Anda di halaman 1dari 2

PENILAIAN POST PARTUM

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl. Terbit :
Halaman :1/2

PUSKESMAS dr.Amtsyir Muhadi,M.Adm.Kes


NIP. 19750323 200701 1 021
SULILI

1. Pengertian
2. Tujuan Melakukan penilaian perubahan anatomis post partum
3. Kebijakan

4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


Hk.02.02/Menkes/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter
Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
Petugas menjelaskan jenis dan prosedur pemeriksaan yang akan
dilakukan.
Petugas mencuci tangan sebelum pemeriksaan.
Petugas meminta pasien berbaring di meja pemeriksa.
Petugas melakukan palpasi untuk menilai fundus uteri.
Petugas melakukan Palpasi uterus, pastikan uterus berkontraksi
dengan baik dan tidak terjadi perdarahan per vaginam. Lakukan
palpasi pada:
a. 2-3 kali dalam 15 menit pertama pasca salin
b. Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pasca salin
c. Setiap 20-30 menit pada jam kedua pasca salin
d. Lakukan asuhan yang sesuai untuk menatalaksana atonia
uteri jika uterus tidak berkontraksi dengan baik
Petugas mengevaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah
Petugas memeriksa tekanan darah, nadi dan keadaan kandung
kemih ibu setiap 15 menit selama 1 jam pertama pasca salin dan
5. Prosedur/Langkah- setiap 30 menit selama jam kedua pasca salin.
langkah Petugas memeriksa temperatur ibu setiap jam selama dua jam
pertama pasca salin dan lakukan tindakan yang sesuai untuk temuan
tidak normal.
Petugas menanyakan kepada ibu mengenai cairan nifas: jumlah,
warna, bau.
Petugas mendeteksi dan mengobati kelainan payudara yang dapat
menghambat produksi ASI. Nilai adanya:
a. Puting yang terbenam
b. Puting lecet
c. Mastitis
Petugas menginformasikan kelainan yang ditemukan kepada pasien
dan cara

Pemeriksaan tanda vital anamnesis


6. Bagan alir

Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan fisik

diagnosis
Penegakan diagnosis

1. Unit terkait Poli umum, Apotek,

Anda mungkin juga menyukai