Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN GIZI SEIMBANG PADA BALITA

PADA ORANG TUA PASIEN DI RUANG POLI ANAK RSUD K.R.M.T


WONGSONEGORO
Pokok Bahasan : Penyuluhan tentang Gizi Seimbang pada Balita

Sasaran : Orang tua Balita

Waktu : 1 jam

Hari/ Tanggal : Rabu, 29 Maret 2017

Tempat : Poli Anak di RSUD KRMT Wongsonegoro

A. Latar Belakang
Gizi makanan sangat mempengaruhi pertumbuhan termasuk pertumbuhan sel otak
sehingga dapat tumbuh optimal dan cerdas, untuk ini makanan perlu diperhatikan
keseimbangan gizinya sejak janin melalui makanan ibu hamil. Pertumbuhan sel otak
akan berhenti pada usia 3-4 tahun. Pada usia balita juga membutuhkan gizi seimbang
yaitu makanan yang mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh sesuai umur.
B. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang gizi seimbang selama 1 jam orang tua
pasien dapat menjelaskan kembali, dan memahami tentang gizi seimbang pada balita,
sehingga orang tua pasien dapat menerapkannya.
C. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan, keluarga dapat menjelaskan:
a. Pengertian Balita
b. Pengertian Gizi seimbang
c. Kebutuhan Gizi Balita
d. Manfaat Gizi Seimbang
e. Contoh menu gizi seimbang pada balita
D. Garis Besar Materi
Masa balita adalah periode perkembangan fisik dan mental yang pesat. Pada masa
ini otak balita telah siap menghadapi berbagai stimulasi seperti belajar berjalan dan
berbicara dengan lancar.
Masa balita juga merupakan kelompok yang menunjukkan pertumbuhan badan yang
pesat, sehingga memerlukan zat-zat gizi yang tinggi setiap Kg berat badannya. Anak
balita ini justru merupakan kelompok umur paling sering menderita akibat kekurangan
gizi (KKP).

E. Metode
Ceramah-Tanya jawab

F. Media
Leaflet

G. Pengorganisasian
- Moderator/Penyuluhan 1: Nickhita Melati Montana
- Penyuluhan 2: Iin Inayah

H. Rincian Kegiatan

NO KEGIATAN
WAKTU
PENYULUH PESERTA
1. 5 Menit Pembukaan
a. Salam pembukaan - Menjawab salam
b. Perkenalan - Memperhatikan
c. Apersepsi - Berpartisipasi aktif
d. Mengkomunikasikan - Memperhatikan
tujuan

2. 1 Jam Kegiatan inti penyuluhan - Memperhatikan dan


a. Menjelaskan dan mencatat penjelasan
menguraikan materi penyuluh dengan cermat
tentang:
- Pengertian Balita
- Pengertian Gizi
Seimbang.
- Kebutuhan Gizi
Seimbang pada Balita.
- Manfaat Gizi
Seimbang.
- Contoh menu Gizi
Seimbang Pada Balita. - Menanyakan hal-hal
b. Memberikan kesempatan yang belum jelas.
kepada peserta
penyuluhan untuk
bertanya. - memperhatikan jawaban
c. Menjawab pertanyaan dari penyuluh.
peserta penyuluhan yang
berkaitan dengan materi
yang belum jelas.

3. 5 Menit Penutup - Memperhatikan


a. Menyimpulkan materi kesimpulan dari materi
yang telah disampaikan. penyuluhan yang telah
b. Melakukan evaluasi disampaikan.
c. Mengakhiri kegiatan - Menjawab pertanyaan
yang telah diajukan oleh
penyuluh dan
memberikan reward.
- Menjawab salam

I. Materi (terlampir)

J. Hasil
Penyuluhan dengan judul gizi seimbang pada balita yang dilakukan
penyuluhan di ruangan poli anak RSUD K.R.M.T Wongsonegoro. Sasaran
penyuluhan adalah orang tua balita. Saat melaksanakan penyuluhan, sasaran yang
datang saat mendengar penyuluhan ada 17 orang. Respon orang tua balita dalam
menanggapi penyuluhan yang diberikan cukup baik. Saat diberikan evaluasi
dengan pertanyaan-pertanyaan, orang tua balita menjawab dengan baik sehingga
bisa dikatakan respon orang tua balita dalam menanggapi penyuluhan yang
diberikan dapat menerima penyuluhan gizi seimbang pada balita.
K. Evaluasi
1. Prosedur : Akhir penyuluhan
2. Waktu : 5 menit
3. Bentuk Soal : Lisan
4. Jumlah Soal : 2 soal
5. Jenis Soal : Menguraikan secara lisan

