Anda di halaman 1dari 2

Prinsip :

Sample yang mengandung siklamat dibasakan kemudian direaksikan dengan


BaCl2 dan NaNO2 dalam suasana asam kemudian bandingkan dengan standar.
Terbentuknya endapan menandakan adanya siklamat.

TujuanUmum : untuk mengidentifikasi cara melakukan uji kualitatif terhadap


kandungan siklamat pada minuman dengan metode pengendapan

Tujuan Khusus :

- Meempelajari cara penentuan adanya bahan tambahan dalam hal ini


pemanis sintetis (siklamat) dalam minuman ale-ale secara kualitatif dengan
metode pengendapan.

- Mengidentifikasi adanya bahan tambahan makanan dalam hal ini pemanis


sintetis (siklamat) dalam minuman ale-ale setelah dilakukan uji kualitatif
dengan metode pengendapan.

Dasar Teori
Seiring dengan meningkatnya industri makanan di indonesia dan juga industri minuman
tentunya, telah terjadi peningkatan produksi minuman ringan yang beredar di masyarakat. Pada
minuman ringan sering ditambahkan pewarna sintetis dan pengawet yang kadarnya perlu
diperhatikan, karena apabila konsumsinya berlebih dapat membahayakan kesehatan.

Minuman merupakan bahan yang sangat dibutuhkan oleh mahluk hidup yang berguna
bagi kelangsungan hidupnya. Minuman adalah segala sesuatu yang dapat dikonsumsi dan dapat
menghilangkan rasa haus.
Minuman yang sering ditawarkan dan mampu menghilangkan rasa haus dengan cepat
adalah minuman berenergi. Minuman berenergi merupakan salah satu produk minuman ringan
karbonasi atau non karbonasi yang bertujuan untuk memberi energi dan meningkatkan
kebugaran. Minuman ini umumnya mengandung pemanis, taurine, vitamin golongan B (niacin,
inositol, cyanocobalamin, thiamin), ada pula yang ditambah asam amino choline dan lysine.
Hampir semua jenis minuman berenergi mengandung pemanis buatan. Pada awalnya
penggunaan bahan pemanis buatan ditujukan bagi pasien yang dilarang mengkonsumsi gula
dengan tujuan untuk mengurangi masukan kalori (diet) atau karena penyakit (diabetes). Tetapi
akhir-akhir ini bahan pemanis buatan sering disalahgunakan oleh produsen bahan makanan
sebagai bahan pengganti gula dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan yang besar
(Suprayatmi, 1996).
Pemanis buatan yang sering ditambahkan ke dalam makanan/minuman salah satunya
adalah siklamat. Siklamat ditambahkan ke dalam makanan/minuman pada tahun 1950-an dan
sejak itu siklamat mendominasi pemasaran pemanis buatan (Dirjen POM, 1977).
Penambahan siklamat ditinjau dari segi kemanisan dan harganya yang sangat murah
dibandingkan dengan gula. Apabila ditinjau dari segi fungsinya terhadap kesehatan terkadang
dapat merugikan karena siklamat dibuat dari bahan-bahan kimia yang diolah sedemikian rupa
yang di dalam unsur-unsur kimianya tidak mempunyai nilai gizi serta mempunyai kalori yang
rendah. (Winarno, 1991)
Dilakukan penelitian pada tikus sebagai binatang percobaan di Institut Kanker Nasional
Amerika. Tikus tersebut diberi makan siklamat 2,5 g/kg setiap hari. Setelah 2 tahun tikus
tersebut menderita tumor/kanker kandung kemih. (Winarno, 1994). Selain itu, hasil penelitian
yang dilakukan pada manusia yang meminum siklamat dengan dosis 40-75 mg/kg berat badan
secara teratur selama 18 bulan menyebabkan pertumbuhan tumor.
Siklamat mengalami beberapa proses dalam tubuh manusia. Absorpsi atau penyerapan
siklamat dalam tubuh tergolong lambat, yaitu ± 6-8 jam. Siklamat tidak seluruhnya diserap oleh
usus halus, sebagian keluar (ekskresi) bersama tinja kira-kira 18-36%. Ini menunjukkan bahwa
siklamat tidak sempurna diserap di usus.
DAFTAR PUSTAKA

http://slideplayer.info/slide/3732870/

https://www.scribd.com/doc/216421554/ANALISIS-KUALITATIF-DAN-
KUANTITATIF-PEMANIS-BUATAN-NATRIUM-SIKLAMAT-PADA-
MINUMAN-BERENERGI

Anda mungkin juga menyukai