Anda di halaman 1dari 3

Nama : Meriza Faradilla

NPM : 1609200170008

Kurangnya Media Pembelajaran


Masalah
Pada dasarnya dalam pelaksanaan kurikulum 2013 guru membutuhkan bahan ajar
pembelajaran yang menarik untuk membantu proses pembelajaran berlangsung. Terutama
untuk pembelajaran kimia yang memiliki teori-teori yang abstrak dan melakukan praktikum.
Kemajuan bidang teknologi mempunyai nilai yang sangat positif dalam bidang pendidikan.
Sebagai fasilitator dan mediator, guru bisa memanfaatkan kemajuan ini. Seperti Suryoso dan
Nurohman (2014) menyatakan bahwa perkembangan dan kemajuan teknologi menjadi
peluang bagi guru untuk dapat meningkatkan pendidikan dengan memanfaatkan ketersediaan
sumber belajar yang dapat diakses dimana saja. Sumber tersebut dapat dikembangkan serta
didesain dalam bentuk software dan disajikan dalam bentuk modul pembelajaran yang
disebut sebagai modul elektronik.
Permasalahan yang didapat dari hasil wawancara melalui observasi studi kasus
dengan seorang guru kimia tentang bahan pembelajaran untuk lembar kerja siswa maupun
petunjuk praktikum hanya disusun untuk kelas XII sedangkan untuk kelas lain sang guru
belum pernah menyusun LKPD secara sistematis. Walaupun guru telah menyusun bahan
pembelajaran berupa LKPD, namun ketersediaannya sangat memprihatinkan karena guru
tidak memperbanyak serta mencetaknya. Hal ini disebabkan guru tidak mewajibkan bagi
siswa untuk memperolehnya karena harga cetakan yang mahal. Sehingga siswa hanya
memperbanyak untuk diri sendiri bagi yang mau saja. Selain itu, untuk pembelajaran dikelas
X dan kelas XI biasanya hanya menggunakan petunjuk yang terdapat dalam buku paket
sekolah, petunjuk yang ditulis dipapan tulis, dan lembaran LKPD yang tidak dicetak.
Kemudian dari hasil observasi juga menunjukkan bahwa guru tersebut tidak membatasi
sumber buku yang dimiliki siswa namun mereka sangat terpaku pada buku cetak yang
disediakan oleh sekolah. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan beberapa siswa
ditemukan bahwa bahan ajar yang sering digunakan adalah buku cetak. Untuk pelaksanaan
praktikum, guru dan siswa sering menggunakan petunjuk yang ada dalam buku cetak dan
petunjuk dari guru yang dituliskan dipapan tulis serta lembaran LKPD biasa.

Solusi
Berdasarkan hal tersebut agar terciptanya pembelajaran yang aktif dan menarik
disarankan untuk penggunaan media pembelajaran dengan modul elektronik berbasis learning
cycle 7E, dengan ini siswa bisa lebih memahami materi pembelajaran bila pelaksanaan
praktikum tidak dilakukan. Adanya bahan ajar yang menarik dan inovatif seperti modul
elektronik maka dapat memberikan peningkatan pemahaman yang baik kepada siswa. Seperti
Ghaliyah, Bakri, dan Siswoyo (2015) menyebutkan bahwa pemanfaatan bahan ajar mestinya
adalah bagian dari pengelolaan dalam kegiatan belajar siswa secara mandiri. Pembelajaran
mandiri dengan modul elektronik membuat siswa tidak lagi bergantung pada instruktur
sebagai sumber informasi, sehingga terciptanya pembelajaran interaktif dan berpusat pada
siswa seperti yang diharapkan dalam Kurikulum 2013.

Kaitan dalam Ilmu Pendidikan (hasil penelitian yang relevan)


Untuk mendukung saran tersebut telah dikaji dari beberapa referensi menunjukkan
dari penelitian Kunduz dan Secken (2013) tentang pengembangan aplikasi yang berbasis
Learning Cycle 7E menunjukkan bahwa nilai post-test dari kelas eksperimen dan kelas
kontrol pada tes prestasi berbeda signifikan secara statistik. Perbedaan ini menunjukkan
bahwa perangkat lunak memiliki efek positif pada prestasi siswa. Selanjutnya, hasil
penelitian Balta dan Sarac (2016) tentang pengaruh penerapan model Learning Cycle 7E
menunjukkan bahwa model pembelajaran siklus 7E memiliki efek positif pada prestasi siswa.
Di antara semua efek ukuran 32 memiliki efek positif sedangkan 3 dari mereka memiliki efek
negatif. Kemudian Hidayatullah (2016) menyatakan bahwa hasil penelitiannya tentang
pengembangan media pembelajaran berbasis flipbook (modul elektronik) pada pembelajaran
elektronika dasar di SMK untuk menghasilkan media pembelajaran berbasis flip book maker
yang layak digunakan dan mendapatkan penilaian rata-rata 82,63% termasuk dalam kategori
sangat valid. Respon siswa mendapatkan penilaian sebesar 81,50% termasuk dalam kategori
sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran yang dihasilkan layak
digunakan sebagai media pembelajaran.

Hubungan dengan Masyarakat serta Lingkungan


Penggunaan bahan ajar tersebut tak lepas dari berbagai bantuan dari kelompok
pendidikan masyarakat yang dilakukan secara informal. Interaksi dan informasi yang didapat
dalam pendidikan masyarakat dapat mewujudkan berbagai keberhasilan dalam pendidikan
formal. Hal ini seperti Suharto (2005) menyebutkan pendidikan berbasis masyarakat dengan
proses informal merupakan pendidikan yang diperoleh individu melalui interaksi dengan
orang lain di tempat kerja, dengan keluraga, atau dengan teman. Berdasarkan paparan
tersebut jelas bahwa pembuatan modul elektronik ini bisa tercapai karena ada bantuan dari
pihak pendidikan informal dan hasil yang didapat pun diharapkan dapat membangun interaksi
yang besar karena dengan modul ini setiap siswa dapat belajar diluar jam pelajaran dimana
saja dia berada dan bisa meminta bantu kapada pihak yang memiliki kemampuan untuk
mempelajari pelajaran tersebut. Hal yang lebih penting juga kepedulian terhadap lingkungan
Ghaliyah, Bakri, dan Siswoyo (2015mengatakan bahwa adanya modul elektronik dapat
menghemat pemakaian kertas yang terus diproduksi untuk mencetak buku-buku
pembelajaran, maka dengan ini kita dapat menyelamatkan pohon sebagai bahan baku
pembuatan kertas.

Rujukan
Balta, N., & Sarac, H. (2016). The Effect of 7E Learning Cycle on Learning in Science
Teaching: A Meta-Analysis Study. European Journal of Education Research, 5(2),
61-72.

Ghaliyah, S., Bakri, F., & Siswoyo. (2015). Pengembangan Modul Elektronik Berbasis Model
Learning Cycle 7E pada Pokok Bahasan Fluida Dinamika untuk Siswa SMA Kelas
XI. Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal), 4, 149-154.

Hidayatullah, S. M. (2016). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Flip Book Maker


Pada Mata Pelajaran Elektronika Dasar Di SMK Negeri 1 Sampang. Jurnal
Pendidikan Teknik Elektro. 5, 83 88.

Kunduz, N., & Secken, N. (2013). Development and Application of 7E Learning Cycle
Model Based Computer-Assisted Teaching Materials on Precipitation Titration.
Journal of Baitic Science Education, 12(6), 784-792.

Suharto, T. (2005). Konsep Dasar Pendidikan Berbasis Masyarakat. Cakrawala Pendidikan,


XXIV, 323-346.

Suyosoo, dan Nurohman, S. (2014). Pengembangan Modul Elektronik berbasis WEB sebagai
Media Pembelajaran Fisika. Jurnal Kependidikan, 44, 73-82.

Anda mungkin juga menyukai