Anda di halaman 1dari 22

A.

LATAR BELAKANG MASALAH


Pada jaman global seperni ini, perkembangan dan
pertumbuhan masyrakat semakin cepat. Perubahan-
perubahan sosial yang serba cepat sebagai konsekwensi
modernisasi, industrialisasi, kemajuan ilmu pengetahuan
mempunyai banyak dampak pada kehidupan masyarakat.
Tidak semua orang mampu meyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan tersebut, yang pada gilirannya
dapat menimbulkan ketegangan atau stres pada dirinya.
Stres dapat merupakan faktor pencetus penyebab atau
akibat dari suatu penyakit. Perubahan-perubahan sosial
tersebut yang seringkali bercorak sekuler telah
mengakibatkan dehumanisai, yaitu menurunnya nilai
kemanusiaan, yang pada gilirannya dapat menyebabkan
seseorang jatuh sakit. Menurut paham kesehatan jiwa
seseorang dikatakan sakit apabila ia tidak lagi mampu
berfungsi secara wajar dal kehidupan sehari harinya, di
rumah, di sekolah, di tempat kerja, atau dilingkungan
sosialnya. Seseorang yang mengalami stres ajan terganggu
fungsi kehidupan sehari-hari. Stres menimbulakan
gangguan jiwa pada seseorang.1
Gangguan jiwa dapat meyerang semua usia. Sifat
serangan penyakitnya biasanya datang secara tiba-tiba
dan lama kelamaan bisa menjadi penyakit menahun. Di
masyarakat ada srigma gangguan jiwa merupakan
penyakit yang sulit disembuhkan, memalikan dan aib bagi
keluarganya. Pandangan sebagian masyarakat bahwa
gangguan jiwa disebabkan oleh guna guna orang lain.
Ada kepercayaan di masyarakat bahwa gangguan jiwa

1 Dadang Hawari, Al Quran Ilmu Kedokteran Jiwa Dan Kesehatan


Jiwa (yogyakarta: pt dana bhakti prima yasa, 1997)
timbul karena musuh roh nenek moyang masuk kedalam
tubuh seseorang dan kemudian menguasainya.2
Pada umumnya orang awam beranggapan bahawa
gangguang jiwa disebabkan oleh santet atau diguna-guna
atau kekuatan supra natural. Akan tetapi gangguan jiwa di
sebabkan oleh bebrapa faktor yang beriteraksi satu sama
lain. Faktor penyebab angguan jiwa seperti pengalaman
trauma yang menyebabkan seseorang mengingat terus
akan hal buruk yang pernah dialami yang menyebabkan
depresi berat. Faktor biologis juga bisa menjadi faktor
terjadinya gangguan jiwa seperti bipolar. Pemahaman dan
keyakinan tentang agama yang masih kurang juga
merupakan faktor terjadinya gangguan jiwa. 3 Penyakit jiwa
ini sangat rentan menyerang seseorang yang tidak
mempunyai daya tahan spiritual dan keimanan yang
tangguh.
Di era modern ini sudah banyak ditemukan praktek
pengobatan jiwa yang menggunakan cara-cara islami
dengan mengfungsikan ayat Al Quran atau metode nabi
sebagai penyakit penyembuhan jiwa. Salah satu tempat
pengobatan penyakt jiwa yang menggunakan metode
seperti itu di Pondok Pesantren Ar Ridwan di desa
Kalisabuk, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Menurut
informasi yang di dapatkan penulis dari Abdul Aziz
Musaikhi Al-Makky, tempat pengobatan penyakit jiwa

2 Dadang Hawari, Peran Keluarga Dalam Gangguan Jiwa, Edisi 21.


Jurnal Psikologi Rumahsakit Jiwa Propinsi Jawa Barat, Bandung.

3 Suyani, Mengenal Gejala Dan Penyebab Gangguan Jiwa (oktober


2013)
https://www.researchgate.net/publication/273866139_Mengenal_gej
ala_dan_penyebab_gangguan_jiwa
dengan metode tersebut sudah ada sejak datangnya kiyai
yang bernama KH. Himamuddin Ridwan.4 Seiring
berjalannya waktu tempat pengobatan tersebut maju
sedikit demi sedikit. Hal ini dapat dilihat dari para pasien
yang mengalami penyakit jiwa yang direhabilitas ditempat
tersebut. Pasien banyak berdatangan dari dalam kota
Cilacap bahkan sampai luat kota.
Menurut cerita Abdul Aziz Musaikhi Al-Makky
pengobatan ini muncul berawal dari keprihatinan KH.
Himamuddin Ridwan terhadap masyarakat setempat.
Menurut beliau penyakit jiwa datang karena gangguan dari
jin, jin hanya mengganggu orang yang imannya tidak
begitu kokoh. Terpapi pengobatan non-medis yang
dilakukan setiap malam kliwon ini dianggap lebih efektif
karena malam kliwon dianggap malam yang baik dan
malam yang penuh berkah. Pada setiap malam kliwon
itulah para pasien mulai digarap.5
Dari fenomena tersebut maka, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian terhadap praktik penyembuhan jiwa
yang dilakukan KH. Himamuddin dengan pembahasan
yang berkonsentrasi pada metode tepuk atau pijat dan di

