Anda di halaman 1dari 68

FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang

Pekik Sasinilo SRMB

Skenario FTV Legenda Anak


PANGERAN BUNGSU DAN KUDA KEPANG
Skenario : Pekik Sasinilo SRMB

1. EKT.- ALUN-ALUN ISTANA - SIANG

ESTABLISH. Terjadi kekacauan akibat gangguan dari monster Barongan yang


bentuknya mengerikan,(animasi) berkepala naga dan tubuhnya besar belang-
belang kuning hitam seperti badan macan. Monster tersebut jelmaan seorang
yang sangat licik bernama Pathak Naga bila sedang mengamuk.

Ada seorang penduduk yang berusaha menghadapi melawan monster barongan,


tetapi kalah. Kemudian beberapa orang penduduk berusaha mengeroyok siluman
Barongan, tetapi semuanya terpental kalah juga.

Akhirnya orang-orang lari ketakutan, tidak ada yang sanggup mengatasi.

PENDUDUK 1
Tolong…tolong… Ada barongan
mengamuk (panik).

PENDUDUK 2
Cepat lari laporkan punggawa kerajaan
(panik).

Penduduk yang lain berlarian tak tentu arah dan ketakutan. Ada beberapa yang
saling benturan .

Lalu muncul Raja sakti datang secepat kilat, sehingga kedatangannya tidak terlalu
tampak terlihat jelas oleh mata, berkelebat seperti bayangan dan bertarung dengan
monster Barongan. Ketika Raja mencambukkan Cemethi pusaka ke udara
terdengar suara letusan yang dahsyat. Dhuar!! Raja berhasil mencambukkan
Cemethi ke tubuh monster Barongan. Dhuar!! Secara tiba-tiba Barongan lemas,
kehilangan kekuatannya. Dari tubuh Barongan muncul asap hitam tebal, yang
kemudian berubah wujud menjadi seorang Pathak Naga. Semua orang terkejut
melihat wujud asli sang Barong yang ternyata adalah Pathak Naga.

PATHAK NAGA
Ampun… baginda saya ngaku kalah. Saya
tobat, tolong jangan bunuh saya.

1
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

RAJA
Baiklah engkau kuampuni,tapi berjanjilah
padaku jangan berbuat kejahatan lagi

PATHAK NAGA
Baik baginda raja saya berjanji. Tapi...
ijinkan saya mengabdi pada Baginda raja di
kerajaan ini. Saya mohon.

Raja terdiam, berpikir agak lama.

PATHAK NAGA
(bujuk) Dengan kekuatan yang saya miliki,
saya berjanji, Baginda... saya akan membuat
kerajaan ini aman dan tentram.

Raja menarik nafas sesaat lalu memberikan keputusan.

RAJA
Baiklah kau kuterima mengabdi di kerajaan.
Dan karena kesaktianmu sangat tinggi, maka
kau akan kujadikan patih di kerajaanku.

Pathak Naga tersenyum licik.

PATHAK NAGA (VO)


Tunggulah pembalasan dariku nanti…

FADE IN :

2. EKT.- JALANAN HUTAN - PAGI.

ESTABLISH.Di sebuah jalan tepi hutan debu mengepul, terlihat tiga ekor kuda
yang sedang berpacu.

CUT TO :

3. EKT.- HUTAN - PAGI.

Lari kuda-kuda tersebut masuk kedalam hutan, lalu terlihat jelas para penunggang
kuda. Mereka adalah tiga orang pangeran yang sedang berburu bersama paman

2
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

Jambul, Paman Pekathik dan pengawal.

Paman Jambul naik kuda berdua, berboncengan dengan Pangeran Bungsu.


Mulutnya nyinyir, sebentar-sebentar mengingatkan Pangeran Bungsu.

PAMAN JAMBUL
Hati-hati pangeran jangan terlalu cepat.
Awas jangan terlalu kekiri nanti terperosok
ke lubang.

PANGERAN BUNGSU
Iya paman,aku tahu. Paman jangan bicara
terus. Jadi nganggu konsentrasiku, nih.

PAMAN JAMBUL
Lihat depan bawah pangeran siapa tau ada
lubang.(menunjuk ke bawah)

Paman Jambul keasikan ngasih petunjuk, hingga tak melihat di depan ada ranting
yang melintang, Pangeran Bungsu sempat membungkuk, tapi Paman Jambul
terlambat. Sehingga tersangkut ranting dengan konyolnya.

CUT TO :

4. EKT.- HUTAN - SIANG

Rombongan berkuda berhenti, ketika melihat di bawah pohon yang rindang, di


dekat kubangan lumpur ada beberapa ekor kijang sedang merumput.

Mereka kemudian turun dari kuda, mengendap-endap mengintip. Tapi Sialnya


Paman Jambul tanpa sengaja menginjak ranting, hingga suaranya mengejutkan.
Kawanan kijangpun berlarian pergi. Sulung dan Panengah terlihat kesal tapi
jambul malah nyengir tanpa dosa. Terpaksa mereka mengejar kijang ke hutan
tanpa kuda mereka.

CUT TO :

5. INT.- HUTAN DISISI LAIN / GOA - SIANG

Rombongan berhenti didepan sebuah goa.

3
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

PANGERAN BUNGSU
Kak,itu ada goa, mungkin jadi tempat
persembunyian kijang.
Ayo, kita masuk.

PANGERAN PANENGAH
Nggak mau ah takut. Goanya keliatan seram.
Gelap pula.

PANGERAN SULUNG
Iya, Panengah betul ,jangan-jangan banyak
jinnya di dalam.

PANGERAN PANENGAH
Iya, apalagi kalo jinnya haus darah
manusia.Hiii...

Tapi Bungsu tak terlihat gentar.

PANGERAN BUNGSU
Kalau kak Sulung dan kak Panengah takut,
biar aku aja sendiri yang masuk kedalam
goa.

PAMAN JAMBUL
Ndak bisa! Saya harus selalu mendampingi
pangeran kemana pun Pangeran pergi. kalau
ada apa-apa saya bisa dapat hukuman dari
baginda.

PAMAN PEKATHIK
Jambul benar,Pangeran. saya dan pengawal
juga harus selalu mendampingi pangeran
Bungsu.

PANGERAN BUNGSU
Kalau begitu biar Paman Pekathik dan
Pengawal menemaniku. Paman Jambul, Kak
Sulung dan kak Panengah bertiga nunggu di
sini saja.

Jambul nyengir. Panengah dan Sulung menatap ragu pada Jambul.

Pangeran Bungsu didampingi Paman Pekathik dan Pengawal masuk ke dalam goa

4
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

CUT TO :

6. INT.- DALAM GOA - SIANG

Bungsu dan Paman Pekathik menyusuri goa dengan hati-hati. Tampak Paman
Pekathik membawa obor untuk menerangi goa.

PAMAN PEKATHIK
Hati-hati Pangeran, tanahnya terlihat sangat
licin.

BUNGSU
Baik, Paman.

CUT TO :

7. EKT. LUAR GOA - SIANG

Pangeran Sulung, pangeran Panengah dan Jambul hanya bertiga dan mulai
gelisah, saling pandang takut.

Lalu terlihat semak belukar didekat mereka tiba-tiba bergerak-gerak dan terdengar
seperti auman harimau. Mereka saling berpandangan salah tingkah, akhirnya
pangeran Sulung dan Pangeran Panengah lari ketakutan mengejar adiknya,masuk
kedalam goa.

SULUNG // PANENGAH
Tunggu! aku ikut // ikut... (berteriak)

Jambul yang terakhir lari masuk goa sambil menyincing celananya yang hampir
melorot lucu.

PAMAN JAMBUL
Tolong..tolong ada macan...

CUT TO :

8. INT.- GOA - SIANG

Panengah, Sulung dan Jambul bergabung dengan Bungsu. Napasnya tersengal

5
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

karna capek berlari.

BUNGSU
Lho? Kakak kok pada nyusul?

SULUNG
(gengsi) Iya lah, emangnya cuma kamu yang
berani masuk goa ini. Aku juga berani.

PANENGAH
Aku juga.

BUNGSU
(senang) Wah...kalo rame-rame begini,
berarti kita aman. Ya nggak Paman?

PEKATHIK
Betul, Pangeran.

Semuanya beranjak bersama menyusuri goa. Jambul manyun-manyun.

JAMBUL
(ngedumel) Huh! Berani apaan?! Denger
suara macan aja takut.

Jambul tersadar telah ditinggal rombongan. Ia pun bergidik takut saat melihat
sekeliling goa yang gelap dan buru-buru lari mengejar rombongan.

CUT TO :

9. EKT.- HUTAN DISISI LAIN / MULUT GOA - SIANG.

Rombongan Pangeran keluar dari goa.

BUNGSU
Hhh...ternyata kita tidak menemukan satu
kijangpun dalam goa.

JAMBUL
Jangan putus asa, Pangeran. Pasti masih ada
kesempatan.

6
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

SULUNG
Hei...lihat! Ada apa disana itu!

Semua menoleh kearah yang ditunjuk Sulung.

INSERT. Tampak tak jauh dari mulut goa, kerumunan warga bersenjata (parang,
golok, bambu runcing), tengah bersiaga dekat dengan kebun yang rusak porak
poranda.

PANENGAH
Kita kesana, kak.

Semua rombongan menghampiri kerumunan warga.

CUT TO :

10. EKT.- LADANG - SIANG

Warga terlihat emosi.

WARGA 1
Kita harus segera musnahkan babi hutan dari
ladang kita!

WARGA (SEREMPAK)
Setuju!!

SULUNG
Bapak-bapak semua... apa yang terjadi
disini?

Semua warga spontan menoleh pada rombongan Pangeran dan serempak memberi
sujud hormat.

WARGA
Pangeran??

PANENGAH
Kalian ini seperti mau berperang? Semua
bawa senjata tajam.

WARGA 1

7
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

Begini, Pangeran. Tanaman kebun kami


rusak di serang babi hutan. Setiap tahun, kita
selalu gagal panen gara-gara babi hutan ini.

WARGA 2
Betul Pangeran. Kita semua ingin
memusnahkan babi hutan dari desa kita.
Tapi...mereka sangat ganas.

PANGERAN SULUNG
Ooo...hanya babi hutan? (sombong) Kalo itu
sih kecil!

Pangeran Sulung menunjukkan jari kelingking kirinya.

PANGERAN PANENGAH
Betul! Kalo soal menghadapi babi hutan
ganas, kita ini ahlinya. Kita sudah
pengalaman dalam hal berburu.(sombong)

Jambul manyun-manyun tak suka dengan kesombongan kedua pangeran. Warga


saling pandang dengan senang dan penuh harap.

SULUNG
Ayo! Kita cari babi hutan sama-sama! Kita
musnahkan mereka semua!

Serempak semua orang berteriak senang dan mengikuti Sulung yang memimpin
didepan.

CUT TO :

11. EKT.- HUTAN DISISI LAIN - SORE.

Rombongan sampai di sebuah tempat.

WARGA 1
Nah! Didepan sana biasa jadi tempat
persembunyian babi hutan, Pangeran.

SULUNG
Panggil babi hutannya! Suruh keluar!

8
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

Warga saling pandang bingung.

JAMBUL
(ngedumel) Panggil panggil. Emangnya
manggil orang?

PANENGAH
(bisik) Gimana cara manggilnya, kak?

SULUNG
(gugup) Emm...yaa...ya dipanggil. kalo soal
ini suruh Paman Jambul saja. Dia ahlinya!
(panggil) Paman Jambul! Ayo teriak! Suruh
babi hutannya keluar!

Jambul terlihat menahan rasa sebalnya. Namun ia menurut juga.

JAMBUL
Woi!!! Babi hutannnn!!! Ayo keluar!!!
Disini banyak makanan!!!

Semua saling pandang bingung dengan teriakan Jambul.