L. Daftar Pustaka
Arisman. (2010). Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Kementerian Kesehatan RI. 2014. Pedoman Gizi Seimbang
Khomsa. A. 2004. Peranan Pangan dan Gizi Untuk Kualitas Hidup. Gramedia.
Jakarta
Proverawati, A., & Wati, E. K. (2011). Ilmu Gizi untuk Keperawatan & Gizi
Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya. Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta
www.wikipedia.id/giziseimbang
Yusuf, A. (2012). Pola Asuh Orang Tua dan Status Gizi Balita. Jurnal Skala
Kesehatan , 74-77.
M. Lampiran
1. Lampiran Materi

MATERI PENYULUHAN GIZI SEIMBANG PADA BALITA

A. Pengertian Balita
Secara harfiah, balita atau anak bawah lima tahun adalah anak usia kurang dari lima
tahun sehingga bayi usia dibawah satu tahun juga termasuk dalam golongan ini. Balita
usia 1-5 tahun dapat dibedakan menjadi dua, yaitu anak usia lebih dari satu tahun sampai
tiga tahun yang dikenal dengan batita dan anak usia lebih dari tiga tahun sampai lima
tahun yang dikenal dengan usia prasekolah (Proverawati & Wati, 2011). Periode balita
sebagai masa emas atau golden age yaitu insan manusia yang berusia 0-6 tahun (UU
No. 20 Tahun 2003), meskipun sebagian pakar menyebut anak balita adalah anak dalam
rentang usia 0-8 tahun.
Umur 1-3 tahun laju fisik lambat, laju tumbuh berat dan tinggi badan, penerimaan
makanan sangat tergantung pada pengasuh, sehingga disebut konsumen pasif, mulai
menggunakan sendok dan mengambil minuman sendiri. Anak balita (4-5 tahun) memiliki
karakteristik aktifitas meningkat, laju tumbuh Berat Badan dan Tinggi Badan baik, mulai
terjadi pergantian gigi susu menjadi gigi permanen, penerimaan makanan disamping
makanan yang didapatkan dari pengasuh, anak mulai menentukan makananya sendiri
sesuai kemauannya, sehingga disebut konsumen aktif, telah dapat diberikan pendidikan
gizi agar mempunyai kebiasaan makan yang baik (Yusuf, 2012). Anak yang berumur 1-3
tahun akan mengalami pertambahan berat badan sebanyak 2-2,5 kg dan tinggi badan
rata-rata sebesar 12 cm setahun (tahun kedua 12 cm, ketiga 8-9 cm). Pertambahan berat
badan anak usia prasekolah berkisar antara 0,7-2,3 kg dan tinggi 0,9-1,2 cm/tahun
(Arisman, 2010).

