Anda di halaman 1dari 13

Wesel (Switches)

Wesel adalah konstruksi rel kereta api yang bercabang (bersimpangan)


tempat memindahkan jurusan jalan kereta api. Wesel terdiri dari sepasang rel yang
ujungnya diruncingkan sehingga dapat melancarkan perpindahan kereta api dari
jalur yang satu ke jalur yang lain dengan menggeser bagian rel yang runcing.
Wesel merupakan penghubung antara dua jalan rel dan berfungsi untuk
mengalihkan/mengantarkan kereta api dari suatu sepur kesepur yang lain. Panjang
wesel sebaiknya merupakan kelipatan dari panjang rel, sehingga akan
memudahkan wesel kedalam sepur yang telah ada tanpa harus melakukan
pemotongan rel pada sepur yang telah ada.
Ada dua faktor kenapa rel kereta api harus menggunakan wesel, antara lain
ialah :
1. Kebutuhan untuk berpindah arah dari satu rel ke rel yang lain.
2. Kebutuhan untuk saling berpotongan antara jalur rel yang satu dengan
jalur rel yang lain.

Jenis jenis Wesel


Wesel terbagi menjadi empat jenis, diantaranya :
1. Wesel biasa.
- Wesel biasa kiri
- Wesel biasa kanan

Gambar 3.12 Wesel Biasa Kiri dan Wesel Biasa Kanan


2. Wesel dalam lengkung.
- Wesel serah lengkung.
- Wesel berlawanan arah lengkung.

Gambar 3.13 Wesel Lengkung Searah dan Berlawanan Lengkung

3. Wesel tiga jalan

Gambar 3.14 Wesel Tiga Jalan


4. Wesel Inggris.
Wesel Inggris adalah wesel yang dilengkapi dengan gerakan-gerakan
lidah serta sepur-sepur bengkok.

Gambar 3.15 Wesel Inggris Lengkap dan Wesel Inggris Tidak Lengkap
Bagian bagian Wesel
a. Lidah Wesel (Tongue Rail)
Lidah-lidah yang dapat berputar atau berpegas terhadap akarnya disebut
Wesel dengan lidah putar/ wesel dengan lidah berpegas. Pucuk-pucuk lidah
dapat digeser dengan suatu pembalik wesel, untuk menyelenggarakan
hubungan dengan sepur lurus atau dengan sepur bengkok (gerakan membalik
wesel).

Gambar 3.3 Lidah Rel (Tongue Rail)

b. Rel Lantak (Stock Rail)


Rel lantak merupkan rel induk yang tetap, yang berfungsi sebagai
sandaran rel lidah. Apabila lidah wesel yang satu menyambung maka yang lain
memperlihatkan suatu lubang sebagai tempat lewatnya flens roda. Lidah-lidah
dan rel-rel lantak yang bergerak bersama-sama disebut dengan gerakan lidah.

Gambar 3.4 Rel Lantak (Stock Rail)


c. Rel Pancung (Nose Rail)
Rel pancung berbentuk erujung tajam, merupakan konstruksi rel yang
diperlukan untuk bersilangnya dua batang rel sebelah dalam sudut. Rel
pancung terdiri atas jarum pancung, dan dua buah rel sayap, serta mempunyai
dua buah rel paksa.

Gambar 3.5 Rel Pancung (Nose Rail)

d. Rel Lengkung (Closure Rail)


Rel lengkung adalah rel yang melengkung dan terletak antara rel pancung
dan akar lidah rel.
Gambar 3.6 Rel Lengkung (Closure Rail)

e. Rel Sayap (Wing Rail)


Terletak di sebelah rel pancung, yang berfungsi untuk membantu
pancung mendukung roda dan mengarahkan flens roda pada posisi yang tepat
sehingga kereta api tetap aman bergerak pada arah yang benar.

Gambar 3.7 Rel Sayap (Wing Rail)

f. Rel Pemaksa (Guard Rail)


Terletak di sisi lawan rel sayap, berfungsi untuk memaksa flens roda
tetap pada posisi yang benar dan melindungi rel pancuxng.

Gambar 3.8 Rel Pemaksa (Guard Rail)


g. Pembalik Wesel (Switch)
Pembalik wesel berfungsi untuk menggerakkan lidah wesel.

Gambar 3.9 Pembalik Wesel (Switch)

h. Akar Wesel (Clamping)


Tempat penjepit (clamp) rel wesel agar tetap posisinya saat wesel di
balik.

Gambar 3.10 Akar Wesel (Clamping)


i. Bantalan pada Wesel
Bantalan-bantalan tempat diletakkannya wesel haruslah siku-siku
terhadap sumbu dari jalan kereta utama sampai ke ujung pancung. Panjang
bantalan ditentukan sedemikian rupa sehingga paling sedikit menonjol 0.5
meter keluar rel lantak. Dengan sendirinya, setiap bantalan tidak perlu diberi
ukuran yang berbeda-beda, akan tetapi dapat dibuat deretan-deretan 4 atau 5
bantalan.

