AlKhuder )
June 1, 2015 Pemilik BlogLeave a comment
Munduu lidtu
Waharful miimi taraaqasa bifamii
Fayudaaibuni wayuaanisu qalbi fizzulamii
Munduu lidtu
Waharful miimi taraaqasa bifamii
Fayudaaibuni wayuaanisu qalbi fizzulamii
Air dan zat terlarut yang diserap akar diangkut menuju daun akan dipergunakan sebagai bahan fotosintesis yang hasilnya
berupa zat gula/ amilum/ pati. Pengangkutan hasil fotosintesis berupa larutan melalui phloem secara vaskuler ke seluruh bagian
tubuh disebut translokasi.
Untuk membuktikan adanya pengangkutan hasil fotosintesis melewati phloem dapat dilihat dari pada proses
pencangkokan. Batang yang telah kehilangan kulit (phloem) mengalami hambatan pengangkutan akibat terjadinya timbunan
makanan yang dapat memacu munculnya akar apabila bagian batang yang terkelupas kulitnya tertutup tanah yang selalu basah.
Beberapa tumbuhan menyimpan hasil fotosintesis pada akarnya atau batangnya. Pada umumnya jaringan phloem
tersusun oleh 4 komponen, yaitu :
- buluh tapis
- sel pengiring
- parenkim phloem
- serabut-serabut
Persyaratan Umum
1. Mengisi form registrasi dan melakukan pembayaran sesuai dengan kesepakatan
yang telah disepakati.
2. Peserta terdaftar sebagai siswa SMA/MA sederajat yang ada di Barlingmascakeb
dibuktikan dengan menunjukkan Kartu Pelajar atau surat keterangan dari Kepala
Sekolah.
3. Peserta adalah tim yang terdiri dari 3 (tiga) siswa dan 1 (satu) guru pendamping
dan setiap sekolah boleh mengirimkan > 1 tim
4. Tiap tim wajib mengirimkan 1 (Leader) dan Guru pendamping untuk dapat
menghadiri Technical Meeting.
5. Peserta yang tidak hadir pada saat Technical Meeting wajib menerima semua
keputusan yang telah disepakati.
6. Mata pelajaran yang diujikan dapat diunduh di
7. Membayar biaya Pendaftaran IDR 200.000 per Tim.
Alur Pendaftaran
1. Pendaftaran dibuka terhitung tanggal 1 oktober 2016 sampai dengan tanggal 31
oktober 2016
2. Peserta dapat mengunduh dan melengkapi formulir pendaftaran yang telah
disediakan panitia di www ..
3. Setelah mengisi formulir pendaftaran dapat mengirimkan kembali formulir
beserta scan bukti kartu identitas ( kartu pelajar semua peserta atau surat
rekomendasi dari kepala sekolah) ke alamat email
4. Peserta melakukan pembayaran pendaftaran paling lambat tanggal 31 oktober
2016 melalui via transfer ke Bank BRI No.Rek: 3112-01-022833-53-2 a.n
Khikmatun Oktafianti atau datang langsung ke Sekre HMPE ( Gedung A202 FEB
UNSOED).
5. Setelah melakukan pembayaran, peserta diharapkan melakukan konfirmasi
pembayaran ke panitia, dengan format: nama sekolah_asal daerah_nama ketua
tim
Kirimkan ke: Dwi Niti, 089514814378 atau Khikmatun, 08978875572
6. Pada saat Technical Meeting Sabtu, 5 November 2016, peserta diwajibkan
membawa:
i. Bukti pembayaran (Payment Slip)
7. Setelah mengirimkan email registrasi peserta, dalam kurun waktu 1x24 jam
peserta akan mendapatkan email balasan yang membuktikan bahwa peserta telah
terdaftar dalam kegiatan ini.
Pasar Kerja Sama Barlingmascakeb
PELAKSANAAN pasar lelang forward komoditas agroregional manajemen Barlingmascakeb
(Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Ke- bumen) periode XV pada Rabu, 15 Juli 2009
telah berhasil membukukan transaksi sebesar Rp 18,764 miliar.
Transaksi tersebut di antaranya beras, jagung, cengkeh, kopi, gula kelapa, kentang, cabe, sayur-
mayur, empon-empon, kacang tanah, kopra, minyak goreng, gabah, kencur dan kotoran kambing
(bribil).
Pembeli datang dari Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Pekalongan, Pontianak, Makasar,
Pemalang dan Indramayu. Rencananya Pasar Lelang ke depan akan menghadirkan pembeli dari luar
negeri.
Pelaksanaan pasar lelang komoditas agro Barlingmascakeb saya rintis pada 2004 ketika saya
menjabat sebagai Regional Manager. Awalnya hanya mentransaksikan beras, gula kelapa, dan sayur
mayur. Rintisan awal, selama empat kali mengadakan pasar lelang agro, transaksi yang dibukukan
hanya Rp 16,2 miliar. Namun pada pelaksanaan satu kali pasar lelang saat ini mampu membukukan
Rp 18,76 miliar.
Dan yang lebih menarik telah ditransaksikan kotoran kambing (bribil) mencapai Rp 500 juta. Ini
berarti, selama lima tahun pelaksanaan pasar lelang komoditas agro telah memberikan kemajuan
hasil yang berarti.
Model pasar lelang komoditas agro yang dilaksanakan kiranya dapat dijadikan contoh lembaga kerja
sama antardaerah lainnya di Jawa Tengah, misalnya wilayah pantura, bersama Sapta Mitra Pantura
(Kota Pekalongan, Tegal, Kabupaten Tegal, Pekalongan, Batang, Brebes, dan Pemalang), wilayah Solo,
melalui Subosukowonosraten (Kota Solo, Kabupaten Boyolali, Sukoarjo, Wonogiri, Sragen dan Klaten).
Model tersebut cocok untuk diterapkan di lembaga kerja sama di Jawa Tengah, dengan alasan sebagai
implementasi dari semboyan Gubernur. Mbangun desa dimaksudkan pemberdayaan petani melalui
pengembangan jaringan pasar untuk komoditas agro.
Jaringan Pasar Pengembangan jaringan pasar dapat dimulai dari pasar lelang. Pasar lelang adalah
tempat bertemu penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi dengan sistem lelang. Lelang
dilakukan dengan sistem terbuka, yaitu cara penawaran dilakukan secara langsung, lisan, dan terbuka
sehingga mekanisme pembentukan harga dilaksanakan secara transparan.
Dalam pasar lelang menggunakan perdagangan beli di muka (forward trading), yaitu perjanjian jual
beli komoditas dalam jumlah, mutu, dan tempat penyerahan tertentu. Penyerahan barang secara fisik
dilakukan di kemudian hari dan harga komoditas akan terbentuk jauh hari sebelum panen. Petani
akan memperoleh kepastian harga sebelum panen, sehingga risiko rugi akibat harga jatuh pada saat
panen dapat dikurangi (hedging).
Pengembangan jaringan pasar selanjutnya melalui pembangunan pasar induk yang bertujuan
mempertemukan secara fisik antara penjual lokal dengan pembeli antarkota maupun antarprovinsi
dalam kuantitas/ jumlah yang besar. Pasar induk ini akan lebih efektif jika dapat memasarkan potensi
lokal dari beberapa kabupaten/ kota di sekitarnya.
Pengembangan Lanjutan Secara umum potensi unggulan daerah di Jawa Tengah pada umumnya
pertanian, perkebunan, perikanan, kerajinan, pertambangan, industri makanan serta pariwisata.
Namun potensi unggulan tersebut saat ini belum terakses ke pasar dengan baik. Hal ini disebabkan
belum optimalnya dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan terbatasnya sumber daya manusia
di daerah, terutama pada aspek pendanaan, teknologi produksi, pengemasan dan akses pasar.
Pengertian pasar pada umumnya adalah suatu tempat untuk menstimulus dan menunjang proses
tukar-menukar antara kepentingan permintaan dan penawaran. Dalam terminologi pasar sendiri
terbagi menjadi dua, yaitu, pasar komersial yang bertujuan meningkatkan keuntungan dan pasar
nonprofit, yang bertujuan meningkatkan efisiensi.
Namun karena konsep pasar kerjasama antardaerah lebih mengarah pada perolehan keuntungan
jangka panjang melalui efisiensi, maka konsep pasar pada kerjasama antardaerah ditujukan pada
perbaikan kondisi perekonomian regional secara menyeluruh.
Konsep pasar kerjasama antardaerah diharapkan dapat memposisikan daerah dalam perekonomian
yang semakin dinamis dalam perkembangan dunia usaha. Beberapa manfaat pasar kerjasama antar
daerah, diantaranya:
Pasar kerja sama antardaerah pada hakikatnya merupakan sarana untuk menciptakan konsep inovatif
dalam rangka meningkatkan, mempertahankan, dan mengembangkan kekuatan perekonomian daerah
dalam satu wadah kerja sama pembangunan antardaerah.
Pasar kerja sama antar daerah juga dapat diartikan sebagai instrumen untuk mengatur dan
mengaplikasikan proses potensi daerah dalam batas-batas otoritas tertentu yang dilakukan bersama
unsur-unsur lokal terkait.
Upaya penguatan yang dimaksud pada umumnya menyangkut aspek ekonomi, citra, dan identitas
daerah. Secara khusus pasar kerja sama antardaerah menitikberatkan pada perbaikan kemampuan
bersaing dalam menarik investasi (competitive advantage).
Oleh karena itu keberhasilan pasar kerjasama antardaerah dapat diukur dari peningkatan
perekonomian daerah yang ditandai dengan pertumbuhan jumlah dan nilai investasi. Aplikasi lebih
jauh adalah tercapainya efisiensi dalam pemanfaatan sinergi. (80)
STRATEGI PENGEMBANGAN POTENSI LOKAL BANJARNEGARA
Dengan telah diresmikannya gedung DEKRANASDA (Dewan Kerajinan Nasional
Daerah) Kabupaten Banjarnegara pada tanggal 10 Pebruari 2015 oleh Bupati
Banjarnegara menandakan kesiapaan Pemerintah Daerah dalam pengembangan sektor
ekonomi kreatif . Pemanfaatan gedung baru tersebut diharapakan sebagai wadah berbagai
produk kerajinan kreasi masyarakat yang mampu menjembatani produsen dan konsumen
serta pembeli dalam skala besar.
Tujuan pembangunan ekonomi pada umumnya adalah peningkatan pendapatan riil per kapita
serta adanya unsur keadilan atau pemerataan dalam penghasilan dan kesempatan berusaha.
Dengan mengetahui sasaran dan tujuan pembangunan, serta kelemahan dan kelebihan yang
dimiliki oleh suatu daerah, maka strategi pengembangan potensi yang ada akan lebih terarah dan
strategi tersebut akan menjadi pedoman bagi pemerintah daerah yang akan melaksanakan
kegiatan usaha didaerah yang bersangkutan.
Dalam penerapan strategi pembangunan ekonomi daerah, tentunya peran pemerintah cukup
penting dan menonjol, paling tidak ada beberapa peran yang dapat dijalankan oleh pemerintah
dalam pembangunan ekonomi daerah.
Pertama, sebagai pelopor dan koordinator dalam pemanfaatan sumber daya ekonomi. Sebagai
pelopor, pemerintah daerah melalui BUMD, dituntut untuk mempelopori penggalian sumber
daya alam yang bernilai ekonomis yang belum tersentuh oleh pihak lain. Selain itu, pemerintah
daerah harus mengkoordinasikan di antara berbagai pihak yang mengusahakan pemanfaatan
sumber daya ekonomi yang dimiliki daerah. Sebagai koordinator pemerintah daerah harus dapat
melibatkan dan mengkoordinasikan berbagai dinas terkait, pengusaha swasta, UMKM (usaha
mikro, kecil dan menengah) serta masyarakat dalam pemanfaatan sumber daya ekonomi daerah,
hal ini terkait dengan telah diresmikannya gedung baru DEKRANASDA (Dewan Kerajinan
Nasional Daerah) yang diharapkan sebagai wadah berbagai produk kerajinan kreasi masyarakat
yang bertujuan menjembatani produsen dan konsumen .
Kedua, sebagai intrepereneur pemerintah daerah dituntut untuk terlibat secara aktif dan
inovatif dalam mendorong aktivitas dan kreatifitas menjalankan bisnis di daerah. Banyaknya
potensi sosial budaya di masyarakat Banjarnegara merupakan asset yang perlu untuk digali
sebesar-besarnya, seperti kegiatan sosial masyarakat dan kesenian tradisional yang unik dari
berbagai daerah di wilayah Banjarnegara, contohnya Nyadaran Gede, Gugur gunung, tari
Amplang, Ebeg, Rodad, Jepin, Dayak dll, kalau dikemas secara profesional merupakan suguhan
yang mempunyai nilai jual yang menarik seperti kegiatan Dieng Culture Festival.
Ketiga, sebagai stimulator dan fasilitator. Pemerintah harus dapat merangsang investor untuk
masuk ke daerahnya guna pemanfaatan sumber daya di daerahnya dengan memberikan berbagai
insentif fiskal, mempermudah proses perijinan, pembangunan berbagai infrastruktur yang
dibutuhkan, serta menjaga kondisi ekonomi makro daerah secara kondusif. Dengan sistem one
stop service ( sistem pelayanan satu pintu) yang diberlakukan akan sangat merangsang minat
para investor untuk berinvestasi, dan tidak menyulitkan proses perijinan.
Pemerintah daerah dan pengusaha adalah dua kelompok yang paling berpengaruh dalam
menentukan corak pertumbuhan ekonomi daerah. Pemerintah daerah, mempunyai kelebihan
dalam satu hal, dan tentu saja keterbatasan dalam hal lain, demikian juga pengusaha. Sinergi
antara keduanya untuk merencanakan bagaimana ekonomi daerah akan diarahkan perlu menjadi
pemahaman bersama. Pemerintah daerah mempunyai kesempatan membuat berbagai peraturan,
menyediakan berbagai sarana dan peluang, serta membentuk wawasan orang banyak. Pengusaha
mempunyai kemampuan mengenali kebutuhan orang banyak dan dengan berbagai inisiatifnya,
memenuhi kebutuhan itu. Aktivitas memenuhi kebutuhan itu membuat roda perekonomian
berputar, menghasilkan gaji dan upah bagi pekerja dan pajak bagi pemerintah. Dengan pajak,
pemerintah daerah berkesempatan membentuk kondisi agar perekonomian daerah berkembang
lebih lanjut.
Pemerintah daerah dalam mempertahankan keberlanjutan pembangunan ekonomi daerahnya
agar membawa dampak yang menguntungkan bagi penduduk daerah perlu memahami bahwa
manajemen pembangunan daerah dapat memberikan pengaruh yang baik guna mencapai tujuan
pembangunan ekonomi yang diharapkan. Bila kebijakan manajemen pembangunan tidak tepat
sasaran maka akan mengakibatkan perlambatan laju pertumbuhan ekonomi. Maka manajemen
pembangunan daerah mempunyai potensi untuk meningkatkan pembangunan ekonomi serta
menciptakan peluang bisnis yang menguntungkan dalam mempercepat laju pertumbuhan
ekonomi daerah.
Prinsip-prinsip manajemen pembangunan yang pro-bisnis adalah antara lain sebagai berikut.
1. Menyediakan Informasi kepada Pengusaha
Pemerintah daerah dapat memberikan informasi kepada para pelaku ekonomi di daerahnya
ataupun di luar daerahnya kapan, dimana, dan apa saja jenis investasi yang sesuai dengan
kebutuhan pembangunan yang akan datang. Dengan cara ini maka pihak pengusaha dapat
mengetahui arah kebijakan pembangunan daerah yang diinginkan pemerintah daerah, sehingga
dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam menentukan dalam kegiatan apa usahanya
akan perlu dikembangkan. Pemerintah daerah perlu terbuka mengenai kebijakan
pembangunannya, dan informasi yang diterima publik perlu diupayakan sesuai dengan yang
diinginkan.
2. Memberikan Kepastian dan Kejelasan Kebijakan
Salah satu kendala berusaha adalah pola serta arah kebijakan publik yang berubah-ubah
sedangkan pihak investor memerlukan ada kepastian mengenai arah serta tujuan kebijakan
pemerintah. Strategi pembangunan ekonomi daerah yang baik dapat membuat pengusaha yakin
bahwa investasinya akan menghasilkan keuntungan di kemudian hari. Perhatian utama calon
penanam modal oleh sebab itu adalah masalah kepastian kebijakan. Pemerintah daerah harus
menghindari adanya tumpang tindih kebijakan jika menghargai peran pengusaha dalam
membangun ekonomi daerah. Ini menuntut adanya saling komunikasi diantara instansi-instansi
penentu perkembangan ekonomi daerah. Dengan cara ini, suatu instansi dapat mengetahui apa
yang sedang dan akan dilakukan instansi lain, sehingga dapat mengurangi terjadinya kemiripan
kegiatan atau ketiadaan dukungan yang diperlukan.
Pengusaha juga mengharapkan kepastian kebijakan antar waktu. Kebijakan yang berubah-
ubah akan membuat pengusaha kehilangan kepercayaan mengenai keseriusannya membangun
ekonomi daerah. Pengusaha daerah umumnya sangat jeli dengan perilaku pengambil kebijakan di
daerahnya. Kerjasama yang saling menguntungkan mensyaratkan adanya kepercayaan terhadap
mitra usaha. Membangun kepercayaan perlu dilakukan secara terencana dan merupakan bagian
dari upaya pembangunan daerah.
3. Mendorong Sektor Jasa & Perdagangan
Sektor ekonomi yang umumnya bekembang cepat di kota-kota adalah sektor perdagangan
kecil dan jasa. Sektor ini sangat tergantung pada jarak dan tingkat kepadatan penduduk.
Persebaran penduduk yang berjauhan dan tingkat kepadatan penduduk yang rendah akan
memperlemah sektor jasa dan perdagangan eceran, yang mengakibatkan peluang kerja
berkurang. Semakin dekat penduduk, maka interaksi antar mereka akan mendorong kegiatan
sektor jasa dan perdagangan. Seharusnya pedagang kecil mendapat tempat yang mudah untuk
berusaha, karena telah membantu pemerintah daerah mengurangi pengangguran. Pada waktunya
pengusaha kecil akan membayar pajak kepada pemerintah daerah. Dengan menstimulir usaha
jasa dan perdagangan eceran, pertukaran ekonomi yang lebih cepat dapat terjadi sehingga
menghasilkan investasi yang lebih besar. Adanya banyak pusat-pusat pedagang kaki lima yang
efisien dan teratur akan menarik lebih banyak investasi bagi ekonomi daerah dalam jangka
panjang.
Sebagian besar lapangan kerja yang ada dalam suatu wilayah diciptakan oleh usaha kecil dan
menengah. Namun usaha kecil juga rentan terhadap ketidakstabilan, yang terutama berkaitan
dengan pasar dan modal, walaupun secara umum dibandingkan sektor skala besar, usaha kecil
dan menengah lebih tangguh menghadapi krisis ekonomi. Pemerintah daerah perlu berupaya agar
konjungtur ekonomi tidak berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha kecil.
