Anda di halaman 1dari 37

1

SOAL RADIOLOGI RADIOLOGI UG UNISSSULA, OKTOBER 2012.

1. Derajat suatu injuri ginjal dapat ditentukan secara akurat dengan:


A. IVP
B. USG
C. FPA
D. CT Scan
E. Angiografi.

2. Putusnya a. Renalis dapat didiagnosis dengan:


A. USG
B. FPA
C. IVP
D. Angiografi.
E. IVP dan Angiografi.

3. Pada pemeriksaan USG ginjal kanan-kiri, didapatkan: bentuk, letak dan ukuran normal.
Pada pemeriksaan IVP didapatkan: ekstravasasi kontras masif, tidak didapatkan tanda injuri
ginjal, ureter tidak tampak. Maka diagnosis yang paling mungkin adalah trauma ginjal
derajat:
A. I
B. II
C. III
D. IV
E. V

4. Pada pasien dengan kecurigaan ruptur uretra, pemeriksaan radiologis yang paling mungkin
adalah:
A. FPA
B. USG
C. IVP
D. Sistografi.
E. Retrograd uretrografi.

5. Berikut ini adalah gambaran ruptur vesica urinaria ekstraperitoneal pada pemeriksaan IVP:
A. Gambaran ekstravasasi kontras sekitar kontur usus.
B. Gambaran ekstravasasi kontras ke sulkus parakolika.
C. Gambaran ekstravasasi kontras ke subfrenik dan subhepatika.
D. Gambaran ekstravasasi kontras ke inframesokolika.
E. Gambaran ekstravasasi kontras bentuk seperti bulu.

6. Pasien dengan keluhan kencing bercampur dengan darah, nyeri pinggang kiri yang
dijalarkan ke bawah sampai daerah inguinal, kemudian dilakukan dilakukan pemeriksaan
FPA, tampak gambaran radioopaq, bentuk oval pada paravertebralis kiri setinggi VLII,
kemudian dilakukan pemeriksaan USG, gambaran yang terlihat adalah:
A.Gambaran hiperekoik dengan acustic shadow pada ginjal.
B.Gambaran hiperekoik dengan acustic shadow pada ureter.
C.Gambaran hiperekoik dengan acustic shadow pada vesica felea.
D.Gambaran hipoekoik dengan acustic shadow pada ginjal.
E.Gambaran hipoekoik dengan acustic shadow pada ureter.
2

7. Pasien dengan keluhan kencing tidak lancar , nyeri suprapubic, kemudian


diusulkan untuk pemeriksaan USG traktus urinarius, persiapan penderita untuk
pemeriksaan tersebut adalah:
A. Puasa 6 jam.
B. Puasa sejak 10 jam sebelum pemeriksaan.
C. Minum banyak, tahan kencing.
D. 2 hari belum pemeriksaan makan makanan lunak/rendah serat.
E. Malam hari sebelum pemeriksaan tidak boleh banyak ngomong, tidak
boleh merokok.

8. Pasien dengan keluhan, kencing bercampur dengan darah, nyeri pinggang


kanan yang dijalarkan ke bawah sampai daerah inguinal, nyeri ketok (+), creatinin 4,
kemudian dilakukan pemeriksaan FPA, tidak ditemukan gambaran batu opaq. Pemeriksaan
lanjutan yang dilakukan adalah:
A. UIV.
B. USG.
C. USG dan UIV.
D. Uretrosistografi.
E. Sistografi.

9. Pasien dengan keluhan kencing tidak lancar, nyeri suprapubik. Pada pemeriksaan FPA:
tidak ditemukan batu radioopaq, pada pemeriksaan USG: ditemukan gambaran hiperekoik
dengan acustic shadow pada vesica urinaria, pada pemeriksaan UIV ditemukan gambaran:
A. Filling defect dengan tepi ireguler batas tidak tegas pada VU.
B. Filling defect dengan tepi reguler batas tegas pada VU.
C. Additional shadow pada VU.
D. Indentasi pada VU.
E. Ekstravasasi kontras.

10. Pasien dengan keluhan nyeri pinggang kanan, sudah dilakukan pemeriksaan FPA, dari
pemeriksaan FPA tampak gambaran batu opaq, besar, pada paravertebralis kanan setinggi
vertebra LII, kemudian dilakukan pemeriksaan UIV, setelah ditunggu sampai menit ke 120,
belum tampak ekskresi kontras pada ginjal kanan, pemeriksaan lanjutan apa yang anda
usulkan:
A. RPG.
B. APG.
C. Uretrosistografi.
D. Bipoler uretrosistografi.
E. Miksi sistouretrografi.

SOAL AKHIR MODUL RADIOLOGI MUSKULOSKELETAL JULI 2013

1. Pada seorang petinju sering terjadi fraktur:


A. Monteggia Fraktur.
B. Galleazi Fraktur.
C. Colles Fraktur.
D. Smith Fraktur.
E. Boxers Fraktur
3

2. Berikut ini pernyataan yang tepat untuk osteomielitis akut


A. Kortek tebal dan ireguler.
B. Soft tissue swelling.
C. Adanya Sequester.
D. Adanya involukrum.
E. Adanya gambaran lesi litik dan sklerotik.
3. Pernyataan berikut yang benar untuk Artritis Rheumatoid
A. Proses degeneratif.
B. Biasanya pada sendi penopang berat badan.
C. Gambaran sklerotik subkondral
D. Gambaran kista subkondral.
E. Biasanya bilateral simetris.
4. Pernyataan berikut ini yang benar untuk osteoarthritis
A. Biasanya pada sendi sendi kecil.
B. Biasanya simetris.
C. Merupakan penyakit autoimun.
D. Merupakan proses degeneratif.
E. Pada sendi metacharpophalangeal (MCP) dan proksimal interphalang (PIP).
5. Fraktur khusus pada vertebra:
A. Impresi.
B. Kompresi
C. Depresi
D. Impaksi.
E. Diastasis.
6. Fraktur khusus pada tibia:
A. Impresi
B. Kompresi
C. Depresi
D. Impaksi.
E. Diastasis.
7. Pada trauma dengan keluhan nyeri pinggang, dilakukan foto vertebra dengan posisi AP/
Lateral, pada foto lateral terlihat adanya pergeseran korpus vertebra ke anterior. Diagnosisnya
adalah:
A. Spondilolisis.
B. Spondilosis Lumbalis.
C. Spondilolistesis.
D. Spondilitis.
E. Fraktur kompresi.
8. Osteokondroma:
A. Termasuk tumor maligna.
B. Merupakan penonjolan tulang menjauhi sendi dengan kortek dan medua masih
baik.
C. Adanya reaksi periosteal bentuk sun ray.
D. Adanya reaksi periosteal bentuk seperti kulit bawang.
E. Biasanya pada diafisis.
4

9. Pada penari balet sering terjadi fraktur pada:


A. Tibia.
B. Fibula.
C. Calcaneus.
D. Thalus.
E. Naviculare.
10. Osteosarkoma
A. Termasuk tumor jinak.
B. Merupakan penonjolan tulang menjauhi sendi dengan kortek dan medua masih baik.
C. Adanya reaksi periosteal bentuk sun ray.
D. Adanya reaksi periosteal bentuk seperti kulit bawang.
E. Biasanya pada diafisis.

Neuro
50. Pada myelography::
a. Adanya tumor medulla spinalis dapat ditentukan secara langsung
b. Kontras yang dipakai sekarang adalah udara, karena lebih murah
c. Kontra indikasi bila ada tekanan intrakranial yang meninggi
d. Kontras biasanya dimasukkan lewat tusukan ruang sub arachnoid di daerah
torakal
e. BSSD

51. Pada penilaian ada tidaknya perdarahan pada trauma kepala akut, CT scan dipilih
sebagai pilihan karean:
a. Hematoma dengan mudah dapat didiagnosa dengan CT scan dibanding dengan
MRI
b. Peralatan pada pasien dengan trauma yang biasanya mengandung metal tidak
mengganggu bila pasien dibawa ke ruang CT Scan
c. CT Scan mempergunakan sinar X, kecuali MRI menggunakan suara
d. Semua jawaban diatas betul
e. Semua jawaban diatas salah

52. Pada trauma medula spinalis :


a. Foto konvensional mudah mengenal ada tidaknya fraktur atau dislokasi, tapi
tidak dapat menilai apa yang terjadi pada medual spinalis
b. Dengan CT Scan ada tidaknya fraktur mudah dilihat, tapi penilaian2 medula
spinalis kurang optimal dengan peralatan yang sekarang tersedia, tapi biaya
lebih murah
c. Dengan MRI evaluasi lebih baik, karena gambar bersifat multiplanar, tapi biaya
lebih mahal.
d. Pernyataan-pernyataan semua diatas betul
e. Pernyataan A dan B salah, sedangkan A dan C betul

99. Bila ada dugaan infark tapi tak tampak pada CT-Scan, sebaiknya dilakukan MRI Otak,
karena gambaran infark walaupun kecil mudah terlihat dengan MRI.

