Anda di halaman 1dari 4

Contoh-Contoh Data Kuantitatif

Di bawah ini, akan diberikan beberapa contoh data kuantitatif dan penjelasan terhadap contoh
tersebut
a. Contoh Data Kuantitatif Cacahan
- Pengunjung Kedai kopi hari ini terdiri dari 13 pria, dan 29 wanita
Penjelasan: Data diatas termasuk data cacahan (distrik), karena dalam memperoleh data tersebut
diperoleh dengan cara membilang (suatu teknik menghitung dengan cara mengurutkan atau
menghitung satu per satu dengan tujuan untuk mengetahui jumlah). Dalam contoh kali ini,
pengambilan data melalui proses membilang ini dilakukan dengan cara menghitung satu-persatu
pengunjung kedai Kopi yang datang pada hari itu.
- Peserta lomba sains matematika tahun 2013 berjumlah 110 orang.
Penjelasan: Data diatas tergolong data distrik (cacahan) karena data diatas adalah data pada tahun
2013, dimana sudah pasti ada data pada tahun-tahun sebelumnya. Sehingga sangat jelas terlihat
bahwa data diatas memiliki interval.

data diskrit adalah nilai dari data selalu berbentuk bilangan bulat. contohnya:
data kematian ibu hamil pada Kecamatan A bulan januari sampai april adalah 23,
20, 30, 15 (orang)
sedangkan data kontinu adalah nilai datanya selalu berbentuk bilangan pecahan
(bukan bilangan bulat). contohnya :
harga sembako mengalami kenaikan selama 3 hari berturut-turut sebanyak
0,133%, 0, 0999% dan 0,333%.
just it, semoga bermanfaat

Gujarati (2003:27) menyatakan data cross-section merupakan suatu data yang terdiri dari satu atau
lebih variabel yang dikumpulkan pada waktu yang sama (at the same point in time). Tabel 1
merupakan contoh dari data cross-section.
Data cross-section pada Tabel 1 terdiri atas dua variabel, yakni pendapatan (X) dan pengeluaran (Y).
Data pendapatan dan pengeluaran dari enam perusahaan tersebut dikumpulkan pada waktu yang
sama, yakni pada tahun 2000.

Selain data cross-section, terdapat jenis data lain, yakni data time series. Pada data time series,
serangkaian nilai pengamatan dari suatu variabel dikumpulkan berdasarkan waktu yang berbeda-
beda (Gujarati, 2003:25). Tabel 2 merupakan contoh dari data time series.

Data time series pada Tabel 2 menyajikan tingkat pendapatan dan pengeluaran dari perusahaan X
selama enam tahun, yakni dari tahun 2000 sampai tahun 2005.

1. Data Internal
Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara
internal. Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.

2. Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar organisasi.
Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi
pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya.

Eksternal berupa Flashdisk dan Harddisk Eksternal, CD / DVD/ FLoppy a(aku lupa
namanya), Memory, dll.
Internal Berupa Harddisk (tempat untuk menyimpan data yang aku maksud)..
(bernahkah Harddisk internal??)

Data Nominal
Data nominal untuk memudahkan analisis biasanya dijadikan angka yaitu proses yang
disebut kategori. Bilangan yang dipergunakan hanya sebagai lambang/simbol untuk
membedakan setiap kategori.Pemberian angka ini hanya sebagai simbol atau tanda saja, tidak
berjenjang artinya tidak dapat dikatakan guru laki-laki lebih baik dari perempuan dan
sebagainya.
Contoh :
Status perkawinan/marital
- Kawin diberi simbol/lambang 1
- Belum kawin diberi lambang/simbol 2
- Janda/duda diberi lambang/simbol 3

Agama /kepercayaan
- Islam diberi lambang/simbol 1
- Kristen diberi lambang/simbol 2
- Hindu diberi lambang/simbol 3
- Buddha diberi lambang/simbol 4
- Lainnya diberi lambang/simbol 5

2. Data Ordinal
Data ordinal termasuk data kualitatif yang jenjangnya lebih tinggi dari data nominal.
Data ordinal sudah menunjukkan lambang dan jenjang atau tingkatan (rank) lebih besar, lebih
kecil. Semakin kecil bilangan semakin jelek dan makin besar semakin bagus, jadi semakin
besar bilangan makin tinggi peringkatnya.
contoh :
Tingkat pendidikan
- D4 1
- S1 2
- S2 3
- S3 4
Kualitas pembelajaran
- Sangat baik 5
- Baik 4
- Cukup 3
- Kurang baik 2
- Buruk 1

3. Data Rasio
Data rasio merupakan jenis data paling tinggi, dapat menyatakan sebagai peringkat,
menyatakan jarak, dan mempunyai titik nol sebagai titik mutlak,serta dan dapat dioperasikan
secara matematik (dijumlah, dibagi,dikurangi dan dikali).
Contoh:
Angka pada data rasio dapat menunjukkan nilai sebenarnya dari objek yang diukur.
Jika ada 4 orang pengemudi, A, B, C dan D mempunyai pendapatan masing-masing perhari
Rp. 10.000, Rp.30.000, Rp. 40.000 dan Rp. 50.000.
Bila dilihat dengan ukuran rasio maka;
pendapatan pengemudi C adalah 4 kali pendapatan pengemudi A.
Pendapatan pengemudi D adalah 5 kali pendapatan pengemudi A.
Pendapatan pengemudi C adalah 4/3 kali pendapatan pengemudi B.
Dengan kata lain, rasio antara;
pengemudi C dan A adalah 4 : 1,
pengemudi D dan A adalah 5 : 1,
pengemudi C dan B adalah 4 : 3.
Contoh lainnya adalah berat badan bayi yang diukur dengan skala rasio.
Bayi A memiliki berat 3 Kg,Bayi B memiliki berat 2 Kg dan bayi C memiliki berat 1 Kg.
Jika diukur dengan skala rasio, maka bayi A memiliki rasio berat badan 3 kali dari berat
badan bayi C. Bayi B memiliki rasio berat badan dua kali dari berat badan bayi C, dan bayi C
memiliki rasio berat badan sepertiga kali berat badan bayi A, dst.
4. Data Interval
Data interval termasuk dalam jenis data kuantitatif, berupa angka, dapat
bertingkat/berjenjang, dapat menunjukkan peringkat (makin besar bilangan makin tinggi
peringkatnya), bilangan menyatakan jarak (interval), dan titik nol bukan merupakan titik
mutlak. Titik nol dinyatakan berdasarkan perjanjian.
contoh :
Jumlah siswa
- < 500 orang 1
- 500 1000 orang 2
- 1001 1500 orang 3
- > 1500 orang 4

Luas sekolah
- < 1000 meter 1
- 1000 3000 m 2
- > 3000 m 3

Anda mungkin juga menyukai