pertukaran barang dan jasa
antarpelaku ekonomi lintas negara disebut
a. ekonomi internasional
b. neraca pembayaran
c. perdagangan internasional
d. ekspor-impor
e. ekonomi pembangunan

3. Yang bukan manfaat peerdagangan intternasional


a. menjaga stabilitas harga dalam negeri
b. mempercepat teknologi
c. mengurangi cadangan devisa
d. memperluas lapangan kerja
e. menambah cadangan devisa
4. Yang bukan faktor pendorong terjadinya perdagangan internasional adalah
a. sumber daya alam
b. teknologi
c. kualitas sumber daya manusia
d. sistem ekonomi
e. jumlah penduduk

5. Teori yang dikemukakan Adam Smith tentang faktor pendorong perdagangan internasional
disebut dengan teori
a. keunggulan mutlak
b. keunggulan komparatif
c. keunggulan relatif
d. keunggulan aktif
e. keunggulan pasif
6. Perdagangan yang dilakukan oleh 2 negara untuk saling memenuhi kebutuhannya disebut
a. perdagangan bilateral
b. perdagangan regional
c. perdagangan multilateral
d. perdagangan internasional
e. perdagangan duoteral

7. Yang bukan tujuan adanya kebijakan perdagangan internasional


a. melindungi produksi dalam negeri
b. mendorong laju pertumbuhan ekonomi
c. meningkatkan pertumbuhan ekonomi
d. menyehatkan neraca pembayaran
e. transfer teknologi
8. Sistem kurs pada saat pemerintah menjadi penguasa tunggal seluruh transaksi valuta asing
disebut
a. sistem kurs bebas
b. sistem pengawasan devisa
c. sistem kurs mengambang
d. sistem kurs tetap
e. sistem kurs mengambang terkendali

9. Kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dengan cara menurunkan nilai mata uang dalam
negeri terhadap mata uang asing disebut
a. devaluasi
b. revaluasi
c. apresiasi
d. depresiasi
e. deflasi
10. Catatan sistematis transaksi ekonomi internasional antar penduduk suatu negara dengan negara
lain dalam jangka waktu tertentu disebut
a. neraca barang
b. neraca pembayaran
c. neraca internasional
d. neraca perdagangan
e. neraca saldo

11. Badan kerjasama ekonomi internasional yang bertujuan untuk menyelesaikan sengketa dagang
negara-negara anggota disebut
a. AFTA
b. OPEC
c. APEC
d. WTC
e. WTO
12. Kebijakan perdagangan yang dilakukan pemerintah dengan tujuan menurunkan biaya produksi
dalam negeri agar mampu bersaing dengan produk luar negeri disebut
a. subsidi
b. dumping
c. kuota
d. tarif
e. larangan impor

13. Kebijakan perdagangan luar negeri terbagi dari


a. kebijakan proteksi dan kebijakan impor
b. kebijakan perdagangan dan investasi
c. kebijakan pengembangan ekspor dan kebijakan impor
d. kebijakan investasi dan nilai tukar
e. kebijakan nilai tukar dan devisa
14. Berikut pos-pos neraca pembayaran:
1. pelayanan jasa penerbangan bagi warga negara asing
2. pengiriman TKW ke luar negeri
3. penjualan kayu lapis
4. pembayaran bunga utang luar negeri
5. pembelian mesin perusahaan dari luar negeri
Yang termasuk ke dalam neraca jasa adalah
a. 1, 2 dan 3
b. 1, 3 dan 4
c. 1, 2 dan 4
d. 1, 3 dan 5
e. 2, 3 dan 4

15. Pemasukan devisa melalui jalur wisata dicatat dalam neraca pembayaran pada
a. neraca lalu lintas moneter sisi debet
b. neraca lalu lintas moneter sisi kredit
c. neraca jasa sisi kredit
d. neraca jasa sisi debet
e. neraca lalu lintas modal sisi debet
16. Sumber utama penambahan devisa negara berasal dari
a. ekspor
b. impor
c. investasi asing
d. utang luar negeri
e. neraca perdagangan

17. Faktor yang mempengaruhi kurs valuta asing, kecuali


a. citarasa masyarakat
b. inflasi
c. tingkat suku bunga
d. harga barang ekspor
e. investasi
18. AS mengekspor kendaraan ke Indonesia. Dilihat dari negara Indonesia, transaksi tersebut
dimasukkan dalam transaksi
a. kredit neraca modal
b. debit neraca modal
c. kredit neraca emas
d. debit neraca barang
e. a, c dan d benar

19. Jika saldo neraca pembayaran surplus, maka permintaan terhadap valas berkurang sehingga
mengakibatkan terhadap rupiah
a. terapresiasi
b. terdepresiasi
c. terdevaluasi
d. terevaluasi
e. terinflasi
20. Mata uang yang sering digunakan sebagai alat pembayaran dan kesatuan hitung dalam
transaksi ekonomi dan keuangan internasional disebut
a. foreign exchange
b. hard currency
c. soft currency
d. current account
e. agent account

Hubungan ekonomi antar-negara tidak selalu sama dengan hubungan ekonomi antar-daerah dalam satu
negara. Perbedaan-perbedaan yang jelas terlihat adalah
A. perbedaan dalam uang yang digunakan B. kondisi politik
C. kepentingan masing-masing negara D. keadaan geografis

2. Salah satu aspek yang dipelajari dalam ekonomi internasional adalah


A. pembiayaan internasional B. kebijakan penetapan kurs
C. penetapan tarif D. kebijakan utang luar negeri

3. Hubungan ekonomi yang dilakukan antar-negara sedang berkembang disebut juga hubungan
ekonomi :
A. utara-utara B. selatan-selatan C. regional D. antar wilayah

4. Salah satu faktor yang mendorong percepatan hubungan ekonomi internasional antara Indonesia
dengan negara lain adalah
A. pertukaran informasi yang cepat B. peningkatan konsumsi barang impor
C. penanaman modal asing D. ekspansi pasaran produk domestik ke luar negeri

5. Bagi Indonesia peranan perdagangan internasional sangat besar. Hal ini disebabkan
A. Indonesia memiliki perekonomian terbuka
B. ekspor Indonesia lebih besar dibanding nilai impor
C. ada transfer teknologi ke dalam negeri
D. kebutuhan impor lebih besar dibanding ekspor

6. Merkantilisme adalah suatu sistem kebijakan ekonomi sebagai upaya untuk menegakkan negara
nasional yang kuat dan makmur. Nama merkantilisme ini diperoleh dari :
A. Adam Smith B. Columbus C. Gerald Malynes D. Colbert

7. Merkantilisme terbagi menjadi dua kelompok, yaitu merkantilisme murni dan bullionist. Tokoh
kelompok bullionist adalah
A. Adam Smith B. Gerald Malynes C. Colbert D. Thomas Mun

8. Merkantilisme di Perancis yang lebih menitikberatkan pada perkembangan industri dalam negeri
daripada perdagangan internasional, dikenal dengan nama :
A. cameralisme B. bullionist C. colbertisme D. renaissance

9. Perusahaan-perusahaan dagang yang bertindak di bidang perdagangan guna memperoleh keuntungan


yang besar melalui monopoli menimbulkan sifat
A. nasionalisme B. sosialisme C. kolonialisme D. merkantilisme

10. Salah satu faktor yang mendorong timbulnya kegiatan ekonomi pada era merkantilisme adalah
A. adanya revolusi industri B. penemuan daerah-daerah baru di luar
Eropa
C. perkembangan pedesaan yang pesat D. intervensi pemerintah yang kuat
11. Diketahui data sebagai berikut :
Negara Jumlah Jam Kerja Produksi per jam kerja Tersedia
X Y
A 100 23
B 200 21

Output total negara A jika negara itu berspesialisasi dalam bentuk Y masing-masing adalah
sebesar
A. 200 dan 300 unit B. 300 dan 400 unit C. 400 dan 500 unit D. 500 dan 600 unit

12. Keuntungan mutlak untuk menghasilkan X maupun Y dimiliki oleh negara


A. A B. B C. A dan B D. tidak ada

13. Keuntungan komparatif bagi negara A terletak pada produk


A. X B. Y C. X dan Y D. tidak ada

14. Menurut Mill, perdagangan internasional dapat dilakukan karena DTD A < DTI < DTD B atau
sebaliknya. Jadi, dalam bilangan adalah
A. 4/5 < DTI < 2 B. 2 < DTI < 5 C. 5/4 DTI < D. < DTI < 5

15. Produksi total bila A dan B melakukan spesialisasi produk


A. 1,25 unit X dan 2 unit Y B. 1,25 unit X dan 0,5 unit Y
C. 2 satuan X dan1,25 unit Y D. 5 unit X dan 1,25 unit Y

16. Setiap tambahan satu satuan output X akan menjadi semakin mahal apabila semakin besar
A. faktor produksi yang harus dikorbankan B. barang lain yang harus dikorbankan
C. tingkat keuntungan yang terjadi D. perubahan produksi yang harus dilakukan

17. Macam barang yang akan diekspor oleh suatu negara ditentukan oleh
A. tingkat upah dan besar kurs valuta
B. tingkat upah dan keunggulan komparatif dalam produksi barang tersebut
C. besarnya kurs valuta dan keunggulan komparatif dalam produksi barang tersebut
D. biaya produksi barang tersebut

18. DTI harus terletak diantara DTD masing-masing negara agar produk-produk dapat diperdagangkan,
pendapat dari
A. FD Graham B. John Stuart Mill C. Harbeler D. Adam Smith

19. Pada kaus non-kompetitif labour groups, harga barang di dalam negeri ditentukan oleh
A. biaya produksi B. biaya tenaga kerja C. permintaan timbal balik D. ongkos transportasi

20. Upah riel merupakan pencerminan produktivitas tenaga kerja, dikemukakan oleh
A. Tausigg B. Edgeworth C. Bastable D. Cairness

21. Perbedaan harga yang terjadi untuk barang yang sama diantara dua atau lebih negara disebabkan
karena adanya perbedaan
A. hadiah alamiah B. upah C. tenaga kerja D. keterampilan
SDM

22. Perbedaan ongkos produksi berdasarkan waktu/ jam kerja dikemukakan oleh
A. Bowley B. Edgeworth C. Ricardo dan Mill D. Hekscher dan
Ohlin

23. Perbedaan dalam penggunaan proporsi dan intensitas faktor produksi menurut H-O disebabkan
karena perbedaan dalam
A. hadiah alam B. teknologi yang dipakai C. biaya D. produktivitas t.k.

24. Bila negara A hanya menghasilkan padi, maka hasil produksi, maka hasil produksi kain adalah
sebesar
A. nol B. DL satuan padi C. DC satuan kain D. DD satuan kain

25. Kurva yang menunjukkan bagaimana interaksi penawaran dan permintaan barang-barang yang
diperdagangkan oleh kedua negara itu menentukan besarnya DTI
A. kemungkinan produksi B. kesediaan C. konsumsi harga D. penawaran dan permintaan

26. Diketahui DTD masing-masing negara adalah sebagai berikut :


Negara A : 1x = 6y
Negara B : 1x = 4y
Negara C : 1x = 2y
Apabila DTI nya : 1x = 5y, maka negara
A. A mengekspor X dan mengimpor Y B. B mengekspor X dan mengimpor Y
C. A dan B mengimpor X D. A dan C mengekspor Y

27. Pada umumnya tidak akan terjadi perdagangan antara kedua negara apabila terjadi kurva
kemungkinan produksi
A. sama, selera sama B. lain, selera lain C. sama, selera lain D. lain, selera
sama

28. Bila kedua negara saling melakukan kegiatan ekspor dan impor secara internasional yang saling
menguntungkan maka akan terjadi keseimbangan
A. produksi B. internasional C. harga D. konsumsi

29. Apabila negara B menghasilkan dua macam barang x dan y dengan K/L yang lebih besar daripada di
A, maka nisbah harga relatif faktor-faktor produksi PL/PK negara B dibanding negara A adalah
A. lebih tinggi di B B. lebih tinggi di A C. sama D. tidak tentu

30. Jika negara A memiliki tenaga kerja lebih banyak dan faktor produksi lain lebih sedikit maka negara
tersebut akan melakukan spesialisasi pada produk yang
A. memiliki upah tenaga kerja tinggi B. memiliki upah tenaga kerja rendah
C. relatif padat karya D. relatif padat modal

31. Salah satu asumsi yang digunakan oleh teorema Euler adalah
A. increasing return to scale B. constant return to scale
C. variable return to scale D. law of diminishing return

32. Salah satu asumsi yang digunakan dalam penyamaan harga faktor-faktor produksi adalah
A. empat negara B. dua faktor produksi
C. pasar monopoli D. fungsi produksi homogen nonlinear

33. Jika negara A memiliki keunggulan komparatif terhadap barang Y dibandingkan dengan barang X,
maka akibatnya adalah
A. lebih banyak mengekspor barang x B. harga barang y relatif lebih murah
C. negara A akan mengekpor barang y D. keseimbangan harga terjadi

34. Penggunaan modal produksi dengan koefisien yang tetap seharusnya tidak dipergunakan dalam teori
perdagangan internasional, karena hasilnya pasti tidak akan tepat. Pernyataan tersebut dikemukakan
oleh :
A. Leontief B. Swerling C. Valanis D. Mc Doughall
35. Menurut Vanek, yang tidak termasuk faktor produksi adalah
A. modal B. upah C. tenaga kerja D. sumber daya
alam

36. Negara yang dijadikan penelitian yang dilakukan oleh Leontief adalah
A. Australia B. Amerika Serikat C. Kanada D. Inggris

37. Salah satu faktor yang menentukan besar/kecilnya biaya transportasi dalam perdagangan
internasional adalah
A. bobot barang tersebut B. pasar C. teknologi yang dipakai D. lokasi bahan baku

38. Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat mempengaruhi TOT. Pengaruh pertumbuhan ekonomi itu
bersifat positif jika pertumbuhan itu bersifat bias ke
A. impor B. ekspor C. impor/ekspor D. tidak
impor/ekspor

39. Apabila proporsi pertumbuhan barang impor terhadap pertambahan pendapatan riil (MPC) lebih
besar daripada proporsi impor total terhadap pendapatan riil total (APC) maka pertumbuhan ekonomi
seperti ini diklasifikasikan sebagai
A. bias pro perdagangan B. netral C. bias anti perdagangan D. bias ultra anti perdagangan

40. Pertumbuhan ekonomi suatu negara diklasifikasikan sebagai bias ultra pro perdagangan apabila
A. MSI < D, ny < D B. MPC < D, ny < D C. MSI < D, Ey < D D. MPC < D, MSI < D

41. Menurut klasik, pada negara besar jika terjadi pertumbuhan ekonomi yang menyebabkan TOT =
DTD, maka berarti pertumbuhan ekonomi tersebut
A. berpengaruh positif B. berpengaruh negatif C. netral D. tidak berpengaruh

42. Analisis keseimbangan parsial pada perdagangan internasional menunjukkan adanya pengaruh
A. upah tenaga kerja B. ongkos transportasi
C. harga relatif faktor produksi D. harga barang

43. Industri hilir adalah industri yang berorientasi


A. sumber daya alam B. pasar C. A dan B D. ekspor/impor

44. Pungutan yang didasarkan pada persentase nilai total barang impor termasuk ongkos-ongkosnya
adalah tarif
A. spesifik B. ad-valorem C. majemuk D. tunggal

45. Efek tarif yang menyebabkan terjaadinya transfer kesejahteraan dari konsumen dalam negeri ke
produsen dalam negeri disebut efek
A. retribusi B. redistribusi C. protektif D. penerimaan

46. Secara umum yang diuntungkan oleh adanya pengenaan tarif


A. pemerintah B. konsumen C. produsen D. pemilik
modal

47. Tindakan sepihak yang dilakukan oleh negara pengimpor dengan jalan menentukan batas maksimum
jumlah sejenis barang tertentu yang boleh diimpor selama jangka waktu tertentu disebut
A. kuota impor B. lisensi impor C. subsidi impor D. substitusi
impor

48. Tujuan pokok dari pengenaan tarif adalah melindungi industri dalam negeri agar tidak mengalami
kehancuran. Apabila besarnya tarif itu hanya menyangkut harga output final saja, maka tarif yang
dikenakan disebut tarif
A. final B. nominal C. efektif D. spesial

49. Jika sebuah produk x harganya Rp10 juta, dengan besar nilai input adalah Rp4 juta, dikenakan tarif
nominal sebesar 20% terhadap output final dan tarif terhadap tambahan sebesar 8%. Maka tarif efektif
terhadap produk x adalah
A. 8% B. 18% C. 28% D. 38%

50. Dalam tahap awal pendirian suatu industri, perlu adanya perlindungan terhadap industri tersebut
agar persaingan yang mematikan dapat dihindari. Alasan melindungi industri dalam tahap awal
pendirinya, mula-mula dikemukakan oleh
A. Mill Bastable B. Paul Prebisch C. Stolper Samuelson D. Friedrich List

51. Salah satu alasan ekonomi dilakukannya proteksi perdagangan adalah


A. ada distorsi pasar B. kebangkrutan suatu industri C. embargo D. infant industry

52. Persetujuan Bretton Woods menghasilkan 3 badan dunia, yaitu IMF, ITO dan
A. UNTACD B. GATT C. OECD D. IBRD

53. Badan dunia yang menangani masalah jangka pendek dalam likuiditas internasional dan membantu
negara-negara anggota yang mempunyai masalah dalam neraca pembayaran adalah
A. ITO B. IMF C. IBRD D. GATT

54. Salah satu tujuan pokok GATT adalah melakukan negosiasi secara komprehensif mengenai
perdagangan internasional
A. sertifikat ekspor B. tarif C. subsidi produk D. drawback system

55. Pemerintah Amerika akan memberi pungutan khusus terhadap ekspor tekstil Indonesia ke Amerika
apabila pemerintah Indonesia terus memberi subsidi terhadap produk tekstilnya, pungutan khusus ini
disebut
A. conterveiling duties B. GSP C. drawback system D. MFA

56. Salah satu bentuk integrasi ekonomi adalah masuknya perusahaan multinational ke dalam negeri,
misalnya
A. Bayer B. Nyonya Meneer C. Air Mancur D. Gudang Garam

57. Integrasi ekonomi diantara beberapa negara di Eropa adalah


A. EEC B. Asean C. Lafta D. Untacd

58. Inti pokok dari MEE (EEC) adalah


A. kesatuan pabean B.pengenaan tarif berbeda C. tarif sama D. pengenaan kuota

59. Efek ekonomi yang ditimbulkan oleh sebuah integrasi ekonomi, khususnya sebuah kesatuan pabean
dapat dikelompokkan menjadi efek
A. statik B. dinamik C. statik/dinamik D. salah
semua

60. Produk-produk pertanian yang diperdagangkan di MEE merupakan saingan berat bagi produk- produk
pertanian negara-negara
A. berkembang di luar MEE B. maju di luar MEE
C. di lingkungan Asean D. dunia ketiga

61. Jika elastisitas pendapatan produk-produk olahan hasil industri adalah lebih rendah daripada
elastisitas produk-produk primer akan mengakibatkan harga-harga produk
A. hasil industri olahan meningkat B. primer menurun
C. hasil industri olahan menurun D. primer meningkat
62. Dasar Tukar Internasional yang mengukur hubungan antara harga-harga barang yang diperoleh dari
ekspornya dengan harga barang-barang impor yang harus dibayar, disebut
A. DTI barter bruto B. DTI doubel factoral C. DTI kapasitas impor D. DTI barter netto

63. Struktur pasar beberapa produk industri olahan dari negara-negara industri pada umumnya bersifat
pasar
A. persaingan sempurna B. monopoli
C. oligopoli D.monopolistic/oligopolistic