100. Diagnosa spondylitis dengan MRI harus dibedakan dengan metastase karena
gambarannya bisa mirip.
5

98. Pada perdarahan akut otak pemeriksaan radiologi yang dipilih adalah CT Scan otak,
bukan MRI, karena pada MRI bayangan hematoma sukar dibedakan dari edema cerebri

86. Pada perdarahan akut otak pemeriksaan radiologi yang dipilih adalah CT Scan otak,

87. Bila ada dugaan infark tapi tak tampak pada CT-Scan, sebaiknya dilakukan MRI Otak

88. Diagnosa spondylitis dengan MRI harus dibedakan dengan metastase karena
gambarannya bisa mirip.

2. Pada myelografi :
a. Adanya tumor medulla spinalis dapat ditentukan secara langsung
a. Kontras yang dipakai sekarang adalah udara, karena lebih murah
b. Kontra indikasi bila ada tekanan intrakranial yang meninggi
b. Kontras biasanya dimasukkan lewat tusukan ruang sub arachnoid di daerah torakal

3. Pada trauma medula spinalis :


a. Foto konvensional mudah mengenal ada tidaknya fraktur atau dislokasi, tapi tidak
dapat menilai apa yang terjadi pads medula spinalis
a. Dengan CT Scan ada tidaknya fraktur mudah dilihat, tapi penilaian-penilaian
medula spinalis kurang optimal dengan peralatan yang sekarang tersedia, tapi biaya
lebih murah
b. Dengan MRI evaluasi lebih baik, karena gambar bersifat multiplanar, tapi biaya lebih
mahal.
c. Pernyataan-pernyataan sernua diatas betul

4. Pada pneumoencephalography :
a. Tidak dapat memperlihatkan tumor dalam ventrikel
b. Kontras yang dipakai adalah gas
c. Kontras yang dimasukan akan berkumpul dalam jaringan otak.
d. BSSD

5. Pada penilaian ada tidaknya perdarahan pada trauma kepala akut, CT Scan dipilih
sebagai pilihan karena :
a. Hematoma dengan mudah dapat didiagnosa dengan CT scan dibanding dengan
MRI
b. Peralatan pada pasien dengan trauma yang biasanya mengandung metal tidak
mengganggu bila pasien dibawa ke ruang CT Scan
c. CT Scan mempergunakan sinar X, kecuali MRI menggunakan suara
d. Semua jawaban diatas betul
e. Semua jawaban diatas salah

7. Pada perdarahan akut otak pemeriksaan radiologi yang dipilih adalah CT Scan otak, bukan
MRI

8. Pada MRI bayangan hematoma sukar dibedakan dari edema cerebri

9. Bila ada dugaan infark tapi tak tampak pada CT-Scan, sebaiknya dilakukan MRI Otak
6

10. Gambaran infark walaupun kecil mudah terlihat dengan MRI.

11. Diagnosa spondylitis dengan MRI harus dibedakan dengan metastase karena
gambarannya bisa mirip.

dr.BM.
1. Struktur sinus paranasal yang terlihat terbaik pada Proyeksi posteroanterior
adalah
a.Sinus frontal, ethmoid anterior
b.Sinus ethmoidalis anterior dan posterior terlihat
c.Sinus maksillaris dan fossa nasal.
d.Sinus sphenoid, superimposisi frontal, ethmoidal
e.sinus sphenoid, ethmoid, dan fossa nasal.

2 Struktur sinus paranasal yang terlihat terbaik pada Proyeksi waters adalah
a.Sinus frontal, ethmoid anterior
b.Sinus ethmoidalis anterior dan posterior terlihat
c.Sinus maksillaris dan fossa nasal.
d.Sinus sphenoid, superimposisi frontal, ethmoidal
e.sinus sphenoid, ethmoid, dan fossa nasal.

3.Struktur sinus paranasal yang terlihat terbaik pada Proyeksi open mouth waters
adalah
a.Sinus sphenoidalis dan maksillaris serta fossa nasal
b. Sinus ethmoidalis anterior dan posterior terlihat
c.Sinus maksillaris dan fossa nasal.
d.Sinus sphenoid, superimposisi frontal, ethmoidal
e.sinus sphenoid, ethmoid, dan fossa nasal

4.Proyeksi dasar yang digunakan untuk menilai tulang maksila :


a.lateral dan reverse waters
b.PA dan Axiolateral (oblique)
c.Basilar dan Waters
d.Lateral dan PA
e.Pa dan lateral

5. Proyeksi dasar yang digunakan untuk menilai tulang mastoid :


a.Law,Stenvers ,Towne danMayer
b.Lateral dan Reverse Waters
c.Basilar dan waters
d.Pa dan lateral
e.Lateral dan waters

6. Proyeksi dasar untuk Temporo Mandibula Joint:


a.Law danSchuller
b.Lateral dan waters
c.PA dan lateral
d.Towne dan meyer
e.Law dan towne
7

7. proyeksi dasar yang dapat digunakan untuk menilai sinus para nasal:
a.Caldwell,Waters,lateral dan Submentovertikal
b. PA,lateral, Towne dan meyer
c.Law, towne, schuller dan waters
d.PA , lateral, waters dan schuller
e.PA, lateral,law dan waters

8.Proyeksi dasar untuk tulang mandibula:


a.PA dan Axiolateral (oblique)
b.basilar dan Waters
c.law dan waters
d.lateral dan Submentovertikal
e.Towne dan meyer

9. Fraktur os nasal dapat terlihat dengan baik pada


a.Proyeksi superoinferior
b. Proyeksi waters
c. Proyeksi basilar
d. Proyeksi towne
e. Proyeksi meyer

10. LEFORT I merupakan fraktur pada tulang maksila


a. melalui dinding medial dan lateral sinus maksilar dan oleh fraktur
yang melalui bagian bawah dari septum nasal
b. melalui pertengahan orbita sampai arkus zygomatikus
c. dinding lateral dan medial orbita dan melaui arkus zygomatikus
d. posterior dan melalui dinding lateral orbita
e. pertengahan orbita sampai medial dan lateral sinus maksilaris

11. Gambaran Sinusitis Maksilaris Pada X Ray Berupa


a. Tampak opasitas Didalam sinus maksilaris
b. Tampak gambaran sklerotik pada sinus maksilaris
c. Tampak lesi destruktif pada sinus maksilaris
d. Tampak gambaran litik maupun sklerotik pada sinus maksilaris
e.Tampak diskontinuitas pada tulang maksilaris

12. Gambaran MastoiditiS pada x ray berupa


a. Gambaran mastoid air cells yang berkurang dan suram
b. Gambaran mastoid air cells yang bertambah dan suram
c. Gambaran diskontinuitas pada os mastoid
d. Gambaran soft tissue mass pada osmastoid
e. Gambaran Mastoid air cells yang membengkak

13..LEFORT II merupkan fraktur pada tulang maksila


a.melalui dinding medial dan lateral sinus maksilar dan oleh fraktur yang
melalui bagian bawah dari septum nasal
b. melalui pertengahan orbita sampai arkus zygomatikus
c.dinding lateral dan medial orbita dan melaui arkus zygomatikus
d. posterior dan melalui dinding lateral orbita
e. pertengahan orbita sampai medial dan lateral sinus maksilaris
8

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO


UJIAN BAGIAN RADIOLOGI SEMESTER VI
TANGGAL 17 DESEMBER 2009
WAKTU : 90 MENIT

PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT

1. Pencitraan yang paling tepat untuk mendiagnosa batu empedu:


a. Foto polos abdomen d. MRI
b. CT Scan Abdomen e. USG abdomen
c. BNO 2 posisi

2. Manakah hal yang benar pada Ileus Obstruksi


a. Tampak gambaran coiled sping pada BNO posisi supine AP
b. Tampak gambaran multipel air fluid level pada BNO posisi LLD
c. Tampak gambaran Riggler sign
d. Tampak gambaran distensi udara usus halus saja
e. Semua benar

3. Bila seorang anak tertelan uang logam, untuk memastikan diagnosa diperlukan
pencitraan..
a. MRI d. Foto BNO dan Foto Toraks
b. CT Scan dan Foto Toraks e. Foto Toraks dan USG leher
c. CT Scan dan USG leher

4. Tanda-tanda yang tidak ditemukan pada pneumoperitoneum adalah:


a. Cupula sign d. Ligamentum falciforme sign
b. Riggler sign e. Foot ball sign
c. Coiled spring

5. Ekogenitas gambaran kista pada USG adalah .


a. Hiperekoik
b. Hipoekoik
c. Anekoik
d. Anekoik dengan posterior enhancement dengan dinding tipis
e. Campuran a, b, c

6. Pada pemeriksaan USG apakah yang memerlukan persiapan puasa:


a. Hepar d. Vesika urinaria
b. Ginjal e. Lien
c. Vesika Velea

7. Ekogenitas gambaran abses pada USG adalah.


a. Hiperekoik d. Dinding tebal
b. Hipoekoik e. Campuran a, b, d
c. Anekoik

8. Gambaran Cholesistitis kronis pada USG abdomen adalah.


a. Vesika Velea membesar
b. Dinding Vesika Velea menebal (double layer) dan contracted
9

c. Adanya Sludge (lumpur empedu)


d. Adanya gambaran acoustic shadow
e. Contracted gall bladder

9. Yang tidak dapat diperoleh dari sidik tiroid


a. Mengevaluasi fungsi nodulus
b. Membedakan jaringan kistik dan solid
c. Mendeteksi jaringan otonom
d. Mendeteksi adanya gangguan biosintesis hormone
e. Mencari jaringan-jaringan aberans

10. Indikasi utama pada pemeriksaan HSG dalam praktek sehari-hari adalah:
a. Multi paritas d. Adanya mioma uteri
b. Infertilitas e. Adanya karsinoma cerviks uteri
c. Post tubektomi

11. Tujuan radioterapi pada karsinoma payudara adalah:


a. Mencegah metastase d. Sebagai pengganti operasi
b. Mengurangi rasa sakit e. Mengurangi perdarahan
c. Mencegah rekurensi local

12. Untuk radiasi paliatif, dosis total yang dibutuhkan biasanya sebesar:
a. 20-40 gray d. 5-10 gray
b. 40-60 gray e. > 50 gray
c. 10-20 gray

13. Pemberian radiasi konvensional pada umumnya berupa:


a. 5 x 200 cGY perminggu d. 2 x 500 cGY perminggu
b. 4 x 150 cGY perminggu e. 1 x 900 cGY perminggu
c. 3 x 350 cGY perminggu

14. Pada Ventrikel septal defek dapat dijumpai pembesaran:


a. Ventrikel kanan d. Atrium kiri
b. Ventrikel kiri e. Semua benar
c. Aorta normal

15. Gambaran TB paru lama pada X Foto Toraks dapat berupa.


a. Infiltrat d. Kalsifikasi dan fibrosis
b. Konsolidasi e. Ground glass opacity
c. Kavitas

16. Gambaran Effusi Pleura pada X Foto Toraks posisi PA bila volume cairan minimal:
a. 100 ml d. 250 ml
b. 150 ml e. 300 ml
c. 200 ml

17. Pemeriksaan radiologi konvensional apakah yang diperlukan untuk Pasien yang
dicurigai menderita Sinusistis Maksilaris dupleks
a. Cadwell d. Waters
b. Towne e. Submentoverteks
10

c. Kranium AP lateral

18. Pada pemeriksaan CT Scan Kepala, nilai Hounsfield Unit (HU) untuk cairan adalah
a. 0-25 d. 400
b. 30-40 e. 1000
c. 100

19. Perdarahan yang sering ditemukan di daerah Coup dan 90 % disertai fraktur adalah
a. Epidural hemorrhage d. Sub Arachnoid hemorrhage
b. Subdural hemorrhage e. Intraventrikuler hemorrhage
c. Contusio hemorrhage

20. Pada CT Scan kepala, kita menilai midline shifting setinggi


a. Falks serebri d. Foramen Monroe
b. Tentorium serebelli e. Aquaductus Sylvii
c. Vetrikel III

21. Pada pemeriksaan CT Scan kepala pasien dengan riwayat Trauma dapat dijumpai
gambaran lesi hiperdens dengan bentuk crescent di daerah konveksitas frontotemporal
kiri, di daerah countercoup, maka kemungkinan pasien tersebut.
a. Epidural hemorrhage d. Sub Arachnoid hemorrhage
b. Subdural hemorrhage e. Intraventrikuler hemorrhage
c. Contusio hemorrhage

22. Untuk kasus perdarahan akut akibat trauma, modalitas yang dipakai adalah
a. MRI kepala d. Foto polos cranium
b. CT Scan kepala tanpa kontras e. CT angiografi
c. CT Scan kepala dengan kontras

23. Pasien dengan Gambaran Multicavitas kecil-kecil di basal paru, Auskultasi Ronkhi
basah terdapat pada pasien.
a. Bronkiektasis d. Effusi Pleura
b. Emfisema e. Infark
c. Pneumonia

24. Seorang pasien datang ke UGD dengan keluhan Demam tinggi, pada X Foto Toraks
didapatkan gambaran kavitas dengan air fluid level di lobus pulmo kiri. Pasien ini
kemungkinan menderita.
a. Efusi Pleura d. Bronkiektasis
b. Blastomycosis e. Pneumotoraks
c. Abses Pulmo

25. USG tidak dapat digunakan untuk memeriksa.


a. Bentuk organ d. Hubungan dengan jaringan
sekitarnya
b. Ukuran anatomis organ e. Fisiologi organ
c. Gerakan organ

26. Penyakit yang sulit dideteksi dengan USG....


a. Sirosis hepatis d. Perforasi usus
11

b. Hidrokel e. Nefrolithiasis
c. Struma

27. Lesi primer kanker nasofaring pada ...


a. Uvula d. Tonsil
b. Palatum e. Lingua
c. Fossa rossenmueller

28. Gambaran cupula sign paling jelas tampak pada....


a. Foto polos abdomen supine d. Barium Enema
b. USG e. Foto abdomen posisi LLD
c. Foto Toraks PA errect

29. Pada penyakit dibawah ini yang berhubungan dengan arah right to left shunt
adalah.
a. ASD d. Trunkus arteriosus
b. PDA e. Tetralogi Fallot
c. VSD

30. Tekhnik radioterapi dengan memasukkan sumber radiasi kedalam tubuh pasien
dinamakan...
a. Teleterapi d. Overloading
b. Kontak terapi e. Semua benar
c. Brakiterapi

31. Satuan dosis serap dalam radioterapi adalah...


a. Ret c. m Rem e. Joule/Kg materi
b. R d. Rad

32. Pada kasus trauma tumpul Toraks, lokasi fraktur kosta yang paling sering terjadi pada
bagian...
a. Lateroanterior d. Medioanterior
b. Lateroposterior e. Sternum
c. Medioposterior

33. Keadaan dimana terjadi perbaikan sel-sel sublethal setelah radiasi disebut...
a. Repair d. Redistribusi
b. Regenerasi e. Revaskularisasi
c. Reoksigenasi

34. Sel yang paling resisten terhadap radiasi terutama pada...


a. Awal fase G1 d. Fase S (sintesa DNA)
b. Fase M e. Fase Biologik
c. Awal fase G2 dan akhir G1

35. Kelainan berikut yang tidak menyebabkan pergeseran mid line shifting adalah...
12

a. Epidural Hemorrhage d. Infark


b. Subdural Hemorrhage e. Subarachnoid Hemorrhage
c. Tumor Cerebri

36. Tanda atelektasis bisa berupa...


a. Golden S sign d. Fissura minor normal
b. Interkostal space melebar e. Effusi pleura
c. Jaringan paru yang terkena menjadi lebih luas

37. Sistem hemopoitik yang paling radiosensitif adalah...


a. Eritrosit d. Leukosit
b. Limfosit e. Bone marrow
c. Trombosit

38. Co 60 memancarkan sinar radioaktif


a. Alfa dan Beta d. Foton
b. Beta dan Gamma e. Elektron
c. Alfa dan Gamma

39. Pemeriksaan colon in loop dengan double kontras yang digunakan


a. barium dan air d. air dan natrium
b. udara dan air e. air dan kalium
c. udara dan barium

40. Seorang wanita umur 55thn datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut, dilakukan
pemeriksaan foto polos abdomen 3 posisi. Didapatkan gambaran distensi usus halus dan
usus besar, tampak banyak multipel air fluid level beberapa bulan sebelumnya pernah
dilakukan Barium Enema dan didapatkan tumor pada daerah Flexura Lienalis. Diagnosa
saudara saat ini adalah
a. Gall stone ileus d. Ileus obsrutksi letak rendah
b. Meteorismus e. Pneumoperitoneum
c. Ileus obstruksi letak tinggi

41. Hal-hal yang tidak didapatkan pada invaginasi


a. dapat ditegakkan dengan pemeriksaan barium enema
b. Dapat ditegakkan dengan pemeriksaan USG
c. Pada pemeriksaan fisik teraba massa di abdomen
d. Pada BNO tampak gambaran pneumatosis intestinalis
e. Pemeriksaan Barium enema dapat sebagai terapi

42. Pada pemeriksaan CT Scan Kepala, nilai Hounsfield Unit (HU) untuk udara adalah
a. 0-25 c. 100 e. - 1000
b. 30-40 d. 400

43. Perihal CT Scan kepala yang benar:


a. Lesi hiperdens pada parenkim otak menunjukkan adanya infark otak
b. Lesi hipodens pada parenkim otak menunjukkan adanya perdarahan otak akut
c. Pemeriksaan CT Scan kepala pasien Cedera kepala tidak memerlukan kontras
d. Pemeriksaan CT Scan kepala pasien Cedera kepala memerlukan kontras
e. Pemeriksaan CT Scan kepala pasien Stroke perdarahan memerlukan kontras
13

44. Foto polos abdomen yang tidak memerlukan persiapan adalah....


a. Tumor duodenum d. Ulkus lambung
b. Kolitis e. Poliposis
c. Perforasi usus

45. Yang tidak termasuk tanda-tanda Peningkatan Tekanan Intrakranial adalah.


a. Sisterna menyempit d. Ventrikel melebar
b. Sulkus dan Gyrus menyempit e. Midline shifting
c. Fissura Sylvii menyempit

46. Satuan radiasi yang dipakai dalam proteksi radiasi adalah.


a. Rad c. Gray e. Sievert
b. Hounsfielf d. Currie

47. Pemeriksaan Asites pada USG terlihat jelas pada


a. Cairan bebas pada subdiafragma kanan
b. Cairan bebas pada subdiafragma kiri
c. Ciaran pada Morrisons Pouch
d. Cairan pada perivesika
e. Semua benar

48. Waktu paruh dari Cs 137 adalah


a. Lebih kurang 74 hari d. 5.5 tahun
b. Lebih kurang 5.5 bulan e. 8 tahun
c. Lebih kurang 35 tahun

49. Pada pemeriksaan USG abdomen, pasien diajurkan minum banyak dan menahan
BAK untuk memeriksa organ...
a. Ginjal d. Vesika Urinaria
b. Hepar e. Uterus
c. Vesika Felea

50. Menurut hukum Bergonie dan Tribondenau yang paling resisten terhadap radiasi dari
tumor dibawah ini adalah...
a. Leukemia
b. Ca Mammae
c. Limfoma maligna
d. Karsinoma sel skuamosa berdiferensiasi baik
e. Undifferentiated anaplastic carsinoma
14

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO


UJIAN BAGIAN RADIOLOGI SEMESTER VI
TANGGAL 15 Desember 2008
WAKTU : 90 MENIT
I. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT

1. Gambaran yang sering tampak pada distensi usus halus adalah :


a. Step ladder appearance
b. Cupula sign
c Riglers sign
d. Herring bone appearance
e. . a dan d

2. Yang tidak ditemukan pada atresia ani :


a. Dibuat foto invertogram lateral
b. Ada 3 type : letak tinggi, Intermediate dan letak randah
c. Diperlukan pemeriksaan foto lopografi untuk menentukan tipenya
d. Pada atresia ani letak tinggi sering disertai fistula

3. Hal-hal yang tidak didapatkan pada invaginasi :


a. Pada pemeriksaan fisik teraba masa di abdomen
b. Pemeriksaan barium enema dapat sebagai terapi
c. Dapat ditegakan dengan pemeriksaan barium enema maupun USG
d. Pada BNO tampak gambar pnumatosis intestinalis

4. Yang tidak ditemukan pada atresia esophagus :


a. Ada distensi abdomen bila ada fistula dengan trachea
b. Pada foto tidak tampak gambar udara usus
c. Muntah bercampur empedu
d. Gambar pneumonia sering didapatkan pada foto thoraks

5. Pencitraan yang paling tepat untuk mendiagnosa batu empedu :


a. BNO 2 posisi
b. Foto polos abdomen
c. USG
d. CT Scan
e. MRI

6. Hal dibawah ini benar pada ileus osbtruktif adalah:


a. Adanya gambaran coiled spring pada BNO supine AP
b. Tampak gambaran distensi usus halus saja
c. Tampak multipel air fluid level pada BNO supine AP
d. Tampak Riggler sign
e. Betul semua

7. Foto toraks PA penting pada kasus abdomen akut dengan alasan


a. Pneumoperitoneum bisa tampak sebagai riggler sign
15

b.Cupula sign tampak jelas


c. Tampak multipel air fluid level dengan jelas
d. Foot ball sign dapat terlihat
e. Tampak Herring bone appearance

8. dibawah ini benar mengenai Megakolon congenital :


a. Penyebabnya adalah tidan terbentuknya lapisan untuk melingkar di daerah
rectum
b. Pada foto dengan kontras ditandai dengan perubahan caliber lumen dari
kecil menjadi besar.
c. Bagian yang abnormal (potologis) tamapak sebagai bagian usus yang
melebar
d. Pada foto polos abdomen ditandai gambaran pneumatosis intestinalis
e. Pada foto polod abdomen dijumpai gambaran caecum yang menyempit.

9. Gambaran rongent peritonitis adalah :


a. Pre peritoneal fat line hilang
b. Psoas line lebih jelas
c. Gambaran abdomen yang semakin jelas
d. Selalu dengan ileus
e. Rigler sign pasti (+)

10. Pemeriksaan colon in loop duoble kontras diperlukan


a. Barium + udara d. Kalium & air
b. Udara + air e. Udara & Natrium
c. Natrium + air

11. Pada kasus anak yang menelan uang logam maka untuk memastikan diagnosa
diperlukan pencitraan :
a. USG dan foto thoraks
b. CT Scan dan foto thorak
c. MRI
d. Foto BNO dan foto thorak
e. CT Scan dan USG

12. Modalitas pencitraan untuk kasus abdomen akut antara lain :


a. BNO 2 posisi
b. USG
c. Foto thorak PA
d. Foto abdomen supine dengan sinar horizontal
e. CT Scan

13. Tanda-tanda yang tidak ditemukan pada pneumoperitoneum :


a. Riggler sign
b. Coiled spring
c. Ligamentum falciforme sign
d. Cupula sign

14. Sialografi adalah pencintraan :


a. Untuk mengetahui kelenjar parotis
16

b. Menggunakan kontras water solube


c. Untuk kelenjar submandibularis
d. Dapat juga menggunakan kontras barium

15. Pada pemeriksaan follow though :


a. Dinilai seluruh G.I tract
b. Pengamatan dan pemotretan secara periodic
c. Dapat untuk memeriksa duktus pankreatikus
d. Menggunakan kontras barium

16. Gambaran kista pada USG :


a. Hiperekoik
b. Hipoekoik
c. Anekoik
d. Anekoik dengan posterior enhamcement dengan dinding tipis
e. Campuran a,b dan c

17. Alat penunjang diagnostic yang prinsip cara kerjanya sama dengan USG :
a. Doppler
b. Achocardiography
c. Electro encephalography
d. EKG
e. a dan b

18. Pada pemeriksaan USG puasa untuk memeriksa organ :


a. Hepar c. Vesica Velea d. Lien
b. Ginjal e. Vesica urinaria
19. Gambaran USG batu adalah :
a. Hipoekoik
b. Ginjal
c. Anekoik
d. Hiperekoik dengan acoustic shadow
e. Hipeerekoik dengan posterior enhamcement

20. Gambaran abses pada USG :


a. Hiperekoik d. Dinding tebal
b. Hipoekoik e. Campuran a, b dan d
c. Anekoik

21. Kerugian pemeriksaan USG :


a. Tidak invasive
b. Tanpa persiapan khusus
c. Operator idependent
d. Relatif murah
e. Praktis

22. Organ dibawah ini sulit diperiksa dengan USG


a. Tiroid d. Testis
b. Mammae e. Usus
c. Hepar
17

23. Yang tidak dinilai pada pemeriksaan USG hepar adalah :


a. Besar d. Tepi
b. Bentuk e. Vena porta / vena hepatika
c. Parenkim

24. Gambaran cholecystitis kronis pada USG adalah :


a. Vesika velea membesar
b. Dinding menebal double layer
c. Adanya sludge (lumpur empedu)
d. Adanya gambaran acoustic shadow
e. Contracted gall bladder

25. USG lebih unggul dari FPA untuk melibat adanya :


a. Perforasi d. Batu luscent
b. Ileus e. Udara
c. Peritonitis

26. Penyakit / keadaan ini sulit dideteksi dengan USG :


a. Hepatoma d. Perforasi usus
b. Seminoma testis e. Nephrolithiasis
c. Struma

27. Gambaran kolesistitis akut pada USG


a. Vesika felea membasar
b. Dinding menebal double layer
c. Adanya sludge
d. Ada gambaran acoustic shadow
e. Vesika felea mengecil

28. Yang merupakan studi viabilitas ;


a. Hepatocyte Extraction Fraction d. 18 FDG metabolic Study
b. Thyroid Uptake Test e. Gastric Emptying Test
c. ERPF Quantification

