Anda di halaman 1dari 3

LINGKARAN UKHUWAH

Awal kita bertemu

Adalah ketika aku dan kamu

Bersama-sama duduk dalam satu kajian

Kita saling menebar senyuman

Aku tidak kenal kamu

Kamu tidak tahu aku

Namun pada akhirnya kita dipersatukan

Oleh tali silaturrahmi yang kokoh

Bermula dari duduk dalam sebuah lingkaran

Kita mentahsin Al-quran

Memperbaiki bacaan

Kita sama-sama berproses

Ingin menjadi baik

Lalu waktu berjalan dengan kehendak-Nya

Menghampiri siapa saja yang ia temukan

Memilih siapa saja yang Dia kehendaki

Untuk tetap ada atau memilih pergi

Tapi kawan. . .
Meskipun pertemuan ini akan berakhir

Ukhuwah jangan kita lupakan

Tikar-tikar masjid telah menjadi saksi

Bahwa kita pernah dipersaudarakan

Dan ingatlah kawan. . .

Walaupun kajian dhuha ini sudah di penghujung

Pesan-pesan di dalamnya hendaklah abadikan

Dalam memori-memorimu

Dalam dekapan hatimu

Dan terakhir, kawan. . .

Jika di hari kiamat nanti

Engkau tak menemukanku di Syurga

Katakan pada-Nya

Bahwa kita pernah membersamai Al-Azhar ini

Dalam rangka ketaatan pada-Nya

Katakan bahwa saban hari kita pernah

Berjamaah dalam kebaikan

Semoga karena lingkaran ukhuwah

Menjadi sebab kita dimasukkan dalam jannah-Nya.


BIODATA PENULIS

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Fikri, orang biasa menyapanya begitu. Pemilik nama lengkap Muhammad Fikri ini dilahirkan
ke dunia pada 26 Maret 1998, di Pakan Sabtu. Pemuda asal Payakumbuh ini sekarang
mengambil jurusan Matematika dengan prodi Pendidikan Matematika. Sebenarnya, menulis
adalah hobi yang cukup digemari pria berkaca mata ini. Namun, belakangan ia sudah cukup
jarang menulis lantaran kesibukan kuliah. Fikri memilih FORSIA (Forum Studi Islam
Alqalam) FMIPA sebagai jalan baginya di dunia organisasi kampus. Semoga puisi ini bisa
menginspirasi. Dan kalau beruntung bisa dijadikan kandidat juara. Amin. Wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai