Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya
berwarna hijau (mengandung klorofil) dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari
cahaya matahari melalui fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam
melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus memasok
kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energi cahaya menjadi energi kimia.

1.2 Tujuan Penulisan


Mengetahui anatomi daun monokotil.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Struktur Anatomi Daun Monokotil pada Zea mays


Berikut merupakan penampang melintang Zea mays:

2.1.1 Epidermis
Epidermis pada daun Zea mays terdiri dari epidermis atas dan epidermis bawah
dengan ukuran dan bentuk yang berbeda. Epidermis ini hanya terdiri atas satu lapis sel atau
disebut epidermis unilateral. Pada lapisan epidermis ini terdapat sel bulliform yang terletak
pada epidermis atas.
Sel bulliform adalah sel-sel yang berbentuk seperti gelembung, berukuran lebih besar,
bervakuola besar, berisi cairan sel, dan berdinding tipis yang terdiri dari kutin dan kutikula.
Sel bulliform terletak pada permukaan daun secara menyeluruh atau terkadang hanya
melekuk diantara tulang daun. Sel bulliform ini tumbuh lebih cepat daripada sel-sel
epidermis, hal ini menyebabkan terbentuknya daun-daun yang masih menggulung seperti
daun Zea mays. Stomata pada Zea mays tersebar secara merata di kedua epidermis. Stomata
pada Zea mays letaknya memanjang dan merupakan deretan-deretan yang sejajar, terdiri dari
sel penutup yang dikelilingi oleh kedua sel tetangga yang sejajar dengannya, dan berjumlah
satu setiap sisi.
2.1.2 Mesofil
Pada Zea mays, jaringan mesofil tersusun atas sel parenkim palisade dan parenkim
spons yang berbeda bentuk dan ukurannya. Parenkim palisade pada Zea mays memiliki lobus
antar selnya dan tampak bercabang.
Sel parenkim palisade terdapat pada epidermis unilateral. Sel parenkim spons
bentuknya bermacam-macam dan memiliki kekhususan dengan adanya lobus yang terdapat
antara sel satu dengan yang lain. Untuk membedakan antara sel parenkim palisade dengan
spons pada Zea mays tidak mudah karena bentuk sel mesofil lebih kurang sama.

2.1.3 Berkas pembuluh


Berkas pembuluh yang terdapat pada daun monokotil, khususnya pada Zea mays
dibedakan menjadi dua tipe yaitu yang memiliki satu lapisan dan yang memiliki dua lapisan.
Lapisan berkas pengangkut di bagian luar terdiri atas sel parenkim dengan dinding tipis. Sel
selubung memiliki kloroplas sehingga mengandung tepung yang disebut selubung tepung .
Sel selubung bagian dalam disebut selubung mesotom, selnya lebih kecil dengan
dinding tebal dan berisi lamella yang mengandung gabus. Berkas pembuluh tunggal atau
ganda yang letaknya berdampingan dikelilingi oleh jaringan transfuse.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Daun monokotil memiliki bentuk yang sama di kedua sisinya, meskipun masih ada
permukaan abaxial dan adaxial, yang dapat dibedakan dari penanpang melintang dengan melihat
posisi xilem dan floem pada berkas pengangkutnya. Daun tipe ini biasanya berorientasi sehingga
cahaya masuk merata pada kedua permukaan. Daun pada monokotil umumnya isobilateral,
contohnya Opuntia vulgaris (Kaktus), Aloe vera (Sukulen), dan Sansevieria trifasciata.
Daun isobilateral (unifacial) tidak dapat dibedakan antara jaringan palisade dan jaringan
spons. Contohnya terdapat pada Zea mays, Oryza sativa, dan Triticum aestivum.

3.2 Saran
Dalam mempelajari anatomi tumbuhan, diperlukan pengetahuan yang cukup baik
mengenai berbagai jenis tumbuhan dan morfologinya. Hal tersebut diperlukan untuk
mempermudah dalam mempelajari struktur anatomi tumbuhan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

http://www2.sluh.org/bioweb/microscopy/plantanatomy/zeamaysleafhplabeled.htm
http://www.pusatbiologi.com/2013/03/struktur-anatomi-daun-dikotil-dan.html

Anda mungkin juga menyukai