29. Instrumen yang tidak dapat untuk pemeriksaan kuantitatif


a. gama counter d. scanner
b. probes e. positron camera
c. gama camera
30. Metode pencitraan yang tidak diterapkan pada sidik tiroid
a. tomografi d. whole body
b. planar statik e. planar
c. planar dynamic

31. Terapi I 131 penyakit-penyakit tiroid tidak dapat diterapkan pada


a. Penyakit-penyakit tirosit d. Ca tiroid meduler
b. Ca tiroid diferensiata e. Ca tiroid anaplastik
c. Struma hipertiroid
18

32. Jenis pemeriksaan yang selalu berkaitan dengan biologi molekuler


a. pencitraan foton tunggal d. pencacahan luar
b. pencitraan positron e. radioassay
c. pencitraan sample

33. Yang tidak dapat diperoleh dari sidik tiroid


a. mengevaluasi fungsi nodulus
b. membedakan jaringan kistik dan solid
c. mendeteksi jaringan otonom
d. mendeteksi adanya gangguan biosintesis hormone
e. mencari jaringan - jaringan aberans

34. Jenis pemeriksaan diagnostic yang dapat digolongkan invivo maupun invitro
a. pencitraan d. radioassay
b. pencacahan luar e. densitometer
c. pencacahan cuplikan

35. Radiofarmaka untuk studi kinerja glomeruli renalis


a. 99 m Tc mebrofenin d. 99 m Tc TFO
b. 99 m Tc DTPA e. 99 m Tc MIBI
c. 99 m Tc MDP

36. Yang tidak sesuai dengan kedokteran nuklir adalah:


a. sumber radioaktif terbuka d. menilai kinerja organ-organ
b. dosimetri radiasi interna e. mengamati biokinetika perunut
c. Mempelajari Stuktur organ-organ

37. Respon Jaringan kanker yang bersifat radioresponsif adalah:


a. Nasofaring
b. Sistem reproduksi
c. Berasal dari jaringan embrional
d. Sistem limfatik dan hematologi
e. Jaringan ikat dan rawan

38. Seorang wanita usia 40 th dengan Ca Mammae stadium IIA (T< 3 cm) disertai
pembesaran KGB aksila. Kemudian dilakukan radikal mastektomi. Berapa TTD (Total
Treatment Dose) yang dibutuhkan
a. 50.000 cGy
b. 5.000 cGy
c. 500 cGy
d. 50 Gy
e. A + D benar

39. Pada Ca Nasofaring stadium 11 dibutuhkan lapangan radiasi yang terdiri dari
a. Plan pararel lateral dan anterior
b. Plan pararel lateral dan supraklavikula
c. Plan pararel lateral dan anterior serta supraklavikula
d. Lapangan depan dan belakang
e. Laterolateral dan anterior
19

40. Pada Ease nefrogram dalam pemeriksaan IVU mencakup hal-hal dibawah ini, kecuali:
a. Akan terlihat bentuk ginjal dimana pelvicocalices system tampak opaq
a. Dapat menilai fungsi ekskresi ginjal
b. Ginjal dapat dibedakan antar medulla dan korteks
c. Untuk melihat adanya peristaltik ureter

42. Cobalt 60 mempunyai waktu paruh 5,5 tahun; berarti setelah 5,5 tahun yang menurun
menjadi setengahnya adalah :
a. Volume dari radiasi d. Maya tembusnya
a. aktifitasnya e. Kecepatan
c. Energinya

43. Menurut hukum Bergonie dan Tribondenau yang paling resisters terhadap radiasi dari
tumor dibawah ini
a. karsinoma sel skuamosa berdiferensiasi baik
a. Limfoma maligna
b. leukemia
c. undifferentiated anaplastic carcinoma
e. Ca mammae

44 Sel paling resisten terhadap radiasi terutama pada ;


a. awal fase G2 dan akhir G 1 d. fase S ( sintesa DNA)
b. Fase M
c. Awal fase G 1

45. Tujuan radioterapi pada carcinoma Mammae pasca mastektomi radikal terutama adalah
a. mencegah metastase d. sebagai pengganti kemoterapi
b. Mengurangi rasa sakit
c. Terapi lokoregional mencegah rekurensi

46. Dari bagian-bagian mata dibawah ini yang paling sensitive terhadap, radiasi adalah:
a. retina d. cornea
b. palpebra
c. c.lensa

47. Basalioma pada pipi, pada CT Scan didapatkan tumor belum merusak tulang, ketebalan
tumor 1,5 cm. Radioterapi sebaiknya menggunakan pesawat
a. Elekron LINAC 6 MeV d. Foton LINAC 10 MeV
b. Foton LINAC 6 MeV
c. Co 60

48. Waktu paruh dari Cs 137 adalah ;


a. 8 tahun d. Lebih kurang 74 hari
a. 5,5 tahun
c. Lebih kurang 35 tahun

49. Co 60 memancarkan sinar radioaktif :


20

a. Beta dan Gamma d. Alfa dan Gamma


a. Alfa dan Beta e. Elektron
c. Foton

50. Dari bagian-bagian mata dibawah ini yang paling sensitive terhadap radiasi adalah:
a. retina d.cornea
b. palpebra
c. lensa

51. Keadaan dimana terjadi perbaikan dari sel-sel sublethal setelah radiasi disebut:
a. Repair c. Reoksigenasi
a. Regenerasi d. Redistribusi

52. Diantara pemeriksaan-pemeriksaan dibawah ini yang tidak lazim dilakukan bagian
radiologi
a. Pneumoencephalography
b. Myelography
c. CT Scan otak
d. MRI batang otak
e. X Foto kranium

53. Pada myelography:: ,


c. Adanya tumor medulla spinalis dapat ditentukan secara langsung
c. Kontras yang dipakai sekarang adalah udara, karena lebih murah
d. Kontra indikasi bila ada tekanan intrakranial yang meninggi
d. Kontras biasanya dimasukkan lewat tusukan ruang sub arachnid di daerah torakal

54. Pada trauma medula spinalis :


b. Foto konvensional mudah mengenal ada tidaknya fraktur atau dislokasi, tapi tidak
dapat menilai apa yang terjadi pads medual spinalis
d. Dengan CT Scan ada tidaknya fraktur mudah dilihat, tapi penilaian2 medula
spinalis kurang optimal dengan peralatan yang sekarang tersedia, tapi biaya lebih
marsh
e. Dengan MRI evaluasi lebih baik, karma gambar bersifat multiplanar, tapi biaya lebih
mahal.
f. Pernyataan-pernyataan sernua diatas betul
g. Pernyataan A dan B salah, sedangkan A dan C betul

55. Indikasi utama pada HSG dalam praktek sehari-hari adalah:


a. Multi paritas
a. Infertilitas
b. Post tubektomi
b. Adanya mioma uteri
e. Adanya karsinoma cervik uteri

56. Kerugian pemeriksaan HSG :


a. Tidak invasif
b. Relatif murah
21

c. Sulit dikerjakan
d. Bisa tanpa persiapan
e. Praktis

57. MCU ( Mictioriction Cysto Uretrography) adalah pemeriksaan untuk melihat, kecuali:
a. Vesika urinaria d. Refluk ureter
b. Uretra e. A,B,D benar
c. ginjal

58. Pemeriksaan cystography tidak dapat menilai :


a. Infeksi vesika urinaria
a. Batu vesika urinaria
b. Tumor vesika urinaria
d. Divertikel

59. Pada fase nefrogram dalam pemeriksaan IVU tidak mencakup hal-hal dibawah ini, Akan
terlihat bentuk ginjal dimana pelvikokalikses sistem tampak opak
a. Dapat menilai fungsi ekskresi ginjal
b. Ginjal dapat dibedakan antara medula dan korteks
c. Untuk melihat adanya peristaltik ureter
60. Pada pemeriksaan IVP yang tidak dapat memeriksa ;
a. Ginjal
b. Ureter
a. Vesika urinaria
c. Uretra
e. Betul semua

61. Tujuan radioterapi pads karsinoma payudara adalah:


a. Mencegah metastase d. Sebagai pengganti operasi
b. Mengurangi rasa sakit e. Mengurangi perdarahan
c. Mencegah rekurensi local

62. Untuk radiasi paliatif, dosis total yang dibutuhkan biasanya sebesar;
a. 20-40 gray d. > 60 gray
a. 40-60 gray
c. 10-20 gray

63. Teknik radioterapi dengan memasukkan somber radiasi kedalam tubuh pasien dinamakan:
a. Teleterapi d. Semua diatas benar
b. Kontak terapi e. Overloading
c. Brakhiterapi

64. Karsinoma leher rahim stadium IIIB , dosis total radiasi ekstema
a. 20 Gy d. 50 Gy
b. 30 Gy e. 60 Gy
c. 40 Gy

65. Pemberian radiasi konvensional pads umumnya berupa :


22

a. 5 x 200 cGy per minggu d. 1 x 900 cGy perminggu


b. 3 x 350 cGy per minggu e
c. 2 x 500 cGy per minggu

66. Lesi primer kanker nasofaring pada


a. Uvula. c. Fossa Rossenmueller.
b. Palatum. d. Tonsil.