WARGA 1
Makanan apa? Kita makanannya?

JAMBUL
Iya. Buat mancing biar mereka semua
keluar.

WARGA 1
(marah) Trus makan kamu, gitu?!!

Jambul dan warga bersitegang. Saat itu Bungsu melihat sebuah akar-akaran pohon
(mirip tali) tergeletak di dekatnya. Ia pun mengambilnya.

BUNGSU
Coba biar aku yang memanggil mereka.
Kalian semua minggir.

Semua warga minggir. Sulung dan Panengah saling pandang bingung dengan
Bungsu.

9
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

Pangeran Bungsu memainkan akar dengan mencambukkan keudara. Ia


menggunakan akar sebagai cemeti. Dhuar!! Dhuar!! Saat Cemeti diayunkan ke
udara menimbulkan suara keras mirip petir.

Mendadak muncul para babi hutan yang ketakutan mendengar suara cambuk
menggelegar. Mereka lari tunggang langgang meninggalkan ladang. Semua warga
bersorak.

WARGA 1
Wah...hebat! Pangeran Bungsu hebat!
Hanya dengan cambuk bisa mengusir babi
hutan.

WARGA 2
Iya! Mereka semua lari ketakutan. Ladang
kita sekarang aman.

Jambul senang dan memanggul Bungsu. Ia dan warga mengarak Bungsu


meninggalkan tempat tersebut. Tinggal Sulung dan Panengah berdua di tempat
tersebut dan terlihat iri dengan Bungsu yang dielu-elukan warga.

Sulung melihat akar yang ditinggalkan Bungsu di tanah. Ia penasaran dan


memungut akar tersebut. Ia coba ayunkan, menirukan Bungsu. Namun ia tak
memiliki kemampuan yang sama dengan Bungsu. Cambuk akar tak menimbulkan
suara menggelegar.

SULUNG
Aneh! Gimana adik Bungsu bisa
melakukannya?

PANENGAH
Aku coba, kak.

Panengah mencobanya juga. Tapi ia juga tak bisa menirukan Bungsu.

Grhhkkk!! Mendadak muncul seekor babi hutan dari semak-semak. Rupanya


suara kecil letusan cambuk dari sulung dan panengah malah menarik perhatian
salah seekor babi hutan. Melihatnya, Sulung dan Panengah pun lari ketakutan.

CUT TO :

12. EKT.- ISTANA – SORE.

10
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

Para Pangeran baru saja sampai di istana dan disambut oleh Dayang kerajaan.

DAYANG KERAJAAN
Pangeran, hamba hendak memberitahu
bahwa tadi pagi sakit sesak napas baginda
raja kambuh.

Semua Pangeran terkejut dan saling pandang.

PANGERAN BUNGSU
Sekarang keadaannya bagai mana dayang?
( cemas kawatir)

DAYANG KERAJAAN
Sudah lebih baik Pangeran, silakan pangeran
temui di kamar pembaringan baginda.

Pangeran Bungsu terlihat amat sangat kawatir, dan bergegas berlalu mendahului
kedua kakaknya.

CUT TO :

13. INT.- KAMAR RAJA - PETANG.

Semua pangeran menemui Raja yang terlihat sudah baikan dan sembuh.

PANGERAN BUNGSU
Bagaimana keadaan ayah?

Bungsu memijiti kaki baginda raja, sementara pangeran yang lain tetap tenang
dan lega melihat keadaan sang Raja.

RAJA
Sudah lebih baik, Bungsu. Kamu tidak usah
terlalu mencemaskan Ayah.

PANGERAN BUNGSU
Maafkan Bungsu ayah, Kalau tahu ayah
akan sakit begini, lebih baik tadi Bungsu
tidak berangkat berburu, jadi bisa menjaga
ayahanda di rumah.

11
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

Pangeran Sulung dan Pangeran Panengah sinis pada Pangeran Bungsu.

PANGERAN SULUNG (VO)


Huh… cari muka!

PANGERAN PANENGAH (VO)


Alah lagaknya, biar ayahnda sayang, biar
dipuji, nyebelin!

RAJA
Ayah memang sudah tua, sudah mulai sering
sakit-sakitan. Sepertinya...sudah saatnya
ayah mempersiapkan calon pengganti ayah
kelak.

Sulung dan Panengah terbelalak senang mendengar ucapan Raja.

PANGERAN SULUNG
(antusias) Tenang saja yah, Sulung siap kok,
seandainya nanti ditunjuk untuk
menggantikan Ayahnda jadi Raja.

PANGERAN PANENGAH
Ayahnda tidak usah bingung-bingung,
Panengah juga siap, kok menjadi Raja.

Pangeran Sulung dan Pangeran Panengah nampak bersemangat sementara


Pangeran Bungsu diam saja, tak berkomentar. Ia lebih mengkhawatirkan
kesehatan Raja.

RAJA
Ayah senang sekali mendengarnya.

FADE IN :

14. INT.- RUANG DALAM ISTANA - MALAM.

Raja dan penasehat kerajaan tengah berdiskusi.

PENASEHAT KERAJAAN
Demi keadilan menurut hamba, sebaiknya
kerajaan ini di bagi tiga Baginda.

12
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

RAJA
Ya, aku juga berpikir demikian. Ini akan
sangat adil buat ketiga anakku.

PENASEHAT KERAJAAN
Benar baginda.

RAJA
Tapi anak-anak belum punya cukup
pengalaman memimpin rakyat. Mereka
harus tahu keadaan rakyatku terlebih dulu
sebelum mereka menjadi Raja. Jadi... satu
saat, mereka bisa memimpin dengan adil
dan bijaksana.

PENASEHAT
Kalo begitu, bagaimana kalo para pangeran
pergi mengembara terlebih dulu, Baginda.
Agar mendapatkan bekal pengalaman yang
cukup, untuk memimpin kerajaan.

Raja terlihat berpikir dan manggut-manggut setuju.

INSERT. Patih Pathak Naga secara sembunyi-sembunyi mencuri dengar


pembicaraan Raja dan Penasehat kerajaan disisi lain.

PATHAK NAGA
(gumam) Ini kesempatan yang kutunggu-
tunggu. Saat yang tepat untuk membalas
kekalahanku dulu.(tersenyum licik)

CUT TO :

15. INT.- RUMAH KEPATIHAN - MALAM.

Sebuah ruang tempat pertemuan yang sederhana, Pathak Naga dengan anak
buahnya, merencanakan siasat jahat untuk merebut tahta kerajaan.

PATHAK NAGA
Telah tiba saatnya untuk mendapatkan yang
kita cita-citakan saudara-saudaraku.

13
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

ANAK BUAH 1
Ada kabar apa ki Patih?, Nampaknya kok
gembira sekali.

PATHAK NAGA
Kesempatan untuk merebut kerajaan telah
datang. Kedudukanku akan berubah, aku
jadi raja dan kau kuangkat jadi patih
ha.ha.ha.

ANAK BUAH 1
Siap ki Patih. (tak sabar) Kapan akan
dilaksanakan?

PATHAK NAGA
Bodoh! Kita harus mengatur siasat dulu,baru
dilaksanakan! Kita tidak boleh sembarangan
kalau rencana ini pingin berhasil.

ANAK BUAH 1
Siasatnya bagaimana, Ki Patih?

PATHAK NAGA
Para pangeran akan melakukan
pengembaraan. Kita habisi mereka.

ANAK BUAH 2
Ah enteng, kalo cuman suruh mberesi anak-
anak kecil.(sombong)

PATHAK NAGA
Bodoh, nggak segampang itu. Harus dibuat
yang rapi.

ANAK BUAH 2
Iy...iya, Ki Patih? Ap...apa rencana siasat Ki
Patih?

Pathak Naga membisikkan sesuatu ke telinga mereka. Wajah mereka berbinar,


tertawa bersama-sama.

FADE IN :

14
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

16. INT.- SEBUAH RUANG DALAM ISTANA - PAGI.

Sebuah ruang pertemuan, tempat raja mengadakan pertemuan dengan para


pangeran.

RAJA
Anak-anakku semua, para Pangeran yang
aku cintai. Ayahnda suatu saat nanti akan
mewariskan tahta kerajaan ini pada kalian.
Untuk itu Ayahnda akan meminta kalian
pergi meninggalkan kerajaan, mengembara
mencari ilmu dan berbaur dengan rakyat.

Sulung dan Panengah senang mendengarnya. Mereka tampak antusias.

PANGERAN SULUNG
Demi masa depan kerajaan ini, Sulung siap
melaksanakan perintah Ayahnda.

PANGERAN PANENGAH
Panengah juga siap melaksanakan
permintaan ayahnda.

PANGERAN BUNGSU
Maafkan Bungsu Ayahnda. Biarlah kedua
kakakku pergi mengembara untuk mencari
ilmu. Ijinkan Bungsu tetap tinggal untuk
menjaga Ayahnda. Bungsu
mengkhawatirkan kesehatan Ayahnda.

RAJA
Kau harus ikut mengembara Bungsu, karena
itu merupakan syarat sebelum kalian aku
serahi tahta kerajaan.

PANGERAN BUNGSU
Maaf Ayahnda, Bungsu rela tahta kerajaan
diturunkan pada Kakak Sulung dan
Panengah saja. Bungsu hanya ingin menjaga
Ayahnda saja.

PERMAISURI
Kau jangan khawatirkan Ayahmu Bungsu.
Bunda, para dayang dan punggawa kerajaan

15
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

akan dengan setia menjaga ayahnda. Ikutlah


dengan kakakmu.

Bungsu menunduk sesaat. Ia terlihat enggan untuk mengiyakan tapi juga takut
untuk menolak.

PANGERAN BUNGSU
Baiklah Bunda, bila begitu. Bungsu akan
mematuhi perintah Ayah dan Ibunda.

CUT TO :

17. INT.- RUANG PUSAKA - PAGI.

Raja, Permaisuri dan ketiga pangeran memasuki sebuah ruangan yang didalamnya
terdapat lemari kaca yang penuh berisi benda-benda pusaka kerajaan.

Permaisuri mengambil sebuah kotak antik, ketika dibuka tampak didalamnya ada
tiga buah cincin. Kemudian ketiga pangeran masing-masing menerima sebuah
cincin kerajaan.

PERMAISURI
Pakailah selalu cincin ini agar menjadi tanda
bahwa kalian adalah putra-putra pewaris
kerajaan ini.

Lalu Raja membuka pintu lemari pusaka.

RAJA
kalian pilihlah pusaka yang kalian inginkan,
sebagai bekal di perjalanan nanti.

Pangeran Sulung memilih Panah, pangeran Panengah memilih Tombak,


sedangkan Pangeran Bungsu dengan senang hati memilih Cemethi/cambuk.

FADE IN :

18. EKS.- HALAMAN ISTANA - PAGI BERIKUTNYA.

Raja dan Permaisuri terlihat melepas kepergian para pangeran. Terlihat pula

16
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

Paman Jambul, Pathak Naga dan Pekathik.

RAJA
Anak-anakku, kalian harus selalu rukun dan
tetaplah selalu bersama-sama. Berbuatlah
kebaikan pada sesama. Gunakan bekal
pusaka kerajaan yang kalian bawa dengan
sebaik-baiknya.

PARA PANGERAN
Baik ayah.

RAJA
Berangkatlah Anak-anakku, doa restuku
selalu menyertaimu.

Raja, permaisuri melepas kepergiaan tiga Pangeran dengan penuh haru.

Pathak Naga diam-diam keluar dari rombongan menuju tempat lain untuk
kemudian mengikuti kepergian para pangeran.

CUT TO :

19. EKT.- HALAMAN ISTANA DISISI LAIN - PAGI.

Rombongan Pangeran berjalan keluar dari areal istana.

Di belakang mereka, tampak Pathak Naga berjalan sembunyi-sembunyi. Diam-


diam Pathak Naga mengikuti perjalanan tiga pangeran.