B. Makanan Anak Balita


1. Bayi umur 0-6 bulan
Pemberian ASI Eksklusif berarti bayi selama 6 bulan hanya diberi ASI saja.
Kebutuhan energi dan zat gizi lainnya untuk bayi dapat dipenuhi dari ASI. Disamping
itu pemberian ASI Ekslusif sampai dengan 6 bulan mengurangi tingkat kematian bayi
yang disebabkan berbagai penyakit (Diare dan Radang Paru) dan mempercepat
pemulihan bila sakit serta membantu menjalankan kelahiran. Pemberian ASI
Eksklusif adalah hak bayi yang sangat terkait dengan komitmen ibu dan dukungan
keluarga dan lingkungan sekitar.
2. Makanan untuk balita umur 6-24 bulan
a. Lanjutkan pemberian ASI sampai umur 2 tahun.
Pemberian ASI dilanjutkan hingga usia 2 tahun, oleh karena ASI masih
mengandung zat-zat gizi yang penting walaupun jumlahnya tidak memenuhi
kebutuhan. Disamping itu akan meningkatkan hubungan emosional antara ibu dan
bayi serta meningkatkan sistem kekebalan yang baik bagi bayi hingga ia dewasa.
Pemberian ASI bisa dilakukan dengan beberapa cara. Pertama adalah dengan
menyusu langsung pada payudara ibu. Ini adalah cara yang paling baik karena dapat
membantu meningkatkan dan menjaga produksi ASI. Pada proses menyusui secara
langsung, kulit bayi dan ibu bersentuhan, mata bayi menatap mata ibu sehingga dapat
terjalin hubungan batin yang kuat. Kedua adalah dengan memberikan ASI perah jika
ibu bekerja atau terpaksa meninggalkan bayi, ASI tetap dapat diberikan kepada bayi,
dengan cara memberikan ASI perah.
b. Berikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) mulai Usia 6 bulan
Selain ASI diteruskan harus memberikan makanan lain sebagai pendamping
ASI yang diberikan pada bayi dan anak mulai usia 6 sampai 24 bulan. MP-ASI yang
tepat dan baik merupakan makanan yang dapat memenuhi kebutuhan gizi terutama zat
gizi mikro sehingga bayi dan anak dapat tumbuh kembang dengan optimal. MP-ASI
diberikan secara bertahap sesuai dengan usia anak, mulai dari MP-ASI bentuk lumat,
lembik sampai anak menjadi terbiasa dengan makanan keluarga.
MP-ASI disiapkan keluarga dengan memperhatikan keanekaragaman pangan.
Untuk memenuhi kebutuhan zat gizi mikro dari MP-ASI keluarga agar tidak terjadi
gagal tumbuh, perlu ditambahkan zat gizi mikro dalam bentuk bubuk tabur gizi
seperti taburia.
Berdasarkan komposisi bahan makanan MP-ASI dikelompokkan menjadi dua
yaitu :
1) MP-ASI lengkap yang terdiri dari makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati,
sayur dan buah.
2) MP-ASI sederhana yang terdiri dari makanan pokok, lauk hewani atau nabati
dengan sayur atau buah.
MP-ASI yang baik apabila :
1) Padat energi, protein dan zat gizi mikro yang sudah kurang pada ASI (Fe, Zinc,
Kalsium, Vit. A, Vit. C dan Folat)
2) Tidak berbumbu tajam, menggunakan gula, garam, penyedap rasa, pewarna dan
pengawet secukupnya
3) Mudah ditelan dan disukai anak dan
4) Tersedia lokal dan harga terjangkau.
3. Pesan Gizi Seimbang untuk Anak Usia 2 5 Tahun
a. Biasakan makan 3 kali sehari (pagi, siang dan malam) bersama keluarga
Untuk memenuhi kebutuhan zat gizi selama sehari dianjurkan agar anak
makan secara teratur 3 kali sehari dimulai dengan sarapan atau makan pagi,
makan siang dan makan malam. Untuk menghindarkan/mengurangi anak-anak
mengonsumsi makanan yang tidak sehat dan tidak bergizi dianjurkan agar selalu
makan bersama keluarga. Sarapan setiap hari penting terutama bagi anak-anak
oleh karena mereka sedang tumbuh dan mengalami perkembangan otak yang
sangat tergantung pada asupan makanan secara teratur.
b. Perbanyak mengonsumsi makanan kaya protein seperti ikan, telur, tempe, susu
dan tahu.
Untuk pertumbuhan anak, dibutuhkan pangan sumber protein dan sumber
lemak kaya akan Omega 3, DHA, EPA yang banyak terkandungdalam ikan. Anak-
anak dianjurkan banyak mengonsumsi ikan dan telur karena kedua jenis pangan
tersebut mempunyai kualitas protein yang bagus. Tempe dan tahu merupakan
sumber protein nabati yang kualitasnya cukup baik untuk pertumbuhan dan
perkembangan anak.
Jika memberikan susu kepada anak, orang tua tidak perlu menambahkan
gula pada saat menyiapkannya. Pemberian susu dengan kadar gula yang tinggi
akan membuat selera anak terpaku pada kadar kemanisan yang tinggi. Pola makan
yang terbiasa manis akan membahayakan kesehatannya di masa yang akan datang.
c. Perbanyak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan.
Sayuran dan buah-buahan adalah pangan sumber vitamin, mineral dan
serat.Vitamin dan mineral merupakan senyawa bioaktif yang tergolong sebagai
antioksidan, yang mempunyai fungsi antara lain untuk mencegah kerusakan sel.
Serat berfungsi untuk memperlancar pencernaan dan dapat mencegah dan
menghambat perkembangan sel kanker usus besar.
d. Batasi mengonsumsi makanan selingan yang terlalu manis, asin dan berlemak.
Pangan manis, asin dan berlemak banyak berhubungan dengan penyakit kronis
tidak menular seperti diabetes mellitus,tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
e. Minumlah air putih sesuai kebutuhan.
Sangat dianjurkan agar anak-anak tidak membiasakan minum minuman manis
atau bersoda,karenajenis minuman tersebut kandungan gulanya tinggi. Untuk
mencukupi kebutuhan cairan sehari hari dianjurkan agar anak anak minum air
sebanyak 1200 1500 mL air/hari.
f. Biasakan bermain bersama dan melakukan aktivitas fisik setiap hari.
Dengan semakin berkembangnya teknologi dan kemudahan akses permainan
tanpa aktivitas fisik yang banyak ditawarkan permainan dengan teknologi canggih
(electronic game), menimbulkan kekhawatirantersendiri bagi para orang tua akan
perkembangan mental serta psikomotorik anak. Permainan tradisional dan
bermainbersama teman penting untuk anak-anak karena dapat melatih kemampuan
sosial dan mentalanak. Permainan tradisional dan bermain bersama dan melakukan
aktivitas fisik dalam bentuk permainan dapat mengusir rasa bosan pada anak dan
merangsang perkembangan kreativitasnya. Hal ini akan mendukung tumbuh kembang
dan kecerdasan anak.

