Modul Pembukuan Dan Penyusunan LPJ - Edited15042011 PDF
Modul Pembukuan Dan Penyusunan LPJ - Edited15042011 PDF
Halaman
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................................. iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bendahara sangat dipengaruhi oleh atasan langsung atau kepala satuan kerja.
serta hubungan bendahara dengan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Kuasa
Bendahara Umum Negara dalam hal pengelolaan uang. Bahkan dalam pasal 21 ayat
seluruh uang negara yang dikelolanya. Di samping itu, bendahara selaku pejabat
dalam DIPA. Oleh karena itu berbeda dengan laporan yang dihasilkan Unit
informasi tentang keadaan pembukuan pada bulan pelaporan, keadaan kas pada
akhir bulan pelaporan, hasil rekonsiliasi internal dengan UAKPA dan penjelasan
atas selisih (jika ada) antara saldo buku dan saldo kas.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup modul ini meliputi pembukuan, penyusunan, dan penyampaian Laporan
Pengeluaran Pembantu. Selain itu, modul ini juga meliputi proses dan verifikasi
Umum Negara serta laporan rekapitulasi Daftar LPJ Bendahara yang disampaikan
secara berjenjang oleh KPPN kepada Kanwil Ditjen Perbendaharaan dan Kantor
BAB II
JENIS DAN TUGAS POKOK BENDAHARA
Menurut Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 pasal 35 ayat (2) disebutkan bahwa
menyerahkan uang atau surat berharga atau barang-barang negara adalah bendahara
menyebutkan bahwa bendahara adalah setiap orang atau badan yang diberi tugas
untuk dan atas nama negara/daerah menerima, menyimpan, membayar, dan atau
fungsional yang secara fungsional bertanggung jawab kepada Kuasa Bendahara Umum
Dari pengertian bendahara tersebut di atas, maka secara umum dapat dikatakan
pengelolaannya.
Berdasarkan ruang lingkup tugas dan wewenang yang ada pada bendahara maka dikenal
dua jenis bendahara, yaitu: Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran. Selain
itu, untuk aktivitas pekerjaan yang kompleks dan lokasinya berjauhan dengan tempat
diberi kuasa dapat mengangkat satu atau lebih Bendahara Pengeluaran Pembantu
1. Bendahara Penerimaan
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 73/PMK.05/2008 tanggal 9 Mei 2008
semua transaksi dalam rangka pelaksanaan anggaran pendapatan satuan kerja yang
Penerimaan.
2. Bendahara Pengeluaran
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 73/PMK.05/2008 tanggal 9 Mei 2008
Pengeluaran.
pelaksanaan kegiatan tertentu. BPP juga wajib melakukan pembukuan atas seluruh
uang yang berada dalam pengelolaannya, dan oleh karena itu BPP wajib melakukan
sepanjang tidak diatur lain. Dalam melaksanakan tugasnya, BPP bertindak untuk
dan atas nama Bendahara Pengeluaran. Dengan diangkatnya BPP dalam suatu
bendahara tetap bertanggung jawab kepada Kuasa Bendahara Umum Negara (Kuasa
BUN). Dalam pelaksanaan tugasnya tersebut, dilarang adanya jabatan rangkap antara
rekening pada bank/kantor pos atas nama jabatannya, bukan atas nama pribadi.
BUN/Kuasa BUN.
Pengguna Anggaran (PA)/KPA dan atau bendahara merupakan wajib pungut atas
oleh bendahara tidak dapat digunakan untuk keperluan apa pun dengan alasan apa pun.
Bendahara bertanggung jawab secara pribadi atas pembayaran yang dilaksanakan dan
bertanggung jawab hanya sebatas pada uang yang dikelolanya dalam rangka
melakukan pembukuan baik secara manual dengan tulisan tangan maupun menggunakan
Nomor 73/PMK.05/2008 tanggal 9 Mei 2008 tentang Tata Cara Penatausahaan dan
BAB III
BENDAHARA PENERIMAAN
A. Penatausahaan Kas
Setiap penerimaan pada dasarnya harus segera langsung disetor ke kas negara.
wajib setor, maka Bendahara Penerimaan wajib membuat dan menyampaikan Surat
Bukti Setor (SBS) lembar ke-1 kepada penyetor dan lembar ke-2 sebagai bukti
penerimaannya ke kas negara paling lambat satu hari kerja, kecuali untuk jenis
setoran penerimaan dari wajib setor pada rekening bank/pos atas nama
jabatannya (bukan atas nama pribadi). Pada akhir tahun anggaran, Bendahara
negara.
pengelolaannya.
Pembukuan bendahara penerimaan meliputi Buku Kas Umum (BKU), Buku Pembantu
1. Rencana Penerimaan yang tertuang dalam DIPA, dibukukan di sisi debet dan
kredit (in-out) pada BKU serta dicatat sebagai target penerimaan pada Buku
pada BKU, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu berkenaan, dan dibukukan
3. Surat Setoran Bukan Pajak yang dinyatakan sah yang merupakan setoran
butir 2 di atas, dibukukan di sisi Kredit pada BKU, Buku Pembantu Kas, dan
4. Surat Setoran Bukan Pajak yang dinyatakan sah yang merupakan setoran
langsung wajib setor ke kas negara, dibukukan di sisi debet dan sisi kredit (in-
out) pada BKU, serta dicatat pada kolom sesuai akun penerimaan berkenaan
pada Buku Pengawasan Anggaran Pendapatan dan sekaligus berfungsi sebagai
a. Bukti penerimaan lainnya dibukukan di sisi debet pada BKU, Buku Pembantu
b. Surat Setoran Bukan Pajak yang dinyatakan sah, yang merupakan setoran
, (9)
Mengetahui
Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Penerimaan
(10) (11)
.
