Anda di halaman 1dari 8

DIETETIK DASAR

NCP KASUS ULCERATIVE COLITIS


Dosen Pembimbing : Magdalena, A., M.Kes

DISUSUN OLEH :

Eka Rusliana

P07131215095

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANJARMASIN

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV

JURUSAN GIZI

MEI 2017

Kasus :
Seorang laki-laki bernama Tn.K perkerjaan sebagai wiraswasta umur 45 tahun, berat badan
56 kg, tinggi badan 165 cm, masuk Rumah Sakit dengan keluhan, diare disertai darah dan
lendir, nyeri pada perut. Dari diagnose dokter, pasien menderita ulcerative colitis, suhu tubuh
38C, Tekanan Darah 120/80 mmHg, HB 10 mg/dl pada pemeriksaan feses dilaboratorium
ditemukan adanya bakteri E.cili dan shigella. Riwayat gizi pasien biasa makan ayam 2
kali/minggu, tahu dan tempe hanya 2 x/ minggu, sangat suka makan makanan yang pedas,
suka makan gorengan, sangat suka mengonsumsi tumis kangkung yaitu sekitar 4 x/minggu.
kadang-kadang karena pekerjaannya pasien lupa makan siang dan jarang mencuci tangan
ketika ingin makan . Waktu baru masuk pasien dipuasakan, setelah dua hari dirawat pasien
sudah mulai disuruh makan, lakukan asuhan nutrisi pada pasien tersebut. Setelah dapat
menghabiskan makanan cair. Susun perencanaan diit untuk bapak tersebut.

PENYELESAIAN

A. Identitas Pasien
Nama : Tn. K
Umur : 45 tahun
Tinggi Badan : 165 cm
Berat Badan : 56 kg
Jenis kelamin : laki-laki
Keluhan : diare disertai darah dan lendir, nyeri pada perut
Diagnosa Medis : ulcerative colitis

B. Skrining Gizi

Jawaban
No Kriteria
Ya Tidak
Apakah IMT < 25 atau LLA < 25 cm untuk wanita dan LLA < 26,3
1
untuk pria
2 Apakah pasien kehilangan BB dalam 3 minggu terakhir?
3 Apakah asupan makan pasien menurun 1 minggu terakhir?
Apakah pasien dengan penyakit berat dan atau membutuhkan terapi
4
gizi?
Jika tidak untuk semua kriteria Skrining diulang 1 minggu kemudian
Jika ada 1 atau lebih kriteria dengan jawaban Ya Konsul ahli gizi

C. Nutrition Asessment
Dietary biasa makan ayam 2 kali/minggu, tahu dan tempe hanya 2 x/ minggu, sangat suka
History makan makanan yang pedas, suka makan gorengan, sangat suka mengonsumsi
tumis kangkung 4 x/minggu
Kesimpulan: Pasien suka mengonsumsi makanan yang pedas dan berlemak.
Antropometri BB = 56 kg
TB = 165 cm
56
IMT = 1, 652 = 20,57

Menurut IMT 15,45 = Gizi Buruk , IMT Normal = 18,5- 25,0 .


Status Gizi Pasien : Normal
Biokimia Pemeriksaan biokimia Tn. K
Hasil
Jenis Pemeriksaan Nilai Normal Keterangan
Pemeriksaan
Hb 10 gr/dl 13 16 gr/dl Rendah
Bakteri + - E.coli dan shigella
Kesimpulan :Pasien menderita Anemia, pemeriksaan feses dilaboratorium
ditemukan adanya bakteri E.coli dan shigella yang menyebabkan
pasien diare disertai darah dan lender.
Fisik&Klinis Diare disertai darah dan lendir, nyeri pada perut
Suhu tubuh mengalami peningkatan hingga 380
Tekanan darah 120/80 mmHg (normal)
Kesimpulan : Pasien Menderita ulcerative colitis dengan ditandai adanya rasa
nyeri pada perut yang dirasakan pasien, Diare disertai darah dan
lender. serta serta mengalami kenaikan suhu tubuh
Client Umur : 45 Tahun
History Perkerjaan : Wiraswasta
Jenis kelamin : Laki-laki
Riwayat penyakit :
Riwayat Penyakit Dahulu : -
Riwayat Penyakit Keluarga : -
Riwayat Penyakit Sekarang : ulcerative colitis
Kebiasaan hidup : Makan siang tidak teratur dan jarang mencuci tangan