C. Pengertian Gizi Seimbang Pada Balita


Gizi Seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi
dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan
prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan dan berat badan
ideal (BBI).
Masa balita adalah periode perkembangan fisik dan mental yang pesat. Pada masa
ini otak balita ibu telah siap menghadapi berbagai stimuli seperti belajar berjalan dan
berbicara lebih lancar.
Perlunya perhatian lebih dalam tumbuh kembang di usia balita didasarkan fakta
bahwa kurang gizi yang terjadi pada masa emas ini, bersifat irreversible (tidak dapat
pulih).
Ada usia balita juga membutuhkan gizi seimbang yaitu makanan yang
mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh sesuai umur. Makanan seimbang
pada usia ini perlu diterapkan karena akan mempengaruhi kualitas pada usia dewasa
sampai lanjut.
Pemberian makanan balita sebaiknya beraneka ragam, menggunakan makanan
yang telah dikenalkan sejak bayi usia enam bulan yang telah diterima oleh bayi, dan
dikembangkan lagi dengan bahan makanan sesuai makanan keluarga.
Pembentukan pola makanan perlu diterapkan sesuai pola makanan keluarga.
Peranan orang tua sangat dibutuhkan untuk membentuk perilaku makan yang sehat.
Seorang ibu dalam hal ini harus mengetahui, mau dan mampu menerapkan makan yang
seimbang atau sehat dalam keluarga karena anak akan meniru perilaku makan dari orang
tua dan orang-orang disekelilingnya dalam keluarga.
Makanan selingan tidak kalah pentingnya dengan apa yang diberikan pada jam
diantara makanan pokoknya. Makanan selingan dapat membantu jika anak tidak cukup
menerima porsi makan karena anak susah makan. Namun pemberian yang berlebihan
pada makanan selingan pun tidak baik karena akan mengganggu nafsu makannya.
Jenis makanan selingan yang baik adalah yang mengandung zat gizi lengkap yaitu
sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral, seperti arem-arem nasi isi daging
sayuran, tahu isi daging sayuran, roti isi ragout ayam sayuran, pizza dan lain-lain.
D. Fungsi Makanan Selingan
1. Memperkenalkan aneka jenis bahan makanan yang terdapat dalam bahan makanan
selingan.
2. Melengkapi zat-zat gizi yang mungkin kurang dalam makanan utamanya (pagi, siang,
dan malam).
3. Mengisi kekurangan kalori akibat banyaknya aktifitas anak pada usia balita.
4. Biasakan mengonsumsi lauk-pauk yang mengandung protein tinggi