NIP NIP
Petunjuk pengisian:
(1) diisi kode dan nama Kementerian
Petunjuk pengisian:
Nama Nama
NIP NIP
Nomor
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Petunjuk pengisian:
Pengisian kolom (1) sampai dengan (6) mengikuti petunjuk pengisian bagian 2 BKU
Petunjuk pengisian:
(1) diisi kode dan nama Kementerian
(2) diisi kode dan nama Unit Organisasi
(3) diisi kode dan nama Propinsi/Kabupaten/Kota
(4) diisi kode dan nama Satuan Kerja
(5) diisi tanggal dan nomor SP DIPA
(6) diisi tahun anggaran
(7) diisi kode dan nama KPPN
(8) diisi fungsi berkenaan
(9) diisi kode sub fungsi berkenaan
(10) diisi kode program berkenaan
(11) diisi kode kegiatan berkenaan
(12) diisi kode sub kegiatan berkenaan
(13) s/d (18) diisi akun berkenaan
(19) s/d (24) diisi pagu akun terkait
Kolom (1) diisi tanggal, bulan dan tahun transaksi terjadi
Kolom (2) diisi nomor bukti dokumen sumber
Kolom (3) diisi uraian dari transaksi penerimaan yang dilakukan
BAB IV
BENDAHARA PENGELUARAN
Pada setiap awal tahun anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) mengajukan
Bendahara Pengeluaran akan terisi sejumlah nilai dalam SP2D berkenaan. Uang
Persediaan merupakan uang muka kerja yang akan digunakan oleh KPA untuk
Apabila UP yang ada diperkirakan tidak mencukupi untuk membiayai kegiatan yang
telah direncanakan dalam bulan berkenaan, maka KPA dapat mengajukan SPM
ketentuan yang berlaku dengan dilengkapi rincian rencana kebutuhan dana untuk
kegiatan yang akan dilaksanakan tersebut. Seperti proses dalam pengajuan SPM-
UP, maka rekening Bendahara Pengeluaran akan bertambah sejumlah nilai yang
pembayaran dengan UP/TUP hanya dapat dilaksanakan apabila ada perintah dari
pada huruf a sampai dengan c di atas tidak dipenuhi. Dalam hal semua syarat-
UP/TUP tahun berjalan yang berada dalam pengelolaannya ke kas negara melalui
Di samping mengelola UP, Bendahara Pengeluaran juga mengelola uang yang berasal
yang dilakukannya dan sumber penerimaan lainnya yang menjadi hak negara.
disetor ke kas negara dengan menggunakan formulir yang telah ditentukan. Surat
maka atas uang yang tidak diambil tersebut disetorkan ke kas negara dengan
wajib menyetorkan semua uang yang berada dalam pengelolaannya ke kas negara.
pengeluaran dalam rangka pelaksanaan anggaran belanja satuan kerja yang berada
di bawah pengelolaannya.
Pengawasan Anggaran belanja. Pencatatan pembukuan harus dimulai dari BKU dan
dan kredit (in-out) pada BKU, dan dicatat pada Buku Pengawasan Anggaran
debet dan kredit (in-out) pada BKU dan dicatat pada Buku Pengawasan
Anggaran Belanja berkenaan sesuai kode akun, sebesar jumlah pagu DIPA
setelah revisi.
dan kredit (in-out) pada BKU, dan dicatat sebagai pengurang pagu anggaran
pembukuan dan penyusunan LPJ secara terpisah dari DIPA yang dikelolanya.
Dibukukan di sisi debet dan kredit (in-out) pada BKU, dan dicatat sesuai
BPP
4. Aktivitas Lainnya.
dan kredit (in-out) pada BKU dan dicatat sesuai akun berkenaan pada
atas SPM jenis ini, dilakukan langsung dari kas negara kepada pihak
kredit (in-out) pada BKU dan dicatat sebagai pengurang pagu pada
Belanja.
Pengeluaran. Dibukukan:
1) Sebesar nilai bruto di sisi debet pada BKU, Buku Pembantu Kas, dan
2) Sebesar nilai potongan (jika ada) di sisi kredit pada BKU, Buku
1) sebesar nilai bruto di sisi debet pada BKU, Buku Pembantu Kas,
2) sebesar nilai potongan (jika ada) dibukukan di sisi kredit pada BKU,
di sisi debet dan sisi kredit (in-out) pada BKU, dan dibukukan sebagai
1) sebesar nilai bruto di sisi debet pada BKU, Buku Pembantu Kas,
Anggaran Belanja;
2) sebesar nilai potongan di sisi kredit pada BKU dan di sisi kredit
dibukukan:
BKU, Buku Pembantu Kas, Buku Pembantu UP, dan dicatat sebagai
Anggaran Belanja;
menggunakan SSP.
1) SSBP yang dinyatakan sah dibukukan di sisi kredit pada BKU, Buku
2) SSP yang dinyatakan sah dibukukan di sisi kredit pada BKU, Buku
2) SSPB yang dinyatakan sah dibukukan di sisi kredit pada BKU, Buku
kredit pada BKU, Buku Pembantu Kas dan Buku Pembantu LS-
Bendahara;
di sisi debet pada Buku Pembantu Kas dan Buku Pembantu Pajak;
3) SSP yang dinyatakan sah dibukukan di sisi kredit pada BKU, Buku
Pembantu Kas dan Buku Pembantu Pajak.
4. Aktivitas Lainnya
Pada dasarnya bendahara wajib membukukan dan mempertanggung-
maka penyaluran dana kepada BPP (baik yang bersumber dari UP maupun
kas bagi Bendahara Pengeluaran. Dengan demikian, kas pada BPP masih
a) Sebesar tanda terima/bukti transfer kepada BPP di sisi debet dan sisi
kredit pada BKU, di sisi kredit pada Buku Pembantu Kas dan di sisi
sisi debet pada buku pembantu kas dan sisi kredit pada buku pembantu
BPP.
a) Dana UP
1. Belanja yang dilakukan oleh BPP atas UP, sebesar jumlah nilai
dibukukan di sisi debet dan sisi kredit (in-out) pada BKU, di sisi
debet pada Buku Pembantu Kas dan di sisi kredit pada Buku
Pembantu BPP.
b) Dana LS-Bendahara
1. Pembayaran (yang dilakukan oleh BPP) atas dana yang bersumber
dibukukan di sisi kredit pada BKU, Buku Pembantu BPP, dan Buku
Pembantu LS-Bendahara.
2. Setoran ke Kas Negara (yang dilakukan oleh BPP) atas sisa dana
c) Dana Pajak
dibukukan:
d) Dana Lain-lain
Catatan :
Kementerian/Lembaga : () .. (1)
Unit Organisasi : () .. (2)
Propinsi/Kabupaten/Kota : () .. (3)
Satuan Kerja : () .. (4)
Tgl, No.SP DIPA : ., . (5)
Revisi ke 1. : ., . (6)
2. : ., .
3. : ., .
: ., .
Tahun Anggaran . (7)
KPPN : () .. (8)
, (9)
Mengetahui
Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Pengeluaran
(10) (11)
.
NIP. NIP.
Petunjuk pengisian:
No.
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Petunjuk pengisian:
Yang diperiksa
Bendahara Pengeluaran Kuasa Pengguna
Anggaran
Nama: Nama:
NIP NIP
Kementerian/Lembaga : () .. (2)
Unit Organisasi : () .. (3)
Propinsi/Kabupaten/Ko : () .. (4)
ta
Satuan Kerja : () .. (5)
Tgl, No.SP DIPA : ., . (6)
Tahun Anggaran : . (7)
KPPN : () .. (8)
Nomor
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Petunjuk pengisian
Pengisian kolom (1) sampai dengan (6) mengikuti petunjuk pengisian bagian 2
BKU.
Penerimaan (Debet)
No. Pengeluaran
Tgl Uraian PPh Ps PPh Ps PPh Ps Saldo
bukti PPN (Kredit)
21 22 23
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Petunjuk pengisian:
(1) diisi kode dan nama Kementerian
(2) diisi kode dan nama Unit Organisasi
(3) diisi kode dan nama Propinsi/Kabupaten/Kota
(4) diisi kode dan nama Satuan Kerja
(5) diisi tanggal dan nomor SP DIPA
(6) diisi tahun anggaran
(7) diisi kode dan nama KPPN
Kolom (1) :diisi tanggal, bulan dan tahun transaksi terjadi
Kolom (2) : diisi nomor bukti bendahara
Kolom (3) : diisi uraian dari transaksi penerimaan atau pengeluaran
Kel.
Cara bayar Akun Akun Akun Akun Posisi UP
No. Nilai Akun
Tgl Uraian
Bukti Transisi Bukti Sudah di
UP LS (13) (14) (15) (16) (17)
pengeluaran sahkan
PAGU (18) (19) (20) (21) (22)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
BAB V
BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU (BPP)
kepada BPP untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh BPP.
UP/TUP BPP merupakan uang muka kerja yang akan digunakan oleh PPK di mana
Dana UP/TUP yang ada dalam pengelolaan BPP harus ditatausahakan, dicatat dan
dibukukan dengan baik dan tertib. Pelaksanaan pembayaran dengan UP/TUP hanya
pembayaran, BPP:
BPP wajib menolak perintah pembayaran apabila persyaratan pada huruf a sampai
dengan c di atas tidak dipenuhi. Dalam hal semua syarat-syarat pada huruf a
Atas pembayaran yang dilakukannya, BPP sebagai wajib pungut wajib memungut
dikumpulkan dan diajukan penggantian dana persediannya (GUP) melalui PPK. Pada
akhir kegiatan/tahun anggaran, BPP wajib menyetorkan seluruh sisa UP/TUP yang
Atas potongan pajak-pajak dan penerimaan lainnya tidak dapat digunakan langsung
disetor ke kas negara dengan menggunakan formulir yang telah ditentukan. Surat
lainnya.