64. Variabel volume ekpor dan impor dimasukkan dalam perhitungan


A. DTI doblefactoral B. DTI kapasitas impor C. DTI barter bruto D. DTI single factoral

65. Sifat ketergantungan negara-negara sedang berkembang pada negara-negara industri, terutama
dalam hal
A. terbatas tenaga kerja B. pengelolaan sumber alam
C. pemasaran produk ekspor, teknologi/ modal D. teknologi yang masih sederhana

66. Diantara kartel-kartel yang telah dibentuk, yang paling berhasil adalah
A. UBEC (pisang) B. IBA (bauksit) C. OPEC (minyak) D. ANRPC (karet)

67. Perusahaan yang bersifat internasional dengan daerah operasi yang melintasi batas negara adalah

A. multinasional korporasi (MNC) B. join venture (perusahaan patungan)


C. perusahaan swasta dalam negeri D. perusahaan umum negara

68. Kebijakan perdagangan antar perusahaan dalam MNC yang melintasi batas-batas dua atau lebih
negara adalah kebijakan
A. perdaganan B. intra-trade C. antar-negara D. dalam negeri

69. Jika suatu perusahaan MNC yang mendirikan cabangnya di negara lain selalu disertai dengan aliran
dana yang sering disebut investasi
A. asing langsung B. portofolio C. domestik D. negara

70. Pembelian saham perusahaan yang berlokasi di suatu negara oleh orang-orang atau perusahaan-
perusahaan yang berlokasi di negara lain, dalam bentuk terjadinya pemasukan/transfer modal, sering
disebut investasi
A. asing langsung B. portofolio C. dalam negeri D. negara

71. Perusahaan dalam negeri yang menjadi mitra perusahaan asing yang beroperasi di dalam negara
tersebut, disebut ?
A. join venture B. perusahaan asing C. dalam negeri D. perusahaan
swasta

72. Tujuan ekonomi MNC adalah memaksimumkan


A. penjualan B. laba C. A dan B D. produksi

73. Sifat oligopolistik MNC jelas membawa pengaruh pada pembagian manfaat yang dihasilkan, laba
maksimum yang diperoleh tidak akan terjadi bersamaan dengan kesejahteraan maksimum masyarakat,
karena semua laba dilarikan ke negara asal. Agar masyarakat negara yang ditempati dapat turut serta
menikmati keuntungan tersebut maka diadakan kebijakan-kebijakan, antara lain kebijakan menaikkan
pajak
A. pendapatan B. penjualan C. PBB D. benar
semua
74. Praktek-praktek penentuan harga MNC pada perdagangan intra perusahaan disebut sebagai
A. transfer pricing B. underpricing C. overpricing D. ceiling price

75. Apabila pajak perseroan yang dikenakan pada induk perusahaan di negara A ternyata presentasenya
besar daripada prosentase pajak perseroan cabang perusahaan MNC di negara B, maka agar MNC tidak
mengalami kerugian besar, cabang MNC di negara B akan melakukan
A. under pricing B. over pricing C. plafon harga D. floor price

76. Pengiriman laba oleh perusahaan cabang ke perusahaan induk di negara lain, disebut
A. redistribusi laba B. repatriasi laba C. pembayaran dana D. pembayaran utang

77. Dalam hal perpajakan umumnya MNC mengikuti aturan pajak


A. negara asal B. negara lokasi usaha C. aturan PBB/UNO D. adat internasional

78. Untuk menghasilkan laba maksimal, selain maksimalisasi penjualan, MNC memperhatikan juga
persentase pajak, biaya transpor ekspor-impor, dan
A. kebijakan target B. kurs tiap-tiap negara C. cabang/pusat D. politik

79. Perusahaan yang menggunakan strategi Multy Level Marketing (MLM) memiliki sales (tenaga
penjual) yang banyak dan
A. domestik/lokal B.tersebar di seluruh dunia C. eksportir D. pengusaha kecil

80. Perusahaan yang menggunakan strategi Multy Level Marketing (MLM) adalah termasuk perusahaan

A. domestik/lokal B. MNC C. eksportir D. kecil

81. Sebagian besar kepemilikan perusahaan MNC di seluruh dunia berdasarkan


A. perorangan B. saham publik C. kelompok kecil D. usaha
keluarga

82. Kepemilikan perusahaan MNC di seluruh dunia tidak harus berdasarkan jenis tertentu, kecuali

A. perorangan B. dimiliki PBB/UNO C. kelompok kecil D. usaha keluarga

83. Perusahaan negara yang didirikan di negara lain termasuk


A. domestik/lokal B. MNC C. eksportir D.
ekspor/impor

84. Kejadian krisis ekonomi Amerika tahun 2008 yang merambah ke seluruh dunia adalah peristiwa
A. naiknya harga-harga B. jatuhnya harga saham
C. turunnya presiden D. harga minyak turun

85. Dampak krisis yang cepat terjadinya merambah ke seluruh dunia (global) disebabkan
A. MNC B. aksi domestik/lokal C. ekspor/ impor D. harga minyak turun

86. Yang dimaksud aksi domestik/lokal adalah aksi


A. reaksi cepat B. reaksi tidak langsung C. reaksi langsung D. balasan

87. Mekanisme pasar dalam krisis ekonomi Amerika 2008 ini sangat kental, yaitu
A. harga patokan B. penjual/pembeli bebas C. aturan ketat D. tanpa
iklan

88. Pemerintah Amerika mengeluarkan bantuan/subsidi kepada perusahaan yang jatuh agar
A. dapat bunga B.perusahaan bertahan C. rakyat resah D. masyarakat tenang
89. Bantuan/subsidi pemerintah digunakan perusahaan sebagian besar untuk
A. berpesta B.membeli kembali saham C. cadangan D. pensiun karyawan

90. Bantuan/subsidi pemerintah sebagian lagi digunakan perusahaan untuk


A. menutup usaha B. operasi C. lobi pejabat D. lobi legislatif

91. Jenis-jenis lobi yang dikenal adalah, kecuali


A.komite political action B. suap/sogok C. grass root lobby D. tradisional

92. Mengenang kasus BLBI di Indonesia, mungkinkah kasus yang sama melanda Amerika terkait subsidi
krisis Oktober 2008?
A. tidak B. mungkin C. salah semua D. tidak
tahu

93. Patutkah dicari penyebab jatuhnya harga saham di bursa-bursa saham Amerika?
A. tidak B. patut C. salah semua D. tidak
tahu

94. Kira-kira menurut Anda sebab mula-mula harga saham turun


A. harga minyak turun B. betul semua C. supreme mortgage D. habis lebaran

95. Kenapa harga minyak turun dapat dianggap penyebab harga saham turun?
A. supply/demand B. teori psikologis C. takut terorisme D. kewajiban agama

96. Apabila si A menaikkan harga maka dia tidak ingin diikuti, supaya nilai kenaikannya tetap
besar. Sebaliknya, bila menurunkan harga, ingin diikuti. Ini disebut
A. supply/demand B. teori psikologis C. mekanisme pasar D. kewajiban agama

97. Kenapa supreme mortgage dapat dianggap penyebab harga saham turun?
A. bunga turun B. bunga tak terbayar C. perumahan laku D. kredit rumah lancar

98. Siapa yang paling beruntung dengan adanya krisis ekonomi oktober 2008 ini?
A. spekulan B. orang miskin C. manajer/karyawan D. pemilik
usaha/saham

99. Kenapa orang miskin dianggap yang paling beruntung dengan adanya krisis ini?
A. dapat uang B. paling kecil imbasnya C. dapat tertawa D. dapat tidur

100. Siapa yang paling merugi dengan adanya krisis ini?


A. spekulan B. pemilik usaha/saham C. manajer/karyawan D. orang miskin

Sebutkan permasalahan pokok yang dihadapi oleh Negara sedang berkembang.?


a. Ketidak merataan pendapatan, kemiskinan, gap atau jurang.
b. Ketidak merataan penduduk.
c. Pendapatan dan kemiskinan yang tidak seimbang.
d. Meningkatnya jumlah penduduk dibandingkan pendapatan ekonomi.
e. Perekonomian yang tidak seimbang.

2. Sebutkan Negara yang sedang berusaha keras meningkatkan kemakmurannya.?


a. Benua Asia dan Eropa
b. Benua Afrika dan Eropa
c. Benua Asia dan Afrika
d. Benua Afrika dan Australia
e. Benua australia dan asia

3. Apa yg dimaksud dengan definisi pembangunan ekonomi,?


a. Suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat meningkat
dalam jangka panjang.
b. Menimbulkan keterlambatan pembangunan khususnya dinegara-negara yang sedang berkembang.
c. Suatu proses mempercepat jalannya pembangunan ekonomi khususnya dinegara-negara tersebut.
d. Suatu proses menaikkan produktivitas dan menaikkan pendapatan perkapita.
e. Meningkatkan produktivitas ekonomi.

4. Apakah hal yang menjadi tujuan utama ekonomi pembangunan.?


a. Perluasan wilayah ekonomi.
b. Meningkatkan daya fikir individu untuk lebih terbuka.
c. Untuk menganalisis masalah dan faktor-faktor yang memperlambat pembangunan ekonomi.
d. Untuk meningkatkan produktivitas perekonomian.
e. Suatu proses menaikan pendapatan perkapita.

5. Yang membedakan secara jelas negara-negara yang sedang berkembang adalah.?


a. Jumlah penduduk.
b. Ciri demografis
c. Historis
d. Kebudayaan dan sistem politik.
e. Semua benar.

6. Sebutkan faktor-faktor terpenting untuk perkembangan ekonomi menurut schumpeter adalah.?


a. Wiraswata ( enterpreneur)
b. Pedagang.
c. Kreditur.
d. Petani.
e. Buruh

7. Sebutkan aliran-aliran pertumbuhan ekonomi.?


a. Klasik
b. Neo-klasik
c. Schumpeter
d. Past keynesian.
e. Benar semua.

8. Tahap-tahap pembangunan ekonomi adalah perekonomian barter atau perekonomian


natural,perekonomian uang dan perekonomian kredit yang dikemukakan oleh...
a. Bruno hilderbrand
b. Fredich list
c. Karl bucher
d. W.w rostow
e. Keynes

9. Sebutkan tingkat perkembangan ekonomi menurut karl bucher.?


a. Produksi untuk kebutuhan sendiri.
b. Perekonomian kota.
c. Perekonomian nasional.
d. Perekonomian negara.
e. A,b dan c benar.

10. Sebutkan bentuk kerja sama ekonomi antar negara.?


a. Kerja sama bilateral.
b. Kerja sama multilateral.
c. Kerja sama regional.
d. Kerja sama ekonomi internasioanl.
e. Semua benar.

11. Yosep s. Peter dan kus mets adalah orang yang membuat teori.?
a. Klasik.
b. Neo-klasik.
c. Teori pertumbuhan.
d. Analistis.
e. Historis.
12. Teori yang analisnya terbatas dalam jangka pendek lalu diperluas menjadi teori produksi dan
kesempatan kerja dalam jangka panjang.
Pengertian diatas adalah teori menurut.?
a. W.w rostow
b. David ricardo.
c. Karl max.
d. Robert solow.
e. Keynesia.

13. Sebutkan cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi pengangguran.?


a. Membuka lapangan pekerjaan.
b. Permintaan dan penawaran.
c. Pemerintah harus melarang para invetor indonesia melakukan investasi keluar negeri.
d. Pemerintah perlu menetapkan kebiasaan pembangunan ekonomi.
e. Semua benar.

14. Berikut adalah beberapa kelomnpok teori pertumbuhan dan pembangunan, manakah yang bukan
termaksud kelompok diatas.?
a. Mahzab analistis.
b. Teori pertumbuhan faderick.
c. Teori pertumbuhan kusmets.
d. Mahzab historis.
e. Teori pertumbuhan yosep peter.

15. Manfaat pembangunan ekonomi bagi suatu negara adalah.?


a. Out put kekayaan dan masyarakat akan bertambah.
b. Banyak muncul perusahaan besar.
c. Mengurangi beban pemerintah terhadap kaum miskin.
d. Menambah kekayaan dari suatu negara.
e. Menambah devisa negara.

1. Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkan dana tersebut kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak
disebut

2. Bank yang berfungsi sebagai induk dari bank-bank lainnya (Bankers of Bank)
disebut..
3. Bank yang bekerja atas dasar hukum Islam dengan menggunakan prinsip bagi hasil
disebut

4. Lembaga Negara yang dibentuk berdasarkan UU nomor 21 tahun 2011 yang


berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi
terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan disebut..
5. Semua lembaga atau badan yang melakukan kegiatan di bidang keuangan, yang
secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkannya kepada masyarakat, tetapi tidak berbentuk bank disebut.

6. Simpanan yang penarikannya bisa dilakukan kapan saja tetapi hanya bisa diambil
dengan menggunakan cek atau bilyet giro disebut..

7. Simpanan yang penyimpanan dan penarikannya tidak terikat dengan jangka waktu
tertentu disebut.

8. Asuransi, pegadaian dan leasing merupakan produk-produk Lembaga Keuangan


Bukan Bank (LKBB). Perusahaan umum milik pemerintah yang tujuannya untuk
memberikan pinjaman kepada perseorangan atau golongan ekonomi lemah
didasarkan pada nilai barang jaminannya disebut..
9. Menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap
keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan merupakan fungsi dari.

10. Tugas Bank Indonesia sebagai Bank Sentral Republik Indonesia adalah.
11. Jasa penitipan dana dimana penitip dapat mengambil dana tersebut sewaktu-waktu
dalam perbankan syariah disebut.....
12. Penagihan warkat (surat-surat berharga) yang berasal dari luar kota atau luar negeri
disebut....
13. Lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat
pembayaran yang sah dari suatu negara, merumuskan dan melaksanakan kebijakan
moneter adalah.....
14. Bank yang sebagian sahamnya dimiliki oleh pihak asing dan sebagian lagi dimiliki
oleh pihak swasta nasional disebut.....
15. Jasa penitipan dana dimana penitip dapat mengambil dana tersebut sewaktu-waktu
dalam perbankan syariah disebut.....
16. Penagihan warkat (surat-surat berharga) yang berasal dari luar kota atau luar negeri
disebut....
17. Surat kredit yang diberikan kepada para eksportir dan importir yang digunakan
untuk melakukan pembayaran atas transaksi ekspor-impor yang mereka lakukan
disebut...
18. Kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal perusahaan tertentu ke
perusahaan lain disebut....

19. Lembaga pembiayaan yang kegiatannya berupa pengalihan piutang serta


pengelolaan dan administrasi piutang disebut....

20. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dipimpin oleh....

21. Jaminan yang diberikan oleh peminjam seperti emas dan barang elektronik ada
pada lembaga keuangan yang bernama....

22. Undang-undang yang mengatur fungsi Bank Sentral adalah....

23. Suatu akad transaksi perbankan syariah, yang merupakan akad gadai yang sesuai
dengan syariah disebut.....

24. Produk kredit pasif terdiri atas

25. Bank yang menciptakan uang kartal adalah........


Kunci Jawaban :
1. A 21. A 41. A 61. D 81. B
2. A 22. C 42. B 62. D 82. B
3. B 23. A 43. B 63. D 83. B
4. D 24. A 44. B 64. C 84. B
5. A 25. B 45. B 65. C 85. B
6. A 26. B 46. D 66. C 86. B
7. B 27. A 47. A 67. A 87. B
8. C 28. B 48. B 68. B 88. B
9. D 29. A 49. C 69. A 89. B
10. B 30. C 50. D 70. B 90. B
11. A 31. B 51. C 71. A 91. B
12. C 32. B 52. D 72. C 92. B
13. B 33. A 53. B 73. D 93. B
14. A 34. C 54. B 74. A 94. B
15. C 35. B 55. A 75. A 95. B
16. A 36. B 56. A 76. B 96. B
17. A 37. A 57. A 77. B 97. B
18. B 38. B 58. A 78. B 98. B
19. A 39. A 59. C 79. B 99. B
20. A 40. C 60. A 80. B 100. B

Kunci 1 :

1. a
2. c
3. c
4. d
5. a
6. a
7. e
8. b
9. a
10. b
11. e
12. a
13. c
14. c
15. c
16. a
17. e
18. d
19. a
20. a

Kunci jawaban 3

1. A.
2. C.
3. A.
4. D.
5. E.
6. E.
7. E.
8. A.
9. D.
10. E.
11. D.
12. D.
13. E.
14. B.
15. A.

1. Bank
2. B. Central
3. B. Syariah
4. OJK
5. LKBB
6. Giro
7. Tabungan
8. Pegadaian
9. OJK
10. Mengatur moneter, dll
11. Al Wadiah (jasa penitipan)
12. Inkaso (Collection)
13. Bank Sentral
14.Bank campuran
15. Al Wadiah (jasa penitipan
16. Inkaso (Collection)
17.Letter of Credit (L/C)
18.Modal Ventura
19.Anjak piutang
20.Dewan komisioner yang bersifat kolektif dan kolegial
21.Pegadaian
22.UU No. 23 Tahun 1999
23.Ar-Rahn
24.Tabungan Giro Deposito berjangka, sertifikat deposito, deposit on call, loan
deposits
25.Bank Indonesia
1. Informasi akuntansi dalam bentuk laporan keuangan sangat berguna bagi pihak intern maupun
extern perusahaan yang menggunakan pihak ekstern perusahaan yang menggunakan informasi
akuntansi, kecuali
a. Pemerintah d. Manager perusahaan
b. Kreditur e. Investor
c. Karyawan
2. Dalam proses pencatatan akuntansi, segala transaksi yang dilakukan perusahaan dicatat untuk
pertama kalinya, dalam suatu catatan yang disebut sebagai
a. Laporan laba / rugi d. Jurnal
b. Neraca e. Jurnal / penutup
c. Buku besar
3. Di bawah ini yang termasuk tahap / phase akuntansi adalah:
(1) Pencatatan (3) Pelaporan
(2) Penyesuaian (4) Penjurnalan
a. Jika 1, 2 dan 3 benar d. Jika 4 saja benar
b. Jika 1 dan 3 benar e. Jika semua benar
c. Jika 2 dan 4
4. Profesi akuntansi yang merupakan akuntan eksternal yang dapat juga sebagai konsultan bagi
perusahaan, dan biasanya memberikan pendapatnya tentang layak atau tidaknya laporan
keuangan yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan adalah
a. Akuntan pendidik d. Akuntan pajak
b. Akuntan pemerintah e. Akuntan publik
c. Akuntan internal
5. Daftar di bawah ini disebutkan perkiraan-perkiraan akuntansi baik yang termasuk perkiraan riil
dan nominal:
(1) Harta (4) Modal
(2) Pendapatan (5) Beban
(3) Utang
Yang termasuk dalam perkiraan riil adalah
a. 1, 2 dan 3 d. 1, 4 dan 5
b. 1, 3 dan 5 e. 1, 3 dan 4
c. 2, 3 dan 4
6. Perkiraan nominal merupakan perkiraan sementara dalam suatu tahun buku / periode
akuntansi
Sebab
Perkiraan nominal akan ditutup melalui jurnal penutup pada akhir periode dan saldonya tidak
dibawa ke perhitungan periode akuntansi tahun berikutnya
a. Pernyataan benar alasan benar keduanya tidak ada hubungan sebab akibat
b. Pernyataan benar alasan benar kaduanya tidak ada hubungan sebab akibat
c. Pernyataan benar alasan salah
d. Pernyataan salah alasan benar
e. Pernyataan dan alasan salah
7. Berikut ini yang termasuk unsur ekuitas perusahaan di dalam sebuah persamaan akuntansi
adalah
(1) Saham (2) Harta
(3) kewajiban (4) Modal
a. Jika 1, 2 dan 3 benar d. Jika 4 saja benar
b. Jika 1 dan 3 benar e. Jika semua benar
c. Jika 2 dan 4 benar
8. Pada tanggal 1 Mei diterima pembayaran sewa untuk 1 tahun sebesar Rp. 3. 000. 000
Tulis jurnal dari transaksi tersebut adalah ..
a. Kas Rp. 3.000.000
Sewa diterima di muka Rp. 3.000.000
b. Sewa diterima di muka Rp. 3.000.000
Pendapatan sewa Rp. 3.000.000
c. Kas Rp. 3.000.000
Pendapatan sewa Rp. Rp. 3.000.000
d. Pendapatan sewa yang harus diterima Rp. 3.000.000
Sewa diterima di muka Rp. 3.000.000
e. Kas Rp. 3.000.000
Sewa diterima di muka Rp. 3.000.000
9. Diterima pembayaran sewa 1 Mei 2001 untuk satu tahun sebesar Rp. 3.000.000. Buatlah jurnal
penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2001 adalah .
a. Kas Rp. 3.000.000
Pendapatan Rp. 3.000.000
b. Sewa diterima di muka Rp. 3.000.000
Pendapatan sewa Rp. 3.000.000
c. Beban sewa Rp. 3.000.000
kas Rp. 3.000.000
d. Pendapatan sewa Rp. 3.000.000
Sewa diterima di muka Rp. 3. 000.000
e. Beban sewa Rp. 3.000.000
Sewa diterima di muka Rp. 3. 000.000
10. Proses pemindahan catatan perkiraan dari buku jurnal / umum ke dalam buku besar di mana
nantinya, didapatkan jumlah saldo dari setiap perkiraan, disebut .
a. Adjusting d. Footing
b. Posting e. Ledger
c. Tracing
11. Ketika piutang dibayar / dilunasi, maka piutang dalam jurnal akan dicatat pada sisi kredit
Sebab
Piutang merupakan salah satu komponen / unsur dalam perkiraan riil
a. Pernyataan benar alasan benar keduanya menunjukkan hubungan sebab akibat
b. Pernyataan benar alasan benar keduanya tidak ada hubungan sebab akibat
c. Pernyataan benar alasan salah
d. Pernyataan salah alasan benar
e. Pernyataan dan alasan salah
12. Di bawah ini terdaftar perkiraan-perkiraan yang termsuk ke dalam harta lancar,
kecuali..
a. Kas d. Perlengkapan
b. Piutang e. Asuransi di bayar di muka
c. Peralatan
13. Prive merupakan unsur perkiraan yang termasuk dalam perhitungan laporan laba / rugi
Sebab
Prive merupakan pengambilan atas harta perusahaan yang dilakukan oleh pemilik perusahaan
untuk keperluan pribadinya
a. Pernyataan benar alasan benar keduanya
b. Pernyataan benar alasan benar keduanya tidak ada hubungan sebab akibat
c. Pernyataan benar alasan salah
d. Pernyataan salah alasan benar
e. Pernyataan dan alasan salah
14. Harta tetap yang tidak dapat diusutkan atau tidak terdapat perhitungan penyusutannya
(1) Mesin (3) Gedung
(2) kendaraan (4) Tanah
a. Jika 1, 2 dan 3 benar d. Jika 4 saja benar
b. Jika 1 dan 3 benar e. Jika semua benar
c. Jika 2 dan 4 benar
15. Jurnal khusus dibuat oleh perusahaan untuk mencatat transaksi yang sering terjadi, sehingga
akan mudah untuk mengecek / mengetahui saldo dari perkiraan-perkiraan yang terdapat dalam
jurnal khusus, jenis jurnal khusus tersebut adalah .
(1) Jurnal pembelian
(2) Jurnal pengeluaran kas
(3) Jurnal penjualan
(4) Jurnal penerimaan kas
a. Jika 1,2 dan 3 benar d. Jika 4 saja benar
b. Jika 1 dan 3 benar e. Jika semua benar
c. Jika 2 dan 4 benar
16. AMMAR SERVICE, yang merupakan bengkel mobil, memiliki perkiraan sebagai berikut:
Modal awal Rp. 10.000.000
Pendapatan jasa service Rp. 5.000.000
Pendapatan lain-lain Rp. 1.500.000
Prive Rp. 750.000
Beban telepon Rp. 250.000
Beban administrasi Rp. 750.000
Beban listrik Rp. 1.000.000
Beban operasi Rp. 2.500.000
Dari data di atas hitunglah besarnya perubah modal AMMAR SERVICE
a. Rp. 1.250.000 d. 1.500.000
b. Rp. 2.000.000 e. 10. 000.000
c. Rp. 12.000.000
17. Yang termasuk dalam komponen laporan keuangan dalam akuntansi, kecuali
a. Laporan laba / rugi
b. Neraca
c. Laporan perubahan modal
d. Aliran kas
e. Ikhtisar laba / rugi
18. Pendapatan diterima di muka dianggap oleh perusahaan sebagai kewajiban
Sebab
Perusahaan belum memberikan hak dari pendapatan yang diterimanya kepada pihak yang
menjadi sumber pendapatan yang diterima perusahaan tersebut
a. Pernyataan benar alasan benar keduanya menunjukkan hubungan sebab akibat
b. Pernyataan benar alasan benar keduanya tidak ada hubungan sebab akibat
c. Pernyataan benar alasan benar
d. Pernyataan salah alasan benar
e. Pernyataan dan alasan salah
19. Perkiraan-perkiraan di bawah ini merupakan komponen yang terdapat dalam laporan
perubahan modal:
(1) Modal awal (3) Modal akhir
(2) prive (4) Laba / rugi
a. Jika 1, 2 dan 3 benar d. Jika 4 saja benar
b. Jika 1 dan 3 benar e. Jika semua benar
c. Jika 2 dan 4 benar
20. Apabila perkiraan perlengkapan yang belum disesuaikan per 31 Desember 2001
menunjukkan saldo Rp. 2.250.000, dan persediaan perlengkapan pada 31 Mei 2001 itu sebesar
Rp. 950.000, maka ayat jurnal penyesuaiannya adalah .
a. Debet perlengkapan Rp. 950.000
Kredit beban perlengkapan Rp. 950. 000
b. Debet perlengkapan Rp. 1.350.000
Kredit beban perlengkapan Rp. 1.350.000
c. Debet beban perlengkapan Rp. 950.000
Kredit perlengkapan Rp. 950.000
d. Debet beban perlengkapan Rp. 1.3000.000
Kredit perlengkapan Rp. 1.300.000
e. Debet akumulasi penyusutan perlengkapan Rp. 950.000
Kredit beban perlengkapan Rp. 950.000
21. Bila estimasi penyusutan peralatan untuk suatu periode tertentu sebesar Rp. 2.000.000 maka
ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat penyesuaian itu adalah ..
a. Debet beban penyusutan Rp. 2.000.000
Kredit beban peralatan Rp. 2.000.000
b. Debet peralatan Rp. 2.000.000
Beban penyusutan Rp. 2.000.000
c. Debet beban penyusutan Rp. 2.000.000
Kredit akumulasi penyusutan Rp. 2.000.000
d. Debet akumulasi penyusutan Rp. 2.000.000
Kredit beban penyusutan Rp. 2.000.000
e. Debet akumulasi penyusutan Rp. 2.000.000
Kredit peralatan Rp. 2.000.000
22. Kegiatan lembaga keuangan bank dan non bank antara lain:
1. Melakukan kegiatan sewa guna
2. Pertanggung resiko yang terjadi pada nasabah
3. Menyelenggarakan bursa komoditas
4. Melakukan kredit members / letter of credit
5. Menyediakan kredit rekening koran
Yang termasuk kegiatan lembaga keuangan non bank adalah ..
a. 1,2, dan 3 d. 2,3,dan 4
b. 1,3, dan 4 e. 2,3, dan 4
c. 2,4, dan 5
23. Hutang yang dijamin dengan benda-benda tetap merupakan hutang .
a. Hipotik d. Lancar
b. Obligasi e. Wesel
c. Jangka pendek
24. Jurnal penutup digunakan untuk menghabiskan saldo perkiraan sementara yang tidak akan
terbawa lagi, pada periode berikutnya, perkiraan-perkiraan apa sajalah yang harus ada dalam
jurnal penutup:
(1) Pendapatan (3) Ikhtisar laba / rugi
(2) Beban (4) Harta lancar
a. Jika 1,2 dan 3 benar d. Jika 4 saja benar
b. Jika 1 dan 3 benar e. Jika semua benar
c. Jika 2 dan 4 benar
25. Beban yang dibayar di muka termasuk ke dalam kelompok perkiraan ..
a. Harta lancar d. Hutang lancar
b. Harta tetap e. Hutang pemilik
c. Modal pemilik
26. Harta yang dimiliki oleh perusahaan akan bertambah jika :
(1) Hutang bertambah
(2) Modal bertambah
(3) Pendapatan bertambah
(4) Beban bertambah
a. Jika 1,2 dan 3 benar d. Jika 4 saja benar
b. Jika 1 dan 3 benar e. Jika semua benar
c. Jika 2 dan 4 benar
27. Data perkiraan yang ada:
o Pendapatan jasa Rp. 2.500.000
o Modal awal Rp. 3.000.000
o Beban operasi Rp. 750.000
o Beban administrasi Rp. 500.000
o Beban lain-lain Rp. 225.000
o Prive Rp. 150.000
Hitunglah modal akhir
a. Rp. 3.785.000 d. Rp. 3.587.000
b. Rp. 3.875.000 e. Rp. 3.758.000
c. Rp. 3.585.000
28. Pada saat dibayar perkiraan sewa di bayar di muka akan dicatat pada sisi kredit
Sebab
Saldo modal akhir yang ada pada laporan perubahan modal secara otomatis akan menjadi saldo
perkiraan modal yang di dalam neraca.
a. Pernyataan benar alasan benar keduanya menunjukkan hubungan sebab akibat
b. Pernyataan benar alasan benar keduanya tidak ada hubungan sebab akibat
c. Pernyataan benar alasan salah
d. Pernyataan salah alasan benar
e. Pernyataan dan alasan salah
28. Neraca saldo dapat digunakan untuk mengecek kebenaran jumlah saldo setiap perkiran yang
sebelumnya dicatat di dalam buku besar
Sebab
Neraca saldo juga disebut neraca percobaan yang memungkinkan untuk dibukukan pengecekan
apakah catatan yang berasal dari buku besar tersebut jumlahnya benar atau salah
a. Pernyataan benar alasan benar keduanya menunjukkan hubungan sebab akibat
b. Pernyataan benar alasan benar keduanya tidak ada hubungan sebab akibat
c. Pernyataan benar alasan salah
d. Pernyataan salah alasan benar
e. Pernyataan dan alasan salah
30. Pembayaran kas yang diterima dari pelanggan akan mengurangi atau menghapus piutang
yang dimiliki perusahaan terhadap pelanggan tersebut
Sebab
Perkiraan harta terbagi menjadi current aset, Fixed aset dan intangible aset.
a. Pernyataan benar alasan benar keduanya menunjukkan hubungan sebab akibat
b. Pernyataan benar alasan benar keduanya tidak ada hubungan sebab akibat
c. Pernyataan benar alasan salah
d. Pernyataan salah alasan benar
e. Pernyataan dan alasan salah
31.Transaksi berikut yang tidak berpengaruh terhadap perubahan kas suatu perusahaan adalah

