Anda di halaman 1dari 48

Teknik Ototronik

BAB 5 dapat dibacanya dengan teliti dari


gambar.
MENGGAMBAR TEKNIK
Tabel 5.1 Bahasa dan Gambar
Lisan Kalimat Gambar
Gambar merupakan sebuah alat Indra Akustik Visual Visual
untuk menyatakan maksud dari Ekspresi Suara Kalimat Gambar
Standar
seorang sarjana teknik. Oleh karena Aturan Tata Bahasa
Gambar
itu gambar sering juga disebut sebagai
bahasa teknik atau bahasa untuk 5.1 Standar Menggambar
sarjana teknik.
Perbandingan antara bahasa dan Teknik
gambar diperlihatkan pada tabel di
bawah ini. Seperti tampak pada tabel, Beberapa standar dalam
standar gambar merupakan tata menggambar teknik antara lain :
bahasa dari suatu bahasa.
Penerusan informasi adalah fungsi 5.1.1 Standar ukuran kertas
yang penting untuk bahasa maupun
gambar. Gambar bagaimanapun juga Kertas gambar mempunyai ukuran
adalah bahasa teknik, oleh karena itu standar. Ukuran yang banyak
diharapkan bahwa gambar harus digunakan adalah dari seri A. Seri A
meneruskan keterangan-keterangan mempunyai ukuran standar yang
secara tepat dan objektif. dinyatakan dengan angka 0 sampai 4
Dalam hal bahasa, kalimat pendek di belakang huruf A. Ukuran kertas 0
dan ringkas harus mencakup adalah 1 m2 dengan perbandingan
keterangan-keterangan dan pikiran- panjang terhadap lebar 1 : 2 .
pikiran yang berlimpah. Hal ini hanya Ukuran-ukuran berikutnya
dapat dicapai oleh kemampuan, karir diperoleh dengan membagi dua
dan watak dari penulis. Di lain pihak ukuran yang pendahulunya. Misalnya
keterangan dan pikiran demikian ukuran A3 mempunyai setengah
hanya dapat dimengerti oleh pembaca ukuran A2, dan ebagainya. Untuk
yang terdidik. jelasnya ukuran kertas gambar dari
Keterangan-keterangan dalam seri A ini dapat dilihat pada Tabel
gambar, yang tidak dapat dinyatakan dibawah. Pada umumnya kertas
dalam bahasa, harus diberikan gambar diletakkan dengan sisi ang
secukupnya sebagai lambang- panjang mendatar, kecuali untuk
lambang. Oleh karena itu, berapa kertas ukuran A4, yang sisi
banyak dan berapa tinggi mutu panjangnya diletakkan vertikal. Pada
keterangan yang dapat diberikan Tabel dibawah ini menunjukkan juga
dalam gambar, tergantung dari bakat ukuran garis tepi dari masing-masing
perancang gambar (design drafter). ukuran kertas
Sebagai juru gambar sangat penting a) Kertas gambar putih
untuk memberikan gambar yang (manila/padalarang), kertas
tepat dengan mempertimbangkan sketsa dan kertas milimeter
pembacanya. Untuk pembaca, penting digunakan untuk gambar tata
juga berapa banyak keterangan yang letak yang digambar dengan
pensil.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 49


Teknik Ototronik

b) Kertas kalkir, igunakan untuk 5.1.2.1 Pensil dan Pena (Rapido)


gambar asli, yang kemudian
dapat dibuat gambar cetak biru Untuk menggambar dengan
(blue print) atau cetak kontak pensil, digunakan pensil mekanik
(contact rint). dengan isian. Ada beberapa tingkat
c) Film gambar, digunakan untuk kekerasan. Penggunaannya didasar-
mendokumentasikan gambar kan atas permukaan dan jenis kertas
yang pengawetannya sangat gambar. Jenis isian pensil gambar
diperlukan serta tidak boleh terdapat dari 9H (sangat keras)
memuai atau menyusut. sampai 8B (sangat lunak).
Adapun untuk format kertas yang Untuk menggambar sebaiknya
dipakai adalah: digunakan tingkat kekerasan berikut :
Garis bantu : 2H
1. A0, 841 x 1189 Garis : F
2. B0, 1000 x 1414 Tulisan, garis penuh tebal :HB
3. C0, 917 x 1297 Isian halus pada pensil mekanik
4. D0, 771 x 1090 dengan ketebalan 0,3 mm dan 0,5 mm
sangat cocok untuk penggambaran
Tabel 5.2 Standart ukuran kertas diatas kertas atau kertas kalkir.
Ukuran Garis Tepi Dengan isian ini, kita tidak perlu
Golongan Kanan, meraut atau meruncingkan pensil.
Kertas Panjang Lebar Kiri Atas,
Bawah Ketebalan garis yang sama juga
A0 1189 841 20 10 dapat menggunakan pena gambar:
A1 841 594 20 10 untuk gambar kerja dapat digunakan
A2 594 420 20 10
A3 420 297 20 10
ketebalan: 0,25 putih, 0,35 kuning,
A4 297 210 20 5 0,50 coklat dan 0,70 biru.
A5 210 148 20 3

Gambar 5.2 Pensil isian

Gambar 5.1 Posisi kertas tegak dan


mendatar
Gambar 5.3 Pena Teknik
5.1.2 Alat-alat Gambar
Pena gambar terutama digunakan
Didalam menggambar tentu- untuk menggambar di atas kertas
nya dibutuhkan peralatan yang transparan. Tinta yang dipakai harus
memadai, supaya hasilgambarnya bebas radiasi ultra violet agar tidak
menjadi baik. Beberapa alat menimbulkan hambatan.
gambar diantaranya:

50 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)


Teknik Ototronik

5.1.2.2 Jangka

Ada tiga macam jangka yang


digunakan untuk menggambar,
tergantung besar kecilnya lingkaran
yang akan digambar. Jangka besar
untuk menggambar lingkaran dengan
diameter 100 200 mm, jangka
menengah untuk lingkaran dari 20 Gambar 5.5 Penggaris T
100 mm, dan jangka kecil untuk
lingkaran 5 30 mm. Di samping itu b. Penggaris SegiTiga
terdapat sebuah jangka untuk Sepasang segitiga terdiri dari
membuat lingkaran dengan jari-jari segitiga siku sama kaki dan sebuah
kecil, seperti misalnya untuk segitiga siku 600. Ukuran segitiga ini
pembulatan. Ada dua macam jangka ditentukan oleh panjang 1, dan
yaitu jangka orleon dan jangka pegas. berkisar antara 100 sampai 300 mm.
Dengan alat penyambung dapat
dihasilkan lingkaran dengan jari-jari
250 mm.