SP2D-LS Bendahara yang diteruskan kepada BPP harus dibayarkan oleh BPP
haknya, maka atas uang yang tidak diambil tersebut disetorkan ke kas negara
dengan menggunakan formulir SSPB. Pada akhir tahun anggaran, BPP wajib
menyetorkan semua uang yang berada dalam pengelolaannya ke kas negara (kecuali
C. Pembukuan BPP
Sehubungan dengan fungsi BPP selaku pembantu Bendahara Pengeluaran, BPP akan
menerima sejumlah dana dari Bendahara Pengeluaran guna dibayarkan kepada yang
pengujian dan wajib melakukan pungutan baik pajak maupun non pajak termasuk
jasa giro.
pelaksanaan pembayaran terdapat sisa atas dana dimaksud, terhadap sisa dana
debet pada BKU, Buku Pembantu Kas, Buku Pembantu UP dan/atau Buku
rencana penggunaan.
kredit pada BKU, Buku Pembantu Kas, dan dan Buku Pembantu UP.
faktur pajak yang telah disahkan oleh BPP kepada pihak terbayar/pihak
dibukukan:
pada BKU dan di sisi kredit pada Buku Pembantu Kas, Buku Pembantu
UP, dan dicatat sebagai pengurangan pagu dalam kolom mata anggaran
sisi debet pada Buku Pembantu Kas dan Buku Pembantu Pajak.
SSP yang dinyatakan sah dibukukan di sisi kredit pada BKU, Buku Pembantu
Catatan:
terbayar telah dilakukan pada saat penerbitan SPM dimaksud. Oleh karena
yang sudah dibuat. Demikian juga penyetoran atas sisa SPM-LS Bendahara
ke kas negara dilakukan oleh BPP dengan menggunakan SSPB sebesar nilai
netto, hal mana terjadi apabila setelah waktu tertentu pihak yang dituju
tidak mengambil uang dimaksud. Pembukuan atas bukti pembayaran dan
b) SSPB yang dinyatakan sah dibukukan di sisi kredit pada BKU, Buku
kredit pada BKU, Buku Pembantu Kas dan Buku Pembantu LS-
Bendahara;
b) Sebesar nilai faktur pajak/SSP dibukukan di sisi debet pada BKU, Buku
c) SSP yang dinyatakan sah dibukukan di sisi kredit pada BKU, Buku
SSPB yang dinyatakan sah dibukukan di sisi kredit pada BKU, Buku
4) Aktivitas Lainnya
Pada dasarnya BPP wajib membukukan dan mempertanggungjawabkan seluruh
sebagai berikut:
1) Bukti penerimaan lainnya dibukukan di sisi debet pada BKU, Buku Pembantu
2) SSBP yang dinyatakan sah, yang merupakan setoran atas penerimaan lain-
lain, dibukukan di sisi kredit pada BKU, Buku Pembantu Kas, dan Buku
Pembantu Lain-lain.
, .... (8)
Mengetahui,
Pejabat Pembuat Komitmen Bendahara Pengeluaran
Pembantu
(9) (10)
.
NIP NIP
Petunjuk pengisian:
(9) diisi nama dan NIP Pejabat Pembuat Komitmen yang ditunjuk
(10) diisi nama dan NIP Bendahara Pengeluaran Pembantu yang ditunjuk
Nomor
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Petunjuk pengisian:
3. Jumlah (A.1+A.2) Rp .
1 .
2 ..
Nama. Nama
NIP . NIP
Kementerian/Lembaga : () .. (2)
Unit Organisasi : () .. (3)
Propinsi/Kabupaten/Kota : () .. (4)
Satuan Kerja : () .. (5)
Tgl/No SK Pengangkatan
1. BPP : .. (6)
2. Pejabat Pembuat : (7)
Komitmen
Tahun Anggaran : . (8)
Nomor
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Petunjuk pengisian:
Pengisian kolom (1) sampai dengan (6) mengikuti petunjuk pengisian bagian 2 BKU-
BPP
Kementerian/Lembaga : () .. (1)
Unit Organisasi : () .. (2)
Propinsi/Kabupaten/Kota : () .. (3)
Satuan Kerja : () .. (4)
Tgl/No SK Pengangkatan
1. BPP : .... (5)
2. Pejabat Pembuat : .... (6)
Komitmen
Tahun Anggaran : .... (7)
Penerimaan (Debet)
Nomor Pengeluaran
Tanggal Uraian PPh PPh PPh Saldo
bukti PPN (Kredit)
Ps 21 Ps 22 Ps 23
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Petunjuk pengisian:
Kolom (9) : diisi jumlah pajak yang telah disetorkan ke kas negara
Kolom (10) : diisi jumlah saldo setelah ditambah penerimaan pajak atau
sumber.
