Anda di halaman 1dari 6

Keterangan Contoh Jenis JenisTanah halus( sebagian besar ukuran partikelnya

IV. PADANAN NAMA TANAH MENURUT BERBAGAI SISTEM KLASIFIKASI liat ).


Disusun Oleh : Dosen Universitas Negeri Jakarta,
Fakultas Ilmu Sosial, Jurusan Geograf 3. Struktur tanah, merupakan gumpalan tanah
Pusat Penelitian Tanah Bogor akibat adanya zat perekat berupa zat
organik, oksida besi, dan partikel yang
sangat halus, dll. Dalam tanah
yak dikenal definisi tanah yang tergantung dari latar belakang pendidikan dan pengalamannya. Beberapa
partikel/butiran definisi
tanah tanah sebagai
terikat menjadibahan adalah
uan yang telah lapuk (Fiedrick Fallon, 1855 ahli geologi) gumpalan/agregat tanah. Gumpalan-
gumpalan
air, udara dan jasad hidup yang merupakan medium pertumbuhan tanaman (ahli pertanian). ini mempunyai bentuk/tipe,
enduduki sebagian besar permukaan buki, yang mampu menumbuhkan tanaman danukuran, memilikidan kemantapan/ketahanan
sifat-sifat yang iklim dan jas
sebagai akibat pengaruh
berbeda-beda. Pengamatan di lapangan
1. Definisi Tanah dilakukan dengan mengamati gumpalan
Tanah menempati sebagian besar permukaan tanah dengan kaca pembesar.
bumi. Banyak dikenal definisi tanah yang 4. Konsistensi Tanah, menunjukkan kekuatan
tergantung
tanah berdasarkan dari latar
sifat-sifatnya, belakang
baik sifat pendidikan
fisik maupun dan
sifat kimianya. daya
Beberapa sifat fisikadesi
tanahdan kohesi
dapat partikelditanah
di lakukan dengan
lapangan atau di laborator
dapat pada daerah datar, cekungan
pengalamannya. yang hampir
Beberapa definisiselalu
tanahjenuh air.
sebagai benda lain. Tanah mempunyai konsistensi
bahan adalah : baik umumnya bila mudah diolah dan tidak
a. tua Tanah: lapisan bumi teratas yang
imen, bahan aluvial melekat pada alat pengolah tanah.
2000 mm berbentuk batuan-batuan yang telah lapuk Mendiskripsikan konsistensi tanah di
(Fiedrick Fallon, 1855 ahli geologi) lapangan dilakukan dengan cara mengetahui
ng, cekungan
b. Tanah: lapisan atas dari bumi terdiri konsistensi tanah dalam keadaan, kering,
: Berombak sampai dari
Berbukit,
bahan padat, cair, udara dan jasad hidup lembab dan basah.
yang merupakan medium pertumbuhan
liat, tanaman (ahli pertanian). 5. Solum Tanah / ketebalan tanah : diukur
c. Tanah: akumulasi tubuh-tubuh alam setelah melakukan boring atau pembuatan
yang bebas yang menduduki sebagian besar profil tanah
Rendah permukaan buki, yang mampu
menumbuhkan tanaman dan memiliki sifat- 6. Dan Sebagainya.
Kalimantan, Maluku, Papua
sifat sebagai akibat pengaruh iklim dan
uatan bata/genteng
artemen jasad-jasad
Pertanian Amerika hidup
Serikat). yang
Sistem bertindak
klasifikasi terhadap
tersebut masing-masing mempunyai dasar, ciri dan tata nama sendiri. Sebaran tanah pad
bahan induk dalam keadaan relief tertentu 3. Penggolongan Tanah dan
selama jangka waktu tertentu pula (Isa Sebarannya.
