Anda di halaman 1dari 14

Kelompok

Tugas Presentasi
The Team
YUDIET PRATAMA DAHLAN (K20 23 01085)
NADIA WAHYU SAFITRI (K20 23 01094)
SHEZIL ALFARIDZA HERIYANTO (K20 23 01095)
NIA RAMADHANI A.S. (K20 23 01090)
MELANI (K20 23 01091)
SRY NURHAYU (K202 30 1086)
NABILA AULIA RAHMADANI (K20 23 01087)
DELA MARSELINDA (K20 23 01088)
WA RISNA (K20 23 01089)
LESTARI R AJU (K20 23 01092)
ISRA WAHYUNI (K20 23 01093)
Pendahuluan
A.Pengertian konsep
Secara etimologis, istilah konsep berasal dari kata
conceptum yang berarti sesuatu yang dipahami. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, konsep adalahide atau
pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret. Ia juga
berartisebuah gambaran mental dari obyek, proses,
pendapat, atau apapun yang digunakanoleh akalbudi untuk
memahami hal-hallain.
Menurut Singarimbun dan Effendi, Konsep adalah
sebuah istilah atau definisi yang digunakan untuk
menggambarkan secara abstrak (abstraksi) suatu kejadian,
keadaan, kelompok,atau individu yang menjadiobyek.
B.pancasila
Secara harfiah, “Pancasila” berasal dari
bahasa Sanskerta yang terdiri dari kata
“panca” yang berarti lima, dan “sila” yang
berarti prinsip atau dasar. Oleh karena itu,
“Pancasila” dapat diterjemahkan sebagai
“Lima Prinsip” atau “Lima Dasar”.
Soekarno
Pancasila adalah filosofi hidup bangsa Indonesia yang terdiri dari
lima sila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil
dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Muhammad Yamin
Pancasila adalah rumusan yang menggambarkan cita-cita dan
tujuan perjuangan bangsa Indonesia. Ia menekankan bahwa
Pancasila memiliki arti mendalam, yaitu menjunjung tinggi hak asasi
manusia, keadilan sosial, persatuan, dan kesatuan bangsa.
Dr. Radjiman Wedyodiningrat
Baginya, Pancasila adalah hasil sintesis nilai-nilai budaya Indonesia
dan konsep-konsep perjuangan nasional yang terbentuk selama
ribuan tahun.

Ali Sastroamidjojo
Pancasila adalah landasan dan sumber hukum tertinggi di
Indonesia. Ia menganggap Pancasila sebagai konstitusi yang
bersifat fleksibel dan dapat menyesuaikan dengan perkembangan
zaman.
C.Negara
Pengertian Negara Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau
KBBI, kata negara dapat diartikan kedalam dua hal.

1 Negara adalah sebuah organisasi yang berapa pada suatu wilayah


dan memiliki kekuasaan tertinggi secara sah serta ditaati oleh
masyarakat di dalamnya.

2 Sebuah negara dapat disimpulkan sebagai kelompok sosial yang


mendiami sebuah wilayah maupun daerah tertentu yang berada di
bawah lembaga politik maupun pemerintah yang efektif, memiliki
kesatuan politik, berdaulat yang memiliki tujuan nasional yang ingin
dicapai oleh suatu wilayah tersebut.
Pengertian Negara Menurut Para Ahli
Menurut Prof. Miriam Budihardjo, negara merupakan organisasi yang ada di
dalam suatu wilayah yang dapat memaksakan kekuasaannya yang sah
terhadap semua golongan kekuasaan yang berada di dalamnya dan dapat
menetapkan berbagai tujuan dari kehidupan tersebut.

Menurut Prof. Nasroen, definisi sebuah negara adalah sebuah bentuk


pergaulan hidup. Oleh karena itu, sebuah negara harus ditinjau secara
sosiologis agar dapat dijelaskan serta dipahami.