4. Meningkatkan Daya Saing Pengusaha Daerah
Kualitas strategi pembangunan ekonomi daerah dapat dilihat dari apa yang akan dilakukan
pemerintah daerah dalam menyiapkan pengusaha-pengusaha di daerahnya menghadapi
persaingan global. Globalisasi (atau penduniaan) akan semakin mempengaruhi perkembangan
ekonomi daerah dengan berlakunya perjanjian AFTA, APEC, MEA dan lain-lain. Mau tidak mau,
siap atau tidak siap perdagangan bebas akan menjadi satu-satunya pilihan bagi masyarakat di
semua daerah, oleh sebab itu perlu dilakukanupaya untuk menyiapkan pengusaha daerah.
Pengusaha dari negara maju telah siap atau disiapkan sejak lama. Pengusaha daerah juga perlu
diberitahu konsekuensi langsung dari ketidaksiapan menghadapi perdagangan bebas.
Meningkatkan daya saing adalah dengan meningkatkan persaingan itu sendiri. Ini berarti
perlakuan-perlakukan khusus harus ditinggalkan. Proteksi perlu ditiadakan segera ataupun
bertahap. Pengembangan produk yang sukses adalah yang berorientasi pasar, ini berarti
pemerintah daerah perlu mendorong pengusaha untuk selalu meningkatkan efisiensi teknis dan
ekonomis. Peraturan perdagangan internasional harus diperkenalkan dan diterapkan. Perlu ada
upaya terencana agar setiap pejabat pemerinah daerah mengerti peraturan-peraturan perdagangan
internasional ini, untuk dapat mendorong pengusaha-pengusaha daerah menjadi pemain-pemain
yang tangguh dalam perdagangan bebas, baik pada lingkup daerah, nasional maupun
internasional.
5. Membentuk Ruang yang Mendorong Kegiatan Ekonomi
Membentuk ruang khusus untuk kegiatan ekonomi akan lebih langsung menggerakkan
kegiatan ekonomi. Pemerintah daerah perlu berusaha mengantisipasi kawasan-kawasan mana
yang dapat ditumbuhkan menjadi pusat-pusat perekonomian wilayah. Kawasan-kawasan yang
strategis dan cepat tumbuh ini dapat berupa kawasan yang sudah menunjukkan tanda-tanda
aglomerasi, seperti sentra-sentra produksi pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,
peternakan, perikanan; klaster industri, dsb. Kawasan cepat tumbuh juga dapat berupa kawasan
yang sengaja dibangun untuk memanfaatkan potensi SDA yang belum diolah, seperti yang dulu
dikembangkan dengan sistim permukiman transmigrasi. Kawasan-kawasan ini perlu dikenali dan
selanjutnya ditumbuhkan dengan berbagai upaya pengembangan kegiatan ekonomi, seperti
pengadaan terminal agribisnis, pengerasan jalan, pelatihan bisnis, promosi dsb. Pengembangan
kawasan-kawasan strategis dan cepat tumbuh ini perlu dilakukan bersamaan dengan upaya
peningkatan keterampilan, pengembangan usaha, dan penguatan keberdayaan masyarakat.
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam era otonomi daerah dewasa ini, kecepatan dan
optimalisasi pembangunan wilayah (daerah) tentu akan sangat ditentukan oleh kapasitas dan
kapabilitas sumberdaya ekonomi (baik sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia).
Keterbatasan dalam kepemilikan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang berkulitas
dapat menimbulkan kemunduran yang sangat berarti dalam dinamika pembangunan ekonomi
daerah.
Fedldspar (Metasedimen)
Feldspar suatu kelompok mineral batuan beku terutama terdiri senyawa alumina silikat yang mengandung satu atau
lebih unsur basa seperti Kalium, Natrium, Kalsium, Barium yang salah satu kation basa tersebut merupakan kation
utama. Mutu feldspar di Kabupaten Banjarnegara mempunyai kandungan albit, kuarsa, mikroklin dan sanadin, baik
digunakan untuk pembuatan keramik dan mika namun kurang baik untuk pembuatan kaca .
Perkiraan luas lahan :19 ha. Perkiraan volume 750.000.000 m3 (status milik Perusda KabupatenBanjarnegara)
selebihnya dikelola oleh perorangan.
Potensi cadangan feldspar Banjarnegara, berdasarkan data kajian dari JICA dan Balai Besar Keramik baru bisa
memenuhi kebutuhan untuk pasokan
feldspar sekitar 14 % dari kebutuhan, hal ini menunjukkan ketergantungan industri keramik Indonesia kepada
feldspar asal impor.
Trass
Trass merupakan endapan sekunder dari pelapukan andesit tua, bahan tambang ini dapat digunakan untuk
mencampuri /melengkapi bahan baku tambang lain untuk industri strategis misalnya pembuatan
semen. Jumlah cadangan Trass di Kabupaten Banjarnegara cukup besar dengan perkiraan volume
14,09 juta M3, sebarannnya berada di 6 Kecamatan, yaitu :
Trass yang berlokasi di daerah ini ditambang oleh perorangan dan ditampung oleh suatu perusahaan yang
berlokasi diluar daerah/Kabupaten dan sudah berjalan selama lebih dari 4 tahun.
Dari hasil peninjauan lapangan bisa dilihat bahwa pengusaha kurang memperhatikan keselamatan tenaga
penambang karena bekerja tanpa alat pengaman.
Marmer
Marmer merupakan bahan galian dari batu gamping/ kapur (CoCo3) yang mengalami proses ubah (metamort)
karena tahunan dan temperatur yang sangat tinggi. Marmer mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi dan
proses pengolahannya sangat sederhana, mutu cukup baik serta jumlah cadangan terkanya diperkirakan sebanyak
18,68 M3 dan volume 44.720.000 ton, yang tersebar di 3 Kecamatan yaitu :
Di Kabupaten Banjarnegara terdapat beberapa jenis/warna batu marmer yang tidak dimiliki daerah lain seperti
marmer berwarna merah, hijau, abu-abu ,dan hitam. Marmer yang umum serta persediaannya cukup besar adalah
marmer warna putih.
Batu lempeng
Batu lempeng merupakan bahan galian yang mempunyai nilai ekomonis tinggi dan cara pengolahannya sederhana
, mutunya baik, jumlah cadangan cukup besar, dan sangat potensial untuk dikembangkan.
Batu lempeng ini dapat digunakan untuk ornament dinding dan trotoar, yang selama ini pemasarannya ke daerah
Jawa Barat dan belum dikelola secara baik.
Tambang batu lempeng berada di : Desa Giri Tirta dan Desa Sarwodadi Kecamatan Pejawaran, dengan jarak
tempuh sekitar 34 Km dari Ibukota Kabupaten.
Batu granit
adalah bahan galian yang proses pengolahannya memerlukan tehnologi dan penelitian yang berlanjut agar hasil
yang diperoleh mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi, karena batu granit ini banyak digunakan untuk lantai dan
dinding gedung-gedung mewah. Banjarnegara memiliki cadangan terka batu granit sebanyak 42,54 juta M3, yang
tersebar di 5 Kecamatan :
1, Kecamatan Kalibening 32.173.500 M3 / 204.800.500 ton
Potensi tambang batu granit yang dikelola oleh Perusda Kabupaten Banjarenagara seluas 1.250 m2.
PELUANG INVESTASI
Perusda pertambangan siap bekerja sama dengan pengusaha / investor dalam rangka memanfaatkan bahan galian
golongan C di Kabupaten Banjarnegara.
Tanaman Pangan
Pembangunan pada sektor pertanian diarahkan pada upaya peningkatan mutu, produksi dan pemasaran
hasil pertanian serta mengembangkan usaha tani terpadu guna memantapkan swasembada pangan,
memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, meningkatkan komoditi-komoditi ekspor, komoditi bahan-bahan
industri dalam negeri, meningkatkan taraf hidup petani, mendorong perluasan dan pemerataan kesempatan
berusaha dan kesempatan kerja serta mendorong peran serta swasta untuk mengembangkan potensi
pertanian.
Kentang
Usaha Tani Kentang di Kabupaten Banjarnegara sudah di usahakan oleh
petani sejak lama dan berlangsung secara turun-temurun. Pengusahaan
dilakukan secara modern dengan tingkat intensifikasi yang tinggi.
- Lokasi Penyebaran :
Tanaman Kentang terdapat di 4 Kecamatan antara lain Pejawaran (luas panen 3.510 Ha dengan produksi 50.400
ton), Batur (luas panen 4.564 Ha dengan produksi 74.001 ton), Wanayasa (luas panen 352 Ha dengan produksi
8.908,5 ton) dan Kalibening (luas panen 8 Ha dengan produksi 108 ton)
Jagung
Kabupaten Banjarnegara cukup Potensial dalam menghasilkan Jagung.
Jenis Jagung yang di usahakan oleh para Petani ada 2 jenis yaitu Lokal dan komposit Hibrida.
- Lokasi Penyebaran :
Jagung terdapat di 20 Kecamatan Se-Kabupaten Banjarnegara, namun Kecamatan yang memiliki produksi tertinggi
adalah Kecamatan Purwonegoro (14.585 ton), Kecamatan Pagentan (13.306,40 ton), Kecamatan Pejawaran
(12.901,80 ton) dan Kecamatan Wanayasa (10.897,10 ton)
- Kapasitas produksi jagung Kabupaten Banjarnegara 92.859,92 ton / tahun
Salak
Buah Salak merupakan salah satu unggulan Kabupaten Banjarnegara selain Kentang.
Sentra perkebunan salak pondoh di Kabupaten Banjarnegara terletak di daerah kecamatan Sigaluh, kecamatan
Madukara, kecamatan Banjarmangu, dan kecamatan Pagentan. Sampai saat ini, terdapat 43 kelompok tani standart
eksport dan 7 kelompok UKM pengolahan hasil salak di kabupaten Banjarnegara.
Daerah kabupaten Banjarnegara mempunyai potensi dikembangkannya perkebunan salak pondoh. Sampai saat ini,
terdapat kurang lebih 8.502 Ha area lahan yang digunakan untuk kebun salak di beberapa kecamatan sentra salak
pondoh dengan jumlah rumpun produktif 12.651.800 buah.
Lokasi Penyebaran :
Tanaman salak terdapat di 18 Kecamatan Se-Kabupaten Banjarnegara ( kecuali Kec. Rakit dan Kec. Batur), namun
Kecamatan yang memiliki produksi tertinggi adalah Kecamatan Madukara (135.958,2 ton), Kecamatan Banjarmangu
(26.522,3 ton), Kecamatan Pagentan (18.474,7 ton) dan Kecamatan Sigaluh (5.584,9 ton)
Jenis Salak ada 2 Macam Yaitu Jenis Lokal dan Pondoh dengan perbandingan jumlah tanaman 50:50 %.
Setiap hari produk salak Banjarnegara di kirim ke Jakarta, Jawa Barat dan Surabaya.
DURI INDAH
Produk : Salak pondoh
Alamat : Ds. Sigaluh Kec. Sigaluh Banjarnegara
HP : (0286) 592043
Contact Person : Wagiman
BUAH RAJA
Produk : Salak pondoh
Alamat : Ds. Gembongan Kec. Sigaluh Banjarnegara
HP : 081226015579
Contact Person : Drs. H. Amir Abror
RINDU RASA
Produk : Manisan salak, sirup salak, keripik salak
Alamat : Ds. Gembongan Kec. Sigaluh Banjarnegara
HP : 081328333163
Contact Person : Sutriyasto
AZIZAH
Produk : Jenang salak
Alamat : Ds. Bantarwaru Kec. Madukara Banjarnegara
Telp. : (0286) 594543
Contact Person : Azizah
Ubi Kayu
Kabupaten Banjarnegara sangat potensial di bidang Ubi kayu.
- Lokasi Penyebaran :
Tanaman ubi kayu terdapat di 19 Kecamatan Se-Kabupaten Banjarnegara (kecuali Kec. Batur), namun Kecamatan
yang memiliki produksi tertinggi adalah Kecamatan Purwonegoro (92..545 ton), Kecamatan Bawang (34.689 ton),
Kecamatan Punggelan (25.984,55 ton) dan Kecamatan Mandiraja (18.260,50 ton)
Durian
- Lokasi Penyebaran :
Tanaman Durian terdapat di 13 Kecamatan Se-Kabupaten Banjarnegara (Kec. Susukan, Pwj. Klampok, Mandiraja,
Purwonegoro, Bawang, Banjarnegara, Sigaluh, Madukara, Banjarmangu, Wanadadi, Punggelan, Pagentan dan
Pandanarum), dengan Kecamatan yang memiliki produksi tertinggi adalah Kecamatan Banjarmangu (7.693 kwt),
Kecamatan Purwonegoro (1.537 kwt) dan Kecamatan Sigaluh (1.154 kwt).
- Jumlah tanaman durian yang produktif Kabupaten Banjarnegara sebanyak 24.224 pohon
PERKEBUNAN
Pembangunan pada Sub Sektor perkebunan diarahkan pada peningkatan mutu produksi dan pemasaran
hasil tanaman perkebunan guna peningkatan ekspor serta memenuhi kebutuhan bahan baku industri.
Perkebunan Teh
Perkebunan teh diusahakan oleh rakyat tersebar di kecamatan:
Wanayasa
Kalibening
Pejawaran
Karang Kobar
Hasil pucuk teh tersebut ditampung oleh PT. Pagilaran di desa Jatilawang, kecamatan Wanayasa dan PT.
Jatilawang Sejahtera di desa Grogol, kecamatan Pejawaran.
Perkebunan Kopi
Kabupaten Banjarnegara sangat cocok untuk tanaman kopi Arabica. Lokasi perkebunan terdapat di
kecamatan:
Kalibening
Wanayasa
Karangkobar
Peternakan
Pembangunan pada sub sektor Peternakan diarahkan untuk meningkatkan populasi dan produksi ternak
guna mencukupi kebutuhan protein hewani asal ternak bagi masyarakat, di samping itu juga ditujukan untuk
menunjang peningkatan komoditi ekspor. Dalam rangka upaya peningkatan komoditi ekspor. Dalam rangka
upaya peningkatan produksi dan mutu ternak telah ditempuh melalui kegiatan Inseminasi Buatan (IB) yang
dilaksanakan di delapan wilayah.
- Total populasi ternak sapi potong di Kabupaten Banjarnegara 40.426 ekor, dengan didukung oleh 21.782 Ha
pengahasil hijauan makanan ternak (HMT) dan 40.237 Ha limbah pertanian.
Peternakan Domba
Potensi Usaha pengembangan peternakan di Kabupaten Banjarnegara adalah ternak Domba dan sapi potong.
Keistimewaan jenis ternak Domba adalah cepat gemuk.
Kambing
Kabupaten Banjarnegara sudah sejak lama dikenal sebagai salah satu sentra perikanan air tawar. Dari Sub sektor
perikanan telah mampu menghasilkan produk perikanan yang cukup berkualitas baik benih ikan ataupun ikan
konsumsi. Dengan pengairan yang lancer ditambah dengan adanya Bendungan Panglima Besar Sudirman
perkembangan usaha perikanan semakin maju pesat. Meski tidak mengandalkan debit air bendungan tersebut, tapi
juga adanya peresapan (sumber air) yang mengalir terus sehingga musim kemarau tidak berpengaruh sekali dalam
pembudidayaan usaha perikanan air tawar.
1. Ikan Gurameh,
Jenis ini mempunyai rasa yang enak dan cocok untuk lidah semua orang
tanpa kecuali, juga mempunyai harga jual yang stabil serta kecenderungan untuk naik. Jenis ikan ini sangat diminati
masyarakat baik untuk konsumsi sehari-hari maupun untuk dinikmati pada acara-acara/perayaan tertentu dan ikan
gurami juga dapat di jumpai dirumah makan/restaurant.Komoditi unggulan ini merupakan agro bisnis yang memiliki
angka pasar luas dan potensial. Usaha perikanan di Kabupaten Banjarnegara lokasinya hampir merata diseluruh
daerah, antara lain di Kecamatan Purworejo Klampok, Mandiraja, Purwonegoro, Bawang Banjarnegara, Sigaluh dan
Madukara.
Hasil produksi 500 ton/ tahun untuk ikan konsumsi, sedang untuk ikan pembibitan 29.500.000 ekor / tahun
2. Ikan Tawes.
Ikan Lele Dumbo banyak ditemui di Kecamatan Purworejo Klampok, Mandiraja, Purwonegoro, Banjarnegara,
Bawang, Madukara, Wanadadi, Rakit dan Punggelan.
4. Lobster
Lokasi budidaya lobster berada di Kecamatan Purwonegoro,Bawang dan Rakit dengan luas lahan tersedia
30.000.000 m , usaha berupa pembibitan dan pembesaran lobster dengan kapasitas produksi 2 ton/tahun
Keunggulan
Faktor kemudahan :
1. Jalur Propinsi
2. listrik
3. Air Bersih
4. Peternak Trampil
5. Lahan yang dapat di gunakan/di sewa.
PURBALINGGA
Purbalingga, Antara Jateng - Pemerintah Kabupaten Purbalingga melalui Dinas
Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Dinperindagkop) setempat terus
berupaya memperkuat konektivitas domestik bagi usaha mikro, kecil, dan
menengah di wilayah ini.
Upaya penguatan konektivitas domestik bagi usaha mikro, kecil, dan
menengah (UMKM) tersebut, antara lain, dengan cara memperkuat dan
memberdayakan ekonomi kerakyatan.
"Sertifikat juga menjadi alat bukti kuat kepemilikan hak atas tanah bagi
seseorang dalam mengakses modal," kata dia menjelaskan.
Bahkan, kata dia, upaya pemanfaatan produk lokal telah dikampanyekan oleh
Bupati Purbalingga Heru Sudjatmoko.
Dia mengharapkan pegawai negeri sipil (PNS) maupun masyarakat umum bisa
memanfaatkan produksi lokal dalam kehidupan sehari-hari sehingga produk
UMKM dapat dipasarkan di daerah ini.
Dalam hal ini, kata Agus, UMKM di Purbalingga minimal diikutsertakan dalam
tiga kegiatan pameran, yakni "Internasional Handicraft Trade Fair (Inacraft)"
untuk tingkat nasional, "Jateng Expo" untuk tingkat provinsi, dan pameran lokal
di tingkat kabupaten.
"Produk knalpot UMKM Purbalingga sekarang ini tidak lagi hanya untuk pasar
domestik, tetapi sudah bisa masuk pasar ekspor meskipun tidak secara
langsung," katanya.
Demikian pula, dengan rumput glagah yang ditanam petani di lereng Gunung
Slamet, Kecamatan Karangreja, melalui skema Pengelolaan Hutan Bersama
Masyarakat (PHBM).
Hasil panen rumput glagah tersebut, nantinya akan dijual kepada pengrajin
sapu glagah dan selanjutnya dipasarkan ke Taiwan oleh "buyer" yang datang
secara langsung menemui mereka.
Salah seorang pelaku UMKM yang bergerak pada bidang industri bubuk
kedelai, Atik Purwanto mengatakan bahwa hingga saat ini masih fokus pada
pasar domestik, khususnya Pulau Jawa dalam memasarkan produknya.
