Anda di halaman 1dari 7

A.

Pengertian Hadis dan Sunnah, Khabar dan Atsar

1. Hadis
Secara bahasa, kata al-H{adi>s\ memiliki beberapa makna:
a. Al-Jadi>d (baru), lawan dari kata al-qadi>m (dahulu), dinamakan
hadis karena dilihat dari sifat kebaruannya, al-Qur’an itu qadim,
sedang hadis itu baru.

Secara istilah:
1. Segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi saw. baik ucapan,
perbuatan, ketetapan (Taqrir), maupun sifat-sifat Nabi saw.

2. Segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi saw. baik ucapan,


perbuatan, ketetapan (Taqrir), maupun sifat-sifat Nabi saw. atau
yang disandarkan kepada sahabat (Mauquf), dan tabiin (Maqtu’).

1
2

2. Sunnah
Menurut bahasa, sunnah bermakna jalan yang dijalani, dalam konteks
yang baik dan yang buruk, tradisi yang sudah dibiasakan dinamakan
sunnah, walaupun tidak baik.

‫َأجُر َم ْن َع ِم َل هِبَا َب ْع َدهُ ِم ْن‬ ْ ُ‫َم ْن َس َّن يِف اِإْل ْساَل ِم ُسنَّةً َح َسنَةً َفلَه‬
ْ ‫َأجُر َها َو‬
‫ُأجو ِر ِه ْم َش ْيءٌ َو َم ْن َس َّن يِف اِإْل ْساَل ِم ُسنَّةً َسيَِّئةً َكا َن‬
ُ ‫ص م ْن‬
ِ ‫َغ ِ َأ ْن يْن ُق‬
َ َ ‫رْي‬
‫َعلَْي ِه ِو ْز ُر َها َو ِو ْز ُر َم ْن َع ِم َل هِبَا‬
Artinya:
Barangsiapa yang memulai mengerjakan kebiasaan baik dalam Islam, maka
dia akan memperoleh pahalanya dan pahala orang yang mencontoh
perbuatan itu, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa
yang memulai kebiasaan buruk, maka dia akan mendapatkan dosanya, dan
dosa orang yang mengikutinya. (HR. Muslim No. 1691)

kata sunnah berkembang dalam masyarakat Arab dahulu dengan makna


perbuatan yang telah menjadi tradisi walaupun bukan sunnah nabi saw.
Pada abad ke 2 hijriah kata sunnah di khususkan untuk sunnah Nabi saw.
sejak itu, berkembang pengertian ulama bahwa “hadis semakna dengan
sunnah”.

Kalangan ahli agama di dalam memberikan pengertian sunah berbeda-beda,


sebab para ulama memandang dan membicarakan sunah dari segi yang
berbeda-beda.
a. Ulama Hadis
Menurut para ulama hadis, pengertian sunah meliputi biografi Nabi,
sifatsifat Nabi baik yang berupa fisik, umpamanya; mengenai tubuhnya,
rambutnya dan sebagainya, maupun yang mengenai psikis dan akhlak Nabi
dalam keadaan sehariharinya, baik sebelum atau sesudah di angkat sebagai
nabi.
b. Ulama Usul Fikih
Ulama Usul Fikih memberikan pengertian bahwa sunah adalah segala yang
di nukilkan dari Nabi Muhammad saw. baik berupa perkataan, perbuatan
maupun takrirnya yang ada sangkut pautnya dengan hukum.
c. Ulama Fikih
Menurut Ulama Fikih, sunah ialah perbuatan yang di lakukan dalam agama,
3

tetapi tingkatannya tidak sampai wajib atau fardu. Jadi suatu pekerjaan yang
utama di kerjakan. Atau dengan kata lain sunah ialah suatu amalan yang di
beri pahala apabila di kerjakan, dan tidak dituntut apabila ditinggalkan.
3. Khabar
Secara Bahasa artinya berita (sesuatu yang diperbincangkan dan
dipindahkan dari seseorang kepada orang lain.
Secara terminologi, khabar adalah segala sesuatu yang
disandarkan kepada nabi dan para sahabat, jadi setiap hadis
termasuk khabar tetapi tidak setiap khabar adalah hadis.
4. Atsar
Secara Bahasa: Dampak/Imbas, Jejak
Menurut istilah atau terminologi, terdapat dua pendapat mengenai
atsar. Pertama, kata atsar sinonim atau artinya sama dengan hadis.
Kedua, atsar adalah perkataan, tindakan, dan ketetapan sahabat.
4

B. Persamaan antara Hadis, Sunnah, Khabar dan Atsar

Menurut sebagian ulama, keempat hal ini adalah sama. Dianggap sama

karena sama-sama disandarkan kepada nabi, baik perkataan, perbuatan maupun

ketetapannya.

Mayoritas ulama hadis menyatakan bahwa hadis sama dengan Sunnah.

baik sunnah maupun hadis keduanya adalah bersumber dari Rasulullah saw.

Khabar meliputi berita dari nabi saw (marfu’). Sahabat (mauquf) ataupun

Tabi’in (maqtu’), khabar lebih umum dari hadis.

Atsar: ahli hadis umumnya menamai hadis nabi dan perkataan sahabat

sebagai atsar.