CUT TO :

20. EKT.- JALANAN - SIANG.

Suasana jalanan saat siang yang panas.

PANGERAN SULUNG
Huhh capek. Brenti dulu ah (cemberut)

PANGERAN PANENGAH
Iya, brenti dulu. Aku juga lelah sekali.

17
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

Pangeran Sulung dan Pangeran Panengah duduk dirumputan tepi jalan. Bungsu
terus berjalan karna tak melihat kakak-kakaknya berhenti untuk melepas lelah.

PAMAN JAMBUL
Aduh-aduh gimana pangeran ini, belum apa-
apa kok sudah loyo (dengan jenaka). Lihat
tuh pangeran Bungsu masih semangat. Malu
ah ah.

PANGERAN SULUNG
Ah biarin! Kalo kamu masih belum capek,
sana kamu jalan sendiri sama Bungsu.

PAMAN JAMBUL
Bener nih, ditinggal. Jambul mau nyusul
Pangeran Bungsu…(menggoda)

P. PANENGAH
(Ngambek) Sana tinggal aja.

PAMAN JAMBUL
Bener yaa, tak tinggal lho (menggoda)

Kedua pangeran ngambek tidak menggubris candaan Paman Jambul…

Ketika Jambul nekat pergi meninggalkan mereka untuk menyusul Bungsu,


mereka akhirnya berlarian menyusul.

CUT TO :

21. EKT.- JALANAN DISISI LAIN - SIANG.

Suatu tempat yang suasananya menakutkan di dekat hutan siang menjelang


petang.

Tampak Pathak Naga menjura, memanggil para jin penunggu tempat tersebut.

PATHAK NAGA
Wahai para siluman penunggu hutan!! inilah
kesempatan yang kita tunggu-tunggu.
Lihatlah para pangeran muda berada di
hutan ini.

18
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

Buzzz!!! Lalu muncul Cepet dan Cepot, siluman penghuni hutan yang berwajah
jelek, menyeramkan tapi lucu.

SILUMAN CEPET
Hei Pathak Naga!! Kenapa kau memanggil
kita?!

PATHAK NAGA
Jin Cepet! Ini saat yang sangat bagus buat
kita menuntut balas atas perbuatan Raja
terhadap kita.

SILUMAN CEPOT
Bagaimana caranya?

PATHAK NAGA
kita atur strategi bersama, jin Cepot...

Pathak Naga dan 2 siluman Cepet dan Cepot berkumpul merapat melingkar saling
berangkulan, bergumam tidak jelas.

PATHAK NAGA
Bagaimana?

CEPET//CEPOT
Bagus bagus!! Rencana yang bagus!

CUT TO :

22. EKT.- JALANAN/ HUTAN - SORE.

Rombongan Pangeran masih meneruskan perjalanan.

PAMAN JAMBUL
Sekarang, bagaimana kalo kita mulai bagi
tugas, biar beban pekerjaan jadi ringan.

PANGERAN SULUNG
Alah biar aja dikerjain Bungsu, dia kan yang
paling muda, pastinya paling semangat.

19
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

PANGERAN PANENGAH
Iya kak, lagian biar Bungsu lebih banyak
dapat pengalamannya, ya nggak?

PAMAN JAMBUL
Wo ya nggak bisa gitu, tugas ya harus di
bagi. Oke biar adil paman yang bagi.

PANGERAN SULUNG
Nggak bisa, aku yang ngatur! Bungsu kau
cari air buat keperluan kita. Dan Panengah
kau cari buah-buahan buat makan kita.

PANGERAN PANENGAH
Kak Sulung sendiri tugasnya apa?

PANGERAN SULUNG
Aku sama Jambul disini nunggu barang-
barang kita. Kalo hilang gimana coba? Ini
kan tugas yang sangat berat!

PAMAN JAMBUL
Tidak, sebaiknya aku menemani Pangeran
Bungsu cari air. Kan kasihan berat
mbawanya.

PANGERAN BUNGSU
Nggak papa paman, aku bisa kok, tapi kalo
paman mau nemenin ya boleh juga…

PAMAN JAMBUL
Ayo beranggkat, keburu gelap nanti.

Jambul dan Bungsu semangat beranjak meninggalkan Panengah dan Sulung.

SULUNG
Eh...tunggu apalagi? Ayo cari buah-buahan.
Aku sudah lapar, nih!

Panengah akhirnya pergi juga sambil ngedumel.

PANENGAH
(keluh) Huh! Enak banget kak Sulung!
Kerjanya cuma duduk sambil jagaian

20
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

barang.

CUT TO :

23. EKT.- HUTAN/ TEPI DANAU - SORE.

Suasana di tepi sebuah danau dekat hutan yang lebat, Bungsu dan Jambul tengah
mengambil air. Mendadak datang siluman cepet secara mengejutkan dan tiba-tiba.

CEPET
Waaa!!!

Cepet meledek Bungsu dengan manakut-nakuti Bungsu. Lidahnya terjulur keluar


dengan panjangnya. Tapi bukannya takut, Bungsu malah membentaknya dengan
berani.

PANGERAN BUNGSU
Hai siapa kamu, bikin kaget saja. Apa
maumu ha?

PAMAN JAMBUL
(berbisik) ati-ati pangeran, kayaknya mereka
punya niat jahat sama kita.

Bungsu menganggukkan kepala.

SILUMAN CEPET
(tertawa mengejek) Hai Bungsu, mau-
maunya kau dikerjain si Sulung, disuruh
ambil air. Kasihan deh lu. Lihat tuh Sulung
lagi enak-enak tidur.

JAMBUL
Dia pasti siluman hutan ini, Pangeran...

BUNGSU
Ya! Aku tahu dia. Dia adalah siluman Cepet
yang pernah diusir Ayahandaku dari istana.
Tapi aku heran, Paman. Biasanya, Cepet
selalu bersama-sama dengan sodaranya,
Siluman Cepot.

21
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

Jambul celingukan mencari Cepot.

JAMBUL
Mungkin, Cepotnya lagi kebelet, Pangeran,
hi hi...

Dengan gagah berani,Bungsu maju.

PANGERAN BUNGSU
Hai, Siluman Cepet! Apa maksud kamu
mendatangi kami?!

SILUMAN CEPET
Ha ha...Bungsu yang dungu! Kasihan sekali
kau, Kedua kakakmu itu jahat, pingin
mencelakaimu, tau.

JAMBUL
Hati-hati, Pangeran. Siluman ini terkenal
tukang fitnah dan mengadu domba!

Bungsu manggut-manggut mengerti.

PANGERAN BUNGSU
Aku tidak akan percaya omongan siluman
sepertimu! Sebaiknya kau cepat pergi, atau
aku akan kasih pelajaran sama kamu!

SILUMAN CEPET
(tertawa mengejek) Bungsu, lihat saja. Kau
akan menyesal nanti!

Siluman Cepet tiba-tiba menjadi asap tebal dan menghilang dari pandangan.

PARALEL CUT TO :

24. EKT.- JALANAN/HUTAN - SORE.

Sulung tengah bersantai saat mendadak siluman Cepot, muncul tiba-tiba disertai
gumpalan asap tebal.

PANGERAN SULUNG

22
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

To…to…toloong ha..ha..hantu…

Pangeran Sulung ketakutan sekali, sampai terkencing-kencing dicelana. Terlihat


celana basah dan air menggenang di bawahnya, melewati kaki.

SILUMAN CEPOT
(tertawa geli) Tenang pangeran, jangan
takut, aku ini adalah teman yang siap
membantumu, setiap waktu.

PANGERAN SULUNG
Ta..tapi siapa kau?

SILUMAN CEPOT
Aku Cepot, sengaja dikirim dewata untuk
menjagamu pangeran. Aku datang
mengingatkan ada bahaya besar yang
mengancammu pangeran.

Sulung mulai berani menghadapi Cepot yang terlihat tak berbahaya.

PANGERAN SULUNG
Bb...bahaya? bahaya apa maksudmu?

SILUMAN CEPOT
Adikmu si Bungsu dan Jambul ingin
mencelakaimu. Mereka sedang menyiapkan
rencana jahat untuk mencelakakan kau dan
juga adikmu Panengah.

Sulung kaget. Ia terlihat percaya saja dengan yang dikatakan Cepot.

PANGERAN SULUNG
Tapi salahku apa, sampai-sampai Bungsu
ingin mencelakaiku? Kau pasti mengada-
ada.

SILUMAN CEPOT
Si Bungsu sakit hati karena kau dan
Panengah selalu semena-mena kepadanya.

Sulung terpekur. Ia membenarkan ucapan Cepot. Cepot dengan cepat bisa


meyakinkannya.

23
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

SILUMAN CEPOT
Pangeran harus bertindak lebih dulu,
sebelum keduluan sama Bungsu.

PANGERAN SULUNG
(ragu) Maksud kamu?

SILUMAN CEPOT
Sebelum Bungsu membunuh Pangeran,
Pangeran harus membunuhnya terlebih dulu.

Saat Sulung masih termangu berpikir, tiba-tiba muncul asap tebal dan Siluman
Cepot menghilang diiringi suara tawanya yang menggema menyeramkan.
Pangeran Sulung terpaku ditempatnya.

PARALEL CUT TO :

25. EKT.- JALANAN/HUTAN - SORE.

Suasana hutan yang lebat pada sore hari, Panengah mendapat gangguan dari
Siluman Cepet, yang muncul tiba-tiba berupa asap tebal.

PANGERAN PANENGAH
Aaa!! Ss..siapa kau?!! Aghh!!

Karena saking takutnya Panengah malah jatuh pingsan.

CEPET
Waduh! Kok malah pingsan?! Woi!
Pangeran! Bangun, Pangeran! payah nih
nambah-nambahi kerjaanku saja…

Siluman Cepet sibuk mencari-cari sesuatu di seluruh tubuhnya yang bisa


dipakainya untuk menyadarkan pangeran Panengah.

CEPET
Biar sadar, pake apa ya?

Kemudian Cepet tersenyum senang menemukan ide.

SILUMAN CEPET
Biasanya kalo mau menyadarkan orang

24
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

pingsan harus pakai bau-bauan yang


menyengat hmm..(mikir)

Siluman Cepet membaui apa-apa yang ada disekitar tubuhnya, baju sampai kaos
kaki, tapi nggak nemu, baru kemudian membaui ketiaknya sendiri, dan
tersenyum.

SILUMAN CEPET
Yak ini cocok sekali.

Siluman Cepet membaui Pangeran Panengah dengan ketiaknya, hingga Penengah


terbatuk-batuk sadar. Tapi terkejut dan pingsan lagi begitu melihat wajah seram
cepet.

SILUMAN CEPET
Wo awas tak kasih ketiak lagi ya, kalo
pingsan.(ngancam kesal)

Pangeran Panengah tiba-tiba langsung sadar dengan konyolnya.

PANGERAN PANENGAH
Si..siapa kau (masih agak takut).

SILUMAN CEPET
Tenang pangeran, aku adalah Cepet, sahabat
yang dikirim dewata untuk menjaga
pengembaraanmu (membual).

PANGERAN PANENGAH
Sa..sahabat? Tapi Kenapa dewata mengirim
sahabat berwajah jelek kayak kamu?

SILUMAN CEPET
ha ha...Sebenarnya aku datang untuk
memberitahu kau, kalo Si Bungsu dan
Jambul sedang berencana untuk
mencelakaimu.

PANGERAN PANENGAH
Akh! tidak mungkin! Bungsu kan masih
kecil. Bisa apa dia? Lagipula apa tujuannya
pengen mencelakaiku?

SILUMAN CEPET

25
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

Wo dasar manusia kurang akal, tentu saja


demi warisan kerajaan. Kalo kau celaka kan
warisan akan diberikan semua padanya.