a. pembelian aktiva secara kredit


b. setoran uang dari pemilik untuk tambahan investasi
c. penghasilan
d. pembayaran beban
e. prive
32. Dalam penggolongan perkiraan terdapat perkiraan nominal dan perkiraan riil. Yang termasuk
dalam perkiraan riil adalah
a. harta, uang, modal
b. modal, biaya, pendapatan
c. pendapatan, biaya, prive
d. pendapatan dan biaya
e. perkiraan di akhir periode untuk menyusun laba/rugi
33. Dalam mempelajari akuntansi kita dapat lepas dari persamaan Dasar Akuntansi. Bentuk
persamaan tersebut adalah
a. harta = modal + biaya
b. harta = modal (biaya penghasilan)
c. harta = utang + modal
d. harta = kewajiban + (biaya penghasilan)
e. harta = modal + (penghasilan biaya)
34. Berikut ini yang termasuk harta lancar adalah
a. sewa d. hipotik
b. wesel e. Premi asuransi
c. beban dibayar di muka
35. Seseorang yang mendirikan jasa service motor pada bulan pertama memiliki data-data
sebagai berikut: kas Rp 20.000,-; piutang usaha Rp 3.000,-; peralatan service Rp. 4.000,-;
perlengkapan service Rp. 500,-; hutang usaha Rp 1.500,-; modal pemilik Rp 26.000,-; Adapun
transaksi bulan pertama akuntansi :
Membayar gaji karyawan Rp 50,-
Membayar listrik Rp 150,-
Menerima jasa dari langganan Rp 200,-
Membeli peralatan service Rp 800,- (tunai)
Maka saldo kas yang ada adalah
a. Rp 18.800,- d. Rp 20.000,-
b. Rp 19.600,- e. Rp 28.000,-
c. Rp 19.200,-
36. Sebuah perusahaan didirikan dengan menginvestasikan uang tunai Rp. 10.000.000,- dan
peralatan Rp 7.500.000,-. Jika diketahui kewajiban perusahaan Rp 12.500.000,- berarti modal
perusahaan adalah
a. Rp 5.000.000,- d. Rp 18.500.000,-
b. Rp 12.500.000,- e. Rp 29.000.000,-
c. Rp 1.750.000,-
37. Pada akhir tahun perusahaan memperoleh pendapatan sebesar Rp 20.000.000,- biaya yang
diperhitungkan Rp 15.000.000,- dan modal awal Rp 12.000.000,-. Besarnya pengambilan prive
pada tahun tersebut adalah Rp 3.000.000,-, berarti perubahan modal sebesar
a. sebesar Rp 2.000.000,- d. sebesar Rp 6.000.000,-
b. sebesar Rp 4.000.000,- e. sebesar Rp 8.000.000,-
c. sebesar Rp 3.000.000,-
38. Untuk mengetahui hubungan antara perhitungan rugi/ laba dengan neraca, maka perlu
disusun laporan
a. rugi dan laba d. keuangan
b. perubahan modal e. Akuntansi
c. neraca
39. Pemilik menyetor uangnya ke dalam perusahaan sebesar Rp 5.000,- transaksi itu akan di
jurnal dengan
a. kas di debet dan prive di kredit Rp 5.000,-
b. modal didebet dan prive di kredit sebesar Rp 5.000,-
c. prive didebet dan modal di kredit sebesar Rp 5.000,-
d. modal didebet dan kas di kredit sebesar Rp 5.000,-
e. kas didebet dan prive di kredit sebesar Rp 5.000,-
40. Menerima sebuah cek no 001 dan UD Sejahtera Semarang untuk melunasi hutangnya maka
jurnalnya adalah
a. kas didebet dan cek dikredit
b. kas didebet dan hutang dikredit
c. kas didebet dan piutang dikredit
d. cek didebet dan piutang dikredit
e. hutang didebet dan piutang dikredit
41. Pembelian peralatan sebesar Rp 10.000.000,- dibayar tunai sebesar Rp 7.500.000 dan
sisanya dibayar dua bulan kemudian. Transaksi tersebut dalam jurnal akan melibatkan
a. satu perkiraan d. empat perkiraan
b. tiga perkiraan e. Lima perkiraan
c. dua perkiraan
42. Sebuah perusahaan mendapatkan penghasilan sebesar Rp 15.000,-. Kejadian ini apabila di
jurnal adalah
a. kas didebet dan pendapatan dikredit
b. pendapatan didebet dan kas dikredit
c. pendapatan didebet dan modal dikredit
d. pendapatan didebet dan usaha dikredit
e. modal didebet dan pendapatan dikredit
43. Apabila sampai akhir bulan ke sepuluh perkiraan kas pada PT Makmur menunjukkan saldo
debet sebesar Rp 10.000,- selaa bulan kesebelas perkiraan kas telah didebet Rp 5.000m- dan
dikredit Rp 7.500,-. Apabila neraca saldo akhir bulan kesebelas hanya menyangkut transaksi-
transaksi bulan kesebelas saja, maka perkiraan kas dalam neraca saldo adalah saldo
a. kredit Rp 12.500,- d. debet Rp 22.500,-
b. debet Rp 7.500,- e. Kredit Rp 22.500
c. debet Rp 2.500,-
44. Pada akhir periode masih akan ditaguh oiutang sewa sebesar Rp 7.000,-, maka jurnal
penyesuaiannya adalah
a. Piutang sewa Rp. 7.000,-
Kas Rp. 7.000,-
b. Penghasilan sewa Rp. 7.000,-
Kas Rp. 7.000,-
c. Piutang sewa Rp. 7.000,-
Penghasilan sewa Rp. 7.000,-
d. Kas Rp. 7.000,-
Kas Rp. 7.000,-
e. Hutang sewa Rp. 7.000,-
Penghasilan sewa Rp. 7.000,-
45. Pernyataan berikut ini adalah kebaikan dan keburukan kredit:
1. meningkatkan produktivitas modal
2. memperlancar transaksi tukar-menukar
3. mendorong seseorang berkonsumsi tinggi
4. mendorong timbulnya spekulasi
5. menimbulkan konsumerisme
Yang termasuk kebaikan kredit adalah ..
a. 1 dan 2 d. 2 dan 4
b. 1 dan 5 e. 4 dan 5
c. 3 dan 5
46. Laporan perubahan modal merupakan salah satu laporan keuangan yang dibuat oleh
perusahaan
Sebab
Laporan perubahan modal dapat diperoleh dari modal akhir dikurangi modal awal
a. Pernyataan benar alasan benar keduanya menunjukkan hubungan sebab akibat
b. Pernyataan benar alasan benar keduanya tidak ada hubungan sebab akibat
c. Pernyataan benar alasan salah
d. Pernyataan salah alasan benar
e. Pernyataan dan alasan salah
47. Modal dan hutang termasuk perkiraan riil dalam perusahaan yang akan diperhitungkan untuk
menghitung rugi/laba perusahaan
Sebab
Pada akhir periode akuntansi modal dan hutang disajikan dalam neraca
a. Pernyataan benar alasan benar keduanya menunjukkan hubungan sebab akibat
b. Pernyataan benar alasan benar keduanya tidak ada hubungan sebab akibat
c. Pernyataan benar alasan salah
d. Pernyataan salah alasan benar
e. Pernyataan dan alasan salah
48. Berikut ini termasuk perkiraan harta tetap yang mengalami penyusutan adalah
(1) tanah (3) pendapatan
(2) perlengkapan (4) peralatan
a. jika 1, 2 dan 3 benar d. jika 4 saja benar
b. jika 1 dan 3 benar e. jika semua benar
c. jika 2 dan 4 benar
49. Pada akhir periode masih harus dibayar beban sewa sebesar Rp 50.000,-. Kejadian tersebut
apabila dibuat ayat jurnal penyesuaian dan dimasukkan dalam neraca saldo setelah
penyesuaian, akan berpengaruh terhadap perkiraan
(1) kas didebet Rp 50.000,-
(2) utang sewa dikredit Rp 50.000,-
(3) beban sewa dikredit Rp 50.000,-
(4) beban sewa didebet Rp 50.000,-
a. jika 1, 2 dan 3 benar d. jika 4 saja benar
b. jika 1 dan 3 benar e. jika semua benar
c. jika 2 dan 4 benar
50. Barang-barang yang dikirimkan kembali kepada penjual, akan dicatat dalam perkiraan-
perkiraan
(1) piutang dagang (3) retur penjualan dan pengurangan harga
(2) hutang dagang (4) retur pembelian dan pengurangan harga
a. jika 1, 2 dan 3 benar d. jika 4 saja benar
b. jika 1 dan 3 benar e. jika semua benar
c. jika 2 dan 4 benar
51. Faktur pembelian tertanggal 20 Juli 1998 menunjukkan hal sebagai berikut:
Harga barang Rp. 1.000.000,-
Ongkos angkut Rp. 100.000,-
Jumlah faktur Rp. 1.100.000,-
Syarat pembayaran 10/10,n/60. Pada tanggal 30 Juli 1998 faktor pembayaran tersebut dibayar.
Transaksi tersebut dibukukan dari jurnal ke buku besar pada perkiraan-perkiraan
(1) hutang dagang diisi debet Rp. 1.100.000,-
(2) potongan pembelian di sisi kredit Rp. 110.000,-
(3) kas diisi kredit Rp. 990.000,-
(4) potongan pembelian di sisi kredit rp. 100.000,- dan kas di sisi kredit
a. jika 1, 2 dan 3 benar d. jika 4 saja benar
b. jika 1 dan 3 benar e. jika semua benar
c. jika 2 dan 4 benar
52. Diterima cek dari Budi, sebesar Rp. 150.000,- di jurnal
a. Budi = Rp. 150.000,-
pada bank = Rp. 150.000,-
b. Kas = Rp. 150.000,-
pada Budi = Rp. 150.000,-
c. Cek = Rp. 150.000,-
pada Budi = Rp. 150.000,-
d. Bank = Rp. 150.000,-
pada piutang = Rp. 150.000,-
e. Cek = Rp. 150.000,-
pada bank = Rp. 150.000,-
53. Persediaan barang dagangan Rp. 1.000.000,- dibukukan
a. neraca akhir setelah debet
b. rugi/laba setelah debet
c. rugi/laba setelah kredit
d. neraca akhir setelah kredit
e. saldo materi sebelah kiri
54. Sebuah mesin dibeli dengan harga rp. 20.000.000,- diperkirakan umur ekonomis 4 tahun dan
nilai residu diperkirakan rp 2.000.000,-. Maka nilai buku akhir tahun kedua dengan penyusutan
metode menurun
a. Rp. 7.200.000,- d. Rp. 3.550.086,-
b. Rp. 6.316.880,- e. Rp. 11.240.000
c. Rp. 7.400.000,-
55. Sebuah mesin fotokopi dibeli dengan harga Rp 10.000.000,- dan sudah disusutkan sebesar
rp. 2.000.000,-. Pada akhir tahun disusutkan pula 10% dari nilai buku, kemudian dicatat pada
perkiraan penyusutan fotokopi sebelah
a. debet Rp. 800.000,- d. kredit Rp. 1.000.000,-
b. kredit Rp. 800.000,- e. kredit Rp. 2.000.000,-
c. debet Rp. 75.000,-
56. Diterima tagihan sebesar Rp 75.000, dibukukan ke buku sebesar Rp 7.500,- kesalahan
tersebut dibetulkan dengan membukukan ke buku kas sebelah
a. debet Rp. 67.500,- d. kredit Rp. 7.500,-
b. kredit Rp. 67.500,- e. debet Rp. 7.500,-
c. debet Rp. 75.000,-
57. Diketahui data sebagai berikut:
Pendapatan Rp. 2.500.000,-
Modal awal Rp. 3.000.000,-
Beban operasional Rp. 450.000,-
Modal akhir Rp. 5.000.000,-,
Maka besarnya modal akhir prive adalah ..
a. Rp. 100.000,- d. Rp. 250.000,-
b. Rp. 150.000,- e. Rp. 50.000,-
c. Rp. 200.000,-
58. Pada saat dibayar perkiraan sewa dibayar di muka akan berada di sebelah kredit
Sebab
Sewa dibayar di muka termasuk perkiraan riil
a. Pernyataan benar alasan benar keduanya menunjukkan hubungan sebab akibat
b. Pernyataan benar alasan benar keduanya tidak ada hubungan sebab akibat
c. Pernyataan benar alasan salah
d. Pernyataan salah alasan benar
e. Pernyataan dan alasan salah
59. Semakin tinggi hutang perusahaan maka kerugian perusahaan akan semakin besar
Sebab
Perhitungan laba/rugi perusahaan selalu melibatkan unsur hutang perusahaan
a. Pernyataan benar alasan benar keduanya menunjukkan hubungan sebab akibat
b. Pernyataan benar alasan benar keduanya tidak ada hubungan sebab akibat
c. Pernyataan benar alasan salah
d. Pernyataan salah alasan benar
e. Pernyataan dan alasan salah
60. Unsur neraca adalah harta, utang, modal dan pendapatan
Sebab
Utang modal dan pendapatan pada akhir tahun memerlukan jurnal penutup
a. Pernyataan benar alasan benar keduanya menunjukkan hubungan sebab akibat
b. Pernyataan benar alasan benar keduanya tidak ada hubungan sebab akibat
c. Pernyataan benar alasan salah
d. Pernyataan salah alasan benar
e. Pernyataan dan alasan salah
61. Yang dimaksud dengan income statement adalah catatan atau laporan tentang
a. Pendapatan perusahaan pada tanggal tertentu
b. pendapatan dan biaya suatu perusahaan selama periode akuntansi
c. biaya dan pendapatan perusahaan untuk tangga tertentu
d. harta dan utang perusahaan untuk jangka waktu tertentu
e. harta dan utang perusahaan pada tanggal tertentu
62. Laporan rugi/laba menyajikan
a. pendapatan, pengambilan pribadi dan beban
b. pendapatan, aktiva dan pengambilan pribadi
c. laba bersih dan pengambilan pribadi
d. aktiva dan pendapatan
e. pendapatan dan beban
63. Modal akhir periode akuntansi sebesar Rp. 75.896.000,-. Pendapatan selama periode tersebut
Rp. 14.375.000 beban usaha sebesar Rp. 7.560.000 dan pengambilan pribadi Rp. 2.700.000,-,
maka jumlah modal awal
a. Rp. 64.781.000,- d. Rp. 70.387.000,-
b. Rp. 65.817.000,- e. Rp. 71.781.000,-
c. Rp. 69.781.000,-
64. Akun beban sewa menunjukkan jumlah Rp. 600.000,- adalah pembayaran sewa kios untuk 5
bulan terhitung mulai tanggal 1 Oktober 2000, maka akun beban sewa ditutup pada tanggal 31
Desember 2000 sejumlah
a. debit Rp. 600.000,- d. kredit Rp. 360.000,-
b. kredit Rp. 600.000,- e. kredit Rp. 240.000,-
c. debit Rp. 360.000,-
65. Tujuan dibuat jurnal penyesuaian adalah untuk
a. membuat debit dan kredit seimbang
b. agar akun-akun yang ada mencerminkan keadaan sebenarnya
c. menambah informasi atas daftar saldo
d. agar laba bersih dapat dikurangi
e. agar jumlah dalam akun-akun dalam buku besar seimbang
66. Perusahaan angkutan Aman membeli bahan habis pakai secara audit dari toko Murah seharga
Rp. 2.000.000,-. Bukti transaksi yang dijadikan dokumen pencatatan perusahaan angkutan
adalah
a. kuitansi yang lembaran aslinya diserahkan kepada toko Murah
b. kuitansi yang diterima dari toko Murah
c. faktur yang dibuat oleh toko Murah
d. copy faktur yang diterima dari toko Murah
e. nota kontan yang dibuat oleh toko Murah
67. Laporan keuangan adalah
a. hasil suatu proses akuntansi
b. laporan mengenai perubahan posisi keuangan perusahaan
c. laporan mengenai harta, utang dan modal perusahaan
d. laporan mengenai pendapatan dan beban perusahaan dalam periode tertentu
e. laporan tentang neraca, perhitungan laba/rugi, laporan perubahan modal, dan laporan lainnya.
68. Dibayar untuk pemasangan iklan di media sebesar Rp. 500.000,-, maka di jurnal
a. Beban gaji Rp. 500.000,-
Kredit iklan Rp. 500.000,-
b. Iklan Rp. 500.000,-
Modal Rp. 500.000,-
c. Modal Rp. 500.000,-
Kas Rp. 500.000,-
d. Beban iklan Rp. 500.000,-
Kas Rp. 500.000,-
e. Beban iklan Rp. 500.000,-
Modal Rp. 500.000,-
69. Jika diketahui harta lancar Rp. 10.645.000,- dan harta tetap Rp. 1.700.000,- modal awal Rp.
2.750.000,- prive Rp. 360.000,- dan laba bersih Rp. 1.855.000,- maka kewajiban dalam neraca
sebesar
a. Rp. 10.210.000,- d. Rp. 9.595.000,-
b. Rp. 8.875.000,- e. Rp. 7.380.000,-
c. Rp. 8.100.000,-
70. Perhatikan data tabel berikut:
ABC
1. Modal bertambah
2. Hutang bertambah
3. Harta tetap 1. Kas berkurang
2. Peralatan berkurang
3. Modal berkurang 1. Hutang berkurang
2. Perlengkapan bertambah
3. Kas bertambah
Diketahui harga beli sebuah perlengkapan Rp. 7.000.000,- dibeli secara kredit dengan uang muka
Rp. 1.500.000,-. Dari matrik di atas faktor-faktor yang mempengaruhi persamaan akuntansi
adalah
a. A1, B2 dan B3 d. A3, B3 dan C2
b. A2, B1 dan C2 e. A3, B3 dan C3
c. A2, B2 dan C1

Akuntansi serimg disebut sebagai bahasa dunia usaha karena .

a. Hanya digunakan di perusahaan.


b. Dipakai oleh pengusaha.
c. Sebagai alat informasi perusahaan.
d. Istilah yang dipakai bernada bisnis.
e. Menyangkut masalah keuangan.

2. Akuntansi yang tujuan utama dibuat untuk kepentingan ekstern, adalah bidang akuntansi......
a. keuangan
b. dagang
c. pemerintah
d. jasa
e. biaya
3. Intern User untuk informasi ekonomi adalah ..
a. karyawan.
b. Pimpinan perusahaan.
c. Pemerintah.
d. Pemilik perusahaan.
e. Kreditur.

4. Informasi Keuangan yang disajikan untuk kepentingan para pemakai laporan diluar perusahaan, sangat berguna
sebagai
a. bahan untuk menyusun perencanaan kegiatan perusahaan
b. bahan untuk mengetahui apakah kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana semula
c. bahan pengendalian perusahaan agar tidak rugi
d. sebagai dasar pertimbangan dalam mengambil keputusan mereka masing-masing
e. dasar untuk megetahui prospek perusahaan di masa yang akan datang

5. Kegunaan Laporan Keuangan perusahan bagi calon kreditur adalah .....


a. Sebagai pertimbangan dalam menanamkan modal.
b. Untuk mengetahui pembagian laba bagi para pemegang saham.
c. Untuk mengetahui besarnya modal perusahaan.
d. Sebagai pertimbangan dalam memberikan kredit.
e. Untuk mengetahui besarnya keuntungan perusahaan.

6. Akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu adalah Akuntan
a. intern
b. pemerintah
c. publik
d. pendidik
e. perusahaan
7. Nilai atau pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan untuk memperoleh suatu aktiva tetap.
Sehingga aktiva tetap tersebut siap digunakan, dinamakan
a. harga faktur
b. harga pembelian
c. harga pengganti
d. harga perolehan
e. harga tunai

8. 1. peralatan 4. pendapatan yang akan diterima


2. perlengkapan 5. beban listrik dan air
3. pitang usaha 6. pendapatan bunga
Yang termasuk kelompok akun harta lancar adalah :
a. 1 , 2 dan 3 d. 2 , 3 dan 4
b. 2 , 4 dan 6
c. 4 , 5 dan 6 e. 3 , 4 dan 5

9. 1. beban iklan diterima dimuka


2. beban listrik terutang
3. beban sewa yang akan diterima
4.. pendapatan bunga
5. beban iklan
6. goodwill
Yang termasuk akun riil adalah
a. 1 , 2 dan 3
b. 1 , 2 dan 4
c. 1 , 3 dan 6
d. 2 , 3 dan 4
e. .2 , 4 dan 5

10. Perhatikan kode berikut:


A B C
211 utang usaha 211 peralatan 121 persekot
sewa
112 modal 112 perlengkapan 113 peralatan
311 gedung 131 modal 212 wesel bayar
Kode akun yang benar adalah :
a. A 112 , B 211 , C 113
b. A 311 , B 131 , C 121
c. A 211 , B 211 , C 121
d. A 211 , B 112 , C 212
e. A 112 , B 112 , C 113

11. Dalam analisis ditentukan akun yang didebit dan akun yang dikredit. Dari pernyataan berikut ini yang bena r
adalah..........
a. Harta dan beban bertambah dikredit.
b. Utang , Modal dan Pendapatan berkurang dikredit.
c. Harta dan Utang bertambah didebit.
d. Modal dan Beban berkurang dikredit.
e. Utang, Modal dan Pendapatan bertambah dikredit.
12. Hubungan antara Harta , Utang dan Modal dapat dilukiskan pada persamaan dasar akuntansi dibawah ini ,
kecuali .......
a. Aktiva = Pasiva.
b. Aktiva = Harta. + Utang
c. Harta = Utang + Modal
d. Utang = Harta - Modal.
e. Modal = Harta - Utang.
13. Ahmad sebagai pemilik perusahan menyetorkan uang tunai kedalam perusahan sebagai modal usaha . Pengaruh
transaksi ini adalah .........
a. Harta bertambah , Utang bertambah.
b. Harta berkurang , Utang berkurang.
c. Harta bertambah , Modal berkurang.
d. Harta bertambah, Modal bertambah.
e. Utang bertambah ,Modal bertambah.
14. Transaksi yang mengakibatkan bertambahnya Harta dan bertambahnya Utang adalah ......
a. Pembayaran utang kepada Ali.
b. Penerimaan piutang dari langganan.
c. Pembelian peralatan secara kredit.
d. Pelunasan Utang kepada Bank.
e. Penerimaan Pendapatan dari langganan secara kredit.
15. Pengeluaran uang sebesar Rp. 800.000,- untuk membayar gaji karyawan menyebabkan ......
a. Aktiva berkurang, Modal berkurang.
b. Aktiva berkurang, Utang berkurang.
c. Utang berkurang , Modal berkurang.
d. Utang berkurang, Modal bertambah.
e. Aktiva bertambah, Modal bertambah.
16. Dibeli peralatan seharga Rp. 500.000,- dibayar Rp. 200.000,- sisanya dibayar kemudian. Pengaruh transaksi diatas
terhadap persamaan akuntansi adalah ....
a. Harta berupa peralatan bertambah Rp. 500.000,-
b. Harta berupa peralatan bertambah Rp. 500.000,- , Harta berupa Kas berkurang Rp. 200.000,-
c. Harta berupa peralatan bertambah Rp. 500.000,- , Harta berupa Kas berkurang Rp. 200.000,- , Utang
berkurang Rp. 300.000,-.
d. Harta berupa peralatan bertambah Rp. 500.000,-, Harta berupa Kas berkurang Rp. 200.000,-
Utang bertambah Rp. 300.000,-
e. Harta berupa peralatan bertambah Rp. 200.000,-
17. Perusahaan menerima pinjaman dari Bank Rp. 10.000.000,- .Pengaruh transaksi ini terhadap persamaan
Akuntansi adalah .....
a. Harta berupa Kas bertambah Rp. 10.000.000,-, Utang usaha bertambah Rp.10.000.000,-
b. Harta beruapa Kas bertambah Rp. 10.000.000,-, Utang usaha berkurang Rp. 10.000.000,-
c. Harta berupa Kas bertambah Rp. 10.000.000,-, Utang Bank bertambah Rp. 10.000.000,-
d. Harta berupa Kas bertambah Rp. 10.000.000,-, Utang Bank berkurang Rp. 10.000.000,-
e. Harta berupa Kas berkurang Rp. 10.000.000,-, Utang Bank berkurang Rp.10.000.000,-
18. Diselesaikan pekerjaan jahit jasa yang diperhitungkan sebesar Rp. 750.000,- baru diterima Rp. 250.000,-
Sisanya diterima kemudian. Dari transaksi ini persamaan akuntansinya ........
a. Kas bertambah RP. 250.000,-, Piutang usaha bertambah Rp. 500.000,- Modal bertambah Rp. 750.000,-.
b. Kas bertambah Rp. 250.000,- , Utang usaha bertambah Rp. 500.000,- Modal bertambah Rp. 750.000.
c. Kas berkurang Rp. 250.000,-, Piutang usaha berkurang Rp. 500.000,- Modal bertambah Rp. 750.000,-
d. Kas bertambah Rp. 500.000,-, Piutang usaha bertambah Rp. 250.000,- Modal bertambah Rp. 750.000,-
e. Kas berkurang Rp. 250.000,-, Utang usaha berkurang Rp. 500.000,- Modal berkurang Rp.750.000,
19. Diketahui sebagian data Perusahaan Jasa Foto copy BAC per 31 Desember 2007 sbb :
Pendapatan jasa foto copy Rp 5.000.000,-
Pendapatan bunga Rp 500.000,-
Beban gaji pegawai Rp 1.000.000,-
Beban perlengkapan foto copy Rp 3.000.000,-
Beban sewa Rp 500.000,-
Beban lain lain Rp 1. 500.000,-
Dari data tersebut akan mengalami...
a. laba Rp 500.000,-
b. rugi Rp 500.000,-
c. laba Rp 1.000.000,-
d. rugi Rp 1.000.000,-
e. laba Rp 1.500.000,-
20. Harta sebesar Rp 24.500.000,- ; utang sebesar Rp 14.500.000,- dan prive pemilik sebesar Rp 1.000.000,-.
Maka besarnya modal akhir adalah

a. Rp 19.000.000,-

b. Rp 20.000.000,-

c. Rp 21.000.000,-

d. Rp 23.500.000,-

e. Rp 25.500.000,-

21. Menerima pendapatan sewa rumah, bukti pencatatannya berupa ...


a. Kwitansi
b. sus kwitansi
c. faktur
d. copy faktur
e. nota kredit
22. Berikut ini adalah fungsi-fungsi jurnal, kecuali...
a. laporan
b. pencatatan
c. instruksi
d. analisa
e. historis
23. Fungai utama dari perkiraan buku besar
adalah ...
a. menghitung perubahan dalam perkiraan
b.instruksi pencatatan
c. pelaporan posisi keuangan
d.menganalisa transaksi
e. pengikhtisaran
24. Faktur asli adalah bukti pencatatan dari
transaksi ...
a. pembelian tunai
b. penjualan tunai
c. pembelian kredit
d. penjualan kredit
e. pengembalian penjualan
25. Membeli kertas-kertas unuk keperluan kantor dengan menyerahkancek No. 432 mengakibatkan
perubahan ...

a. perlengkapan kantor debet, kas kredit

b. kas debit, perlengkapan kantor kredit

c. peralatan kantor debit, kas kredit

d. perlengkapan kantor debit, utang kredit.

