Anda di halaman 1dari 4

A.

Latar Belakang

Puskesmas sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat

pertama memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan nasional,khususnya

subsistem upaya kesehatan. UPTD Puskesmas Penebel I berada di Kecamatan Penebel

Kabupaten Tabanan. Wilayah Kerja Puskesmas Penebel I seluas 77,95 km 2 .

Wilayah kerja Puskesmas Penebel I terdiri dari 405 Ha daerah pemukiman, 1.314

Ha daerah persawahan, 1.365 Ha daerah perkebuhan, 786 Ha daerah tegalan, 206

Ha daerah hutan rakyat, 584 Ha daerah hutan negara, dan 256 Ha daerah lainnya.

Dengan batas wilayah sebagai berikut :

1. Sebelah Utara : Kabupaten Buleleng

2. Sebelah Timur : Wilayah Kerja Puskesmas Baturiti I

3. Sebelah Selatan : Wilayah kerja Puskesmas Tabanan II

4. Sebelah Barat : Wilayah kerja Puskesmas Penebel II

Secara administrasi Wilayah kerja Puskesmas Penebel I terdiri dari 9 desa dinas

dan 69 banjar dinas, meliputi :

1. Desa Jatiluwih / 8 banjar dinas

2. Desa Senganan / 12 banjar dinas

3. Desa Babahan / 6 banjar dinas

4. Desa Biaung / 7 banjar dinas

5. Desa Tajen / 7 banjar dinas

6. Desa Mengesta / 7 banjar dinas

7. Desa Penebel / 9 banjar dinas

8. Desa Pitra / 8 banjar dinas

9. Desa Buruan / 5 banjar dinas


Di wilayah kerja Puskesmas Penebel 1, salah satu faktor penting yang

berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat adalah kondisi lingkungan yang

tercermin antara lain dari akses masyarakat terhadap air bersih dan sanitasi dasar.

Perilaku masyarakat yang mendukung pola hidup bersih dan sehat merupakan salah satu

faktor untuk mendukung peningkatan status kesehatan. Untuk meningkatkan kualitas

lingkungan sehingga menjadi kondusif bagi terciptanya derajat kesehatan masyarakat

yang setinggi-tingginya ditunjukkan melalui pemanfaatan Sarana Air Bersih, Jamban,

Sarana Pembuangan Air Limbah dan Rumah Sehat. Dan terciptanya keberdayaan

individu, keluarga dan masyarakat yang ditandai oleh peningkatan perilaku hidup sehat

dan peran aktif dalam memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan diri dan

lingkungan sesuai dengan sosial budaya setempat.

Sanitasi yang layak diidentifikasi dengan kepemilikan dan penggunaan jamban

keluarga. Adapun Kepemilikan dan penggunaan jamban di wilayah kerja Puskesmas

Penebel I periode 2014-2016 adalah Tingkat pencapaian kepemilikan dan penggunaan

jamban yang kurang dari target disebabkan kebiasaan masyarakat yang masih BAB

sembarangan, Septik tank yang tidak standar, penggunaan aliran sungai sebagai septik

tank, dan oleh karena keterbatasan lahan untuk pembuatan septik tank. Perlu pendekatan

dalam penyelesaian masalah ini sehingga Stop BABS bisa diwujudkan.

Pemegang program penyehatan lingkungan melakukan pemantauan dan

pembinaan rumah penduduk menuju rumah yang memenuhi syarat sehat. Adapun rumah

yang termasuk rumah sehat selama 2014-2016 adalah sebagian rumah penduduk yang

sudah memenuhi syarat sehat. Dari hasil pendataan dan pembinaan yang dilakukan

penyebab terbanyak karena pembuangan limbah rumah tangga, tidak memiliki jamban

yang sehat, dan sarana ventilasi yang berhubungan dengan pencahayaan yang tidak sesuai

kriteria.
B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan lingkungan yang dapat diambil dari latar belakang di atas

yaitu masih banyaknya warga yang berprilaku buang air besar sembarangan serta

penerapan rumah sehat yang masih kurang


C. Jenis dan Jadwal Kegiatan

No Hari/Tanggal Jenis Kegiatan Pelaksana Keterangan


1 Survey

Lapangan
Upaya

Pencegahan

Penyakit

Menular

penyakit diare

dan penyakit

ISPA
Penyuluhan

Kesehtan

Lingkungan
Pemicuan
Pembuatan

Jamban

Keluarga
Verifikasi data

ODF

Anda mungkin juga menyukai