"Kebetulan sudah berjalan selama tiga tahun. Saya juga akan coba buat
produk baru berupa emping jagung aneka rasa," katanya.
Dia mengatakan bahwa hingga saat ini para pelaku UMKM Purbalingga masih
mengutamakan pasar domestik meskipun beberapa di antaranya mulai
merambah pasar ekspor.
Menurut dia, para pelaku UMKM menilai pasar domestik lebih menguntungkan
daripada pasar luar negeri yang menuntut berbagai persyaratan dalam
pengiriman produk.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa pasar domestik ini tercipta berkat jejaring
yang dibangun saat mengikuti pameran.
Selain itu, para pelaku UMKM juga membentuk agen di sejumlah daerah guna
memasarkan produk mereka.
Menurut dia, lebih baik kuasai pasar domestik dahulu sebelum memasuki
pasar ekspor.
Saat ini, kata dia, batik khas Purbalingga telah banyak menerima pesanan dari
Lampung.
"Mereka tidak masalah dengan sebutan itu. Bagi pelaku UMKM yang penting
barang buatannya laku terjual," katanya.
Hal itu bisa dilihat dari jumlah koperasi aktif yang dibina sejumlah mencapai
90,68 persen atau 214 koperasi dari 236 koperasi yang ada dan berbadan
hukum.
Program dan kegiatan yang dilaksanakan, antara lain, melalui Program Subsidi
Bunga, Forum for Economic Development Employment and Promotion
(FEDEP), Program Peningkatan Produktivitas, Kualitas Produk dan Daya
Saing UMKM, serta Program Penumbuhan dan Pengembangan UMKM.
MENGHITUNG PAJAK PENGHASILAN
Soal:
Pak Thamrin adalah pegawai swasta dengan penghasilan Rp. 6.000.000,- per bulan.
Setiap bulan ia mendapatkan tunjangan jabatan Rp. 3.000.000,- dan premi asuransi
Rp. 1.000.000,-. Setiap bulan ia harus membayar biaya jabatan 5% dari pendapatan
brutonya dan biaya pensiun Rp. 1.000.000,-. Pak Thamrin sudah menkah 2 tahun
yang lalu dan memiliki 2 orang anak. Berapa PPh yang harus dibayarkan Pak Thamrin
setiap bulannya?
Diketahui:
Penghasilan Rp. 6.000.000,-
Tunjangan Jabatan Rp. 3.000.000,-
Premi asuransi Rp. 1.000.000,-
Biaya jabatan 5 % dari pendapatan bruto
Biaya pensiun Rp. 1.000.000,-
Jawab:
PTKP Pak Thamrin yang sudah menikah, memiliki 2 anak, dan istri tidak bekerja.
PKP Pak Thamrin adalah Rp. 71.625.000,- berarti berada di antara Rp. 50.000.000 -
Rp. 250.000.000,- yaitu sebesar 15%.
Diketahui
niali tanah 72 x Rp. 2.000.000 = Rp. 144.000.000,-
bangunan 36 x Rp. 1.000.000 = Rp. 36.000.000,-
taman 36 x Rp. 500.000 = Rp. 18.000.000,-
MENGHITUNG PAJAK
PERTAMBAHAN NILAI
Soal
Jojon membeli barang di Karepour dengan rincian:
2 dus Endomi @ Rp. 55.000,-/dus
4 kg telur ayam @ Rp. 20.000,-/kg
1 sak beras @ Rp. 200.000,-/sak
2 lt minyak @ Rp 10.000,-/liter
Berapa PPN yang harus dibayar Jojon?
Diketahui:
2 x Rp. 55.000,-/dus = Rp. 110.000,-
4 x Rp. 20.000,-/kg = Rp. 80.000,-
1 x Rp. 200.000,-/sak = Rp. 200.000,-
2 x Rp 10.000,-/liter = Rp. 20.000,- (+)
Total = Rp. 410.000,-
Seiring dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak (Amnesti Pajak)
oleh Presiden RI tanggal 1 Juli 2016, Tahun ini diharapkan akan menjadi momentum penting bagi perbaikan ekonomi
nasional. Melalui kebijakan ini Pemerintah bertekad untuk memperbaiki kondisi perekonomian, mempercepat
pembangunan, dan mengurangi pengangguran, kemiskinan, serta kesenjangan.
Amnesti Pajak harus dilihat sebagai kebijakan ekonomi yang bersifat mendasar, tidak semata-mata kebijakan terkait
fiskal, apalagi khusus pajak. Kebijakan ini mempunyai dimensi lebih luas. Dari sisi pajak, ada potensi penerimaan
yang akan menambah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), baik saat ini maupun tahun-tahun
mendatang sehingga membuat APBN lebih berkelanjutan.
Dari sisi moneter, Amnesti Pajak dapat menyediakan tambahan likuiditas bagi sistem keuangan dalam negeri,
menambah cadangan devisa dan membantu memperkuat nilai tukar rupiah. Tidak kalah penting adalah peranan
amnesti pajak sebagai instrumen untuk meningkatkan investasi dalam negeri, menciptakan lapangan pekerjaan
hingga mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian, kebijakan ini sangat strategis karena dampaknya yang
makro, menyeluruh, dan fundamental bagi perekonomian Indonesia.
Keberhasilan pembangunan nasional sangat didukung oleh pembiayaan yang berasal dari masyarakat, yaitu
penerimaan pajak. Agar peran serta ini dapat terdistribusikan dengan merata tanpa ada pembeda, perlu diciptakan
sistem perpajakan yang lebih berkeadilan dan berkepastian hukum. Hal ini didasarkan pada masih maraknya aktivitas
ekonomi di dalam negeri yang belum atau tidak dilaporkan kepada otoritas pajak. Aktivitas yang tidak dilaporkan
tersebut mengusik rasa keadilan bagi para wajib pajak yang telah berkontribusi aktif dalam melaksanakan kewajiban
perpajakan. Untuk itu, perlu diterapkan langkah khusus dan terobosan kebijakan guna mendorong pengalihan harta
(repatriasi) ke dalam wilayah Republik Indonesia sekaligus memberikan jaminan keamanan bagi warga negara
Indonesia yang ingin mengalihkan dan mengungkapkan harta yang dimilikinya dalam bentuk amnesti pajak.
Kebijakan amnesti pajak dilakukan dalam bentuk pelepasan hak negara untuk menagih pajak yang seharusnya
terutang. Oleh karena itu, sudah sewajarnya jika Wajib Pajak diwajibkan untuk membayar uang tebusan atas
pengampunan pajak yang diperolehnya. Pengertian amnesti pajak sendiri adalah penghapusan pajak yang
seharusnya terutang, tidak dikenai sanksi administrasi perpajakan dan sanksi pidana di bidang perpajakan, dengan
cara mengungkap harta dan membayar uang tebusan.
Amnesti Pajak terbuka bagi seluruh masyarakat, baik wajib pajak badan maupun orang pribadi, termasuk wajib pajak
yang tergolong dalam UMKM dengan tarif yang sangat rendah. Program ini didukung oleh semua unsur penegak
hukum. Bahkan, dalam berbagai sosialisasi Presiden Joko Widodo secara langsung mengajak seluruh masyarakat
untuk memanfaatkan program amnesti pajak, yang hanya berlaku sampai dengan 31 Maret 2017 dan tidak akan
diperpanjang atau ditawarkan lagi di masa yang akan datang.
Sekaranglah saat yang tepat untuk mendukung Pemerintah memperbaiki kondisi perekonomian nasional dengan
memanfaatkan amnesti pajak dan memaksimalkan kontribusi kepada Negara. Ingat, kurang dari dua tahun ke depan
akan semakin kecil kemungkinan untuk menyembunyikan harta di luar negeri karena semakin transparannya sektor
keuangan global dan meningkatnya intensitas pertukaran informasi antarnegara. Selain itu, adanya era keterbukaan
data bagi perpajakan menjadi peringatan bagi siapapun untuk tidak lagi menyembunyikan hartanya dari otoritas
pajak.
Mari segera manfaatkan amnesti pajak dengan mengungkapkan seluruh harta yang belum dilaporkan di SPT
tahunan PPh terakhir dalam surat pernyataan, kemudian melakukan pembayaran uang tebusan, dan wajib pajak bisa
merasa lega manakala telah memperoleh surat keterangan pengampunan pajak. Amnesti pajak: ungkap tebus
lega.
Belajar pajak
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan
negara bagi sebesarbesarnya kemakmuran rakyat. Pembayaran pajak merupakan perwujudan dari kewajiban
kenegaraan dan peran serta Wajib Pajak untuk secara langsung dan bersama-sama melaksanakan kewajiban
perpajakan untuk pembiayaan negara dan pembangunan nasional. Sesuai falsafah undang-undang perpajakan,
membayar pajak bukan hanya merupakan kewajiban, tetapi merupakan hak dari setiap warga Negara untuk ikut
berpartisipasi dalam bentuk peran serta terhadap pembiayaan negara dan pembangunan nasional.
Tanggung jawab atas kewajiban pembayaran pajak, sebagai pencerminan kewajiban kenegaran di bidang perpajakan
berada pada anggota masyarakat sendiri untuk memenuhi kewajiban tersebut. Hal tersebut sesuai dengan
sistem self assessment yang dianut dalam Sistem Perpajakan Indonesia. Pemerintah dalam hal ini Direktorat
Jenderal Pajak, sesuai dengan fungsinya berkewajiban melakukan pembinaan/penyuluhan, pelayanan, dan
pengawasan. Dalam melaksanakan fungsinya tersebut, Direktorat Jenderal Pajak berusaha sebaik mungkin
memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai visi dan misi Direktorat Jenderal Pajak.
JENIS PAJAK
Penggolongan pajak berdasarkan lembaga pemungutannya di Indonesia dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu
Pajak Pusat dan Pajak Daerah.
Pajak Pusat adalah pajak-pajak yang dikelola oleh Pemerintah Pusat yang dalam hal ini sebagian besar dikelola oleh
Direktorat Jenderal Pajak - Kementerian keuangan.
Sedangkan Pajak Daerah adalah pajak-pajak yang dikelola oleh Pemerintah Daerah baik di tingkat Propinsi maupun
Kabupaten/Kota.
Segala pengadministrasian yang berkaitan dengan pajak pusat, akan dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
atau Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Pajak serta di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak. Untuk pengadministrasian yang berhubungan dengan pajak
derah, akan dilaksanakan di Kantor Dinas Pendapatan Daerah atau Kantor Pajak Daerah atau Kantor sejenisnya
yang dibawahi oleh Pemerintah Daerah setempat.
c. Pada umumnya barang tersebut dikonsumsi oleh masyarakat berpenghasilan tinggi; atau
e. Apabila dikonsumsi dapat merusak kesehatan dan moral masyarakat, serta mengganggu
ketertiban masyarakat.
4. Bea Meterai
Bea Meterai adalah pajak yang dikenakan atas pemanfaatan dokumen, seperti surat perjanjian, akta notaris,
serta kwitansi pembayaran, surat berharga, dan efek, yang memuat jumlah uang atau nominal diatas jumlah
tertentu sesuai dengan ketentuan.
5. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
PBB adalah pajak yang dikenakan atas kepemilikan atau pemanfaatan tanah dan atau bangunan. PBB
merupakan Pajak Pusat namun demikian hampir seluruh realisasi penerimaan PBB diserahkan kepada
Pemerintah Daerah baik Propinsi maupun Kabupaten/Kota.
Mulai 1 Januari 2010, PBB Perdesaan dan perkotaan menjadi Pajak Daerah sepanjang Peraturan Daerah
tentang PBB yang terkait dengan Perdesaan dan Perkotaan telah diterbitkan. Apabila dalam jangka waktu
dari 1 Januari 2010 s.d Paling lambat 31 Desember 2013 Peraturan Daerah belum diterbitkan, maka PBB
Perdesaan dan Perkotaan tersebut masih tetap dipungut oleh Pemerintah Pusat.
Mulai 1 januari 2014, PBB pedesaan dan Perkotaan merupakan pajak daerah. Untuk PBB Perkebunan,
Perhutanan, Pertambangan masih tetap merupakan Pajak Pusat.
Pajak-pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah baik Propinsi maupun Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:
e. Pajak Rokok.
a. Pajak Hotel;
b. Pajak Restoran;
c. Pajak Hiburan;
d. Pajak Reklame;
g. Pajak Parkir;
WAJIB PAJAK
Siapa yang digolongkan sebagai Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong
pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
MANFAAT PAJAK
Sebagaimana halnya perekonomian dalam suatu rumah tangga atau keluarga, perekonomian negara juga mengenal
sumber-sumber penerimaan dan pos-pos pengeluaran. Pajak merupakan sumber utama penerimaan negara. Tanpa
pajak, sebagian besar kegiatan negara sulit untuk dapat dilaksanakan. Penggunaan uang pajak meliputi mulai dari
belanja pegawai sampai dengan pembiayaan berbagai proyek pembangunan. Pembangunan sarana umum seperti
jalan-jalan, jembatan, sekolah, rumah sakit/puskesmas, kantor polisi dibiayai dengan menggunakan uang yang
berasal dari pajak.
Uang pajak juga digunakan untuk pembiayaan dalam rangka memberikan rasa aman bagi seluruh lapisan
masyarakat. Setiap warga negara mulai saat dilahirkan sampai dengan meninggal dunia, menikmati fasilitas atau
pelayanan dari pemerintah yang semuanya dibiayai dengan uang yang berasal dari pajak. Pajak juga digunakan
untuk mensubsidi barang-barang yang sangat dibutuhkan masyarakat dan juga membayar utang negara ke luar
negeri. Pajak juga digunakan untuk membantu UMKM baik dalam hal pembinaan dan modal. Dengan demikian jelas
bahwa peranan penerimaan pajak bagi suatu negara menjadi sangat dominan dalam menunjang jalannya roda
pemerintahan dan pembiayaan pembangunan. Disamping fungsi budgeter (fungsi penerimaan) di atas, pajak juga
melaksanakan fungsi redistribusi pendapatan dari masyarakat yang mempunyai kemampuan ekonomi yang lebih
tinggi kepada masyarakat yang kemampuannya lebih rendah. Oleh karena itu tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam
melaksanakan kewajiban perpajakannya secara baik dan benar merupakan syarat mutlak untuk tercapainya fungsi
redistribusi pendapatan. Sehingga pada akhirnya kesenjangan ekonomi dan sosial yang ada dalam masyarakat dapat
dikurangi secara maksimal.
Seperti yang telah kita ketahui, mulai bulan Januari 2013, Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) telah berubah.
Sekarang untuk Wajib Pajak yang berstatus tidak kawin dan tidak mempunyai tanggungan jumlah PTKP-nya sebesar
Rp 24.300.000,00 atau setara dengan Rp 2.025.000,00 per bulan. Dengan adanya perubahan itu, tatacara
penghitungan PPh Pasal 21 juga mengalami perubahan. Perubahan itu diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal
Pajak Nomor Per-31/PJ/2012 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pelaporan Pajak
Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pajak Penghasilan Pasal 26 Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan
Orang Pribadi.
Dalam aturan baru tersebut, yang berkewajiban melakukan Pemotongan PPh Pasal 21 dan/atau PPh Pasal 26
adalah pemberi kerja, bendahara atau pemegang kas pemerintah, yang membayarkan gaji, upah dan sejenisnya
dalam bentuk apapun sepanjang berkaitan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan; dana pensiun, badan
penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja, dan badan-badan lain yang membayar uang pensiun secara berkala dan
tunjangan hari tua atau jaminan hari tua; orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas serta
badan yang membayar honorarium, komisi atau pembayaran lain dengan kondisi tertentu dan penyelenggara
kegiatan, termasuk badan pemerintah, organisasi yang bersifat nasional dan internasional, perkumpulan, orang
pribadi serta lembaga lainnya yang menyelenggarakan kegiatan, yang membayar honorarium, hadiah, atau
penghargaan dalam bentuk apapun kepada Wajib Pajak orang pribadi berkenaan dengan suatu kegiatan.
Penghitungan PPh Pasal 21 menurut aturan yang baru tersebut, dibedakan menjadi 6 macam, yaitu : PPh Pasal 21
untuk Pegawai tetap dan penerima pensiun berkala; PPh pasal 21 untuk pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas;
PPh pasal 21 bagi anggota dewan pengawas atau dewan komisaris yang tidak merangkap sebagai pegawai tetap,
penerima imbalan lain yang bersifat tidak teratur, dan peserta program pensiun yang masih berstatus sebagai
pegawai yang menarik dana pensiun. Di kesempatan ini akan dipaparkan tentang contoh perhitungan PPh pasal 21
untuk Pegawai Tetap dan Penerima Pensiun Berkala.
Penghitungan PPh Pasal 21 untuk pegawai tetap dan penerima pensiun berkala dibedakan menjadi 2 (dua):
Penghitungan PPh Pasal 21 masa atau bulanan yang rutin dilakukan setiap bulan dan Penghitungan kembali yang
dilakukan setiap masa pajak Desember (atau masa pajak dimana pegawai berhenti bekerja).
Gaji 3.000.000,00
Premi Jaminan Kecelakaan Kerja 15.000,00
Premi Jaminan Kematian 9.000,00
Penghasilan bruto 3.024.000,00
Pengurangan
1. Biaya jabatan
5%x3.024.000,00 151.200,00
2. Iuran Pensiun 50.000,00
3. Iuran Jaminan Hari Tua 60.000,00
261.200,00
Penghasilan neto sebulan 2.762.800,00
Penghasilan neto setahun
12x2.762.800,00 33.153.600,00
PTKP
- untuk WP sendiri 24.300.000,00
- tambahan WP kawin 2.025.000,00
26.325.000,00
Penghasilan Kena Pajak setahun 6.828.600,00
Pembulatan 6.828.000,00
PPh terutang
5%x6.828.000,00 341.400,00
PPh Pasal 21 bulan Juli
341.400,00 : 12 28.452,00
Catatan:
Biaya Jabatan adalah biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan yang dapat
dikurangkan dari penghasilan setiap orang yang bekerja sebagai pegawai tetap tanpa memandang mempunyai
jabatan ataupun tidak.
Contoh di atas berlaku apabila pegawai yang bersangkutan sudah memiliki NPWP. Dalam hal pegawai yang
bersangkutan belum memiliki NPWP, maka jumlah PPh Pasal 21 yang harus dipotong pada bulan Juli adalah
sebesar: 120% x Rp28.452,00=Rp 34.140,00
PPh pasal 23
PPh pasal 23 membahas tentang penghasilan yang diperoleh dari penggunaan harta atau
modal (deviden, bunga, royalti, hadiah penghargaan, sewa, dan jasa).
1. Deviden, royalti, bunga, hadiah penghargaan
PPh pasal 23 = 15% x penghasilan bruto
2. Sewa dan jasa
PPh pasal 23 = 2% x penghasilan bruto
PPh pasal 24
PPh pasal 24 membahas tentang penghasilan yang berasal dari luar negeri. Pada
prinsinya dalam PPh pasal 24 adalah mencari besarnya pajak yang bisa dikreditkan
dengan jalan membandingkan antara pajak yang dipungut di luar negeri dengan batas
maksimum kredit pajak dipilih yang terkecil.