Darmawijaya, 1970) Usaha untuk mengelompokkan/klasifikasi tanah
empunyai solum yang dangkal ( < 1 m) dengan warna pada umum,nya kelabudengan tua hinggatujuan
hitam, danmembeda-bedakan
hampir selalu jenuh air.tanah
2. Deskripsi Tanah berdasarkan sifat-sifat yang dimiliki. Di Indonesia di
Mendiskripsikan tanah merupakan penjelasan kenal tiga sistem klasifikasi tanah yang masing-
mm dengan bulan kering <3
sifat-sifat tanah berdasarkan sifat-sifatnya, baik masing dikembangkan oleh Pusat Penelitian tanah
sifat fisik maupun sifat kimianya. Beberapa sifat dan Agroklimat Bogor, FAO/UNESCO,dan USDA
ase Jelek
fisik tanah dapat di lakukan di lapangan atau di ( Departemen Pertanian Amerika Serikat). Sistem
rumput rawa klasifikasi tersebut masing-masing mempunyai
laboratorium secara manual. Sedangkan sifat kimia
tanah lebih banyak dilakukan dengan analisis kimia dasar, ciri dan tata nama sendiri. Sebaran tanah
laboratorium, walaupun beberpa sifat kimia tanah pada suatu wilayah didapatkan dengan cara survey
dapat dikenali dengan secara manual. tanah. Hasil survey dan penelitian tanah di
lapangan, setelah dianalisis, diklasifikasikan dan
Beberapa sifat tanah yang dapat dilakukan dituangkan dalam bentuk laporan dan disajikan pula
secara manual adalah sebagai berikut: dalam bentuk peta tanah. Sifat dari masing-masing
1. Warna tanah: merupakan sifat fisik tanah satuan tanah dalam peta secara singkat
yang mudah dikenali secara fisual. Di lapang dicantumkan dalam legenda. Data yang disajikan
warna tanah mudah dibedakan antara tanah dalam peta tanah tergantung dari skalanya..
yang satu dengan tanah yang lainnya secara
horizontal atau secara vertikal berdasar
kedalamnnya. Warna tanah merupakan
petunjuk untuk beberpa sifat tanah. 1. LITHOSOL
Perbedaan warna tanah umumnya
dipengaruhi oleh kadar air, kandungan bahan Tanah ini baru mengalami pelapukan yang
organik, dan bahan induk tanahnya. belum lama (baru terbentuk), bahan induknya
dangkal (kurang dari 45 cm) atau tampak diatas
2. Tesktur tanah, merupakan tingkat kasar batuan padat yang padu (Consolidated). Dengan
atau halusnya tanah, atau perbandingan demikian belum memperlihatkan horizon-horison
relatif ketiga golongan partikel tanah yakni dan masih menjumpai sifat dan cirri-ciri batuan
partikel pasir/sand (2 mm-50 ), partikel induknya.
debu/silt (2 50 ) dan partikel liat/clay Bahan induk tanah litosol adalah batuan beku
(<2). Di lapang tekstur tanah dilihat dan batuan sedimen kukuh. Tanah lithosol terdapat
berdasarkan tingkat kasar atau halusnya didaerah pengunungan kapur dan di jawa tengah,
tanah, yang secara sederhana tekstur tanah jawa timur, Madura, nusa tenggara, dan Maluku
dibedakan menjadi 5 kelas tekstur yaitu selatan sedangkan di Sumatra jenis tanah ini
kasar ( sebagian besar ukuran partikelnya terdapat luas pada wilayah bentukan-bentukan
pasir ), agak kasar, sedang, agak halus dan
plateogonik yang tersusun atas batuan kuwarsit, Pemanfaatan : Perladangan, sawah
konglomerat, granit dan batulapis (shale). Sebaran : Sumatra, Jawa, Bali,
1. Adapun Faktor Pembentuk ialah: Kalimantan, Minahasa
- Iklim : Aneka
- Bahan Induk : Batuan Beku, Batuan 4. Latososol Merah Kekuningan
sedimen Kukuh (Consolidated) Bahan induk : Tuff Vulkan Intermedier
- Topografi : Aneka Iklim : Basah dengan hujan
- Vegetasi : Aneka tahunan 2700 mm
2. Corak dan Sifat Tanah : Topografi : Bergelombang
- Solum : Tanpa Horison atau Tekstur : halus/liat
berhorison eluvasi Struktur : Remah
- Warna : Aneka
Konsistensi : gembur hingga teguh
- Batas : Terselubung
Pemanfaatan : perladangan, sawah
- Tekstur : Aneka, Umumnya
berpasir Sebaran : Sumatra, Jawa, Bali,
- Struktur : Tidak ada kalimantan, Minahasa
- Konsistensi : Aneka
3. Penyebaran : Disemua wilayah batuan
beku dan batuan sedimen kukuh
4. Pemakaian : Tanaman keras, Rumpt REGOSOL
ternak dan Palawija. Jenis tanah ini umumnyaa belum jelas
LATOSOL menampakan lapisan tanah ( horizon tanah ),
OSOL
atau masih baru Tanah
mengalami pelapukan. Tekstur tanah yang
biasanya kasar (banyakmengandung
mengandungbahan-bahan yang
material pasir) danbelum ataujenis
umumnya masih
tanah ini karena
latosol merupakan tanah telah
mengalami
n topografi bukit lipatan Napal. pelapukan yang intensif dan baru mengalami pelapukan. Tekstur tanah biasanya
perkembangan tanah yang maupun
lanjut. kasar ( banyak mengandung material pasir ) dan
ah
h latosol
ini dapat
merupakan
terbentuk tanah
baik di
yang
dataran
telahrendah
mengalami diTanah
pelapukandataraninitinggi
yang intensif
dengan
dan perkembangan
ketinggian yangtanah
bervariasi,
yang lanjut.
iklim basah
Tanahdengan
ini terbentuk
curah di
hujan
daerah-
lebi
terbentuk di daerah-daerah yang umit tropik. umumnya jenis tanah ini karena belum membentuk
Umumnya berasal dari bahan induk Vulkanik, baik gumpalan (agregat), struktur tanah rkersai atau
pun Faktor Pembentuk
tuff maupun Ialah:
batuan beku, pada topografi beraneka. remah, konsistensi lepas sampai gembur, dan
m: Curah hujan tahunan 2000-7000 mm kemasaman ( pH ) 6 7. Makin tua umur tanah,
1. Adapun Faktor
an Induk: Batuan Vulkan, Tuf Vulkan Pembentuk Ialah: struktur dan konsistensi tanahnya makin padat,
- Iklim : Curah hujan tahunan 2000- bahkan seringkalimembentuk padas.
grafi: Bergelombang, berbukit dan bergunung (10-1000 mdpl)
7000 mm Berdasarkan bahan induknya tanah regosol berasal
etasi: Hutan Tropika
- Bahan Induk : Batuan Vulkan, Tuf Vulkan dari abu Volkanik, bukit pasi ( sand dune, dan
m : Tebal (1,5 -- 10Topografi
m) : Bergelombang, berbukit dan batuan sedimen dengan topografi bukit lipatan
yebaran: Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan,
bergunung (10-1000 mdpl)Minahasa Napal.
-
akaian: Padi sawah, Vegetasi : Hutan Tropika
Palawija, Perkebunan, Kelapa sawit, Coklat, Regosol Abu Vulkanik.
ngkeh, Kopi dan - Hutan.
Solum : Tebal (1,5 - 10 m) Tanah ini banyak tersebar di sekitar gunung api .
2. Penyebaran : Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan, 1. Adapun Faktor Pembentuk Tanah:
Minahasa - Iklim : Aneka
osol coklat 3. Pemakaian : Padi sawah, Palawija, Perkebunan,
- Bahan Induk : Material hasil erupsi gunung
h latosol denganKelapa
bahan sawit,
induk TufCoklat,
Vulkan Intermedier, iklim basah dengan curah hujan api. setahun 3.000 mm dan mempunyai ciri-ciri :
na: Coklak coklat kemerahan Cengkeh, Kopi dan Hutan. - Topografi : Bergelombang hingga
tur : Liat 70% bergunung
2. Latosol coklat - Vegetasi : Aneka
asaman : Masam
gan ciri utama hingga
pada agak masam
pembentukan aluvial ialah bahwa bagian terbesar bahan kasar. Jenis tanah aluvial dapat dibedakan lagi atas dasar warnan
Tanah latosol dengan bahan induk tuf vulkan 2. Corak dan Sifat Tanah :
ktur remah: Hingga menggumpal
intermedier, iklim basah dengan curah hujan
sistensi : Gembur sampai teguh - Solum : Tipis hingga tebal
setahun 3000 mm dan mempunyai ciri-ciri : - Warna : Kelabu hingga Kuning
Warna : Coklak coklat - Tekstur : Kasar (pasir dengan kadar liat
kemerahan <40%)
Tekstur : Liat 70% - Struktur : Tidak berstruktur atau Berbutir
Kemasaman : Masam hingga agak Tunggal
masam - Konsistensi : Gembur
Struktur remah : Hingga menggumpal 3. Penyebaran : Daerah abu vulkanik di Sumatra,
Konsistensi : Gembur sampai teguh Jawa, Nusa tenggara, Sulawesi.