BKPK MA MA MA MA MA Posisi UP
No. Nilai
Tgl Uraian Bukti Sudah di-
Bkt Transaksi (13) (14) (15) (16) (17) (18)
pengeluaran SPP kan
PAGU (19) (20) (21) (22) (23) (24)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Petunjuk pengisian:
BAB VI
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA
tentang:
b. Keadaan kas pada akhir bulan pelaporan, meliputi uang tunai di brankas dan saldo
di rekening bank/pos;
d. Penjelasan atas selisih (jika ada), antara saldo buku dan saldo kas.
dengan UAKPA. Di samping itu juga perlu ditambahkan bahwa LPJ Bendahara
Pengeluaran merupakan gabungan dari satu atau lebih LPJ-BPP dengan LPJ
Bendahara Pengeluaran itu sendiri. LPJ BPP juga disusun berdasarkan BKU, Buku-
(sepuluh) hari kerja bulan berikutnya, disertai dengan salinan rekening koran dari
Bendahara Pengeluaran induknya paling lambat 5 (lima) hari kerja bulan berikutnya
B. Buku Pembantu ..
1. BP . .. .. .. ..
2. BP .. .. .. .. ..
3. BP Lain-lain .. .. .. ..
1. Selisih Kas (saldo akhir I.A.1 II.3) Rp. (18) (jelaskan apabila ada selisih)
2. Selisih Pembukuan (III.C) Rp. (19) (jelaskan apabila ada selisih)
.., (20)
Mengetahui: Bendahara Penerimaan
Kuasa Pengguna Anggaran
Petunjuk pengisian:
Kolom (3) : diisi saldo awal masing-masing buku yang merupakan saldo bulan lalu
Kolom (4) : diisi jumlah kolom debet yang terjadi di bulan pelaporan pada masing-
masing buku
Kolom (5) : diisi jumlah kolom kredit yang terjadi di bulan pelaporan pada masing-
masing buku
Kolom (6) : diisi jumlah saldo akhir (kolom (3) ditambah kolom (4) dikurangi kolom (5)
masing-masing buku
(12) diisi jumlah uang tunai di brankas bendahara penerimaan pada akhir bulan
pelaporan
(13) diisi jumlah uang pada rekening bendahara penerimaan di bank pada akhir bulan
pelaporan
(15) diisi jumlah penerimaan yang sudah disetorkan pada bulan berkenaan
1. BP UP *) .. .. .. ..
2. BP LS-Bendahara .. .. .. ..
3. BP Pajak .. .. .. ..
4. BP Lain-lain .. .. .. ..
*) jumlah pengurangan sudah termasuk kuitansi UP yang belum di SPM kan sebesar Rp.........(12)
II. Keadaan Kas pada akhir Bulan Pelaporan
1. Uang Tunai di Brankas Rp. (13)
2. Uang di Rekening Bank Rp (14) (+) (terlampir salinan rekening koran)
3. Jumlah Kas Rp. (15)
III. Selisih Kas
1. Saldo Akhir BP Kas (I.A.1 kol 6) Rp. (16)
2. Jumlah Kas (II.3) Rp (17) (-)
3. Selisih Kas Rp. (18)
IV. Hasil Rekonsiliasi Internal dengan UAKPA
1. Saldo UP Rp. . (19)
2. Kuitansi UP Rp. . (20) (+)
3. Jumlah UP Rp. (21)
4. Saldo UP menurut UAKPA Rp. (22) (-)
5. Selisih Pembukuan UP Rp. .. (23)
V. Penjelasan selisih kas dan/atau selisih pembukuan UP (apabila ada):
1.
(24)
2.
.., (25)
Mengetahui: Bendahara Pengeluaran,
Kuasa Pengguna Anggaran,
Nama..(26) Nama.(27)
NIP.. NIP.
Petunjuk pengisian:
Kolom (3) : diisi jumlah saldo awal masing-masing buku yang merupakan saldo akhir
bulan lalu
Kolom (4) : diisi jumlah kolom debet yang terjadi di bulan pelaporan pada masing-
Kolom (5) : diisi jumlah kolom kredit yang terjadi di bulan pelaporan pada masing-
Kolom (6) : diisi jumlah saldo akhir [kolom (3) ditambah kolom (4) atau dikurangi
(12) diisi jumlah uang tunai di brankas bendahara pengeluaran pada akhir bulan
pelaporan
(13) diisi jumlah uang pada rekening bendahara pengeluaran di bank pada akhir bulan
pelaporan
I. Keadaan pembukuan bulan pelaporan dengan saldo akhir pada BKU-BPP sebesar Rp.(10)
dan nomor bukti terakhir nomor .. (11)
Saldo Saldo
Jenis Buku Penambahan Pengurangan
Awal Akhir
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A. BP Kas dan UM Perjadin ..
1. BP Kas (kas tunai dan bank) .. .. .. ..
2. BP UM Perjadin .. .. .. ..
B. BP selain Kas dan UM Perjadin
1. BP UP *) .. .. .. ..
Belanja MA ..
Belanja MA ..
..
Belanja MA
..
Pengembalian Sisa UP
.. .. .. ..
2. BP LS-Bdh
.
Pembayaran atas LS-Bdh
..
Setoran atas LS-Bdh .. .. .. ..
3. BP Pajak .. .. .. ..
4. BP Lain-lain
*) jumlah pengurangan sudah termasuk kuitansi UP yang belum di SPP kan sebesar Rp
.., (19)
Mengetahui
Pejabat Pembuat Komitmen Bendahara Pengeluaran Pembantu
Petunjuk pengisian:
(10) diisi jumlah saldo akhir BKU BPP pada bulan pelaporan
Kolom (3) : diisi jumlah saldo awal masing-masing buku pembantu yang merupakan
Kolom (4) : diisi jumlah kolom debet yang terjadi di bulan pelaporan pada masing-
Kolom (5) : diisi jumlah kolom kredit yang terjadi di bulan pelaporan pada masing-
Kolom (6) : diisi jumlah saldo akhir (kolom (3) ditambah kolom (4) atau dikurangi
(12) diisi jumlah uang tunai di brankas BPP pada akhir bulan pelaporan
(13) diisi jumlah uang pada rekening BPP di bank pada akhir bulan pelaporan
BAB VII
VERIFIKASI LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
BENDAHARA
atas LPJ Bendahara yang diterimanya. Verifikasi yang dilakukan oleh KPPN meliputi
1. Membandingkan saldo UP yang tertuang dalam LPJ dengan Kartu Pengawasan Uang
2. Membandingkan saldo awal yang tertuang dalam LPJ dengan saldo akhir yang
3. Menguji kebenaran nilai uang di rekening bank yang tercantum dalam LPJ dengan
laporan pertanggungjawaban.
dilakukan pembetulan dan disampaikan kembali kepada KPPN setelah dilakukan revisi
kembali ke KPPN paling lambat 5 (lima) hari kerja sejak tanggal pengembalian.
KPPN merekap seluruh LPJ Bendahara yang berada di wilayah kerjanya untuk
Atas dasar Rekapitulasi LPJ Bendahara yang diterima dari seluruh KPPN di wilayah
Atas dasar Rekapitulasi LPJ Bendahara yang diterima dari seluruh Kanwil Ditjen
keuangan pemerintah tingkat pusat, serta sebagai bahan dalam menentukan kebijakan
1) menguji saldo awal dengan cara membandingkan dengan saldo akhir bulan
sebelumnya;
koran bendahara;
1) menguji saldo awal dengan cara membandingkan dengan saldo akhir bulan
sebelumnya;
koran bendahara;
tersebut;
(Format III).
1) Lembar kedua LPJ yang telah diverifikasi dan benar sebagaimana dimaksud
poin 1.e.1) dan poin 2.f.1) di atas, disampaikan kepada bendahara yang
bersangkutan;
3) Atas dasar LPJ yang telah diverifikasi dan benar, KPPN menyusun daftar
Kanwil DJPBN setempat paling lambat 15 (lima belas) hari kerja bulan
pelaporan;
5) Dalam hal bendahara tidak menyampaikan LPJ sampai batas waktu yang
1. Atas dasar Daftar LPJ Bendahara Penerimaaan yang diterima dari KPPN,
bulanan;
2. Atas dasar Daftar LPJ Bendahara Pengeluaran yang diterima dari KPPN,
bulanan;
Direktur PKN paling lambat 20 (dua puluh) hari kerja bulan pelaporan.
1. Atas dasar Rekapitulasi LPJ Bendahara Penerimaan yang diterima dari Kanwil
2. Atas dasar Rekapitulasi LPJ Bendahara Pengeluaran yang diterima dari Kanwil
FORMAT I
()
NIP ..
FORMAT II
K P P N ..
PENGEMBALIAN
LPJ BENDAHARA PENERIMAAN/PENGELUARAN*)
Nomor:
Sehubungan dengan LPJ bulan.. yang Saudara sampaikan kepada kami, dengan
surat pengantar No. tanggal .., yang diterima pada tanggal. Nomor..
,
Kepala Seksi .
Nama ..
NIP ..
Tembusan:
1. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan ..;
2. Kuasa Pengguna Anggaran Kantor/Satker .
FORMAT III
yang kami telah kami verifikasi tanggal. Nomor . diketahui bahwa saldo
akhir penerimaan negara/pajak bulan yang lalu belum Saudara setorkan ke kas negara
seluruhnya.
Kepala Kantor,
Nama
NIP ..
Tembusan:
1. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan ..;
2. Kuasa Pengguna Anggaran Kantor/Satker
FORMAT IV
KPPN .
Bulan
1. 999 (Dep )
2. 999999
3. 999999
4. 999 (Dep )
5. 999999
6. 999999
. (Dep...)
Jumlah
Nama.
NIP ..
FORMAT V
KPPN .
Bulan:
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)=(4)+(5)+(6)+(7) (9) (10) (11)=(9)+(10)
1. 999 (Dep ) .. .. .. .. .. . .
2. 999999
3. 999999
4. 999 (Dep ) .. .. .. .. .. . .
5. 999999
6. 999999
... . (Dep..)
.
Jumlah
Nama.
NIP ..
FORMAT VI
KANWIL ..
REKAPITULASI
Bulan:
Jumlah
Nama
NIP ..
FORMAT VII
KANWIL ..
REKAPITULASI
Bulan:
Jumlah
Kepala Bidang ,
Nama
NIP ..
FORMAT VIII
DIREKTORAT PENGELOLAAN KAS NEGARA
REKAPITULASI
LPJ BENDAHARA PENERIMAAN
Bulan:
Jumlah
Nama
NIP ..
FORMAT IX
DIREKTORAT PENGELOLAAN KAS NEGARA
REKAPITULASI
Bulan:
Jumlah
Nama
NIP ..