Batas maksimum kredit pajak = penghasilan dari luar negeri/ PKP x PPh terutang
PPh pasal 25
PPh pasal 25 membahas tentang angsuran pajak yang menggunakan stelsel anggapan.
PPh pasal 26
Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 26 adalah PPh yang dikenakan/ dipotong
atas penghasilan yang bersumberdari Indonesia yang diterima /diperoleh
Wajib Pajak(WP) luar negeri selain bentuk usaha tetap (BUT) diIndonesia.
contoh soal:
1. wajib pajak Olivia berstatus Nikah (suami mempunyai penghasilan) anak kandung 2, sehingga
besarnya PTKP untuk Olivia sebesar Rp. 15.840.000, hal ini dikarenakan tanggungan anak dan
status nikah ditanggung oleh si Suami
2. hitung ptkp apabila Tn.anton tinggal dengan seorang istri 2 anak kandung dan dua adik kandung
jawab:
WP: 15.840.000
status: 1.320.000
tanggungan (k/2): 2.640.000(+)
jumlah 19.800.000
cat: mengapa adik kandung tidak di masukkan? karena adik kandung mempunyai hubungan
Horizontal
3. hitung PTKP Ny.Ana yang tinggal bersama ibunya seorang pensiunan PNS
jawab:
WP:15.840.000
cat: seorang ibu pensiunan PNS tidak dimasukkan karena pegawai negeri pensiunan masih
menerima uang pensiun setiap bulannya
4. hitung PTKP Tn.nino dengan status duda dan dua anak angkat
jawab:
WP: 15.840.000
tanggungan (k/2) 2.640.000(+)
jumlah 18.480.000
cat: status nikah tidak dimasukkan karena posisi tuan nino sudah menduda
5. hitung PTKP Ny.lia yang tinggal bersama keponakannya yang masih dibawah umum
jawab:
WP: 15.840.000
cat: keponakan tidak dimasukkan karena hubungan kesamping (horizontal)
1. Cabang ilmu ekonomi yang mempelajari segala sesuatu mengenai hubungan ekonomi
antarnegara disebut
a. ekonomi internasional
b. neraca pembayaran
c. perdagangan internasional
d. ekspor-impor
e. ekonomi pembangunan
2. Bagian dari aktivitas ekonomi internasional yang menyangkut pertukaran barang dan jasa
antarpelaku ekonomi lintas negara disebut
a. ekonomi internasional
b. neraca pembayaran
c. perdagangan internasional
d. ekspor-impor
e. ekonomi pembangunan
5. Teori yang dikemukakan Adam Smith tentang faktor pendorong perdagangan internasional
disebut dengan teori
a. keunggulan mutlak
b. keunggulan komparatif
c. keunggulan relatif
d. keunggulan aktif
e. keunggulan pasif
6. Perdagangan yang dilakukan oleh 2 negara untuk saling memenuhi kebutuhannya disebut
a. perdagangan bilateral
b. perdagangan regional
c. perdagangan multilateral
d. perdagangan internasional
e. perdagangan duoteral
9. Kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dengan cara menurunkan nilai mata uang dalam
negeri terhadap mata uang asing disebut
a. devaluasi
b. revaluasi
c. apresiasi
d. depresiasi
e. deflasi
10. Catatan sistematis transaksi ekonomi internasional antar penduduk suatu negara dengan negara
lain dalam jangka waktu tertentu disebut
a. neraca barang
b. neraca pembayaran
c. neraca internasional
d. neraca perdagangan
e. neraca saldo
11. Badan kerjasama ekonomi internasional yang bertujuan untuk menyelesaikan sengketa dagang
negara-negara anggota disebut
a. AFTA
b. OPEC
c. APEC
d. WTC
e. WTO
12. Kebijakan perdagangan yang dilakukan pemerintah dengan tujuan menurunkan biaya produksi
dalam negeri agar mampu bersaing dengan produk luar negeri disebut
a. subsidi
b. dumping
c. kuota
d. tarif
e. larangan impor
15. Pemasukan devisa melalui jalur wisata dicatat dalam neraca pembayaran pada
a. neraca lalu lintas moneter sisi debet
b. neraca lalu lintas moneter sisi kredit
c. neraca jasa sisi kredit
d. neraca jasa sisi debet
e. neraca lalu lintas modal sisi debet
16. Sumber utama penambahan devisa negara berasal dari
a. ekspor
b. impor
c. investasi asing
d. utang luar negeri
e. neraca perdagangan
19. Jika saldo neraca pembayaran surplus, maka permintaan terhadap valas berkurang sehingga
mengakibatkan terhadap rupiah
a. terapresiasi
b. terdepresiasi
c. terdevaluasi
d. terevaluasi
e. terinflasi
20. Mata uang yang sering digunakan sebagai alat pembayaran dan kesatuan hitung dalam
transaksi ekonomi dan keuangan internasional disebut
a. foreign exchange
b. hard currency
c. soft currency
d. current account
e. agent account
Hubungan ekonomi antar-negara tidak selalu sama dengan hubungan ekonomi antar-daerah dalam satu
negara. Perbedaan-perbedaan yang jelas terlihat adalah
A. perbedaan dalam uang yang digunakan B. kondisi politik
C. kepentingan masing-masing negara D. keadaan geografis
3. Hubungan ekonomi yang dilakukan antar-negara sedang berkembang disebut juga hubungan
ekonomi :
A. utara-utara B. selatan-selatan C. regional D. antar wilayah
4. Salah satu faktor yang mendorong percepatan hubungan ekonomi internasional antara Indonesia
dengan negara lain adalah
A. pertukaran informasi yang cepat B. peningkatan konsumsi barang impor
C. penanaman modal asing D. ekspansi pasaran produk domestik ke luar negeri
5. Bagi Indonesia peranan perdagangan internasional sangat besar. Hal ini disebabkan
A. Indonesia memiliki perekonomian terbuka
B. ekspor Indonesia lebih besar dibanding nilai impor
C. ada transfer teknologi ke dalam negeri
D. kebutuhan impor lebih besar dibanding ekspor
6. Merkantilisme adalah suatu sistem kebijakan ekonomi sebagai upaya untuk menegakkan negara
nasional yang kuat dan makmur. Nama merkantilisme ini diperoleh dari :
A. Adam Smith B. Columbus C. Gerald Malynes D. Colbert
7. Merkantilisme terbagi menjadi dua kelompok, yaitu merkantilisme murni dan bullionist. Tokoh
kelompok bullionist adalah
A. Adam Smith B. Gerald Malynes C. Colbert D. Thomas Mun
8. Merkantilisme di Perancis yang lebih menitikberatkan pada perkembangan industri dalam negeri
daripada perdagangan internasional, dikenal dengan nama :
A. cameralisme B. bullionist C. colbertisme D. renaissance
10. Salah satu faktor yang mendorong timbulnya kegiatan ekonomi pada era merkantilisme adalah
A. adanya revolusi industri B. penemuan daerah-daerah baru di luar
Eropa
C. perkembangan pedesaan yang pesat D. intervensi pemerintah yang kuat
11. Diketahui data sebagai berikut :
Negara Jumlah Jam Kerja Produksi per jam kerja Tersedia
X Y
A 100 23
B 200 21
Output total negara A jika negara itu berspesialisasi dalam bentuk Y masing-masing adalah
sebesar
A. 200 dan 300 unit B. 300 dan 400 unit C. 400 dan 500 unit D. 500 dan 600 unit
14. Menurut Mill, perdagangan internasional dapat dilakukan karena DTD A < DTI < DTD B atau
sebaliknya. Jadi, dalam bilangan adalah
A. 4/5 < DTI < 2 B. 2 < DTI < 5 C. 5/4 DTI < D. < DTI < 5
16. Setiap tambahan satu satuan output X akan menjadi semakin mahal apabila semakin besar
A. faktor produksi yang harus dikorbankan B. barang lain yang harus dikorbankan
C. tingkat keuntungan yang terjadi D. perubahan produksi yang harus dilakukan
17. Macam barang yang akan diekspor oleh suatu negara ditentukan oleh
A. tingkat upah dan besar kurs valuta
B. tingkat upah dan keunggulan komparatif dalam produksi barang tersebut
C. besarnya kurs valuta dan keunggulan komparatif dalam produksi barang tersebut
D. biaya produksi barang tersebut
18. DTI harus terletak diantara DTD masing-masing negara agar produk-produk dapat diperdagangkan,
pendapat dari
A. FD Graham B. John Stuart Mill C. Harbeler D. Adam Smith
19. Pada kaus non-kompetitif labour groups, harga barang di dalam negeri ditentukan oleh
A. biaya produksi B. biaya tenaga kerja C. permintaan timbal balik D. ongkos transportasi
20. Upah riel merupakan pencerminan produktivitas tenaga kerja, dikemukakan oleh
A. Tausigg B. Edgeworth C. Bastable D. Cairness
21. Perbedaan harga yang terjadi untuk barang yang sama diantara dua atau lebih negara disebabkan
karena adanya perbedaan
A. hadiah alamiah B. upah C. tenaga kerja D. keterampilan
SDM
22. Perbedaan ongkos produksi berdasarkan waktu/ jam kerja dikemukakan oleh
A. Bowley B. Edgeworth C. Ricardo dan Mill D. Hekscher dan
Ohlin
23. Perbedaan dalam penggunaan proporsi dan intensitas faktor produksi menurut H-O disebabkan
karena perbedaan dalam
A. hadiah alam B. teknologi yang dipakai C. biaya D. produktivitas t.k.
24. Bila negara A hanya menghasilkan padi, maka hasil produksi, maka hasil produksi kain adalah
sebesar
A. nol B. DL satuan padi C. DC satuan kain D. DD satuan kain
25. Kurva yang menunjukkan bagaimana interaksi penawaran dan permintaan barang-barang yang
diperdagangkan oleh kedua negara itu menentukan besarnya DTI
A. kemungkinan produksi B. kesediaan C. konsumsi harga D. penawaran dan permintaan
27. Pada umumnya tidak akan terjadi perdagangan antara kedua negara apabila terjadi kurva
kemungkinan produksi
A. sama, selera sama B. lain, selera lain C. sama, selera lain D. lain, selera
sama
28. Bila kedua negara saling melakukan kegiatan ekspor dan impor secara internasional yang saling
menguntungkan maka akan terjadi keseimbangan
A. produksi B. internasional C. harga D. konsumsi
29. Apabila negara B menghasilkan dua macam barang x dan y dengan K/L yang lebih besar daripada di
A, maka nisbah harga relatif faktor-faktor produksi PL/PK negara B dibanding negara A adalah
A. lebih tinggi di B B. lebih tinggi di A C. sama D. tidak tentu
30. Jika negara A memiliki tenaga kerja lebih banyak dan faktor produksi lain lebih sedikit maka negara
tersebut akan melakukan spesialisasi pada produk yang
A. memiliki upah tenaga kerja tinggi B. memiliki upah tenaga kerja rendah
C. relatif padat karya D. relatif padat modal
31. Salah satu asumsi yang digunakan oleh teorema Euler adalah
A. increasing return to scale B. constant return to scale
C. variable return to scale D. law of diminishing return
32. Salah satu asumsi yang digunakan dalam penyamaan harga faktor-faktor produksi adalah
A. empat negara B. dua faktor produksi
C. pasar monopoli D. fungsi produksi homogen nonlinear
33. Jika negara A memiliki keunggulan komparatif terhadap barang Y dibandingkan dengan barang X,
maka akibatnya adalah
A. lebih banyak mengekspor barang x B. harga barang y relatif lebih murah
C. negara A akan mengekpor barang y D. keseimbangan harga terjadi
34. Penggunaan modal produksi dengan koefisien yang tetap seharusnya tidak dipergunakan dalam teori
perdagangan internasional, karena hasilnya pasti tidak akan tepat. Pernyataan tersebut dikemukakan
oleh :
A. Leontief B. Swerling C. Valanis D. Mc Doughall
35. Menurut Vanek, yang tidak termasuk faktor produksi adalah
A. modal B. upah C. tenaga kerja D. sumber daya
alam
36. Negara yang dijadikan penelitian yang dilakukan oleh Leontief adalah
A. Australia B. Amerika Serikat C. Kanada D. Inggris
37. Salah satu faktor yang menentukan besar/kecilnya biaya transportasi dalam perdagangan
internasional adalah
A. bobot barang tersebut B. pasar C. teknologi yang dipakai D. lokasi bahan baku
38. Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat mempengaruhi TOT. Pengaruh pertumbuhan ekonomi itu
bersifat positif jika pertumbuhan itu bersifat bias ke
A. impor B. ekspor C. impor/ekspor D. tidak
impor/ekspor
39. Apabila proporsi pertumbuhan barang impor terhadap pertambahan pendapatan riil (MPC) lebih
besar daripada proporsi impor total terhadap pendapatan riil total (APC) maka pertumbuhan ekonomi
seperti ini diklasifikasikan sebagai
A. bias pro perdagangan B. netral C. bias anti perdagangan D. bias ultra anti perdagangan
40. Pertumbuhan ekonomi suatu negara diklasifikasikan sebagai bias ultra pro perdagangan apabila
A. MSI < D, ny < D B. MPC < D, ny < D C. MSI < D, Ey < D D. MPC < D, MSI < D
41. Menurut klasik, pada negara besar jika terjadi pertumbuhan ekonomi yang menyebabkan TOT =
DTD, maka berarti pertumbuhan ekonomi tersebut
A. berpengaruh positif B. berpengaruh negatif C. netral D. tidak berpengaruh
42. Analisis keseimbangan parsial pada perdagangan internasional menunjukkan adanya pengaruh
A. upah tenaga kerja B. ongkos transportasi
C. harga relatif faktor produksi D. harga barang
44. Pungutan yang didasarkan pada persentase nilai total barang impor termasuk ongkos-ongkosnya
adalah tarif
A. spesifik B. ad-valorem C. majemuk D. tunggal
45. Efek tarif yang menyebabkan terjaadinya transfer kesejahteraan dari konsumen dalam negeri ke
produsen dalam negeri disebut efek
A. retribusi B. redistribusi C. protektif D. penerimaan
47. Tindakan sepihak yang dilakukan oleh negara pengimpor dengan jalan menentukan batas maksimum
jumlah sejenis barang tertentu yang boleh diimpor selama jangka waktu tertentu disebut
A. kuota impor B. lisensi impor C. subsidi impor D. substitusi
impor
48. Tujuan pokok dari pengenaan tarif adalah melindungi industri dalam negeri agar tidak mengalami
kehancuran. Apabila besarnya tarif itu hanya menyangkut harga output final saja, maka tarif yang
dikenakan disebut tarif
A. final B. nominal C. efektif D. spesial
49. Jika sebuah produk x harganya Rp10 juta, dengan besar nilai input adalah Rp4 juta, dikenakan tarif
nominal sebesar 20% terhadap output final dan tarif terhadap tambahan sebesar 8%. Maka tarif efektif
terhadap produk x adalah
A. 8% B. 18% C. 28% D. 38%
50. Dalam tahap awal pendirian suatu industri, perlu adanya perlindungan terhadap industri tersebut
agar persaingan yang mematikan dapat dihindari. Alasan melindungi industri dalam tahap awal
pendirinya, mula-mula dikemukakan oleh
A. Mill Bastable B. Paul Prebisch C. Stolper Samuelson D. Friedrich List
52. Persetujuan Bretton Woods menghasilkan 3 badan dunia, yaitu IMF, ITO dan
A. UNTACD B. GATT C. OECD D. IBRD
53. Badan dunia yang menangani masalah jangka pendek dalam likuiditas internasional dan membantu
negara-negara anggota yang mempunyai masalah dalam neraca pembayaran adalah
A. ITO B. IMF C. IBRD D. GATT
54. Salah satu tujuan pokok GATT adalah melakukan negosiasi secara komprehensif mengenai
perdagangan internasional
A. sertifikat ekspor B. tarif C. subsidi produk D. drawback system
55. Pemerintah Amerika akan memberi pungutan khusus terhadap ekspor tekstil Indonesia ke Amerika
apabila pemerintah Indonesia terus memberi subsidi terhadap produk tekstilnya, pungutan khusus ini
disebut
A. conterveiling duties B. GSP C. drawback system D. MFA
56. Salah satu bentuk integrasi ekonomi adalah masuknya perusahaan multinational ke dalam negeri,
misalnya
A. Bayer B. Nyonya Meneer C. Air Mancur D. Gudang Garam
59. Efek ekonomi yang ditimbulkan oleh sebuah integrasi ekonomi, khususnya sebuah kesatuan pabean
dapat dikelompokkan menjadi efek
A. statik B. dinamik C. statik/dinamik D. salah
semua
60. Produk-produk pertanian yang diperdagangkan di MEE merupakan saingan berat bagi produk- produk
pertanian negara-negara
A. berkembang di luar MEE B. maju di luar MEE
C. di lingkungan Asean D. dunia ketiga
61. Jika elastisitas pendapatan produk-produk olahan hasil industri adalah lebih rendah daripada
elastisitas produk-produk primer akan mengakibatkan harga-harga produk
A. hasil industri olahan meningkat B. primer menurun
C. hasil industri olahan menurun D. primer meningkat
62. Dasar Tukar Internasional yang mengukur hubungan antara harga-harga barang yang diperoleh dari
ekspornya dengan harga barang-barang impor yang harus dibayar, disebut
A. DTI barter bruto B. DTI doubel factoral C. DTI kapasitas impor D. DTI barter netto
63. Struktur pasar beberapa produk industri olahan dari negara-negara industri pada umumnya bersifat
pasar
A. persaingan sempurna B. monopoli
C. oligopoli D.monopolistic/oligopolistic
65. Sifat ketergantungan negara-negara sedang berkembang pada negara-negara industri, terutama
dalam hal
A. terbatas tenaga kerja B. pengelolaan sumber alam
C. pemasaran produk ekspor, teknologi/ modal D. teknologi yang masih sederhana
66. Diantara kartel-kartel yang telah dibentuk, yang paling berhasil adalah
A. UBEC (pisang) B. IBA (bauksit) C. OPEC (minyak) D. ANRPC (karet)
67. Perusahaan yang bersifat internasional dengan daerah operasi yang melintasi batas negara adalah
68. Kebijakan perdagangan antar perusahaan dalam MNC yang melintasi batas-batas dua atau lebih
negara adalah kebijakan
A. perdaganan B. intra-trade C. antar-negara D. dalam negeri
69. Jika suatu perusahaan MNC yang mendirikan cabangnya di negara lain selalu disertai dengan aliran
dana yang sering disebut investasi
A. asing langsung B. portofolio C. domestik D. negara
70. Pembelian saham perusahaan yang berlokasi di suatu negara oleh orang-orang atau perusahaan-
perusahaan yang berlokasi di negara lain, dalam bentuk terjadinya pemasukan/transfer modal, sering
disebut investasi
A. asing langsung B. portofolio C. dalam negeri D. negara
71. Perusahaan dalam negeri yang menjadi mitra perusahaan asing yang beroperasi di dalam negara
tersebut, disebut ?