PANGERAN PANENGAH
(mikir) iya ya.Kau benar. Dari kemarin
Bungsu keliatan sekali cari muka sama ayah

SILUMAN CEPET
Nah kan? Makanya kau dan Sulung harus
bertindak lebih dulu sebelum Bungsu
mencelakai kalian. Singkirkan Bungsu
sebelum dia menyingkirkanmu.ha ha...

Tiba-tiba muncul asap tebal dan siluman Cepet menghilang. Panengah terpaku
takjub.

CUT TO :

26. EKT.- JALANAN/HUTAN - MALAM.

Bungsu terlihat tertidur pulas bersama dengan Jambul. Sulung dan Panengah
diam-diam berunding di kegelapan malam didekat Bungsu.

PANGERAN SULUNG
Jadi kau juga diberi peringatan yang sama?
Aku juga. Ada siluman yang sudah mau
berbaik hati memberitahuku kalo Bungsu
hendak menyingkirkan kita berdua demi
tahta kerajaan.

PANGERAN PANENGAH
Iya,kak. Terus apa yang akan kakak
lakukan?

PANGERAN SULUNG
(mikir) Begini saja

Sulung berbisik sesuatu ditelinga Panengah

PANGERAN PANENGAH
(cekikikan geli) Iya…iya… paham… eh…

26
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

tapi tadi kak Sulung omong apa ya


(bingung).

PANGERAN SULUNG
Woo dasar kau, katanya paham, sini tak
bisiki lagi.(berbisik) Ngerti?

PANGERAN PANENGAH
(nyengir malu) iya iya ngerti.

Panengah bergidik kegelian.

CUT TO :

27. EKT.- JALANAN/HUTAN - PAGI.

Ketiga pangeran melanjutkan pengembaraan. Lalu mereka sampai di tepi sebuah


jurang. Sulung dan Panengah saling pandang memberi tanda. sulung mulai
beraksi, pura-pura sakit perut dan jongkok di tepi jurang.

PANGERAN SULUNG
Aduh… aduh (pura-pura)

Panengah mendekat disusul oleh Bungsu dan Jambul yang berniat menolong
Pangeran Sulung.

PANGERAN BUNGSU
Kak Sulung? Kenapa kak?

PAMAN JAMBUL
Waduh kenapa pangeran Sulung?

SULUNG
Perutku sakittt...

Begitu Pangeran Bungsu dan Paman Jambul berada tepat di tepi jurang, maka
Sulung dan Panengah secara bersama-sama mendorong Bungsu dan Jambul
hingga terperosok ke dalam jurang.

BUNGSU // JAMBUL
Aaa....!!!

27
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

Sulung dan Panengah memperhatikan jurang yang dalam. Tak terlihat lagi
Bungsu dan Jambul. Keduanya saling pandang lalu saling touse.

SULUNG
Aman!

PANENGAH
Kalo Ayahanda Raja menanyakan Bungsu
bagaimana, kak?

SULUNG
Kita bilang saja, kalo kita terpisah dari
Bungsu dan tak tahu nasibnya lagi.

Panengah setuju dan tersenyum. Keduanya berangkulan meninggalkan tepi jurang

CUT TO :

28. EKT.- JURANG - SIANG

Ternyata, Bungsu dan jambul selamat. Tangan pangeran Bungsu dan Jambul
masih sempat meraih akar yang menjuntai di tepi jurang. Mereka lalu berusaha
mencapai tanah landai didekat mereka dan berhasil.

JAMBUL
Pangeran tidak apa-apa?

Bungsu termangu, duduk dengan lemas dan menggeleng lemah.

BUNGSU
Aku tidak apa-apa, Paman. Aku bingung,
kenapa kakak-kakakku sampai begitu tega
hendak membunuhku.

Bungsu terlihat sedih dan mulai menangis. Jambul kebingungan dan berusaha
menghibur Bungsu yang menangis tersedu-sedu.

CUT TO :

29. EKT.- JALANAN/HUTAN - SIANG.

28
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

Tiba-tiba muncul Pathak Naga diiringi Siluman-siluman Cepet, Cepot, sehingga


membuat Pangeran sulung dan Pangeran Panengah yang tengah berjalan terkejut.

PANGERAN SULUNG
Lho?! Patih Pathak Naga kok ada di sini?
Cepot?

PANENGAH
Cepet?!

PATHAK NAGA
Ha..ha...kalian nggak usah heran,Pangeran.
Sebenarnya saya, Cepet dan Cepot
ditugaskan dewata untuk menjaga
keselamatan kalian berdua.

SILUMAN CEPOT
Kalian berdua telah berhasil menyingkirkan
Bungsu dengan baik. Aku ikut senang
karena kalian telah terbebas dari ancaman
bahaya.

PANGERAN SULUNG
Iya..iya aku dan Panengah juga berterima
kasih atas petunjukmu Cepot.

PATHAK NAGA
Sekarang, bagaimana kalo kita rayakan
keberhasilan kalian dengan makan dan
minum-minum?

SILUMAN CEPET
Betul! Tentunya kalian kan juga sudah lapar,
kebetulan ini kubawakan makanan kesukaan
kalian, ayo dimakan.

Siluman cepet menunjukkan bungkusan daun. Sulung dan Panengah pun girang
seketika.

PANGERAN SULUNG
Ya, ya terma kasih, Wah... kalian baik
sekali.(berseri-seri)

Sulung dan Panengah dalam waktu cepat menghabiskan makanan pemberian

29
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

Pathak Naga. Mereka tak menduga telah diperdaya oleh Pathak Naga dan
siluman.

Mendadak keduanya berhenti, merasakan hal yang aneh di perut lalu keduanya
kejang-kejang, hingga akhirnya keduanya mati. Rupanya makanan yang mereka
makan telah diberi racun sebelumnya. Pathak Naga dan 2 siluman tertawa
terbahak.

CUT TO :

30. EKT.- JURANG - SORE.

Di jurang, di tempat yang landai, Jambul menatap Bungsu yang tertidur karna
kelelahan setelah menangis seharian.

JAMBUL
Kasihan Pangeran. Ia pasti kaget sekali
dengan ulah kakak-kakaknya. Huh!! Kalo
saja Baginda Raja tahu perbuatan mereka...
aku pasti akan melaporkan hal ini pada sang
Raja!!

Hari mulai gelap. Jambul pun merebahkan diri disamping Bungsu.

DISSOLVE TO :

Berkas cahaya matahari menyinari wajah Pangeran Bungsu, dan berisik suara
binatang-binatang hutan akhirnya membuatnya terbangun.

PANGERAN BUNGSU
Aduh badanku sakit semua, dimanakah aku
ini?

Meraba sekujur tubuh terutama pundak dan pinggang, mennyapukan pandangan


kesekeliling jurang. Melihat disebelahnya Paman Jambul masih terbaring malas.

PANGERAN BUNGSU
Oh iya... aku masih ada di jurang.(ke
Jambul) Paman Jambul...Bangun paman!

PAMAN JAMBUL
Hah?! (kaget) Kit...kita ada dimana,

30
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

Pangeran?

Jambul celingukan bingung lalu garuk-garuk kepala.

PAMAN JAMBUL
Oalahh...Paman pikir, kita ada di istana.
Ternyata masih ada di jurang...

PANGERAN BUNGSU
Kita harus segera keluar dari sini, Paman.

PAMAN JAMBUL
Bener, Pangeran. Soalnya... (pegang perut)
Perut Paman sudah mulai minta diisi. Paman
ndak mau mati kelaparan disini.

Jambul dan Bungsu bangkit dan memutarkan pandangan keseluruh jurang,


mencari jalan untuk keluar dari tempat tersebut. Namun Jurang terlihat dalam dan
sulit dicari jalan keluar. Sampai kemudian Bungsu melihat akar yang menjuntai
dari bibir jurang sampai ke ke bawah.

FLASH TO :

31. EKT.- TEPI JURANG/HUTAN - PAGI.

Dengan susah- payah Jambul berhasil mencapai bibir jurang dan membantu
Bungsu agar naik ke tepi jurang.

JAMBUL
(ngos-ngos) Hhh...akhirnya... sampai juga
kita diatas.

BUNGSU
(ngos-ngos) Iya...syukur kepada Tuhan...kita
masih diberi keselamatan...

JAMBUL
Apa rencana Pangeran setelah ini?

BUNGSU
Entahlah, Paman. Aku masih bingung. Apa

31
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

mungkin...kita kembali saja ke kerajaan?

JAMBUL
Iya, betul. Kita laporkan perbuatan kakak
Pangeran pada Baginda Raja.

BUNGSU
Jangan, Paman! Jangan! Aku tidak mau
mempersulit mereka.

JAMBUL
Tapi mereka sudah jahat pada Pangeran.
Orang seperti mereka tidak pantas
dikasihani.

BUNGSU
Biarlah, tidak apa, Paman. Biar
bagaimanapun...mereka tetap kakak-
kakakku. Apalagi, kita tidak celaka. Aku
tetap masih bisa memaafkan mereka.

JAMBUL
Ck ck... Pangeran betul-betul berhati baik.

Bungsu tersenyum.

CUT TO :

32. EKT.- JALANAN - PAGI MENJELANG SIANG

Bungsu dan Jambul menghentikan perjalanan saat mereka melihat dua mayat
terkapar di jalanan. Bungsu mengenali mayat dan berteriak histeris.

BUNGSU
Kakak?!!!

Bungsu mengguncang-guncangkan mayat kakaknya.

BUNGSU
Kakak!! Bangun, kak!! Kak Sulung!! Kak
Panengah!! Bangun! (nangis-histeris)

32
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

Jambul terpaku sesaat, lalu menghentikan sikap histeris bungsu.

JAMBUL
Pangeran! Pangeran! Sudahlah Pangeran!
Mereka sudah meninggal! Pangeran!!

Bungsu menangis dipelukan Jambul sambil memperhatikan mayat kakaknya.

CUT TO :

33. EKT.- SUATU TEMPAT - SIANG

Terlihat dua gundukan makam baru didepan Bungsu dan Jambul. Bungsu sudah
reda tangisnya. Ia terlihat selesai berdoa untuk makam kakaknya.

BUNGSU
Semoga Tuhan memaafkan segala kesalahan
kak Sulung dan Kak Panengah...

JAMBUL
Amin...

Bungsu bersimpuh sambil memegang batu nisan makam.

BUNGSU
Aku berjanji, kak. Aku akan mencari
pembunuh kakak berdua dan membalas
kematian kalian.

Jambul menepuk bahu Bungsu. Bungsu bangkit dan beranjak perlahan


meninggalkan makam bersama dengan Jambul.

CUT TO :

34. EKT.- TAMAN ISTANA - SORE.

Raja dan Permaisuri terlihat tengah bercakap, diiringi Pathak Naga.

RAJA
Diajeng.. sepertinya kau masih merisaukan
kepergian putra-putra kita. Jangan kawatir,

33
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

Paman Jambul pasti mampu menjaga


mereka.

PERMAISURI
Aku kasihan pada mereka, Kanda. Mereka
masih terlalu muda untuk mengembara.
Yah… Semoga saja Tuhan selalu
melindungi mereka. Bukankah begitu patih?

PATHAK NAGA
Be...benar permaisuri, semoga mereka selalu
mendapatkan keselamatan di perjalanan
(tersenyum licik)

RAJA
Aku sangat yakin mereka pasti mampu
mengatasi segala rintangan di perjalanan.

PATHAK NAGA
Benar baginda, para pangeran adalah putra-
putra raja yang..

Kalimat Pathak naga terputus karena terkejut, melihat munculnya Pangeran


Bungsu dan Paman Jambul. Pathak Naga gelisah, tetapi kemudian cepat
menguasai keadaan.

PERMAISURI
Bungsu?!

Pangeran Bungsu langsung mendekap kedua kaki ayahnda raja sambil menangis
pilu. Raja terpaku.

PANGERAN BUNGSU
Maafkan Bungsu Ayahanda, Kak Sulung
dan Kak Panengah tewas di perjalanan.
Bungsu tak mampu menjaga mereka dengan
baik.

RAJA
Tenang tenang dulu Bungsu, tenang, ada
apa? Ceritakan dengan baik. Ada apa
dengan kedua kakakmu?

Raja masih belum jelas duduk permasalahannya.

34
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

PANGERAN BUNGSU
Pangeran Sulung dan Pangeran Panengah
tewas, Ayah.

RAJA
Apa?!! Bagaimana bisa?!!

Raja sangat terkejut, permaisuri langsung terkulai lemas dibantu para dayang.

RAJA
Jambul, bagaimana kau menjaga putra-
putraku, hingga mereka bisa celaka?!
(marah)

PAMAN JAMBUL
Ampun seribu ampun baginda, hamba tak
mampu menjaga mereka,sepertinya ada
yang telah sengaja meracuni mereka.
Ampun Baginda.(meratap sedih)

Pangeran Bungsu dan paman Jambul sama-sama menangis. Pathak naga yang
duduk didekat paman Jambul kelihatan tidak tenang duduknya namun ia
kemudian dapat ide jahat untuk menjebak Bungsu. Dia pun tersenyum penuh
licik.

CUT TO :

35. INT/EKT.- SATU TEMPAT DI ISTANA - MALAM.

Raja terlihat tengah termenung. Hal ini dimanfaatkan Pathak Naga untuk
menemuinya.

PATHAK NAGA
Ampun beribu ampun baginda. Saya, Patih
Pathak Naga turut berduka atas tewasnya
pangeran Sulung dan pangeran Panengah.

RAJA
Terima kasih patih.

PATHAK NAGA
Menurut hamba, kematian kedua pangeran
diusut tuntas. Pelakunya harus di hukum

35
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

yang seberat-beratnya. bila diijinkan Hamba


siap menangani masalah ini Baginda.

RAJA
(hela nafas) Kalau menurutmu bagaimana
patih? Apa kau mencurigai seseorang yang
mungkin menjadi pelakunya?

PATHAK NAGA
Ampun baginda, bila menurut hamba yang
paling bertanggung jawa atas kejadian ini
adalah mereka yang selalu bersama dengan
kedua Pangeran.

RAJA
Maksud Patih, Bungsu dan Jambul, begitu?

PATHAK NAGA
Ampun baginda itu menurut perhitungan
hamba. Bukankah mereka berangkat
bersama-sama?

RAJA
Tapi tidak mungkin Bungsu berbuat sekeji
itu terhadap kakak-kakaknya sendiri.

PATHAK NAGA
Kemungkinan itu bisa saja terjadi,Baginda.
Peluang untuk menjadi raja di istana ini,
hanyalah dengan cara menyingkirkan kedua
kakaknya.

RAJA
Maksud kamu, Bungsu tega membunuh
kedua kakaknya agar bisa menjadi Raja?!
(terpancing emosi) Kalo itu betul terjadi...
(geram) Aku tidak akan pernah mengampuni
perbuatannya! Grrrhh!

Raja berlalu dengan kesal. Pathak Naga terkekeh senang.

CUT TO :

36
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

36. INT.- RUANG DALAM ISTANA - MALAM

Permaisuri menghampiri Raja yang tampak marah. Lalu terlihat Bungsu dan
Jambul dikawal oleh pengawal untuk menghadap pada Raja.

RAJA
Bungsu! Sekarang aku tahu, kalo pembunuh
Sulung dan Panengah adalah Kau sendiri!!

jreng!! Bungsu terkejut.

RAJA
Dan kau Jambul!! Kau juga sekongkol
dengan Bungsu untuk menghabisi anak-
anakku. Sungguh keji kalian berdua, bisa
setega itu menghabisi nyawa anak-anakku.

BUNGSU
Ayahanda?!! Sa..saya tidak mungkin
melakukan hal itu pada kakak-kakak saya.

PERMAISURI
Betul, Kanda! Apa buktinya sampai Kanda
menuduh Bungsu yang sudah
melakukannya?

RAJA
Patih!!

Pathak Naga menunjukkan pusaka kedua pangeran.

RAJA
Lihat!! Pusaka kerajaan yang pernah
kuberikan pada Sulung dan Panengah,
ternyata tersimpan di kamar Bungsu. Patih
Pathak Naga yang menemukannya.

Semua terkejut mendengarnya. Bungsu bungkam tak dapat bicara karna bingung.

RAJA
Ini berarti, terlihat jelas rencana jahat
Bungsu. Selain ingin menjadi calon tunggal
pengganti Raja, ia juga ingin menguasai
pusaka kerajaan milik kakaknya.

37
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

BUNGSU
Ayahanda! itu tidak benar!

JAMBUL
bet...betul, Baginda. Eh...maksud
saya...salah itu Baginda...

RAJA
Hukum harus ditegakkan. Hukuman buat
pembunuh adalah hukuman mati. Meskipun
itu anakku sendiri. Patih!! Laksanakan
hukuman pada bungsu dan Jambul
secepatnya!

PATIH
Baik, Baginda!

Bungsu dan Jambul diseret Patih Pathak Naga dan pengawal tanpa berdaya.
Permaisuri jatuh pingsan seketika dibantu para dayang. Raja pun hanya bisa
menunduk malu dan menangis penuh penyesalan.

RAJA
(lirih) Maafkan aku anakku. Sebagai Raja,
aku harus bertindak adil dan benar...

CUT TO :

37. EKT.- HALAMAN ISTANA - MALAM.

Dalam kegelapan malam, Bungsu dan Jambul digelandang oleh orang-orang


suruhan Pathak Naga dan dinaikkan keatas kuda dengan tangan terikat dan kepala
tertutup karung.

Pathak Naga menghampiri Pekathik.

PATHAK NAGA
Laksanakan tugasmu secepatnya! jangan
ditunda dan jangan sampai gagal! Pancung
mereka di hutan!

Pekathik menganggukkan kepala dan terlihat ragu.

38
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

Kemudian kuda dipacu meninggalkan kerajaan, diiringi pengawal orang-orang


suruhan Pathak naga. Sementara itu paman Pekathik mengikuti dari belakang.

CUT TO :

38. EKT.- JALANAN/HUTAN - MALAM.

ESTABLISH. Hutan yang hanya diterangi cahaya bulan separuh semangka.


Berisik oleh suara serangga malam, yang diselingi lolong serigala hutan. Terlihat
rombongan Pekathik telah siap melaksanakan hukum pancung pada Bungsu dan
Jambul.

JAMBUL
Tolong aku,dong...aku belum mau mati. Aku
kan belum kawin, hik hik...totol...eh
tolong...

jambul merintih. Namun Bungsu tetap tegar dalam diamnya. Keduanya telah
diikat dipohon dan siap untuk dipancung. Pekathik memegang pedang. ia menatap
para pengawal.

PAMAN PEKATHIK
Kalian pergilah. Biar aku yang akan
melaksanakan tugas ini.

Para pengawal menurut dan berlalu. Pekathik mengawasi kepergian mereka


dengan teliti.

PEKATHIK
Maafkan saya, Pangeran.

BUNGSU
Aku sudah memaafkanmu, Paman. Aku
tahu, kau hanya menjalankan tugas.
Laksanakanlah tugasmu dengan cepat.

JAMBUL
Pekathik!! aku belum mau mati...hik hik...

Pekathik mengayunkan pedangnya. Dess!!! tali yang mengikat Bungsu dan


Jambul terputus. jambul dan Bungsu bingung sambil menarik penutup wajah
mereka. Mereka menatap Pekathik dengan bingung.

39
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

PEKATHIK
Maafkan saya, Pangeran. Saya tahu betul
bagaimana pribadi Pangeran Bungsu.
Pangeran tidak mungkin menjadi pembunuh
darah daging Pangeran sendiri. Makanya,
saya berani mengkhianati Patih Pathak Naga
dan melepaskan Pangeran.

JAMBUL
Aduh aduh...Pekathik! Kamu memang baik
banget...

Jambul memeluk dan menciumi Pekathik dengan girang hingga membuat


Pekathik risih. Bungsu tersenyum bahagia dan haru.

BUNGSU
Trima kasih, Paman...

PEKATHIK
Sebenarnya sudah lama saya curiga dengan
sepak terjang Pathak Naga. Saya yakin
Pathak Naga berada di balik semua peristiwa
ini.

PAMAN JAMBUL
Benar pekathik, aku juga curiga. Tapi
nasibmu sendiri nanti bagaimana, kalau
sampai Pathak Naga tau?

PAMAN PEKATHIK
Kalo Pangeran Bungsu setuju, bagaimana
kalo kita melarikan diri bersama?

PANGERAN BUNGSU
Aku setuju Paman. Aku juga tak mungkin
bisa kembali lagi ke istana.

CUT TO :

39. INT.- SATU TEMPAT DI ISTANA - PAGI.

Pathak Naga tengah melancarkan strategi berikutnya, memprovokasi isi istana


untuk memberontak pada Raja.

40
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

PATIH PATHAK NAGA


Sejahat jahatnya harimau tak akan memakan
anaknya sendiri, Tapi Raja telah tega
menjatuhkan hukuman mati pada anaknya
sendiri. Coba, apa itu namanya? Kalo sama
anak sendiri saja tega apalagi sama orang
lain kayak kita?

PUNGGAWA KERAJAAN 1
Iya ya, berarti raja yang zalim tuh, dengan
anaknya aja tega, apalagi dengan yang
bukan apa-apanya.

PUNGGAWA KERAJAAN 2
Benar tuh. Kejam. Nggak pantas jadi raja.
Di kudeta aja.

PATHAK NAGA
He ati-ati kalo omong, kalo kedengeran
yang lain, urusannya bisa runyam.

PUNGGAWA KERAJAAN 1
Ah nggak papa, kalo rajanya kaya gitu,
kayaknya yang lain juga setuju kalo diajak
ngadain kudeta. Biar raja lengser sekalian.

PATHAK NAGA
Masa sih yang lain bakal setuju?

PUNGGAWA 1
Wah setuju sekali ki Patih. Coba aja, pasti
banyak yang dukung. Aku jamin.

Patih Pathak Naga tersenyum puas, strateginya berjalan lancar.

CUT TO :

40. EKT.- TAMAN ISTANA - PAGI.

Raja menemui permaisuri yang termangu diam dan tengah bersedih.

RAJA
Diajeng...

41
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

Permaisuri tampak marah pada Raja.

PERMAISURI
Kanda bukan terlalu tergesa-gesa
mengambil keputusan. (menangis) Sama
anak sendiri, Kanda sampai tega
menjatuhkan hukuman mati. Kasihan
Bungsu...(tersedu)

Raja hanya bisa menghela nafas.

RAJA
Maafkan aku, Diajeng. Aku pun sangat
tersiksa dengan kejadian ini. Tapi sebagai
Raja, aku tak punya pilihan lain.

Mendadak muncul Pathak Naga membawa pasukan pengawal yang hendak


membelot pada Raja.

PATHAK NAGA
(tertawa) ha ha... sungguh malang keluarga
Baginda ini. Dua Pangeran mati diracun, eh
giliran yang Bungsu malah mati dipancung.
Sekarang baginda dan Permaisuri hanya bisa
menangisi nasib mereka saja(senyum
ngejek)

RAJA
(kaget) Apa maksud kamu, Patih?!!

PATHAK NAGA
Sudahlah,Baginda nasi telah jadi bubur,
kesedihan baginda tak akan menghidupkan
kembali para pangeran yang sudah
mati(senyum mengejek). Kalo bingung cari
pengganti tahta kerajaan, saya sudah
siap,kok.. (tertawa)

RAJA
(membentak) Cukup Pathak Naga! lancang
sekali kau bicara seperti itu pada Rajamu!