Gambar 3.11 Bantalan pada Wesel

Model Pengoperasian pada Wesel


Ada 3 model pengoperasian untuk menggerakkan wesel, yaitu :
1. Model Pengoperasian Wesel secara Manual.
Pengoperasian dengan cara manual yaitu mempergunakan tenaga
manusia untuk menarik dan membalik wesel serta dioperasikan setempat.
Wesel yang dioperasikan secara manual, pada batang pembalik diberi
pemberat sekitar 45 kg yang berbentuk seperti pentolan. Maksud pemberat
adalah untuk menekan batang pemindah wesel, agar lidah wesel menempel
pada rel utama dan tidak tergantung kearah mana wesel diposisikan. Sehingga
pada saat kereta api melewatinya, lidah wesel tersebut tidak dapat bergerak.
Keuntungan dan kerugian model pengoperasian manual pada wesel, yaitu :
a. Keuntungan
Posisi lidah wesel dapat langsung dilihat secara kasat mata dari dekat.
b. Kerugian
Lebih memakan waktu, karena harus ada orang yang datang untuk
memindahkannya.

Gambar 3.16 Penggerak Wesel dengan Cara Manual

2. Model Pengoperasian dengan Menggunakan Kawat.


Dengan menggunakan kawat dan dioperasikan dari jarak jauh. Model
seperti ini tentunya akan lebih menghemat waktu dibandingkan dengan cara
pertama. Karena dapat dikendalikan secara terpusat dari dalam rumah sinyal
ataupun stasiun.
Tuas yang digunakan merupakan alat yang digunakan untuk
memindahkan wesel yang ada di sekitar emplasemen stasiun dan / atau wesel
yang lokasinya agak jauh dari stasiun dengan melalui perantaranya yaitu
kawat. Tidak hanya itu, kawat ini juga berperan penting dalam menggerakkan
sinyal mekanik yang menunjukkan aman atau tidaknya rel yang akan dilintasi
kereta api. Pemindahan posisi tuas ini juga harus sejalan antara wesel dengan
sinyal masuk / keluar stasiun. Sehingga kereta api yang lewat akan berjalan
sesuai dengan aturan yang ada.
Keuntungan dan kerugian model pengoperasian dengan menggunakan
kawat pada wesel, yaitu :
a. Keuntungan:
Pemindahan wesel dapat dilakukan dari satu tempat yaitu stasiun.
b. Kerugian:
Rawan disabotase, bisa karena perbuatan iseng atau karena mengandung
komponen logam yang berharga jual tinggi.

Gambar 3.17 Penggerak Wesel dengan Menggunakan Kawat

3. Model Pengoperasian Wesel dengan Menggunakan Motor Listrik.


Model pengoperasian ini ialah dengan menggunakan motor listrik dan
dioperasikan dari jarak jauh dengan memanfaatkan hubungan arus listrik. Alat
ini dapat dikendalikan dari stasiun melalui meja layan setempat atau
dikendalikan secara terpusat dalam suatu Daop melalui meja layan terpusat.

Gambar 3.18 Penggerak Wesel yang Menggunakan Motor Listrik


Ciri khas dari alat pemindah wesel model elektrik adalah terdapat
kotak (biasanya berwarna kuning) yang berada pada bagian samping lidah
wesel dan ada semacam batang pipa besi yang berfungsi sebagai penghubung
antara alat tersebut dengan lidah wesel. Dengan menggunakan sistem elektrik
ini tentunya akan lebih menghemat tenaga dan waktu dalam membalik wesel.

Cara Kerja Wesel


Kereta api berjalan mengikuti rel, sehingga kalau relnya digeser maka
kereta api juga mengikutinya. Untuk memindahkan rel, digunakan wesel yang
digerakkan secara manual ataupun dengan menggunakan motor listrik. Pada
kereta api kecepatan tinggi dibutuhkan transisi yang lebih panjang sehingga
dibutuhkan pisau yang lebih panjang dari pada lintasan untuk kereta api kecepatan
rendah.

Bagan Wesel
1) Bagan ukuran.
Bagan ukuran menjelaskan ukuran-ukuran wesel dan dapat digunakan
untuk menggambar bagan emplasemen secara berskala.

Gambar 3.19 Bagan Ukuran Wesel

Keterangan :
M = Titik tengah wesel = titik potong antara sumbu sepur lurus
dengan
sumbu sepur belok.
A = Permulaan wesel = tempat sambungan rel lantak dengan rel
biasa.
Jarak dari A ke ujung lidah biasanya kira-kira 1000 mm.
B = Akhir wesel = sisi belakang jarum.
n = Nomor wesel.

2) Bagan pelayanan
Bagan pelayanan menjelaskan kedudukan luar biasa lidah lidah wesel
dan cara pelayanannya.

Keselamatan dan Keamanan Wesel


a. Kecelakaan
Wesel merupakan tempat rawan pada prasarana kereta api, karena sering
terjadi kecelakaan dalam bentuk anjlokan, yang biasanya terjadi karena wesel
tidak berfungsi dengan baik karena keausan pisau wesel, motor penggerak wesel
tidak bekerja sempurna ataupun terganjal oleh benda asing, di samping itu
biasanya ada batas kecepatan untuk melalui wesel yang diabaikan oleh masinis.
b. Sabotase
Wesel juga merupakan tempat yang mudah untuk disabotase karena dengan
menempatkan batu atau benda logam tertentu di antara rel yang bergerak dapat
mengakibatkan wesel tidak berfungsi. Oleh karena itu perlu diawasi secara reguler.

Anda mungkin juga menyukai