67. Penyebaran limfogen paling sexing pada kanker nasofaring pada kelenjar limfe:
a. Rahang. c. Leher.
b. Supraklavikuler. d. Mediastinum.

68. Diantara sistem hemopoetik dibawah ini yang paling peka terhadap radiasi adalah:
a. Plasma darah c. eritrosit.
b. Trombosit. d. Sumsum tulang..

69. Bagian dari mata yang paling peka terhadap radiasi adalah:
a. Retina. c. Cornea.
b. Lensa. d. Conjunctiva.

70. Terapi kanker payudara metastase ke-paru:


a. Operasi. c. Radioterapi.
c. Kemoterapi. d. Operasi dilanjutkan radioterapi.

71. Yang bukan target radiasi pada kanker payudara:


a. binding dada. c. Kelenjar aksila.
b. Kelenjar supraktavikuler. d. Kelenjar submandibuler.

72. Kombinasi antara radioterapi dengan kemoterapi.


a. Untuk mengecilkan tumor
a. Meningkatkan kepekaan sel tumor
b. Mencegah metastase jauh
b. Benar semua

73. Tujuan radioterapi pada karsinoma payudara adalah:


a. Mencegah metastase d. Sebagai pengganti operasi
a. Mengurangi rasa sakit e. Mengurangi perdarahan
c. Mencegah rekurensi local

74. Untuk radiasi paliatif, dosis total yang dibutuhkan biasanya sebesar;
a. 20-40 gray d. > 60 gray
b. 40-60 gray
c. 10-20 gray

75. Teknik radioterapi dengan memasukkan somber radiasi kedalam tubuh pasien dinamakan:
a. Teleterapi d. Semua diatas benar
b. Kontak terapi e. Overloading
c. Brakhiterapi
23

76. Karsinoma leher rahim stadium IIIB , dosis total radiasi eksterna
a. 20 Gy d. 50 Gy
b. 30 Gy e. 60 Gy
c. 40 Gy

77. Pemberian radiasi konvensional. pada umumnya berupa :


a. 5 x 200 cGy per minggu d. 1 x 900 cGy perminggu
b. 3 x 350 cGy per minggu
c. 2 x 500 cGy per minggu

IIII. Pilih :
A. Jika jawaban 1, 2,3 benar.
A. Jika jawaban 1 dan 3 benar.
B. Jika jawaban 2 dan 4 benar.
C. Jika hanya jawaban 4 benar.
E. Jika semua jawaban benar.

78. Sifat fisik radionuklida untuk diagnostik :


1. pemancar gama 3. Pemancar positron
2. Pemancar beta 4. Pemancar alfa

79. Sifat fisik radionuklida untuk terapi


1. pemancar gamma 3. Pemancar positron
2. Pemancar beta 4. Pemancar alfa

80. Renogram diperoleh dari jenis pemeriksaan


1. sidik static
2. sidik dinamik
1. pencacahan sample
4. pencacahan luar

81. Yang merupakan pemeriksaan berazas biologi molekuler


1. RIA 3. RRA
2. IRMA 4. Immunoscintigraphy

82. Radiofarmaka yang dapat untuk mendeteksi penyebaran Ca tiroid diferentiata


1. 99 m Tc MIBI 3. 131 1
2. 201 TI 4. 131I MIBG

83. Komplikasi pemeriksaan HSG:


1. Nyeri daerah rongga pelvis 2. Alergi
3. Infeksi daerah pelvis 4. Kematian

84. Hasil dari pemeriksaan HSG akan memberikan gambaran pada:


1. Uterus 2. Tuba uterine
3. Spill/muntahan kontrasdalamrongga pelvis 4. Gambaran ovarium
24

III. PILIH :
A bila pernyataan benar
E bila pernyataan salah

85. Pada pemeriksaan IVP tidak boleh bicara banyak

89. Pada pasien gagal ginjal IVP tidak berguna

90. MCU adalah untuk mengetahui refluks ureter

88. Bipoler uretrosistografi adalah pemeriksaan hanya untuk melihat vesika urinaria

91. Pada perdarahan akut otak pemeriksaan radiologi yang dipilih adalah CT Scan otak,

92. Bila ada dugaan infark tapi tak tampak pada CT-Scan, sebaiknya dilakukan MRI Otak

93. Diagnosa spondylitis dengan MRI harus dibedakan dengan metastase karena
gambarannya bisa mirip.
25

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO


UJIAN BAGIAN RADIOLOGI SEMESTER VI
TANGGAL JANUARI 2010
WAKTU : 90 MENIT

PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT

1. Pasien dengan batuk darah, keringat malam hari dan penurunan berat
badan. Lokasi foto torak lesi / infiltrate pada pasien TB yang
tersering pada foto thorax adalah :
a. Apeks paru kiri atas
b. Apeks paru kanan
c. Lapanngan tengah kiri
d. Lapangan atas kanan
e. Lapangan bawah kanan

2. Mengapa lokasi inflitrat pada daerah tersebut:


a. Kuman TB bersifat aerob
b. Anatomi hilus
c. Kuman TB bersifat anaerob
d. Tekanan oksigen tertinggi di apeks
e. Gaya grafitasi

3. TB paru biasanya terlihat pada foto thoraks setelah infeksi kuman TB


adalah :
a. 8 minggu d. 11 minggu
b. 9 minggu e. 12 minggu
c. 10 minggu

4. Gambaran TB paru lama pada foto thoraks, bisa berupa:


a. Infiltrate d. Kalsifikasi dan fibrosis
b. Konsolidasi e. Ground glass opacity
c. Kavitas

5. Diagnosis banding TB paru primer dengan gambaran infiltrate


unilateral adalah
a. Silikosis
b. Fibrosis
c. RB LD (respiratory bronchiolitis lung disease)
d. Atelektasis
e. Sarkoidosis

6. Pada foto tampak gambaran kesuraman homogen pada paru kanan


tanpa deviasi trakea, tak tampak tarikan fisura minor keatas. Maka
kemungkinannya adalah :
26

a. Atelektasis lobus superior


b. TB Paru
c. Pneumonia lobaris
d. Pancost tumor
e. Efusi pleura terlokalisir

7. Luas sarang tidak melebihi 1 paru, kavitas diameternya < 4 cm,


termasuk klasifikasi TB sekunder menurut ATA :
a. TB minimal d. TB lanjut sedang
b. TB sedang e. TB lanjut maksimal
c. TB lanjut minimal

8. Adanya kalsifikasi multipel dengan fibrosis dan bercak di paru atas,


maka kemungkinannya dalah :
a. TBC yang masih aktif
b. TBC yang sudah sembuh
c. TBC yang sudah sembuh tetapi reaktif
d. Pneumoconiasis
e. Pneumonia

9. Tanda-tanda TBC aktif secara radiologis yang paling tepat adalah :


a. Cavitas
b. Bercak kesuraman
c. Bercak kesuraman dengan cavitas
d. Cavitas dengan fibrosis
e. Kalsifikasi multiple

10. Yang tidak termasuk hilus pada paru organ dibawah ini:
a. Arteri pulmonalis d. Bronkiolus
b. Vena pulmonalis superior e. Bronkus
c. Vena pulmonalis inferior

11. Pada kasus effusi dengan posisi pasien AP, maka akan terlihat :
a. Kesuraman dibagian basal hemithoraks
b. Gambran diafragma yang tidak jelas didaerah lesi
c. Opacitas paru yang berbeda dibandingkan didaerah yang sehat
d. Batas atas melengkung kearah laterokranial
e. Semua salah

12. Fungsi foto roengent adalah :


a. Screening c. Mencari metastase
b. Membantu diagnosis d. Evaluasi terapi

13. Tanda atelektasis bisa berupa :


a. Fissure mirar normal
b. Trachea bergeser kearah paru yang sehat
c. Jaringan paru yang terkena menjadi lebih luas
d. Intercostal space melebar
e. Golden S sign
27

14. Gambaran parenkim paru lusen disebabkan oleh adanya udara di


dalam :
a. Alveoli d. Arteriole cabang a. pulmonalis
b. Bronchus e. Semua salah
c. Trachea

15. Gambaran radiologi dari edema pulmo interstitial, kecuali :


a. Butterfly atau batwing appearance d. Cephalization
b. Kerly B line e. Semua diatas benar
c. peribronchial cuffing