Menurut Prof. Dr. Djokosoetono, SH. Yang mendefinisikan sebuah negara


sebagai organisasi manusia maupun kumpulan individu yang berada di bawah
sebuah pemerintahan yang sama.
Dengan demikian secara umum dapat ditarik kesimpulan
bahwa Ideologi adalah kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide,
keyakinan-keyakinan yang menyeluruh dan sistematis, yang
menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia.
Notonegoro sebagaimana dikutip oleh Kaelan
mengemukakan, bahwa Ideologi negara dalam arti cita-cita
negara atau cita-cita yang menjadi dasar bagi suatu sistem
kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang
bersangkutan pada hakikatnya merupakan asas
kerokhanian yang antara lain memiliki ciri:

1.Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai


hidup kebangsaan dan kenegaraan;
2.Mewujudkan suatu asas kerokhanian, pandangan
dunia, pedoman hidup, pegangan hidup yang
dipelihara, dikembangkan, diamalkan, dilestarikan
kepada generasi berikutnya, diperjuangkan dan
dipertahankan dengan kesediaan berkorban.
Menelusuri Konsep dan Urgensi Pancasila
Sebagai ideologi negara
1.Konsep Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Dalam KBBI, ideologi didefinisikan sebagai kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas
pendapat yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup. Ideologi juga diartikan
sebagai cara berpikir seseorang atau suatu golongan. Ideologi dapat diartikan paham, teori,
dan tujuan yang merupakan satu program sosial politik (Kamus Besar Bahasa Indonesia,
2008: 517). Dalam pengertian tersebut, Anda dapatmenangkap beberapa komponen penting
dalam sebuah ideologi, yaitu sistem, arah, tujuan, cara berpikir, program, sosial, dan politik.
Selanjutnya, kita perlu mengenal beberapa tokoh atau pemikir Indonesia yang mendefinisikan ideologi
sebagai berikut:
a. Sastrapratedja (2001: 43): ”Ideologi adalah seperangkat gagasan/ pemikiran yang berorientasi pada
tindakan dan diorganisir menjadi suatu sistem yang teratur”.
b. Soerjanto (1991: 47): “Ideologi adalah hasil refleksi manusia berkat kemampuannya menjaga jarak
dengan dunia kehidupannya”.
c. Mubyarto (1991: 239): ”Ideologi adalah sejumlah doktrin, kepercayaan, dan simbol-simbol sekelompok
masyarakat atau suatu bangsa yang menjadi pegangan dan pedoman kerja (atau perjuangan) untuk
mencapai tujuan masyarakat atau bangsa itu”.

Selanjutnya, untuk melengkapi definisi tersebut perlu Anda ketahui


juga beberapa teori ideologi yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh
pemikir ideologi sebagai berikut.
a. Martin Seliger: Ideologi sebagai sistem kepercayaan
b. Alvin Gouldner: Ideologi sebagai Proyek Nasional
c. Paul Hirst: Ideologi sebagai Relasi Sosial
Urgensi Pancasila Sebagai Ideologi
Negara
Setelah kita menelusuri berbagai pengertian, unsur, dan jenis-jenis ideologi, maka terlihat bahwa Pancasila
sebagai ideologi negara menghadapi berbagai bentuk tantangan. Salah satu tantangan yang paling dominan
dewasa ini adalah globalisasi. Globalisasi merupakan era saling keterhubungan antara masyarakat suatu
bangsa dan masyarakat bangsa yang lain sehingga masyarakat dunia menjadi lebih terbuka. Dengan
demikian, kebudayaan global terbentuk dari pertemuan beragam kepentingan yang mendekatkan masyarakat
dunia. Sastrapratedja menengarai beberapa karakteristik kebudayaan global sebagai berikut:
a. Berbagai bangsa dan kebudayaan menjadi lebih terbuka terhadap pengaruh timbal balik.
b. Pengakuan akan identitas dan keanekaragaman masyarakat dalam berbagai kelompok dengan pluralisme
etnis dan religius.
c. Masyarakat yang memiliki ideologi dan sistem nilai yang berbeda bekerjasama dan bersaing sehingga
tidak ada satu pun ideologi yang dominan.
d. Kebudayaan global merupakan sesuatu yang khas secara utuh, tetapi tetap bersifat plural dan heterogen.
e. Nilai-nilai hak asasi manusia (HAM), kebebasan, demokrasi menjadi nilai- nilai yang dihayati bersama,
tetapi dengan interpretasi yang berbeda-beda (Sastrapratedja, 2001: 26--27).
“Apakah ada pertanyaan?”
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai