Makalah Gelombang Tektonik Gempa
Makalah Gelombang Tektonik Gempa
GEMPA
DOSEN PENGAMPU
Nila Prasetya Aryani, S.si.,M.si
DISUSUN OLEH
Yogi Permana Bangun (3211416015)
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karuniaNya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.Makalah ini di buat
untuk memenuhi persyaratan tugas dari mata kuliah ilmu pengetahuan alam dasar (IPA
Dasar) di jurusan geografi ,Universitas Negeri Semarang.Selesainya makalah ini tidak
terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan dalam proses
penyusunan makalah ini . Untuk itu Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada :
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari materi
maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman saya. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.
Terimakasih.
Gempa bumi adalah gempa yang disebabkan oleh aktivitas tektonik. Proses terjadinya
gempa tektonik merupakan akibat adanya gerakan dinamis lempeng-lempeng tektonik dunia
yang saling berinteraksi. Interaksi tersebut menyebabkan semacam gelombang kejut yang
menyebabkan getaran pada permukaan bumi. Gelombang ini dinamakan dengan gelombang
seismik.
2.Rumusan Masalah
Apakah yang dimaksud dengan gelombang badan (bodywave)?
Apakah yang dimaksud dengan gelombang permukaan (surfacewave)?
Bagaimanakah proses penjalaran dari gelombang seismik/gempa?
Bagaimanakah dampak yang ditimbulkan gelombang gempa?
3. Tujuan
PEMBAHASAN
Gelombang gempa (seismic wave) adalah rambatan energi yang disebabkan karena
adanya gangguan di dalam kerak bumi, misalnya adanya patahan atau adanya ledakan. Energi
ini akan merambat ke seluruh bagian bumi melalui sebuah media (padat atau cair).
Gelombang ini terbagi menjadi dua yakni gelombang badan dan gelombang permukaan
Gelombang badan adalah gelombang yang menjalar pada media yang elastik dimana
arah perambatannya, merambat keseluruh bagian dan bergerak keseluruh arah di dalam
bumi. Berdasarkan gerak partikel pada media dan arah penjalarannya gelombang dapat
dibedakan menjadi gelombang primer (P) dan gelombang skunder (S).
Gelombang primer (P) disebut dengan gelombang kompresi atau gelombang longitudinal.
Gelombang longitudinal merupakan gelombang yang arah gerak partikelnya searah dengan
arah rambatan. Gelombang ini memiliki kecepatan rambat paling besar dan paling cepat
dibandingkan dengan gelombang seismik yang lain , hal ini dikarenakan gelombang ini dapat
merambat melalui semua medium baik medium padat, cair maupun gas. Gelombang ini juga
merupakan gelobang yang pertama kali dicatat oleh seismograf pada saat terjadi gempa.
Gelombang ini juga merupakan gelombang yang lembut dan bersifat tidak merusak.
Gelombang sekunder (S) disebut juga gelombang shear/ gelombang transversal. Gelombang
ini partikelnya bergerak merambat tegak lurus terhadap arah rambatan.Gelombang ini
memiliki cepat rambat yang lebih lambat bila dibandingkan dengan gelombang P dimana
gelombang S hanya memiliki kecepatan sekitar 60%-dari gelombang S.Walaupun demikian
gelombang ini memiliki kekuatan dan daya rusak yang lebih besar dari gelombang p ,
terutama pada daerah sekitar epicentrum dari gempa. Gelombang ini merupakan getaran yang
pertama kali dirasakan oleh manusia pada saat terjadi gempa.Gelombang ini memiliki
amplitudo yang lebih besar dari pada gelombang P.
Hukum Snellius Ketika gelombang seismik melalui lapisan batuan dengan impedansi
akustik yang berbeda dari lapisan batuan yang dilalui sebelumnya, maka gelombang akan
terbagi. Gelombang tersebut sebagian terefleksikan kembali ke permukaan dan sebagian
diteruskan merambat dibawah permukaan. Penjalaran gelombang seismik mengikuti Hukum
Snellius yang dikembangkan dari Prinsip Huygens, menyatakan bahwa sudut pantul dan
sudut bias merupakan fungsi dari sudut datang dan kecepatan gelombang. Gelombang P yang
datang akan mengenai permukaan bidang batas antara dua medium berbeda akan
menimbulkan gelombang refraksi dan refleksi.Sebagian energi gelombang akan dipantulkan
sebagai gelombang P dan gelombang S, dan sebagian lagi akan diteruskan sebagai gelombang
P dan gelombang S (Hutabarat, 2009).
Prinsip Huygens menyatakan bahwa setiap titik pada muka gelombang merupakan
sumber bagi gelombang baru. Posisi dari muka gelombang dalam dapat seketika ditemukan
dengan membentuk garis singgung permukaan untuk semua wavelet sekunder. Prinsip
Huygens mengungkapkan sebuah mekanisme dimana sebuah pulsa seismik akan kehilangan
energi seiring dengan bertambahnya kedalaman (Asparini, 2011)
Prinsip Fermat Gelombang menjalar dari satu titik ke titik lain melalui jalan tersingkat
waktu penjalarannya. Dengan demikian jika gelombang melewati sebuah medium yang
memiliki variasi kecepatan gelombang seismik, maka gelombang tersebut akan cenderung
melalui zona-zona kecepatan tinggi dan menghindari zona-zona kecepatan rendah (Jamady,
2011).
BAB III
PENUTUP
Gelombang gempa (seismic wave) adalah rambatan energi yang disebabkan karena
adanya gangguan di dalam kerak bumi, misalnya adanya patahan atau adanya ledakan. Energi
ini akan merambat ke seluruh bagian bumi melalui sebuah media (padat atau cair).
Gelombang ini terbagi menjadi dua yakni gelombang badan dan gelombang permukaan.
Gelombang badan merupakan gelombang gelombang yang merambat pada lapisan dalam
bumi dan bergerak keseluruh arah sedangkan gelombang permukaan merupakan gelombang
yang bergerak melalui permukaan bumi,gelombangnya hanya dapat merambat pada medium
padat.Gelombang badan terbagi menjadi 2 yaitu gelombang primer dan sekunder .
Gelombang primer adalah gelombang yang memiliki kecepatan yang paling cepat diantara
semua gelombang gempa.Gelombang permukaan juga terbagi menjadi 2 yaitu love wave dan
Raleight wave. Metode perambatan gelombang gempa terbagi menjadi 3 yaitu hukum Snelius
menyatakan bahwa gelombang seismik yang melewati lapisan batuan dengan impedansi yang
berbeda maka gelombang akan terbagi, prinsip Huygen mengatakan bawha setiap titik dari
gelombang merupakan sumber dari gelombang baru, dan menurut prinsip Fermat gelombang
seismik bergerak dari satu titik ke titik yang lainnya melalui zona kecepatan rendah dan
menghindari daerh dengan zona kecepatan rendah.
DAFTAR PUSTAKA
Susilawati. 2008. Penerapan Penjalaran Gelombang Seismik Gempa pada Penelaahan
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/30725/Chapter
%20II.pdf;jsessionid=6AEFF9429438AB689BE063554924E448?sequence=3.
Diakses pada Diakses pada 06 April 2017 pukul 16.10 WIB