Laporan Kasus
I. Identitas Pasien
Nama : said ikmal faruqi
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 12 tahun
Agama : Islam
Alamat : lhong (aceh besar)
Tanggal masuk rumah sakit : 1 maret 2017
No. rekam medis : 06 67 46
II. Anamnesa
Keluhan utama
Kepala terasa sakit berat
Page 1
o Tekanan darah : 100/76 mmHg
o Nadi : 78 x/menit
o Laju nafas : 20 x/menit
o Suhu : 36,5oC
Status generalis
Page 2
SPemeripemeriksaan neurologis
o Tanda rangsang meningeal: (-)
Kaku kuduk : (-)
Lassegue : > 70o / > 70o
Kernig : > 135o / > 135o
Brudzinski I : (-)
Brudzinski 2 : (-)
o Pemeriksaan motorik
Ekstremitas atas
Tidak ditemukan atrofi, fasikulasi
Page 3
Normotonus dekstra/ Normotonus sinistra
Kekuatan:
Tangan kanan: 5
Tangan kiri : 5
Ekstremitas bawah
Tidak ditemukan atrofi, fasikulasi
Normotonus dekstra/ Normotonus sinistra
Kekuatan:
Kaki kanan: 5
Kaki kiri : 5
Page 4
Kesan : EEG abnormal dengan general seizure.
V. Resume
Pasien anak laki-laki usia 22 bulan datang dengan keluhan kejang 2 kali sejak
pagi, dimana kejang pertama merupakan generalized seizure yang terjadi saat pasien
sedang tidur waktu dilakukan EEG yang berlangsung selama 5 detik dan kemudian
berhenti sendiri, lalu pasien kembali sadar dan berespon dalam 5 menit. Kejang kedua
berupa general seizure yang terjadi saat pasien sedang digendong ayahnya, terjadi
selama 10 detik, dan pasien kembali sadar dan berespon dalam 10 menit. Demam
disangkal. Pasien memiliki riwayat kejang demam, dimana pada usia 20 bulan pasien
kejang 2x, dan 1 minggu yang lalu pasien dirawat inap karena kejang sebanyak 6x.
setelah keluar dari RS, pasien mengalami kejang tanpa demam di rumah selama 4 hari,
dimana serangan terjadi 2-3x dalam sehari. Biasanya kejang terjadi saat pasien bangun
tidur dan terdiam selama 5 menit. Demam bersifat general, terjadi 5-10 detik, dan
berhenti sendiri. Setiap kali kejang pasien kembali sadar dan berespon dalam waktu < 5
menit. Riwayat trauma kepala, mual dan muntah disangkal.
Tidak ada riwayat epilepsy di keluarga pasien. Pasien lahir cukup bulan, tidak
ditemukan kelainan saat pasien lahir.
Dari pemeriksaan fisik, pasien tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis,
tidak ditemukan adanya kelainan pada pemeriksaan generalis dan pemeriksaan
neurologis.
Page 5
Tidak ditemukan adanya kelainan pada pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
neurologis. Pada EEG saat pasien kejang ditemukan kesan EEG abnormal dengan
general seizure.
Page 6
VI. Diagnosis
Diagnosis kerja : epilepsy
Diagnosis banding : sindrom lenox gestaut
VII. Tatalaksana
Non medikamentosa
Penjelasan mengenai penyakit yang diderita pasien kepada orang tua serta
bagaimana pengobatannya
Keluarga diminta untuk lebih memperhatikan pasien, untuk mengetahui tanda-
tanda awal kejang (aura), pencetus, dan mengetahui bentuk dan durasi kejang
Edukasi mengenai tindakan yang benar dan aman jika pasien
kejang
Sigap untuk membawa pasien ke rumah sakit jika kejang tidak berhenti dengan
pemberian diazepam rektal, kejang yang berulang dalam sehari atau kejang yang
tidak berhenti selama 15 menit.
Medikamentosa
Depakote 250 mg 1x250 mg
Paracetam 3x1 sendok obat
IX. Prognosis
Ad vitam : ad bonam
Ad fungtionam : dubia
Ad sanationam : dubia
Page 7
BAB II
Analisa Kasus
Page 8
BAB II
ANALISA MASALAH
Referensi
1. PERDOSSI. Pedoman Penatalaksanaan Kejang dan Epilepsi.
Perhimpunan Dokter Saraf 2007.
Page 9
2. S. William, WM. Chelsea, SE Joseph. Adult onset epilepsies, DW
Chadwick. From Cell to Community-A practical guide to epilepsy.
National Society for Epilepsy. 2007. pp 127-132.
3. GJ Tucker. Textbook Of Traumatic Brain Injury: Seizures. American
Psychiatric Publication. 2005. pp. 309321
4. J Mani,E Barry. Posttraumatic epilepsy: The Treatment of Epilepsy:
Principles and Practice. Hagerstown, MD: Lippincott Williams &
Wilkins. 2006. pp. 521524
5. Coulam CB, Annegers JF. Do anticonvulsants reduce the efficacy of
the oralcontraceptive? Epilepsia. 1979;20:519-25.
6. Shorvon SD, Tallis RC, Wallace HK. Antiepileptic drugs:
coprescription of proconvulsant drugs and oral contraceptives: a
national study of antiepileptic drug prescribing practice. Journal of
Neurology, Neurosurgery and Psychiatry. 2002;72:114-5.
7. Samren EB, van Duijn CM, Koch S, Hiilesmaa VK, Klepel H, Bardy AH,
et al. Maternal use of antiepileptic drugs and the risk of major
congenital malformations: a joint european prospective study of
human teratogenesis associated with maternal epilepsy. Epilepsia.
1997;38:981-90.
8. Kaneko S, Battino D, Andermann E, Wada K, Kan R, Takeda A, et al.
Congenital malformations due to antiepileptic drugs. Epilepsy
Research. 1999;33:145-58.
9. Scottish Intercollegiates Guidelines Network. Diagnosis and
Management of Epilepsies in Adults. April 2003. Retrieved 18 April
2013.
Page 10