Gambar 5.6 Penggaris segi tiga

c. Mal atau Sablon

Gambar 5.4 Macam-Macam Jangka

5.1.2.3 Penggaris

a. Penggaris T
Sebuah penggaris T terdiri dari
sebuah kepala dan sebuah daun.
Garis-garis horizontal ditarik dengan
penggaris T ini, dengan menekankan
kepalanya pada tepi kiri dari meja Gambar 5.7 Mal sablon
gambar, dan menggesernya keatas
atau ke bawah. Supaya hasil dari Mal atau sablon yang digunakan
garis-garis dapat sejajar benar, kepala untuk teknik antara lain: mal
dari penggaris ini harus betul-betul lengkungan, mal bentuk, mal huruf
diikat pada daunnya. dan mal untuk simbol-simbol.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 51


Teknik Ototronik

d. Alat-Alat Pendukung yang diperlukan dapat dilindungi


Berbagai macam alat dan bagian yang hanya harus
dipergunakan untuk menggambar, dibuang tampil pada lubang.
disamping alat-alat yang telah dibahas
sebelumnya, antara lain:
- Mistar Skala: Untuk gambar mesin
dipergunakan mistar skala dari
bambu atau plastik, yang
panjangnya pada umumnya adalah
300 mm. Disamping ini terdapat pula
mistar skala dengan penampang segi
tiga dengan ukuran yang diperkecil.
Gambar 5.10 Pelindung penghapus

- Papan Gambar dan Meja Gambar


Papan gambar harus mempunyai
permukaan yang rata dan tepi yang
lurus, dimana kepala dari penggaris
Gambar 5.8 Mistar skala T digeser. Papan gambar dibuat
dari pohon cemara, kayu pohon
- Busur derajat; busur derajat dibuat linde, kayu lapis (plywood) atau
dari logam, yaitu aluminium, atau hardboard. Ukurannya disesuaikan
plastik. Biasanya busur derajat ini dengan ukuran kertas, misalnya
mempunyai garis-garis pembagi untuk ukuran kertas A 0
dari 00 sampai dengan 1800. mempunyai ukuran 1.200 mm x
Dengan alat ini dapat diukur sudut 900 mm, kertas ukuran A 1
atau membagi sudut. mempunyai ukuran 600 mm x 450
mm. Belakangan ini terdapat papan
gambar yang telah dilapisi dengan
alas kertas gambar.

Gambar 5.9 Busur derajat

- Pelindung penghapus; pelindung


penghapus ini dipakai bila kita ingin
menghilangkan garis yang
berdekatan. Dengan alat ini garis- Gambar 5.11 Meja gambar
garis yang perlu dapat terlindung
dari penghapusan. Hanya garis, - Mesin gambar adalah sebuah alat,
atau bagian garis yang salah dapat yang dapat menggantikan alat-alat
dihapus. Seperti tampak pada gambar lainnya, seperti busur
Gambar 5.10. pelindung tersebut derajat, penggaris T, segi tiga dan
mempunyai berbagai bentuk ukuran. Sebuah mesin gambar
lubang. Dengan demikian bagian dilengkapi dengan mekanisme

52 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)


Teknik Ototronik

gerak sejajar yang terdiri dari 4 mouse, dilakukan penggambaran


batang penghubung ( link ) seperti pada monitor. Bagian yang sudah
tampak pada Gambar 5.14 di digambar setelah itu dapat dikopi,
bawah ini. dipantulkan, diputar dan sebagainya
untuk dipindahkan pada pekerjaan
berikutnya. Program CAD
menyimpan geometri bagian-bagian,
maka secara otomatis ukuran dapat
ditampilkan. pada perubahan bagian
yang kemudian ditiadakan, ukuran
akan mengikuti dengan sendirinya.
Setelah itu gambar dapat dicetak
pada sebuah plotter atau printer.
Saat ini program-program computer
Gambar 5.12 Mekanisme batang mesin yang mendukung design pembuatan
gambar gambar antara lain, AutoCAD,
Inventor, Mechanical Desktop, Pro
enginer, Design dan masih banyak
lagi.

5.1.3 Standart Huruf, Garis, dan


Skala

Berikut akan dibahas mengenai


standar huruf, garis dan skala.

5.1.3.1 Standart Huruf

Gambar 5.13 Mesin gambar pita Gambar teknik mempunyai tujuan


menjelaskan maksud pelaksanaan
dalam kegiatan teknik, atau menuntun
suatu kegiatan keteknikan pada
umumnya. Karena itu mengandung
suatu petunjuk yang berfungsi penting
dalam kegiatan penyelesaian
keteknikan.
Untuk melengkapi keterangan-
keterangan pada gambar teknik
supayatidak terjadi salah tafsir maka
perlu adanya keterangan berupa
huruf, angka serta lambang-lambang
Gambar 5.14 Mesin gambar kereta
teknik dalam susunan yang
- Pembuatan Desain dengan Bantuan meyakinkan.
Komputer (Computer-Aided Design/
Cad). Dengan sebuah alat
pemasukan data, kursor lensa atau

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 53


Teknik Ototronik

Ciri-ciri yang perlu pada huruf dan 1. Huruf dan angka untuk
angka pada gambar teknik : gambar teknik bangunan.
- Jelas 2. Huruf dan angka untuk
- Seragam gambar teknik mesin dan
- Dapat dibuat microfilmnya, atau listrik.
cara reproduksi lainnya - Huruf dan angka tersebut dapat
- Huruf dan angka gambar teknik dibuat tegak atau miring.
senantiasa menjadi cara untuk
Penulisan huruf teknik telah
- Menunjukan maksud dan tujuan
dinormalisasikan oleh ISO
gambar teknik yang bersangkutan
(International Organization for
sejelas-jelasnya.
Standartdization), untuk semua
- Huruf dan angka gambar teknik
dokumen-dokumen teknik dianjurkan
selain berfungsi seperti diatas, juga
menggunakan huruf-huruf ini,
akan menjadi hiasan bagi gambar
sedangkan posisi huruf ini baik yang
teknik itu. Oleh sebab itu posisi
tegak lurus maupun yang miring ke
gambar maupun huruf dan angka
kanan 15 kedua-duanya boleh
perlu diatur sedemikian rupa
digunakan.
sehingga mudah dibaca.
- Pada dasarnya bentuk huruf dan
angka gambar teknik dapat
digolongkan menjadi dua:

Gambar 5.15. Standart huruf

Tabel 5.3. Sifat dan ukuran huruf


Sifat Ukuran
Tinggi huruf besar (h) 3.5 5 7 10 14
Tinggi huruf kecil (c) 2.5 3.5 5 7 10
Jarak antar huruf (a) 0.7 1 1.4 2 2.8
Jarak min tiap garis (b) 5 7 10 14 20
Jarak min antar suku kata (e) 1.5 2.1 3 4.2 6
Tebal huruf/angka (d) 0.35 0.5 0.7 1 1.4

Keterangan :
(a),(b),(c),(d),(e),(h) ada di tabel 5.4

54 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)


Teknik Ototronik

Tabel 5.4 Perbandingan ukuran penulisan huruf


Tinggi Type Standart huruf
huruf huruf a b c d e
A 2/14h 22/14h 10/14h 1/14h 6/14h
h
B 2/10h 16/10h 7/10h 1/10h 6/10h

Latihan:
Membuat huruf dan angka dengn posisi miring150 untuk 5 mm

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 55


Teknik Ototronik

5.1.3.2 Standart garis Jenis garis menurut tebalnya ada


tiga macam, yaitu: garis tebal, garis
Dalam gambar teknik sedang dan garis tipis. Ketiga jenis
dipergunakan beberapa jenis garis, tebal garis ini menurut standar ISO
yang masing-masing mempunyai arti memiliki perbandingan 1: 0,7 ; 0,5.
dan penggunaannya sendiri. Oleh Tebal garis dipilih sesuai besar
karena itu penggunaannya harus kecilnya gambar, dan dipilih dari
sesuai dengan maksud dan tujuannya. deretan tebal berikut: 0, 18; 0, 25; 0,
Ada lima jenis garis gambar, yaitu: 35; 0, 5; 0, 7; 1; 1 4; dan 2 mm.
- Garis Gambar: Untuk membuat Karena kesukaran-kesukaran
batas dari bentuk suatu benda yang ada pada cara reproduksi
dalam gambar tertentu, tebal 0, 18 sebaiknya jangan
- Garis Bayangan: Berupa garis dipakai. Pada umumnya tebal garis
putus-putus dengan ketebalan adalah 0, 5 atau 0, 7.
garis 1/2 tebal garis biasa. Garis ini
digunakan untuk membuat batas
sesuatu benda yang tidak tampak
langsung oleh mata.
- Garis Hati: Berupa garis strip, titik,
strip, titik dengan ketebalan garis
1/2 garis biasa. Garis ini misalnya Gambar 5.16 Jarak antara garis-garis
digunakan untuk menunjukkan
sumbu suatu benda yang Keterangan :
digambar. a. Tebal garis
- Garis Ukuran: Berupa garis tipis b. Jarak antara garis (dianjurkan nilai
minimum = 3a)
dengan ketebalan 1 / 2 dari tebal
c. Ruang antar garis minimum 0,7 mm
garis biasa. Garis ini digunakan
untuk menunjukkan ukuran suatu Jarak minimum antara garis-garis
benda atau ruang. Garis ukuran (jarak antara garis tengah garis)
terdiri dari garis petunjuk batas sejajar termasuk arsir, tidak boleh
ukuran dan garis petunjuk ukuran. kurang dari tiga kali tebal garis yang
Garis petunjuk batas ukuran dibuat paling tebal dari gambar . Dianjurkan
terpisah dari garis batas benda, agar ruang antara garis tidak kurang
dengan demikian maka tidak dari 0, 7 mm.
mengacaukan pembaca gambar.
Sedang garis petunjuk ukuran
dibuat dengan ujung pangkalnya
diberi anak tanda panah tepat pada
garis petunjuk batas ukuran.
Semua gambar teknik yang
dikehendaki dengan pemotongan,
batas potongan harus digaris
dengan garis potong ini.
- Garis Potong: Garis ini berupa garis
strip, titik,titik,strip dengan
ketebalan1/2 tebal garis biasa.
Gambar 5.17 Macam-macam Jenis garis

56 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)


Teknik Ototronik

Tabel 5.5 macam-macam garis :


Lihat Gambar Macam garis Penggunaan
0.6 A1. Garis nyata benda
A Tebal kontinyu
0.8 A2. Garis tepi
B1. Garis berpotong khayal
B2. Garis ukur
B3. Garis proyeksi (bantu)
B Tipis kotinyu B4. Garis penunjuk
B5. Garis arsir
0.1 B6. Garis nyata penampang yang
0.2 diputar
C1. Garis batas-batas dari
potongan sebagian atau
C Garis tipis bebas bagian yang dipotong, bila
batasnya bukan garis
bergores tipis
F1. Garis benda yang
0.3 Garis sedang
F terhalang/tidak langsung
0.4 (putus-putus)
terlihat
0.1 Garis tipis (strip G1. Garis sumbu/lintasan
G
0.2 titik) G2. Garis simetri
Garis strip titik, H1. Garis untuk memotong
0.2
H strip tebal pada penampang
0.6
ujungnya
J1. Garis untuk menunjukan
Garis tebal (Strip permukaanyang akan
J 0.6
titik) mendapatkan tambahan
pengerjaan
K1. Garis bagian yang
berdampingan
Garis tipis strip K2. Batas kedudukan benda yang
K 0.2
titik ganda bergerak
K4. Bentuk semula sebelum
dipotong

ukuran linear pada gambar terhadap


5.1.3.3 Skala Gambar ukuran linear dari benda sebenarnya.
Ada tiga macam skala gambar, yaitu :
Setiap jenis gambar mempunyai - Skala pembesaran
ukuran yang berbeda-beda. Ada yang Skala pembesaran digunakan jika
kecil dan ada yang besar. Oleh gambarnya dibuat lebih besar dari
karena itu sering kali tidak memung- pada benda sebenarnya. Umpama-
kinkan menggambar suatu gambar nya jika bendanya kecil dan rumit
dalam kertas gambar ukurantertentu, seperti misalnya rangkaian kontrol
dalam ukuran sebenarnya. Untuk ini pada lampu jalan, maka harus
ukuran gambar harus diperkecil jika menggunakan skala pembesaran
bendanya besar, dan harus diper- untuk menggambarkan rangkaian
besar jika bendanya terlalu kecil. ini.
Pengecilan atau pembesaran
gambar dilakukan dengan skala
tertentu. Skala adalah perbandingan

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 57


Teknik Ototronik

Penunjukan untuk skala pem-


besaran adalah: x: 1, sedangkan
ukuran lengkap yang dianjurkan
adalah :
50: 1 20: 1 10: 1 5: 1
2: 1

- Skala penuh
Skala penuh dipergunakan
bilamana gambarnya dibuat sama
besar dengan benda sebenarnya.
Skala ini dianjurkan untuk sedapat
mungkin dipergunakan, agar
supaya dapat membayangkan
benda yang sebenarnya, atau
untuk memudahkan pemeriksaan.
Penunjukkan skala penuh adalah
1: 1.

- Skala pengecilan
Skala pengecilan dipergunakan
bilamana gambar yang dibuat lebih
kecil daripada gambar yang
sebenarnya sedangkan untuk
penunjukkannya adalah 1: x.
Berikut ini daftar penunjukkan skala
pengecilan yang dianjurkan:

1: 2 1: 5 1: 10
1: 20 1: 50 1: 100
1: 200 1: 500 1: 1000
1: 2000 1: 5000 1: 10000

Bila dibuat pada skala besar, pada


saat gambar diperkecil dianjurkan
untuk mengacu ke format DIN
(Deutsche Industrie
Norma/norma industri Jerman)
sehingga detail-detail akan tampak
jelas.

58 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)


Teknik Ototronik

Buatlah gambar dibawah ini dengan


kertas A2 skala 2 : 1

Latihan:

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 59


Teknik Ototronik

5.1.4 Konstruksi Dasar Ilmu


Ukur

Gambar mesin harus digambar


dengan teliti dan cermat. Untuk ini
diperlukan keterampilan dalam
menggunakan penggaris T, jangka,
segitiga dsb. Sebagai dasar
menggambar bentuk-bentuk
geometri, yang dasar-dasarnya
akan dibahas di bawah ini.

5.1.4.1. Menghubungkan dua garis


Gambar 5.20 Menghubungkan 2 garis
o
- Menghubungkan 2 (dua) garis bersudul lebih dari 90
berpotongan pada sudut dengan
sebuah busur lingkaran.
- Menghubungkan 2 garis parallel
dengan busur-busur lingkaran

Gambar 5.18 Menghubungkan 2 garis


tegak lurus
Gambar 5.21 Menghubungkan 2 garis
paralel jarak antara 2 garis a = 2R

Gambar 5.19 Menghubungkan 2 garis


bersudut kurang dari 90o

Gambar 5.22 Menghubungkan 2 garis


paralel jarak antara 2 garis a > 2R

60 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)


Teknik Ototronik

b. Melukis Segi Lima, Panjang


dan Sisi Ditentukan

Gambar 5.23 Menghubungkan 2 garis


paralel jarak antara 2 garis a < 2R

5.1.4.2. Melukis segi lima

Melukis segi lima ini dapat memakai


2 cara yaitu :
a. Melukis segi lima didalam
lingkaran

Gambar 5.25 melukis segi lima

Cara Melukis:
1. Buat garis pada AB di titik A
dan C; titik C di tengah AB.
2. Buat A sebagai pusat busur
lingkaran dengan jari-jari AC
dan memotong garis h di D.
Tarik garis BD.
3. Buat lingkaran pusat di D dan
jari-jari AD, memotong garis
BD di E.
Gambar 5.24 melukis segi lima 4. Titik A dan B sebagai pusat
dua busur lingkaran dan jari-
Urutan Melukis: jari BE berpotongan di F, yang
1. Bagi garis B 0 menjadi 2 merupakan titik puncak segi 5.
bagian yang sama, didapat
5. Buat dua busur lingkaran A
titik C.
dan B sebagai pusat, jari-jari
2. Buat R2 = C D dan memotong
AB memotong busur
A 0 di titik E.
lingkkaran di G dan H.
3. Buat R3 = D E dan memotong
lingkaran di F. DF adalah 6. Hubungkan A ke G ke F ke H
panjang sisi segi lima dan ke B (segi lima terlukis
beraturan.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 61


Teknik Ototronik

5.1.4.3. Melukis segi Sembilan


Urutan Melukis:
1. Lukis garis AB CD diketahui.
2. Lukis garis CF1dan CF2 = AN
=BN
3. Bagi garis F1N dan F2N
menjadi beberapa bagian
yang sama.
4. Buat lingkaran F1 dan F2
sebagai pusat dari jari-jarinya
Aa, Ab, Ac dsb.
5. Tentukan jarak Ba dan
pindahkan ke F2 (pusat) dan
memotong lingkaran di a1;
begitu juga untuk b1 dstnya.
Dari langkah 5 akan dapat titik
Gambar 5.26 melukis segi sembilan ellips.

Urutan Melukis: b. Melukis Elips dengan Proyeksi


1. Bagilah diameter AF dengan n Titik Lingkaran
bagian sama panjang.
2. Garis tengah AF dan BG
diperpanjang keluar
d
lingkaran sepanjang n
3. Hubungkan panjang AF di C
dan BG di D,sehingga dapat
titik E.

5.1.4.4. Melukis ellips

Untuk melukis ellips, ada 3 metode


yang biasa dipakai, yaitu:
a. Melukis Elips dengan 2 titik api
Gambar 5.28 Melukis ellips

Urutan Melukis :
1. Buatlah garis AB CD
(panjangnya ditentukan).
2. Buat lingkaran dengan diameter
AB dan CD, m sebagai titik
pusat.
3. Bagilah busur lingkaran AE
menjadi beberapa bagian sama
besar, dan tarik garis dari titik 1,
Gambar 5.27 Melukis ellips
62 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik

2 dan seterusnya melalui pusat


lingkaran.
4. Proyeksi titik 1 dan 1, hingga
berpotongan di a, begitu
seterusnya.
5. Hubungkan A dengan a, b dan
D dengan mal kurva, sisi Ellip
terbentuk. Lanjutkan pada titik
yang lain.

c. Melukis Elips dengan Segi Empat

Gambar 5.29 Melukis ellips

Urutan Melukis :
1. Buat segi ABCD (ditentukan
panjangnya).
2. Bagi garis A0 dan AE
beberapa bagian yang sama
dan dapat titik 1, 2 dan
seterusnya dan 1, 2 dan
seterusnya.
3. Tarik garis dari D melalui titik
1,2 dan seterusnya;dan dari
C me-nuju titik 1, 2 dan
seterusnya maka akan
memotong di 1, 2 dan
seterusnya. Titik-titik potong
ini adalah titik-titik dari ellips.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 63


Teknik Ototronik

Latihan
Buatlah segi 7 dan 8 pada sumbu sibawah ini:
Lukis segi 7.

Lukis segi 8

Buatlah ellip dengan metode 2 titik api dan sisi segi empat
2 titik api

Sisi segi empat

64 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)


Teknik Ototronik

Gambar Teknik Mesin untuk mendapatkan gambar proyeksi


yang dapat dimengerti, dalam
Hal yang tidak kalah pentingnya menggambar diperlukan batasan-
untuk diketahui dalam menggambar batasan tertentu.
teknik adalah : Dalam gambar perspektif garis-
garis sejajar pada benda bertemu di
5.2.1 Proyeksi satu titik dalam ruang, yang
dinamakan titik hilang. Ada tiga
Proyeksi adalah bayangan atau macam gambar perspektif, seperti
khayalan dari benda yang dipandang perspektif satu titik (perspektif
dan ditentukan oleh garis-garis sejajar), perspektif dua titik
pandang pengamat yang disebut (perspektif sudut) dan perspektif tiga
garis proyeksi. titik (perspektif miring), sesuai
dengan jumlah titik hilang yang
5.2.1.1 Proyeksi Perspektip dipakai.

Kata perspektip berarti gambar


pandangan. Dalam menggambar
perspektip bahwa pengamatan objek
berasal dari titik pandang, yaitu
tempat pengamat berdiri memandang
objek. Sudut pengamatan dipersempit
secara relarif, hingga garis lurus tetap
lurus dan menghasilkan gambar
perspektip yang tidak terdistorsi. Gambar 5.30 Proyeksi perspektif
Karena gambar bayangan
terletak pada bidang datar, maka

Gambar 5.31 Pembagian Proyeksi

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 65


Teknik Ototronik

5.2.1.2 Proyeksi Miring (oblique)


Proyeksi Aksonometri adalah
Proyeksi miring adalah bila garis- sebutan umum untuk pandangan
garis proyeksi membuat sudut yang dihasilkan oleh garis-garis suatu
dengan bidang proyeksi vertikal benda.
sehingga permukaan depan
tergambar seperti sebenarnya. Sudut
kedalamannya biasanya 30, 45
atau 60 terhadap sumbu horizontal.
Oleh karena itu sering kali
dipergunakan skala perpendekan
pada sumbu ke dalam, misalnya ,
atau . Skala perpendekan
memberikan gambar yang tidak
berubah, dan penggambarannya Gambar 5.33 Proyeksi Aksonometri
agak mudah. Gambar demikian
disebut gambar Cabinet. Gambar Proyeksi aksonometri di bagi menjadi
Cabinet dengan sudut 45 banyak 3 yaitu:
dipakai di beberapa negara 1. Isometri
Proyeksi miring di bagi dua, yaitu: Proyeksi isometri adalah suatu
1. Proyeksi kavalir adalah jika bentuk proyeksi aksonometri
panjang ke dalam sama yang didatarkan, sehingga
dengan panjang sebenarnya. sudut-sudut sisi sebuah
2. Proyeksi kabinet adalah jika bujursangkar (sudut siku-siku)
panjang ke dalam setengah menjadi 120 dan 60.Ukuran
panjang sebenarnya. tinggi, lebar dan dalam tetap
konstan dalam perbandingan 1:
1: 1 isonometri berarti satu
ukuran.

Gambar 5.34 Proyeksi isometri

Gambar 5.32 Proyeksi miring 2. Dimetri


Proyeksi dimetri adalah bentuk
isometri yang termodifikasi,
dengan ukuran tinggi, lebar dan
dalam diubah untuk
memberikan kesan
nyata.Biasanya dalam
5.2.1.3 Proyeksi Aksonometri
66 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik

perbandingan 1 : 1: 0,5 atau 2 : Pada proyeksi trimetri ada 3


2 : 1 Dimetri berarti dua ukuran. skala ukuran.

Gambar 5.35 Proyeksi dimetri


Gambar 5.36 Proyeksi trimetri
3. Trimetri
Proyeksi trimetri adalah suatu
modifikasi lebih jauh dari
isometri; ketiga ukuran (tinggi,
lebar dan dalam) disesuaikan.
Biasanya dalam perbandingan
10 : 9 : 5 atau 6 : 5 : 4.

Tabel 5.6 Pembagian Proyeksi

Keterangan Dalam Panjang Tinggi a:b c:d


o
Isometri 1 1 1 30 30o
1/2 1 1 7:8 1:8
Dimetri
1/3 1 1 17:18 1:18
(DIN 5)
1/4 1 1 31:32 1:32
Trimetri 2/3 5/6 1 1:3 1:5

Trimetri 1/2 9/10 1 1:3 1:11

Gambar 5.37 Garis proyeksi trimetri

Ukuran a, b, c, d adalah ukuran 5.2.1.4 Proyeksi Ortogonal


perbandingan untuk menentukan
kemiringan bidang kubus. Proyeksi ortogonal adalah jika
Ukuran c dan d untuk garis-garis proyeksi tegak lurus pada
menentukan kemiringan bidang kubus bidang proyeksi. Gambar proyeksi
sebelah kanan, a dan b untuk sebelah ortogonal digunakan untuk
kiri. memberikan informasi yang lengkap

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 67


Teknik Ototronik

dan tepat dari suatu benda tiga


dimensi. b. Proyeksi sistem Eropa (kwadran )
Proyeksi ortogonal pada
umumnya tidak memberikan
gambaran lengkap dari benda hanya
dengan satu proyeksi saja. Oleh
karena itu diambil beberapa bidang
proyeksi. Biasanya diambil tiga Gambar 5.40 Simbol proyeksi
bidang tegak lurus, dan dapat sistem Eropa
ditambah dengan bidang bantu di
mana diperlukan. Bendanya Cara menggambarkannya
diproyeksikan secara ortogonal pada diperlihatkan pada Gambar 5.41 dan
tiap-tiap bidang proyeksi untuk 3.42 berdasarkan proyeksi sistem
memperlihatkan benda tersebut pada yang dipakai. Antara benda titik
bidang-bidang dua dimensi. Dengan penglihatan di tak terhingga diletakkan
menggabungkan gambar-gambar sebuah bidang tembus pandang
proyeksi tersebut dapatlah diperoleh sejajar dengan bidang yang akan
gambaran jelas dari benda yang digambar. Pada bidang tembus
dimaksud. Cara penggambaran pandang diambil vertical. Apa yang
demikian disebut proyeksi ortogonal. dilihat pada bidang tembus pandang
ini merupakan gambar proyeksi dari
benda tersebut.
Jika benda tersebut dilihat dari
depan, maka gambar pada bidang
tembus pandang ini disebut
pandangan depan. Dengan cara
demikian benda tadi dapat
diproyeksikan pada bidang proyeksi
Gambar 5.38 Proyeksi Ortogonal
horizontal, pada bidang proyeksi
vertical sebelah kiri atau kanan, dan
Proyeksi ortogonal dibagi menjadi 2 masing-masing gambar disebut
macam : pandangan atas, pandangan kiri atau
kanan. Tiga, empat atau lebih gambar
a. Proyeksi sistem Amerika (kwadran demikian digabungkan dalam satu
kertas gambar, dan terdapatlah suatu
)
susunan gambar yang memberikan
gambaran jelas dari benda yang
dimaksud.

Gambar 5.39 Simbol proyeksi


sistem Amerika

68 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)


Teknik Ototronik

Gambar 5.41 Penggambaran proyeksi


sistem Amerika

Gambar 5.42 Penggambaran proyeksi


sistem Eropa

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 69


Teknik Ototronik

Latihan
Gambarkan benda-benda ini dalam bentuk : Skala = 3 : 1

70 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)


Teknik Ototronik

Buatlah gambar dibawah ini dalam 3 pandangan utama dengan proyeksi system
Eropa dan Amerika. Skala 1 : 1

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 71


Teknik Ototronik

5.2.2 Potongan Peraturan-peraturan umum yang


berlaku untuk gambar-gambar
Hal-hal yang perlu diperhatikan proyeksi, berlaku juga untuk gambar
dalam sebuah potongan adalah : potongan.

5.2.2.1 Penyajian Penampang 5.2.2.2 Letak Potongan dan Garis


Potongan Potongan

Banyak sekali ditemui benda- Jika letak bidang potong sudah


benda dengan bentuk berongga- tampak jelas pada gambar, tidak
rongga di dalamnya untuk diperlukan penjelasan lebih lanjut. Jika
menggambarkan bagian-bagian ini letak bidang potong tidak jelas, atau
digunakan garis putus-putus, yang ada beberapa bidang potong, maka
menyatakan garis yang tidak bidang potongnya harus diterangkan
kelihatan. Untuk mendapatkan gambar dalam gambar.
yang jelas dari bagian yang tidak Pada gambar proyeksi bidang
kelihatan itu maka bagian yang potong dinyatakan oleh sebuah garis
menutupi dibuang, sehingga akan potong, yang digambar dengan garis
didapatkan sebuah gambar dalam sumbu dan pada ujung-ujungnya
bentuk potongan. dipertebal, dan pada tempat-tempat di
Dalam pandangan potongan mana garis potongnya berubah arah.
merubah garis putus-putus menjadi Pada ujung-ujung garis potong diberi
garis tebal. Perlu diketahui bahwa tanda dengan huruf besar, dan diberi
bagian yang dibuang itu hanya dalam anak panah yang menunjukkan arah
gambar potongan saja, tidak untuk penglihatan.
gambar potongan yang lain.
a. Aturan dan cara-cara penunjukan
Garis dan huruf pada penampang
potong
Garis penunjukan
pemotongan, ditunjukan
dengan garis strip titik yang
ke dua ujungnya garis tebal.
Kemudian diberi tanda panah
mengarah pada penampang
Gambar 5.43 Penampang potongan
potongnya.
Untuk pemotongan yang
Pada umumnya bidang potong
bercabang atau membelok,
dibuat melalui sumbu dasar seperti
supaya lebih jelas dapat juga
pada Gambar 5.44 dan potongannya
digambar garis tebal pada
disebut potongan utama. Jika perlu,
belokannya.
maka bidang potong dapat dibuat di
Huruf penunjukan ukuran
luar sumbu dasar. Dalam hal ini
dituliskan di luar tanda panah,
bidang potongnya harus diberi tanda,
dan ditulis pada posisi tegak
dan arah penglihatannya dinyatakan
terhadap kertas gambar.
dengan anak panah.

72 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)


Teknik Ototronik

Bila potongan lebih dari satu


bidang potong pada satu
benda, maka untuk
memperjelas dapat dituliskan
huruf pada belokannya.

Gambar 5.46 Potongan tidak melalui


Garis sumbu dasar

Gambar 5.44 Cara penunjukan garis


potongan dan huruf
potongan

b. Cara-cara membuat potongan


- Tiga Potongan dalam satu
bidang
Potongan dalam satu bidang
potong melalui garis sumbu Gambar 5.47 Potongan dengan garis
dasar. bidang potong
Jika bidang potong melalui
sumbu dasar, pada umumnya - Tiga Potongan dalam lebih dari
garis potongnya dan tanda- satu bidang :
tanda tidak perlu dijelaskan Potongan dalam 2 penampang
pada gambar. (disebut potong (Potongan meloncat).
potongan utama). Potongan oleh dua bidang
Potongan yang tidak melalui berpotongan.
sumbu dasar Potongan pada bidang
Jika potongan tidak melalui berdampingan.
sumbu dasar, letak bidang
potongnya harus dijelaskan
pada garis potongnya.

Gambar 5.45 Potongan melalui Garis


sumbu dasar Gambar 5.48 Potongan meloncat

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 73


Teknik Ototronik

4. Potongan yang diputar di


tempat atau dipindahkan
Bagian benda tertentu seperti
ruji roda, tuas, peleg, rusuk
penguat, kait dan sebagainya,
penampangnya dapat
digambarkan setempat atau
Gambar 5.49 Potongan dengan
dua bidang menyudut setelah potongan diputar
kemudian dipindah ke tempat
lain.

Gambar 5.54 Potongan diputar


Gambar 5.50 Potongan dengan
bidang bidang berdampingan

c. Macam-macam potongan
1. Potongan penuh (memotong
seluruh bagian benda)
2. Potongan setengah (hanya
separoh penampang yang
dipotong)
3. Potongan setempat/sobekkan Gambar 5.55 Potongan diputar
atau potongan lokal. di tempat dan dipindahkan

5. Susunan potongan-potongan
berurutan
Potongan-potongan
berurutan dapat disusun
Gambar 5.51 Potongan penuh seperti pada. Hal ini diperlukan
untuk memberi ukuran atau
alasan lain. Potongan-
potongan pada Gambar 5.57
dan semuanya terletak pada
sumbu utama. Pada Gambar
Gambar 5.52 Potongan setengah 5.58 masing-masing terletak
di bawah garis potongnya.

Gambar 5.53 Potongan setempat

74 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)


Teknik Ototronik

Gambar 5.56 Potongan berurutan di sebelah

Gambar 5.57 Potongan berurutan dibawah


6. Potongan benda tipis
Penampang-penampang
tipis, seperti misalnya benda-
benda yang terbuat dari plat,
baja profil, dsb atau paking
dapat digambar dengan garis
tebal, atau seluruhnya
dihitamkan. Jika bagian-bagian
demikian terletak
berdampingan, bagian yang Gambar 5.60 Potongan benda tipis
berbatasan dibiarkan putih. digambar dengan garis tebal

d. Bagian benda atau benda


yang tidak boleh dipotong arah
memanjang. Bagian-bagian benda
seperti rusuk penguat tidak boleh
Gambar 5.58 Potongan benda tipis
dipotong arah memanjang. Begitu
pula benda-benda seperti:
Baut
Paku keling
Pasak
Poros dan sebagainya
Lihat gambar 5.60
Gambar 5.59 Potongan benda tipis
dengan ruang kosong diantaranya

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 75


Teknik Ototronik

Gambar 5.61 Bagian yang tidak boleh dipotong

5.2.2.3 Garis Arsir :

Untuk membedakan gambar


potongan dari gambar
pandangan diperlukan arsir,
yaitu garis-garis tipis miring.
Kemiringan garis arsir adalah
45 tehadap garis sumbu, atau Gambar 5.62 Macam-macam model arsir
garis gambar.
Sebuah benda atau benda
yang sama harus diarsir
dengan jarak dan kemiringan
yang sama.
Untuk arsiran bagian yang
berdampingan harus
dibedakan sudutnya
(kemiringan), agar jelas.
Penampang-penampang yang
luas dapat diarsir secara
terbatas yaitu hanya pada
keliling saja.
Gambar 5.63 Arsir pada potongan
Garis arsir dapat dihilangkan sejajar (meloncat)
untuk menulis huruf atau
angka, jika tidak dapat
dilakukan di luar daerah arsir.

76 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)


Teknik Ototronik

Gambar 5.64 Arsir dari bagian-bagian


yang berdampingan

Gambar 5.65 Arsir dan angka

Gambar 5.66 Arsir bagian yang luas

Macam-macam arsir untuk bahan


yang berbeda:

Baja, besi tuang, tembaga


baja tuang, perunggu,
aluminium, dll.

Timbel (timah hitam),


timah putih, seng, dll.

Bahan isolasi, bahan-


bahan sintetis, dll.

Batu, poroselin, marmer,


keramik, dll
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 77
Teknik Ototronik

LATIHAN
Buat gambar di bawah ini pada kertas lain dengan skala 2 : 1

Gambarkan dalam penampang potongan saparuhnya

Gambarkan potongan penuh

Gambarkan potongan setempat dari lubang yang dibor

78 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)


Teknik Ototronik

5.2.3 Ukuran Dan Tanda Prisma, Piramid, Konis dan bentuk


Pengerjaan segi teratur lainnya.
Penunjukan ukuran dari suatu
Ukuran dan tanda pengerjaan objek dapat dilakukan dengan
sangat diperlukan dalam gambar penunjukan ukuran dari masing-
kerja, supaya tidak terjadi masing bentuk elemennya serta
kesalahpahaman dalam mengerjakan menentukan bidang patokan ukuran
sebuah benda kerja. (basis ukuran).

5.2.3.1 Fungsi Penunjukan a. Prinsip penunjukan ukuran


Ukuran Gambar Satuan ukuran
Satuan ukuran adalah
Untuk memberikan suatu angka/besaran ukuran,
penjelasan gambar yang lengkap ditentukan dalam satuan yang
pada suatu gambar kerja, maka sama yaitu dalam satuan mm
semua keterangan pada gambar (mili meter).
tersebut harus lengkap. Diantaranya Jika dikehendaki satuan lain,
adalah ukuran gambar tersebut. misal cm (centi meter) maka
Sehingga dengan ukuran ini benda satuan harus dicantumkan.
kerja dapat dibuat oleh pelaksana Garis proyeksi
(operator). Garis proyeksi atau garis bantu
Syarat-syarat yang harus dipenuhi penunjukan ukuran, umumnya
adalah: digambar tegak lurus pada
- Harus dipikirkan bagaimana bagian yang diberi ukuran,
benda tersebut dibuat dan dilukis dengan garis tipis.
ukuran mana yang harus
diperhatikan. Garis petunjuk ukuran
- Perencana harus memberikan Garisnya digambar dengan
ukuran-ukuran tersebut pada garis tipis dan diakhiri dengan
tempat yang tepat, benar serta tanda panah.
mudah dilihat.
- Dalam gambar kerja ukuran Tanda panah
dari suatu bagian tidak boleh Tanda panah adalah suatu
ditunjukan lebih dari satu. tanda awal dan akhir suatu
penunjukan ukuran panjang
5.2.3.2 Cara-cara pemberian anak panah (L) diambil 12
penunjukan ukuran tebal garis ukuran.

Beberapa bagian benda dapat


diberi penunjukan ukuran dengan
mudah dan sistematis dengan
membagi-bagi bagian tersebut
menjadi bentuk sederhana. Untuk
bentuk bagian yang rumit, apabila kita
analisa, maka akan kita dapatkan
bentuk-bentuk berupa Silinder,

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 79


Teknik Ototronik

Gambar 5. 67 Penunjukan ukuran

b. Sifat-sifat penunjukan ukuran Gambar 5. 69 Penunjukan ukuran


kedudukan
Penunjukan ukuran besaran
Menunjukkan berapa panjang,
lebar, tinggi dari suatu benda Penunjukan ukuran pembantu
kerja, komponen, lubang atau Pemberian ukuran berlebihan
alur. harus dihindari. Bila harus
Penunjukan ukuran kedudukan
dicantumkan maka pencan-
Menunjukkan berapa jarak tumannya harus dalam tanda
kedudukan lubang atau alur dan kurung (.) yang disebut
ukuran pembantu.
bentuk lainnya yang diukur dari
suatu bidang patokan ukuran
(basis ukuran).

salah

Gambar 5. 68 Penunjukan ukuran besaran

Benar

Gambar 5. 70 Penunjukan ukuran


pembantu

80 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)


Teknik Ototronik

c. Sistem penunjukan ukuran


Penunjukan ukuran sistem
berantai
Digunakan apabila jarak setiap
lubang lebih berfungsi dari
panjang keseluruhan.
Gambar 5.73 Penunjukan ukuran
sistem kombinasi

Penunjukan ukuran dalam dan


luar
Penunjukan ukuran dalam dan
luar harus dipisahkan sejauh
Gambar 5. 71 Penunjukan ukuran mungkin.
sistem berantai

Penunjukan ukuran sistem


paralel/sejajar
Penunjukan ukuran dari satu
patokan yang sama dan jarak
antara setiap lubang tidak begitu
berfungsi
Salah benar

Gambar 5. 74 Penunjukan ukuran


Dalam dan luar

d. Penggolongan penunjukan ukuran


Penunjukan ukuran fungsi (F)
Digunakan untuk menentukan
Gambar 5. 72 Penunjukan ukuran suatu bentuk ukuran dan posisi
sistem sejajar komponen, ditinjau langsung
terhadap fungsi dari benda kerja
Penunjukan ukuran gabungan atau susunan tersebut, yang
(kombinasi) dianggap paling penting.
Penunjukan sistem ini paling Penunjukan ukuran non fungsi
banyak dipakai yaitu peng- (NF)
gunaan dari sistem berantai dan Digunakan apabila memberikan
sejajar. penunjukan ukuran suatu
bentuk, posisi yang tidak ditinjau
dari fungsinya, melainkan
ditinjau terhadap hal lain,
misalnya pertimbangan kekuat-
an, pengerjaan, pengecekan
ukuran dan lain sebagainya.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 81


Teknik Ototronik

Penunjukan ukuran pembantu Jika sudut champer 45 maka


(H) penunjukan ukuran dapat seperti
Adalah penunjukan ukuran gambar di bawah ini.
tambahan, yang berfungsi
sebagai pembantu operator agar
tidak menghitung sisa
ukurannya.

Gambar 5.75 Penampang ulir luar


dan ulir dalam
Gambar 5.78 Penunjukan ukuran
champer 45o

Penunjukan ukuran untuk jarak


yang sama
Metode ini digunakan, apabila
jarak pengambilan dalam
gambar sama atau bentuk yang
teratur.
Gambar 5.76 Penunjukan ukuran fungsi
dan non fungsi

e. Pengaturan Penunjukan Ukuran


Penunjukan ukuran champer

Gambar 5.79 Penunjukan ukuran


jarak panjang yang sama

Gambar 5.80 Penunjukan ukuran


Gambar 5.77 Penunjukan ukuran sudut yang sama
champer

82 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)


Teknik Ototronik

Gambar 5.81 Penunjukan ukuran


untuk bidang simetris

Penunjukan ketirusan
Simbol penunjukan tirus yang
beraturan, letak simbol harus
sesuai dengan arah tirusnya.

Gambar 5.85 Penunjukan ukuran


Gambar 5.82 Simbol penunjukan tirus kemiringan

Penunjukkan ukuran khusus


dapat digambar miring, tetapi
dengan yang lainnya harus
sejajar.

Gambar 5.83 Penunjukan ukuran Gambar 5.86 Penunjukan ukuran


tirus khusus

Penunjukan kemiringan Penunjukkan ukuran ujungnya


Simbol untuk kemiringan bidang mempunyai sudut, radius di
datar yang beraturan, dan champer.
ditunjukkan sesuai dengan arah
dari kemiringan.

Gambar 5.84 Simbol penunjukan


kemiringan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 83
Teknik Ototronik

6. Penunjukkan radius, tetapi


alur yang berujung radius
cukup dengan lebarnya
7. Penunjukkan lubang atau
poros yang berulir harus
dicantumkan pada diameter
Gambar 5.87 Penunjukan ukuran yang terbesar dari ulir
bidang menyudut tersebut.

Penunjukan ukuran tali busur,


lengkung dan sudut

Gambar 5.90 Penunjukan ukuran


radius

Gambar 5.88 Penunjukan ukuran


tali busur, lengkung dan sudut

Penunjukan ukuran untuk


pandangan sebagian
Gambar 5.91 Penunjukan ukuran
alur lubang

Gambar 5.89 Penunjukan ukuran


Pandangan sebagian

Penunjukkan ukuran untuk


Gambar 5.92 Penunjukan ukuran
Radius : poros berulir
5. Untuk lubang harus ditandai
dengan diameter , dan
untuk lengkung ditandai
dengan Radius R.

84 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)


Teknik Ototronik

Gambar 5.96 Penunjukan perintah

Gambar 5.93 Penunjukan ukuran


lubang berulir

Penunjukan Huruf dan tanda-


tanda untuk pelengkap

Gambar 5.97 Penunjukkan


ketebalan material

Penunjukkan untuk radius atau


diameter dari suatu bentuk
bola, angka ukuran harus
didahului oleh kata bola atau S
(Share)

Gambar 5.94 Penunjukan huruf


dan simbol pelengkap yang benar Gambar 5.98 Penunjukan simbol
bentuk bola

Gambar 5.95 Penunjukan simbol


pelengkap harus dihilangkan Gambar 5.99 Penunjukan simbol
bentuk lubang bola

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 85


Teknik Ototronik

Pemberian tanda-tanda khusus


Apabila dari suatu
komponen/bagian, sebagaian
permukaan yang harus
dikerjakan lanjut, maka
permukaan tersebut diberi tanda
dengan garis strip-strip titik tebal.

Gambar 5.100 Penunjukan tanda khusus


pengerjaan lanjut

86 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)


Teknik Ototronik

Latihan:

Berilah penunjukkan ukuran yang perlu menurut sistem berantai, pada kertas
lain dengan skala 2 : 1.

Buatlah penunjukkan ukuran sistem paralel dengan basis yang ditentukan, pada
kertas lain, dan skala 2 : 1

Beri penunjukkan ukuran sistem kombinasi, pada kertas lain. Skala 2 : 1

Beri penunjukkan ukuran yang perlu, pada kertas lain dan skala 2 : 1

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 87


Teknik Ototronik

Gambarlah pandangan-pandangan dan potongan-potongan yang perlu !

88 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)