4. Pemanfaatan : Padi sawah, palawija, tebu,
tembakau, sayuran

3. Latosol Coklat Kemerahan 5. Regosol Coklat


Tanah latosol dengan bahan induk tuf vulkan Solum : Bervariasi, keadaan topografi :
intermedier, iklim basah dengan curah hujan Berombak sampai Berbukit, bahan induk: Tuff,
setahun 3000 mm dan mempunyai ciri-ciri : Iklim : Am, Aw (Koppen), Vegetasi : Semak Perdu,
Warna : Coklak coklat tua Warna Tanah : Coklat , Tekstur : Pasir berlempung
Tekstur : Liat 75 85 % (Loamy sand), Struktur : Remah, Permiabilitas :
Kemasaman : Masam Sedang - Cepat, pH: 6,0, Kandungan bahan
Struktur : Remah hingga pejal Organik : Sedikit, kandungan unsur hara : sedikit,
Konsistensi : Gembur sekali sampai pemanfaatan : tanaman semusim atau
teguh perladangan, kepekaan erosi : peka, penyebaran :
daerah Jawa, Nusantenggara, dan sumatra, Lokasi - Struktur : Gumpal
Pengambilan Sampel : hingga bersudut
- Konsistensi : Gemur hingga
6. Regosol Coklat Kelabu teguh.
Solum : tipis dan horison belum berkembang, - Kemasaman : agak masam
keadaan topografi : Berbukit sampai bergunung, hingga netral
bahan induk : Tuff Vulkan, Iklim : Aw, dan Am
2. Penyebaran : Jawa, Nusa tenggara, Sulawesi.
(Koppen), Vegetasi : Semak Perdu, Warna Tanah :
3. Pemanfaatan: padi sawah, tegalan, rumput
Kelabu, Coklat atau coklat kekuningan keputihan,
ternak.
Tektur : Pasir berlempung (Loamy sand), Struktur :
Butir lepas, Permiabilitas : Sangat Cepat, pH: 5,5,
9. Grumusol
Kandungan bahan Organik : sangat tinggi,
Tanah dengan kadar liat lebih dari 30 %, bersifat
kandungan unsur hara : sedang, pemanfaatan:
mengembang dan mengkerut.
tanaman semusim atau perladangan, kepekaan
1. Faktor Pembentuk :
erosi : sangat peka, penyebaran : daerah Jawa
- Bahan induk : Napal, liat, Tuff Vulkan
sumatera, Nusa Tenggara
- topografi : Bergelombang sampai
Berbukit,
7. Andosol
- Iklim : Curah hujan tahunan 1000
Tanah andosol ditemukan pada bahan vulkanik
- 2500 mm
yang lepas-lepas, pada ketinggian sampai 3000 m,
- Vegetasi : Semak Perdu,
umumnya di daerah tinggi, dengan iklim yang
- Warna Tanah : Coklat Kelabu,
dingin dan curah hujan tinggi. Tanah berwarna
- Tekstur : Pasir berlempung (Loamy
hitam atau coklat tua.
sand),
- Struktur : Gumpal hingga pejal
- Konsistensi : Teguh
- Kemasaman : Sedikit masam hingga
1. Adapun Faktor Pembentuk Tanah: Adapun Faktor Pembentuk Tanah: alkalis
- Bahan induk : Abu Bahan dan induk:
Tuff Abu dan Tuf 2. VulkanPenyebaran : Jawa, NusaTenggara, Madura,
Vulkan Topografi : Datar, bergelombang, dan berbukit
Sulawesi selatan pada kerucut dan
- Topografi : lahar Datar, 3. vulkan.
vulkan di dataran tinggi Pemanfaatan: Tanaman semusim atau
bergelombang, dan berbukit
Solum: Agak tebal (1 2 m) perladangan, persawahan, tebu, hutan jati.