D. Nutrition Diagnosis
Domain Asupan
NI.5.8.5. Kelebihan asupan serat berkaitan dengan diare disertai darah dan lendir
ditandai dengan pasien gemar mengonsumsi tumis kangkung 4 x/minggu.

Domain Klinis
NC.2.2. Perubahan nilai lab yang terkait gizi berkaitan dengan pasien menderita
anemia ditandai dengan nilai lab pada kadar Hb adalah 10 mg/dl

Domain Perilaku
NB.1.1. Kurang pengetahuan tentang makann dan gizi berkaitan dengan diare
disertai darah dan lendir ditandai dengan pasien sangat suka makan
makanan yang pedas dan gorengan.
NB.2.5. Kualitas hidup yang buruk berkaitan dengan pemeriksaan feses
dilaboratorium ditemukan adanya bakteri E.coli dan shigella ditandai
dengan kebiasaan jarang mencuci tangan

E. Nutrition Intervention
1. Terapi Diet
1) Jenis Terapi Diet : Diet Sisa Rendah I
2) Bentuk Makanan : Saring
3) Cara Pemberian : Oral
4) Tujuan Diet :
a. Memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi yang sedikit mungkin
meninggalkan sisa sehingga dapat membatasi volume feses, dan tidak
merangsang saluran cerna.
b. Memperbaiki ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.
c. Mengganti kekurangan zat gizi dan memperbaiki status gizi kurang.
d. Sebagai proses adaptasi terhadap bentuk makanan yang lebih padat.
e. Mencegah iritasi dan inflamasi lebih lanjut.
f. Mengistirahatkan usus pada masa akut
2. Prinsip Diet
a. Energi cukup
b. Protein tinggi
c. Lemak sedang
d. Karbohidrat cukup
e. Rendah serat
f. Bentuk makanan saring diberikan sering dengan porsi kecil
3. Syarat Diet
a. Energi cukup, yaitu sebanyak 2567,9 kkal (setiap kenaikan suhu 1oC
tambahkan energi sebanyak 13%).
Berhubung Pasien baru diberikan makanan cair penuh, dan untuk merujuk
ke makanan biasa harus bertahap-tahap, yaitu melalui makanan saring
dahulu. Maka dengan alasan tersebut dan standar rumah sakit, total energy
menu yang dibuat hanya 1800 kkal saja.
b. Protein tinggi, 15% dari energi total yaitu sebanyak 67,5 gram
c. Lemak sedang, 20% dari energi total yaitu sebanyak 40 gram.
Lemak diberikan MCT.
d. Karbohidrat cukup, sisa persentase penjumlahan protein dan lemak yaitu
65% ialah sebanyak 292,5 gram.
e. Menghindari makanan berserat tinggi dan sedang sehingga asupan serat
maksimal 8 gr/hari.
f. Menghindari produk susu dan daging berserat kasar.
g. Menghindari makanan yang terlalu berlemak, terlalu manis, terlalu asam
dan terlalu pedas dan berbumbu tajam.
h. Makanan dimasak hingga lunak lalu diblender dan dihidangkan pada suhu
tidak terlalu panas dan dingin.
i. Makanan sering diberikan dalam porsi kecil
j. Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering (jangka waktu 3 jam)
k. Hindari makanan yang merangsang pencernaan baik secara mekanik,
termik, maupun kimia.