Jumhur ulama mengatakan bahwa atsar sama dengan khabar dan hadis .

C. Perbedaan antara Hadis, Sunnah, Khabar dan Atsar

a. Hadis: Berita tertulis tentang perkataan, perbuatan, taqrir dan

b. sebagainya yang disandarkan kepada nabi saw. sedangkan sunnah

adalah sebutan bagi amaliyah yang dilaksanakan oleh nabi saw.

kemudian para sahabat melaksanakannya, diteruskan pula oleh para

tabiin.

c. Hadis adalah perbuatan yang pernah sekali dilakukan oleh

Rasulullah, sedangkan sunnah adalah perbuatan yang terus menerus

sehingga menjadi tradisi/kebiasaan.


5

Menurut sebagian ulama, sunah lebih luas dari hadis. Sunah adalah

segala yang dinukilkan dari Nabi Muhammad saw., baik berupa

perkataan, perbuatan, takrir, maupun pengajaran, sifat, kelakuan dan

perjalanan hidup, baik sebelum maupun sesudah diangkat menjadi

Nabi dan Rasul. Titik berat sunah adalahkebiasaan normatif Nabi

Muhammad saw.

d. Khabar selain dinisbahkan kepada Nabi Muhammad saw., dapat juga

dinisbahkan kepada sahabat dan tabiin. Khabar lebih umum dari

hadis, karena masuk didalamnya semua riwayat yang bukan dari

Nabi Muhammad saw.

e. Atsar lebih sering digunakan untuk sebutan bagi perkataan sahabat

Nabi Muhammad saw., meskipun kadang-kadang dinisbahkan

kepada beliau.

D. Perbedaan Hadis Nabi , Hadis Qudsi, dan al-Qur’an,

1. Hadis Nabi struktur dan substansi bahasanya berasal dari Nabi. Hadis

Qudsi struktur bahasanya berasal dari Nabi sedangkan substansi bahasanya

berasal dari Allah. Al-Qur’an secara struktur dan substansi bahasanya

berasal dari Allah.

2. Redaksi yang digunakan oleh Nabi pada al-Qur’an adalah Allah telah

berfirman, sedangkan dalam hadis Qudsi redaksi yang digunakan adalah

Allah telah meriwayatkan kepadaku.

3. Al-Qur’an merupakan mukjizat sedangkan hadis Qudsi tidak.


6

BAB VIII
HADIS SUMBER AJARAN ISLAM
Tujuan Pembelajaran
1. Menyajikan sumber ajaran Islam yang terdapat di dalam hadis nabi;
2. Memahami sejarah perkembangan hadis;
3. Menganalisis perkembangan hadis;
4. Menyajikan hasil analisis sejarah perkembangan hadis.

1. Periode Pertama: Perkembangan Hadis pada Masa Rasulullah saw.


Masa turunnya wahyu dan pembentukan masyarakat Islam
2. Periode Kedua: Perkembangan Hadis pada Masa al-Khulafa>’ Ar-
Ra>syidi>n (11 H- 40 H)
Masa membatasi dan menyedikitkan riwayat.
3. Periode Ketiga: Perkembangan pada Masa Sahabat Kecil dan Tabiin
Masa berkembang dan meluasnya periwayatan hadis
4. Periode Keempat: Perkembangan Hadis pada Abad II dan III Hijriah
Masa penulisan dan pembukuan
Kitab Al-Muwatta’: Imam Malik
5. Periode Kelima: Masa Mentashihkan Hadis dan Penyusunan Kaidah-
Kaidahnya
Kitab Sahih Bukhari: Imam Bukhari
6. Periode Keenam: Dari Abad IV hingga Tahun 656 H.
Hadis kebanyakan dikumpulkan adalah petikan atau nukilan dari kitab-
kitab Sebelumnya
Al-Ja>mi' Bain As-S}ah}i>h}ain: Ismail Ibn Ahmad
7. Periode Ketujuh: (656 H-Sekarang)
Masa pensyarahan, penghimpunan, pentakhrijan dan pembahasan.
Fathul Bari: Syarah Shahih Bukhari: Ibnu hajar al-Asqalani
7

Sahabat: Orang yang bertemu dengan Nabi Saw, beriman kepadanya dan
mati dalam keadaan Islam

 Sahabat Besar (Kiba>r al-Shaha>bah): Sahabat yang banyak bergaul


bersama nabi, banyak belajar, banyak mendengarkan hadis dari beliau.
 Sahabat kecil (Siga>r al-Shaha>bah) : Sahabat yang jarang bergaul
bersama Nabi, disebabkan tempat tinggalnya jauh dari Nabi atau terakhir
masuk Islam.

Tabi’in: Orang yang bertemu sahabat dalam keadaan beriman dan mati
dalam Islam

 Tabi’in Besar (Kiba>r al-Tabi’in): Tabi’in yang banyak bertemu sahabat,


banyak belajar dari sahabat.
 Tabi’in Kecil (Siga>r al-Tabi’in): tabi’in yang sedikit bertemu dengan
sahabat dan lebih banyak belajar dan mendengar hadis dari tabi’in besar.

Anda mungkin juga menyukai