Anda di halaman 1dari 2

Etimologi adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari asal usul suatu kata.

Misalkan kata etimologi sebenarnya diambil dari bahasa Belanda etymologie


yang berakar dari bahasa Yunani; tymos (arti sebenarnya adalah sebuah kata)
dan lgos (ilmu).

Pengertian Pancasila secara etimologis

Secara etimologis istilah Pancasila berasal dari Sansekerta dari India (bahasa kasta
Brahmana) adapun bahasa rakyat biasa adalah bahasa Prakerta. Menurut Muhammad Yamin,
dalam bahasa sansekerta perkataan Pancasila memilki dua macam arti secara leksikal
yaitu :

panca artinya lima

syila vokal I pendek artinya batu sendi, alas, atau dasar

syiila vokal i pendek artinya peraturan tingkah laku yang baik, yang penting atau yang
senonoh

Kata-kata tersebut kemudian dalam bahasa Indonesia terutama bahasa Jawa diartikan susila
yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata
Pancasila yang dimaksudkan adalah adalah istilah Panca Syilla dengan vokal i pendek
yang memilki makna leksikal berbatu sendi lima atau secara harfiah dasar yang memiliki
lima unsur. Adapun istilah Panca Syiila dengan huruf Dewanagari i bermakna 5 aturan
tingkah laku yang penting.

Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Negara adalah nilai-nilai yang terkandung di dalam
pancasila menjadi cita-cita normatif di dalam penyelenggaraan negara. Secara luas Pengertian
Pancasila Sebagai Ideologi Negara Indonesia adalah visi atau arah dari penyelenggaraan
kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia ialah terwujudnya kehidupan yang
menjunjung tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan, kesadaran akan kesatuan, berkerakyatan
serta menjunjung tinggi nilai keadilan.

Secara etimologi, istilah ideologi berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata eidos dan
logos. Eidos berarti idea, gagasan, cita-cita ataupun konsep. Sedangkan logos berarti ilmu,
ajaran , atau paham. Selanjutnya ideologi juga berasal dari kata idea (english) yang artinya
gagasan, pengertian kata kerja yunani oida = mengetahui, melihat dengan budi. Kata logi
yang berasal dari bahasa yunani berarti logos yang artinya pengetahuan. Jadi ideology
menurut makna yang dikandungnya berarti suatu ilmu atau ajaran yang mengandung ide atau
cita-cita yang bersifat tetap dan sekaligus merupakan dasar pandangan ataupun paham.
Dalam perkembangannya terdapat pengertian ideologi yang dikemukakan oleh
beberapa ahli, yaitu sebagai berikut :
Menurut Destutt de Tracy, ideologi yaitu science of ideas, suatu program yang diharapkan
dapat membawa perubahan instusional dalam masyarakat perancis.
Karl Marx mengartikan ideology sebagai pandangan hidup yang dikembangkan berdasarkan
kepentingan golongan atau kelas sosial tertentu dalam bidang politik atau social ekonomi.
Gunawan Setiardjo mengemikakan bahwa ideology adsalah seperangkat ide asasi tentang
manusia dan seluruh realitas yang dijadikan pedoman dan cita-cita hidup.
Ramlan Surbakti mengemukakan ada dua pengertian ideologi yaitu ideologi secara struktural
dan ideologi secara fungisional. ideologi secara struktural diartikan sebagai sistem
pembenaran seperti gagasan dan formula politik atas setiap kebijakan dan tindakan yang
diambiol oleh penguasa. ideologi secara fungisional digolongkan menjadi dua tipe yaitu
ideologi yang doktriner dan ideologi yang pragmatis.
Jorge Larrain dalam tulisannya tentang The Consept of Ideology (2002) menjelaskan
bahwa ideology as a set of beliefs yaitu setiap individu atau kelompok masyarakat
memiliki suatu sistem kepercayaan mengenai sesuatu yang dipandang bernilai dan menjadi
kekuatan motivasi bagi perilaku individu atau kelompok masyarakat.
Nilai-nilai yang dipandang itu sebagai suatu cita-cita yang menjadi landasan bagi cara
pandang, cara berfikir, dan cara tindak seseorang atau bangsa dalam menyelesaikan masalah-
masalah yang dihadapinya.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa ideologi adalah seperangkat sistem nilai
yang diyakini kebenarannya oleh suatu bangsa dan digunakan sebagai dasar untuk menata
masyarakat dalam Negara. ideologi mengandung nilai-nilai dasar yang hidup dalam
masyarakatnya dan terkristalisasi dalam falsafah Negara.

Anda mungkin juga menyukai