BAB VIII
PENUTUP
memiliki pedoman dalam melakukan penyuluhan kepada satuan kerja terkait tugas dan
tanggung jawab bendahara dalam rangka pelaksanaan APBN yang meliputi pembukuan
dan penyusunan laporan pertanggungjawaban atas uang yang berada dalam tanggung
jawabnya. Selain itu, modul ini diharapkan juga dapat menjadi pedoman bagi
Kerja ini bukan merupakan akhir dari usaha peningkatan transparansi dan
maka praktik pengelolaan dan penatausahaan kas di bendahara juga akan mengalami
perkembangan. Oleh karena itu, penyempurnaan modul akan terus dilakukan sesuai
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
4 Januari 2010
Diterima DIPA dengan perincian seperti data di atas.
5 Januari 2010
Diterima SPM-UP beserta SP2D-UP nya sebesar Rp 30.000.000,-
Dibeli buku cek sebesar Rp 100.000,- yang membebani akun 521111 dengan mendebet
langsung rekening.
6 Januari 2010
Diambil uang tunai dari Bank sebesar Rp 29.000.000,-
Dibayar tagihan PAM sebesar Rp 1.400.000,- dan tagihan PLN sebesar Rp 1.600.000,-
dengan beban akun 522111.
7 Januari 2010
Dikirim kepada BPP, dana UP sebesar Rp 10.000.000,- dengan perincian sebagai
berikut:
akun 521111 Rp 3.000.000,-
akun 521112 Rp 5.000.000,-
akun 521119 Rp 2.000.000,-
11 Januari 2010
Diterima SPM/SP2D LS atas nama CV Kaimana untuk pengadaan bahan makanan
sebesar Rp.25.000.000,- dengan beban MA 521112.
12 Januari 2010
Direncanakan diadakan kegiatan yang memerlukan dana melebihi UP, maka diajukan
SPP-TUP. Atas SPP-TUP tersebut, Bendahara Pengeluaran menerima SPM/SP2D-TUP
sebesar Rp.30.000.000,-
Diambil uang dari bank sebesar Rp 30.000.000,-
13 Januari 2010
Dibayarkan persekot untuk SPPD a.n Santoso dkk sebesar Rp.30.000.000,-
menggunakan dana TUP tersebut.
15 Januari 2010
Pada sore hari dibayarkan biaya pemeliharaan gedung kepada CV Megah sebesar Rp
10.000.000,- dengan membebani akun 523111. Atas transaksi tersebut dipungut PPN
sebesar Rp 909.090,- dan PPh pasal 23 sebesar Rp 545.454,- dan disetorkan pada
esok hari.
20 Januari 2010
Diterima SPPD Rampung a.n Santoso dkk sebesar Rp.30.000.000,- dengan membebani
akun 524111.
25 Januari 2010
Diterima SPM/SP2D Nihil atas TUP sebesar Rp.30.000.000,-
28 Januari 2010
Sehubungan diperlukan dana dengan segera, maka diajukan SPP-GUP. Atas SPP-GUP
tersebut Bendahara Pengeluaran menerima SPM/SP2D-GUP sebesar Rp.13.100.000,-
Dan diambil uang dari bank sebesar Rp 10.000.000,-
29 Januari 2010
Dibayar biaya pengadaan ATK kepada Toko Gramedia Jaya sebesar Rp 9.900.000,-
yang membebani Akun 521111. Bendahara Pengeluaran memungut PPN sebesar Rp
900.000,- dan PPh Ps 22 sebesar Rp 135.000,-.
29 Januari 2010
29 Januari 2010
Bendahara menghitung jumlah transaksi debet dan kredit, untuk dituangkan dalam
LPJ Bendahara.
PERINTAH:
1. Anda sebagai Bendahara Pengeluaran diminta membukukan transaksi di atas dalam
BKU dan buku-buku pembantu lain yang diperlukan.
2. Susunlah Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran atas transaksi di
atas.
Buku Kas Umum (BKU)
No.
Tgl Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
4/1 1 DIPA Kel Akun 5122 75.000.000 75.000.000 0
4/1 2 DIPA Kel Akun 5211 475.000.000 475.000.000 0
4/1 3 DIPA Kel Akun 5221 100.000.000 100.000.000 0
4/1 4 DIPA Kel Akun 5231 300.000.000 300.000.000 0
4/1 5 DIPA Kel Akun 5241 50.000.000 50.000.000 0
5/1 6 SPM/SP2D-UP tgl... no... 30.000.000 30.000.000
5/1 7 Dibeli buku cek 100.000 29.900.000
6/1 8 Diambil uang tunai dari bank 29.000.000 29.000.000 29.900.000
6/1 9 Dibayar tagihan PAM 1.400.000 28.500.000
6/1 10 Dibayar tagihan PLN 1.600.000 26.900.000
7/1 11 Dikirim dana UP kepada BPP 10.000.000 10.000.000 26.900.000
SPM/SP2D LS a.n CV Kaimana untuk
11/1 12 25.000.000 25.000.000 26.900.000
pengadaan bahan makanan
12/1 13 SPM/SP2D-TUP tgl... no... 30.000.000 56.900.000
12/1 14 Diambil uang dari bank 30.000.000 30.000.000 56.900.000
13/1 15 Dibayar persekot SPPD a.n Santoso 30.000.000 30.000.000 56.900.000
Dibayar pemeliharaan gedung a.n CV
15/1 16 10.000.000 46.900.000
Megah
15/1 17 Dipungut PPN a.n CV Megah 909.090 47.809.090
15/1 18 Dipungut PPh Ps 23 a.n CV Megah 545.454 48.354.544
16/1 19 Disetor PPN a.n CV Megah 909.090 47.445.454
16/1 20 Disetor PPh Ps 23 a.n CV Megah 545.454 46.900.000
20/1 21 Diterima SPPD rampung a.n Santoso 30.000.000 16.900.000
25/1 22 SPM/SP2D Nihil atas TUP tgl... no... 30.000.000 30.000.000 16.900.000
No
Tgl Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
5/1 6 SPM/SP2D-UP tgl... no... 30.000.000 30.000.000
No.
