LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
BUSRAN
2015
1
ABSTRAK
2
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam yang telah
Tindakan Kelas (PTK) ini dapat disusun dan diselesaikan sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi isi maupun penyusunan
kalimat. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis sangat
tantangan dan hambatan yang dialami oleh penulis. Namun berkat dorongan dan
bantuan dari semua pihak, semuanya dapat diatasi. Oleh karena itu, penulis
menghaturkan ucapan terima kasih setinggi- tingginya untuk kedua orang tuaku
tercinta dengan segenap cinta dan doanya dalam perjuangan menuju kesuksesan. Tak
1. Bapak Laupe Bolli, S.Pd, M. Si selaku kepala SMP Negeri 5 Lilirilau yang telah
3
4. Rekan- rekan guru atas motivasinya kepada penulis selama penyusunan laporan
PTK ini.
Doa dan harapan penulis, semoga Allah SWT senantiasa membalas kebaikan
mereka. Akhirnya penulis berharap semoga laporan penelitian Tindakan kelas (PTK)
Penulis
4
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL . i
PENGESAHAN LAPORAN PTK ii
SURAT KETERANGAN PENELITIAN . iii
ABSTRAK . iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI . vii
DAFTAR TABEL . ix
DAFTAR GAMBAR xi
DAFTAR LAMPIRAN.. xii
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan Penelitian 5
D. Manfaat Penelitian .. 5
A. Deskripsi Teori 7
B. Kerangka Pikir 23
C. Hipotesis Penelitian . 25
5
D. Prosedur Penelitian ............. 28
G. Indikator Keberhasilan 31
E. Pembahasan 44
A. Simpulan . 47
B. Saran 47
LAMPIRAN- LAMPIRAN .. 50
6
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
Judul
1. Nama- nama guru dan Jabatan Pembinaan Sekolah . 31
7
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
Judul
1. Kerangka Pikir............................................................................ 25
8
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
Judul
6. Dokumentasi 103
7. Rekomendasi 105
9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pengalaman. Manusia lahir membawa tiga potensi kejiwaan yaitu cipta, rasa dan
satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat untuk
menuju perkembangan.
oleh seluruh lapisan masyarakat. Masalah pendidikan adalah masalah manusia dan
adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya
kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu
kemajuan suatu negara, karena pada dasarnya kemajuan suatu negara tidak
terlepas dari kualitas sumber daya manusia sebagai produk dari pendidikan.Oleh
10
Pendidikan Nasional merupakan usaha untuk mewujudkan tujuan
pendidikan yang tidak terlepas atas dasar falsafah hidup bangsa Indonesia yaitu
kepribadian serta kekuatan moral. Hal ini didukung oleh penanaman karakter
yang bermartabat.
tahun 2005, ada empat kompetensi yang harus dimiliki guru yakni : kepribadian,
profesional, kependidikan dan sosmial. Sampai saat ini, bahkan untuk hari-hari
dipilih guru. Guru sedapat mungkin melibatkan peserta didk, agar mereka
11
potensi yang ada pada diri siswa. Dengan demikian guru tidak hanya mentransfer
kesiapan belajar peserta didik, sehingga peserta didik tidak mengalami depresi
mental seperti kebosanan, mengantuk, frustasi bahkan anti pati terhadap materi
pelajaran.
menurut Maslow yang mampu memotivasi tingkah laku individu. Oleh karena
itu, apa yang seseorang lihat sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh
kelas 9, rata-rata hasil belajar IPS semester genap Tahun Pelajaran 2014/ 2015
menunjukkan angka yang cukup rendah yakni di bawah nilai KKM (75). Hal ini
disebabkan karena sulitnya peserta didik memahami apa yang diberikan oleh
guru serta jenis model pembelajaran yang selama ini diterapkan cenderung
Untuk itu perlu dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang menuntut
12
berada dalam keadaan nyata. Hal ini menuntut kreasi seorang guru dalam
peserta didik aktif dalam belajar, baik secara mental maupun sosial yang
Kendala lain dalam aktifitas belajar- mengajar yakni : (1) peserta didik
masih kurang percaya diri untuk mengungkapkan gagasan, (2) peserta didik sulit
memilih kata dan tampak ragu- ragu dalam berbicara, (3) motivasi ekstern jarang
diberikan guru, sehingga ketika pelajaran selasai kurang memiliki kesan yang
berarti pada siswa. (4) guru lebih banyak menjelaskan teori tentang berbicara,
B. Rumusan Masalah
13
Apakah pengembangan model PBI (Problem Based Instruction) dapat
meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS kelas 9 di
C. Tujuan Penelitian
bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar IPS peserta didik kelas 9
Instruction).