PATHAK NAGA
(dibuat-buat) ampun Baginda maksud

42
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

hamba adalah untuk menghibur baginda,


tapi apabila..

RAJA
(dipotong) Cukup!!, Pengawal! tangkap
Pathak Naga!

Para punggawa diam saja tidak menuruti perintah Raja

PATHAK NAGA
Ha.ha.. siapa yang akan menangkapku? ayo!
(tegas) Pengawal!! tangkap Raja dan
permaisuri, jebloskan mereka ke penjara!

Punggawa segera bergerak menangkap Raja dan Permaisuri. Raja berusaha


berontak tetapi sia-sia.

RAJA
Hei...apa-apaan ini?!!

PATHAK NAGA
Ha.ha...ha kau liat sendiri, kan Baginda.
Ternyata mereka lebih menurut padaku. Ha
ha...Sekarang akulah raja di kerajaan ini.
Raja Pathak Naga!

Raja dan Permaisuri diseret ke penjara.

CUT TO :

41. MONTAGE SHOT.

a. Pathak Naga mulai memerintah kerajaan. Ia tiap hari berpesta pora mabuk-
mabukkan.

b. Raja dan Permaisuri makin mengenaskan dibalik jeruji penjara. namun mereka
tetap tabah dan tegar.

c. Pathak Naga memerintahkan para pengawal keluar dari istana.

d. Ternyata perintah Pathak Naga adalah memaksa penduduk untuk membayar


upeti dan hasil panen kepada raja Pathak Naga sebanyak-banyaknya. Ada yang

43
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

memaksa mengambil kambingnya, kalungnya, dll.

B. Di sisi lain perkampungan orang-orang Pathak Naga, memaksa penduduk


untuk melakukan kerja paksa. Mereka menyiksa penduduk yang kepayahan
bekerja dengan mencambuk para pekerja yang telah kelelahan.

FADE IN :

42. EKT.- PESANGRAHAN/ PANTAI - SIANG.

Tepi pantai tempat berteduh Pangeran Bungsu bersama Jambul dan paman
Pekathik dibawah sebatang pohon yang rindang.

Paman Pekathik sedang membuat anyaman bambu.

Paman Jambul dan Bungsu sedang bercanda sambil menari-nari.

PAMAN JAMBUL
Jambul melarikan diri naik kuda hea..hea..

Jambul memperagakan menari naik kuda dari pelepah pisang dengan jenaka,
Bungsu mengejar dibelakangnya, tapi kesulitan menirukan gerakan Jambul.

PANGERAN BUNGSU
Aduh gimana sih kok susah gerakannya?
(menggoyangkan pinggul dengan canggung,
tertawa)

Paman Pekathik melihat, senyum-senyum, berdiri mendekat Bungsu.

PAMAN PEKATHIK
Kalo Bungsu bagusnya gerak kayak gini.

Paman pekathik memperagakan gerakan kesatria yang gagah menunggang kuda


dari pelepah pisang. Ternyata Bungsu lebih bagus menirukannya.

Melihat Bungsu menari dengan pelepah pisang Paman Pekatik dapat ide.

PAMAN PEKATHIK
Bagaimana kalo Kuda-kudaan dari pelepah
pisangnya diganti saja. Coba sebentar tak
buatkan dari anyaman bambu aja.

44
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

Pekathik mulai sibuk menyelesaikan anyaman bambunya yang mulai terlihat


bentuk seperti kuda kepang. Bungsu dan Jambul memperhatikannya dengan
serius.

INSERT. Terlihat beberapa orang yang berduyun-duyun dalam pengungsian,


melewati tempat peristirahatan Bungsu dan dua abdinya. Mereka membawa
perbekalan seadanya.

Pekathik selesai menganyam bambu dan jadilah kuda kepang.

BUNGSU
Wah...hebat! Bagus sekali. Ini namanya apa,
Paman.

PEKATHIK
Emm...ini kunamakan, Kuda kepang.

JAMBUL
Wah...bagus bagus...

Mendadak tawa ketiganya terhentikan oleh rombongan orang yang berduyun


melewati mereka. Mereka pun berlarian mendekat.

PAMAN PEKATHIK
Bapak Ibu...kalo boleh tahu, dari mana dan
hendak kemana kalian ini?

PENDUDUK 1
Kami dari wilayah kerajaan Sendang
Kamulyan,Den. Kamulyan jatuh ketangan
raja kejam Pathak Naga. Penduduk sangat
menderita akibat keserakahan dan
kekejaman Pathak Naga.

Bungsu terkejut. Jambul dan Pekathik saling pandang.

PENDUDUK 2
Daripada setiap hari kami selalu ketakutan,
lebih baik kami menghindar dan mengungsi
saja.

PANGERAN BUNGSU
(cemas)Terus bagaiman nasib baginda dan
permaisurinya?

45
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

PENDUDUK 1
Yang kami dengar baginda raja dan
permaisuri yang malang itu dijebloskan ke
dalam penjara.

Pangeran Bungsu tampak bernapas lega.

BUNGSU
(gumam lirih) Berarti Ayah dan Ibu masih
hidup. Syukurlah...

PAMAN PEKATHIK
Bapak Ibu...bagaimana kalo sebaiknya
kalian semua istirahat dulu saja disini. Disini
banyak makanan. Ada kelapa, ada
singkong...

JAMBUL
(bisik) Mana kelapa? Mana singkong?

PEKATHIK
Itu tugas kamu, metik dulu...(nyengir)

Jambul garuk-garuk kepala lucu.

PENDUDUK 1
Sepertinya tempat ini lumayan aman dan
nyaman buat tinggal.

PENDUDUK 2
Iya. Kita tinggal disini saja bagaimana? Apa
boleh, Den?

PEKATHIK
Oh tentu. Tentu saja boleh.

BUNGSU
Iya. Kita jadi punya banyak teman disini.

Bungsu girang dan senang.

FADE IN :

46
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

43. EKT.- SATU TEMPAT – MALAM.

Pathak Naga sedang pesta. Para pengiring Gamelan telah kecapaian mengiringi
tariannya.

PATHAK NAGA
Ayo iringannya jalan terus! (membentak)

*PANAYAGAN 1
Maaf tuanku Raja, kami sudah sangat capai,
kami mohon diijinkan istirahat dulu barang
sebentar (mengiba)
(*Panayagan : penabuh gamelan)

PATHAK NAGA
Apa?! istirahat?! (membentak) Kalo mau
istirahat, bubar semua!

Pathak Naga menendang panayagan 1. Panayagan terguling. Lalu dengan sekuat


tenaga dalamnya, Pathak Naga menendang gamelan. Buk!!! Karna sakti, semua
gamelan beterbangan dan terlempar jauh dari tempat tersebut. Suasana jadi kisruh
dan tegang.

Para nayaga lari tunggang langgang mencari selamat.

PARALEL CUT TO :

44. EKT.- PESANGGRAHAN/ PANTAI - MALAM.

Bungsu tengah belajar menari diajarkan Pekathik dan Jambul. Beberapa orang
juga terlihat disitu menonton dan mengiringi musik dengan suara mulut dan
tangan.

PAMAN PEKATHIK
Coba saat kaki kiri diangkat, tangan kanan
maju kedepan terus ditarik kedada.

Membetulkan gerakan kaki kiri dan gerakan tangan kanan Bungsu.

PANGERAN BUNGSU
Ini tangan kirinya gimana paman?

47
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

Tiba-tiba terdengar suara berisik, Wingg!!! diikuti beberapa benda dari udara
jatuh didekat Paman Pekathik. Bluk!!!

Paman Jambul datang mendekat, dan terperanjat.

PAMAN JAMBUL
Hah.. perangkat gamelan.. Walah
walah...ternyata Dewata baik hati,
mengirimkan gamelan dari langit.

Jambul dan beberapa orang girang mengambil para gamelan.

INSERT. Dari kejauhan tampak beberapa orang nayaga berlari kearah pangeran
Bungsu.

Setelah sampai di tempat berkumpul pangeran Bungsu.

PAMAN PEKATHIK
Maaf, siapakah kisanak ini, ada apa
berlarian ketakutan?

PANAYAGAN 1
Benar Ki, kami penabuh gamelan dari
Sendang Kamulyan yang lari
menyelamatkan diri dari amukan Raja
Pathak Naga yang menakutkan.

PAMAN PEKATHIK
Ooo berarti gamelan yang berterbangan tadi
milik kalian.

PANAYAGAN 1
Ya benar ki itu gamelan kami yang
ditendang Raja Pathak Naga.

Panayagan melihat gamelan dengan gembira

PAMAN PEKATHIK
Wah kebetulan, gabung saja dengan kami,
nanti bisa ngiringi tarian kami.

Panayagan sepakat, mereka terlihat cepat akrab dan terlibat latihan bersama.

48
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

CUT TO :

45. EKT.- PESANGGRAHAN/ PANTAI - PAGI

Pangeran Bungsu, Jambul dan Paman Pekathik akhirnya mendapatkan bentuk


tarian dengan menggunakan peraga kuda yang terbuat dari anyaman bambu, yang
kemudian dilatihkan bersama-sama pengikutnya. Bungsu lalu mengambil cemeti
pusaka dari Ayahnya.

Pangeran Bungsu mencoba memainkan Cemethi pusakanya sambil menaiki kuda


kepangnya. Dhuar!! Dhuar!! Seketika itu muncul kilatan cahaya biru, yang
mengandung kekuatan magis, dan merasuki kesetiap pemain kuda kepang. Semua
pemain kesurupan. Bungsu bingung.

PANGERAN BUNGSU
(Terkejut) Lho? Bagaimana ini paman,
penarinya malah jadi kerasukan? Semua
mendem paman!!

PAMAN PEKATHIK
Tenang saja, nggak usah takut, nanti paman
yang mengatasi.

PANGERAN BUNGSU
(ketakutan)mengatasi bagaimana

PAMAN PEKATHIK
Ini pasti akibat dari cambuk pusaka milik
Bungsu. Coba paman pinjam cemethimu

Paman Pekathik memegang cemethi, dan diam semedi sebentar. Kemudian


mendekat seorang penari yang kerasukan. Ia lalu menempelkan cemethi di kening
penari tersebut, dari kening penari keluar cahaya biru, dan cahaya itu masuk
kembali ke cemethi. Maka sadarlah penari tersebut. Bungsu terkesima melihat hal
itu.

CUT TO :

46. INT.- ISTANA - PAGI.

Pertemuan Pathak Naga dengan Cepet,Cepot dan punggawa kerajaan

49
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

PATHAK NAGA
Punggawa, aku ingin meluaskan daerah
kekuasaanku. Sekarang kau siapakan segala
keperluan secukupnya, hari ini akan kita
taklukkan kerajaan Tangganegara. Ha ha...

Para pengawal menunduk hormat.

CEPET
Tuan ku yang mulia Pathak Naga, serahkan
saja tugas remeh ini pada hamba , biar
hamba yang menyelesaikan.

CEPOT
Benar baginda biar aku saja yang berangkat
menaklukkan kerajaan Tangganegara
ha.ha.ha

CUT TO :

47. EKS.-PERKAMPUNGAN/TEPI HUTAN - PAGI.

Terlihat seorang gadis kecil berlari sangat ketakutan, kemudian menyelinap


diantara semak-semak.

Kemudian datang Cepet dan Cepot terenga-engah kecapaian, mencari-cari


seseorang.

CEPET
Sial, kemana lagi larinya gadis itu Pot?

CEPOT
Kayaknya tadi kearah sini. Tapi kemana ya.

CEPET
Sudahlah, capai deh

CEPOT
Jangan ngaco kamu, gadis itu harus
tertangkap. Kalo nggak kepingin Ngek.
(kode memenggal leher)

50
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

CEPET
Iya iya aku tahu(ketakutan), kita kan nggak
berhasil nguasai istana Tangganegara ya?

CEPOT
Wah nggak nyangka ternyata rajanya sakti
juga ya.

