Anda di halaman 1dari 2

Teks Artikel Opini

Manusia dan Gadget


Oleh: Dina Yunitasari

D
engan gadget, dunia ada dalam genggaman. Itulah perumpamaan yang
pantas dengan realita hadirnya gadget di tengah-tengah kehidupan manusia
saat ini. Modernisasi membawa manusia pada perubahan gaya hidup yang
serba instan. Hadirnya gadget sebagai hasil teknologi sains modern sedikit
banyak mempengaruhi hampir setiap sisi kehidupan manusia. Tanpa gadget manusia modern
masih dapat hidup, namun rasanya kurang greget. Kehadiran gadget telah menyihir manusia
menjadi generasi menunduk dan berjiwa egoisme.

Tak dapat dipungkiri, arus perkembangan teknologi bergerak semakin cepat. Hampir
setiap tahun selalu muncul teknologi baru yang diciptakan oleh orang-orang jenius dari dunia
barat. Mengapa mereka disebut jenius? Karena sangat luar biasa otak mereka bekerja seperti
mesin tanpa henti untuk memproduksi teknologi baru yang semakin canggih. Cepatnya arus
perkembangan teknologi sejalan dengan percepatan arus informasi.

Gadget atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan acang merupakan hasil
produksi yang disebut dengan teknologi. Laptop, smartphone, netbook merupakan sederetan
perangkat elektronik yang disebut gadget. Semua perangkat elektronik yang canggih tersebut
digunakan untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi. Melalui gadget, manusia dapat
berkomunikasi jarak jauh di seluruh belahan dunia. Selain itu, berbagai informasi juga
diperoleh dengan teknologi canggih yang dimiliki oleh hampir setiap orang ini.

Rasa Ketergantungan

Kehadiran gadget membawa pengaruh serta dampak yang besar bagi kehidupan
manusia. Berbagai fitur dan aplikasi yang disuguhkan dalam perangkat elektronik ini mampu
menyihir manusia menjadi makhluk yang selalu menunduk ke bawah. Artinya, sibuk dengan
kesenangan sendiri dalam lingkup yang disebut dunia maya. Kecenderungan sifat
individualisme dan anti-sosial juga menjadi salah satu dampak dari penggunaan gadget ini.
Manusia lebih senang menyendiri dan asyik dengan gadgetnya dibandingkan dengan
berinteraksi langsung dengan orang lain. Keberadaan gadget juga menyebabkan manusia
memiliki sifat pemalas dan manja. Semua kegiatan ingin dilakukan secara instan saja.
Contohnya saja jika malam hari dan hujan, perut kita tiba-tiba merasa lapar dan ternyata di
rumah tidak ada makanan, maka dengan aplikasi canggih yang ada dalam gadget kita segera
memesan makanan secara online dengan sistem delivery order. Tinggal menunggu beberapa
menit, maka pesanan langsung diantar ke rumah.

Kehadiran gadget kini semakin digandrungi oleh semua kalangan. Tua, muda, kaya,
maupun miskin semuanya menggunakan gadget. Dari tukang ojek sampai direktur semuanya
memiliki gadget. Gadget telah menjadi primadona bagi semua orang. Namun, pernahkah kita
menyadari bahwa kita memiliki rasa ketergantungan dengan gadget? Coba bayangkan, jika
sehari saja tidak menggunakan gadget bagaimana rasanya? Sebagian orang merasa galau dan
resah, ada yang kurang, dan ada pula yang merasa biasa saja. Kegalauan dan keresahan
tersebut menunjukkan bahwa kita memiliki rasa ketergantungan dengan gadget. Ketakutan
dan kekhawatiran biasanya muncul jika kita tidak menggunakan gadget. Takut ketinggalan
informasi, kurang eksis, kurang update, tidak hits dan sebagainya adalah alasan yang
mendasari untuk terus menggunakan gadget.

Anda mungkin juga menyukai