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi guru
profesional
2. Bagi siswa
yang lebih menarik, lebih aktif dan menyenangkan sehingga akan muncul
14
3. Bagi sekolah
pembelajaran di sekolah.
15
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
kepada peserta didik situasi masalah yang autentik dan bermakna yang
(bermakna).
membimbing para peserta didik atau maha peserta didik belajar dengan
16
berdasarkan masalah adalah upaya untuk memberikan pemahaman
menegaskan bahwa: cara belajar secara mandiri ini berarti peserta didik
dan kalau kurang berhasil apakah sebabnya. Cara belajar secara mandiri
bukan hanya berguna selagi masih studi, tetapi juga untuk hidup
yang kedua ini, maka ciri yang lain dari pembelajaran berdasarkan
tersebut.
17
Scaffolding merupakan proses bimbingan yang diberikan oleh
mandiri.
18
Dari uraian yang telah dipaparkan di atas, maka dapat
19
b. Tujuan Pembelajaran PBI
20
c. Ciri-Ciri Pembelajaran PBI
21
Semua keterampilan yang disebutkan di atas, merupakan
keterampilan melakukan penelitian atau pemecahan masalah. Jadi
dengan demikian PBI dengan penyelidikan autentiknya, memberi
peluang kepada peserta didikuntuk sekaligus belajar bagaimana
memecahkan masalah sehari-hari. Keterampilan memecahkan
masalah yang dimiliki menjadikan peserta didikmandiri dan dapat
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi secara berkelanjutan.
2. Prestasi Belajar
yang terdiri dari kata prestasi dan belajar yang masing-masing memiliki
22
peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan
laku yang lebih baik. Seseorang yang telah mengalami proses belajar
laku yang lebih baik. Perubahan yang dihasilkan oleh proses belajar
harus berlandaskan pada etiket baik dari si belajar yang dilakukan secara
Perilaku terpuji atau watak terpuji yakni agar anak menjadi pandai,
agar orang menjadi ahli, agar orang berkepribadian luhur, toleran dan
23
perubahan tingkah laku, hanya berbeda cara atau usaha
pencapaiannya. Pengertian ini menitik beratkan interaksi antara
individu dengn lingkungan. Di dalam interaksi inilah terjadi
serangkaian pengalaman belajar.
3. Belajar dalam arti yang luas ialah peruses perubahan tingkah laku
yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan
penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai-nilai, pengetahuan
dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi
atau lebih luas lagi, dalam berbagai aspek kehidupan atau
pengalaman yang terorganiasi.
4. Belajar itu selalu menunjukkan suatu proses perubahan perilaku
atau pribadi seseorang berdasarkan parktek atau pengalaman
tertentu.
sebagai Hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik
2002: 78) yang menyatakan bahwa prestasi adalah Hasil yang telah
intinya sama yaitu hasil yang dicapai dari suatu kegiatan. Untuk itu
24
dapat dipahami bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang
mengenai makna kata prestasi dan belajar. Prestasi pada dasarnya adalah
hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan dengan tulus
yang menyenangkan hati sebagai hasil dari usaha dan keuletan kerja.
tingkah laku yang lebih baik sebagai akibat dari aktivitas mental dan
tentang prestasi belajar yakni hasil yang diperoleh tentang kemajuan dan
aspek kognitif, afektif dan psikomotor) yang lebih baik sebagai akibat
sekolah tersebut.
25
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang
sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar
individu.
1. Faktor-Faktor Intern
a. Faktor Jasmaniah, meliputi: (1) faktor kesehatan dan (2) cacat
tubuh
b. Faktor Psikologis, meliputi: (1) inteligensi, (2) perhatian, (3)
minat, (4) Bakat, dan (5) motivasi.
c. Faktor kelelahan, meliputi: (1) kelelahan fisik/jasmani dan (2)
kelelahan batin/rohani.