CEPET
Hampir saja kita celaka, untung tadi kita
sempat nyandra putri kerajaan.

CEPOT
Untung apa, wong sandranya malah kamu
lepaskan. Ayo kita cari lagi.

Tiba-tiba dari semak-semak keluar putri palupi yang menjerit histeris ketakutan.

PUTRI PALUPI
Hii ada ular.. tooloong

Cepot dan Cepot juga terkejut, dan ikut lari ketakutan.

CUT TO :

48. EKS.-TEPI HUTAN SISI YANG LAIN.- SIANG

Cepet dan Cepot berhenti berlari

CEPOT
Lho kok malah ikut lari, gimana ? itu kan
gadis yang kita cari, ayo kejar.

CEPET
Aku kan juga takut sama ular pot.aduh capai
ni pot balik aja ke istana yuk.

CEPOT
Ya sana pulang, kalo pingin ngek.(kode
memenggal leher)

51
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

CEPET
Iya iya (ketakutan) ayo

Cepet dan Cepot melakukan pengejaran lagi

EKT.- HUTAN TEPI PANTAI - SIANG

Terlihat putri Palupi terjatuh, sudah kepayahan melarikan diri dari kejaran Cepet
dan Cepot.

Sementara itu jarak Cepet dan Cepot semakin mendekat.

CEPET
Ha.ha.ha ayo mau lari kemana lagi cah ayu.
Menyerah saja tak bawa ke istana Sendang
Kamulyan.

CEPOT
Akhirnya berhasil juga aku menghadiahkan
pada Yang Mulia Pathak Naga gadis kecil,
calon penari istana. Ayolah gadis manis.

PUTRI PALUPI
Awas, pergi kau. Tak sudi aku menuruti
ajakanmu siluman jelek.

CEPET//CEPOT
Ayolah, anak manis,jangan sampai dipaksa.
(menangkap putrid Palupi)

PUTRI PALUPI
(meronta) tolong..tolong lepaskan aku,
tolong..

PARALEL CUT TO :

EKT.- HUTAN TEPI PANTAI SISI YANG LAIN – SIANG

52
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

Dari kejauhan sayup-sayup terdengar suara seorang gadis minta tolong

Pangeran Bungsu, paman Pekathik dan Jambul yang sedang berlatih tarian,
kemudian terhenti

PANGERAN BUNGSU
Paman terdengar seperti ada suara minta
tolong, dari mana ya?

PAMAN PEKATHIK
Oh itu dari arah sana, ayo kita kesana

Mereka bertiga segera berlari kearah yang ditunjuk paman Pekathik.

CUT TO :

EKT.- HUTAN TEPI PANTAI - SIANG

Putri Palupi meronta-ronta ingin melepaskan diri dari tangan Cepet dan Cepot.
Tiba-tiba datang Pangeran Bungsu, Pekathik dan Jambul.

PAMAN PEKATHIK
Hati-hati Bungsu, mereka anak buah Pathak
Naga yang kejam.

PANGERAN BUNGSU
Hai siluman jelek, lepaskan gadis itu!

CEPET
Bocah ingusan jangan ikut campur
urusanku. Pergi kau sebelum habis
kesabaranku.

PANGERAN BUNGSU
Lepaskan gadis itu, atau kau akan menyesal
selamanya siluman jelek.

CEPOT
Ho.ho.ho silakan ambil gadis ini kalo berani

PANGERAN BUNGSU
Baiklah. Rasakan ini cemethiku

53
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

Pangeran Bungsu mengayunkan cemethi pusakanya, Dhuar..Dhuar..bersamaan


dengan itu keluar cahaya biru dari cemethi tersebut dan menghujam ketubuh
kedua siluman, kedua siluman Cepet dan Cepot langsung terpuruk tak berdaya.

CEPET
Aduhh.. ampun..ampun aku mengaku kalah

CEPOT
Ampun..ampun aku menyerah tobat.
Silahkan ambil gadis itu

CEPET
Iya ambilah, jangan bunuh aku, ampun, aku
berjanji akan mengabdi padamu

CEPOT
Betul, aku akan selalu membantumu.

PANGERAN BUNGSU
Baiklah kau kuampuni, asalkan kau berjanji
tidak berbuat jahat lagi, dan mau
membantuku

Putri Palupi bersimpuh didekat kaki pangeran Bungsu, Cepet dan Cepot bersujud
dikaki pangeran Bungsu

FADE IN :

52. EKT.- PESANGGRAHAN/ HUTAN TEPI PANTAI - SIANG.

Sebuah tempat yang rimbun pepohonan Putri Palupi dan Pangeran Bungsu duduk
di batu.

PUTRI PALUPI
Aku ucapkan terima kasih atas
pertolonganmu, namaku Palupi, Putri dari
kerajaan Tangganegara.

PANGERAN BUNGSU
Sudahlah, kita kan memang harus saling
tolong menolong, oh ya namaku Bungsu.
Gimana critanya kok putri sampai di kejar-
kejar siluman Cepet dan Cepot?

54
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

Palupi terlihat sedih, perasaan tak karuan.

PUTRI PALUPI
Kerajaan Tangganegara diserang anak buah
Pathak Naga yang jahat. Ketika mereka
terdesak mereka menyandraku untuk
melarikan diri.

PANGERAN BUNGSU
(geram) Lagi-lagi dia...Grrrh!! Aku harus
segera membuat perhitungan sama dia.

Palupi bengong melihat kekesalan Bungsu.

CUT TO :

53. EKT.- PESANGGRAHAN/ HUTAN TEPI PANTAI - SIANG.

Dengan latar belakang panorama pantai beberapa orang sedang berlatih gerakan
menari dan sebagian yang lain berlatih gerakan beladiri.

Beberapa kelompok orang bergerombol disisi yang lain menabuh gamelan.

Putri Palupi tertarik menonton latihan rombongan Pangeran Bungsu, Jambul dan
Paman Pekathik.

Saat latihan tari beristirahat. Putri Palupi mendatangi Pangeran Bungsu.

PUTRI PALUPI
Tarianmu tadi bagus lho.

PANGERAN BUNGSU
(tersipu) Terima kasih.

PUTRI PALUPI
Boleh nggak aku ikut latihan.

PANGERAN BUNGSU

55
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

Tentu saja boleh. Aku akan sangat senang


kalo putri mau ikut bergabung menari.

PUTRI PALUPI
(gugup) Iy...iya, ben..benar. Aku
sebenarnya, senang menari.

CUT TO :

EKS.- PESANGGRAHAN/ HUTAN TEPI PANTAI – SORE.

Pangeran Bungsu, Paman Jambul dan Paman Pekathik duduk berdekatan


memunggungi mereka yang sedang berlatih menari dan beladiri.

PANGERAN BUNGSU
Paman, kayaknya tarian kita menarik untuk
ditonton, gimana kalo kita coba pentas
keliling desa?

PAMAN PEKATHIK
Wah ide bagus itu, kenapa tidak dicoba?

PAMAN JAMBUL
Setuju, buat lucu-lucu, aku sama Pekathik
nanti pakai topeng badut saja.

PUTRI PALUPI
Aku boleh ikut ya, aku akan menari
sebagus-bagusnya.

PANGERAN BUNGSU
Baiklah. Aku berharap, satu saat
pertunjukan kita nanti bisa sampai di istana.
Aku ingin sekali mendengar kabar Ayah
sama Ibunda.(sedih)

Pekathik dan Jambul saling pandang prihatin.

PEKATHIK
Pasti bisa, Bungsu. Kita harus coba. Kita
bisa menyamar jadi pengamen tari. Dengan
begitu, Pathak Naga tidak akan tahu siapa
kita.

56
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

Bungsu tersenyum senang.

CUT TO :

55. MONTAGE SHOT.

a. Pertunjukan tari Bungsu dan penarinya di sebuah desa.

b. Orang berdatangan ingin menonton.

c. Pertunjukan mendapatkan sambutan yang meriah dari penonton, apalagi


Pangeran Bungsu sangat pandai memainkan cemethi, sehingga pertunjukan
tambah menarik.

CUT TO :

56. EKT.- PERKAMPUNGAN DISISI YANG LAIN - MALAM.

Di ruang sebuah pendapa rumah di kampung, malam hari dengan di terangi lampu
minyak.

PANGERAN BUNGSU
Paman, kelakuan Pathak Naga semakin
menjadi jadi. Sendang Kamulyan dikuasai,
sekarang Tangganegara diserangnya pula.
Sudah saatnya kita atur strategi buat
melawannya, paman.

PAMAN JAMBUL
Hii tapi aku ngeri menghadapi Pathak Naga
kalau marah.

PAMAN PEKATHIK
Kalo kita ngatur strateginya tepat pasti
Pathak Naga bisa dikalahkan.

PANGERAN BUNGSU
Terus strateginya gimana paman? Aku
pingin sekali ngalahin Pathak Naga(gemas)

PAMAN PEKATHIK

57
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

Sabar Bungsu. Kita akan menyusup ke


kerajaan Sendang Kamulyan. Tapi harus
hati-hati. Karena kalo sampai ketahuan bisa
berantakan rencana ini.

Bungsu dan Jambul manggut-manggut setuju.

CUT TO :

57. INT.- PENJARA KERAJAAN - SIANG.

Ruang penjara kerajaan yang pengap, Nampak terduduk dilantai, bersandar di


tembok. Raja nampak sangat menderita, memegangi dadanya, napasnya sesak
seperti orang yang terserang penyakit asma. Permaisuri di dalam penjara nampak
sangat cemas dan kebingungan. Disebelah luar penjara nampak prajurit penjaga
yang diam saja.

PERMAISURI
Tolong. Tolonglah, baginda raja terserang
penyakit sesak napas

Tetapi penjaga penjara diam tidak menggubrisnya. Permaisuri pun pasrah dalam
kesedihan, merangkul suaminya.

CUT TO :

58. EKT.- ALUN-ALUN - SIANG

Terlihat pertunjukan kuda kepang rombongan Bungsu dan penarinya di alun-alun


kerajaan. Semua orang tertarik menonton. Para pengawal kerajaan pun seolah
lalai dengan tugasnya dan ikut menonton. Bungsu dan Pekathik terus mengawasi
setiap gerak gerik pengawal. Pangeran Bungsu, paman Jambul dan paman
Pekathik menyamar menari memakai topeng-topeng lucu, Cepetan, Penthul dan
Tembem.

PARALEL CUT TO :

59. INT.- ISTANA - SIANG.

58
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

Pathak Naga mendengar ada keramaian di luar istana.

PATHAK NAGA
Punggawa ada kejadian apa diluar sana,
kedengaran ramai sekali?

PUNGGAWA KERAJAAN
ampun raja, diluar sana ada rombongan
pengamen tari yang sangat menarik. Orang-
orang senang sekali menonton.

PATHAK NAGA
Tarian macam apa, sampai ramainya luar
biasa seperti ini, Punggawa?

PENGGAWA KERAJAAN
Menurut penduduk penarinya menaiki kuda-
kudaan yang terbuat dari anyaman bambu
baginda.

PATHAK RAJA
Coba panggil mereka ke istana, suruh
mereka menari di depan istana , aku
penasaran ingin sekali menontonnya.

PUNGGAWA
Baik, tuanku Baginda.

CUT TO :

60. INT.- PENJARA KERAJAAN - SIANG.

Raja dan Permaisuri terkejut mendengar suara cemethi.

PERMAISURI
Kanda apakah paduka mendengar sesuatu di
luar sana?

RAJA
Benar Diajeng, disela-sela suara gamelan,
aku mendengar suara yang sangat aku kenal,
dan mengingatkanku pada seseorang.

59
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

Mereka jadi teringat sesuatu. Terdengar suara cambuk menggelegar. Duar!!!

RAJA
Tidak salah lagi. Itu adalah suara cemeti
pusaka milik Bungsu.