16. Bila terdapat bercak kesuraman pada 2/3 medial pulmo, kita wajib
memikirkan kemungkinan kelainan pada :
a. Edema pulmo
b. Tularemia pneumonia
c. Sarcoidosis
d. Alveolar proteinosis
e. Diffuse adveoler damage

17. Pada penyakit jantung kongenital dengan left to right shunt dijumpai
hal di
bawah ini
a. non sianotik
b. konstriksi a. pulmonalis distal
c. sindroma eisennmenger
d. dilatasi a. pulmonalis perifer
e. BSSD

18. Pada penyakit jantung bawaan ASD dapat dijumpai pembesaran


a. atrium kiri
b. Aorta melebar
c. atrium dan ventrikel kanan
d. ventrikel kiri
e. atrium dan ventrikel kiri

19. Gambaran tear drop appearance


a. Emfisema d. Infark
b. Atelektasis e. Pneumonia
c. Bronkiektasis

20. Pada penyakit di bawah ini yang berhubungan dengan arah right to
left shunt
a. ASD d. VSD
b. PDA e. BSSD
c. Trunkus arteriosus

21. Pada ventrikel septal defek dapat dijumpai pembesaran


a. Ventrikel kanan d. Ventrikel kiri
28

b. Atrium kiri e. Semua di atas benar


c. Aorta normal

22. Yang bukan bayangan jantung yang kecil tampak pada


a. Malnutrisi d. Emfisema
b. Pericarditis konstriktif e. Penyakit Addison
c. Sindroma CUSHING

23. Indikasi utama pada HSG dalam kehidupan:


a. Multiparitas d. Adanya mioma uteri
b. Infertilitas e. Adanya carcinoma cervicis
uteris
c. Post tubektomi

24. Kekurangan pemeriksaan HSG :


a. Tidak invasive d. Bisa tanpa persiapan
b. Relative murah e. praktis
c. Sulit dikerjakan

25. Pemeriksaan MCU (Micturition Cysto Urethrography) tidak untuk


menilai:
a. Vesika urinaria d. Reflux ureter
b. Urethra e. a, b dan d benar
c. Ginjal

26. Untuk melihat ren mobilis, posisi dan proyeksi foto yang diperlukan
adalah:
a. Tidur (AP) d. Lateral dan berdiri
b. Lateral e. PA
c. Berdiri

27. Pemeriksaan cystografi tidak bisa untuk melihat adanya:


a. Infeksi vesica urinaria d. Diverticel
b. batu vesica urinaria e. Reflux vesicoureter
c. Tumor vesica urinaria

28. Pada pemeriksaan IVU, yang merupakan kontra indikasi mutlak:


a. Dapat dilaksanakan dengan catatan penderita perlu pantang total
minum air agar dapat penderita berat
b. Intravena lebih aman daripada drip infusion
c. Multiple myeloma merupakan kontraindikasi mutlak
d. Alergi kontras
e. Alergi makanan

29. Pada fase nefrogram dalam pemeriksaan IVU tidak untuk


meperlihatkan hal-hal dibawah ini:
a. Akan terlihat bentuk ginjal dimana pelvicocalices system tampak
opaq
b. Dapat menilai fungsi ekskresi ginjal
29

c. Ginjal dapat dibedakan antar medulla dan korteks


d. Untuk melihat adanya peristaltik ureter

30. Pada pemeriksaan Radiologi, salah satu karakteristik tumor tulang


yang Jinak adalah:
a. Tumbuh cepat d. Tepi regular
b. Batas tak jelas e. Sifat infiltratif
c. adanya reaksi periosteal

31. Untuk membedakan tumor ganas primer/sekunder hal-hal yang


tidak menentukan:
a. Focus d. Batas lesi teratur/tidak
b. Usia e. Lokasi
c. Reaksi periosteal

32. Tumor yang sering metastase ke tulang adalah yang berasal dari:
a. Vesica urinaria d. a, b, dan c benar
b. Mammae
c. Prostat

33. Metastase pada tulang secara radiologi berupa:


a. Osteolitik d. a dan b benar
b. Osteoblastik e. a,b dan c benar
c. Campuran

34. Yang bukan karakteristik Osteochondroma adalah:


a. Mengenai tulang panjang
b. Jarang dijumpai
c. Kebanyakan multiple
d. Gambaran berupa ponjolan tulang tak teratur
e. Pertumbuhan menyatu

35. Ciri Osteosarcoma adalah:


a. Usia antara 10-25 th c. Sun ray sppearance (-)
b. Prediksi femur dan tibia distal d. Segitiga Codman (-)

36. Yang bukan gambaran fraktur kompresi mempunyai ciri-ciri:


a. Sering mengenai lebih dan 2 korpus
b. Discus tak menyempit
c. Bentuk wedging
d. Abses paravertebra (+)
e. Sering pada V. Thoracal bawah/Lumbal atas

37. Yang bukan ciri Rheumatiod arthritis adalah:


a. Laki-laki lebih banyak dibandingkan wanita
b. Biasanya asimetri pada daerah yang terkena
c. Pembengkakan jaringan lunak sekitar
d. Usia antara 40-60 th
e. Pseudocyst subchondral
30

38. Penemuan yang paling mendukung diagnosis suatu GOUT adalah


Kadar Uric Acid dalam 100 cc serum menunjukan:
a. 20 d. 7
b. 100 e. 50
c. 5

39. Tidak adanya factor herediter didapatkan pada:


a. Morquios disease d. Achondroplasia
b. Hurlers disease e. Olliers disease/ Multiple
enchondroma
c. Multiple exostosis

40. Gambaran CT scan perdarahan subaracnoid


a. Lesi hiperdens bentuk bikonvek
b. Lesi hiperdens bentuk crescent
c. Lesi hipondens
d. Lesi hiperdens pada sulkus dan gyrus
e. Lesi hierdens pada parenkim otak

41. Kelainan kelainan berikut yang dapat menyebabkan midline


shifting
a. Epidural Hemorrhage
b. Subdural Hemorrage
c. Tumor cerebri
d. Infark
e. Subanachnoid hemorrhage

42. Yang bukan tanda tanda peningkatan tekanan intracranial:


a. Sulkus dan gyrus menyempit
b. Sisterna menyempit
c. Midline shifting
d. Ventrikel melebar
e. BSSD

43. Epidural Hemorrhage paling sering disebabkan oleh


a. Ruptur a. Meningea media
b. Ruptur bridging vein
c. Kontusio serebri
d. Reptur a perforantes
e. Reptur vena superfisial /sinus

44. Hal hal di bawah ini benar mengenai pemeriksaan CT scan kepala :
a. Modalitas yang digunakan pada kasus cedera kepala adalah CT
scan
kepala dengan kontras
b. Modalitas yang digunakan pada kasus cedera kepala adalah CT
scan
kepala tanpa kontras
31

c. Lesi hipodens pada parenkim otak menunjukkan adanya


perdarahan
otak akut
d. Lesi hiperdens pada parenkim otak menunjukkan adanya infark
otak

45. Pada pemeriksaan CT scan kepala, nilai HU untuk cairan


a. 0-25 d. 400
b. 30-40 e. 1000
c. 100

46. Midline shifting dinilai pada gambaran CT setinggi:


a. Falx interhemisfer d. Ventrikel III
b. Tentorium e. Aquaductus sylvii
c. For Monroe

47. Yang bukan indikasi Pemeriksaan CT Scan kepala dengan kontras:


a. Tumor d. Infeksi
b. Kelainan Vasculer e. Cedera kepala
C. ICIT
48. Perdarahan oleh karena stroke, paling sering dijumpai di daerah
a. Serebellum d. Lobus parietalis
b. Ganglia basal e. Putamen
c. Lobus frontalis

49. Pada PX CT Scan, HU untuk udara:


a. 0-25 d. 400
b. 30-40 e. 1000
c. 100

50. Sering dijumpai di daerah coup dan 90 % disertai fraktur


a. EDH d. SAH
b. SDH e. Intraventriculer hemorrhage
c. Contusio hemorrhage

51. Untuk kasus kecurigaan iskemik / infark, modalitas radiologi yang


tepat
a. MRI d. Foto polos kranium
b. CT scan polos tanpa kontras e. Ct angiografi
c. Ct scan dengan kontras

52. Contusio hemorrhage, paling sering dijumpai di


a. EDH c. SAH
b. SDH d. Subcortical junction

53 Untuk kasus perdarahan akut karena trauma, modalitas yang dipakai


adalah
a. MRI d. Foto polos kranium
b. CT scan polos tanpa kontras e. Ct angiografi
32

c. Ct scan dengan kontras

54.Yang tidak termasuk pemeriksaan radiologi tr gastrointestinalis adalah:


a. Foto polos abdomen d. Laparoskopi
b. USG e. CT Scan
c. barium meal

55.Foto polos abdomen tidak perlu dilakukan persiapan pemeriksaan pada


kasus
a. Ulkus lambung d. Kolitis
b. Perforasi usus e. Poliposis
c. Tumor duodenum