Tgl Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
No.
Tgl Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
No.
Tgl Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
No.
Tgl Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
jumlah 10.000.000 0
No.
Tgl Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
No.
Tgl Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
No Debet
Tgl . Uraian Kredit Saldo
PPN PPh 21 PPh 22 PPh 23 .
Bkt
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Dipungut PPh Ps
15/1 18 545.454 1.454.544
23 a.n CV Megah
Disetor PPh Ps 23
16/1 20 545.454 0
a.n CV Megah
Dipungut PPh Ps
29/
27 22 a.n Toko 135.000 1.035.000
1
Gramedia Jaya
1.809.09 1.454.54
jumlah 135.000 545.454
0 4
Tgl No Uraian Nilai Cara bayar Kel. Akun Akun Akun Akun Akun Posisi UP
Bukti Transaksi UP LS 5122 512211 - - - Bkt Klr Sdh sah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Tgl No Nilai Cara bayar Kel. Akun Akun Akun Akun Akun Posisi UP
Uraian
Bukti Transaksi UP LS 5211 521111 521112 521119 - Bkt Klr Sdh sah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
DIPA Kel
4/1 2 475.000.000 225.000.000 150.000.000 100.000.000
Kel.Akun5211
Dibeli buku
5/1 7 100.000 100.000 474.900.000 224.900.000 150.000.000 100.000.000 100.000
cek
SPM/SP2D
LS a.n CV
Kaimana
11/1 12 untuk 25.000.000 25.000.000 449.900.000 224.900.000 125.000.000 100.000.000 25.000.000
pengadaan
bahan
makanan
SPM/SP2D-
28/1 23 GUP tgl...
no... 0 100.000
Pengadaan
ATK toko
29/1 25 9.900.000 9.900.000 440.000.000 215.000.000 125.000.000 100.000.000 9.900.000
Gramedia
Jaya
Tgl No Uraian Nilai Cara bayar Kel. Akun Akun Akun Akun Akun Posisi UP
Bukti Transaksi UP LS 5221 522111 - - - Bkt Klr Sdh sah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
No Nilai Cara bayar Kel. Akun Akun Akun Akun Akun Posisi UP
Tgl Uraian
Bukti Transaksi UP LS 5231 523111 523121 - - Bkt Klr Sdh sah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
No Nilai Cara bayar Kel. Akun Akun Akun Akun Akun Posisi UP
Tgl Uraian
Bukti Transaksi UP LS 5231 523111 523121 - - Bkt Klr Sdh sah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Pada hari ini Jumat tanggal 29 bulan Januari tahun 2010, kami selaku Kuasa Pengguna Anggaran
telah melakukan pemeriksaan kas dengan posisi saldo BKU sebesar Rp 30.000.000,- dan Nomor
Bukti terakhir Nomor 26.
Adapun hasil pemeriksaan kas sebagai berikut:
I. Hasil Pemeriksaan Pembukuan Bendahara:
A Saldo Kas Bendahara :
.
1. Saldo BP Kas (Tunai dan Bank) Rp. 11.135.000
2. Saldo BP BPP Rp. 10.000.00
0
3. Saldo BP UM Perjadin Rp. 0 (+)
4. Jumlah (A.1+A.2+A.3) Rp 21.135.00
0
B. Saldo Kas Tersebut pada huruf A, terdiri dari :
1. Saldo BP UP Rp. 20.100.00
0
2. Saldo BP LS-Bendahara Rp. 0
3. Saldo BP Pajak Rp. 1.035.000
4. Saldo BP Lain-lain Rp. 0 (+)
5. Jumlah (B.1+B.2+B.3+B.4) Rp 21.135.00
0
C. Selisih Pembukuan (A.4-B.5) Rp. 0
Yang diperiksa
Bendahara Pengeluaran, Kuasa Pengguna Anggaran,
Nama. Nama...
NIP. NIP
I. Keadaan Pembukuan bulan pelaporan dengan saldo akhir pada BKU sebesar Rp 21.135.000,-
dan Nomor Bukti terakhir Nomor: 30
Saldo Saldo
Jenis Buku Pembantu Penambahan Pengurangan
Awal Akhir
1 2 3 4 5 6
1.
2.
..,
Mengetahui: Bendahara Pengeluaran,
Kuasa Pengguna Anggaran,
Nama.. Nama..
NIP.. NIP..