4 KH. Hamamuddin Ridwan adalah salah satu tokoh kyai di daerah


Kalisabuk, beliau adalah salah satu tabib, putra dari seorang kyai
yang bernama KH. Ridwan, salahsatu mata pencaharian beliau
adalah mengobati pasien-pasien yang menderita penyakit
gangguan jiwa atau orang yang kerasukan jin. Desa kalisabuk
menjadi tempat rehabilitas orang orang yang menderita gangguan
jiwa dan banyak pasien yang akhirnya sembuh dengan pengobatan
yang dilakukannya.

5 Digarap diambil dari bahasa Jawa yang artinya ditangani. Digarap


maksudenya pasien mulai diobati dengan metode penyembuhan
jiwa yang dipakai
doa doai sebagai penyembuhan jiwa yang dilakukannya di
Pondok Pesantren Ar Ridwan di Desa Kalisabuk Kecamatan
Kesugihan Kabupaten Cilacap Propinsi Jawa Tengah.
B. DEFINISI OPERASIONAL
Untuk lebih paham dengan penelitian ini, maka perlu
pembatas konsep konsep dengan mendefinisikan secara
operasional sebagai berikut:
1. Gangguan jiwa

Gangguan jiwa adalah perubahan perilaku yang


terjadi tanpa alasan yang masuk akal, berlebihan,
berlangsung lama, dan menyebabkan kendala terhadap
individu atau orang lain. Ciri-ciri orang yang mengalami
gangguan jiwa menurut Kanfer dan Goldstein adalah
sebagai berikut:

Pertama, hadirnya perasaan cemas (anxiety) dan


perasaan tegang (tension) di dalam diri. Kedua, merasa
tidak puas (dalam artian negative) terhadap perilaku diri
sendiri. Ketiga, perhatian yang berlebihan terhadap
problem yang dihadapinya. Keempat, ketidak mampuan
untuk berfungsi secara efektif di dalam menghadapi
problem.6

Gangguan jiwa atau gangguan mental ialah


sindrom atau pola perilaku atau psikologik seseorang,
yang secara klinik cukup bermakna, dan secara khas
berkaitan dengan gejala penderitaan (distress) atau
disability di dalam satu atau lebih fungsi yang penting di

6 Muhammad Salahudin,Peran Keluarga Terhadap Proses


Penyembuhan Pasien Gangguan Jiwa,Studi Kasus Di Yayasan Dian
Atma Jaya Lawang Kabupaten Malang skripsi fakultas psikologi
jurusan psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
manusia. Sebagai tambahan dbahwa disfungsi itu adalah
disfungsi dari segi perilaku, psikologik, biologi, dan
gangguan itu tidak semata-mata terletak dalam
hubungan antara orang itu dengan masyarakat (PPDGJ-
III,2003)7

Sedangkan menurut Abdul Aziz Musaikhi Al-Makky,


gangguan jiwa adalah penyakit yang disebabkan karena
gangguan jin. Adanya depresi, stress dan penyakit
gangguan jiwa lain datang karena seseorang kurang
beribadah kepada Allah sehingga gampang diganggu
oleh jin. Jin masuk kedalam tubuh kita ketika iman kita
sedang lemah. Oleh karena itu agar jiwa kita tidak
gampang goyah karena jin, kita harus sering beribadah
kepada Allah dan minta pertolongan kepadanya, bukan
kepada benda-benda keramat sejenis keris, pohon besar,
batu dll.8

2. Pengobatan non medis

Pengobatan non medis adalah pengobatan untuk


mengobati penyakit non medis. Penyakit non medis
adalah penyakit yang tidak dapat didiagnosa oleh tim
medis. Adapun pengertian lain adalah penyakit yang
belum di ketahui obatnya secara pasti. Maka dari itu

7 Niko Jaya Lumban Gaol (07.01.12720), Pusat Peyembuhan


Penyakit Jiwa Dan Gangguan Kejiwaan Di Yogyakarta (Yogyakarta)
hlm.12 (http://e-journal.uajy.ac.id/153/3/2TA12720.pdf)

