Oleh
Muhammad Fadhly Arham
NIM : 1106134215
Oleh :
Muhammad Fadhly Arham
1106134215
Disetujui oleh,
Pembimbing 1, Pembimbing 2,
xx xx
2
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya orisinal saya sendiri. Atas
pernyataan ini, saya siap menanggung risiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada
saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap kejujuran
akademik atau etika keilmuan dalam karya ini, atau ditemukan bukti yang
menunjukkan ketidakaslian karya ini.
(Tanda Tangan)
3
ABSTRAK
Oleh
Muhammad Fadhly Arham
NIM : 1106134215
Abstrak terdiri atas 500 - 800 kata dan memuat permasalahan yang dikaji, metode
yang digunakan, tesa-tesa (jika ada) yang dikemukakan, ulasan singkat serta
penjelasan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh dan kontribusi
penelitian dalam perkembangan keilmuan yang dikaji. Di dalam abstrak tidak
boleh ada referensi.
Abstrak disertasi dicetak dengan satu spasi dan mempunyai batas tepi yang sama
seperti tubuh utama disertasi. Halaman-halaman yang memuat abstrak disertasi
diberi judul ABSTRAK, yang berjarak 3 cm dari tepi atas kertas. Halaman ini
juga memuat judul disertasi, nama lengkap mahasiswa dan NIM yang
bersangkutan. Kalimat pertama abstrak disertasi berjarak 1,5 spasi dari baris
terakhir NIM mahasiswa. Kata pertama atau awal paragraf baru dipisahkan
dengan dua spasi dari kalimat terakhir paragraf yang mendahuluinya.
Lembar abstrak diakhiri dengan daftar kata kunci (keywords). Total kata: 528.
4
ABSTRACT
By
Muhammad Fadhly Arham
NIM : 1106134215
Abstrak terdiri atas 500 - 800 kata dan memuat permasalahan yang dikaji, metode
yang digunakan, tesa-tesa (jika ada) yang dikemukakan, ulasan singkat serta
penjelasan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh dan kontribusi
penelitian dalam perkembangan keilmuan yang dikaji. Di dalam abstrak tidak
boleh ada referensi.
Abstrak disertasi dicetak dengan satu spasi dan mempunyai batas tepi yang sama
seperti tubuh utama disertasi. Halaman-halaman yang memuat abstrak disertasi
diberi judul ABSTRAK, yang berjarak 3 cm dari tepi atas kertas. Halaman ini
juga memuat judul disertasi, nama lengkap mahasiswa dan NIM yang
bersangkutan. Kalimat pertama abstrak disertasi berjarak 1,5 spasi dari baris
terakhir NIM mahasiswa. Kata pertama atau awal paragraf baru dipisahkan
dengan dua spasi dari kalimat terakhir paragraf yang mendahuluinya.
Lembar abstrak diakhiri dengan daftar kata kunci (keywords). Total kata: 528.
5
6
UCAPAN TERIMA KASIH/ KATA PENGANTAR
(dan seterusnya)
7
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS..........................................................ii
ABSTRAK..............................................................................................................iii
ABSTRACT............................................................................................................iv
UCAPAN TERIMA KASIH/ KATA PENGANTAR...............................................v
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR DAN ILUSTRASI.............................................................viii
DAFTAR TABEL...................................................................................................ix
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG............................................................x
Bab I Pendahuluan............................................................................................11
I.1 Sub Bab-1................................................Error! Bookmark not defined.
I.2 Sub Bab-2................................................Error! Bookmark not defined.
I.3 Sub Bab-3................................................Error! Bookmark not defined.
Bab II Tinjauan Pustaka.....................................................................................15
Bab III METODOLOGI PENELITIAN..........................................................23
Bab IV Tubuh Utama........................................Error! Bookmark not defined.
Bab V Kesimpulan..............................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................1
Contoh Halaman Lampiran....................................Error! Bookmark not defined.