Teknik Ototronik

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 89


Teknik Ototronik

5.3 Simbol-simbol Kelistrikan mempunyai satu maksud


(interpretasi).
Simbol teknik listrik bertujuan
untuk menyingkat keterangan- 5.3.1 Aturan Umum Dalam Gambar
keterangan dengan menggunakan Listrik
gambar. Simbol listrik sangat penting
untuk dipelajari dipahami karena a. Penghantar
hampir semua rangkaian listrik
menggunakan simbol-simbol. Tabel 5.7 Simbol penghantar
Gambar simbol untuk teknik telah
diatur oleh lembaga normalisasi atau
standarisasi. Beberapa lembaga yang vertikal horisontal Rangkaian Sejajar dan
menormalisasi simbol-simbol listrik tertentu tebal sama
antara lain:
ANSI : American National b.Sambungan
Standard Institute
JIC : Joint International Tabel 5.8 Macam-macam sambungan
Tidak bisa Pengantar silang yang
Electrical Association dilepas saling berhubungan dan
NMEA: National Manufacturer tidak bisa dilepas
Bisa dilepas Penghantar silang yang
Electrical Assotiation saling berhubungan dan
VDE : Verband Deutcher bisa dilepas
Penghantar silang yang
Elektrotechniker saling tidak berhubungan
DIN : Deutche Industrial Norm
NEC : National Electrical Code c.Garis
IEC : International Electrical
Commission Tabel 5.9 Macam-macam garis
NO Jenis Tebal Penggunaan
Gambar
Diantara negara yang sudah maju 1 0,3 0,5 - Garis tepi suatu bagan
industri kelistrikannya menentukan mm - Penghantar
2 0,2 0,3 - Garis kerja
normalisasi sendiri, bahkan diikuti oleh mm penghubung
dunia teknik pada umumnya. Contoh - Simbol sel yang diapit
sel pertama dan
negara yang mempunyai normalisasi terakhir suatu baterai
sendiri adalah Amerika dan Jerman. 3 0,2 0,3 - Garis tepi suatu bagan
mm
Simbol listrik dari kedua negara
tersebut agak berlainan bentuk Tebal garis gambar sangat
maupun interpretasinya, namun tergantung pada besar arus dan
semua itu dapat dipahami karena lokasi (kegunaan). Dalam suatu
sama-sama bertujuan untuk gambar menggunakan garis yang
memudahkan dan membuat lancar sama bila berbeda maksimum hanya
kegiatan teknik yang dihadapi. boleh dua macam tebal saja.
Meskipun banyak lembaga yang
mengeluarkan simbol listrik, namun
dalam normalisasinya telah diatur
sedemikian rupa sehingga suatu
simbol 42 tidak mungkin mempunyai
dua maksud atau dua arti, begitu
sebaliknya dua gambar simbol
90 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik

5.3.2 Simbol-simbol Listrik 15 Saklar pemutus


Otomotif
16 Lampu 2 Filamen
Beberapa contoh simbol
kelistrikan kendaraan antara lain : NO SIMBOL ARTI SIMBOL

Tabel 5.10 Simbol Listrik Otomotif 17 Lampu 2 Filamen

NO SIMBOL ARTI SIMBOL


18 Saklar pemindah

1 Arus searah
19 Saklar Dim

2 Arus bolak-balik
20 Saklar lampu kepala
Arah arus
3 Lampu Kepala
mendekati 21
(Jauh, dekat, Kota)
4 Arah arus menjauhi Lampu Kota, Rem,
22
dan tanda belok
5 Baterai
23 Relay penghubung

6 Steker Relay pemindah 1


24
langkah
7 Massa

NO SIMBOL ARTI SIMBOL


8 Sekring
25 Motor arus searah

NO SIMBOL ARTI SIMBOL Generator arus bolak


26
balik 1 phasa
9 Tahanan
27 Alternator

10 Tahanan geser
28 Distributor
11 Voltmeter
29 Kondensator

12 Ampermeter
30 Koil pengapian

13 Ohmmeter
31 Klakson

14 Saklar penghubung
32 Transistor

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 91


Teknik Ototronik

5.4 Wiring Diagram interkoneksi komponen-komponen


pada diagram tidak sesuai dengan
Wiring diagram (atau juga lokasi fisik pada komponen
dikenal dengan electrical diagram, sebenarnya.
circuit diagram, elementary diagram Gambar kabel dan rangkaian
atau electronic schematic) adalah menunjukkan bagaimana
sebuah gambar yang komponen komponen dihubungkan.
disederhanakan yang mewakili dari Wiring diagram juga digunakan
sebuah rangkaian kelistrikan. Pada untuk mengatasi masalah dan
wiring diagram akan ditunjukan memastikan bahwa hubungan
komponen-komponen dari sirkuit kabel telah benar. Serta
menggunakan simbol-simbol memudahkan untuk mengganti
standar secara sederhana, sumber pengkabelan akibat adanya
arus dan hubungan antar hubungan singkat. Contoh-contoh
komponen. Pengaturan wiring diagram .

a. Wiring diagram Sistem Penerangan


Tabel 5.11 Wiring diagram sistem penerangan
Nomor
Arti Diagram terminal
terminal

15 Kunci kontak

30/B+ Baterai +

31/B- Baterai (massa)

31 b Massa dengan
sakelar
54 Lampu rem

55 Lampu kabut

56 Sakelar lampu
kepala
56a Lampu jauh

56b Lampu dekat


58 L ampu kota

92 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)


Teknik Ototronik

b. Diagram Sistem Stater

Tabel 5.12 Wiring diagram sistem stater


Nomor
Arti Diagram terminal
terminal

15 a Ke Coil

30 Baterai

31 Massa

50 Kunci kontak ke
starter
61 Ke lampu kontrol

B+ Baterai/Generator

D+ Generator/Regulator

D- Generator/Massa

DF Generator feld

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 93


Teknik Ototronik

c. Contoh Wiring Diagram EMS


Pembacaan wiring diagram Dengan mengetahui metode
sangat penting dalam Ototronik, pembacaan, maka dengan mudah
sebagai contoh wiring diagram dapat melakukan analisa jaringan
Engine Management System pada atau rangkaian, dengan begitu dapat
gambar 5.101 dibawah. Penekanan dengan cepat malakukan perbaikan
pembacaan pada jalur dari komponen sistem EMS.
ke Elektronic Control Unit (ECU).

Gambar 5.101 Wiring Diagram EMS

94 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)


Teknik Ototronik

PIN ECU

Gambar 5.102 pin ECU

Tabel 5.14 Kode wiring

Cara pembacaan :
PIN untuk switch pedal rem terletak pada D2 di terminal ECM. Pada kondisi
Kunci kontak ON, pedal dilepas, sinyal tegangan yang masuk ke ECM 0 Volt.

tersebut dapat dibaca, dipasang,


3.5.2 Interpretasi gambar dioperasikan atau dikomunikasikan
rangkaian teknik oleh pihak-pihak tertentu. Seseorang
dapat dikatakan mampu
Yang dimaksud dengan gambar rangkaian listrik otomotif
interpretasi gambar teknik adalah apabila ia dapat membaca,
tafsiran atau terjemahan dari suatu memahami maksud yang ada pada
gambar teknik agar gambar tersebut suatu gambar rangkaian listrik otomotif
dapat dibaca, dipasang, dioperasikan Agar gambar rangkaian dapat
atau dikomunikasikan oleh pihak- diinterpretasikan oleh pihak lain
pihak tertentu. secara efisien maka gambar tersebut
Sedangkan interpretasi gambar harus menggunakan kode atau simbol
listrik otomotif adalah tafsiran atau teknik listrik otomotif yang standar
terjemahan dari suatu gambar atau yang sudah dinormalisir. Pada
rangkaian listrik otomotif agar gambar pembahasan terdahulu telah dibahas

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 95


Teknik Ototronik

mengenai simbol teknik listrik otomotif


baik yang berlaku di beberapa negara
maupun yang berlaku internasional.
Orang yang berkecimpung di
bidang teknik listrik otomotif harus
dapat mengekspresikan ide tekniknya
dengan menggunakan simbol-simbol
teknik listrik otomotif. Selain itu juga
harus dapat membaca, memahami,
berkomunikasi, memasang ataupun
mengoperasikan aplikasi simbol listrik
otomotif dari suatu gambar rangkaian.
Contoh gambar teknik :

Gambar 5.103 Rem Tromol

Dengan melihat gambar diatas


diharapkan mampu :
Menggambar susunan silinder
roda dan komponennya dengan
memperlihatkan bagian dalam
Menggambar susunan rem
tromol, tanpa tromol dan
menyebutkan bagian-bagiannya
Menjelaskan fungsi rem tangan
Menjelaskan fungsi penyetelan
rem

96 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)

Anda mungkin juga menyukai