E. Pentingnya Nutrisi pada Balita


Kebutuhan gizi pada masa balita membutuhkan lebih banyak nutrisi karena masa
balita (usia 15 tahun) adalah periode keemasan. Periode kehidupan yang sangat
penting bagi perkembangan fisik dan mental, pada masa ini pula balita mulai banyak
melakukan dan menemukan hal-hal baru. Dalam hal ini, nutrisi yang baik memegang
peranan penting. Jika seorang balita sering diberi asupan makanan yang mengandung
zat-zat yang tidak baik, seperti jenis makanan yang mengandung bahan pengawet,
pewarna buatan, pemanis buatan, pelezat makanan dan yang sejenisnya, hal itu akan
terlihat efeknya bagi kesehatan tubuh. Maka, pemberian makanan dengan pemenuhan
gizi yang seimbang adalah cara yang tepat untuk menjaga kesehatan serta tumbuh
kembang balita. Jadi, perhatikan dengan baik pola makan untuk balita.
Diantara nutrisi-nutrisi penting sebagai asupan makanan untuk balita sebagai
berikut : (1) Karbohidrat merupakan sumber energi yang tersedia dengan mudah di setiap
makanan dan harus tersedia dalam jumlah yang cukup karena kekurangan karbohidrat
dapat menyebabkan terjadi
kelaparan dan berat badan menurun,
apabila jumlah karbohidrat dalam jumlah
yang tinggi dapat menyebabkan
terjadi peningkatan BB atau
obesitas. Jumlah karbohidrat yang cukup
dapat diperoleh dari susu, padi-padian,
buah-buahan, tepung, umbi, gandum
dan lain-lain. (2) Protein harus dikonsumsi secara seimbang karena protein dibutuhkan
untuk proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Protein digunakan setelah
karbohidrat dan lemak tidak mencukupi pasokannya di dalam tubuh. Sumber protein
dapat diperoleh dari ayam, kacang-kacangan, susu, yoghurt, roti dan lain-lain. (3) Lemak
merupakan sumber energi utama untuk pertumbuhan dan aktifitas fisik bagi balita.
Lemak member cita rasa yang gurih, rasa kenyang, dan kelezatan makanan. Sumber
makanan yang berasal dari lemak seperti daging, mentega, mayones, keju, susu. (4)
Vitamin dan mineral disaran untuk selalu dihidangkan dalam menu makanan sehari-hari
karena vitamin tidak dihasilkan tubuh dalam jumlah banyak. Vitamin sangat membantu
dalam melawan radikal bebas. Vitamin dapat dijumpai dalam roti, buah-buahan, sayuran,
susu, daging.
Fungsi dari beberapa nutrisi makanan menurut Dwijayanti (2011: 31) sebagai
berikut : (1) Karbohidrat berfungsi untuk menghemat protein selama produksi energi,
membantu pembakaran lemak agar lebih efisien dan lebih sempurna, menjadi sumber
energi cepat, membantu fungsi normal usus, sebagai laksatif dan membantu absorbs
kalsium. (2) Protein berfungsi untuk pertumbuhan, perbaikan, perawatan struktur dan
jaringan tubuh, pembentukan hormon, membantu mengangkut zat-zat lain di dalam
darah, dan juga sebagai sumber energi. (3) Lemak berfungsi menghasilkan energi bagi
tubuh, memudahkan penyerapan vitamin larut-lemak, memasok asam lemak esensial,
menyokong dan melindungi organ dalam, membantu pengaturan suhu, melumasi
jaringan tubuh. (4) Vitamin dan mineral berfungsi dalam antioksidan, koenzim, tambahan
makanan, bahan obat.
Gambar nutrisi makanan( tanyagooogle.wordpress..)

F. Manfaat Gizi Seimbang Pada Balita


Manfaat yang akan didapatkan balita dengan mengkonsumsi makanan dengan
proporsi gizi yang seimbang adalah sebaga berikut:
1. Menjaga daya tahan tubuh balita sehingga tidak mudah terserang penyakit
2. Mempercepat pertumbuhan fisik
3. Untuk pengembangan otak dan mental anak
4. Memenuhi kebutuhan gizi balita
5. Balita menjadi lebih aktif dan bersemangat
6. Tidak mudah lelah