2. Faktor-Faktor Ekstern
a. Faktor Keluarga, meliputi: (1) cara orang tua mendidik, (2)
relasi antar anggota keluarga, (3) suasana rumah, (4) keadaan
ekonomi keluarga, dan (5) latar belakang kebudayaan.
b. Faktor Sekolah, meliputi: (1) metode mengajar guru, (2)
kurikulum, (3) relasi guru dengan peserta didik, (4) disiplin
sekolah, dan (5) keadaan gedung.
c. Faktor Masyarakat, meliputi: (1) kegiatan peserta didik dalam
masyarakat, (2) media massa, dan (3) teman bergaul.
26
maupun pada pendidikan tinggi tidak menekankan pada aspek teoritis
siswi atau dalam lingkungan yang luas, yaitu lingkungan negara lain,
dekat maupun lingkungan yang jauh dari peserta didik dan siswi. Oleh
27
IPS mempelajari, menelaah, dan mengkaji sistem kehidupan manusia di
anggota masyarakat.
IPS yang juga dikenal dengan nama social studies adalah kajian
pengetahuan tersebut
28
dipahami mengingat semakin kompleks dan rumitnya permasalahan
berdasarkan pengalaman masa lalu yang bisa dimaknai untuk masa kini,
yang menjadi kajian IPS. Urutan kajian itu menunjukan urutan dari
29
membangun konsep dan generalisasi. Senada dengan hal itu menurut
didik, sesuai usia peserta didik, dan tahapan berfikir peserta didik.
Untuk konsep dasar IPS terutama diambil dari disiplin ilmu-ilmu sosial,
yang terkait dengan isu-isu sosial dan tema-tema yang diambil secara
ungkapan pernyataan dari dua atau lebih konsep yang saling terkait
bermasyarakat.
30
masyarakat dengan dasar nilai-nilai moral etik yang tinggi dan
memahami IPS sebagai mata pelajaran yang terpisah sebagai ilmu sosial
mungkin di antara guru IPS yang ada, juga kurang memahami tujuan
Standar Isi untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah bahwa mata
kehidupan sosial .
kemanusiaan.
31
Keempat tujuan mata pelajaran IPS di atas menunjukkan bahwa
merupakan pelajaran yang sangat penting. Terkait dengan itu maka pada
bab ini akan dibahas beberapa uraian yang terkait dengan karakteristik
dalam IPS.
aspek kognitif saja tetapi aspek-aspek yang lain seperti aspek afektif dan
psikomotorik.
B. Kerangka Berpikir
banyak guru yang belum mampu atau bahkan secara sembarangan menggunakan
geografi sebagaimana karakteristik dari metode itu sendiri antara lain adalah
32
penemuan yang berupa cara mengembangkan belajar peserta didik aktif,
Dalam metode ini lebih banyak menuntun guru dan peserta didik. Guru
mengajar, dan pada sisi lain peserta didik csecara aktif menjalankan proses
di atas.
Kesenangan belajar, (2) Ketekunan belajar, (3) Usaha untuk mengatasi kesulitan
tugas, (6) Merenungkan pelajaran, (7) Dorongan ingin tahu, (8) Perilaku penuh
33
perhatian dalam belajar, (9) Memiliki semangat tinggi dalam belajar, dan (10)
34
C. Hipotesis Penelitian
prestasi belajar perserta didik pada mata pelajaran IPS kelas 9 di SMP Negeri 5
35
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
B. Subjek Penelitian
2014/2015 (Januari, April dan Maret 2015) dengan memilih kelas 9 SMP
36
Penentuan kelas ini didasarkan atas 2 faktor yaitu; pertama, di kelas ini
didikrata-rata hampir sama dengan kelas lain; kedua, kebetulan kelas ini
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus, dimana
pelaksanaan siklus I
1. Perencanaan Tindakan
2. Pelaksanaan Tindakan
kreatifitas dan prestasi belajar peserta didik, maka dibuat dalam bentuk
37
Pengamatan; d). Refleksi; e). Kesimpulan hasil berupa peningkatan prestasi
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan
SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
3. Refleksi
Pada tahap ini, menganalisis dan mengkaji hasil yang didapatkan peserta
didik sebagai dampak dari tindakan terhadap model PBI (Problem Based
38
Instruction). Dari hasil analisis dan kajian yang dilakukan apakah prestasi
belajar peserta didik meningkat. Dari analisis dan kajian tersebut juga
yang dicapai pada tahap ini akan dipergunakan sebagai acuan untuk
lembaran yang telah dibuat formatnya sebagai tempat mencatat sesuatu yang
maka dilaksanakaan uji kompetensi kepada peserta didik sebagai acuan untuk
yang dilakukan guru dan untuk menghitung prosentase jumlah peserta didik
yang berhasil dalam pembelajaran tersebut. Pada penelitian ini, peserta didik
39
pada setiap siklus. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hasil
peserta didik.