Sedang - Cepat, pH: 6,0, Kandungan pada kerucut
bahan danSedikit,
organik: Warna:Kandungan
Hitam hinggaunsur hara: sedikit, Kepekaan erosi: peka, Pemanfaatan: tanaman semu
kuning
lahar vulkan di dataran tinggi TANAH ALUVIAL
Tekstur: Lempung hingga debu
vulkan.
- Solum Struktur:
: Agak tebal ( 1 Remah,
2 makin ke Tanah
bawahalluvial
agak gumpal
meliputih tanah-tanah di dataran
putihan, Tektur: Pasir berlempung (Loamy
m) sand), Konsistensi:
Struktur: Butir Gembur
lepas, aluvial
Permiabilitas: yang
Sangat merupakan
Cepat, tanah
pH: 5,5, muda dan
Kandungan belum
bahan organik: sangat ti
- Warna : Hitam Penyebaran:
hingga Sumatra Utara,berkembang,
Sumatradengan ciri utamaSelatan,
Barat, Sumatara pada pembentukan
Jawa, Bali,
kuning Lombok, Minahasa, Flores alluvial ialah bahwa bagian terbesar bahan kasar.
- Tekstur : Lempung hingga Jenis tanah aluvial dapat dibedakan lagi atas dasar
Pemanfaatan : Holtikultura, perkebunan teh, pariwisata,
debu warnanya seperti tanah alluvial coklat, tanah
khusus di Sumatra Utara : tembakau.
alluvial kelabu, dll.
- Struktur : Remah, makin ke
bawah agak gumpal
- Konsistensi : Gembur MEDITERAN
2. Penyebaran : SumatraTanahUtara,
yang sangat lapuk, Ditemukan pada ketinggian 50 m 350 m, iklim tropika basah d
Sumatra Barat, Sumatara Selatan, 1. Faktor pembentuk
Faktor Pembentuk : - Bahan induk : Aneka ragam
Jawa, Bali, Bahan induk: Batu gamping keras dan batu pasir berkapur
Lombok, Minahasa, Flores batuan
Topografi: Begelombang hingga berbukit - Iklim : Curah hujan
3. Pemanfaatan : Holtikultura,
perkebunan teh, pariwisata,Solum: Agak tebal (1 2 m) tahunan 600 mm 7000 mm
khusus di Sumatra WarnaUtara : : Kuning hingga merah - Topografi : Datar sampai
tembakau. Tekstur : Liat bergunung
- Solum : Bervariasi,
Struktur : Gumpal hingga bersudut
8. Mediteran keadaan Vegetasi : hutan
Tanah yang sangat lapuk, Ditemukan Konsistensi
pada : Gemur hingga teguh. tropika, hutan rawa
ketinggian 50 m 350 m, iklim tropika basah : agak masam hingga netral- Warna Tanah :
Kemasaman Coklat
dengan curah hujan 800 mm 2500 mm, dan hinggaKelabu,
bahan organiknya rendah. - Tekstur : Liat pasir 50%
1. Faktor Pembentuk : - Struktur : Pejal
- Bahan induk : Batu gamping - Kemasaman : Aneka
keras dan batu pasir berkapur - Kandungan bahan organik :
- Topografi : Begelombang Sedikit,
hingga berbukit - Kandungan unsur hara :
- Solum : Agak tebal ( 1 2 tergantung dari bahan asalnya
m) 2. Penyebaran : Daerah dataran, cekungan,
- Warna : Kuning daerah sepadan sungai
hingga merah di semua pulau Indonesia
- Tekstur : Liat 3. Pemanfaatan: Persawahan, Palawija.
10. Aluvial Kelabu - Kemasaman : Masam hingga
Solum : Bervariasi, keadaan topografi : netral.