A. join venture B. perusahaan asing C. dalam negeri D. perusahaan
swasta
73. Sifat oligopolistik MNC jelas membawa pengaruh pada pembagian manfaat yang dihasilkan, laba
maksimum yang diperoleh tidak akan terjadi bersamaan dengan kesejahteraan maksimum masyarakat,
karena semua laba dilarikan ke negara asal. Agar masyarakat negara yang ditempati dapat turut serta
menikmati keuntungan tersebut maka diadakan kebijakan-kebijakan, antara lain kebijakan menaikkan
pajak
A. pendapatan B. penjualan C. PBB D. benar
semua
74. Praktek-praktek penentuan harga MNC pada perdagangan intra perusahaan disebut sebagai
A. transfer pricing B. underpricing C. overpricing D. ceiling price
75. Apabila pajak perseroan yang dikenakan pada induk perusahaan di negara A ternyata presentasenya
besar daripada prosentase pajak perseroan cabang perusahaan MNC di negara B, maka agar MNC tidak
mengalami kerugian besar, cabang MNC di negara B akan melakukan
A. under pricing B. over pricing C. plafon harga D. floor price
76. Pengiriman laba oleh perusahaan cabang ke perusahaan induk di negara lain, disebut
A. redistribusi laba B. repatriasi laba C. pembayaran dana D. pembayaran utang
78. Untuk menghasilkan laba maksimal, selain maksimalisasi penjualan, MNC memperhatikan juga
persentase pajak, biaya transpor ekspor-impor, dan
A. kebijakan target B. kurs tiap-tiap negara C. cabang/pusat D. politik
79. Perusahaan yang menggunakan strategi Multy Level Marketing (MLM) memiliki sales (tenaga
penjual) yang banyak dan
A. domestik/lokal B.tersebar di seluruh dunia C. eksportir D. pengusaha kecil
80. Perusahaan yang menggunakan strategi Multy Level Marketing (MLM) adalah termasuk perusahaan
82. Kepemilikan perusahaan MNC di seluruh dunia tidak harus berdasarkan jenis tertentu, kecuali
A. perorangan B. dimiliki PBB/UNO C. kelompok kecil D. usaha keluarga
84. Kejadian krisis ekonomi Amerika tahun 2008 yang merambah ke seluruh dunia adalah peristiwa
A. naiknya harga-harga B. jatuhnya harga saham
C. turunnya presiden D. harga minyak turun
85. Dampak krisis yang cepat terjadinya merambah ke seluruh dunia (global) disebabkan
A. MNC B. aksi domestik/lokal C. ekspor/ impor D. harga minyak turun
87. Mekanisme pasar dalam krisis ekonomi Amerika 2008 ini sangat kental, yaitu
A. harga patokan B. penjual/pembeli bebas C. aturan ketat D. tanpa
iklan
88. Pemerintah Amerika mengeluarkan bantuan/subsidi kepada perusahaan yang jatuh agar
A. dapat bunga B.perusahaan bertahan C. rakyat resah D. masyarakat tenang
89. Bantuan/subsidi pemerintah digunakan perusahaan sebagian besar untuk
A. berpesta B.membeli kembali saham C. cadangan D. pensiun karyawan
92. Mengenang kasus BLBI di Indonesia, mungkinkah kasus yang sama melanda Amerika terkait subsidi
krisis Oktober 2008?
A. tidak B. mungkin C. salah semua D. tidak
tahu
93. Patutkah dicari penyebab jatuhnya harga saham di bursa-bursa saham Amerika?
A. tidak B. patut C. salah semua D. tidak
tahu
95. Kenapa harga minyak turun dapat dianggap penyebab harga saham turun?
A. supply/demand B. teori psikologis C. takut terorisme D. kewajiban agama
96. Apabila si A menaikkan harga maka dia tidak ingin diikuti, supaya nilai kenaikannya tetap
besar. Sebaliknya, bila menurunkan harga, ingin diikuti. Ini disebut
A. supply/demand B. teori psikologis C. mekanisme pasar D. kewajiban agama
97. Kenapa supreme mortgage dapat dianggap penyebab harga saham turun?
A. bunga turun B. bunga tak terbayar C. perumahan laku D. kredit rumah lancar
98. Siapa yang paling beruntung dengan adanya krisis ekonomi oktober 2008 ini?
A. spekulan B. orang miskin C. manajer/karyawan D. pemilik
usaha/saham
99. Kenapa orang miskin dianggap yang paling beruntung dengan adanya krisis ini?
A. dapat uang B. paling kecil imbasnya C. dapat tertawa D. dapat tidur
11. Yosep s. Peter dan kus mets adalah orang yang membuat teori.?
a. Klasik.
b. Neo-klasik.
c. Teori pertumbuhan.
d. Analistis.
e. Historis.
12. Teori yang analisnya terbatas dalam jangka pendek lalu diperluas menjadi teori produksi dan
kesempatan kerja dalam jangka panjang.
Pengertian diatas adalah teori menurut.?
a. W.w rostow
b. David ricardo.
c. Karl max.
d. Robert solow.
e. Keynesia.
14. Berikut adalah beberapa kelomnpok teori pertumbuhan dan pembangunan, manakah yang bukan
termaksud kelompok diatas.?
a. Mahzab analistis.
b. Teori pertumbuhan faderick.
c. Teori pertumbuhan kusmets.
d. Mahzab historis.
e. Teori pertumbuhan yosep peter.
1. Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkan dana tersebut kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak
disebut
2. Bank yang berfungsi sebagai induk dari bank-bank lainnya (Bankers of Bank)
disebut..
3. Bank yang bekerja atas dasar hukum Islam dengan menggunakan prinsip bagi hasil
disebut
6. Simpanan yang penarikannya bisa dilakukan kapan saja tetapi hanya bisa diambil
dengan menggunakan cek atau bilyet giro disebut..
7. Simpanan yang penyimpanan dan penarikannya tidak terikat dengan jangka waktu
tertentu disebut.
10. Tugas Bank Indonesia sebagai Bank Sentral Republik Indonesia adalah.
11. Jasa penitipan dana dimana penitip dapat mengambil dana tersebut sewaktu-waktu
dalam perbankan syariah disebut.....
12. Penagihan warkat (surat-surat berharga) yang berasal dari luar kota atau luar negeri
disebut....
13. Lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat
pembayaran yang sah dari suatu negara, merumuskan dan melaksanakan kebijakan
moneter adalah.....
14. Bank yang sebagian sahamnya dimiliki oleh pihak asing dan sebagian lagi dimiliki
oleh pihak swasta nasional disebut.....
15. Jasa penitipan dana dimana penitip dapat mengambil dana tersebut sewaktu-waktu
dalam perbankan syariah disebut.....
16. Penagihan warkat (surat-surat berharga) yang berasal dari luar kota atau luar negeri
disebut....
17. Surat kredit yang diberikan kepada para eksportir dan importir yang digunakan
untuk melakukan pembayaran atas transaksi ekspor-impor yang mereka lakukan
disebut...
18. Kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal perusahaan tertentu ke
perusahaan lain disebut....
21. Jaminan yang diberikan oleh peminjam seperti emas dan barang elektronik ada
pada lembaga keuangan yang bernama....
23. Suatu akad transaksi perbankan syariah, yang merupakan akad gadai yang sesuai
dengan syariah disebut.....
Kunci 1 :
1. a
2. c
3. c
4. d
5. a
6. a
7. e
8. b
9. a
10. b
11. e
12. a
13. c
14. c
15. c
16. a
17. e
18. d
19. a
20. a
Kunci jawaban 3
1. A.
2. C.
3. A.
4. D.
5. E.
6. E.
7. E.
8. A.
9. D.
10. E.
11. D.
12. D.
13. E.
14. B.
15. A.
1. Bank
2. B. Central
3. B. Syariah
4. OJK
5. LKBB
6. Giro
7. Tabungan
8. Pegadaian
9. OJK
10. Mengatur moneter, dll
11. Al Wadiah (jasa penitipan)
12. Inkaso (Collection)
13. Bank Sentral
14.Bank campuran
15. Al Wadiah (jasa penitipan
16. Inkaso (Collection)
17.Letter of Credit (L/C)
18.Modal Ventura
19.Anjak piutang
20.Dewan komisioner yang bersifat kolektif dan kolegial
21.Pegadaian
22.UU No. 23 Tahun 1999
23.Ar-Rahn
24.Tabungan Giro Deposito berjangka, sertifikat deposito, deposit on call, loan
deposits
25.Bank Indonesia
1. Informasi akuntansi dalam bentuk laporan keuangan sangat berguna bagi pihak intern maupun
extern perusahaan yang menggunakan pihak ekstern perusahaan yang menggunakan informasi
akuntansi, kecuali
a. Pemerintah d. Manager perusahaan
b. Kreditur e. Investor
c. Karyawan
2. Dalam proses pencatatan akuntansi, segala transaksi yang dilakukan perusahaan dicatat untuk
pertama kalinya, dalam suatu catatan yang disebut sebagai
a. Laporan laba / rugi d. Jurnal
b. Neraca e. Jurnal / penutup
c. Buku besar
3. Di bawah ini yang termasuk tahap / phase akuntansi adalah:
(1) Pencatatan (3) Pelaporan
(2) Penyesuaian (4) Penjurnalan
a. Jika 1, 2 dan 3 benar d. Jika 4 saja benar
b. Jika 1 dan 3 benar e. Jika semua benar
c. Jika 2 dan 4
4. Profesi akuntansi yang merupakan akuntan eksternal yang dapat juga sebagai konsultan bagi
perusahaan, dan biasanya memberikan pendapatnya tentang layak atau tidaknya laporan
keuangan yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan adalah
a. Akuntan pendidik d. Akuntan pajak
b. Akuntan pemerintah e. Akuntan publik
c. Akuntan internal
5. Daftar di bawah ini disebutkan perkiraan-perkiraan akuntansi baik yang termasuk perkiraan riil
dan nominal:
(1) Harta (4) Modal
(2) Pendapatan (5) Beban
(3) Utang
Yang termasuk dalam perkiraan riil adalah
a. 1, 2 dan 3 d. 1, 4 dan 5
b. 1, 3 dan 5 e. 1, 3 dan 4
c. 2, 3 dan 4
6. Perkiraan nominal merupakan perkiraan sementara dalam suatu tahun buku / periode
akuntansi
Sebab
Perkiraan nominal akan ditutup melalui jurnal penutup pada akhir periode dan saldonya tidak
dibawa ke perhitungan periode akuntansi tahun berikutnya
a. Pernyataan benar alasan benar keduanya tidak ada hubungan sebab akibat
b. Pernyataan benar alasan benar kaduanya tidak ada hubungan sebab akibat
c. Pernyataan benar alasan salah
d. Pernyataan salah alasan benar
e. Pernyataan dan alasan salah
7. Berikut ini yang termasuk unsur ekuitas perusahaan di dalam sebuah persamaan akuntansi
adalah
(1) Saham (2) Harta
(3) kewajiban (4) Modal
a. Jika 1, 2 dan 3 benar d. Jika 4 saja benar
b. Jika 1 dan 3 benar e. Jika semua benar
c. Jika 2 dan 4 benar
8. Pada tanggal 1 Mei diterima pembayaran sewa untuk 1 tahun sebesar Rp. 3. 000. 000
Tulis jurnal dari transaksi tersebut adalah ..
a. Kas Rp. 3.000.000
Sewa diterima di muka Rp. 3.000.000
b. Sewa diterima di muka Rp. 3.000.000
Pendapatan sewa Rp. 3.000.000
c. Kas Rp. 3.000.000
Pendapatan sewa Rp. Rp. 3.000.000
d. Pendapatan sewa yang harus diterima Rp. 3.000.000
Sewa diterima di muka Rp. 3.000.000
e. Kas Rp. 3.000.000
Sewa diterima di muka Rp. 3.000.000
9. Diterima pembayaran sewa 1 Mei 2001 untuk satu tahun sebesar Rp. 3.000.000. Buatlah jurnal
penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2001 adalah .
a. Kas Rp. 3.000.000
Pendapatan Rp. 3.000.000
b. Sewa diterima di muka Rp. 3.000.000
Pendapatan sewa Rp. 3.000.000
c. Beban sewa Rp. 3.000.000
kas Rp. 3.000.000
d. Pendapatan sewa Rp. 3.000.000
Sewa diterima di muka Rp. 3. 000.000
e. Beban sewa Rp. 3.000.000
Sewa diterima di muka Rp. 3. 000.000
10. Proses pemindahan catatan perkiraan dari buku jurnal / umum ke dalam buku besar di mana
nantinya, didapatkan jumlah saldo dari setiap perkiraan, disebut .
a. Adjusting d. Footing
b. Posting e. Ledger
c. Tracing
11. Ketika piutang dibayar / dilunasi, maka piutang dalam jurnal akan dicatat pada sisi kredit
Sebab
Piutang merupakan salah satu komponen / unsur dalam perkiraan riil
a. Pernyataan benar alasan benar keduanya menunjukkan hubungan sebab akibat
b. Pernyataan benar alasan benar keduanya tidak ada hubungan sebab akibat
c. Pernyataan benar alasan salah
d. Pernyataan salah alasan benar
e. Pernyataan dan alasan salah
12. Di bawah ini terdaftar perkiraan-perkiraan yang termsuk ke dalam harta lancar,
kecuali..
a. Kas d. Perlengkapan
b. Piutang e. Asuransi di bayar di muka
c. Peralatan
13. Prive merupakan unsur perkiraan yang termasuk dalam perhitungan laporan laba / rugi
Sebab
Prive merupakan pengambilan atas harta perusahaan yang dilakukan oleh pemilik perusahaan
untuk keperluan pribadinya
a. Pernyataan benar alasan benar keduanya
b. Pernyataan benar alasan benar keduanya tidak ada hubungan sebab akibat
c. Pernyataan benar alasan salah
d. Pernyataan salah alasan benar
e. Pernyataan dan alasan salah
14. Harta tetap yang tidak dapat diusutkan atau tidak terdapat perhitungan penyusutannya
(1) Mesin (3) Gedung
(2) kendaraan (4) Tanah
a. Jika 1, 2 dan 3 benar d. Jika 4 saja benar
b. Jika 1 dan 3 benar e. Jika semua benar
c. Jika 2 dan 4 benar
15. Jurnal khusus dibuat oleh perusahaan untuk mencatat transaksi yang sering terjadi, sehingga
akan mudah untuk mengecek / mengetahui saldo dari perkiraan-perkiraan yang terdapat dalam
jurnal khusus, jenis jurnal khusus tersebut adalah .
(1) Jurnal pembelian
(2) Jurnal pengeluaran kas
(3) Jurnal penjualan
(4) Jurnal penerimaan kas
a. Jika 1,2 dan 3 benar d. Jika 4 saja benar
b. Jika 1 dan 3 benar e. Jika semua benar
c. Jika 2 dan 4 benar
16. AMMAR SERVICE, yang merupakan bengkel mobil, memiliki perkiraan sebagai berikut:
Modal awal Rp. 10.000.000
Pendapatan jasa service Rp. 5.000.000
Pendapatan lain-lain Rp. 1.500.000
Prive Rp. 750.000
Beban telepon Rp. 250.000
Beban administrasi Rp. 750.000
Beban listrik Rp. 1.000.000
Beban operasi Rp. 2.500.000
Dari data di atas hitunglah besarnya perubah modal AMMAR SERVICE
a. Rp. 1.250.000 d. 1.500.000
b. Rp. 2.000.000 e. 10. 000.000
c. Rp. 12.000.000
17. Yang termasuk dalam komponen laporan keuangan dalam akuntansi, kecuali
a. Laporan laba / rugi
b. Neraca
c. Laporan perubahan modal
d. Aliran kas
e. Ikhtisar laba / rugi
18. Pendapatan diterima di muka dianggap oleh perusahaan sebagai kewajiban
Sebab
Perusahaan belum memberikan hak dari pendapatan yang diterimanya kepada pihak yang
menjadi sumber pendapatan yang diterima perusahaan tersebut
a. Pernyataan benar alasan benar keduanya menunjukkan hubungan sebab akibat
b. Pernyataan benar alasan benar keduanya tidak ada hubungan sebab akibat
c. Pernyataan benar alasan benar
d. Pernyataan salah alasan benar
e. Pernyataan dan alasan salah
19. Perkiraan-perkiraan di bawah ini merupakan komponen yang terdapat dalam laporan
perubahan modal:
(1) Modal awal (3) Modal akhir
(2) prive (4) Laba / rugi
a. Jika 1, 2 dan 3 benar d. Jika 4 saja benar
b. Jika 1 dan 3 benar e. Jika semua benar
c. Jika 2 dan 4 benar
20. Apabila perkiraan perlengkapan yang belum disesuaikan per 31 Desember 2001
menunjukkan saldo Rp. 2.250.000, dan persediaan perlengkapan pada 31 Mei 2001 itu sebesar
Rp. 950.000, maka ayat jurnal penyesuaiannya adalah .
a. Debet perlengkapan Rp. 950.000
Kredit beban perlengkapan Rp. 950. 000
b. Debet perlengkapan Rp. 1.350.000
Kredit beban perlengkapan Rp. 1.350.000
c. Debet beban perlengkapan Rp. 950.000
Kredit perlengkapan Rp. 950.000
d. Debet beban perlengkapan Rp. 1.3000.000
Kredit perlengkapan Rp. 1.300.000
e. Debet akumulasi penyusutan perlengkapan Rp. 950.000
Kredit beban perlengkapan Rp. 950.000
21. Bila estimasi penyusutan peralatan untuk suatu periode tertentu sebesar Rp. 2.000.000 maka
ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat penyesuaian itu adalah ..
a. Debet beban penyusutan Rp. 2.000.000
Kredit beban peralatan Rp. 2.000.000
b. Debet peralatan Rp. 2.000.000
Beban penyusutan Rp. 2.000.000
c. Debet beban penyusutan Rp. 2.000.000
Kredit akumulasi penyusutan Rp. 2.000.000
d. Debet akumulasi penyusutan Rp. 2.000.000
Kredit beban penyusutan Rp. 2.000.000
e. Debet akumulasi penyusutan Rp. 2.000.000
Kredit peralatan Rp. 2.000.000
22. Kegiatan lembaga keuangan bank dan non bank antara lain:
1. Melakukan kegiatan sewa guna
2. Pertanggung resiko yang terjadi pada nasabah
3. Menyelenggarakan bursa komoditas
4. Melakukan kredit members / letter of credit
5. Menyediakan kredit rekening koran
Yang termasuk kegiatan lembaga keuangan non bank adalah ..
