Anda di halaman 1dari 7

 Ide dasar perhitungan Rasio Gini sebenarnya berasal dari upaya

pengukuran luas suatu kurva (selanjutnya disebut Kurva Lorenz)


yang menggambarkan distribusi pendapatan untuk seluruh
kelompok pengeluaran.
 Secara ilustrasi, luas kurva Lorenz merupakan luas daerah di
bawah garis diagonal yang dibatasi dengan kurva pada suatu
persegi empat. Perbandingan antara luas daerah Kurva Lorenz
dengan luas daerah di bawah garis diagonal dapat diperoleh nilai
Rasio Gini.
Rumus Matematis:

di mana : Pi = Persentase penduduk pada kelas pengeluaran ke-i


Qi = Persentase kumulatif jumlah pengeluaran pada kelas pengeluaran ke-i
k = Jumlah kelas pengeluaran yang dibentuk.
Pengeluaran Untuk Konsumsi
Penduduk Indonesia Berdasarkan Hasil
Susenas September 2016
 Nilai Rasio Gini berkisar antara 0 hingga 1. Semakin mendekati 1 maka dikatakan
tingkat ketimpangan pendapatan penduduk makin melebar, atau mendekati
ketimpangan sempurna. Sebaliknya, semakin mendekati 0 distribusi pendapatan
penduduk semakin merata, atau mendekati pemerataan sempurna.
 Menurut Harry T. Oshima, nilai Rasio Gini dibagi menjadi tiga tingkatan. Jika nilai Rasio
Gini kurang dari 0,3 masuk dalam kategori ketimpangan “rendah”; nilainya antara 0,3
hingga 0,5 masuk dalam kategori ketimpangan “moderat”; dan jika nilainya lebih besar
dari 0,5 dikatakan berada dalam ketimpangan “tinggi”.

Gambar 3.5. Kurva Lorenz


100

80

60
Garis

pemerataan
40
Kurva

Lorenz
20

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
 Ukuran ini membagi penduduk menjadi tiga kelompok
pendapatan, yakni kelompok 40 persen berpendapatan
terendah, 40 persen berpendapatan menengah dan 20 persen
berpendapatan tertinggi.
◦ Tingkat ketimpangan rendah, jika 40 persen penduduk
berpendapatan terendah menerima lebih dari 17 persen jumlah
pendapatan.
◦ Tingkat ketimpangan moderat, jika 40 persen penduduk
berpendapatan terendah menerima 12 sampai dengan 17 persen
jumlah pendapatan.
◦ Tingkat ketimpangan tinggi, jika 40 persen penduduk
berpendapatan terendah menerima kurang dari 12 persen jumlah
pendapatan.
 Indeks Ketimpangan Regional (Indeks Williamson)
◦ Indeks Williamson adalah salah satu ukuran ketimpangan antar
wilayah (region). Pengukuran ini didasarkan pada variasi hasil-
hasil pembangunan ekonomi antar region (yang berupa besaran
PDRB).
◦ Kriteria pengukuran adalah: semakin besar nilai indeks,
semakin besar pula tingkat perbedaan ekonomi masing-
masing region dengan rata-ratanya; sebaliknya, semakin
kecil nilai indeks menunjukkan tingkat kemerataan antar
region yang semakin baik.
di mana:
IW : Indeks Williamson
y : Rata-rata pendapatan (PDRB) di Provinsi DIY
yi : Rata-rata pendapatan (PDRB) di region ke-i
fi/n : Proporsi jumlah penduduk region ke-i terhadap
jumlah penduduk Provinsi DIY
i : 1,2, ..., 5 (Kabupaten/ kota di Provinsi DIY).

Anda mungkin juga menyukai