8
DAFTAR LAMPIRAN
9
DAFTAR GAMBAR DAN ILUSTRASI
Gambar IV-1 Hubungan antara bobot kering jerami dan Cu jerami tanaman
gandum yang ditanam pada dua suhu percobaan selama 6
minggu.......................................Error! Bookmark not defined.
Gambar IV-2 Pemisahan dua dimensi sari fosfolipid dari eritrosit manusia. Pelarut
: kloroform metanol minyak tanah ringan air (8:8:6:1) pada
dimensi pertama dan aseton kloroform metanol air
(8:6:2:2:1) pada dimensi kedua..Error! Bookmark not defined.
10
DAFTAR TABEL
11
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG
LAMBANG
12
Bab I Pendahuluan
ICT telah berkembang pesat dalam waktu yang sangat singkat. Banyak Negara-
negara yang telah memahami pentingnya menguasai keterampilan dasar ICT
sebagai inti dari pendidikan, bersamaan dengan membaca,menulis , serta
berhitung. Namun,ada kesalahpahaman terkait ICT, bahwa ICT umumnya
merujuk kepada aktivitas terkait komputer dan komputasi. Meskipun komputer
dan aplikasi mempunyai peran penting dalam manajemen informasi, teknologi
lainnya atau sistem juga terdiri dari fenomena yang sering dianggap sebagai ICT
(Daniels, 2002).
SMK Negeri 4 Bandung adalah salah satu sekolah yang telah menyelenggarakan
pendidikan menggunakan teknologi informasi sebagai sarana dan prasarana untuk
memberikan layanan kepada siswa .Dalam Kegiatannya di bidang akademik,
SMK Negeri 4 Bandung telah didukung oleh TI yang berbasis aplikasi online,
seperti pendaftaran siswa/i baru, dan penginputan nilai dengan aplikasi . Dalam
proses akademik, SMK Negeri 4 Bandung juga mempunyai SOP tersendiri yang
mengatur seluruh kegiatan akademik. Namun pada kondisi saat ini SOP proses
akademik SMK Negeri 4 Bandung perlu peningkatan lebih baik lagi .Untuk itu ,
dalam melakukan pengelolaan TI, SMK Negeri 4 Bandung membutuhkan sebuah
model pengelolaan yang dapat digunakan untuk mengatasi kendala-kendala yang
13
dihadapi dalam melakukan proses akademik salah satunya menggunakan tata
kelola teknologi informasi (IT Governance).
Terdapat beberapa framework yang digunakan sebagai standar dalam layanan tata
kelola IT diantaranya Cobit, ITIL, ISO 20000, ISO 27000 dan framework generik
IT Governance. Namun dalam kasus ini saya akan menggunakan ITIL v3 sebagai
framework dalam pembuatan layanan tata kelola IT karena ITIL menempati posisi
sebagai Top 5 IT Governance Framework pada survey yang dilakukan ITGI pada
tahun 2011 (Sumber : Global Status Report on the Governance of Enterprise IT
(GEIT) ). ITIL merupakan kumpulan dari best practice tata kelola layanan IT
diberbagai bidang industri, dari mulai dari manufaktur sampai financial, industri
kecil dan besar, swasta dan pemerintah. ITIL mendukung bahwa layanan IT harus
selaras dengan kebutuhan bisnis dan mendukung inti dari proses bisnis yang ada.
ITIL juga bermanfaat bagi organisasi yanitu membuat organisasi dapat
mengembangkan struktur yang lebih jelas, membuat proses lebih efektif dan
efisien dan lebih fokus pada tujuan organisasi(GEIT, 2011).