a. 1,2, dan 3 d. 2,3,dan 4
b. 1,3, dan 4 e. 2,3, dan 4
c. 2,4, dan 5
23. Hutang yang dijamin dengan benda-benda tetap merupakan hutang .
a. Hipotik d. Lancar
b. Obligasi e. Wesel
c. Jangka pendek
24. Jurnal penutup digunakan untuk menghabiskan saldo perkiraan sementara yang tidak akan
terbawa lagi, pada periode berikutnya, perkiraan-perkiraan apa sajalah yang harus ada dalam
jurnal penutup:
(1) Pendapatan (3) Ikhtisar laba / rugi
(2) Beban (4) Harta lancar
a. Jika 1,2 dan 3 benar d. Jika 4 saja benar
b. Jika 1 dan 3 benar e. Jika semua benar
c. Jika 2 dan 4 benar
25. Beban yang dibayar di muka termasuk ke dalam kelompok perkiraan ..
a. Harta lancar d. Hutang lancar
b. Harta tetap e. Hutang pemilik
c. Modal pemilik
26. Harta yang dimiliki oleh perusahaan akan bertambah jika :
(1) Hutang bertambah
(2) Modal bertambah
(3) Pendapatan bertambah
(4) Beban bertambah
a. Jika 1,2 dan 3 benar d. Jika 4 saja benar
b. Jika 1 dan 3 benar e. Jika semua benar
c. Jika 2 dan 4 benar
27. Data perkiraan yang ada:
o Pendapatan jasa Rp. 2.500.000
o Modal awal Rp. 3.000.000
o Beban operasi Rp. 750.000
o Beban administrasi Rp. 500.000
o Beban lain-lain Rp. 225.000
o Prive Rp. 150.000
Hitunglah modal akhir
a. Rp. 3.785.000 d. Rp. 3.587.000
b. Rp. 3.875.000 e. Rp. 3.758.000
c. Rp. 3.585.000
28. Pada saat dibayar perkiraan sewa di bayar di muka akan dicatat pada sisi kredit
Sebab
Saldo modal akhir yang ada pada laporan perubahan modal secara otomatis akan menjadi saldo
perkiraan modal yang di dalam neraca.
a. Pernyataan benar alasan benar keduanya menunjukkan hubungan sebab akibat
b. Pernyataan benar alasan benar keduanya tidak ada hubungan sebab akibat
c. Pernyataan benar alasan salah
d. Pernyataan salah alasan benar
e. Pernyataan dan alasan salah
28. Neraca saldo dapat digunakan untuk mengecek kebenaran jumlah saldo setiap perkiran yang
sebelumnya dicatat di dalam buku besar
Sebab
Neraca saldo juga disebut neraca percobaan yang memungkinkan untuk dibukukan pengecekan
apakah catatan yang berasal dari buku besar tersebut jumlahnya benar atau salah
a. Pernyataan benar alasan benar keduanya menunjukkan hubungan sebab akibat
b. Pernyataan benar alasan benar keduanya tidak ada hubungan sebab akibat
c. Pernyataan benar alasan salah
d. Pernyataan salah alasan benar
e. Pernyataan dan alasan salah
30. Pembayaran kas yang diterima dari pelanggan akan mengurangi atau menghapus piutang
yang dimiliki perusahaan terhadap pelanggan tersebut
Sebab
Perkiraan harta terbagi menjadi current aset, Fixed aset dan intangible aset.
a. Pernyataan benar alasan benar keduanya menunjukkan hubungan sebab akibat
b. Pernyataan benar alasan benar keduanya tidak ada hubungan sebab akibat
c. Pernyataan benar alasan salah
d. Pernyataan salah alasan benar
e. Pernyataan dan alasan salah
31.Transaksi berikut yang tidak berpengaruh terhadap perubahan kas suatu perusahaan adalah
2. Akuntansi yang tujuan utama dibuat untuk kepentingan ekstern, adalah bidang akuntansi......
a. keuangan
b. dagang
c. pemerintah
d. jasa
e. biaya
3. Intern User untuk informasi ekonomi adalah ..
a. karyawan.
b. Pimpinan perusahaan.
c. Pemerintah.
d. Pemilik perusahaan.
e. Kreditur.
4. Informasi Keuangan yang disajikan untuk kepentingan para pemakai laporan diluar perusahaan, sangat berguna
sebagai
a. bahan untuk menyusun perencanaan kegiatan perusahaan
b. bahan untuk mengetahui apakah kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana semula
c. bahan pengendalian perusahaan agar tidak rugi
d. sebagai dasar pertimbangan dalam mengambil keputusan mereka masing-masing
e. dasar untuk megetahui prospek perusahaan di masa yang akan datang
6. Akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu adalah Akuntan
a. intern
b. pemerintah
c. publik
d. pendidik
e. perusahaan
7. Nilai atau pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan untuk memperoleh suatu aktiva tetap.
Sehingga aktiva tetap tersebut siap digunakan, dinamakan
a. harga faktur
b. harga pembelian
c. harga pengganti
d. harga perolehan
e. harga tunai
11. Dalam analisis ditentukan akun yang didebit dan akun yang dikredit. Dari pernyataan berikut ini yang bena r
adalah..........
a. Harta dan beban bertambah dikredit.
b. Utang , Modal dan Pendapatan berkurang dikredit.
c. Harta dan Utang bertambah didebit.
d. Modal dan Beban berkurang dikredit.
e. Utang, Modal dan Pendapatan bertambah dikredit.
12. Hubungan antara Harta , Utang dan Modal dapat dilukiskan pada persamaan dasar akuntansi dibawah ini ,
kecuali .......
a. Aktiva = Pasiva.
b. Aktiva = Harta. + Utang
c. Harta = Utang + Modal
d. Utang = Harta - Modal.
e. Modal = Harta - Utang.
13. Ahmad sebagai pemilik perusahan menyetorkan uang tunai kedalam perusahan sebagai modal usaha . Pengaruh
transaksi ini adalah .........
a. Harta bertambah , Utang bertambah.
b. Harta berkurang , Utang berkurang.
c. Harta bertambah , Modal berkurang.
d. Harta bertambah, Modal bertambah.
e. Utang bertambah ,Modal bertambah.
14. Transaksi yang mengakibatkan bertambahnya Harta dan bertambahnya Utang adalah ......
a. Pembayaran utang kepada Ali.
b. Penerimaan piutang dari langganan.
c. Pembelian peralatan secara kredit.
d. Pelunasan Utang kepada Bank.
e. Penerimaan Pendapatan dari langganan secara kredit.
15. Pengeluaran uang sebesar Rp. 800.000,- untuk membayar gaji karyawan menyebabkan ......
a. Aktiva berkurang, Modal berkurang.
b. Aktiva berkurang, Utang berkurang.
c. Utang berkurang , Modal berkurang.
d. Utang berkurang, Modal bertambah.
e. Aktiva bertambah, Modal bertambah.
16. Dibeli peralatan seharga Rp. 500.000,- dibayar Rp. 200.000,- sisanya dibayar kemudian. Pengaruh transaksi diatas
terhadap persamaan akuntansi adalah ....
a. Harta berupa peralatan bertambah Rp. 500.000,-
b. Harta berupa peralatan bertambah Rp. 500.000,- , Harta berupa Kas berkurang Rp. 200.000,-
c. Harta berupa peralatan bertambah Rp. 500.000,- , Harta berupa Kas berkurang Rp. 200.000,- , Utang
berkurang Rp. 300.000,-.
d. Harta berupa peralatan bertambah Rp. 500.000,-, Harta berupa Kas berkurang Rp. 200.000,-
Utang bertambah Rp. 300.000,-
e. Harta berupa peralatan bertambah Rp. 200.000,-
17. Perusahaan menerima pinjaman dari Bank Rp. 10.000.000,- .Pengaruh transaksi ini terhadap persamaan
Akuntansi adalah .....
a. Harta berupa Kas bertambah Rp. 10.000.000,-, Utang usaha bertambah Rp.10.000.000,-
b. Harta beruapa Kas bertambah Rp. 10.000.000,-, Utang usaha berkurang Rp. 10.000.000,-
c. Harta berupa Kas bertambah Rp. 10.000.000,-, Utang Bank bertambah Rp. 10.000.000,-
d. Harta berupa Kas bertambah Rp. 10.000.000,-, Utang Bank berkurang Rp. 10.000.000,-
e. Harta berupa Kas berkurang Rp. 10.000.000,-, Utang Bank berkurang Rp.10.000.000,-
18. Diselesaikan pekerjaan jahit jasa yang diperhitungkan sebesar Rp. 750.000,- baru diterima Rp. 250.000,-
Sisanya diterima kemudian. Dari transaksi ini persamaan akuntansinya ........
a. Kas bertambah RP. 250.000,-, Piutang usaha bertambah Rp. 500.000,- Modal bertambah Rp. 750.000,-.
b. Kas bertambah Rp. 250.000,- , Utang usaha bertambah Rp. 500.000,- Modal bertambah Rp. 750.000.
c. Kas berkurang Rp. 250.000,-, Piutang usaha berkurang Rp. 500.000,- Modal bertambah Rp. 750.000,-
d. Kas bertambah Rp. 500.000,-, Piutang usaha bertambah Rp. 250.000,- Modal bertambah Rp. 750.000,-
e. Kas berkurang Rp. 250.000,-, Utang usaha berkurang Rp. 500.000,- Modal berkurang Rp.750.000,
19. Diketahui sebagian data Perusahaan Jasa Foto copy BAC per 31 Desember 2007 sbb :
Pendapatan jasa foto copy Rp 5.000.000,-
Pendapatan bunga Rp 500.000,-
Beban gaji pegawai Rp 1.000.000,-
Beban perlengkapan foto copy Rp 3.000.000,-
Beban sewa Rp 500.000,-
Beban lain lain Rp 1. 500.000,-
Dari data tersebut akan mengalami...
a. laba Rp 500.000,-
b. rugi Rp 500.000,-
c. laba Rp 1.000.000,-
d. rugi Rp 1.000.000,-
e. laba Rp 1.500.000,-
20. Harta sebesar Rp 24.500.000,- ; utang sebesar Rp 14.500.000,- dan prive pemilik sebesar Rp 1.000.000,-.
Maka besarnya modal akhir adalah
a. Rp 19.000.000,-
b. Rp 20.000.000,-
c. Rp 21.000.000,-
d. Rp 23.500.000,-
e. Rp 25.500.000,-
1. gaji pegawai
3. piutang usaha
4. beban sewa
5. pendapatan jasa
6. utang wesel
35.
No. 2 Tembusan
Salon Prima
Jl. Musi 35
Probolinggo Telah diterima dari : Sdr. Rachmat
Uang sejumlah : Seratus ribu rupiah
Untuk pembayaran : faktur tanggal 2 Desember 2008, tentan Sewa
dekorasi
Ririn
36.
Toko ABC
Jl. Raya 13
Probolinggo
=====================================
Probolinggo, 15
Desember 2008
FAKTU R
No. E. 145
37. Bentuk buku besar yang sering digunakan antara lain ...
a. Staffel, two coloumn account, T form
b. Skontro, three coloumn account, T form
c. Staffel, skontro, four coloumn account
d. T form, two coloumn account, single step form
e. Two coloumn account, three coloumn account , four Tgl. Uraian Ref. Debit Kredit
coloumn account Mei 7 Sewa dibayar 14 Rp.
dimuka 11 60.000
Rp.
Kas
38. Perhatikan jurnal umum berikut 60.000
Jurnal Umum Hal: 5
1. T form
2. Account form / 2 kolom ( skontro )
3. three coloumn account / 3 kolom ( saldo tunggal )
4. four coloumn accoung / 4 kolom ( saldo rangkap )
5. five coloumn account / 5 kolom
6. six coloumn account / 6 kolom
Buku besar yang lajim digunakan adalah.
a. 1, 2, 3, 4
b. 2, 3, 4, 5
c. 3, 4, 5, 6 40. JURNAL UMUM HAL : 01
d. 4, 5, 6, 1 Tgl Perkiraan Ref Debet Kredit
e. 5, 6, 1, 2 Juli
'08 5 Kas Rp 500.000
Piutang usaha Rp 500.000
10 Utang usaha Rp 300.000
kas Rp 300.000
Transaksi diatas, pencatatan yang benar ke dalam persamaan akuntansi adalah ...
A.
Harta Utang dan Modal
Tgl
Kas Piutang Usaha Perlengkapan Utang Usaha Modal Keterangan
B.
Harta Utang dan Modal
Tgl
Kas Piutang Usaha Perlengkapan Utang Usaha Modal Keterangan
C.
Harta Utang dan Modal
Tgl
Kas Piutang Usaha Perlengkapan Utang Usaha Modal Keterangan
D.
Harta Utang dan Modal
Tgl
Kas Piutang Usaha Perlengkapan Utang Usaha Modal Keterangan
E.
Harta Utang dan Modal
Tgl
Kas Piutang Usaha Perlengkapan Utang Usaha Modal Keterangan
25. Berikut adalah bukti transaksi yang dibuat oleh perusahaan jasa Salon Rapi:
Salon Rafika
Jakarta
Berdasarkan bukti transaksi di atas jurnal yang dibuat oleh Salon Rafika adalah....
C. Kas Rp250.000,00 -
Pendapatan jasa salon - Rp250.000,00
D. Piutang Rp250.000,00 -
Pendapatan jasa salon - Rp250.000,00
E. Kas Rp250.000,00 -
Beban jasa salon - Rp250.000,00
26. Sebagian jurnal umum yang dibuat oleh Bengkel BAGUS pada bulan Desember 2011:
Kas - Rp300.000,00
12 Kas Rp1.000.000,00 -
Berdasarkan data di atas maka posting ke buku besar yang benar adalah....
A. Kas No : 101
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
B. Kas No : 101
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
Debit Kredit
Debit Kredit
Debit Kredit
27. Sebagian data Neraca sisa biro jasa angkutan Cepat per 31 Desember 2011 adalah sebagai
berikut:
Perlengkapan Rp2.000.000,00
Asuransi dibayar dimuka Rp2.400.000,00
Beban Iklan Rp10.000.000,00
Beban sewa Rp3.600.000,00
Data penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2011:
1) Perlengkapan tersisa digudang senilaiRp500.000,00
2) Premi asuransi dibayar 1 Juli 2011 untuk 2 tahun
3) Tanggal 1 Agustus 2011 dibayar iklan di Harian Suara Indonesia untuk 10 kali
penerbitan, baru diterbitkan 7 kali
4) Sewa Kantor dibayar 2 September 2011 untuk 1 tahun
5) Gaji yang masih harus dibayarRp2.000.000,00
Jurnal penyesuaian yang tepat adalah :
A. Beban Perlengkapan Rp500.000,00
Perlengkapan Rp500.000,00
B. Beban Asuransi Rp1.800.000,00
Asuransi dibayar dimuka Rp1.800.000,00
C. Iklan dibayar dimuka Rp7.000.000,00
Beban Iklan Rp7.000.000,00
D. Sewa dibayar dimuka Rp2.400.000,00
Beban sewa Rp2.400.000,00
E. Utang gaji Rp2.000.000,00
Beban gaji Rp2.000.000,00
28. Data sebagian kertas kerja pada CV. Andalas Servis 31 Desember 2011, sebagai berikut:
L/R Neraca
NSD (pendapatan (harta, utang,
No Ket
dan beban) modal)
D K D K D K
1 Kas 5.000 - - - - 5.000
2 Sewa dibayar dimuka 1.250 - 1.250 - 1.250 -
3 Utang - 500 - - - 500
4 Modal - 8.000 - 8.000 - -
5 Pendapatan service - 4.000 - 4.000 - -
6 Beban gaji 600 - 600 - - -
A. 1, 2, dan 3
B.1, 3, dan 4
C.2, 5, dan 6
D. 3, 4, dan 6
E.3, 5, dan 6
KOMENTAR :
ULANGAN HARIAN
1. Jelaskan yang dimaksud APBN
2. Periode berlakunya APBN adalah
3. Jelaskan mekanisme penyusunan sampai disahkannya APBN
4. Anggaran negara harus diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan
pemborosan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektifitas
ekonomi disebut fungsi
5. Anggaran pendapatan menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan
penyelenggaraan pemerintah Negara sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan, disebut fungsi..
6. Sebutkan prinsip penyusunan APBN
7. Sebutkan asas penyusunan APBN
8. Sebutkan jenis penerimaan Negara bukan pajak
9. Semua pengeluaran negara yang dialokasikan untuk daerah dengan
tujuan pemerataan kemampuan antar daerah merupakan salah satu
dana perimbangan yang disebut
10. Dana yang dialokasikan kepada daerah untuk membiayai pelaksanaan
otonomi khusus suatu daerah dinamakan
Kerjakan soal- soal dibawah ini dalam kertas dan dikumpulkan!
1. Perhatikan tabel berikut ini :
Harga Barang Jumlah yang diminta
Rp 150,00 120 unit
Rp 200,00 100 unit
Dari data di atas dapat ditentukan fungsi permintaannya yaitu .....
2. Sepuluh karung beras akan terjual bila harganya Rp 80.000,00 / karung dan 20 karung akan terjual bila
harganya Rp 60.000,00 / karung. Dari data tersebut fungsi permintaannya adalah ....
3. Harga barang X Rp 800,00 perunit jumlah permintaannya 120 unit, setelah harga naik menjadi Rp 750,00
jumlah permintaannya 620 unit. Fungsi permintaannya adalah....
4. Diketahui fungsi permintaan Pd = 41 5Q dan fungsi penawaran Ps = 20 + 2Q, Jika pemerintah mengenakan
pajak t = 7, maka keseimbangan harga (Q,P) sebelum dan setelah pajak adalah .....
5. Tabel penawaran barang Z
Harga Jumlah Penawaran
Rp 75,00 100 unit
Rp 100,00 150 unit
Rp 150,00 250 unit
Berdasarkan data di atas, fungsi penawarannya adalah .....
6. Fungsi permintaan dan penawaran suatu barang Pd = Q + 10 dan Ps = Q + 4 Jika pemerintah menetapkan
pajak Rp 2,00 perunit, keseimbangan pasar setelah pajak adalah ..
7. Tabel harga dan jumlah barang yang diminta :
Harga Jumlah yang diminta
Rp 6.000,00 6 unit
Rp 7.000,00 6 unit
Tentukan elastisitas permintaannya.
NAMA : NILAI : TANDA TANGAN TANDA TANGAN
WALI : GURU :
.
KELAS :.
KOMENTAR :
1. PKP Pak Anton 1 tahun Rp 135.000.000,00, beliau mempunyai 1 istri dan 1 anak. Besar pajak terutang
2. Bila seorang pengusaha memperoleh penghasilan kena pajak sebesar Rp 75.000.000,00, besarnya pajak
terutang adalah .
3. Menurut Undang-Undang No. 17 tahun 2000 tarif pajak penghasilan pribadi dalam negeri adalah sebagai
berikut :
N Penghasilan Tarif
o Pajak
1. Sampai dengan Rp 25 juta 5%
Tarif
Lapisan penghasilan kena pajak
Pajak
- Sampai dengan Rp. 10 %
50.000.000,00 15 %
- Rp.50.000.000,00 Rp. 30 %
100.000.000,00
- Diatas Rp.
100.000.000,00
Besarnya pajak terutang PT. Parkit adalah ......
ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT
Misalkan PDB nominal (P xY ) dalam setahun adalah Rp.5 triiun, jumlah uang sebesar Rp, 1
triliun, barang dan jasa akhir dalam perekonomian adalah sebanyak 5 kali.
Dengan mengalikan kedua sisi persamaan dengan M, akan didapatkan persamaan
pertukaran (equation of change) yang menghubungkan pendapatan nominal dengan jumlah uang
dan percepatan.
MxV=PxY
Persamaan ini menyatakan bahwa jumlah uang dikalikan dengan berapa kali uang ini digunakan
dalam satu tahun tertentu harus sama dengan pendapatan nominal, yaitu total jumlah nominal
yang dikeluarkan untuk membeli barang dan jasa pada tahun tersebut.
Persamaan pertukaran ini tidak lebih dri satu identitas suatu hubungan yang benar
menurut definisi, dimana persamaan tersebut menyatakan bahwa ketika uang beredar M berubah,
pendapatan nominal ( P x Y) berubah dengan arah yang sama ; kenaikan M misalnya dapat
diimbangi dengan penurunan V yang membiarkan M x V (dan karenanya P x Y) tidak berubah.
Teori jumlah permintaan uang yang dikembangkan oleh Milton Friedman menyatakan
bahwa percepatan berubas sepanjang waktu dalam cara yang dapat diprediksi yang tidak
dihubungkan denagn perubahan uang beredar. Dengan analisis ini, prsamaan pertukaran dibah
menjadi suatu teori mengenai bagaimana pengeluaran agregat ditentukan dan disebut sebagai
teori jumlah uang ( quantity theory of money ). Demgam demikian, teori jumlah uang
menyimpulkan bahwa perubahan pengeluaran agregat terutama ditentun oleh perubahan uang
beredar.
3.3. Menurunkan Kurva Permintaan Agregat
Untuk menentukan permintaan agregat, selain dengan melihat bagaimana uang
memengaruhi jumlah permintaan agregat, kita juga dapat menurunkan kurva permintaan agregat
dengan melihat 4 komponen, yaitu :
1. Pengeluaran konsumen ( customer expenditure )
Yaitu jumlah permintaan akan barang dan jasa konsumen.
2. Pengeluaran investasi yang direncanakan ( planned investment spending )
Yaitu jumlah pengeluaran yang direncanakan oleh perusahaan atas mesin pabrik, dan barang
modal lain yang bar ditambah pengeluaran yang direncanakan atas rumah baru.
3. Pengeluaran pemerintah ( goverment spending )
Yaitu pengeluaran oleh semua jajaran pemerintah atas barag dan jasa .
4. Ekspor bersih (net export )
Yaitu pengeluaran luar negeri bersih atas barang dan jasa domestik, sama dengan ekspor
dikurangi impor.
Maka persamaan permintaan agregat dapat diperoleh :
Dimana :
C = pengeluaran konsumen,
I = pengeluaran investasi
G = pengeluaran pemerintah
NX = ekspor bersih
Pendekatan komponen, seperti pendekatan
teori jumlah menjelaskan bahwa kurva permintaan agregat mempunyai kemiringan menurun,
karena semakin rendah tingkat harga (P ), dengan juml uang nominal yang konstan,
menyebabkan jumlah uang riil ( dalam arti barang dan jasa yang dapat dibeli, M/P ) yang
semakin besar. Semakin besar jumlah uang dalam arti riil (M/P ) yang dihasilkan dan tingkat
harga yang semain rendah menyebabkan suku bunga menurun (i ). Biaya investasi yang murah
untuk membeli modal fisik baru membuat investasi menjadi lebih menguntungkan dan
menstimulasi pengeluaran investasi yang direncanakan. Karena kenaikan pengeluaran investasi
yang direncanakan secara langsung menambah permintaan agregat ( ), tingkat harga yang
lebih rendah mengakibatkan tingkat jumlah output agregat yang diminta lebih tinggi (P
P M/P i
P M/P i
beredar riil meningkat (M/P ), yang menyebankan kenikan permintaan agregat. Dengan
demikian, kenaikan uang beredar menggeser kurva permintaan agregat ke kanan , hal ini
dikarenakan kenaikan uang beredar akan menurunkan suku bunga dan mendorong pengeluaran
investasi yang direncanakan dan ekspor bersih.Pendekatan komponen menyatakan bahwa faktor
lain juga merupakan penyebab penting bergesernya kurva permintaan agregat.
agregat, P
Yn Output Agregat, Y
Keterangan Figur 2 : jumlah output yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu
merupakan tingkat ouput alamiah (natural ratelevel of output) dalam jangka panjang, sehingga
kurva penawaran agregat jangka panjang LRAS meupakan garis vertikal pada Yn.
Output agregat, Y
2. Perkiraan Tingkat Harga
Kenaikan perkiraan tingkat harga mengakibatkan upah lebih tinggi, yang selanjutnya
menaikkan biaya produksi, menurunkan keuntungan per unit output pada setiap tingkat harga,
dan menggeser kurva penawaran ke kiri.
Maka, kenaikan perkiraan tingkat harga menyebabkan kurva penawaran bergeser ke kiri,
semakin besar perkiraan kenaikan tingkat harga (yaitu, semakin tinggi perkiraan inflasi), maka
semakin besar pergeserannya.
3. Dorongan Upah
Misalkan bahwa para pekerja memutuskan untuk mogok kerja untuk mendapatkan upah
riil yang lebih tinngi dan mereka berhasil mendapatkan upah riil yng lebih tinggi. Maka
dorongan upah oleh para pekerja akan menyebabkan kurva penawaran agregat bergeser ke kiri.
4. Perubahan Biaya Produksi yang Tidak Berhubungan dengan Upah.
Perubahan teknologi dan penawaran bahan-bahan mentah disebut guncangan penawaran
(supply shocks) juga dapat menggeser kurva penawaran agregat. Guncangan penawaran negatif,
seperti pengurangan ketersedian bahan mentah, yang harganya meningkat, akan meningkatkan
biaya produksi dan menggeser kurva penawaran agregat ke kiri dan sebaliknya.
Perkembangan teknologi baru akan menurunkan biaya produksi, dengan menaikkan
produktivitas pekerja hal ini juga dapat disebut dengan guncangan penawaran positif, yang dapat
menggeser kurva penawaran agregat ke kanan.
3.9. Keseimbangan Jangka Panjang dan Jangka Pendek Dalam Analisis Permintaan
Dan Penawaran Agregat
1. Keseimbangan dalam Jangka Pendek
Figur 4 mengilustrasikan keseimbangan jangka pendek dimana agregat yang diminta sama
dengan jumlah ouput yang ditawarkan. Dimana kurva permintaan agregat jangka pendek AD dan
kurva penawaran agregat jangja pendek AS berpotongan dititik E. tingkat keseimbangan output
agregat Y* dan tingkat harga keseimbangan sama dengan P*.Ketika tingkat harga (katakanlah
P)berada di atas tingkat harga keseimbangan P*, maka jumlah ouput yang ditawarkan akan
lebih besar daripada jumlah output yang diminta (kelebihan penawaran). Sebaliknya ketika
tingkat harga (katakanlah P) berada dibawah tingkat harga keseimbangan P*, maka jumlah
output yang diminta lebih besar daripada jumlah output yang ditawarkan (kelebihan
permintaan).
Keseimbangan terjadi pada titik E pada perpotongan kurva permintaan agregat AD dan kurva
penawaran agregat jangka pendek AS.
dalam kurva permitaan agregat karena adanya guncangan permintaan positif : kenaikan jumlah
uang beredar (M ), kenaikanengeluran pemerintah (G ), dan kenaikan ekspor bersih (NX ),
penurunan pajak (T ), atau kenaikan keinginan konsumen dan perusahaan untuk brbelanja
karena mereka lebih optimis (C , I ). Figur tersebut menunjukkan perekonomian pada awalnya
berada pada keseimbangan jangka panjang di titik 1, dimana kurva permintaan agregat awal AD1
berpotongan degan kurva penawaran jangka pendek AS1, perekonomian bergerak ke titik 1 dan
output maupun harga meningkat. Tetapi perekonomian tidak akan tetap berada pada titik 1 dala
jangka panjang, karena output pada Y1 berada ada tingkat alamiah. Upah akan meningkat,
menaikkan biaya produksi pada semula tingkat harga, dan kurva penaaran agregat jangka pendek
akan bergeser ke kiri ke AS2, dimana perekonomia akan tetap berada. Dengan demikian,
perekonomian (keseimbangan) menggeser kurva permintaan jangka panjang (LRAS) pada Yn.
Meskipun dampak awal jangka pendek dari pergeseran ke kanan kurva permintaan agregat
adalah kenaikan tingkat harga da utput, dampak akhir jangka panjang hanya berupa kenaikan
tingkat harga.
FIGUR 6 Respons Output dan Tingkat Harga terhadap Pergesern Kurva Permintaan Agrgat
Pergeseran kurva permintaan agregat dari ke , menggerakkan perekonomian dari
titik 1 ke titik 1'. Karena > Yn, kurva penawaran agregat jangka pendek mulai bergeser ke
kiri, secara perlhan mencapai , dimana output kembali ke Yn dan tingkat harga
meningkat menjadi
Yn Output Agregat, Y
ketika kurva penawarn agregat jangka pendek bergeser dari ke pada Figur 7
karena guncangna penawaran negatif (kenaikan harga energi yang tajam, misalnya).
Perekonomian akan bergerak dari titik 1 ke titik 2, dimana tingkt harga meningkat tetapi output
agregat menurun. Keadaan dari harg ayang menngkt, tetapi utput agregat menurun, sebagaimana
digambarkan pada figur 7 disebut sebagai stagflasi.
Meskipun pergeseran ke kiri dalam kurva penawaran agregat jangka pendek pada
awalnya menaikkan tingkat harga dan menurunkan output, dampak akhir adalah bahwa tingkat
harga dan output tidak berubah.
3.11. Pergeseran Kurva Penawaran Agregat Jangka Panjang : Teori Siklus Usaha Rill dan
Histeresis
Teori siklus usaha riil ( rel business cycle theory ) di mana guncangan penawaran
agregrat ( rill ) mempengaruhi tingkat output alamiah Yn. Teori ini memandang guncangan
terhadap selera ( kenginan para pekerja untuk bekerja, misalnya ; teknologi ( produktivitas )
sebagai dorongan dorongan utama di belakang fluktuasi jangka pendek dalam siklus usaha,
karena guncangan guncangan ini mengakibatkan fluktuasi jangka pendek yang substansial
dalm Yn. Sebaliknya, pergeseran kurva permintaan agregat, mungkin akibat dari perubahan
perubahan kebijakan moneter, tidak di pandang sebagai sesuatu yang penting bagi fluktuasi
output agregat. Karena teori siklus usaha riil memandang sebagian besar fluktuasi siklus usaha
sebagai akibat dari fluktuasi tingkat output alamiah, teori ini tidak melihat perlunya kebijakan
aktivis untuk menghilangkan pengguran yang tinggi. Teori siklus usaha riil sangat kontroversial
dan dibatasi oleh perlunya riset intensif
Teori histeresis ( hysteresis ), yaitu pergerakan dari tingkat pengerjaan penuh akibat
pengangguran yang tinggi di masa lalu. Ketika pengangguran meningkat karena penurunan
permintaan agregat yang menggeser kurva AD ke dalam, tingkat pengangguran alamiah
dipandang meningkat di atas tingkat pengerjaan penuh. Hal ini dapat terjadi karena penganggur
menjadi kurang semangat dan gagal untuk mencari pekerjaan atau karena pengangguran menjadi
kurang semangat dan gagal untuk mencari pekerjaan atau karena pemberi kerja enggan untuk
mempekerjakan pekerja yang telah menganggur cukup lama, melihatnya sebagai sinyal bahwa
pekerja tidak diinginkan. Hasilnya adalah bahwa tingkat pengangguran alamiah bergeser ke atas
setelah pengangguran menjadi tinggi dan Yn turun di bawah tingkat pengerjaan penuh. Dalam
situasi ini, mekanisme koreksi diri dalam dapat mengembalikan perekonomian hanya kepada
tingkat pengerjaan penuh. Hanya dengan kebijakan ekspansioner untuk menggeser kurva
permintaan agregat ke kanan dan meningkatkan output agregat tingkat pengangguran alamiah
dapat diturunkan
( Yn dinaikkan ) ke tingkat pengerjaan penuh. Pendukung histeresis kemungkinan besar
mendukung para aktivis, kebijakan ekspansioner untuk mengembalikan perekonomian kepada
pengerjaan penuh.
1. LATAR BELAKANG
Penawaran agregat (aggregat suply) dan permintaan agregat (aggregat demand) sebagai model
analisis dalam teori makro ekonomi, terutama dalam kaitannya dengan bagaimana tingkat harga
ditentukan. Selain itu, juga akan dibahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi dan
menentukan permintaan agregat (AD) dan penawaran agregat (AS).
Dalam analisis AD-AS istilah penawaran agregat mempunyai pengertian yang sedikit berbeda.
Pertama, dalam analisis AD-AS penawaran agregat diartikan sebagai penawaran barang dan jasa
yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dalam suatu Negara. Berarti penawaran agregat
sama dengan barang dan jasa yang ditawarkan (diproduksikan) perusahaan-perusahaan dalam
perekonomian. Perbedaan lainnya, yang merupakan perbedaan yang lebih penting, bersumber
dari ciri pokok konsep tersebut. Dalam analisis AD-AS cirri penawaran agregat dikaitkan dengan
tingkat harga.
1. RUMUSAN MASALAH
BAB II
PEMBAHASAN
1. Penawaran Agregat
Adapun yang dimaksud dengan penawaran agregat adalah (aggregate supply,AS) adalah jumlah
seluruh barang akhir dan jasa-jasa di dalam perekonomian yang dijual atau ditawarkan oleh
perusahaan-perusahaan (firms) pada berbagai tingkat harga. Dengan perkataan lain, dapat
dikatakan bahwa penawaran agregat itu pada dasarnya merupakan nilai total dari seluruh barang
akhir dan jasa yang dihasilkan di dalam perekonomian.
Penawaran agregat didalam suatu perekonomian di pengaruhi oleh beberapa factor sebagai
berikut :
1. Permintaan Agregat
Permintaan agregatif adalah seluruh permintaan terhadap barang dan jasa yang terjadi dalam
suatu perekonomian, baik yang berasal dari dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri.
Banyak faktor yang mempengaruhi besarnya permintaan agregatif, diantaranya tingkat harga
secara umu, jumlah uang yang beredar nominal, jumlah obligasi pemerintah, defisit tertimbang
dan pemanfataan tenaga kerja secara penuh dan lain-lain.
Dalam pembahasan ini, akan menganalisis pengaruh perubahan harga secara umum terhadap
permintaan agregatif disini di tunjukkan oleh besarnya pendapatan nasional (Y).
Dengan demikian kurva permintaan agregatif dapat digunakan untuk melihat hubungan antara
tingkat harga dengan besarnya pendapatan nasional.
Ms = Ms
Dimana Ms adalah penawaran uang mnominal dan p adalah tingkat harga. Jelas bahwa kenaikan
tingkat harga akan menurunkan penawaran uang riil dan penurunan tingkat harga umum akan
meningkatkan penawaran uang yang sesungguhnya. Pada ekonomi islam, peningkatan
penawaran uang riil karena penurunan tingka harga akan berakibat meningkatnya jumlah uang
tunai yang di pegang oleh perorangan maupun perusahaan. Oleh karena mereka berkepentingan
untuk mengurangi jumlah uang tunai agar zakat dab biaya lainya yang di kenakan atas penarikan
modalnya dapat di bayar dari keuntungan, bukan dari modal itu sendiri, maka mereka akan
mencairkan tabunganya.
Dengan begitu investasi berhubungan dengan tingkat keuntungan yang di harapkan, dan melalui
proses pengandaan akan meningkatkan pendapatan nasional. Sebagian dari uang yang diiaktifkan
itu mungkin diarahkan kepada peningkatan konsumsi dan ini juga akan menaikkan pendapatan
nasional.[2]
1. Keseimbangan Jangka Pendek Pada Keseimbangan Permintaan-Penawaran
Agregat
Keseimbangan jangka pendek antara penawaran agregat dan permintaan agregat ditunjukkan
dengan gambar sebagai berikut.
Dari gambar diatas terlihat bahwa keseimbangan antara AS dan AD dalam jangka pendek terjadi
pada titik E, yang merupakan titik per-potngan kedua kurva tersebut. Pada tingkat keseimbangan
itu, output = Y N dan tingkat harga =P0. Kalau pereknomian berada pada tingkat harga di atas
tingkat keseimbangan, misalnya P1, maka jumlah output yang ditawarkan pada titik D adalah
lebih besar dari pada output yang diminta pada titik A. Pada kondisi tersebut, artinya pada
tingkat harga P1, orang akan berlomba-lomba untuk menjual lebih banyak barang dan jasa
daripada apa yang ingin dibeli orang lain (dalam kondisi ini terjdi kelebihan penawaran atau
axcess supply), dan harga barang-barang dan jasa akan turun dan oleh karenanya tingkat harga
mencapai tingkat harga keseimbangan yaitu P 0 pada titik E.
Sebaliknya, apabila tingkat harga berada di bawah tingkat harga keseimbangan, misalnya P2,
maka disini akan terjadi ketidakseimbangan dimana jumlah output yang diminta adalah lebih
besar daripada jumlah output yang ditawarkan (artinya terjadi kelebihan permintaan atau Excess
demand).Dalam kondisi yang demikian, tingkat harga akan naik karena orang ingin untuk
membeli banyak barang daripada yang ditawarkan orang lain. Kenaikan harga ini akan terus
berlangsung sampai mencapai kembali tingkat harga keseimbangan (P0) di titik E.5
Keseimbangan Jangka Panjang Pendek pada Keseimbangan Permintaan agregat (AD) dan
Penawaran Agregat (AS) ditunjukkan pada gambar berikut. Pada gambar 7.5.a, ditunjukkan
dimana keseimbangan mula-mula terjadi di atas tingkat output natural rate (above full
employment output), yaitu pada titik A, yang merupakan titik perpotongan antara SRAS0 dengan
AD. Karena tingkat output (Y0) keseimbangan lebih besar daripada tingkat output kesempatan
kerja penuh (natural rate,YN) maka pengangguran yang terjadi (actual) akan menjadi lebih kecil
daripada tingkat pengangguran alamiah (natural rate level) dan kekakuan berlebihan (ecxcessive
tightness) terjadi di pasar tenaga kerja. Kekakuan di pasar tenaga kerja tersebut akan mendorong
upah atau biaya tenaga kerja mengalami dan menggeser kurva SRAS ke dalam yaitu ke SRAS1.
Oleh karena itu, keseimbangan kini berada pada titik B dan output turun ke Y1. Karena output
agregat (Y) masih di atas tingkat alamiah yaitu Y1 > Y, maka upah teru menerus naik, yang pada
akhirnya menngeser kurva SRAS ke SRAS2. Keseimbangan tercapai di titik C yaitu pada garis
vertikal YN dan sekaligus merupakan titik keseimbangan jangka panjang. Karena output berada
pada tingkat alamiah, maka tidak akan terdapat tekanan lebih lanjut atas upah untuk naik dan
begitu juga kecenderungan lebih lanjut bagi kurva SRAS untuk bergeser.