G. Indikator Keberhasilan
jawab penuh dalam memantau peserta didik dalam proses belajar mengajar, maka
(Problem Based Instruction). adalah 83% atau 25 orang peserta didik dikelas 9
telah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75 sesuai dengan yang
40
BAB IV
terhadap jumlah siswa. SMP Negeri 5 Lilirilau didirikan pada tahun 2003
dengan luas tanah 7787, 28 M2 . SMP Negeri 5 Lilirilu dengan enam ruang
a. Nama pimpinan sekolah dan guru- guru yang memegang jabatan dalam
41
b. Guru
Guru yang mengajar di SMP Negeri 5 Lilirilau adalah alumni dari
42
Tabel 5. Keadaan peserta didik di kelas 9 (Subjek Penelitian)
Tempat/ Tanggal
No Nama siswa L/P Alamat
Lahir
1. Herni P Masing, 01/12/2001 Paddongi
2. Marwana P Soppeng, 17/07/2002 Kp. Nyelle
3. Nirwana P Soppeng, 08/07/2001 Sarecoppeng
4. Nur Indah P Masing, 23/08/2002 Daoe
5. Selviana P Masing, 07/10/2000 Kp. Nyelle
Bone Subur,
6. Suci Lestari P Tellempa
08/01/2001
7. Susi P Tenggara, 05/05/2001 Paddongi
8. Agil Yusitensi L Masing, 03/04/20101 Tellempa
9. Aldi Mirwanda L Masing, 17/10/2000 Tellempa
10. Ardi L Masing, 14/10/2001 Abbanuang,e
11. Asmar L Masing, 31/12/2001 Daoe
12. Aswin L Noling, 29/11/2001 Daoe
Baringeng,
13. Jusriadi L Daoe
19/04/2000
14. Reski L Masing, 14/08/2001 Kp. Kaluku
15. Devi Permatasari P Makassar, 15/09/2001 Tellempa
16. Nurliana P Masing, 06/11/2001 Daoe
17. Nurlinda Sari P Paoe, 20/12/1999 Tellempa
Kp.
18. Rahma Andini P Masing, 06/11/2001
Aggolokeng
19. Rina Ranika P Masing, 24/04/2001 Paddongi
20. Risna P Masing, 01/09/2002 Daoe
21. Risna Sinta Safitri P Kendari, 04/05/2001 Batue
22 Yuniarti P Masing, 29/05/2001 Daoe
23 Erwin L Masing, 15/01/2000 Abbanuang,e
Kande Api,
24 Juhanis L Kp. Tengnga
08/09/2000
25 Muhammad Sandi L Pallapao, 02/12/2000 Sarecoppeng
26 Muhammad Akbar L Takka, 15/02/2002 Daoe
27 Ramlan L Masing, 06/12/2000 Daoe
28 Rudi Kisara L Soppeng, 09/10/1999 Kp. Nyelle
29 Tahang L Malaysia, 26/12/2000 Sarecoppeng
30 Wahyudi L Masing, 12/01/2002 Paddongi
43
B. Tes Awal (Pre Tes)
2 Tuntas 8 26,7%
Jumlah 30 100
awal pada tanggal 13 Januari 2015 menunjukkan bahwa hanya 26, 7 % atau 8
orang peserta didik artinya ketuntasan klasikal baru mencapai 26,7 %, hal ini
tidak sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal yang ideal yang telah
yang menyatakan bahwa suatu kelas dikatakan telah tuntas belajarnya apabila
44
C. Analisis Pelaksanaan Siklus I
22, dan 27 Januari 2015 selama 3 kali pertemuan. Dimana fokus siklus I ini
berikut:
1. Rencana Tindakan
45
Based Instruction). (2) menyusun Lembar Kegiatan Siswa. (3) membuat
2. Pelaksanaan Tindakan
salam, dan meminta salah seorang peserta didik memimpin doa dan
Amerika di peta.
46
homogen. Guru memberikan penjelasan singkat tentang materi yang
memberikan tanggapan.
47
Tabel 7. Rekapitulasi Hasil Evaluasi pada Siklus I
Siklus I
No Keterangan
Peserta Didik %
2 Tuntas 19 63.7
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas jika dikaitkan dengan KKM sebesar 75 maka dapat
Dan jika dihitung secara rata-rata dari seluruh siswa, maka ketuntasan
3. Refleksi
48
c. Bimbingan dan pelatihan peserta didik dalam memecahkan masalah
sesuai dengan apa yang diharapkan dan masih berada di bawah angka
Barat.
Irian Barat.
49
Mendeskripsikan Persetujuan New York dan pengaruhnya terhadap
berikut:
1. Rencana Tindakan
2. Pelaksanaan Tindakan
salam, dan meminta salah seorang peserta didik memimpin doa dan
50
yang akan dicapai dan melakukan apersepsi dengan mengajukan
memberikan tanggapan.
51
kepada peserta didik berupa pekerjaaan rumah. Sebagai akhir Kerja
siklus II , maka prestasi belajar peserta didik, maka dapat disusun tabel
sebagai berikut:
Siklus I
No Keterangan
Peserta Didik %
2 Tuntas 27 90,0
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas jika dikaitkan dengan KKM sebesar 75 maka dapat
Dan jika dihitung secara rata-rata dari seluruh peserta didik, maka
4. Refleksi
52
a. Dari hasil pengamatan selama proses pembelajaran dengan
c. Perlu ada bimbingan khusus terhadap ke 3 anak yang tidak tuntas, dan
d. Namun secara umum Peningkatan ini sudah sesuai dengan apa yang
Negeri 5 Lilirilau adalah 85% peserta didik telah mencapai KKM, oleh
karena itu peneliti merasa tidak perlu untuk melakukan siklus ketiga,
E. PEMBAHASAN
peserta didikatau 63.7% dikatakan tuntas dan 11 peserta didik atau 36.3% belum
tuntas terjadi peningkatan 36%, siklus II sebanyak 27 peserta didik atau 90,0%
dikatakan tuntas dan 3 peserta didik atau 10,0% belum tuntas terjadi peningkatan
26,3%. Dari hasil ini dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pembelajaran
dengan menerapkan model PBI (Problem Based Instruction) jika terus diterapkan
53
Hal ini sesuai dengan tanggapan bahwa Pembelajaran berdasarkan
sebagai peran orang dewasa dengan melibatkan mereka dalam pengalaman nyata
pentingnya membantu peserta didik memahami struktur ide kunci dari suatu
adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan dengan tulus
yang menyenangkan hati sebagai hasil dari usaha dan keuletan kerja. Sedangkan
dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku yang lebih baik
sebagai akibat dari aktivitas mental dan emosional dalam belajar. Dengan
demikian, dapat diambil pengertian tentang prestasi belajar yakni hasil yang
mahasiswa) dalam segala hal yang menyangkut kualitas dan kuantitas tingkah
54
lakunya (meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor) yang lebih baik sebagai
Naskawati, 2002: 78) yang menyatakan bahwa prestasi adalah Hasil yang telah
dicapai oleh seseorang atau peserta didik setelah melakukan suatu usaha. Jadi
mustahil seseorang akan mendapatkan hasil (prestasi) tanpa adanya usaha dan
55
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
19 peserta didik atau 63,7% dikatakan tuntas dan 11 peserta didik atau 36.7%
belum tuntas terjadi peningkatan 36% dan siklus II sebanyak 27 peserta didik
atau 90% dikatakan tuntas dan 3 peserta didik atau 10% belum tuntas terjadi
B. Saran-Saran
bahan, metode dan media yang dipergunakan yang sesuai dengan kondisi
peserta didik dan guru dan dianggap mampu meningkatkan kreatifitas belajar
didik. .
56
b. Diharapkan kepada semua peserta didikuntuk selalu aktif belajar untuk dapat
kreatif dan kritis, baik secara mandiri maupun di bawah bimbingan guru.
ini dengan menguji cobakan suatu pendekatan dan metode yang lain yang
siswa.
57
DAFTAR PUSTAKA
58
LAMPIRAN-LAMPIRAN
59