Oleh :
Arum Maharani
110231100096
Prodi : Ekonomi Pembangunan
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
Kurva Lorenz
Kurva Lorenz merupakan metode yang lazim digunakan untuk menganalisis
statistik pendapatan perorangan. Lihat pada gambar berikut :
Presentase pendapatan
D
Garis
pemerataan C
B Kurva
Lorenz
A
Angka Gini ini dapat ditaksir secara visual langsung dari kurva Lorenz.
Semakin kecil angka ini ditunjukkan kurva lorenz yang mendekati diagonal yang
berarti kecil luas area dan sebaliknya
fi
GC=1 ( X i +1X i ) ( Y i +1+Y i)
i=0
KLASIFIKASI :
Ketimpangan Parah = distribusi pendapatannya 40 % penduduk berpendapatan
rendah menikmati < 12 % pendapatan nasional
Ketimpangan Sedang= distribusi pendapatannya 40 % penduduk berpendapatan
rendah menikmati 12 - 17 % pendapatan nasional
Ketimpangan Lunak (Distribusi Merata) = 40 % penduduk berpendapatan rendah
menikmati > 17 % pendapatan nasional
IG= + 1 ( PP ) + 2 ( PP)2
dimana:
IG = Nilai Indeks Gini distribusi pendapatan antar rumah tangga
PP = Pendapatan per kapita
= Konstanta
1 = Koefisien regresi terhadap peubah pendapatan per kapita
2 = Koefisien regresi terhadap peubah pendapatan per kapita kuadrat
IG= + 1 ( PP ) + 2 ( PP)2U
Kita juga dapat menggunakan ukuran ukuran agregat seperti koefisien Gini
untuk mengukur tingkat pemerataan hal-hal lain di luar pendaptan. Telah di ketahui
bahwa, koefisien Gini merupakan salah satu ukuran yang memenuhi empat kriteria
yang sangat dicari, yaitu prinsip anonimitas, indepedensi skala, indepedensi
populasi, dan transfer. Prinsip ononimitas (anonymity principle) mengatakan bahwa
ukuran ketimpangan seharusnya tidak tergantung kepada siapa yang mendapatkan
pendapatan yang lebih tinggi; dengan kata lain, ukuran tersebut tidak
tergantungpada apa yang kita yakini sebagai manusia yang lebih baik, apakah itu
orang kaya atau orang miskin.
DAFTAR PUSTAKA
Todaro, Michael P, dan Stephen C. Smith. 2004. Pembangunan Ekonomi di
Dunia Ketiga. Jakarta: Erlangga.