Gambar 7.5.a. menunjukkan bahwa perekonomian tidak akan tetap pada tingkat output yang
lebih tinggi daripada tingkat alamiah (natural rate) sebab kurva SRAS akan bergeser ke dalam
(ke kiri), menaikkan tingkat harga, dan menyebabkan perekonomian bergerak ke atas sepanjang
kurva (AD) sampai mencapai titik C pada garis vertical pada tingkat output alamiah (YN), yang
tersebut menunjukkan jumlah output yang ditawarkan di dalam jangka panjang untuk setiap
harga, dan dapatkita sebut sebagai kurva penawaran agregat jangka panjang (LRAS).
Pada gambar 7.5.b, ditunjukkan dimana keseimbangan terjadi di bawah output tingkat alamiah
(below employment output). Karena penganguran actual lebih tinggi dari pada tingkat
penganguran alamiah (natural rate of employment), maka upah akan turun, yang selanjutnya
bergeser kurva SRAS ke luar atau ke kanan sampai mencapai SRAS2. Perekonomian bergerak
turun sepanjang kurva AD sampai mencapai keseimbangan jangka panjangnya yaitu di titik
perpotongan antara kurva ADdan kurva LRAS pada YN. disini seperti halnya pada gambar 7.5.b,
perekonomian akan berhenti ketika output telah kembali lagi ke tingkat alamiah (natural rate).
Model klasik didasarkan pada asumsi bahwa perekonomian beroperasi ibarat sebuah mekanisme
yang dapat melakukan pengaturan, penyesuain, atau koreksi secara otomatis (self-regulating,self
adjusting, atau self- correcting), cenderung bergerak menuju kepada keseimbangan pada
tingkat kesempatan kerja penuh (full employment level). Mengenai factor yang mempengaruhi
permintaan agregat (AD) menurut pandangan kaum klasik secara actual hanyalah faktor jumlah
uang beredar (money supply). Perubahan di dalam permintaan agregat.
Kebijakan fiskal (perubahan di dalam pengeluaran pemerintah dan atau pajak) menurut kaum
klasik tidak mempunyai pengaruh terhadap permintaan agregat dan output. Hal tersebut
disebabkan karena adanya crowding-outeffect dari ekspansi fikal terhadap investasi swasta.
Kenaikan di dalam pengeluaran pemerintah (G) atau penurunan di dalam pajak (T) menurut
kaum Klasik akan menyebabkan tingkat bunga naik, yang pada gilirannya menurunkan investasi
swasta (I), dan bahkan juga pengeluaran konsumsi (C).
Sedangkan menyangkut penawaran agregat (AS), kaum klasik tidak membuat pembedaan antara
kurva penawaran agregat jangka pendek (SRAS) dan kurva penawaran jangka panjang (LRAS).
Bagi kaum klasik hanya ada satu kurva penawaran agregat yaitu kurva peenawaran agregat yang
tegak lurus atau vertical, yang menunjukkan bahwa jumlah output barang atau jasa yangsama
akan ditawarkan berapapun harganya. Dengan perkataan lain, jumlah output barang atau jasa
yang ditawarkan itu tidak bergantung pada tingkat harga. Kurva penawaran agregat kaum klasik
didasarkan pada asumsi bahwa pasar tenaga kerja berada pada kseimbangan dengan kesempatan
kerja (employment) berada dalam kondisi full employment. Dalam pandangan klasik, kurva
SRAS selaulu bergerak ka arah tingkat output full employment untuk berpotongan antara kurva
LRAS. Dengan perkataan lain, keseimbangan di tentukan oleh perpotongan antara kurva AD dan
kurva LRAS.
Dengan perkataan lain, keseimbangan ditentukan oleh perpotonngan antara kurva permintaan
agregat (AD) dengan kurva penawaran agregat jangka panjang (LRAS). Di dalam model makro
ekonomi klasik, keseimbangan terjadi dimana kekuatan permintaan agregat (AD) dan penawaran
agregat (AS) adalah seimbang. Permintaan agregat menurut kaum klasik hanya bergantung pada
tingkat teknologi dan sekaligus merupakan tingkat output atau GNP riil kesempatan kerja penuh
(full employment level of real GNP).
1. Permintaan-Penawaran agregat dalam pandangan Keynes
Di dalam model makro ekonomi Keynes, faktor paling penting yang menentukan tingkat
permintaan agregat (AD) adalah kebijakan fiskal (fiscal policy). Sedangkan kebijakan moneter
atau perubahan dalam jumlah uang beredar (money supply) menurut Keynes pengaruhnya
terhadap permintaan agregat adalah lemah dan bahkan dapat dikatakan tidak ada. dalam model
Keynes, perubahan dalam jumlah uang beredar mempengaruhi permintaan agregat melalui
efeknya atas investasi. Pengaruh uang beredar terhadap investasi bersifat tidak langsung
(indirect), yaitu melalui tingkat bunga. Menurut Keynes, suatu kenaikan di dalam jumlah uang
beredar tidak mepunyai pengaruh yang berarti terhadap penurunan dalam tingkat bunga, dan
tingkat bunga itu sendiri menurut Keynes pengaruhnya terhadap investasi adalah lemah.
Secara grafik, pandangan kaum klasik dan Keynes tentang penawaran agregat dan permintaan
agregat, dapat digambarkan sebagai berikut.
Dari gambar A diatas ditunjukkan bahwa permintaan agregat klasik merupakan fungsi dari
jumlah uang beredar (Ms). Dengan perkataan lain, perubahan permintaan agregat (AD) hanya
terjadi perubahan di dalam peubah jumlah uang beredar (money supply). Only monetary factors
shift tha classical agregat demand cruve. sedangkan gambar yang B ditunjukkan bahwa
permintaan agregat (AD) tidak hanya dipengaruhi oleh peubah jumlah uang yang beredar (Ms),
tetapi juga dipengaruhi oleh pengeluaran pemerintah (G0), investasi otonom (I0) dan pajak (T0).
Perbedaan factor penentu permintaan agregat di dalam model Klasik dan Keynes menghasilkan
perbedaan penting di dalam penjelasan mereka menyangkut sumber-sumber instabilitas di dalam
perekonomian dan jenis kebijakan stabilitas yang harus di ambil untuk mengatasi instabilitas
tersebut.
Keynes percaya bahwa instabilitas di dalam permintaaan investasi merupakan penyebab utama
dari fluktuasi siklis di dalam tingkat pendapatan. Perubahan otonom didalam permintaan
investasi yang di sebabkan oleh perubahan di dalam ekspektasi menyebabkan pergeseran di
dalam fungsi permintaan agregat, yang pada giliranya juga mempengaruhi instabilitas di dalam
tingkat harga dan output. Oleh karena itu, kebijakan fiscal menurut Keynes harus digunakan
untuk menciptakan stabilitas dalam permintaan agregat, meskipun permintaan investasi tidak
stabil.
Efek dari pergeseran ke luar (outward shift) di dalam kurva AD yang disebabkan antara lain oleh
kenaikan didalam jumlah uang beredar (Ms), kenaikan di dalam pengeluaran pemerintah (G),
kenaikan di dalam ekspor netto (Xn), penurunan di dalam pajak (T), atau kenaikan di dalam
kemauan dari konsumen dan dunia bisnis untuk membelanjakan karena mereka menjadi lebih
optimistic (C,I). di tunjukkan oleh gambar 7.6.
Tidak hanya pergeseran di dalam kurva AD yang dapat menjadi sumber fluktuasi di dalam output
agregat (siklus bisnis), tetapi juga bisa terjadi karena pergeseran di dalam kurva penawaran
agregat. Kurva penawaran agregat dapat bergeser karena factor-faktor yang mempengaruhi biaya
pruduksi, sebagai berikut :
Ketika output agregat berada di atas tingkat output natural rate (Y > Yn), maka kurva penawaran
agregat (SRAS) akan bergeser ke dalam atau ke kiri ; ketika output agregat berada di bawah
tingkat output alamiah (Y<Yn), maka kurva SRAS akan bergeser ke luar atau ke kanan.
Perubahan di dalam tingkat harga yang di harapkan (expected price level) akan menyebabkan
kurva SRAS bergeser ke kanan tau ke kiri ; semakin besar kenaikan yang diharapkan di dalam
tingkat harga (yaitu semakin tinggi tingkat harga yang di harapkan), maka semakin besar
pergeseran ke dalam dari kurva SRAS tersebut.
1. Dorongan upah
Keberhasilan para pekerja untuk mendorong upah (wages push) naik juga akan menyebabkan
kurva SRAS bergeser ke dalam (inward shift) atau ke kiri.
Dapat di tunjukkan bagaimana respons output agregat dan tingkat harga apabila terjadi
pergeseran kurva SRAS, Misalakan perekonomian mula-mula berada pada tingkat output natural
rate yaitu dititik A. ketika kurva penawaran agregat (SRAS) mebgalami pergeseran dari SRAS0
ke SRAS1 yang disebababkan oleh adanya guncangan penawaran yang negatip (negative supply
shock), maka perekonomian akan bergerak dari titik A ke titik B , dimana tingkat harga naik
tetapi output agregat turun. Situasi dimana harga naik tetapi output Negara turun, disebut dengan
istilah stagflasi (stagflasion) yaitu kombinasi antara stagnasi (pengangguran) dan inflasi yang
tinggi. Ditunjukkan dengan gambar 7.7 berikut.
[3]
Teori penawaran agregat adalah teori yang paling kontraversial dan paling lemah diantara semua
teori ekonomi makro yang ada. Kesulitanya adalah sebagai berikut. Dari sudut tinjauan yang
logis dan sederhana, teori klasik mengenai penawaran bahwa pasar tenaga kerja selalu bersifat
bebas dan bahwa output selalu berada pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh adalah
asumsi yang mengada-ada. Betapapun, jika output berada dibawah tingkat penggunaan tenaga
kerja penuh, maka terdapat sejumlah tenaga kerja yang ingin bekerja tetapi tidak dapat
memperoleh pekerjaan. Untuk memperoleh pekerjaan, mereka bersedia menerima upah riil yang
lebih rendah. Kebanyakan ilmu ekonomi mikro menegaskan bahwa pasar berada hampir
mendekati titik keseimbangan (permintaan sama dengan penawaran) dan, jika tidak, sekurang-
kurangnya bergerak menuju titik itu. Dengan demikian, para ekonom memiliki bias karena bisa
menyukai keseimbangan.
1. Output tidak selalu berada pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Tingkat
pengangguran selalu berbeda, dan kadang-kadang sangat tinggi ; seringkali terdapat
sejumlah orang yang ingin bekerja tetapi tidak dapat menemukanya, dan karenanya,
jumlah penawaran tenaga kerja melibihi jumlah yang diminta.
2. Lebih lanjut, kalau output selalu berada pada tingkat pengguanaan tenaga kerja penuh,
maka perubahan jumlah peredaran uang hanya akan mempengaruhi harga, bukan output:
uang selalu bersifat netral. Tetapi perubahan kebijakan moneter seringkali terlihat sebagai
tidak netral. Penurunan pertumbuhan uang secara tajam, misalnya, ketika pemerintah
berusaha memotong tingkat inflasi, seringkali memicu terjadinya resesi. Menyebabkan
terjadinya pertumbuhan output riil secara sangat cepat.
Sebenarnya kebanyakan fakta lebih mendukung kurva penawaran agregat Keynesian ketimbang
pandangan klasik tentang hal yang sama. Kenaikan permintaan agregat, misalnya, yang terjadi
karena terjadi kebijaksanaan fiscal dan moneter yang ekspansioner, dalam jangka pendek lebih
cenderung akan meningkatkan output riil ketimbang harga.
Betapapun, asumsi bahwa harga-harga bersifat tetap, yang mendasari fungsi penawaran
Keynesian cukup merepotkan. Bila harga-harga tetap dan pasar tidak berada pada kondisi
keseimbangan, orang dapat menarik keuntungan dengan mengubah harga. Pada penganggur
bersedia bekerja dengan upah yang lebih rendah dari upah yang diterima oleh orang-orang yang
sekarang sedang bekerja. Para pengusaha sangat senanag menerima tenaga kerja dengan upah
yang lebih rendah. Mengapa majikan dan para pengangguran tidak segera bergabung dan sepakat
dengan tingkat upah yang lebih rendah dan mengatasi masalah pengangguran bersama? Dengan
kata lain, mengapa pasar tenaga kerja tidak bergeser cepat kearah keseimbangan?
Ada dua pendekatan yang dikenal dalam menerangkan dekatnya hubungan jangka pendek antara
upah dan harga, ketidaknetralan uang dalam jangka pendek dan tingkat pengangguran yang
tinggi yang sangat variabel, berikut pembahasan yang lebih sistematis :
Pendekatan Keynesian yang asli mengasumsikan bahwa upah bersifat tetap. Teori Keynesian
modern menegaskan bahwa tingkat upah dan harga berubah dengan cukup lambat, tetapi
bukanya bersifat tetap. Kurva penawaran agregat dianggap hampir datar dalam jangka pendek
dan mendekati vertical dalam jangka panjang. Perhatian terutama tertuju pada upah dan proses
penyesuaianya untuk menjelaskan mengapa penyesuaian tidak segera terjadi atau paling tidak
mengapa ia tidak cepat.
Pendekatan-pendekatan klasik modern siap untuk mengasumsikan bahwa pasar tidak selalu
berada dalam kondisi keseimbangan. Sebaliknya pendekatan-pendekatan klasik baru menganut
asumsi yang berlawanan dengan itu. Kita telah mengembangkan satu dari pendekatan klasik
baru,yakni pendekatan keseimbangan harapan yang rasional, yang kita gunakan untuk fungsi
penawaran lucas.
Pendekatan ini seringkali disebut pendekatan keseimbangan informasi pasar yang tidak
sempurna. Sebagaimana yang telah kita lukiskan dalam bagian sebelumnya, ia tidak menegaskan
bahwa orang mau melakukan kesalahan yang sangat tolol dalam memutuskan lamanya waktu
untuk bekerja dan jumlah output yang mereka hasilkan. Sebaliknya orang berusaha melakukan
yang terbaik untuk memahami situasi kalau mereka menyadari bahwa mereka tidak memiliki
informasi yang di perlukan untuk membuat keputusan yang tepat.[4]
Dalam acara Refleksi 2013 dan Proyeksi 2014 di kantor IGJ, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa
(24/12/2013) Riza mengatakan proyeksi perekonomian Indonesia tahun depan bisa dinilai dari
permasalahan subsidi energi yang tidak kunjung tuntas. Tahun depan dianggarkan subsidi energi
sebesar Rp 282,1 triliun, dan hal itu merupakan alokasi terbesar Anggaran Penerimaan dan
Belanja Negara (APBN).
Padahal Indonesia masih mempunyai utang yang pada Oktober lalu tercatat masih Rp 915,175
triliun, dan posisi utang luar negeri pemerintah mencapai USD 123,212, yang seluruhnya harus
dibayar dengan dolar.
Di tengah-tengah usaha Indonesia membayar cicilan utang dan bunganya, nilai tukar dolar AS
terhadap rupiah kembali meroket, bahkan hingga menyentuh angka Rp 12.000.Keadaan itu
membuat utang Indonesia membengkak menjadi sekitar Rp.1.478,544 triliun utang luar negri dan
Rp.915,175 triliun utang dalam negeri. Total utang Indonesia mencapai Rp.2.393,719 triliun.
Hal paling membahayakan adalah negara semakin tenggelam dalam cengkraman bangsa lain
karena masalah utang, katanya. Riza melanjutkan, utang luar negeri semakin membengkak
lantaran nilai tukar rupiah terhadap dolar semakin merosot. Tetapi, ungkap dia, pemerintah justru
mengambil solusi untuk menutup pengeluaran dengan cara semakin memperbanyak utang luar
negeri maupun dalam negeri.
Sepanjang tahun 2013 masyarakat juga disuguhkan dengan defisit perdagangan. Sepanjang
Januari-Oktober 2013 tercatat defisit perdagangan mencapai 6,36 miliar USD, dan sebagian
besar disebabkan oleh impor migas.Selama orde baru itu tidak ada defisit, termasuk tahun 1998.
Jadi bisa jadi krisis nanti itu akan lebih parah, ujarnya.
Padahal petani selama ini bisa disebut kurang disubsidi, sehingga bukan tidak mungkin produk-
produk impor tersebut nantinya akan membuat petani lokal babak-belur, dan mengancam
kedaulatan pangan Indonesia.
Riza mengatakan rezim yang akan memimpin Indonesia mulai tahun 2014 harus memiliki
komitmen tinggi untuk memperkuat kedaulatan ekonomi nasional Indonesia. Hal itu bisa
dilakukan dengan melakukan evaluasi terhadap perjanjian perdagangan dan inverstasi
internasionl.
Termasuk mengambil langkah dalam pembatalan terhadap perjanjian yang memberi implikasi
buruh terhadap ekonomi Indonesia, tutur Riza. Rezim baru juga harus mendukung peningkatan
produktivitas pangan nasional dengan dukungan politik anggaran yang por terhadap pertanian,
perikanan dan usaha kecil menengah, ujar Riza.[5]
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Penawaran agregat adalah (aggregate supply,AS) adalah jumlah seluruh barang akhir dan jasa-
jasa di dalam perekonomian yang dijual atau ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan (firms)
pada berbagai tingkat harga.Permintaan agregatif adalah seluruh permintaan terhadap barang dan
jasa yang terjadi dalam suatu perekonomian, baik yang berasal dari dalam negeri maupun yang
berasal dari luar negeri.Permintaan dan penawaran agregat dibedakan menjadi 2 yaitu jangka
panjang dan jangka pendek.
Sedangkan menyangkut penawaran agregat (AS), kaum klasik tidak membuat pembedaan antara
kurva penawaran agregat jangka pendek (SRAS) dan kurva penawaran jangka panjang (LRAS).
Kurva penawaran agregat kaum klasik didasarkan pada asumsi bahwa pasar tenaga kerja berada
pada keseimbangan dengan kesempatan kerja (employment) berada dalam kondisi full
employment. Sedangkan kurva penawaran agregat jangka pendek (short-run aggregate supply
curve,SRAS) menurut Keynes hanya akan bergeser secara perlahan apabila suatu perekonomian
berada diluar tingkat pengangguran alamiah (natural rate of unemployment).
Jawaban OSN Bidang Ekonomi tingkat Kab/Kota 2009
Menurut Crew KompAk SMA 3 Palopo, jawaban kami sbb:
01.E 02.E 03.C 04.- 05.D 06.A 07.C 08.A 09.B 10.C
11.C 12.E 13.D 14.D 15.B 16.A 17.B 18.C 19.C 20.D
21.B 22.E 23.C 24.D 25.D 26.B 27.E 28.B 29.C 30.D
31.B 32.D 33.C 34.A 35.C 36.B 37.B 38.A 39.D 40.C
41.E 42.A 43.A 44.B 45.B. 46.D 47.C 48.A 49.B 50.B