Permaisuri Tersenyum penuh harap.

PERMAISURI
Apakah...apakah mungkin itu Bungsu,
Kanda? Bungsu masih hidup?

RAJA
Aku tidak tahu, Diajeng Kita berdoa saja...

CUT TO :

61. INT.- AULA ISTANA - SIANG

Tampak rombongan penari Bungsu menari didepan Pathak Naga yang tertawa
tawa senang dan puas sambil minum mabuk-mabukan. Diam-diam, Bungsu
melepaskan diri dari rombongan penari untuk menyusup kedalam penjara istana.

CUT TO :

62. INT.- ISTANA DI SISI LAIN - SIANG.

Bungsu terus menyusuri ruang demi ruang dalam istana dengan hati-hati sambil
menenteng cemeti pusakanya.

CUT TO :

63. INT.- PENJARA KERAJAAN DI SISI LAIN - SIANG.

Bungsu sampai di penjara yang tak dijaga oleh pengawal. Ia langsung menyeruak
masuk. Permaisuri terkejut melihat seseorang yang datang dan terpekik seketika.

PERMAISURI
Bungsu !!

60
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

INTERCUT TO :

64. INT.- ISTANA DI SISI LAIN - SIANG.

Seorang prajurit anak buah Pathak Naga, mendengar pekikkan Permaisuri,


menengok kearah penjara, dan melihat Bungsu di dekat penjara.

PRAJURIT JAGA
Hai siapa itu?, mau apa disitu?.(menghardik)

Bungsu mencoba mau menghindar, tapi keburu dihadang Prajurit Jaga.

PRAJURIT JAGA
Brenti jangan lari, siapa kau hai, ayo jawab.

Bungsu yang sudah terdesak tidak menjawab tetapi langsung menyerang prajurit
jaga dengan cambuknya. Duar!! Penjaga pun terkapar di tanah. Penjaga yang lain
segera kabur untuk melapor pada Pathak Naga.

Bungsu segera mengambil kunci dari kantong penjaga yang terkapar dan
membuka penjara. Bungsu dan Permaisuri berpelukan.

PERMAISURI
Bungsu, anakku...

Bungsu lalu saling bersitatap dengan Raja. Keduanya berpelukan.

RAJA
Bungsu...maafkan Ayah...

BUNGSU
Sudahlah Ayah. Kita tidak punya banyak
waktu lagi. Kita harus cepat pergi dari sini...

RAJA
Iya iya...

Mereka pun berlarian keluar dari penjara sambil berbicara.

RAJA
Bungsu kau harus bisa selamatkan kerajaan
dari cengkraman Pathak Naga.

61
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

PANGERAN BUNGSU
Tapi bagaimana Bungsu bisa mengalahkan
Pathak Naga ayah? Kesaktiannya tak ada
yang menandingi.

RAJA
Bisa nak. Pasti bisa, dengan tekad yang kuat
dan ketulusan hatimu, kau pasti bisa
mengalahkan Pathak Naga. Satu lagi
Bungsu, Kesaktian Pathak Naga hanya dapat
dikalahkan dengan Cemethi pusaka yang
kau bawa itu.

PANGERAN BUNGSU
Baik ayah, Bungsu mohon doa restu,
Bungsu akan lawan Pathak Naga.

CUT TO :

65. INT.- AULA ISTANA – SIANG.

Tampak Penjaga penjara berlari menuju ke Pathak naga yang sedang menonton
tarian Kuda Kepang.

PENJAGA PENJARA
Ampun baginda raja, ada seseorang yang
menyusup ke penjara.

PATHAK NAGA
Bodoh!! kenapa tak kalian tangkap?

PENJAGA PENJARA
Ampun baginda, penyusup itu sakti, kami
semua tak sanggup menandingi.

PATHAK NAGA
Kurang ajar, hanya menghadapi penyusup
saja kalian tak becus!! Kalian memang tak
berguna, Minggir!!, biar kuhadapi sendiri.

Pathak Naga yang sedang menonton tarian kuda kepang marah, Penjaga penjara
ditendang hingga terpental. Pathak Naga langsung turun tangan sendiri menyusul
penyusup ke dekat penjara kerajaan.

62
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

Pertunjukan Tari Kuda Kepang bubar, para penari begitu tau pangeran Bungsu
dalam bahaya, langsung turut bertarung melawan anak buah Pathak Naga.

Paman Jambul yang memakai topeng Penthul, meskipun sebenarnya sakti,


bertarung dengan jenaka melawan anak buah pathak Naga.

CUT TO :

66. EKT.- PENJARA KERAJAAN - SIANG.

Pathak Naga berhadapan dengan Pangeran Bungsu.

PATHAK NAGA
Oo...rupanya kau! Sialan kau monyet kecil,
berani-beraninya membuat onar disini! udah
nggak takut mati ya?!

PANGERAN BUNGSU
Mati ? nggak salah tuh?, jangan-jangan
kamu yang takut mati ?

PATHAK NAGA
Kurang ajar, akan menyesal kau.

Tiba-tiba tubuh keluar asap tebal mengepul, dan tubuh Pathak Naga menjelma
menjadi Barongan sakti. Mengamuk dengan dahsyat menerjang pangeran Bungsu.

Pengeran Bungsu tidak menyangka akan mendapat serangan mendadak jadi


terpental. Cemethi saktinya lepas dari genggaman tangan terlempar jauh.

Barongan terus merangsek menyerang, hingga Pangeran Bungsu menjadi bulan-


bulanan.

Paman Pekathik dan Jambul kesulitan untuk memberikan pertolongan pada


Pangerang Bungsu.

Raja dan Permaisuri melihat dengan tegang.

Ketika pangeran Bungsu sudah sangat terdesak, dan hampir diterjang Pathak
naga dengan dahsyat, tiba-tiba Raja melihat Cemethi yang tergeletak dekat paman
Pekathik, maka Raja langsung berseru.

63
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

RAJA
Pekethik, ambil cemethi itu dan lemparkan
pada Bungsu !

Paman Pekathik menengok sebentar, kemudian mengambil Cemethi dan segera


melemparkan pada Pangeran Bungsu.

Tanpa menyia-nyiakan waktu, Pangeran Bungsu begitu menangkap Cemethi,


langsung mengayunkan Cemeti Pusaka ke tubuh Pathak Naga. Dhuar!!. Tubuh
Barongan langsung kehilangan kekuatan. Dengan mudah Barongan dapat
dikalahkan oleh Pangeran Bungsu berkat kesaktian Cemethi pusaka.

PATHAK NAGA
Ampun ..ampun aku mengaku kalah. Jangan
bunuh aku.

PANGERAN BUNGSU
Dosa dan kejahatanmu tak terampuni Pathak
Naga. Terimalah ini hukumannya.

Pangeran Bungsu mencambukkan sekali lagi Cemethi pusaka ketubuh Pathak


Naga. Dhuar!!. Seketika itu tubuh Barongan Pathak Naga terpuruk, menjadi
tinggal kulit saja seperti selimut dengan kepala barongan yang masih utuh.

Tiba-tiba di udara terdengar suara Pathak Naga,

OS.PATHAK NAGA
Ampun pangeran Bungsu, aku mohon
jangan kau sia-siakan kulit tubuhku.

PANGERAN BUNGSU
Baiklah Pathak Naga, sebagai peringatan
atas kejahatanmu. Kulitmu akan
kupertontonkan di setiap pertunjukan tarian
kuda kepangku.

FADE IN :

67. INT.- ISTANA - SORE.

Pangeran Bungsu menyaksikan Raja menduduki kembali tahtanya. Semua orang


tersenyum gembira dengan kembalinya Raja.

64
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

CUT TO :

68. INT.- ISTANA – PAGI.

Pesta di Kerajaan Sendang Kamulyan berlangsung meriah dengan pertunjukan


kuda kepang.

Penthul, Tembem, Cepet dan Cepot menari dengan gerakan-gerakan yang lucu.

Kulit Barongan ternyata bisa dimasuki orang, sehingga pada saat menari
mengikuti iringan gamelan dapat menyerupai barongan yang hidup.

Gerak tarian Penthul, Tembem, Cepet dan Cepot seolah-olah mengejek,


menggoda Barongan jelmaan Pathak Naga.

Barongan seolah-olah marah mengejar Penthul, Tembem, Cepet dan Cepot,


penonton bersorak-sorak gembira. Penthul, Tembem, Cepet dan Cepot tambah
semangat menggoda Barongan.

Raja Sendang Kamulyan terlihat terpesona menyaksikan pertunjukan Pangeran


Bungsu.

RAJA SENDANG KAMULYAN


Kita semua mengucapkan terima kasih, pada
Pangeran Bungsu, paman Jambul, paman
Pekathik dan seluruh rombongan tari Kuda
Kepang.

PUTRI PALUPI
Benar, karena merekalah yang telah berhasil
menyelamatkan kerajaan dari kekuasaan
Pathak Naga.

Tiba-tiba Bungsu mengajak Palupi bergabung dalam rombongan tarian. Palupi


tersipu dan ditertawakan oleh semua orang. Semua terlihat gembira.

CUT TO :

69. INT.-ISTANA- MALAM.

PANGERAN BUNGSU

65
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

Ayahnda, Bungsu akan mengantar Putri


Palupi kembali ke kerajaan
Tangganegara,untuk itu Bungsu mohon doa
restu.

RAJA SENDANG KAMULYAN


Berhati-hatilah dijalan anakku, sampaikan
salamku pada raja Tangganegara

CUT TO :

70. EKT.- JALANAN MENUJU ISTANA – PAGI.

Terlihat melaju sebuah kereta yang ditarik kuda. Didepannya paman Pekathik
memacu kudanya, sedang di belakangnya diiring paman Jambul dan para
pengawal.

Didalam kereta Nampak Pangeran Bungsu yang berbahagia bercanda dengan


putri Palupi.

END

66
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

KARAKTER

PANGERAN BUNGSU
Bocah remaja, cerdas 13 thn, ganteng, baik hati, berjiwa penolong dan penyayang
semua orang.

PANGERAN PANENGAH
Bocah remaja 15 thn, penakut, culas, jahat, selalu ingin menang sendiri,mudah
dihasut.

PANGERAN SULUNG
Bocah remaja 17 thn, penakut, culas, jahat, selalu ingin menang sendiri,mudah
dihasut.

RAJA SENDANG KAMULYAN


Ayah gagah perkasa, berwibawa , sakti,55 th, penyayang, keras, temperamental,
baik hati.

PERMAISURI
Keibuan, cantik, 40 thn, lemah lembut, sabar, penyayang,baik hati.

PATHAK NAGA
Pemuda berandalan, 30 thn, kasar, licik, culas, jahat, ramah, temperamental.

PAMAN JAMBUL = IPARTOK GOMBONG


Lelaki separuh baya, tubuhnya ceking, suka menari, 50 thn.lucu dan konyol.

PAMAN PEKATHIK (Perawat Kuda)


Lelaki Separuh baya, gagah, ahli bela diri, 55 thn. Sabar , penyayang, baik hati.

PUTRI PALUPI
Gadis cerdas lincah, dan cantik, berambut panjang, 12 thn. Sabar , penyayang,
baik hati.

67
FTV_ Bungsu dan Kuda Kepang
Pekik Sasinilo SRMB

FIGURAN
- Anak buah Pathak Naga (8/10 orang): lelaki, kekar, celana hitam, penampilan
bak seorang centeng.
- Siluman Cepet dan Cepot ( 4/3 orang).
- Penduduk kampung ( 10/15 orang)
- Panayagan (penabuh gamelan) 6-8 orang
- Penari Tayub (1 orang)
- Penari Kuda Kepang (12 orang)
- Pemain Barongan (2orang)
- Nenek tua pencari kayu bakar di hutan
- Punggawa kerajaan 2(orang)
- Penjaga penjara (2orang)

68

Anda mungkin juga menyukai