e. Perlenkapan kantor debit, cek kredit

26. Penyusutan alat kantor mengakibatkan


perubahan ...
a. modal debit, akumlasi penyusutan alat kantor kredit
b. beban penyusutan alat kantor debit, modal kredit.
c. beban penyusutan alat kantor debit, akumulasi penyusutan alat kantor kredit.
d. akumulasi penyusutan alat kator debit, beban penyustan alat kantor kredit.
e. modal debit, beban penyusutan alat kator kredit.
27. Pengambilan uang perusahaan Rp. 50.000,00 unuk keperluan pemilik perusahaan.Transaksi
tersebut dalam jurnal adalah ...
a. Beban gaji Rp. 50.000,00
Kas Rp. 50.000,00
b. Prive Rp. 50.000,00
Modal Rp. 50.000,00
c. Modal Rp. 50.000,00
Kas Rp. 50.000,00
d. Prive Rp. 50.000,00
Kas Rp. 50.000,00
e. Modal Rp. 50.000,00
Prive Rp. 50.000,00
28.Yang termasuk golongan perkiraan riil dari perkiraan-perkiraan buku besar di bawah ini adalah
a. kas, piutang usaha, utang wesel, modal Ali, beban sewa
b. kas, piutang usaha, pendapatan jasa, utang usaha, modal
c. peralatan,tanah, tang usaha, modal Ali
d. beban gaji, pendapatan jasa, beban bunga
e. perlengkapan, penyusutan aktiva tetap, beban listrik
29. Satu dari beberapa prosedur berikut ini bukan merupakan cara posting ke perkiraan buku besar yang
tepat.
a. memindahkan taggal yang ada di jurnal umum pada kolom tangal di perkiraan yang bersangkutan.
b. mencatat halaman jurnal umum pada kolom ref. Di perkiraan yang bersangkutan.
c. memindahkan jumlah yang di debit dalam jurnal umum ke kolom debit pada perkiraan bentuk saldo 4
kolom.
d. mencatat nomor kode perkiraan ke kolom ref. Pada jurnal umum.
e. memindahkan jumlah yang di kredit dalam jurnal umum ke kolom saldo debit pada perkiraan bentuk saldo
4 kolom.
30. Telah diselesaikan reperasi mobil pelanggan dengan menghasilkan pendapatan Rp. 75.000,00, baru
diterima Rp. 25.000,00. Sisanya 1 bulan kemudian. Dari transaksi tersebut jurnal yang dibuat adalah ...
a. Kas Rp. 25.000,00
Pendapatan reperasi Rp. 25.000,00
b. Kas Rp. 25.000,00
Piutang Usaha Rp. 50.000,00
Pendapatan reperasi Rp. 75.000,00
c. Kas Rp. 75.000,00
Pendapatan reperasi Rp. 75.000,00
d. Pendapat reperasi Rp. 75.000,00
Kas Rp. 25.000,00
Piutang usaha Rp. 50.000,00
e. Modal Rp. 25.000,00
Pendapatan reperasi Rp. 25.000,00
31. Dibeli materai dan perangko Rp. 5.000,00
pencatatan dalam jurnal adalah ...
a. perangko dan mateari Rp. 5.000,00
Kas Rp. 5.000,00
b. peralatan kantor Rp, 5.000,00
Utang usaha Rp. 5.000,00
c. kas Rp. 5.000,00
materai dan perangko Rp. 5.000,00
d. utang usaha Rp. 5.000,00
peralatan kantor Rp. 5.000,00
e. perlengkapan kator Rp. 5.000,00
kas Rp. 5.000,00

32. Jurnal umum


Tgl. Uraian Ref. Debit Kredit
Juni 3 Peralatan Kantor 400.000
Kas
100.000
Utang usaha
300.000
Jurnal tersebut merupakan pencatatan dari transaksi ...
a. pembelian mesin ketik seharga Rp. 400.000,00 baru dibayar Rp. 100.000,00
b. pembelian mesin ketik seharga Rp. 400.000,00 baru dibayar Rp. 300.000,00
c. Pembelian kertas HVS seharga Rp. 400.000,00 baru dibayar Rp. 300.000,00
d. Pembelian kertas HVS seharga Rp. 400.000,00 baru dibayar Rp. 100.000,00
e. Pembelian Filling cabinet seharga Rp. 400.000,00 secara tunai
33. Dibeli dari toko Sumber Waras, Semarang 120 Oli Mesran Super untuk perlengkapan bengkel per 3
bulan. Bukti pencatatan di atas adalah ...
a. copy faktur
b. copy kwitansi
c. cek
d. faktur
e. kwitansi
34. Perhatikan perkiraan-perkiraan buku besar berikut ini ...

1. gaji pegawai

2. iklan dibayar dimuka

3. piutang usaha

4. beban sewa

5. pendapatan jasa

6. utang wesel

Dari data perkiraan tersebut, maka...

a. 1,2,3 dan 6 termasuk golongan perkiraan riil

b. 2,3, 5 termasuk golongan perkiraan riil

c. 1,4,dan 5 termasuk golongan perkiraan riil

d. 3, dan 6 termasuk golongan perkiraan riil

e. 2,3 dan 6 termasuk golongan perkiraan riil

35.
No. 2 Tembusan
Salon Prima
Jl. Musi 35
Probolinggo Telah diterima dari : Sdr. Rachmat
Uang sejumlah : Seratus ribu rupiah
Untuk pembayaran : faktur tanggal 2 Desember 2008, tentan Sewa
dekorasi

Terbilan Rp. 100.000,00

Probolinggo, 15 Januari 2008

Ririn

Bukti transaksi tersebut dicatat dalam jurnal umum ...


a.Kas Rp. 100.000,00
Pendapatan sewa Rp. 100.000,00
b. Beban sewa Rp. 100.000,00
Kas Rp. 100.000,00
c. Kas Rp. 100.000,00
`Piutang usaha Rp. 100.000,00
d. Utang usaha Rp. 100.000,00
Kas Rp. 100.000,00
e. Kas Rp. 100.000,00
Peralatan salon Rp. 100.000,00

36.
Toko ABC
Jl. Raya 13
Probolinggo
=====================================

Probolinggo, 15
Desember 2008
FAKTU R
No. E. 145

Untuk Tuan : Perusahan Mikrolet


Cepat, Surabaya.
No. Nama Barang Harga Jumlah

1 2 Feeling Rp. 200.000,00 Rp. 400.000,00


2 Cabinet Rp. 175.000,00 Rp. 350.000,00
2 mesin tulis
Rp. 750.000,00

Pimpinan Toko ABC


Bukti transaksi tersebut di atas oleh Perusahaan Mikrolet Cepat dicatat dalam buku jurnal umum :
a. peralatan kantor Rp. 750.000,00
kas Rp. 750.000,00
b. peralatan kantor Rp. 750.000,00
Utang usaha Rp. 750.000,00

c. piutang usaha Rp. 750.000,00


peralatan kantor Rp. 750.000,00
d. kas Rp. 750.000,00
peralatan kantor Rp. 750.000,00
e. piutang usaha Rp. 750.000,00
filling Cabinet Rp. 400.000,00
mesin tulis Rp. 350.000,00

37. Bentuk buku besar yang sering digunakan antara lain ...
a. Staffel, two coloumn account, T form
b. Skontro, three coloumn account, T form
c. Staffel, skontro, four coloumn account
d. T form, two coloumn account, single step form
e. Two coloumn account, three coloumn account , four Tgl. Uraian Ref. Debit Kredit
coloumn account Mei 7 Sewa dibayar 14 Rp.
dimuka 11 60.000
Rp.
Kas
38. Perhatikan jurnal umum berikut 60.000
Jurnal Umum Hal: 5

Posting jurnal tersebut kedalam Buku besar adalah .


a. Kas Debit Ref 5 Rp 60 000,00
Sewa dibayar dimuka Kredit Ref 14 Rp 60 000,00
b. Kas debit Ref 11 Rp 60 000,00
Sewa dibayar dimuka Kredit Ref 5 Rp 60 000,00
c. Kas Debit Ref 11 Rp 60 000,00
Sewa dibayardimuka Kredit Ref 11 rp 60 000,00
d. Kas Krdit Ref 5 Rp 60 000,00
Sewa dibayar dimuka Debit Ref 5 Rp 60 000,00
e. Kas Kredit Ref 11 Rp 60 000,00
Sewa dibayar dimuka Debit Ref 11 Rp 60 000,00

39. Berikut Bentuk Buku besar

1. T form
2. Account form / 2 kolom ( skontro )
3. three coloumn account / 3 kolom ( saldo tunggal )
4. four coloumn accoung / 4 kolom ( saldo rangkap )
5. five coloumn account / 5 kolom
6. six coloumn account / 6 kolom
Buku besar yang lajim digunakan adalah.
a. 1, 2, 3, 4
b. 2, 3, 4, 5
c. 3, 4, 5, 6 40. JURNAL UMUM HAL : 01
d. 4, 5, 6, 1 Tgl Perkiraan Ref Debet Kredit
e. 5, 6, 1, 2 Juli
'08 5 Kas Rp 500.000
Piutang usaha Rp 500.000
10 Utang usaha Rp 300.000
kas Rp 300.000

Posting jurnal kedalam buku besarnya adalah


a. Kas No : 111
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Juli
40. perhatikan Jurnal Umum '08 5 Ju01 Rp 500.000 D Rp 500.000

berikut b. Kas No : 111


Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Juli
'08 5 Ju01 Rp 500.000 D Rp 500.000
10 Ju01 Rp 300.000 K Rp 300.000
c. Kas No : 111
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Juli
'08 5 Ju01 Rp 500.000 D Rp 500.000
10 Ju01 Rp 300.000 D Rp 200.000
d. Utang usaha No : 211
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Juli
'08 5 Ju01 Rp 300.000 K Rp 300.000

e. Piutang usaha No : 113


Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Juli
'08 10 Ju01 Rp 500.000 D Rp 500.000
24. Perhatikan transaksi keuangan yang terjadi pada bulan Januari 2012 di Salon Kemayu!
Tanggal 5 di beli perlengkapan salon seharga Rp2.500.000,00barudibayar Rp1.000.000,00
sisanya akan dibayar kemudian. = perlengkapan +, kas -, utang +

7 diterima pembayaran dari pelanggan atas jasa merias pengantin sebesar


Rp2.500.000,00 dari yang seharusnya sebesar Rp5.500.000,00 sisanya akan
diterima dua minggu lagi. = kas +, modal +, piutang +

9 dibayar gaji 2 orang karyawan masing-masing sebesar Rp750.000,00

Transaksi diatas, pencatatan yang benar ke dalam persamaan akuntansi adalah ...

Harta , Utang, Modal

A.
Harta Utang dan Modal
Tgl
Kas Piutang Usaha Perlengkapan Utang Usaha Modal Keterangan

2012 5 (1.000.000,00) - 2.500.000,00 1.500.000,00 -

Jan 7 2.500.000,00 (3.000.000,00) - - 5.500.000,00 Pend. Jasa

9 (1.500.000,00) - - - (1.500.000,00) Beban Gaji

B.
Harta Utang dan Modal
Tgl
Kas Piutang Usaha Perlengkapan Utang Usaha Modal Keterangan

2012 5 (1.000.000,00) - 2.500.000,00 1.500.000,00 -

Jan 7 2.500.000,00 3.000.000,00 - 3.000.000,00 2.500.000,00 Pend. Jasa

9 (1.500.000,00) - - - (1.500.000,00) Beban Gaji

C.
Harta Utang dan Modal
Tgl
Kas Piutang Usaha Perlengkapan Utang Usaha Modal Keterangan

2012 5 (1.000.000,00) - 2.500.000,00 1.500.000,00 -

Jan 7 2.500.000,00 3.000.000,00 - - 5.500.000,00 Pend. Jasa

9 (1.500.000,00) - - - (1.500.000,00) Beban Gaji

D.
Harta Utang dan Modal
Tgl
Kas Piutang Usaha Perlengkapan Utang Usaha Modal Keterangan

2012 5 (1.000.000,00) - 2.500.000,00 1.500.000,00 -

Jan 7 2.500.000,00 3.000.000,00 - - 5.500.000,00 Pend. Jasa

9 (750.000,00) - - - (750.000,00) Beban Gaji

E.
Harta Utang dan Modal
Tgl
Kas Piutang Usaha Perlengkapan Utang Usaha Modal Keterangan

2012 5 (2.500.000,00) - 1.000.000,00 1.500.000,00 -

Jan 7 2.500.000,00 3.000.000,00 - - 5.500.000,00 Pend. Jasa

9 (1.500.000,00) - - - (1.500.000,00) Beban Gaji

25. Berikut adalah bukti transaksi yang dibuat oleh perusahaan jasa Salon Rapi:
Salon Rafika

Jalan Solo No. 4

Jakarta

Telah terima dari : Ibu Anna Mathova

Uang sebesar : Dua ratus lima puluh ribu rupiah

Untuk pembayaran : Jasa perawatan kecantikan atas nama Ibu Anna


Rp250.000,00

Berdasarkan bukti transaksi di atas jurnal yang dibuat oleh Salon Rafika adalah....

A. Pendapatan jasa salon Rp250.000,00 -


Kas - Rp250.000,00

B. Beban jasa salon Rp250.000,00 -


Kas - Rp250.000,00

C. Kas Rp250.000,00 -
Pendapatan jasa salon - Rp250.000,00

D. Piutang Rp250.000,00 -
Pendapatan jasa salon - Rp250.000,00

E. Kas Rp250.000,00 -
Beban jasa salon - Rp250.000,00

26. Sebagian jurnal umum yang dibuat oleh Bengkel BAGUS pada bulan Desember 2011:

Jurnal Umum Hal. 04


Tanggal Akun / keterangan Ref D K

2011 03 Kas Rp800.000,00 -

Desember Pendapatan service - Rp800.000,00

07 Beban listrik Rp300.000,00 -

Kas - Rp300.000,00

12 Kas Rp1.000.000,00 -

Utang Usaha - Rp1.000.000,00

Data saldo per 01 Desember 2011 diketahui sebagai berikut:

Saldo kas Rp6.700.000,00 ======= letak saldonya di sebelah debet


Saldo utang usaha Rp3.400.000,00 ====== letak saldonya di sebelah kredit

Berdasarkan data di atas maka posting ke buku besar yang benar adalah....

A. Kas No : 101
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo

Debit Kredit

01-12-11 Saldo - - 6.700.000 -

03-12-11 - 800.000 - 5.900.000 -

07-12-11 - - 300.000 5.600.000 -

12-12-11 - 1.000.00 - 7.600.000 -


0

B. Kas No : 101
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo

Debit Kredit

01-12-11 Saldo - - 6.700.000 -

03-12-11 - 800.000 - 7.500.000 -

07-12-11 - - 300.000 7.200.000 -


12-12-11 - 1.000.00 - 6.200.000 -
0

C. Utang Usaha No : 201


Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo

Debit Kredit

01-12-11 Saldo - - 3.400.000 -

12-12-11 - - 1.000.000 2.400.000 -

D. Utang Usaha No : 201


Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo

Debit Kredit

01-12-11 Saldo - - - 3.400.000

12-12-11 - - 1.000.000 - 4.400.000

E. Pendapatan Service No : 401


Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo

Debit Kredit

03-12-11 - 800.000 - 800.000 -

27. Sebagian data Neraca sisa biro jasa angkutan Cepat per 31 Desember 2011 adalah sebagai
berikut:
Perlengkapan Rp2.000.000,00
Asuransi dibayar dimuka Rp2.400.000,00
Beban Iklan Rp10.000.000,00
Beban sewa Rp3.600.000,00
Data penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2011:
1) Perlengkapan tersisa digudang senilaiRp500.000,00
2) Premi asuransi dibayar 1 Juli 2011 untuk 2 tahun
3) Tanggal 1 Agustus 2011 dibayar iklan di Harian Suara Indonesia untuk 10 kali
penerbitan, baru diterbitkan 7 kali
4) Sewa Kantor dibayar 2 September 2011 untuk 1 tahun
5) Gaji yang masih harus dibayarRp2.000.000,00
Jurnal penyesuaian yang tepat adalah :
A. Beban Perlengkapan Rp500.000,00
Perlengkapan Rp500.000,00
B. Beban Asuransi Rp1.800.000,00
Asuransi dibayar dimuka Rp1.800.000,00
C. Iklan dibayar dimuka Rp7.000.000,00
Beban Iklan Rp7.000.000,00
D. Sewa dibayar dimuka Rp2.400.000,00
Beban sewa Rp2.400.000,00
E. Utang gaji Rp2.000.000,00
Beban gaji Rp2.000.000,00

28. Data sebagian kertas kerja pada CV. Andalas Servis 31 Desember 2011, sebagai berikut:
L/R Neraca
NSD (pendapatan (harta, utang,
No Ket
dan beban) modal)
D K D K D K
1 Kas 5.000 - - - - 5.000
2 Sewa dibayar dimuka 1.250 - 1.250 - 1.250 -
3 Utang - 500 - - - 500
4 Modal - 8.000 - 8.000 - -
5 Pendapatan service - 4.000 - 4.000 - -
6 Beban gaji 600 - 600 - - -

Penyelesaian akun yang benar pada kertas kerja adalah.

A. 1, 2, dan 3
B.1, 3, dan 4
C.2, 5, dan 6
D. 3, 4, dan 6
E.3, 5, dan 6

29. Data Salon Ayu adalah sebagai berikut:

- Modal 31 Desember 2011 Rp26.500.000,00

- Pendapatan jasa Rp20.000.000,00

- Beban gaji karyawan Rp4.000.000,00

- Beban sewa ruangan Rp2.500.000,00

- Beban air dan listrik Rp1.500.000,00

- Pengambilan pribadi Rp1.000.000,00

Berdasarkan data di atas, maka besarnya modal 1 Januari 2011 adalah.


A. Rp28.000.000,00
B. Rp15.500.000,00
C. Rp13.000.000,00
D. Rp12.000.000,00
E. Rp11.000.000,00

NAMA : NILAI : TANDA TANGAN TANDA TANGAN


WALI : GURU :
.
KELAS :.

KOMENTAR :

ULANGAN HARIAN
1. Jelaskan yang dimaksud APBN
2. Periode berlakunya APBN adalah
3. Jelaskan mekanisme penyusunan sampai disahkannya APBN
4. Anggaran negara harus diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan
pemborosan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektifitas
ekonomi disebut fungsi
5. Anggaran pendapatan menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan
penyelenggaraan pemerintah Negara sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan, disebut fungsi..
6. Sebutkan prinsip penyusunan APBN
7. Sebutkan asas penyusunan APBN
8. Sebutkan jenis penerimaan Negara bukan pajak
9. Semua pengeluaran negara yang dialokasikan untuk daerah dengan
tujuan pemerataan kemampuan antar daerah merupakan salah satu
dana perimbangan yang disebut
10. Dana yang dialokasikan kepada daerah untuk membiayai pelaksanaan
otonomi khusus suatu daerah dinamakan
Kerjakan soal- soal dibawah ini dalam kertas dan dikumpulkan!
1. Perhatikan tabel berikut ini :
Harga Barang Jumlah yang diminta
Rp 150,00 120 unit
Rp 200,00 100 unit
Dari data di atas dapat ditentukan fungsi permintaannya yaitu .....
2. Sepuluh karung beras akan terjual bila harganya Rp 80.000,00 / karung dan 20 karung akan terjual bila
harganya Rp 60.000,00 / karung. Dari data tersebut fungsi permintaannya adalah ....
3. Harga barang X Rp 800,00 perunit jumlah permintaannya 120 unit, setelah harga naik menjadi Rp 750,00
jumlah permintaannya 620 unit. Fungsi permintaannya adalah....
4. Diketahui fungsi permintaan Pd = 41 5Q dan fungsi penawaran Ps = 20 + 2Q, Jika pemerintah mengenakan
pajak t = 7, maka keseimbangan harga (Q,P) sebelum dan setelah pajak adalah .....
5. Tabel penawaran barang Z
Harga Jumlah Penawaran
Rp 75,00 100 unit
Rp 100,00 150 unit
Rp 150,00 250 unit
Berdasarkan data di atas, fungsi penawarannya adalah .....
6. Fungsi permintaan dan penawaran suatu barang Pd = Q + 10 dan Ps = Q + 4 Jika pemerintah menetapkan
pajak Rp 2,00 perunit, keseimbangan pasar setelah pajak adalah ..
7. Tabel harga dan jumlah barang yang diminta :
Harga Jumlah yang diminta
Rp 6.000,00 6 unit
Rp 7.000,00 6 unit
Tentukan elastisitas permintaannya.
NAMA : NILAI : TANDA TANGAN TANDA TANGAN
WALI : GURU :
.
KELAS :.

KOMENTAR :

1. PKP Pak Anton 1 tahun Rp 135.000.000,00, beliau mempunyai 1 istri dan 1 anak. Besar pajak terutang
2. Bila seorang pengusaha memperoleh penghasilan kena pajak sebesar Rp 75.000.000,00, besarnya pajak
terutang adalah .
3. Menurut Undang-Undang No. 17 tahun 2000 tarif pajak penghasilan pribadi dalam negeri adalah sebagai
berikut :

N Penghasilan Tarif
o Pajak
1. Sampai dengan Rp 25 juta 5%

2. Di atas Rp 25 juta Rp 50 juta 10%

3. Di atas Rp 50 juta Rp 100 juta 15%

4. Di atas Rp 100 juta Rp 200 juta 25%

5. Di atas Rp 200 juta 35%


4. Bapak Priambodo mempunyai penghasilan kena pajak sebesar Rp 255.000.000,00 dalam setahun. Jika dihitung
berdasarkan UU No 17 tahun 2000 maka besarnya pajak terutang adalah ..
5. Bila diketahui NJOP untuk perhitungan PBB sebesar Rp125.000.000,00. Nilai jual kena pajak 20% dan
besarnya tariff PBB 0,5%, maka PBB yang harus dibayar adalah .
6. Perseroan Terbatas Parkit memperoleh keuntungan setahun Rp. 125.550.500,00. Berdasarkan UU PPh Pasal
17, besarnya tarif pajak untuk badan usaha sebagai berikut :

Tarif
Lapisan penghasilan kena pajak
Pajak
- Sampai dengan Rp. 10 %
50.000.000,00 15 %
- Rp.50.000.000,00 Rp. 30 %
100.000.000,00
- Diatas Rp.
100.000.000,00
Besarnya pajak terutang PT. Parkit adalah ......
ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT

3.1 Definisi Permintaan Agregat


Permintaan agregat adalah keseluruhan permintaan terhadap barang & jasa oleh
pengguna dalam ekonomi.) Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan
permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat
adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi
pada berbagai tingkat harga.Permintaan agregat dapat ditampilkan dengan menggunakan Kurva
atau tabel yang menunjukkan berbagai jenis barang & jasa yang dibeli secara kolektif pada
tingkat harga tertentu. Kurve permintaan agregat mempunyai slope negatif. .Faktor-faktor yang
menyebabkan Kurva permintaan agregat ber-slope negatif adalah:
a. Efek Kekayaan
Biaya yangdugunakan oleh produsen tergantung pada kekayaan yang dimiliki. Keduanya
memiliki satu hubungan yang positif. (Kekayaan mengacu pada pemegangan uang, saham,
obligasi, rumah serta asset fisik yang lain. Kekayaan yang dimiliki dipengaruhi oleh tingkat
harga)
b. Dampak Harga Bunga
Efek harga bunga ditujukan karena perubahan tingkat haraga mempengaruhi harga bunga. Efek
ini mempengaruhi produksi & investasi
c. Efek Pembelian Asing (Ekspor & Impor)
Jumlah ekspor & impor dalam suatu ekonomi tergantung pada harga Domestic & asing
Kurva permintaan agregat (aggregate demand curve ) adalah kurva yang menjelaskan
hubungan antara jumlah output agregat yang diminta dengan tingkat harga ketika semua variabel
lain dianggap konstan.ada dua cara yang digunakan untuk menurunkan kurva permintaaan
agregat. Pendekatan yang pertama dan yang paling sederhana adalah penekatan teori jumlah
uang dimena permintaan agregat ditentukan semmata-mata oleh jumlah uang. Sementara
pedekatan yang kedua didasarkan pada pengujian perilaku bagian-bagian komponen permintaan
agregat seperti konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah dan ekspor bersih. Pendekatan ini
juga mempertimbangkan peran jumlah uang dalam menentukan permintaan agregat, tetapi tidak
secara lngsung, meleinkan dengan cara mempertimbangkn bagaimana perubahan jumlah uang
mempengaruhi komponen-komponen permintaan agregat.
3.2. Pendekatan Teori Jumlah Uang terhadap Permintaan Agregat
Teori jumlah uang menghubungkan jumlah uang Mdengan jumlah pengeluaran nominal
atas barang dan jasa P X Y dimana P adalah tingkat harga dan Y adalah output riil agregat atau
secara ekuivalen adalah pendapatan riil agregat. Keterkaitan antara jumlah uang dan total
pengeluaran dari barang dan jasa akhir dikemukakan oleh Irving Fisher. Untuk memperoleh
hubungan ini, teori jumlah uang menggunakan konsep percepatan uang (velocity of money ) yaitu
rata-rata jumlah berapa kali per tahun (perputaran) dari satu unit mata uang (misalya rupiah )
yang digunakan untuk membeli barang dan jasa yng diproduksi dalam perekonomian. Percepatan
(velocity-V ) dinyatakan secara lebih jelas sebagai total pengeluaran P xY dibagi dengan jumlah
uang M :
V=

Misalkan PDB nominal (P xY ) dalam setahun adalah Rp.5 triiun, jumlah uang sebesar Rp, 1
triliun, barang dan jasa akhir dalam perekonomian adalah sebanyak 5 kali.
Dengan mengalikan kedua sisi persamaan dengan M, akan didapatkan persamaan
pertukaran (equation of change) yang menghubungkan pendapatan nominal dengan jumlah uang
dan percepatan.
MxV=PxY
Persamaan ini menyatakan bahwa jumlah uang dikalikan dengan berapa kali uang ini digunakan
dalam satu tahun tertentu harus sama dengan pendapatan nominal, yaitu total jumlah nominal
yang dikeluarkan untuk membeli barang dan jasa pada tahun tersebut.
Persamaan pertukaran ini tidak lebih dri satu identitas suatu hubungan yang benar
menurut definisi, dimana persamaan tersebut menyatakan bahwa ketika uang beredar M berubah,
pendapatan nominal ( P x Y) berubah dengan arah yang sama ; kenaikan M misalnya dapat
diimbangi dengan penurunan V yang membiarkan M x V (dan karenanya P x Y) tidak berubah.
Teori jumlah permintaan uang yang dikembangkan oleh Milton Friedman menyatakan
bahwa percepatan berubas sepanjang waktu dalam cara yang dapat diprediksi yang tidak
dihubungkan denagn perubahan uang beredar. Dengan analisis ini, prsamaan pertukaran dibah
menjadi suatu teori mengenai bagaimana pengeluaran agregat ditentukan dan disebut sebagai
teori jumlah uang ( quantity theory of money ). Demgam demikian, teori jumlah uang
menyimpulkan bahwa perubahan pengeluaran agregat terutama ditentun oleh perubahan uang
beredar.
3.3. Menurunkan Kurva Permintaan Agregat
Untuk menentukan permintaan agregat, selain dengan melihat bagaimana uang
memengaruhi jumlah permintaan agregat, kita juga dapat menurunkan kurva permintaan agregat
dengan melihat 4 komponen, yaitu :
1. Pengeluaran konsumen ( customer expenditure )
Yaitu jumlah permintaan akan barang dan jasa konsumen.
2. Pengeluaran investasi yang direncanakan ( planned investment spending )
Yaitu jumlah pengeluaran yang direncanakan oleh perusahaan atas mesin pabrik, dan barang
modal lain yang bar ditambah pengeluaran yang direncanakan atas rumah baru.
3. Pengeluaran pemerintah ( goverment spending )
Yaitu pengeluaran oleh semua jajaran pemerintah atas barag dan jasa .
4. Ekspor bersih (net export )
Yaitu pengeluaran luar negeri bersih atas barang dan jasa domestik, sama dengan ekspor
dikurangi impor.
Maka persamaan permintaan agregat dapat diperoleh :

Dimana :
C = pengeluaran konsumen,
I = pengeluaran investasi
G = pengeluaran pemerintah
NX = ekspor bersih
Pendekatan komponen, seperti pendekatan

teori jumlah menjelaskan bahwa kurva permintaan agregat mempunyai kemiringan menurun,
karena semakin rendah tingkat harga (P ), dengan juml uang nominal yang konstan,
menyebabkan jumlah uang riil ( dalam arti barang dan jasa yang dapat dibeli, M/P ) yang
semakin besar. Semakin besar jumlah uang dalam arti riil (M/P ) yang dihasilkan dan tingkat
harga yang semain rendah menyebabkan suku bunga menurun (i ). Biaya investasi yang murah
untuk membeli modal fisik baru membuat investasi menjadi lebih menguntungkan dan
menstimulasi pengeluaran investasi yang direncanakan. Karena kenaikan pengeluaran investasi

yang direncanakan secara langsung menambah permintaan agregat ( ), tingkat harga yang

lebih rendah mengakibatkan tingkat jumlah output agregat yang diminta lebih tinggi (P

), secara sisematis, persamaan itu dapat dituliskan sebagai berikut :

P M/P i

Mekanisme lain yang menghasilkan kurva permintaan agregat mempunyai kemiringan


yang menurun beroperasi melalui perdagangan luar negeri. Karena tingkat harga yang lebih
rendah, mengakibatkan jumlah uang dalam arti riil yang lebih besar dan menurunkan suku
bunga. Hal ini menyebabkan penurunan nilai aset dollar relatif terhadap nilai mata uang lain.
Nilai dollar yang semakin rendah membuat barang-barang domestik relatif menjadi lebih murah
terhadap barang-barang luar negeri, hal ini menyebakan ekspor bersih meningkat an
meningkatkan permintaan agregat.

P M/P i

3.4. Faktor-Faktor yang Menggeser Kurva Permintaan Agregat


Untuk setiap harga tertentu, kenaikan jumlah uang beredar menyebabkan uang

beredar riil meningkat (M/P ), yang menyebankan kenikan permintaan agregat. Dengan
demikian, kenaikan uang beredar menggeser kurva permintaan agregat ke kanan , hal ini
dikarenakan kenaikan uang beredar akan menurunkan suku bunga dan mendorong pengeluaran
investasi yang direncanakan dan ekspor bersih.Pendekatan komponen menyatakan bahwa faktor
lain juga merupakan penyebab penting bergesernya kurva permintaan agregat.

3.5. Definisi Kurva Penawaran Agregat


Penawaran Agregat (aggregate supply) adalah jumlah barang dan jasa akhir
perekonomian, yang dimintaa pada berbagai tingkat harga yang berbeda.Kurva Penawaran
Agregat adalah kurva yang menggambarkan tentang hubungan antara tingkat harga yang berlaku
dalam ekonomi dan nilai produksi riil atau output (pendapatan nasional rill) yang akan
ditawarkan dan diproduksi oleh semua perusahaan dalam suatu perekonomian.Karena
perusahaan yang menawarkan barang dan jasa memiliki harga fleksibel dalam jangka panjang
tetapi harga kaku dalam jangka pendek, hubungan penawaran agregat yang berbeda; kurva
penawaran agregat jangka panjang (long-run aggregate supply) LRAS dan kurva penawaran
agregat jangka pendek (short-run aggregate supply) SRAS. Dua faktor yang menentukan
penawaran agregat, yaitu keseimbangan di pasar tenaga kerja dan fungsi produksi.
Keseimbangan di pasar tenaga kerja akan menentukan jumlah tenaga kerja yang digunakan
dalam kegiatan memproduksi barang dan jasa. Dan kemampuan dari tenaga kerja ini
menghasilkan produksi nasional tergantung kepada fungsi produksi yang menerangkan hubungan
diantara jumlah tenaga kerja dan faktor-faktor produksi lain untuk mewujudkan produksi
nasional.

3.6. Definisi Kurva Permintaan Agregat Jangka Panjang


Jumlah output yang dapat diihasilkan dalam perekonomian dalam jangka panjang
ditentukan oleh jumlah modal dalam perekonomian, jumlah tenaga kerja yang ditawarkan dalam
tingkat pengerjaan penuh (full employment).beberapa pengangguran tidak dapat dibantu karena
pengangguran bersifat friksional ataupu struktural. Dengan demikian, pada pengerjaan penuh,
pengangguran tidak sama dengan nol, tetapi pada suatu tingkat di atas nol dimana permitaan
tenaga kerja sama dengan penawaran tenaga kerja.
Tingkat pengangguran alamiah (natural rate of employment) adalah dimana
perekonomian bergerak menuju jangka panjang. Tingkat output agregat yang dihasilkan pada
tingkat pengangguran alamiah disebut tingkat output natural (natural rate of output), tingkat
dimana perekonomian berada pada jangka panjang untuk setiap tingkat harga. Dengan demikian
kurva penawaran jangka panjang (long-run aggregate supply-LRAS) adalah vertikal pada
tingkat output alamiah, dinyatakan oleh Yn, sebagaimana digambarkan pada Figur 2.

FIGUR 2.Kurva Penawaran Jangka Panjang

Tingkat Harga LRAS

agregat, P

Yn Output Agregat, Y
Keterangan Figur 2 : jumlah output yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu
merupakan tingkat ouput alamiah (natural ratelevel of output) dalam jangka panjang, sehingga
kurva penawaran agregat jangka panjang LRAS meupakan garis vertikal pada Yn.

3.7 Kurva Permintaan Agregat Jangka Pendek


Karena upah dan harga memerlukan waktu untuk menyesuaikan terhadap kondisi
perekonomian, suatu proses yang dijelaskan dengan mengatakan bahwa upah dan harga bersifat
kaku (sticky), kurva penawaran agregat (AS,1) dalam jangka pendek mempunyai kemiringan ke
atas (Figur 3). Karena tujuan perusahaan memaksimumkan keuntungan, jumlah output yang
ditawarkan ditentukan oleh keuntungan yang dibuat atas setiap unit output. Jika keuntungan
meningkat, lebih banyak output agregat yang akan dihasikan, dan jumah outut yang ditawarkan
akan meningkat, jika keuntungan menurun, lebih sedikit output agregat yang akan dihasilkan,
dan jumlah output agregat yang ditawarkan.
Keuntungan atas suatu unit output sama dengan harga untuk unit tersebut dikurangi
dengan biaya produksinya. Dalam jangka pendek, biaya dari banyak faktor yang masuk ke dalam
produksi barang dan jasa adalah tetap. Karena biaya-biaya ini bersifat tetap dalam jangka
pendek, ketika tingkat harga keseluruhan naik, harga untuk suatu unit output akan meningkat
relatif terhadap biaya produksi dan keuntungan per unti akan meningkat. Karena tingkat harga
yang lebih tinggi menghasilkan tngkat keuntungan yang lebih besar dalam jangka pendek,
perushaan menaikkan produksi dan jumlah output agregat yang ditawarkan meningkat, yang
menghasilkan kurva penawaran agregat jangka pendek yang memiliki kemiringan ke atas.Faktor-
faktor yang mendorong pergeseran kurva permintaan agregat adalah :
1. Jumlah uang yang beredar, M
2. Pengeluaran pemerintah, G
3. Pajak, T
4. Ekspor bersih, NX
5. Optimisme konsumen, C
6. Optimisme dana usaha

3.8. Pergeseran Kurva Penawaran Agregat Jangka Pendek


Jika biaya produksi suatu outpu meningkat, keuntungan atas suatu unit output menurun,
dan umlah output yang ditawarkan pada setiap tingkat harga menurun.
Kesimpulan : Kurva penawaran agregat jangka pendek bergeser ke kiri ketika biaya produksi
meningkat dan ke kanan ketika biaya menurun.
Faktor-faktor yang Menggeser Kurva Penawaran Jangka Pendek
Faktor-faktor yang menyebabkan kurva penawaran jangka pendek bergeser adalah factor
yang mempengaruhi biaya produksi ; (1) tingkat kekakuan pasar tenaga kerja, (2) perkiraan
inflasi, (3) upaya pekerja untuk mendorong upah riil mereka, dan (4) perubahan biaya produksi
yang tidak berkaitan dengan upah (seperti biaya energi). Tiga faktor pertama menggeser kurva
penawaran agregat jangka pendek dengan mempengaruhi biaya upah, faktor keempat
mempengaruhi biaya-biaya produksi lain.

1. Tingkat kekakuan pasar tenaga kerja.


Kekakuan upah riil mengurangi tingkat penemuan pekerjaan dan mempertinggi
pengangguran.Jika perekonomian sedang mengalami kenaikan dan pasar tenaga kerja bersifat
kaku
(Y >Yn ),pemberi kerja mungkin mempunyai kesulitan untuk mempekerjakan tenaga kerja yang
memenuhi mutu dan bahkan mungkin mempunyai kesulitan untuk memelihara tenaga kerjanya
sekarang. Karena permintaan akan tenaga kerja sekarang melebihi penawaran di pasar tenaga
kerja, maka pemberi kerja (perusahaan) akan menaikkakn upah untuk menarik pekerja yang
dibutuhkan dan biaya produksi akan meningkat. Biaya produksi yang semakin tinggi akan
mengurangi keuntungan per unit output pada setiap tingkat harga, dan kurva penawaran agregat
jangka pendek bergeser ke kiri.
Sebaliknya, jika perekonomian mengalami penurunan dan pasar tenaga kerja longgar (Y<
Yn), maka dalam pasar tenaga kerja yang longgar dimana jumlah tenaga kerja yang diminta lebih
kecil daripada jumlah yang ditawarkan , maka upah dan biaya produksi akan menurun, jadi
keuntungan per unit output akan meningkat dan kurva penawaran agregat jangka pendek akan
bergeser ke kanan.

FIGUR 3 Kurva Penawaran Jangka Pendek

Output agregat, Y
2. Perkiraan Tingkat Harga
Kenaikan perkiraan tingkat harga mengakibatkan upah lebih tinggi, yang selanjutnya
menaikkan biaya produksi, menurunkan keuntungan per unit output pada setiap tingkat harga,
dan menggeser kurva penawaran ke kiri.
Maka, kenaikan perkiraan tingkat harga menyebabkan kurva penawaran bergeser ke kiri,
semakin besar perkiraan kenaikan tingkat harga (yaitu, semakin tinggi perkiraan inflasi), maka
semakin besar pergeserannya.
3. Dorongan Upah
Misalkan bahwa para pekerja memutuskan untuk mogok kerja untuk mendapatkan upah
riil yang lebih tinngi dan mereka berhasil mendapatkan upah riil yng lebih tinggi. Maka
dorongan upah oleh para pekerja akan menyebabkan kurva penawaran agregat bergeser ke kiri.
4. Perubahan Biaya Produksi yang Tidak Berhubungan dengan Upah.
Perubahan teknologi dan penawaran bahan-bahan mentah disebut guncangan penawaran
(supply shocks) juga dapat menggeser kurva penawaran agregat. Guncangan penawaran negatif,
seperti pengurangan ketersedian bahan mentah, yang harganya meningkat, akan meningkatkan
biaya produksi dan menggeser kurva penawaran agregat ke kiri dan sebaliknya.
Perkembangan teknologi baru akan menurunkan biaya produksi, dengan menaikkan
produktivitas pekerja hal ini juga dapat disebut dengan guncangan penawaran positif, yang dapat
menggeser kurva penawaran agregat ke kanan.
3.9. Keseimbangan Jangka Panjang dan Jangka Pendek Dalam Analisis Permintaan
Dan Penawaran Agregat
1. Keseimbangan dalam Jangka Pendek
Figur 4 mengilustrasikan keseimbangan jangka pendek dimana agregat yang diminta sama
dengan jumlah ouput yang ditawarkan. Dimana kurva permintaan agregat jangka pendek AD dan
kurva penawaran agregat jangja pendek AS berpotongan dititik E. tingkat keseimbangan output
agregat Y* dan tingkat harga keseimbangan sama dengan P*.Ketika tingkat harga (katakanlah
P)berada di atas tingkat harga keseimbangan P*, maka jumlah ouput yang ditawarkan akan
lebih besar daripada jumlah output yang diminta (kelebihan penawaran). Sebaliknya ketika
tingkat harga (katakanlah P) berada dibawah tingkat harga keseimbangan P*, maka jumlah
output yang diminta lebih besar daripada jumlah output yang ditawarkan (kelebihan
permintaan).

FIGUR 4 Keseimbangan dalam Jangka Pendek


Aggregate price level

Keseimbangan terjadi pada titik E pada perpotongan kurva permintaan agregat AD dan kurva
penawaran agregat jangka pendek AS.

