Ny. SS, berusia 51 tahun, BB 64 kg, TB 155 cm, LILA 30 cm, Os dirawat di RS, dengan keluhan
cepat haus, banyak buang air kecil, lelah, lemah, dan kesemutan di kaki. Ny. SS mengalami
peningkatan BB sebanyak 7 kg dalam waktu 3 bulan. Riwayat penyakit dahulu : Tidak ada.
Riwayat penyakit keluarga: Orang tua laki-laki pernah menderita sakit kuning
Ny. SS adalah sebagai seorang guru SD, pasien bekerja sekitar 7 8 jam. Pasien rutin
melakukan senam pagi di sekolah dan sesekali melakukan jalan pagi. Jumlah jam tidur pasien
sekitar 6 8 jam sehari.
Kebiasaan makan pasien sebelum MRS, pasien suka mengkonsumsi glukosa sederhana (sirup)
dalam jumlah yang berlebih. Pasien pernah menjalani diit rendah lemak sejak keluar dari RS Dr.
Oen atas anjuran dokter yang merawat. Pasien tidak mengkonsumsi makanan yang digoreng dan
bersantan. Pasien belum pernah mendapatkan konsultasi gizi mengenai diet penyakit yang
dialaminya.
Konsumsi makan pasien ketika di RS : Pasien suka mengkonsumsi makanan dalam porsi yang
berlebih, nafsu makan normal. Hasil recall konsumsi makan 24 jam terakhir saat di RS
didapatkan Energi 1430 kal, Protein : 53,97 gram, lemak : 30,57 gram, dan KH 272.05 gram. dan
saat ini pasien diberikan diet Diet DM Kalori. Hasil pemeriksaan fisik : KU Cepat haus, sering
buang air kecil, lelah, lemah, kesemutan. Klinis : TD 110/70 mmHg (Rendah), Suhu : Afebris
(Penurunan suhu tubuh), Nadi : 70x/menit (Normal), RR : 16x/ menit (Tidak Normal),
laboratorium :
Hasil pemeriksaan
Hb 10,8 g/dl
HBA1C 10,8
Rencanakan diagnosis gizi dan terapi gizi pada kasus tersebut berdasarkan NCP !
PENYELESAIAN :
B. Skrinning Gizi
SKRINING GIZI Ya Tidak
1. Perubahan BB
2. Nafsu makan kurang
3. Kesulitan mengunyah / menelan
4. Mual & muntah
5. Diare / konstipasi
6. Sakit nyeri pada perut
7. Diet khusus
8. Enteral / parenteral
9. Status gizi normal
Kesimpulan : Dari hasil skrinning menunjukkan dari beberapa pertanyaan memiliki
jawaban ya lebih dari 1 maka pasien akan mendapatkan terapi gizi.
Antropometri BB = 64 kg
TB = 155 cm
BBI = 49,5 kg
LLA = 30 cm
Riwayat perubahan BB,. Terjadi peningkatan BB sebanyak 7 Kg dalam
waktu 3 bulan.
Penilaian :
Berdasarkan IMT, pasien memiliki status gizi Obes I (26,64
kg/m2), karena batasan Obese I yaitu 25-29,9 kg/m2, menggunakan
WHO WPR/IASO/IOTF dalam the Asia Pacific Perspective :
Redefining Obesity and its Treatment, dengan kategori :
<18,5 kg/m2 : BB kurang
2
18,5-22,9 kg/m : normal,
23 : BB lebih
23-24,9 kg/m2 : at risk (dengan resiko)
2
25-29,9 kg/m : obese I,
30 kg/m2 : obese II
Penilaian :
Hipoalbuminemia (albumin rendah), DM (GDS, GD 2 JPP, HBA1C
meningkat)
Domain Klinis
NC.2.2 Perubuhan nilai laboratorium yang terkait gizi (P) berkaitan dengan
resistensi insulin (E) ditandai dengan hasil laboratorium GDS : 211 mg/dL
(Normal : 70 -120 mg/dL), GD 2 JPP : 241 mg/dL (Normal : <200 mg/dL)
dan HBA1C : 10,8 (Normal : <6,5). (S/S)
NC.3.3 Kelebihan Berat Badan berkaitan dengan pola makan salah dibuktikan
dengan IMT = 26,64 kg/m2 (Obese 1). (S/S)
Domain Perilaku
NB.1.1 Kurang pengetahuan tentang gizi (P) berkaitan dengan kurangnya
informasi mengenai pola makan yang baik (E) ditandai dengan konsumsi
glukosa murni (syrup) yang berlebihan dan peningkatan BB 7 kg slm 3
bulan. (S/S)
2. Tujuan Diet
1. Menurunkan konsumsi karbohidrat untuk membantu menormalkan kembali kadar
glukosa darah, dan mencegah kenaikan berat badan
2. Meningkatkan kadar albumin darah
3. Memberi cukup energi
4. Meningkatkan derajat kesehatan
3. Prinsip Diet
a. Energi cukup
b. Protein agak tinggi
c. Lemak sedang
d. Karbohidrat sedang
e. 3 J (Tepat Jumlah, Jenis, Jadwal)
4. Syarat Diet
a. Energi cukup, sesuai kebutuhan gizi pasien menurut PERKENI (2006) yaitu sebesar
1500 kalori. Makanan dibagi dalam 3 porsi besar, yaitu makan pagi (20%), siang
(30%), dan sore (20%), serta 3 porsi kecil untuk selingan masing-masing (10%).
b. Protein agak tinggi, yaitu 15% dar kebt. energi total sebesar 56,25 gram.
c. Lemak sedang, yaitu 20% dar kebt. energi total, yaitu sebesar 33,33 gram. Lemak
digunakan dalam bentuk < 10% dari kebt. energi total berasal dari lemak jenuh, 10%
dari kebt. Energi total berasal dari lemak tidak jenuh ganda, sedangkan sisanya dari
lemak tidak jenuh tunggal. Asupan kolesterol makanan dibatasi, yaitu 300 mg hari.
d. Karbohidrat cukup, sisa dari kebt. energi total (65 % dari kebt. energi) yaitu sebesar
243,75 gram.
e. Penggunaan gula murni dalam minuman dan makan tidak diperbolehkan kecuali
jumlahnya sedikit sebagai bumbu (5%).
f. Penggunaan gula alternatif dalam jumlah terbatas. Gula alternatif bergizi adalah
fruktosa, gula alkohol berupa sorbitol, manitol, dan silitol, sedangkan gulab alternatif
tak bergizi adalah aspartam dan sakarin.
g. Asupan serat dianjurkan 25 g/ hari dengan mengutamakan serat larut air yang
terdapat dalam sayur dan buah.
h. Cukup vitamin dan mineral
Kebutuhan Serat =
25g/1000kal/hari, maka kebutuhan serat pasien = (25 g x 1500 kal)/1000kalori = 37,5 gram.
Siang (30%)
Energi = 30% x 1500 = 450 kalori
Protein = 30% x 56,25 = 16,875 gram
Lemak = 30% x 33,33 = 9,99 gram
KH = 30% x 243,75= 73,125 gram
Selingan (10%)
Energi = 10% x 1500 = 150 kalori
Protein = 10% x 56,25 = 5,625gram
Lemak = 10% x 33,33 = 3,333 gram
KH = 10% x 243,75= 24,375 gram