Berombak sampai Berbukit, bahan induk: Tuff, - Kandungan bahan organik : Sedikit, kandungan
Iklim : Am, Aw (Koppen), Vegetasi : Semak Perdu, unsur hara : sedikit,
Warna Tanah : Coklat Kelabu, Tekstur : Pasir 2. Penyebaran : Sumatra, Kalimantan, Jawa
berlempung (Loamy sand), Struktur : Remah, Tengah dan Jawa Timur
Permiabilitas : Sedang - Cepat, pH: 6,0, Kandungan 3. Pemanfaatan: Perladangan, perkebunan karet,
bahan Organik : Sedikit, kandungan unsur hara : kacang tanah, jagung, tembakau.
sedikit, pemanfaatan : tanaman semusim atau
perladangan TANAH GLEI / HIDROSOL
Tanah yang selalu jenuh air sehingga berwarna
kelabu atau menunjukkan sifat-sifat hidromorfik
11. Podsolik Kuning lainnya, tanah ini terbentuk pada dataran yang
Tanah podsolik merupakan anah yang sudah tingginya tidak lebih dari 50 m.d.p.l dengan iklim
berkembang, dengan top soil yang tipis yang basah, curah hujan lebih dari 2000 mm, setiap
dibawahnya merupakan horison B yang banyak tahunnya memungkinkan terjadinya pencucian.
mengandung lempung berwarna merah, merah
kekuningan 13. Hidromof Kelabu
1. Proses pembentuk : Tanah hidromorf kelabu biasanya terdapat pada
- Bahan induk : Pasir daerah datar, cekungan yang hampir selalu jenuh
halus,dan batu liat/lempung air.
berpasir
- Iklim : Panas
yang sedang hingga tropik 1. Proses pembentuk :
basah dengan drainase alam - Bahan induk : Tuf Masam,
yang baik batuan sedimen, bahan aluvial
- Topografi : Bergelombang tua
- Tekstur : Sedang hingga - Iklim : Curah hujan
agak kasar tahunan > 2000 mm
- Struktur : Remah hingga - Topografi : Datar hingga
gumpal menyudut bergelombang, cekungan
- Konsistensi : Gembur hingga - Solum : Bervariasi,
teguh keadaan topografi : Berombak
- Kemasaman : Masam hingga sampai Berbukit,
netral. - Warna Tanah : Kelabu hingga
2. Penyebaran : Sumatra, Kalimantan, Jawa kuning,
Tengah dan Jawa Timur - Tekstur : Berlempung
3. Pemanfaatan: Perladangan, perkebunan karet. (Loamy) hingga liat,
- Struktur : Gumpal hingga
12. Podsolik Merah Kekuningan. pejal
Tanah podsolik merupakan anah yang sudah - Konsistensi : Teguh
berkembang, dengan top soil yang tipis yang - Kandungan bahan organik dan
dibawahnya merupakan horison B yang banyak hara : Rendah
mengandung lempung berwarna merah, merah 2. Penyebaran : Daerah Jawa, Sumatra,
kekuningan. Kalimantan, Maluku, Papua
3. Pemanfaatan: Sawah, palawija, pembuatan
bata/genteng

14. Glei Humik


Pada umumnya jenis tanah ini mempunyai
rahan solum yang dangkal ( < 1 m) dengan warna pada
1. Proses pembentuk :
ahan Induk Tuf Vulkan Intermedier, iklim basah dengan curah hujan setahun 3000 mm dankelabu
umum,nya mempunyai ciri-ciri hitam,
tua hingga : dan hampir
- Bahan induk : Sedimen
tua dan volkan yang banyak selalu jenuh air.
