Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH TENTANG MEMAHAMI

HADIS,SUNAH,KHABAR DAN ATSAR


D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
KELOMPOK III
1. T.FAWWAZ
2. M.LUTHFI
3. NADIA AMARA
4. DELIRA RISKA
5. MARIA

1.PENGERTIAN HADIS
Secara etimologi,hadis mempunyai beberapa arti yang baru,yang
dekat,dan warta/berita.sedangkan secara terminolgi adalah segala ucapan
nabi SAW.,segala perbuatan serta keadaan atau perilaku beliau.sebagai
contoh:
Artinya: dari umar bin khahhab ia berkata rasulullah
saw,bersabda,sesungguhnya segala amal perbuatan itu dengan niat dan
sesungguhnya setiap orang akan memperoleh apa yang di
niatkannya(muttafaqunalaih).

Sedangkan hadis menurut muhadditsin adalah segala apa yang di


sandarkan kepada nabi muhammad saw.,baik itu hadis marfu(yang di
sadarkan kepada nabi),hadis mauquf(yang di sandarkan kepada sahabat),
ataupun hadis muqthu(yang disandarkan kepada tabiin).

Menurut fuqaha, hadis adalah segala sesuatu yang di tetapkan nabi


SAW. Yang tidak ada kaitannya dengan masalah-masalah fardhu atau wajib.

disebutkan bahwa Hadits mencakup segala perkataan, perbuatan dan taqrir


Nabi SAW. Oleh karena itu, pada bahasan ini akan diuraikan tentang bentuk
Hadits Qouli, Fili, Taqriri, Hammi, dan Ahwali.

1.Hadits Qouli

Yang dimaksud dengan Hadits Qouli adalah segala yang disandarkan kepada
Nabi SAW. yang berupa perkataan atau ucapan yang memuat berbagai
maksud syara, peristiwa, dan keadaan, baik yang berkaitan dengan aqidah,
syariah, akhlak, maupun yang lainnya. Di antara contoh Hadits Qouli ialah
Hadits tentang doa Rosul SAW. yang ditujukan kepada yang mendengar ,
menghafal, dan menyampaikan ilmu. Hadits tersebut berbunyi:


( )

Semoga Allah member kebaikan kepada orang yang mendengarkan


perkataan dariku kemudian menghafal dan menyampaikannya kepada orang
lain, karena banyak orang berbicara mengenai fiqh padahal ia bukan ahlinya.
Ada tiga sifat yang karenanya tidak akan timbul rasa dengki dihati seorang
muslim, yaitu ikhlas beramal semata-mata kepada Allah SWT., menasehati,
taat dan patuh kepada pihak penguasa; dan setia terhadap jamaah. karena
sesungguhnya doa mereka akan memberikan motivasi (dan menjaganya)
dari belakang. (HR. Ahmad)

2.Hadits Fili

Dimaksudkan dengan hadits Fili adalah segala yang disandarkan kepada


Nabi SAW berupa perbuatannya yang sampai kepada kita. Seperti Hadits
tentang shalat dan haji. Contoh Hadits Fili tentang shalat adalah sabda Nabi
SAW. yang berbunyi:

[5]( )

Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat. (HR. Bukhari)

Hadits Taqriri

Yang dimaksud dengan hadits taqriri adalah segala hadits yang berupa
ketetapan Nabi SAW. terhadap apa yang datang dari sahabatnya. Nabi SAW.
membiarkan suatu perbuatan yang dilakukan oleh para sahabat, setelah
memenuhi beberapa syarat, baik mengenai pelakunya maupun
perbuatannya.

Diantara contoh Hadits Taqriri, ialah sikap Rasul SAW. membiarkan para
sahabat melaksanakan perintahnya, sesuai dengan penafsirannya masing-
masing sahabat terhadap sabdanya, yang berbunyi:


[6]( )
Janganlah seorangpun shalat Asar kecuali di Bani Quraizah).

Sebagian sahabat memahami larangan tersebut berdasarkan pada hakikat


perintah tersebut, sehingga mereka tidak melaksanakan shalat Asar pada
waktunya. Sedang segolongan sahabat lainnya memahami perintah tersebut
dengan perlunya segera menuju Bani Quraizah dan jangan santai dalam
peperangan, sehingga bisa shalat tepat pada waktunya. Sikap para sahabai
ini dibiarkan oleh Nabi SAW. tanpa ada yang disalahkan atau diingkarinya.

Hadis Hammi

Yang dimaksud dengan hadis hammi adalah hadis yang berupa hasrat Nabi
SAW. yang belum terealisasikan, seperti halnya hasrat berpuasa tanggal 9
Asyura. Dalam riwayat Ibn Abbas, disebutkan sebagai berikut:

,
( )

Ketika Nabi SAW. berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan para
sahabat untuk berpuasa, mereka berkata: Ya Nabi! Hari ini adalah hari yang
diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani. Nabi SAW, bersabda:
Tahun yang akan datang insya Allah aku akan berpuasa pada hari yang
kesembilan . (HR. Muslim)

Nabi SAW, belum sempat merealisasikan hasratnya ini, karena wafat


sebelum sampai bulan Asyura. Menurut Imam SyafiI da para pengikutnya,
bahwa menjalankan hadis hammi ini disunnahkan, sebagaimana
menjalankan sunnah-sunnah yang lainnya.

Hadis Ahwali

Yang dimaksud dengan hadis ahwali ialah hadis yang berupa hal ihwal Nabi
SAW. yang menyangkut keadaan fisik, sifat-sifat dan kepribadiannya. Tentang
keadaan fisik Nabi SAW. dalam beberapa hadis disebutkan, bahwa fisiknya
tidak terlalu tinggi dan tidak pendek, sebagaimana yang dikatakan oleh al-
Barra dalam sebuah hadis riwayat Bukhari, sebagai berikut:

( )
[7]

Rasul SAW. adalah manusia yang sebaik-baiknya rupa dan tubuh. Keadaan
fisiknya tidak tinggi dan tidak pendek. (HR. Bukhari)

Pada hadis lain disebutkan:


[8]( )

Berkata Anas bin Malik: Aku belum pernah memegang sutra murni dan sutra
berwarna (yang halus) sehalus telapak tangan Rasul SAW. juga belum pernah
mencium wewangian seharum Rasul SAW. (HR. Bukhari)

2.PENGERTIAN SUNNAH

Menurut bahasa kata sunnah merupakan derivasi dari kata sanna


yasunnu-sunnatan.kata itu berarti cara,yang di tempuh,tradisi(adat
kebiasaannya),atau ketetapan

Menurut ahli hadis,sunnah adalah:


Artinya:segala yang bersumber dari nabi muhammad SAW.,baik berupa
perkataan,perbuatan,taqrir,tabiat,budi pekerti,maupun perjalanan
hidupnya,baik sebelum beliau diangkat menjadi rasul SAW maupun
sesudahnya.

Menurut ahli ushul fikih, sunnah adalah:

segala sesuatu yang bersumber dari nabi muhammad SAW. Selain al-quran
baik berupa perkataan,perbuatan,maupun taqrirnya yang pantas untuk di
jadikan dalil bagi penetapan hukum syara(hukum agama).

3.pengertian khabar

Khabar menurut bahasa berarti: warta/berita yang di sampaikan dari


seseorang kepada seseorang. Adapun pengertian khabar menurut istilah ahli
hadis yaitu:

segala sesuatu yang di sandarkan atau berasal dari Nabi saw. Atau dari
yang selain Nabi saw.

Dengan pengertian yang demikian,maka khabar lebih umum dari pada


hadis,karena dalam khabar termasuk juga segala sesuatu yang berasal dari
selain dari Nabi saw.,seperti perkataan,perbuatan maupun
taqrir(ketetapan)beliau.

4.pengertian Asar

Menurut bahasa, asar artinya bekasan sesuatu atau sisa sesuatu. Asar
berarti pula nukilan (yang dinukilkan). Adapun pengertian asar menurut
istilah, kebayakan ulama berpendapat bahwa asar mempunyai pengertian
yang sama dengan khabar dan hadis.
Contoh pengertian perkataan seorang tabiin, yaitu ubaidillah ibn Abdillah
ibn Uthbah ibn Masud sebagai berikut:

Menurut sunnah,hendaklah imam bertakbir pada hari raya fitri dan hari raya
adha sebanyak sembilan kali ketika duduki diatas mimbar sebelum
berkhutbah(HR Baihaqi).