G. Contoh Menu Gizi Seimbang Pada Balita


1. Karbohidrat
Kenalkanlah mereka berbagai jenis makanan karbohidrat secara bergantian
seperti nasi, roti, kentang dan sereal. Selain itu karbohidrat juga bisa disajikan sebagai
makanan selingan seperti donat kentang atau pudding roti yang lezat.
2. Protein
Berikan protein yang cukup pada sikecil seperti ikan, daging, dan telur. Tapi
tunda pemberiannya jika mulai timbul alergi dan ganti dengan menu protein yang
lainnya. Untuk vegetarian , gabungkanlah konsumsi susu dengan minuman yang
mengandung vitamin C agar membantu penyerapan zat besi.
3. Lemak
Berikan lemak yang mengandung omega 3 dan omega 6 seperti yang
terkandung dalam mentega, santan dan kue untuk membantu perkembangan otak
sikecil. Pastikan agar sikecil mendapat asupan lemak dan gula yang cukup. Tapi
bunda harus ingat lemak dan gula bukan enjadi makanan pengganti seperti pengganti
kabohidrat.
4. Buah buahan dan sayuran
Berikanlah mereka jenis sayuran dan buah buahan yang banyak mengandung
zat gizi. Sajikan setiap hari baik dalam bentuk jus, olahan makanan, atau bisa juga
disajikan dengan segar.
5. Susu
Perhatikan asupan kalsium pada sikecil agar pertumbuhan tulang bertumbuh
dengan baik. Bisa juga anda memberikan yogurt jika sikecil mulai bosan dengan
susu. susu ternyata juga bisa bermanfaat untuk balita terhindar dari obesitas atau
kegemukan dengan mengkonsumsinya sesuai aturan. Susu dapat membantu anak
mempertahankan keidealan tubuh, sehingga sanga anak yang mengkonsumsi susu
tidak akan terkena obesitas.
6. Vitamin dan Serat
Vitamin dan serat diperlukan untuk melengkapi gizi balita sehat. Buah dan sayur
adalah dua sumber utama vitamin dan serat yang dibutuhkan balita. Contohnya antara
lain pisang, pepaya, jeruk, tomat, dan wortel. Kedua jenis makanan ini sebaiknya ada
dalam menu anak sehari-hari. Agar tidak bosan atau jika anak terlanjur tidak suka
sayuran, coba siasati menu makanan antara lain dapat diolah menjadi jus, smoothie,
milkshake atau puding buah.

H. Peran Makanan Bagi Balita


Makanan berperan sebagai sumber zat gizi untuk balita. Didalam makanan
terdapat enam jenis zat gizi, yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air.
Zat gizi ini diperlukan bagi balita sebagai zat pengatur,zat pembangun , dan zat tenaga
1. Zat pengatur
Zat pengatur berfungsi agar faal organ-organ dan jaringan tubuh termasuk otak dapat
berjalan seperti yang diharapkan.
2. Zat Pembangun
Protein sebagai zat pembangun bukan hanya untuk pertumbuhan fisik dan
perkembangan organ-organ tubuh balita, tetapi juga menggantikan jaringan yang aus
atau rusak.
3. Zat tenaga
Zat gizi yang menghasilkan tenaga atau energi adalah karbohidrat , lemak, dan
protein. Bagi balita, tenaga diperlukan untuk melakukan aktivitasnya serta
pertumbuhan dan perkembangannya. Oleh karena itu, kebutuhan zat gizi sumber
tenaga balita relatif lebih besar daripada orang dewasa.

I. Dampak Kurang Gizi

Menurut Nency dan Arifin (2008) bahwa beberapa penelitian menjelaskan


dampak jangka pendek dari kasus gizi kurang adalah anak menjadi apatis, mengalami
gangguan bicara serta gangguan perkembangan yang lain, sedangkan dampak jangka
panjang dari kasus gizi kurang adalah penurunan skor IQ, penurunan perkembangan
kognitif, gangguan pemusatan perhatian, serta gangguan. penurunan rasa percaya diri

J. 10 Pesan Gizi Seimbang


1. Syukuri dan nikmati aneka ragam jenis makanan.
2. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan.
3. Biasakan mengonsumsi lauk-pauk yang mengandung protein tinggi.
4. Biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok.
5. Batasi konsumsi penganan manis, asin, dan berlemak.
6. Biasakan sarapan pagi sebelum beraktivitas
7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman.
8. Biasakan membaca label pada kemasan pangan.
9. Biasakan cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir.
10. Berolahragalah secara teratur dan jaga berat badan normal.
2.Lampiran Leaflet
3. Lampiran Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai