Anda di halaman 1dari 3

BAB III

A. METODE
Stunting dapat dideteksi melalui indeks antropometri tinggi badan menurut umur
(TB/U) yang mencerminkan pertumbuhan linier yang dicapai pada pra dan pasca
persalinan dengan indikasi kekurangan gizi jangka panjang, akibat dari gizi yang tidak
memadai dan atau kesehatan. Tinggi badan menggambarkan keadaan pertumbuhan
skeletal. Pada keadaan normal maka tinggi badan akan tumbuh bersamaan dengan
pertambahan umur. Pertumbuhan tinggi badan tidak seperti berat badan, dimana tinggi
badan relatif kurang sensitif terhadap defisiensi gizi. Indeks ini menggambarkan keadaan
stunting.

Pengukuran indeks antropometri dilakukan secara manual oleh tenaga kesehatan .


Balita yang diukur dengan TB/U dapat dinyatakan tinggi badan sangat pendek, pendek,
normal, dan tinggi. Bagi yang TB/U kurang menurut WHO-NCHS dikategorikan
sebagai stunted atau pendek tidak sesuai dengan umurnya (PTSU).

Untuk pengukuran indeks TB/U ini diperlukan Pengukuran panjang badan yang
dilakukan pada subjek yang belum mampu berdiri tegak sempurna, bayi dan anak
berumur 0-2 tahun. Subjek diukur pada posisi terlentang dengan alat yang dirancang
khusus. Menggunakan alat pengukur panjang badan yang terbuat dari papan kayu yang
dikenal dengan nama length board. Sedangkan untuk anak berumur lebih dari 2 tahun
atau bisa berdiri tegak mengguanakan Microtoise untung mengetahui tinggi badan anak
tersebut .Untuk mengetahui umur pada saat ini dengan cara mengurangi tanggal,bulan
dan tahun lahir saat ini dengan tanggal,bulan dan tahun pada kelahiran untuk
mendapatkan umur pada saat ini.

Pada Saat Mengukur yang perlu diperhatikan adalah konversi panjang badan ke
tinggi badan dengan mengurangi 0,7 cm, atau dari tinggi badan ke panjang badan dengan
menambahkan 0,7 cm. Untuk mengukur panjang panjang badan menggunakan length
board, asesoris seperti :
(1) penjepit rambut dll di lepas dulu, anak di tempatkan terlentang dipapan pengukuran

(2) asisten untuk mebantu memegang kepala yang diukur

(3) sampai garis frankfort (kuping telinga sejajar dengan puncak tulang pipi) tegak lurus
terhadap papan pengukur

(4) pastikan posisi belakang kepala, punggung, pantat, betis dan tumit menepel dengan
tepat pada papan pengukur dan juga menekan bagian lutut

(5) Geser papan menempel pada telapan kaki

(6) jika kesulitan dengan dua kaki, boleh dilakuka dengan satu telapak kaki yang
menempel pada papan geser lalu baca hasilnya

Mengukur tinggi badan mengguanakan microtoise prosedurnya :

1. Pasang Microtoise dengan sesuai pada dinding yang datar.


2. Pastikan posisi kepala sudah benar dengan sejajar dengan pandangan kedepan.
3. Lalu bagian punggung ,pinggul ,betis , dan tumit menempel pada dinding.
4. Kemudian tarik kepala mikrotoise sampai puncak kepala anak dan baca hasilnya
dengan sejajar pandangan.
DAFTAR PUSTAKA

Atropurpurea . W. 2014. Makalah gizi penyebab stunting. Available at


https://www.katapena.info/2014/04/makalah-masalah-gizi-penyebab-stunting.htm. Akses
online tanggal 24 februari2018

Iskandar Slamet, 2015 Antropometri bayi dan Balita. Available at


http://slametiskandarnutrition.blogspot.co.id/2015/07/antropometri-bayi-dan-balita.html

Akses online tanggal 24 februari 2018.

Rosihan mohamad. 2013. Mengukur panjang badan dan tinggi badan. Available at
https://mohamadrosihan.wordpress.com/2013/10/26/mengukur-panjang-badan-dan-
tinggi-badan/ akses online tanggal 24 februari 2018.

Anda mungkin juga menyukai