4. Kebutuhan Zat Gizi Sehari


Kebutuhan Energi
Perhitungan Kebutuhan energi dan zat gizi:
AMB = 66,5 + (13,7 x BB) + (5 x TB) (6,8 x U)
= 66,5 + (13,7 x 56) + (5 x 165) (6,8 x 45)
= 66,5 + 767,2 + 825 306
= 1352,7 kkal
TEE = AMB x F.Aktifitas x F. Stress
= 1352,7 x 1,2 x 1,4
= 2272,5 kkal
TEE + Suhu = 2272,5 + (13% x 2272,5)
= 2272,5 + 295,425 = 2567,9 kkal
(range 10% :2311,11 2824.69)

Protein = (15% x Total energi) : 4


= (15% x 2567,9) : 4
= 385,2 : 4 = 96,3 gr (range 2 gram : 94,3 98,3)
Lemak = (20% x Total Energi) : 9
= (20% x 2567,9) : 9
= 523,6 : 9 = 58,2 gr (range 10% : 52,38 64,02)

Karbohidrat = (65% x total energi) : 4

= (65% x 2567,9) : 4
= 1669,135 : 4 = 417,3 gr (range 10% : 375,57 459,03)

Berhubung Pasien baru diberikan makanan cair penuh, dan untuk merujuk ke
makanan biasa harus bertahap-tahap, yaitu melalui makanan saring dahulu.
Maka dengan alasan tersebut dan standar rumah sakit, total energi menu yang
dibuat hanya 1800 kkal saja.
Energi = 1800 kkal (range 10% : 1620 1980)

Karbohidrat = (65% x total energi) : 4


= (65% x 1800) : 4
= 1170 : 4 = 292,5 gram (range 10% : 263,25 321,75)

Protein = (15% x Total energi) : 4


= (15% x 1800) : 4
= 270 : 4 = 67,5 gram (range 2 gram : 65,5 69,5)

Lemak = (20% x Total Energi) : 9


= (20% x 1800) : 9
= 360 : 9 = 40 gram (range 10% : 36 44)

5. Terapi Edukasi
1) Masalah : ulcerative colitis
2) Tujuan
Agar pasien dan keluarga pasien:
a. Mengerti pentingnya pola hidup yang sehat, bersih dan bergizi
b. Menjaga pola makan yang baik dan menghindari makanan yang
menjadi penyebab penyakit ulcerative colitis seperti makanan pedas,
asam serta berlemak.
3) Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
4) Tema : Diet Rendah Sisa I
5) Waktu : 15- 30 menit
6) Tempat : Ruang Gizi (Poli Gizi)
7) Metode : Tanya jawab/ konsultasi keluarga pasien
8) Media Alat Bantu : Leaflet, makanan asli dan food model, foto
9) Isi Materi
a. Penjelasan mengenai penyakit ulcerative colitis
b. Menjelaskan kepada pasien tentang diet rendah sisa I
c. Pola makan dan hidup sehat yang benar
d. Penjelasan mengenai pentingnya konsumsi makanan yang seimbang
e. Menjelaskan mengenai makanan yang tidak dianjurkan dan yang
dianjurkan untuk mengatasi penyakit ulcerative colitis

F. Rencana Monitoring Evaluasi


1. Parameter
a. Asupan makan perhari
b. Perubahan kadar Hb menjadi normal
c. Perubahan suhu tubuh
d. Perubahan fisik dan klinis meliputi teratasinya diare disertai darah dan lendir,
penurunan suhu tubuh.
e. Perubahan perilaku

2. Cara Mengevaluasi
a. Membandingkan asupan makan perhari pasien sebelum dan sesudah diberikan
diit
b. Mmbandingkan kadar Hb sebelum dan sesudah diberikan diit
c. Perubahan suhu tubuh menjadi normal (37 0C)
d. Membandingkan kondisi fisik dan klinis pasien antara sebelum diberi diit dan
sesudah diberi diit
e. Membandingkan perubahan perilku pasien sebelum dan sesudah konseling

3. Implementasi :
a. Penyusunan menu sehari
b. Konsultasi denganpasien dan keluarga pasien

Anda mungkin juga menyukai