Pernah ada survei yang dilakukan oleh dua consulting firm yang bisa dianggap
leading dan fokus di ITIL, yaitu Pink Elephant dan BMC Software. Survey
tersebut dilakukan terhadap organisasi yang mengimplementasikan SAP. Survey
tersebut dilakukan terhadap 600 responden (yang terdiri dari responden yang
dianggap masuk kualifikasi dan tidak). Survey tersebut dilakukan untuk melihat
14
framework / standard apakah yang paling banyak digunakan oleh organisasi yang
termasuk level enterprise (dianggap bahwa organisasi yang menggunakan SAP
sudah berada pada level enterprise), dalam mengelola IT mereka. Ternyata dari
survey yang dilakukan 71% responden menjawab bahwa ITIL merupakan
framework yang paling banyak diadopsi dibandingkan framework dan standard
lainnya (Pink Elephant dan BMC, 2007).
Gambar I.1. Hasil Survey Pink Elephant dan BMC Software tentang penggunaan
framework (BMC, 2007)
Dari penjelasan diatas, maka perlu dilakukannya perancangan tata kelola layanan
IT di SMK N 4 Bandung menggunakan ITIL v3 dengan domain Service Design
sebagai framework. Dimana rancangan tata kelola layanan IT ini diharapkan
menjadi petunjuk atau pedoman bagi SMK N 4 dalam melakukan implementasi IT
untuk menunjang proses bisnis dan tujuan dari organisasi.
15
2. Bagaimana rancangan ITSM pada layanan Sistem Informasi yang sesuai
ITIL v3 pada domain Service Design?
16
I.6 Sistematika Laporan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari uraian latar belakang, perumusan masalah, tujuan
penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
laporan.
17
Bab II Tinjauan Pustaka
18
jaringan, komputer, perangkat keras dan lunak lainnya adalah suatu
kumpulan komponen yang diharapkan bisa mempercepat proses
perhitungan, pengiriman dalam berbagai media informasi (data, informasi,
gambar, video, teks) dalam waktu yang singkat dan proses penyimpanan
yang efektif. Suatu sarana yang bisa dikontrol dari pusat kekuasaan dan
yang dipakai bersama menjadi hal yang penting. Perencanaan kapasitas,
baik di penyimpanan, pengiriman maupun pelayanan menjadi penting.
Tanpa ada perencanaan yang baik, maka akan menyebabkan buruknya
image dan kinerja TI di perusahaan.
19
Menurut Forrester terdapat empat objective yang menentukan arah atau bentuk
tata kelola teknologi informasi. Setiap objecktif tersebut merupakan bagian dari
tata kelola TI seperti gambar 1. Keempat objektif itu terdiri dari :
1. Accountability (Bisa dipertanggung jawabkan)
2. IT Value and Alignment (Nilai-nilai TI)
3. Risk Management (Pengelolaan Risiko)
4. Performance Measurement (Pengukuran Kinerja)
IT Value and
Alignment
Accountability IT Performance
Governance Measurement
Risk
Manajement
Gambar II.1. Dimensi pada tata kelola TI
(Forrester, 2006)
20
dan memperluas strategi dan tujuan organisasi.
b. Jogiyanto dan Abdilla (2011, h. 14) mendefinisikan tatakelola TI sebagai
suatu struktur dan proses pengambilan keputusan TI di tingkat korporat
untuk mengarahkan perilaku yang diinginkan dari insan TI dan
memastikan keberhasilan TI dalam rangka penciptaan nilai bagi para
stakeholder.
Berdasarkan definisi-definisi diatas, saya menyimpulkan bahwa Tata Kelola
Teknologi Informasi merupakan semua hal mencangkup sistem informasi,
stakeholder, dan teknologi untuk membantu memenuhi data yang diperlukan
sebuah organisasi untuk mengambil keputusan yang berguna untuk strategi dan
tujuan organisasi tersebut.
21
II.3.1. Definisi Information Technology Infrastructur Library (ITIL)
Information Technology Infrastructur Library (ITIL) merupakan sebuah
framework atau kerangka kerja sebagai best practice dalam manajemen layanan
teknologi informasi (TI) dan berfokus pada pengembangan dan pengukuran yang
terus menerus terhadap kualitas dari layanan TI yang diberikan kepada bisnis
ataupun pelanggan. Menurut Addy (2007, pXXXVIII), ITIL merupakan kumpulan
dari petunjuk-petunjuk yang dikembangkan United Kingdoms Office of
Governance Commerce (OGC). Petunjuk-petunjuk ini menggambarkan proses-
proses yang terintegrasi yang menyediakan pendekatan praktek terbaik untuk
mengelola layanan TI.
22
Gambar II.2. ITIL Service Lifecycle
Service Strategy Inti dari ITIL Service Lifecycle adalah Service Strategy. Service
Strategy memberikan panduan kepada pengimplementasi ITSM pada bagaimana
memandang konsep ITSM bukan hanya sebagai sebuah kemampuan organisasi
(dalam memberikan, mengelola serta mengoperasikan layanan TI), tetapi juga
sebagai sebuah aset strategis perusahaan. Panduan ini disajikan dalam bentuk
prinsip-prinsip dasar dari konsep ITSM, acuan-acuan serta proses-proses inti yang
beroperasi di keseluruhan tahapan ITIL Service Lifecycle.
23
2. Financial Management
3. Demand Management
2. Servie Design
Service Design Agar layanan TI dapat memberikan manfaat kepada pihak bisnis,
layanan-layanan TI tersebut harus terlebih dahulu di desain dengan acuan tujuan
bisnis dari pelanggan. Service Design memberikan panduan kepada organisasi TI
untuk dapat secara sistematis dan best practice mendesain dan membangun
layanan TI maupun implementasi ITSM itu sendiri. Service Design berisi prinsip-
prinsip dan metode-metode desain untuk mengkonversi tujuan-tujuan strategis
organisasi TI dan bisnis menjadi portofolio/koleksi layanan TI serta aset-aset
layanan, seperti server, storage dan sebagainya.
Ruang lingkup Service Design tidak melulu hanya untuk mendesain layanan TI
baru, namun juga proses-proses perubahan maupun peningkatan kualitas layanan,
kontinyuitas layanan maupun kinerja dari layanan.
24
1. Service Catalog Management
3. Supplier Management
4. Capacity Management
5. Availability Management
3. Service Transition
2. Change Management
5. Service Validation
6. Evaluation
25
7. Knowledge Management
4. Service Operation
1. Event Management
2. Incident Management
3. Problem Management
4. Request Fulfillment
5. Access Management
Dari penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpilan bahwa ITIL merupakan suatu
layanan yang sangat penting untuk diimplementasikan, tujuannya agar semua
komponen dalam penerapan IT bisa sesuai degan siklus dan kebutuhannya.
Terlepas dari itu semua akhirnya berpulang kepada kita yang akan
26
mengimplementasikan ataupun menerapkan ITIL sebagai salah satu manajemen
layanan IT di abad ini.
Ruang lingkup Service Design tidak melulu hanya untuk mendesain layanan TI
baru, namun juga proses-proses perubahan maupun peningkatan kualitas layanan,
kontinuitas layanan, maupun kinerja dari layanan. Tujuan dari tahapan Service
Design itu untuk merancang layanan TI yang efektif sehingga perbaikan yang
terus menerus dapat memberikan solusi untuk masa yang akan datang.
(Hunnebeck, 2011)
27
yang merepresentatif strategis bisnis yang kemudian akan menghasilkan
laporan kepada penyedia layanan agar dapat memberikan layanan yang telah
disepakati.
28
Bab III METODE PENELITIAN
III.1. Model Konseptual
Model Konseptual adalah model yang berisi tentang penjabaran konsep
pemecahan masalah secara ringkas dan terstruktur. Untuk mempermudah dalam
penjabaran dalam penelitian ini, maka dibuatlah model konseptual seperti gambar
III.1 berikut.
29
Gambar III.1 Model Konseptual
Pada model Konseptual yang terdapat pada Gambar III.1 dijelaskan bahwa dalam
perancangan tata kelola manajemen layanan TI yang mengacu pada standar ITIL
30
v3 terdiri dari tiga komponen yaitu input, process, dan output. Penjelasan dari
Gambar III.1 adalah sebagai berikut,
31
dihasilkan SOP supplier management dan dokumen pendukung yang
dibutuhkan untuk memantau kinerja pihak ketiga dalam menyampaikan
layanan yang mereka sediakan sesuai dengan perjanjian yang sudah
disepakati sebelumnya.
Batasan Masalah
32
Perancangan
Dokumen Design
Design Perancangan
Dokumen Service
Service Dokumen
Perancangan
Service
Service
Level
Coordination Catalogue Management Level
Management
Management
Fase Identifikasi
Wawancara Observasi
Analisis Prioritas
Analisi Kesenjangan
Analisi Risiko
Fase
Ya
33
Fase Simpulan
SOP Service Level SOP Supplier SOP Service Catalogue SOP Information
Management Management Management Security
Management
34
wawancara dan observasi.. Data hasil wawancara dan observasi menjadi acuan
untuk analisis prioritas untuk menentukan rancangan mana yang akan
diimplementasikan nantinya.
35
DAFTAR PUSTAKA
Kramer, A., Djubiantono T., Aziz, F., Bogard, J.S., Weeks, R. A., Weinand, D.C.,
Hames, W.E., Elam, J.M., Durband, A.C, dan Agus (2005) : The First
Hominid Fossil Recovered from West Java, Indonesia, Journal of Human
Evolution, 48, 661-667.
Kumai,H., Itihara, M., Sudijono, Shibasaki, T., Aziz, F., Yoshikawa, S., Akahane,
S.,Soeradi, T., Hayashi, T., dan Furuyama, K. (1985) : Geology and
Stratigraphy of the Mojokerto Area, 55-61 dalam Watanabe, N., dan
Kadar,D., Eds, Quaternary Geology of the Hominid Fossil Bearing
Formations in Java, 378 p., Geological Research and Development
Centre, Bandung-Indonesia.
1
Pustaka dari Situs Internet :
Dillmann, T. dan Ru, J. (2001): Implicit Options in Life Insurance Contracts, the
case of lump sum options in differed annuity contracts,
http://www.actuaries.org/members/en/AFIR/colloquia/Tokyo/Dillman_
Ru.pdf,179-193, Download(diturunkan/diunduh) pada 5 September
2006.
Hardin, J. dan Rocke, D.M. (2002): The Distribution of Robust Distance,
http://www.cipic.ucdavis.edu/~dmrocke/preprints.html.,
download(diturunkan/diunduh) pada 25 Desember 2006.
Jorion, P. (1997): In Defense of VaR, http://www.gsm.uci.edu/jorion/oc/ntalib2.html,
Download (diturunkan/diunduh) pada 20 Desember 2006.
Wang, S. (2001): A Risk Measure that Goes Beyond Coherence,
http://www.stats.uwaterloo.ca/Stats_Dept/IIPR/2001-reports/IIPR-01-
18.pdf. Download (diturunkan/diunduh) pada 20 Desember 2006.
Catatan :
Daftar tersebut di atas menunjukkan cara penulisan majalah/jurnal (1, 2 dan 4),
buku (3), buku yang tiap babnya ditulis oleh penulis yang berlainan disertai editor
(5), prosiding (6), dan disertasi program doktor (7). Sedangkan penulisan pustaka
dari situs (8 11) ditulis lengkap, dipisahkan dari Daftar Pustaka, diletakkan
setelah urutan terakhir alfabetis pustaka dari makalah yang berasal dari majalah
ilmiah, jurnal, buletin, atau prosiding, diberi judul Pustaka dari Situs Internet :,
ditulis berurutan secara alfabetis pula dengan mencantumkan alamat situs
(web) dan tanggal download (diturunkan/diunduh).
2
LAMPIRAN
3
Lampiran 1 Data Testing Aplikasi XYZ