2.Keseimbangan dalam Jangka Panjang


Pada panel (a) Figur 5, keseimbangan awal terjadi pada titik 1, perpotongan kurva
permintaan agregat AD dan kurva penawara agregat awal jangka pendek AS1. Karena tingkat
output keseimbangan Y1 lebih besar daripada tingkat alamiah Yn, pengangguran lebih rendah
daripada tingkat alamiahnya dan kekakuan yang berlebihan terjadi di pasar tenaga kerja.
Kekakuan ini mendorong tingkat upah untuk meningkat, menaikkan biaya produksi, dan
menggeser kurva penawaran agregat AS2. Keseimbangan sekarang berada pada titik 2, dan
output menurun ke Y2. Karena output agregat Y2 masih berada di tingkat alamiah Yn, upah terus
didorong naik dan secara perlahan-lahan menggeser kurva penawaran agregat ke AS3.
Keseimbangan yang dicapai pada titik 3 berada pada kurva penawaran agregat jangka panjang
yang vertical (LRAS) pada Yn dan merupakan keseimbangan jangka panjang. Karena output
tidak ada kecenderungan lebih lanjut bagi kurva penawaran agregat untuk bergeser.
Pergerakan pada panel (a) menunjukkan bahwa perekonomian tidak akan tetap pada
tingkat output yang lebih besar daripada tingkat alamiah karena kurva penawaran agregat jangka
pendek akan bergeser kekiri, meningkatkan tingkat harga dan menyebabkan perekonomian
(kekseimbangan) meluncur naik sepanjang kurva permintaan agregat hingga mencapai titik di
sepanjang kurva penawaran jangka panjang pada tingkat output natural Yn.
Pada panel (b) keseimbangan awal pada titik 1 adalah salah satu dimana output Y1
berada dibawah tingkat alamiah. Karena pengangguran lebih tinggi daripada tingkat alamiahnya,
upah menurun, yang menggeser kurva penawaran agregat jangka pendek ke kanan hingga berada
pada AS3. Perekonomian (keseimbangan) meluncur turun di sepanjang kurva permintaan agregat
hingga mencapai keseimbangan jangka panjang titik 3, yaitu perpotongan kurva permintaan
agregat (AD) dan kurva penawaran agregat jangka panjang (LRAS) pada Yn. Disini
sebagaimana pada panel (a), perekonomian tidak lagi bergerak ketika output telah kembali lagi
ke tingkat alamiah.
Hal yang menonjol dari kedua panel Figur 5 bahwa terlepas dimana output awalnya
berbeda, secara perlahan-lahan output kembali ke tingkat alamiahnya. Sifat ini dijelaskan dengan
mengatakan bahwa perekonomian mempunyai mekanisme koreksi diri ( self-correcting
mechanism).
Pada kedua panel, keseimbangan jangka pendek awal adalah pada titik 1 pada
perpotongan AD dan AS1. Pada panel (a), Y1>Yn sehingga kurva penawaran agregt jangka
pendek terus bergeser ke kiri hingga mencapai AS2, dimana output telah kembali ke Yn. Pada
panel (b), Y1<Yn sehingga kurva penawaran agregat jangka pendek terus bergeser ke kanan
hingga output kembali ke Yn lagi. Dengan demikian dalam kedua kasus, perekonomian
menampilkan suatu mekanisme koreksi diri yang mengembalikannya lagi ke tingkat output
alamiah.
3.10. Penyebab Perubahan Keseimbangan
1. perubahan keseimbangan yang disebabkan oleh guncangan permintaan agregat.
Pada Figur 6 menunjukkan dampak pergeseran ke kanan

dalam kurva permitaan agregat karena adanya guncangan permintaan positif : kenaikan jumlah
uang beredar (M ), kenaikanengeluran pemerintah (G ), dan kenaikan ekspor bersih (NX ),
penurunan pajak (T ), atau kenaikan keinginan konsumen dan perusahaan untuk brbelanja
karena mereka lebih optimis (C , I ). Figur tersebut menunjukkan perekonomian pada awalnya
berada pada keseimbangan jangka panjang di titik 1, dimana kurva permintaan agregat awal AD1
berpotongan degan kurva penawaran jangka pendek AS1, perekonomian bergerak ke titik 1 dan
output maupun harga meningkat. Tetapi perekonomian tidak akan tetap berada pada titik 1 dala
jangka panjang, karena output pada Y1 berada ada tingkat alamiah. Upah akan meningkat,
menaikkan biaya produksi pada semula tingkat harga, dan kurva penaaran agregat jangka pendek
akan bergeser ke kiri ke AS2, dimana perekonomia akan tetap berada. Dengan demikian,
perekonomian (keseimbangan) menggeser kurva permintaan jangka panjang (LRAS) pada Yn.
Meskipun dampak awal jangka pendek dari pergeseran ke kanan kurva permintaan agregat
adalah kenaikan tingkat harga da utput, dampak akhir jangka panjang hanya berupa kenaikan
tingkat harga.

FIGUR 6 Respons Output dan Tingkat Harga terhadap Pergesern Kurva Permintaan Agrgat
Pergeseran kurva permintaan agregat dari ke , menggerakkan perekonomian dari

titik 1 ke titik 1'. Karena > Yn, kurva penawaran agregat jangka pendek mulai bergeser ke

kiri, secara perlhan mencapai , dimana output kembali ke Yn dan tingkat harga
meningkat menjadi

Yn Output Agregat, Y

1. Perubahan Keseimbangan yang Disebabkan oleh Guncangan Penawaran Agregat


Seandainya perekonomian pada awalnya berada pada tingkat output alamiah pada titik 1

ketika kurva penawarn agregat jangka pendek bergeser dari ke pada Figur 7

karena guncangna penawaran negatif (kenaikan harga energi yang tajam, misalnya).
Perekonomian akan bergerak dari titik 1 ke titik 2, dimana tingkt harga meningkat tetapi output
agregat menurun. Keadaan dari harg ayang menngkt, tetapi utput agregat menurun, sebagaimana
digambarkan pada figur 7 disebut sebagai stagflasi.
Meskipun pergeseran ke kiri dalam kurva penawaran agregat jangka pendek pada
awalnya menaikkan tingkat harga dan menurunkan output, dampak akhir adalah bahwa tingkat
harga dan output tidak berubah.

3.11. Pergeseran Kurva Penawaran Agregat Jangka Panjang : Teori Siklus Usaha Rill dan
Histeresis
Teori siklus usaha riil ( rel business cycle theory ) di mana guncangan penawaran
agregrat ( rill ) mempengaruhi tingkat output alamiah Yn. Teori ini memandang guncangan
terhadap selera ( kenginan para pekerja untuk bekerja, misalnya ; teknologi ( produktivitas )
sebagai dorongan dorongan utama di belakang fluktuasi jangka pendek dalam siklus usaha,
karena guncangan guncangan ini mengakibatkan fluktuasi jangka pendek yang substansial
dalm Yn. Sebaliknya, pergeseran kurva permintaan agregat, mungkin akibat dari perubahan
perubahan kebijakan moneter, tidak di pandang sebagai sesuatu yang penting bagi fluktuasi
output agregat. Karena teori siklus usaha riil memandang sebagian besar fluktuasi siklus usaha
sebagai akibat dari fluktuasi tingkat output alamiah, teori ini tidak melihat perlunya kebijakan
aktivis untuk menghilangkan pengguran yang tinggi. Teori siklus usaha riil sangat kontroversial
dan dibatasi oleh perlunya riset intensif
Teori histeresis ( hysteresis ), yaitu pergerakan dari tingkat pengerjaan penuh akibat
pengangguran yang tinggi di masa lalu. Ketika pengangguran meningkat karena penurunan
permintaan agregat yang menggeser kurva AD ke dalam, tingkat pengangguran alamiah
dipandang meningkat di atas tingkat pengerjaan penuh. Hal ini dapat terjadi karena penganggur
menjadi kurang semangat dan gagal untuk mencari pekerjaan atau karena pengangguran menjadi
kurang semangat dan gagal untuk mencari pekerjaan atau karena pemberi kerja enggan untuk
mempekerjakan pekerja yang telah menganggur cukup lama, melihatnya sebagai sinyal bahwa
pekerja tidak diinginkan. Hasilnya adalah bahwa tingkat pengangguran alamiah bergeser ke atas
setelah pengangguran menjadi tinggi dan Yn turun di bawah tingkat pengerjaan penuh. Dalam
situasi ini, mekanisme koreksi diri dalam dapat mengembalikan perekonomian hanya kepada
tingkat pengerjaan penuh. Hanya dengan kebijakan ekspansioner untuk menggeser kurva
permintaan agregat ke kanan dan meningkatkan output agregat tingkat pengangguran alamiah
dapat diturunkan
( Yn dinaikkan ) ke tingkat pengerjaan penuh. Pendukung histeresis kemungkinan besar
mendukung para aktivis, kebijakan ekspansioner untuk mengembalikan perekonomian kepada
pengerjaan penuh.

1. LATAR BELAKANG

Penawaran agregat (aggregat suply) dan permintaan agregat (aggregat demand) sebagai model
analisis dalam teori makro ekonomi, terutama dalam kaitannya dengan bagaimana tingkat harga
ditentukan. Selain itu, juga akan dibahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi dan
menentukan permintaan agregat (AD) dan penawaran agregat (AS).

Dalam analisis AD-AS istilah penawaran agregat mempunyai pengertian yang sedikit berbeda.
Pertama, dalam analisis AD-AS penawaran agregat diartikan sebagai penawaran barang dan jasa
yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dalam suatu Negara. Berarti penawaran agregat
sama dengan barang dan jasa yang ditawarkan (diproduksikan) perusahaan-perusahaan dalam
perekonomian. Perbedaan lainnya, yang merupakan perbedaan yang lebih penting, bersumber
dari ciri pokok konsep tersebut. Dalam analisis AD-AS cirri penawaran agregat dikaitkan dengan
tingkat harga.
1. RUMUSAN MASALAH

2. Apa pengertian dari penawaran agregat?

3. Apa pengertian dari permintaan agregat?

4. Bagaimana keseimbangan jangka pendek pada keseimbangan penawaran dan


permintaan?

5. Bagaimana keseimbangan jangka panjang pada keseimbangan permintaan-penawaran


agregat?

6. Bagaimana permintaan dan penawaran agregat dalam pandangan klasik?

7. Bagaimana permintaan dan penawaran agregat dalam pandangan Keynes?

8. Bagaimana pergeseran kurva permintaan dan penawaran agregat?

9. Penawaran agregat dalam sejumlah pertanyaan?

BAB II

PEMBAHASAN

1. Penawaran Agregat

Adapun yang dimaksud dengan penawaran agregat adalah (aggregate supply,AS) adalah jumlah
seluruh barang akhir dan jasa-jasa di dalam perekonomian yang dijual atau ditawarkan oleh
perusahaan-perusahaan (firms) pada berbagai tingkat harga. Dengan perkataan lain, dapat
dikatakan bahwa penawaran agregat itu pada dasarnya merupakan nilai total dari seluruh barang
akhir dan jasa yang dihasilkan di dalam perekonomian.

Penawaran agregat didalam suatu perekonomian di pengaruhi oleh beberapa factor sebagai
berikut :

Besarnya angkatan kerja (size of the labor force).

Besarnya stok kapital (size of capital stock).

Keadaan atau tingkat teknologi (state of technology).

Tingkat pengangguran alamiah (natural rate of unemployment).

Harga faktor-faktor produksi.


Berkaitan dengan penawaran agregat ini barangkali penting untuk dibedakan antara penawaran
agregat jangka panjang (short-run aggregate supply,SRAS) dan penawaran agregat jangka
panjang (long-run aggregate supplay,LRAS).pengertian yang telah dikemukakan di atas adalah
dalam artian penawaran agregat jangka pendek (short-run aggregate supply). Sedangkan
penawaran agregat jangka panjang( lomg run aggregate supply ) lebih menunjuk kepada jumlah
output riil yang ditawarkan ketika upah dan harga-harga telah disesuaikan sedemikian rupa
sehingga masing-masing perusahaan memproduksi output yang memaksimumkan keuntunganya
dan perekonomian berada pada tingkat kesempatan kerja penuh (full employment level).[1]

1. Permintaan Agregat

Permintaan agregatif adalah seluruh permintaan terhadap barang dan jasa yang terjadi dalam
suatu perekonomian, baik yang berasal dari dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri.

Banyak faktor yang mempengaruhi besarnya permintaan agregatif, diantaranya tingkat harga
secara umu, jumlah uang yang beredar nominal, jumlah obligasi pemerintah, defisit tertimbang
dan pemanfataan tenaga kerja secara penuh dan lain-lain.

Dalam pembahasan ini, akan menganalisis pengaruh perubahan harga secara umum terhadap
permintaan agregatif disini di tunjukkan oleh besarnya pendapatan nasional (Y).

Dengan demikian kurva permintaan agregatif dapat digunakan untuk melihat hubungan antara
tingkat harga dengan besarnya pendapatan nasional.

Perubahan tingkat harga akan mempengaruhi keseimbangan melalui pengaruhnya terhadap


penawaran uang riil. Jumlah penawaran uang riil adalah sebagai berikut :

Ms = Ms

Dimana Ms adalah penawaran uang mnominal dan p adalah tingkat harga. Jelas bahwa kenaikan
tingkat harga akan menurunkan penawaran uang riil dan penurunan tingkat harga umum akan
meningkatkan penawaran uang yang sesungguhnya. Pada ekonomi islam, peningkatan
penawaran uang riil karena penurunan tingka harga akan berakibat meningkatnya jumlah uang
tunai yang di pegang oleh perorangan maupun perusahaan. Oleh karena mereka berkepentingan
untuk mengurangi jumlah uang tunai agar zakat dab biaya lainya yang di kenakan atas penarikan
modalnya dapat di bayar dari keuntungan, bukan dari modal itu sendiri, maka mereka akan
mencairkan tabunganya.

Dengan begitu investasi berhubungan dengan tingkat keuntungan yang di harapkan, dan melalui
proses pengandaan akan meningkatkan pendapatan nasional. Sebagian dari uang yang diiaktifkan
itu mungkin diarahkan kepada peningkatan konsumsi dan ini juga akan menaikkan pendapatan
nasional.[2]
1. Keseimbangan Jangka Pendek Pada Keseimbangan Permintaan-Penawaran
Agregat

Keseimbangan jangka pendek antara penawaran agregat dan permintaan agregat ditunjukkan
dengan gambar sebagai berikut.

Dari gambar diatas terlihat bahwa keseimbangan antara AS dan AD dalam jangka pendek terjadi
pada titik E, yang merupakan titik per-potngan kedua kurva tersebut. Pada tingkat keseimbangan
itu, output = Y N dan tingkat harga =P0. Kalau pereknomian berada pada tingkat harga di atas
tingkat keseimbangan, misalnya P1, maka jumlah output yang ditawarkan pada titik D adalah
lebih besar dari pada output yang diminta pada titik A. Pada kondisi tersebut, artinya pada
tingkat harga P1, orang akan berlomba-lomba untuk menjual lebih banyak barang dan jasa
daripada apa yang ingin dibeli orang lain (dalam kondisi ini terjdi kelebihan penawaran atau
axcess supply), dan harga barang-barang dan jasa akan turun dan oleh karenanya tingkat harga
mencapai tingkat harga keseimbangan yaitu P 0 pada titik E.

Sebaliknya, apabila tingkat harga berada di bawah tingkat harga keseimbangan, misalnya P2,
maka disini akan terjadi ketidakseimbangan dimana jumlah output yang diminta adalah lebih
besar daripada jumlah output yang ditawarkan (artinya terjadi kelebihan permintaan atau Excess
demand).Dalam kondisi yang demikian, tingkat harga akan naik karena orang ingin untuk
membeli banyak barang daripada yang ditawarkan orang lain. Kenaikan harga ini akan terus
berlangsung sampai mencapai kembali tingkat harga keseimbangan (P0) di titik E.5

1. Keseimbangan Jangka Panjang Pada Keseimbangan Permintaan-


Penawaran Agregat

Keseimbangan Jangka Panjang Pendek pada Keseimbangan Permintaan agregat (AD) dan
Penawaran Agregat (AS) ditunjukkan pada gambar berikut. Pada gambar 7.5.a, ditunjukkan
dimana keseimbangan mula-mula terjadi di atas tingkat output natural rate (above full
employment output), yaitu pada titik A, yang merupakan titik perpotongan antara SRAS0 dengan
AD. Karena tingkat output (Y0) keseimbangan lebih besar daripada tingkat output kesempatan
kerja penuh (natural rate,YN) maka pengangguran yang terjadi (actual) akan menjadi lebih kecil
daripada tingkat pengangguran alamiah (natural rate level) dan kekakuan berlebihan (ecxcessive
tightness) terjadi di pasar tenaga kerja. Kekakuan di pasar tenaga kerja tersebut akan mendorong
upah atau biaya tenaga kerja mengalami dan menggeser kurva SRAS ke dalam yaitu ke SRAS1.
Oleh karena itu, keseimbangan kini berada pada titik B dan output turun ke Y1. Karena output
agregat (Y) masih di atas tingkat alamiah yaitu Y1 > Y, maka upah teru menerus naik, yang pada
akhirnya menngeser kurva SRAS ke SRAS2. Keseimbangan tercapai di titik C yaitu pada garis
vertikal YN dan sekaligus merupakan titik keseimbangan jangka panjang. Karena output berada
pada tingkat alamiah, maka tidak akan terdapat tekanan lebih lanjut atas upah untuk naik dan
begitu juga kecenderungan lebih lanjut bagi kurva SRAS untuk bergeser.

Gambar 7.5.a. menunjukkan bahwa perekonomian tidak akan tetap pada tingkat output yang
lebih tinggi daripada tingkat alamiah (natural rate) sebab kurva SRAS akan bergeser ke dalam
(ke kiri), menaikkan tingkat harga, dan menyebabkan perekonomian bergerak ke atas sepanjang
kurva (AD) sampai mencapai titik C pada garis vertical pada tingkat output alamiah (YN), yang
tersebut menunjukkan jumlah output yang ditawarkan di dalam jangka panjang untuk setiap
harga, dan dapatkita sebut sebagai kurva penawaran agregat jangka panjang (LRAS).

Pada gambar 7.5.b, ditunjukkan dimana keseimbangan terjadi di bawah output tingkat alamiah
(below employment output). Karena penganguran actual lebih tinggi dari pada tingkat
penganguran alamiah (natural rate of employment), maka upah akan turun, yang selanjutnya
bergeser kurva SRAS ke luar atau ke kanan sampai mencapai SRAS2. Perekonomian bergerak
turun sepanjang kurva AD sampai mencapai keseimbangan jangka panjangnya yaitu di titik
perpotongan antara kurva ADdan kurva LRAS pada YN. disini seperti halnya pada gambar 7.5.b,
perekonomian akan berhenti ketika output telah kembali lagi ke tingkat alamiah (natural rate).

1. Permintaan-Penawaran agregat dalam pandangan klasik

Model klasik didasarkan pada asumsi bahwa perekonomian beroperasi ibarat sebuah mekanisme
yang dapat melakukan pengaturan, penyesuain, atau koreksi secara otomatis (self-regulating,self
adjusting, atau self- correcting), cenderung bergerak menuju kepada keseimbangan pada
tingkat kesempatan kerja penuh (full employment level). Mengenai factor yang mempengaruhi
permintaan agregat (AD) menurut pandangan kaum klasik secara actual hanyalah faktor jumlah
uang beredar (money supply). Perubahan di dalam permintaan agregat.

Kebijakan fiskal (perubahan di dalam pengeluaran pemerintah dan atau pajak) menurut kaum
klasik tidak mempunyai pengaruh terhadap permintaan agregat dan output. Hal tersebut
disebabkan karena adanya crowding-outeffect dari ekspansi fikal terhadap investasi swasta.
Kenaikan di dalam pengeluaran pemerintah (G) atau penurunan di dalam pajak (T) menurut
kaum Klasik akan menyebabkan tingkat bunga naik, yang pada gilirannya menurunkan investasi
swasta (I), dan bahkan juga pengeluaran konsumsi (C).

Sedangkan menyangkut penawaran agregat (AS), kaum klasik tidak membuat pembedaan antara
kurva penawaran agregat jangka pendek (SRAS) dan kurva penawaran jangka panjang (LRAS).
Bagi kaum klasik hanya ada satu kurva penawaran agregat yaitu kurva peenawaran agregat yang
tegak lurus atau vertical, yang menunjukkan bahwa jumlah output barang atau jasa yangsama
akan ditawarkan berapapun harganya. Dengan perkataan lain, jumlah output barang atau jasa
yang ditawarkan itu tidak bergantung pada tingkat harga. Kurva penawaran agregat kaum klasik
didasarkan pada asumsi bahwa pasar tenaga kerja berada pada kseimbangan dengan kesempatan
kerja (employment) berada dalam kondisi full employment. Dalam pandangan klasik, kurva
SRAS selaulu bergerak ka arah tingkat output full employment untuk berpotongan antara kurva
LRAS. Dengan perkataan lain, keseimbangan di tentukan oleh perpotongan antara kurva AD dan
kurva LRAS.

Dengan perkataan lain, keseimbangan ditentukan oleh perpotonngan antara kurva permintaan
agregat (AD) dengan kurva penawaran agregat jangka panjang (LRAS). Di dalam model makro
ekonomi klasik, keseimbangan terjadi dimana kekuatan permintaan agregat (AD) dan penawaran
agregat (AS) adalah seimbang. Permintaan agregat menurut kaum klasik hanya bergantung pada
tingkat teknologi dan sekaligus merupakan tingkat output atau GNP riil kesempatan kerja penuh
(full employment level of real GNP).
1. Permintaan-Penawaran agregat dalam pandangan Keynes

Di dalam model makro ekonomi Keynes, faktor paling penting yang menentukan tingkat
permintaan agregat (AD) adalah kebijakan fiskal (fiscal policy). Sedangkan kebijakan moneter
atau perubahan dalam jumlah uang beredar (money supply) menurut Keynes pengaruhnya
terhadap permintaan agregat adalah lemah dan bahkan dapat dikatakan tidak ada. dalam model
Keynes, perubahan dalam jumlah uang beredar mempengaruhi permintaan agregat melalui
efeknya atas investasi. Pengaruh uang beredar terhadap investasi bersifat tidak langsung
(indirect), yaitu melalui tingkat bunga. Menurut Keynes, suatu kenaikan di dalam jumlah uang
beredar tidak mepunyai pengaruh yang berarti terhadap penurunan dalam tingkat bunga, dan
tingkat bunga itu sendiri menurut Keynes pengaruhnya terhadap investasi adalah lemah.

Sedangkan berkaitan dengan penawaran agregat, Keynes dan pengikut-pengikutnya (Keynesian)


mengatakan bahwa kurva penawaran agregat jangka pendek (SRAS) adalah horizontal (perfectly
elastic), yang berarti bahwa suatu jumlah output riil akan ditawarkan pada suatu tingkat harga
tertentu. Dengan perkataan lain, perusahaan akan menawarkan berapapun jumlah barang yang
diminta pada tingkat harga yang berlaku. Pemikiran yang melandasi kurva penawaran agregat
Keynes dan pengikutnya (Keynesian) disebabkan oleh terdapatnya penganguran, perusahaan
dapat memperoleh sebanyak mungkin tenaga kerja tingkat upah yang berlaku. Biaya produksi
rata-rata mereka karenanya diasumsikan tidak berubah walau terjaddi perubahan dalam tingkat
outputnya. Mereka menawarkan berapapun yang diminta pada tingkat harga yang berlaku. Kurva
penawaran agregat jangka pendek (short-run aggregate supply curve,SRAS) menurut Keynes
hanya akan bergeser secara perlahan apabila suatu perekonomian berada di luar tingkat
pengangguran alamiah (natural rate of unemployment). Pergeseran yang lamban dari kurva
penawaran agregat jangka pendek menurut Keynes terjadi sebagai akibat dari adanya perubahan
upah dan harga yang lamban (ingat asumsi sticky prices and wages). Menurut model Keynes,
kalau jumlah pengangguran besar (berada di atas natural rate), akan menyebabkan atau
mendorong penyesuain yang sangat lambat di dalam upah relative terhadap harga-harga. Hal
yang sama terjadi apabila jumlah pengangguran berada dibawah tingkat alamiah dimana tekanan
bagi upah untuk meningkatkan lebih cepat kecil sekali.

Secara grafik, pandangan kaum klasik dan Keynes tentang penawaran agregat dan permintaan
agregat, dapat digambarkan sebagai berikut.

Dari gambar A diatas ditunjukkan bahwa permintaan agregat klasik merupakan fungsi dari
jumlah uang beredar (Ms). Dengan perkataan lain, perubahan permintaan agregat (AD) hanya
terjadi perubahan di dalam peubah jumlah uang beredar (money supply). Only monetary factors
shift tha classical agregat demand cruve. sedangkan gambar yang B ditunjukkan bahwa
permintaan agregat (AD) tidak hanya dipengaruhi oleh peubah jumlah uang yang beredar (Ms),
tetapi juga dipengaruhi oleh pengeluaran pemerintah (G0), investasi otonom (I0) dan pajak (T0).
Perbedaan factor penentu permintaan agregat di dalam model Klasik dan Keynes menghasilkan
perbedaan penting di dalam penjelasan mereka menyangkut sumber-sumber instabilitas di dalam
perekonomian dan jenis kebijakan stabilitas yang harus di ambil untuk mengatasi instabilitas
tersebut.
Keynes percaya bahwa instabilitas di dalam permintaaan investasi merupakan penyebab utama
dari fluktuasi siklis di dalam tingkat pendapatan. Perubahan otonom didalam permintaan
investasi yang di sebabkan oleh perubahan di dalam ekspektasi menyebabkan pergeseran di
dalam fungsi permintaan agregat, yang pada giliranya juga mempengaruhi instabilitas di dalam
tingkat harga dan output. Oleh karena itu, kebijakan fiscal menurut Keynes harus digunakan
untuk menciptakan stabilitas dalam permintaan agregat, meskipun permintaan investasi tidak
stabil.

1. Pergeseran Kurva Permintaan Dan Penawaran Agregat

2. Pergeseran Kurva Permintaan Agregat

Efek dari pergeseran ke luar (outward shift) di dalam kurva AD yang disebabkan antara lain oleh
kenaikan didalam jumlah uang beredar (Ms), kenaikan di dalam pengeluaran pemerintah (G),
kenaikan di dalam ekspor netto (Xn), penurunan di dalam pajak (T), atau kenaikan di dalam
kemauan dari konsumen dan dunia bisnis untuk membelanjakan karena mereka menjadi lebih
optimistic (C,I). di tunjukkan oleh gambar 7.6.

2. Pergeseran Kurva Penawaran Agregat

Tidak hanya pergeseran di dalam kurva AD yang dapat menjadi sumber fluktuasi di dalam output
agregat (siklus bisnis), tetapi juga bisa terjadi karena pergeseran di dalam kurva penawaran
agregat. Kurva penawaran agregat dapat bergeser karena factor-faktor yang mempengaruhi biaya
pruduksi, sebagai berikut :

1. Kekuatan Pasar Tenaga Kerja

Ketika output agregat berada di atas tingkat output natural rate (Y > Yn), maka kurva penawaran
agregat (SRAS) akan bergeser ke dalam atau ke kiri ; ketika output agregat berada di bawah
tingkat output alamiah (Y<Yn), maka kurva SRAS akan bergeser ke luar atau ke kanan.

1. Tingkat Harga yang Diharapkan

Perubahan di dalam tingkat harga yang di harapkan (expected price level) akan menyebabkan
kurva SRAS bergeser ke kanan tau ke kiri ; semakin besar kenaikan yang diharapkan di dalam
tingkat harga (yaitu semakin tinggi tingkat harga yang di harapkan), maka semakin besar
pergeseran ke dalam dari kurva SRAS tersebut.

1. Dorongan upah

Keberhasilan para pekerja untuk mendorong upah (wages push) naik juga akan menyebabkan
kurva SRAS bergeser ke dalam (inward shift) atau ke kiri.

1. Perubahan dalam biaya produksi yang tidak terkait dengan upah


Suatu guncangan penawaran yang negatip (negative supply shock) yang menaikan biaya
produksi akan mendorong kurva SRAS bergeser ke dalam atau ke kiri, sementara suatu
guncangan penawaran yang positip (positive supply shock) yang menurunkan biaya produksi
akan menggeser kurva SRAS ke luar.

Dapat di tunjukkan bagaimana respons output agregat dan tingkat harga apabila terjadi
pergeseran kurva SRAS, Misalakan perekonomian mula-mula berada pada tingkat output natural
rate yaitu dititik A. ketika kurva penawaran agregat (SRAS) mebgalami pergeseran dari SRAS0
ke SRAS1 yang disebababkan oleh adanya guncangan penawaran yang negatip (negative supply
shock), maka perekonomian akan bergerak dari titik A ke titik B , dimana tingkat harga naik
tetapi output agregat turun. Situasi dimana harga naik tetapi output Negara turun, disebut dengan
istilah stagflasi (stagflasion) yaitu kombinasi antara stagnasi (pengangguran) dan inflasi yang
tinggi. Ditunjukkan dengan gambar 7.7 berikut.

[3]

1. Penawaran Agregat : Sejumlah Pertanyaan

Teori penawaran agregat adalah teori yang paling kontraversial dan paling lemah diantara semua
teori ekonomi makro yang ada. Kesulitanya adalah sebagai berikut. Dari sudut tinjauan yang
logis dan sederhana, teori klasik mengenai penawaran bahwa pasar tenaga kerja selalu bersifat
bebas dan bahwa output selalu berada pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh adalah
asumsi yang mengada-ada. Betapapun, jika output berada dibawah tingkat penggunaan tenaga
kerja penuh, maka terdapat sejumlah tenaga kerja yang ingin bekerja tetapi tidak dapat
memperoleh pekerjaan. Untuk memperoleh pekerjaan, mereka bersedia menerima upah riil yang
lebih rendah. Kebanyakan ilmu ekonomi mikro menegaskan bahwa pasar berada hampir
mendekati titik keseimbangan (permintaan sama dengan penawaran) dan, jika tidak, sekurang-
kurangnya bergerak menuju titik itu. Dengan demikian, para ekonom memiliki bias karena bisa
menyukai keseimbangan.

1. Output tidak selalu berada pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Tingkat
pengangguran selalu berbeda, dan kadang-kadang sangat tinggi ; seringkali terdapat
sejumlah orang yang ingin bekerja tetapi tidak dapat menemukanya, dan karenanya,
jumlah penawaran tenaga kerja melibihi jumlah yang diminta.

2. Lebih lanjut, kalau output selalu berada pada tingkat pengguanaan tenaga kerja penuh,
maka perubahan jumlah peredaran uang hanya akan mempengaruhi harga, bukan output:
uang selalu bersifat netral. Tetapi perubahan kebijakan moneter seringkali terlihat sebagai
tidak netral. Penurunan pertumbuhan uang secara tajam, misalnya, ketika pemerintah
berusaha memotong tingkat inflasi, seringkali memicu terjadinya resesi. Menyebabkan
terjadinya pertumbuhan output riil secara sangat cepat.

Sebenarnya kebanyakan fakta lebih mendukung kurva penawaran agregat Keynesian ketimbang
pandangan klasik tentang hal yang sama. Kenaikan permintaan agregat, misalnya, yang terjadi
karena terjadi kebijaksanaan fiscal dan moneter yang ekspansioner, dalam jangka pendek lebih
cenderung akan meningkatkan output riil ketimbang harga.
Betapapun, asumsi bahwa harga-harga bersifat tetap, yang mendasari fungsi penawaran
Keynesian cukup merepotkan. Bila harga-harga tetap dan pasar tidak berada pada kondisi
keseimbangan, orang dapat menarik keuntungan dengan mengubah harga. Pada penganggur
bersedia bekerja dengan upah yang lebih rendah dari upah yang diterima oleh orang-orang yang
sekarang sedang bekerja. Para pengusaha sangat senanag menerima tenaga kerja dengan upah
yang lebih rendah. Mengapa majikan dan para pengangguran tidak segera bergabung dan sepakat
dengan tingkat upah yang lebih rendah dan mengatasi masalah pengangguran bersama? Dengan
kata lain, mengapa pasar tenaga kerja tidak bergeser cepat kearah keseimbangan?

Ada dua pendekatan yang dikenal dalam menerangkan dekatnya hubungan jangka pendek antara
upah dan harga, ketidaknetralan uang dalam jangka pendek dan tingkat pengangguran yang
tinggi yang sangat variabel, berikut pembahasan yang lebih sistematis :

Pendekatan aliran Keynesian modern

Pendekatan Keynesian yang asli mengasumsikan bahwa upah bersifat tetap. Teori Keynesian
modern menegaskan bahwa tingkat upah dan harga berubah dengan cukup lambat, tetapi
bukanya bersifat tetap. Kurva penawaran agregat dianggap hampir datar dalam jangka pendek
dan mendekati vertical dalam jangka panjang. Perhatian terutama tertuju pada upah dan proses
penyesuaianya untuk menjelaskan mengapa penyesuaian tidak segera terjadi atau paling tidak
mengapa ia tidak cepat.

Pendekatan klasik baru

Pendekatan-pendekatan klasik modern siap untuk mengasumsikan bahwa pasar tidak selalu
berada dalam kondisi keseimbangan. Sebaliknya pendekatan-pendekatan klasik baru menganut
asumsi yang berlawanan dengan itu. Kita telah mengembangkan satu dari pendekatan klasik
baru,yakni pendekatan keseimbangan harapan yang rasional, yang kita gunakan untuk fungsi
penawaran lucas.

Pendekatan ini seringkali disebut pendekatan keseimbangan informasi pasar yang tidak
sempurna. Sebagaimana yang telah kita lukiskan dalam bagian sebelumnya, ia tidak menegaskan
bahwa orang mau melakukan kesalahan yang sangat tolol dalam memutuskan lamanya waktu
untuk bekerja dan jumlah output yang mereka hasilkan. Sebaliknya orang berusaha melakukan
yang terbaik untuk memahami situasi kalau mereka menyadari bahwa mereka tidak memiliki
informasi yang di perlukan untuk membuat keputusan yang tepat.[4]

Tahun 2014 Ekonomi Indonesia Terancam Lebih Terpuruk

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA Direktur Indonesia for Global Justice (IGJ), Riza


Damanik menduga tahun 2014 mendatang keadaan ekonomi Indonesia bisa jadi akan sangat
memprihatinkan. Bisa jadi krisis tersebut terasa lebih menyakitkan ketimbang krisis 1998 lalu.

Dalam acara Refleksi 2013 dan Proyeksi 2014 di kantor IGJ, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa
(24/12/2013) Riza mengatakan proyeksi perekonomian Indonesia tahun depan bisa dinilai dari
permasalahan subsidi energi yang tidak kunjung tuntas. Tahun depan dianggarkan subsidi energi
sebesar Rp 282,1 triliun, dan hal itu merupakan alokasi terbesar Anggaran Penerimaan dan
Belanja Negara (APBN).

Padahal Indonesia masih mempunyai utang yang pada Oktober lalu tercatat masih Rp 915,175
triliun, dan posisi utang luar negeri pemerintah mencapai USD 123,212, yang seluruhnya harus
dibayar dengan dolar.

Di tengah-tengah usaha Indonesia membayar cicilan utang dan bunganya, nilai tukar dolar AS
terhadap rupiah kembali meroket, bahkan hingga menyentuh angka Rp 12.000.Keadaan itu
membuat utang Indonesia membengkak menjadi sekitar Rp.1.478,544 triliun utang luar negri dan
Rp.915,175 triliun utang dalam negeri. Total utang Indonesia mencapai Rp.2.393,719 triliun.

Hal paling membahayakan adalah negara semakin tenggelam dalam cengkraman bangsa lain
karena masalah utang, katanya. Riza melanjutkan, utang luar negeri semakin membengkak
lantaran nilai tukar rupiah terhadap dolar semakin merosot. Tetapi, ungkap dia, pemerintah justru
mengambil solusi untuk menutup pengeluaran dengan cara semakin memperbanyak utang luar
negeri maupun dalam negeri.

Sepanjang tahun 2013 masyarakat juga disuguhkan dengan defisit perdagangan. Sepanjang
Januari-Oktober 2013 tercatat defisit perdagangan mencapai 6,36 miliar USD, dan sebagian
besar disebabkan oleh impor migas.Selama orde baru itu tidak ada defisit, termasuk tahun 1998.
Jadi bisa jadi krisis nanti itu akan lebih parah, ujarnya.

Di tengah-tengah krisis tersebut, Indonesia terus meratifikasi berbagai kesepakatan untuk


meliberalisasi diri. Terakhir adalah kesepakatan World Trade Organization (WTO) yang
mengharuskan Indonesia memangkas kepabeanan impor pangan.

Padahal petani selama ini bisa disebut kurang disubsidi, sehingga bukan tidak mungkin produk-
produk impor tersebut nantinya akan membuat petani lokal babak-belur, dan mengancam
kedaulatan pangan Indonesia.

Riza mengatakan rezim yang akan memimpin Indonesia mulai tahun 2014 harus memiliki
komitmen tinggi untuk memperkuat kedaulatan ekonomi nasional Indonesia. Hal itu bisa
dilakukan dengan melakukan evaluasi terhadap perjanjian perdagangan dan inverstasi
internasionl.

Termasuk mengambil langkah dalam pembatalan terhadap perjanjian yang memberi implikasi
buruh terhadap ekonomi Indonesia, tutur Riza. Rezim baru juga harus mendukung peningkatan
produktivitas pangan nasional dengan dukungan politik anggaran yang por terhadap pertanian,
perikanan dan usaha kecil menengah, ujar Riza.[5]

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
Penawaran agregat adalah (aggregate supply,AS) adalah jumlah seluruh barang akhir dan jasa-
jasa di dalam perekonomian yang dijual atau ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan (firms)
pada berbagai tingkat harga.Permintaan agregatif adalah seluruh permintaan terhadap barang dan
jasa yang terjadi dalam suatu perekonomian, baik yang berasal dari dalam negeri maupun yang
berasal dari luar negeri.Permintaan dan penawaran agregat dibedakan menjadi 2 yaitu jangka
panjang dan jangka pendek.

Sedangkan menyangkut penawaran agregat (AS), kaum klasik tidak membuat pembedaan antara
kurva penawaran agregat jangka pendek (SRAS) dan kurva penawaran jangka panjang (LRAS).
Kurva penawaran agregat kaum klasik didasarkan pada asumsi bahwa pasar tenaga kerja berada
pada keseimbangan dengan kesempatan kerja (employment) berada dalam kondisi full
employment. Sedangkan kurva penawaran agregat jangka pendek (short-run aggregate supply
curve,SRAS) menurut Keynes hanya akan bergeser secara perlahan apabila suatu perekonomian
berada diluar tingkat pengangguran alamiah (natural rate of unemployment).
Jawaban OSN Bidang Ekonomi tingkat Kab/Kota 2009
Menurut Crew KompAk SMA 3 Palopo, jawaban kami sbb:

* Nomor 04 tidak ada option yang benar, jawabannya adalah :


Q = -0.004 P + 280

01.E 02.E 03.C 04.- 05.D 06.A 07.C 08.A 09.B 10.C
11.C 12.E 13.D 14.D 15.B 16.A 17.B 18.C 19.C 20.D
21.B 22.E 23.C 24.D 25.D 26.B 27.E 28.B 29.C 30.D
31.B 32.D 33.C 34.A 35.C 36.B 37.B 38.A 39.D 40.C
41.E 42.A 43.A 44.B 45.B. 46.D 47.C 48.A 49.B 50.B

Anda mungkin juga menyukai