8 Diolah dari hasil wawancara dengan Abdul Aziz Musaikhi Al-Makky


(28 tahun) salah satu putra KH. Himamudin Ridwan di Pondok
Pesantren Ar- Ridwan Kalisabuk- Cilacap tanggal 5 November 2016
penyakit non medis didevinisikan sebagia penyakit yang
dapat di sembuhkan dengan pengobatan non medis.9

Menurut Abdul Aziz Musaikhi Al-Makky penyakit


non medis adalah penyakit yang tidak bisa di deteksi
oleh alat alat medis yang dokter tidak bisa
menyembuhkannya. Misal, seorang pasien mengalami
sakit perut kemudian dibawa ke dokter tapi setelah
diperiksa tidak ada tanda tanda penyakit pada pasien
berarti itu penyakit non medis. Dan penyakit ini hanya
bisa di lakukan dengan dua metode yaitu bil ruqyah dan
bil ilatz10.11 Taufiq menjelaskan bahawa ruqyah
merupakan pembacaan beberapa kalimat untuk
seseorang dengan harapan kesembuhan atas
kesengsaraannya. Ruqyah bisa berupa kumpulan ayat-
ayat Al Quran, zikir, atau doa para nabi yang dibacakan
oleh seseorang untuk dirinya sendiri maupun orang
lain.12 Dua metode itulah yang digunakan dalam
pengobatan jiwa di Pondok Pesantren Ar-Ridwan
Kalisabuk Cilacap.

9 Shirazudin Abbas, Perbedaan Sistem Pengobatan Medis Dan Non


Medis (posted on may 31,2014)
https://sirouzs.wordpress.com/2014/05/31/perbedaan-sistem-
pengobatan-medis-dan-non-medis/

10 Bil ilatz adalah metode yang dilakukan langsung kepada fisik


pasian seperti menepuk atau memijat bagian bagian tertentu yang
dirasakan sakit oleh pasien.

11 Diolah dari hasil wawancara dengan Abdul Aziz Musaikhi Al-


Makky (28 tahun) salah satu putra KH. Himamudin Ridwan di
Pondok Pesantren Ar- Ridwan Kalisabuk- Cilacap tanggal 5
November 2016
3. Malam kliwon
Kliwon adalah nama hari dalam sepasar atau juga
disebut dengan nama pancawarna, minggu yang terdiri
dari lima hari dan dipakai dalam budaya Jawa dan Bali.
Hari Selasa-Kliwon dinamakan hari Anggara Kasih dan
dianggap sebuah hari yang istimewa dalam
budaya Jawa dan Bali. Lalu oleh orang jawa, terutama
hari malam jumat kliwon dianggap hari yang keramat.13
Menurut Abdul Aziz Musaikhi Al-Makky malam kliwon
adalah malam yang baik karena saat itu adalah malam
dimana jika orang beribadah mendapat ganjaran yang
banyak. Pada malam kliwon itu juga para jin sedang kuat-
kuatnya sehingga manusia disarankan untuk melakukan
kegiatan keagamaan untukmemperkuat iman sehingga
terhindar dari gangguan jin yang menyebabkan gangguan
jiwa.14
C. POKOK MASALAH
Dari latar belakang masalah yang dipaparkan,
masalah pokok dalam melakukan penelitian ini adalah
metode tepuk atau pijat dan doa-doa untuk penyembuhan
jiwa di Pondok Pesantren Ar Ridwan Kalisabuk, kecamatan
Kesugihan, Kabupaten Cilacap Jawa Tengah, untuk itu
penjabaran masalah tersebut akan dibantu dengan
beberapa pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

12 Dedy Susanto, Dakwah Melalui Layanan Psikoterapi Ruqyah


Bagi Pasien Penderita Kesurupan jurnal UIN Walisongo Semarang
vol.5, No.2 (Desember 2014) hlm. 319

13 https://id.wikipedia.org/wiki/Kliwon

14 Diolah dari hasil wawancara dengan Abdul Aziz Musaikhi Al-Makky (28
tahun) salah satu putra KH. Himamudin Ridwan di Pondok Pesantren Ar-
Ridwan Kalisabuk- Cilacap tanggal 5 November 2016
1. Bagaimna praktik penyembuhan jiwa dengan metode
tepuk dan doa-doa yang dilakukan di Pondok Pesantren
Kalisabuk Cilacap?
2. Mengapa praktik metode pengoban non-medis
penyebuhan jiwa di Pondok Pesantren Ar Ridwan
Kalisabuk Cilacap yang dilakukan setiap malam kliwon?
3. Doa-doa seperti apa yang di berikan letika praktek
metode tersebuk dilakukan?
D. TUJUAN
Dari permasalahan tersebut, penelitian ini memiliki tujuan
sebagai berikut:
1. Penelitian ini dimaksudekan untuk mengetahui dan
mejelaskan bagaimana praktik penyembuhan jiwa
dengan metode tepuk dan doa-doa yang dilakukan di
Pondok Pesantren Kalisabuk Cilacap
2. Serta untuk mengetahui alasan mengapa praktik
metode pengobatan non-medis sebagai penyebuhan
jiwa di Pondok Pesantren Ar Ridwan Kalisabuk Cilacap
yang dilakukan setiap malam kliwon
3. Penelitian ini jiga dimaksudekan untuk mengetahui Doa-
doa seperti apa yang di berikan letika praktek metode
tersebuk dilakukan untuk penyembuhan jiwa.

E. MANFAAT RISET
Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat
dan memberikan masukan bagi perkembangan ilmu
psikologi, seperti psikologi islam dan terapi gangguan
jiwa yang dapat memberikan pemahaman dan
gambaran yang berhubungan dengan terapi
penyembuhan jiwa dengan metode yang dilakukan
seperti terapi penyembuhan jiwa di Pondok Pesantren Ar
Ridwan.
2. Manfaat praktis
Selain untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah
metode penelitian, penelitian ini juga diharapkan dapat
bermanfaat terhadap para mahasiswa yang sedang
belajar tentang terapi penyembuhan jiwa. Dan bagi
keluarga yang mempunyai anggota keluarga yang
mengalami gangguan jiwa bisa menggunakan metode
ini dan datang ke Pondok Pesantren Ar Riwan untuk
melakukan penyembuhan jiwa pada anggota
keluarganya yang mengalami gangguan jiwa seperti
depresi, bipolar, atau gangguan jiwa karena
menggunakan benda benda mistis.
F. LITERATUR REVIEW

Dalam penelitian ini, peneliti mencoba mengkaji


terkait metode terapi penyembuhan jiwa yang dilakukan di
Pondok Pesantren Ar Ridwan Kalisabuk Cilacap dengan cara
didoa doai, menepuk atau memijat bagian yang sekiranya
dirasakan sakit oleh pasien gangguan jiwa dan
mengeluarkan jin yang ada dalam tubuh pasien gangguan
jiwa. Untuk lebih melihat bagaimana kejelasan dari
penelitian ini, penulis akan menggambarkan sekilas dari
beberpa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang
mirip atau hampir sama dengan variabel yang akan penulis
teliti. Dimana literatur review dapat memberikan gambaran
mengenai penelitian yang akan dilakukan. Berikut tiga
contoh literatur review yang hampir sama dengan
penelitian yang akan diteliti.

Pertama, penelitian skripsi ynag dilakukan oleh


Muhammad Ulil Arham dari jurusan Bimbingan Konseling
Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri
Sunan Kali Jaga Yogyakarta 2015, dengan skripsinya yang
berjudul Terapi Spriritul Melaluin Dzikir Pada Santri
Gangguan Jiwa Di PP.Al Qodir Cangkringan Yogyakarta. 15
Yang mana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana proses dan manfaat terapi spiritual melalui
dzikir pada santri gangguan jiwa di PP. Al Qodir
Cangkringan Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dengan
mengguanakan pendekatan kualitatif deskriptif. Informan
orang ini adalah dua orang pengasuh sekaligus terapis
pondok pesantren Al Qodir Cangkringan. Subjek penelitian
ini adalah tiga orang klien yang sedang melakukan proses
rehabilitas gangguan jiwa di pondok pesantren Al Qodir
Cangkringan. Proses terapi dzikir ini terdiri dari tahap
persiapan, pelaksanaan dan penutup. Manfaat terapi dzikir
terhadap santri gangguan jiwa yaitu secara fisik dan psikis.
Secara fisik yaitu mengembalikan saraf-saraf yang telah
rusak, mengetes tingkat gangguan kejiwaan, mencegah
dan mengobati openyakit. Secara psikis yaitu
membersihkan jiwa dari perbuatan dosa.

Kedua, penelitian yang ada pada Skripsi Siswoko


yang berjudul (Jurusan Dakwah dan Komunikasi, Program
Studi Bimbingan dan Konseling Islam, Sekolah Tinggi
agama Islam STAIN Purwokerto,2008) Terapi
Penyembuhan Korban Narkona Melalui Zikir dan Herbal
peneliti mengambil kasus di Pondok Pesantren Nurul

15 Muhammad Ulil Arham, Terapi Spriritul Melaluin Dzikir Pada


Santri Gangguan Jiwa Di PP.Al Qodir Cangkringan Yogyakarta,
skripsi fakultas dakwah dan komulikasi unuversitas islam negeri
sunan kalijaga Yogyakarata
Hikmah Dukuh Klewih Cilongok, metode terapinya yaitu
dengan Terapi dzikir yang dilakukan berupa
niat,shalat,membaca kalimah tayyibah yang digunakan
untuk membersihkan penyakit rohani, Terapi Herba
dilakukan ramuan khusus yaitu menggunakan tanaman,
berupa daun murbei, akar pohon panegoang, buah kelapa
muda dan airnya, dan Terapi Air berupa mandi
pembersihan fisik terutama mandi malam yang digunakan
untuk mengendorkan urat syaraf yang tegang.

Dan yang ketiga, penelitian yang terdapat pada


Skripsi Siti Muslihah (Jurusan Dakwah dan Komunikasi,
Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam, Sekolah
Tinggi agama Islam Stain Purwokerto,2007) yang berjudul
Model Terapi Ruqyah peneliti mengambil kasus di
Lembaga Ghoib Ruqyah Syariyyah Jakarta, dalam model
terapinya adalah terapi ruqyah massal dan ruqyah
individual (satu persatu) dengan 14 menggunakan metode
ruqyah plus medis (memadukan antara terpi medis dan
terapi ruqyah). Terapi medis meliputi tiga tahap; analisis
medis, pemeriksaan medis, dan pengobatan medis. Dan
terapi ruqyah melalui tiga tahap; sebelum ruqyah
(konsultasi), pengobatan ruqyah dan setelah ruqyah
(pemberian solusi dan nasehat). Ditambaha dengan
mengkonsumsi obat-obatan alamiah (herba) seperti madu,
dan bidara, minyak zaitun dan jintan hitam untuk
membantu pemulihan kondisi pasien.

Dari ketiga literatur yg berupa skripsi diatas, memilik


kesamaan dengan yang akan diteliti yaitu sama-sama
membahas tentang terapi penyembuhan jiwa. Sedangkan
yang berbedadari penelitian yang ada di atas adalah
metodenya. Dalam penelitian ini peneliti meneliti tentang
metode yang digunakan untuk menerapi gangguan jiwa di
Pondok Pesantren Ar Ridwan Kalisabuk Cilacap. Metode
yang digunakan berupa menepuk punggung atau memijat
tangan atau kepala dengan keras bagian yang dirasakan
sakit oleh pasien. Setelah dilakukan hal tersebut pasien
berteriak kesakitan dan mulai muntah dan menangis
histeris. Selama pasien berteriak histeris penerapi
membaca doa-doa. Hal ini terjadi sangat lama tergantuk
tingkat gangguan jiwanya.

G. TEKNIK PENULISAN
1. Jenis penilitian
Penelitian yang dilakukan ini merupakan jenis
penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif bertujuan untuk
mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang
masalah-masalah manusia dan sosial, bukan
mendiskripsikan bagian permukaan dari suatu realitas
sebagaimana dilakukan penelitian kuantitatif.16
Penelitian kualitatif didasarkan pada upaya membangun
pandangan mereka yang diteliti yang rinci, dibentuk
dengan kata kata, gambaran holistik dan rumit. 17
Dengan hal ini penelitian yang dilakukan tujuannya
adalah untuk mengetahui bagaimana metode terapi
penyembuhan jiwa yang dilakukan di Pondok Pesantren

16 Kholil El Rachman, Materi Perkuliahan Metodoligi Riset (2015)


hlm.46

17 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif edisi revisi


(Bandung:PT.Remaja Rosdakarya,2007) hlm.6
Ar Ridwan Kalisabuk Cilacap kepada pasien gangguan
jiwa.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah studi kasus. Penelitian lapangan atau penelitian
kasus dimaksudkan untuk mempelajari secara lebih
mendalam tentang latar belakang keadaan dan posisi
saat ini, serta interaksi lingkungan unit sosial tertentu
yang bersifat apa adanya. Subjek penelitian ini adalah
metode penyembuhan gangguan jiwa yang dilakukan di
Pondok Pesantren Ar Ridwan Kalisabuk Cilacap.
2. Pendekatan penelitian
Pendekatan kualitatif yang digunakan adalah dengan
pendekatan kualitatif. Data yang dikumpulkan berupa
kata-kata gambar, gambar, dan bukan angka-angka
ataupun perhitungan. Semua data yang dikumpulkan
berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang
sudah diteliti. Penelitian ini berisi kutipan-kutipan data
untuk memberi gambaran-gambaran pejelas laporan.18
3. Teknik pengumpulan data
a. Wawancara
Menurut soeratno dan arsyad (1983:92),
wawancara adalah metode pengumpulan data
dengan cara bertanya langsung (berkomunikasi
langsung dengan responden.19 Menurut Kartono
(1980:171) interview atau wawancara adalah suatu
percakapan yang di arahkan pada suatu msalah
tertentu; ini merupakan proses tanya jawab lisan
dimna dua orang atau lebih berhadap-hadapan

18 Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis,


(Yogyakarta:Teras,2001), hlm.71

19 Mochamad Fauzi,Metode Penelitian Kuantitatif (Semarang:


Walisongo Press.2009) hlm 177-178
secara fisik. Sedangkan menurut Denzin & Lincoln
(1994:353) interview merupaka suatu percakapan,
seni tanya jawab dan mendengarkan. Dapat
disimpulkan wawancara (interview) merupakan suatu
kegiatan tanya jawab dengan tatap muka (face to
face) antara pewawancara (interviewer) dengan yang
diwawancarai (interviewee) tentang masalah yang
diteliti, dimna pewawancara bermaksud memperoleh
persepsi, sikap, dan pola pikir dari yang
diwawancarai yang relevan dengan masalah yang
diteliti.20
Dalam metode wawancara ini penulis
mewawancarai narasumber dari kelurga pemilik
Pondok Pesantren Ar Ridwan Kalisabuk, beberapa
pasien dan salahsatu pengurus pesantren yang
menjadi objek penelitian. Yang menjadi narasumber
yaitu bernama Abdul Aziz Musaikhi Al-Makky (28
tahun) salah satu putra KH. Himamudin Ridwan
pemilik Pondok Pesantren Ar Ridwan Kalisabuk
Cilacap, Nur (sekitar 21 tahun) seorang pasien yang
menderita depresi berat21, dan Atik salah satu
pengurus pondok putri sekaligus yang pemantau
perkembangan santri pasien putri yang sedang

20 Kholil El Rachman, Materi Perkuliahan Metodoligi Riset (2015)


hlm. 68-69

21 Menurut WHO, depresi merupakan gangguan mental yang


ditandai dengan munculnya gejala penurunan mood, kehilangan
minat terhadap sesuatu, perasaan bersalah, gangguan tidur atau
nafsu makan, kehilangan energi, dan penurunan konsentrasi (World
Health Organization, 2010). Depresi berat adalah depresi yang
ditandai dengan gejala depresi utama selama 2 minggu atau lebih.
dalam masa pengobatan (karantina). Wawancara ini
digunakan untuk memperoleh keterangan, informasi,
atau penjelasan yang berhubungan dengan
pengobatan atau terapi penyembuhan jiwa disana.
Dengan wawancara yang dilakukan terhadap orang
tersebut, diharapkan dapat memperoleh informasi
yang valid sehingga memperoleh data yang akurat.
Wawancara yang digunakan dalam penelitian
ini adalah wawancara terstruktur dan tidak
terstruktur. Wawancara terstruktur digunakan
dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sesuai
daftar pertanyaan yang sudah disiapkan, seperti
wawancara yang dilakukan oleh penulis kepada
narasumber yang bernama Abdul Aziz Musaikhi Al-
Makky. Dan wawancara tidak terstruktur digunakan
dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yg
bersifat flesksibel tetapi tidak menyimpang dari
tujuan wawancara yang telah ditetapkan.
b. Observasi
Pada penelitian kualitatif, observasi merupaka
salah satu teknik pengumpulan data yang banyak
digunakan oleh para peneliti. Teknin observasi yaitu
pengamatan dan pencatatan secara sistematik
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.
Observasi adalah kegiatan pemuatan perhatian
terhadap sesuatu objek dengan menggunkan seluruh
alat indera.22
Menurut kartono (1980: 142) pengertian
oservasi diberikan batasan sebagai berikut: studi
yang disengaja dan sistematistentang fenomena
22 Ahmad Tansen, Metodologi Penelitian Praktis, (Yogyakart: Teras,
2001), hlm 84.
sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan
pengamatan dan pencatatan. Selanjutnya
dikemukakan tujuan observasi adalah: mengerti ciri-
ciri luasnya signifikansi dari inter relasinya elemen-
elemen tingkah laku manusia pada fenomena sosial
serba kompleks palam pola-pola kulturil tertentu.23
Dalam teknik ini penulis gunakan untuk melihat
lebih dekat bagaimana jalannya terapi penyembuhan
jiwa sehingga penulis mengetahui metode
penyembuhan jiwa pada pasien yang mengalami
gangguan jiwa yang dilakukan di Pondok Pesantren
Ar Ridwan Kalisabuk Cilacap. Terutama terkait
dengan bagaimna metode yang digunakan dan juga
melihat seperti apa respon pasien ketika sedang
diterapi.
Untuk melakukan teknik obeservasi ini, penulis
melakukan obeservasi dua kali yang dilakukan setiap
malam jumat. Observasi pertama bertepatan pada
tanggal 28 Oktober 2016 dan observasi kedua
dilakukan pada tanggal 5 november 2016. Penulis
mengunjungi pondok pesantren ar ridwan kalisabuk
cilacap dan melihat bagaimana jalannya proses
terapi penyembuhan jiwa tersebut yang dilakukan di
ruang tamu depan rumah KH. Himamudin. Dalam
pengamatan tersebut penulis melihat bagaimna yang
dilakukan KH. Himamudin pada pasiennya.
Melalui observasi ini di maksudkan agar
memungkinkan pengamat melihat dunia
sebagaimana yang dilihat oleh subjek yang diteliti,

23 Kholil el rachman, Materi Perkuliahan Metodoligi Riset (2015).


Hlm.57
menangkap makna fenomena dan budaya dari
pemahaman subjek. Pengamatan memungkinkan
peneliti marasakan apa yang dirasakan dan dihayati
oleh subjek, bukan apa yang dirasakan dan dihayati
oleh si peneliti.24 Jadi dari obeservasi data yang yang
di dapat lebih dipercaya karena dilakukan atas
pengamatan sendiri.
4. Teknik analisi data
Mengenali data yang valid sangat diperlukan oleh
seorang peneliti, agar peneliti bisa melakukan penarikan
kesimpulan dan menyajikan hasil penelitian yang tepat.
Dalam penelitian kualitatif peneliti harus mendapatkan
data yang valid untuk itu dalam pengumpulan data
peneliti perlu pengandalan validititas data agar data
yang diperoleh tidak invalid (cacat). Berbagai cara dapat
ditempuh untuk menentukan validalitas data tergantung
pula pada ragam penelitian yang di gunakan. Setiap
ragam penelitian memiliki metode tersendiri untuk
melakukan pengujian validitas data. Dalam salahsatu
metode untuk mengetahui validitas data dapat
dilakukan dengan menggunakan tiangulasi dan analisi
deskriptif.
Triangulasi adalah suatu cara mendapatkan data
yang benar-benar absah dengan mengguanakan
pendekatan metode ganda. Triangulasi adalah teknik
pemeriksaan data dengan cara memanfaatkan sesuatu
yang lain di luar data itu sendiri, untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data

24 Kholil El Rachman, Materi Perkuliahan Metodoligi Riset (2015).


Hlm.58
itu.25 Adapun untuk mecapai itu, maka ditempuh dengan
cara sebagai berikut: 1) Membandingkan data hasil
pengamatan dengan data hasil wawancara. 2)
Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan
umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi. 3)
Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang
tentang situasi penelitiab sengan apa yang
dikatakannya sepanjang waktu. 4) Membandingkan
keadaan dan prespektif seseorang dengan berbagai
pendapat dan pandangan masyarakat dari berbagai
kelas. 5) Membandingkan hasil wawancara dengan isi
suatu dokumen yang berkaitan.
Analisis deskriptif merupakan penelitian yang
dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai
status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala
menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan
(Suharsimi Arikunto : 2005). Jadi tujuan penelitian
deskriptif adalah untuk membuat penjelasan secara
sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan
sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.26

H. SISTEMATIKA PENULISAN

25 Bachtiar S. Bachri.Meyakinkan Validitas Data Melalui Triangulasi


Pada Penelitian Kualitatif. (Surabaya) Kurikulum Dan Teknologi
Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya
Kampus Lidah Wetan, Hlm. 55
(http://yusuf.staff.ub.ac.id/files/2012/11/meyakinkan-validitas-data-
melalui-triangulasi-pada-penelitian-kualitatif.pdf)

26Sulipan,Penelitian Deskriptif Analitis


(http://www.ktiguru.net/file.php/1/moddata/data/3/9/46/Penelitian_D
eskriptif_Analitis.pdf)
Untuk mempermudah dalam penulisan proposal ini
agar menjadi sistematis, maka disusun sistematika sebagai
berikut:
Bab I berupa pendahuluan yang meliputi latar
belakang masalah, definisi operasional, rumusan masalah,
yujuan dan manfaat penelitian, literature review, metode
penelitian dan sistematika penulisan. Pada bab ini
menjelaskan sekitar masalah yang dibahas dalam
penelitian yang berfokus pada data yan kasus yang akan
diteliti yang dapat dijadikan landasan dalam melaksanakan
penelitian lapangan.
Bab II membahas tentang teori metode
penyembuhan gangguan jiwa yang dilakukan di Pondok
Pesantren Ar Ridwan Kalisabuk Cilacap. Kemudian mengkaji
tentang bagaimana metode yang dilakukan pada malam
jumat, mantra dan respon pasien yang diterapi.
Bab III memaparkan tentang metodologi riset yang
terdiri dari jenis penelitian, teknik pengumpulan data, dan
teknik analisis data.
Ban IV berisi tentang diskripsi data yang merupakan
temuan lapangan serta analisis data. Pada bab ini
mencantumkan beberapa analisis dari metode
penyembuhan jiwa yang dilakukan di Pondok Pesantren Ar
Ridwan Kalisabuk Cilacap.
Bab V yaitu berupa penutup, yang terdiri dari
kesimpulan dan saran hasil peneloitian yang telah
dilakukan. Pada bab bagian kesimpulan berisi ringkasan
dari semua pembahasan yang ditulis dan memberikan
saran untuk meningkatkan kualitas dalam pembelajaran
berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Abbas Shirazudin, Perbedaan Sistem Pengobatan Medis Dan Non


Medis (Posted On May 31,2014)
Https://Sirouzs.Wordpress.Com/2014/05/31/Perbedaan-
Sistem-Pengobatan-Medis-Dan-Non-Medis/

Bachri Bachtiar,Meyakinkan Validitas Data Melalui Triangulasi


Pada Penelitian Kualitatif,Kurikulum Dan Teknologi
Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Surabaya Kampus Lidah Wetan,
Http://Yusuf.Staff.Ub.Ac.Id/Files/2012/11/Meyakinkan-
Validitas-Data-Melalui-Triangulasi-Pada-Penelitian-
Kualitatif.Pdf

Dedy Susanto, Dakwah Melalui Layanan Psikoterapi Ruqyah Bagi


Pasien Penderita Kesurupan, Jurnal UIN Walisongo
Semarang Vol.5, No.2 (Desember 2014)

El Rachman Kholil. 2015. Modul Materi Perkuliahan Metodoligi


Riset

Fauzi Mochamad. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif. Semarang:


Walisongo Press

Hawari Dadang, Peran Keluarga Dalam Gangguan Jiwa Edisi 21,


Jurnal Psikologi Rumahsakit Jiwa Propinsi Jawabarat,
Bandung.

Hawari Dadang. 1997. Al Quran Ilmu Kedokteran Jiwa Dan


Kesehatan Jiwa, Yogyakarta: PT Dana Bhakti Prima Yasa

Https://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Kliwon

Moleong Lexy. 2007. Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi .


Bandung:PT.Remaja Rosdakarya

Niko Jaya Lumban Gaol, (07.01.12720), Pusat Peyembuhan


Penyakit Jiwa Dan Gangguan Kejiwaan Di Yogyakarta,
Http://E-Journal.Uajy.Ac.Id/153/3/2TA12720.Pdf

Salahudin Muhammad,Peran Keluarga Terhadap Proses


Penyembuhan Pasien Gangguan Jiwa,Studi Kasus Di Yayasan
Dian Atma Jaya Lawang Kabupaten Malang, Skripsi Fakultas
Psikologi Jurusan Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim
Malang.

Sulipan, Penelitian Deskriptif Analitis ,


Http://Www.Ktiguru.Net/File.Php/1/Moddata/Data/3/9/46/Pene
litian_Deskriptif_Analitis.Pdf
Suyani, Mengenal Gejala Dan Penyebab Gangguan Jiwa
(Oktober 2013)
Https://Www.Researchgate.Net/Publication/273866139_Meng
enal_Gejala_Dan_Penyebab_Gangguan_Jiwa

Tanzeh Ahmad. 2001. Metodologi Penelitian


Praktis.Yogyakart:Teras

Ulil Arham Muhammad, Terapi Spriritul Melaluin Dzikir Pada


Santri Gangguan Jiwa Di PP.Al Qodir Cangkringan
Yogyakarta, Skripsi Fakultas Dakwah Dan Komulikasi
Unuversitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarata

Anda mungkin juga menyukai