mengandung kuarsa 1. Proses Pembentuk :
- Iklim : Panas yang - Bahan induk : Bahan
ga pejal sedang hingga tropik basah aluvial
utan rawa - Iklim : Curah hujan
kali sampai teguh dengan drainase alam
yang baik tahunan > 1500 mm dengan
ngan, sawah bulan kering <3
- Topografi : Bergelombang
a, Bali, Kalimantan, Minahasa - Topografi :
hingga berbukit
- Tekstur : Sedang hingga Datar dengan drainase Jelek
halus - Vegetasi :
ningan
- Struktur : Remah hingga Hutan rawa, rumput-rumput
n Intermedier rawa
ujan
n sungai
tahunan 2700 mm gumpal menyudut
- Konsistensi : Gembur hingga - Tekstur :
ng Liat
teguh

hingga teguh
gan, sawahbahan induk: Tuf, Iklim: Am, Aw (Koppen), Vegetasi : Semak Perdu, Warna Tanah: Coklat Kelabu, Tekstur: Pasir berlempung (Loamy sa
i Berbukit,
a, Bali, kalimantan, Minahasa
- Struktur : 17 Planosol Planosol Planosol Alfisol/Aqua
Pejal Pusat Penelitian Tanah Bogor
- Konsistensi :
Teguh
rdasar kedalamnnya.Tekstur
Warna tanah - Kemasaman
merupakan petunjuk untuk beberpa : sifat tanah. Perbedaan warna tanah umumnya dipengaruhi oleh kadar ai
: Liat
Masam hingga alkalis
Struktur : Pejal
y (<2m). Di lapang tekstur
Konsistensi
tanah dilihat : Teguh berdasarkan tingkat kasar atau halusnya tanah, yang secara sederhana tekstur tanah dibedakan menj
Kemasaman: Dataran
2. Penyebaran : Masam di hingga
Jawa, alkalis
Sumatra,
ik Merah Kekuningan. Kalimantan,
Penyebaran Papua
: Dataran di Jawa, Sumatra, Kalimantan, Papua
anah. Gumpalan-gumpalan ini mempunyai bentuk/tipe, ukuran, dan kemantapan/ketahanan yang berbeda-beda. Pengamatan di lapangan dilaku
podsolik
padat yang 3. (Consolidated).
merupakan
padu Pemanfaatan
anah
Pemanfaatan : Dengan
yang sudah Padi
: Padisawah,
berkembang,
sawah, palawija,
demikian dengan
belum
palawija, perikanan
memperlihatkan
top soil yang tipis
perikanan horison-horison
yang dibawahnya dan merupakan
masih menjumpaihorisonsifat
B yang
dan banyak
ciri-ciri batuan
mengandung
induk
pembentuk .
Jawa Timur, :Madura, Nusa Tenggara,
. dan Maluku Selatan sedangkan di Sumatra jenis tanah ini terdapat luas pada wilayah bentukan-bentukan p
Mendiskripsikan
nduk : Sedimen15.konsistensi
Organosol
dan tanah
volkan yang dibanyak
lapangan dilakukan dengan
mengandung kuarsa cara mengetahui konsistensi tanah dalam keadaan, kering, lembab dan basah.
ORGANOSOL
Tanah organosol merupakan tanah yang bahan
Panas yang sedang hingga tropik
Tanah organosol basah dengan
merupakan drainase
tanah yang alam bahan induk utama pembentuk tanah adalah akumulasi sisa-sisa vegetasiyang tel
induk utama pembentuk tanah adalah akumulasi
aik Proses Pembentuk :
sisa-sisa vegetasiyang telah mengalami humifikasi
afi : Bergelombang
tetapi hingga
Bahan berbukit
belum induk:
mengalami Bahanmineralisasi,
organa dari hutan yang rawa
seringdan rumput rawa
: Sedang hingga halus
disebut tanahCurah
Iklim: gambut/peat
hujan yahunan soil. > 2500 mm, air tanah dangkal
r : Remah hingga 1. Proses
gumpal Pembentuk
: Datar :sampai bergelombang di dataran rendah atau dataran tinggi
menyudut
Topografi
ensi : Gembur hinggaVegetasi:
teguh Hutan - Bahan rawa, induk
rumput: Bahan
rawa, pakisorgana
aman : Masam hinggaWarna netral. dari hutan rawa dan rumput
: Hitam hingga coklat
rawa
ngan bahan organik : Tekstur
Sedikit, kandungan : Kasar unsur
hingga hara : sedikit,
sedang (aneka)>
- Iklim : Curah hujan yahunan
aran : Sumatra, Kalimantan,
StrukturJawa :Tengah Tidak dan Jawa
berstruktur Timur
2500 mm, air tanah dangkal
aatan: Perladangan, Kemasaman
perkebunan - karet,
Topografi
dan unsur kacang hara :tanah,
: Datar jagung,
Tergantung tembakau.
sampai
dari bahan asal dan topografinya
Pemanfaatan: bergelombang
Pertanian tanah kering di dataran
(karet, kelapa, kopi, jagung, dsb),
rendah atau dataran tinggi
H GLEY / HIDROSOL palawija, padi sawah.
- Vegetasi : Hutan rawa,
rumput rawa, pakis
yang selalu jenuh air sehingga berwarna - Warna kelabu :atau Hitam hingga sifat-sifat hidromorfik lainnya, tanah ini terbentuk pada dataran yang tingginy
menunjukkan
coklat DAFTAR PUSTAKA
- Tekstur : Kasar hingga
sedang (aneka) Isa DarmawiDjaja, 1970. Azas-Azas Klkasifikasi
- Struktur : Tidak berstruktur Tanah. Getas , RRC
- Kemasaman dan unsur hara :
Tergantung dari bahan asal M. Soepraptohardjo, 1982. Jenis-Jenis Tanah Di
dan topografinya Indonesia. UGM, Yogyakarta
2. Pemanfaatan: Pertanian tanah kering (karet,
Sarwono Hardjowigeno. 1989. Ilmu Tanah. PT
kelapa, kopi, jagung, dsb),
Melton Putra, Jakarta
palawija, padi sawah.
-------------------------------, 1993. Klasifikasi Tanah
Dan Pedogenesis. CV Akademika Presindo.
Jakarta
Peta Tanah Tinjau Jabotabek skla 1 : 250 000 Tahun
PADANAN NAMA TANAH MENURUT BERBAGAI 1966
SISTEM KLASIFIKASI
N

Sistem
Tanah Dudal
Aluvial Modifikasi
Tanah Aluvial FAO/UNESCO
Fluvisol Entisol
1
Inceptisol
2 Andosol Andosol Andosol Andisol DAFTAR ISI
3 Brown Forest Soil Kambisol Cambisol Inceptisol
4 Grumusol Vertisol Vertisol Vertisol
Latosol Kambisol Cambisol Inceptisol
5 Latosol Nitosol Ultisol
Lateritik Ferasol Oxisol Hal Hal
Litosol Litosol Litosol I. Definisi Tanah...............................1
Entisol 8. Mediterania ............................. 9
6
(Lithic Subgroup)
7 Mediteran Mediteran Luvisol
II. DeskripsiAlfisol/Inceptisol
Tanah............................1 9. Grumusol ................................. 10
8 Organosol Organosol Histosol III. Penggolongan
Histosol Tanah...................3 10. Aluvial Kelabu ........................ 11
9 Podsol Podsol Podsol Spodosol
Podsolik Merah Podsolik Acrisol
1. Litosol .........................................4
Ultisol
11. Podsolik Kuning ..................... 12
10
Kuning 2. Latosol Cokelat ...........................5 12. Podsolik Merah Kekuningan.... 13
11 Podsolik Coklat Kambisol Cambosol Inceptisol
Podsolik Coklat Podsolik Acrisol
3. Latosol Cokelat
Ultisol
Kemerahan.........6 13. Hidromorf Kelabu .................. 14
12
Kekelabuan 4. Latosol Merah Kekuningan...........6 14. Gley Humik............................. 14
13 Regosol Regosol Regosol Entisol/Inceptisol
14 Renzina Renzina Renzina
5. Regosol Cokelat
Rendol
..........................8 15. Organosol............................... 15
15 - Ranker Ranker 6. Regosol Cokelat
- Kelabu...............8 IV. Padanan Nama Tanah Menurut
Tanah-tanah Geisol Gleysol Aquic Sub Ordo
berglei
7. Andosol .......................................8 berbagai Sistem Klasifikasi ..... 16
Glei Humus Gleisol Humik - Inceptisol/Aquept
16
GleiHumusrendah Gleisol - Inceptisol/Aquept
Hidromorf kelabu Podsolik Gleik Gleyic Acrisol Ultisol/Aquult
AluvialHidromorf Gleisol Hidrik - Inceptisol/Aquept
DAFTAR PUSTAKA

Isa DarmawiDjaja, 1970. Azas-Azas Klkasifikasi Tanah. Getas , RRC


M. Soepraptohardjo, 1982. Jenis-Jenis Tanah Di Indonesia. UGM, Yogyakarta
Sarwono Hardjowigeno. 1989. Ilmu Tanah. PT Melton Putra, Jakarta
-------------------------------, 1993. Klasifikasi Tanah Dan Pedogenesis. CV
Akademika Presindo. Jakarta
Peta Tanah Tinjau Jabotabek skla 1 : 250 000 Tahun 1966

Anda mungkin juga menyukai