56.Yang tidak termasuk persiapan yang paling penting untuk


pemeriksaan FPA
adalah semua dibawah ini :
a. Urus-urus malam sebelum pemeriksaan
b. lavement pagi hari
c. Makan lunak 1 hari sebelumnya
d. Puasa makan mulai malam sebelum pemeriksaan
e. Tak boleh banyak minum unntuk membuat dehidrasi relatif

57.Suspensi barium sulfat untuk pemeriksaan kolon umumnya


a. 60% w/v d. 200% w/v
b. 100 % w/v e. 250% w/v
c. 115% w/v

58.Yang bukan merupakan penyebab striktur pada esofagus adalah :


a. Varises esofagus d. Karsinoma esofagus
b. Radiasi e. Bahan kaustik
c. Esofagitis

59.Gambaran rat-tail adalah tanda khas dari :


a. Varises d. Esofagus Barret
b. Esofagitis e. Karsinoma epidermoid
c. Akhalasia

60.Yang tidak merupakan tanda ulkus lambung ganas adalah :


a. Iregullar filling defect
b. Obliterasi lipatan mukosa
c. Hampton line
d. Protrusi kedalam lumen
e. Sering mengenai kurvatura mayor

61.Enema barium kontras ganda tidak diperlukan pada keadaan


a. Kolitis ulserative d. Divertikel
b. Tumor kolon e. Invaginasi
c. Polip
33

62.Kelainan-kelainan yang dapat di diagnosis pada foto enema kolon


adalah :
a. Kolitis d. Karsinoma
b. Polip e. Volvulus
c. HPS

63.Gambaran coffe bean dapat dujumpai pada kasus


a. Ileus paralitik d. Apenditis
b. Ileus obstruktif e. Volvulus
c. Pneumoperitoneum

64.Radiofarmaka yang dipakai untuk menilai kerja sel sel hepatosit :


a.Tc-99 MAA
b. Tc-99m MDP
c. Tc-99m MIBI
d. Tc-99m HIDA
e. Tc-99m TFO

65.Pengambilan Tc-99m koloid oleh sel sel Kupfer pada pemindaian


hepar
Lien dengan mekanisme :
a. Fagositosis c. Adsorpsi e. Blokade kapiler
b. Pengasingan d. Ligasi reseptor

66.Studi kerja kuantitatif dengan I-131 hipuran dengan menilai :


a. Tiroid uptake d. effective renal plasma flow
b. Glomerular Filtration Rate e. Left ventricular ejection
fraction
c. Hepatic Extraction Fraction

67.Penyakit tiroid yang tidak mungkin diterapi dengan I-131 adalah


a. Struma multinodosa toksika d. Adenocarcinoma folikuler
b. Tiroiditis atrofican e. disseminated autonomy
c. Morbus Basedowi

68.Studi viabilitas miokard memakai :


a. Tc-99m DMSA d. Tc-99m DTPA
b. Thalium 201 e. F-18 FDG
c. Tc-99m HIDA

69.Radiofarmaka di bawah ini merupakan pengikat reseptor somatostatin


a. Tc-99m DMSA d. Tc-99m MIBI
b. In-111 DOTATOC e. Tc-99m HMPAO
c. Ga-67 sitrat

70.Terapi mielosupresif polisitemia vera memakai


a. Y-90 d. Lu-177
b. P-32 e. Sm-153
c. I-131
34

71.Radiofarmaka yang digunakan untuk menilai proliferasi tumor ganas


adalah
a. C 11-thymidine d. Lu-177
b. C 11- methionine e. Ga-sitrat
c. F-18 FDG

72.Injeksi Tc-99m mikrokoloid pada limfosintigrafi


a. Intravena d. Interstitium
b. Intralimfatik e. Ekstravaskuler
c. Intraseluler

73.Medicamentous intervention pada renografi skrining hipertensi


renovaskuler
berupa
a. nitrate d. Kalsium antagonis
b. Beta bloker e. Kaptopril
c. Diuretikum
74.Radionuklida terapi pemancar alfa
a. Lu-177 d. Ho-166
b. Re-188 e. Er-169
c. At-211

75.Untuk mencegah false negatif pada onkosintigrafi Tc-99m MIBI dipakai


a. bisoprolol d. Lansoprazol
b. Imidapril e. Salbutamol
c. Verapamil

76.Intervensi praimaging tiroid untuk mencegah dishormongenesis


a. nitrate d. thiocyanat
b. bismuth subnitras e. lithium carbonat
c. perchlorat

77.Studi kerja kuantitatif Tc-99m DTPA untuk menilai


a. Tiroid uptake d. effective renal plasma flow
b. Glomerular Filtration Rate e. Gall bladder ejection fraction
c. Hepatic Extraction Fraction

78.Organ pembatas dosis terapi yang paling lazim


a. ren d. paru
b. sumsum e. lien
c. hepar

79.Untuk radiasi paliatif, dosis total yang dibutuhkan biasanya sebesar


a. 20-40 Gy
b. 40-60 Gy
c 10-20 Gy
d. > 50 Gy
35

80.Karsinoma leher rahim stadium IIIB, dosis total radiasi eksterna


a. 20 Gy d. 50 Gy
b. 30 Gy e. 60 Gy
c. 40 Gy

81.Terapi kanker payudara metastase ke paru


a. operasi
b. radioterapi
c. kemoterapi
d. operasi dilanjutkan radioterapi

82.Yang bukan target radiasi pada kanker payudara


a. dinding dada
b. kelenjar supraklavikular
c. kelenjar aksila
d. kelenjar submandibula

83.Kombinasi antara radioterapi dengan kemoterapi


a. Untuk mengecilkan tumor
b. mencegah metastase jauh
c. meningkatkan kepekaan sel tumor
d. benar semua

84.Tujuan radioterapi pada karsinoma payudara :


a. Mengurangi perdarahan
b. Sebagai pengganti operasi
c. Mencegah metastase
d. Mengurangi rasa sakit
e. Mencegah rekurensi local

85.Teknik radioterapi dengan memasukkan sumber radiasi ke dalam tubuh


pasien
dinamakan
a. teleterapi
b. overloading
c. Kontak terapi
d. Brakiterapi

86.Pemberian radiasi konvensional pada umumnya berupa


a. 5 x 200 cGy per minggu
b. 2 x 350 cGy per minggu
c. 2 x 500 cGy per minggu
d. 1 x 900 cGy per minggu

87.Lesi primer kanker nasofaring


a. Palatum durum
b. Uvula
c. Fossa Rossenmueller
d. Palatum molle
36

88.Penyebaran limfogen paling sering pada kanker nasofaring pada


kelenjar limfe
a. rahang
b. supraklavikuler
c. leher
d. mediastinum

89.Barium follow through adalah pemeriksaan radiologi untuk


a. esophagus d. kolon
b. lambung e. appendiks
c. intestinum tenue

90.Gambaran cobble stones terdapat pada


a. karsinoma esophagus d. akhalasia
b. varises esophagus e. karsinoma duodenum
c. ileus

91.Bagian kolon yang terletak retroperitoneal


a. caecum d. kolon descendens
b. kolon ascendens e. kolon sigmoid
c. kolon transversum

92.Gambaran saw teeth terdapat pada


a. colitis ulserativa d. colitis crohn
b. colitis iskemik e. colitis amoebik
c. colitis Tb

93.Gambaran pleural effusion terlihat dengan foto toraks posisi dekubitus


bila
volume
a. 100 ml
b. 150 ml
c. 200 ml
d. 250 ml
e. 300 ml

UNTUK NOMOR 94 DAN 95, PILIH :


a. 1,2,3 benar d. Hanya 4 yang benar
b. 1 dan 3 benar e. Semua benar
c. 2 dan 4 benar

94.Komplikasi pemeriksaan HSG:


1. Nyeri daerah rongga pelvis 2. Alergi
3. Infeksi daerah pelvis 4. Kematian

95.Hasil dari pemeriksaan HSG akan memberikan gambaran akan:


1. Uterus 2. Tuba uterine
37

3. spill/muntahan kontras dalam rongga pelvis 4. Gambaran


ovarium

UNTUK NOMOR 95 99 PILIH :


A. Bila pernyataan benar
B. Bila pernyataan salah

96.Cystografi adalah pemeriksaan hanya untuk melihat vesica urinaria

97. Peradangan vesica urinaria hanya bisa dilihat dengan pemeriksaan ini

98.Echocardiografi dapat menilai pembesaran ruang jantung

99.Pada Situs inversus, hanya jantung yang letaknya di sebelah kanan


midline

100.Pada tetralogi fallot, terjadi right to left shunt

Anda mungkin juga menyukai