5.Persamaan hadis

Menurut sebagian ulama,antara keempat istilah ini adalah muradis atau


mempunyai pengertian yang sama.Alasannya adalah

Artinya:segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi SAW,baik berupa


perkataan,perbuatan maupun taqrir(ketetapan)beliau.

Akan tetapi sebahagian ulama membedakan pengertian antara sunnah


dan hadis.sunnah itu adalah segala sesuatu yang diriwayatkan dari Nabi
saw.,sedangan hadis hanya khusus mengenai perkataan beliau.

6.perbedaan hadis,sunnah,khabar,dan asar


Menurut sebagian ulama ,sunnah lebih luas dari hadis. Sunnah adalah
segala yang dinukilkan dari nabi muhammad SAW.,baik berupa
perkataan,perbuatan,taqri,maupun pengajaran,sifat,kelakuan dan perjalanan
hidup,baik sebelum maupunsesudah diangkat menjadi nabi dan rasul.titik
berat sunnah adalah kebiasaan normatif nabi muhammad SAW.

khabar selain dinisabkan kepada nabi muhammad Saw.,dapat juga di


nisabkan kepada sahabat dan tabiin. Khabar lebih umum dari hadis, karena
masuk didalamnya semua riwayat yang bukan dari nabi muhammad SAW.

Atsar lebih sering digunakan untuk sebutan bagi perkataan sahabat


nabi muhammad SAW.,meskipun kadang kadang dinisabkan kepada beliau.

Di kalangan jumhur ulama umumnya berpendapat bahwa hadis, khabar,


dan atsar tidak ada perbedaannya atau sama saja pengertiannya, yaitu
segala sesuatu yang dinukilkan dari Rasululloh SAW, sahabat atau tabiin
baik dalam bentuk ucapan, perbuatan maupun ketetapan, baik semuanya itu
dilakukan sewaktu-waktu saja, maupun lebih sering dan banyak diikuti oleh
para sahabat.

Di kalangan para ulama, terdapat pula perbedaan pendapat di sekitar


istilah hadis, khabar, dan atsar. Pada umumnya para ulama berpendapat
bahwa hadis dan khabar mempunyai pengertian yang sama, yaitu brita baik
yang berasal dari Nabi, sahabat, maupun tabiin. Berita yang berasal dari
Nabi mereka sebut hadis marfu, berita yang berasal dari sahabat mereka
sebut hadis mauquf , dan berita yang berasal dari tabiin mereka sebut hadis
maqtu.

Lanjutnya ada pula yang berpendapat bahwa khabar cakupannya lebih


umum daripada hadis. khabar mencangkup segala berita yang berasal dari
Nabi, sahabat, maupun tabiin. Sedangkan hadis, cakupannya hanya sesuatu
yang berasal dari Nabi saja. Selain itu, ada pula yang berpendapat bahwa
atsar cakupannya lebih luas daripada khabar. Atsar meliputi segala yang
datang dari Nabi dan selainnya, sedangkan khabar cakupammya hanya
sesuatu yang datang dari Nabi saja.

7.perbedaan antara al-quran dan hadist


a.perbedaan dari segi bahasa dan makna.

1) al-quran diturunkan dengan bahasa dan maknanya langsung


langsung dari allah SWT.
2)hadis adalah bahasa dan maknanya dari nabi SAW.

b.perbedaan dari segi periwayatan

1)al-quran tidak boleh di riwayatkan dengan maknanya saja


sebab dapat mengurangi kemukjizatannya.

2)hadis boleh diriwayatkan dengan maknanya saja. Yang terpenting


dalam hadis adalah penyampaian maksudnya.

c.perbedaan dari segi kemukjizatannya

1)Al-quran baik lafal maupun maknanya merupakan mujizat.

2)hadis bukan merupakan mujizat.

d.perbedaan dari segi nilai membacanya

1)al-quran di perintah untuk di baca, baik pada waktu shalat maupun di


luar shalat sebagai ibadah,baik orang yang membacanya itu mengerti
maksudnya maupun tidak.

2)hadis dilarang dibaca ketika shalat dan membacanya tidak dinilai


ibadah.

Anda mungkin juga menyukai