Hadist Imam Muslim
Hadist Imam Muslim
Hadist Imam Muslim
MUSLIM
Kitab Tafsir
1
fatwa kepadamu tentang mereka, dan apa yang dibacakan kepadamu dalam Alquran
(juga memfatwakan) tentang para wanita yatim yang kamu tidak memberikan kepada
mereka apa yang ditetapkan untuk mereka, sedang kamu ingin mengawini mereka.
Aisyah berkata: Maksud firman Allah Taala: Dan apa yang dibacakan kepadamu
dalam Alquran adalah ayat pertama yang ada dalam firman Allah: Dan jika kamu
takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap hak-hak perempuan yatim (bilamana
kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi.
Adapun maksud ayat lain yang berbunyi: Sedang kamu ingin mengawini mereka,
adalah ketidaksenangan seorang wali di antara kamu terhadap perempuan yatim
asuhannya yang tidak memiliki harta dan kecantikan sehingga mereka dilarang
menikahi perempuan yatim yang banyak harta serta cantik kecuali dengan membayar
mahar mitsil karena ketidaksenangan mereka kepada perempuan yatim yang miskin
dan tidak cantik. (Shahih Muslim No.5335)
2
Hadis riwayat Barra', ia berkata:
Dahulu, Jika orang-orang Ansar menunaikan haji, lalu mereka kembali (ke rumah
mereka), mereka memasuki rumah mereka melalui pintu belakang. Kemudian seorang
Ansar memasuki rumahnya melalui pintu depan, lalu hal itu dipertanyakan
kepadanya, maka turunlah ayat: Bukanlah merupakan kebaktian memasuki rumah-
rumah dari belakangnya. (Shahih Muslim No.5351)
1. Tentang firman Allah: Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari
jalan kepada Tuhan mereka
4. Tentang firman Allah: Inilah dua golongan yang bertengkar mengenai Tuhan mereka
3
Hadis riwayat Abu Zar ra.:
Dari Qais bin Ubad ia berkata: Aku mendengar Abu Zar bersumpah bahwa ayat:
Inilah dua golongan yang bertengkar mengenai Tuhan mereka. Ayat itu turun
mengenai orang-orang yang berperang dalam Perang Badar, yaitu Hamzah, Ali,
Ubaidah bin Harits, Utbah bin Rabiah, Syaibah bin Rabiah dan Walid bin Utbah.
(Shahih Muslim No.5362
4
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Bahwa ia mendengar Nabi bersabda: Sungguhnya ada tiga orang Bani Israel, seorang
berkulit belang, seorang berkepala botak dan yang lain matanya buta. Allah ingin
menguji mereka, maka Dia mengirim malaikat. Malaikat ini mendatangi orang yang
berkulit belang dan bertanya: Apa yang paling kamu sukai? Orang itu menjawab:
Warna (kulit) yang bagus, kulit yang indah dan sembuhnya penyakit yang membuat
orang jijik kepadaku. Malaikat tersebut mengusap tubuhnya, maka penyakitnya
sembuh dan ia diberi warna yang bagus dan kulit yang indah. Malaikat bertanya lagi:
Harta apa yang paling kamu senangi? Orang itu menjawab: Unta. Atau: Ia menjawab:
Sapi. (Ishak ragu-ragu tentang itu). Lalu ia diberi unta yang hampir melahirkan lalu
malaikat berkata: Semoga Allah memberkahinya untukmu. Kemudian ia mendatangi
orang yang botak lalu bertanya: Apa yang paling kamu sukai? Orang itu berkata:
Rambut yang indah dan sembuhnya penyakit yang membuat orang jijik kepadaku.
Malaikat mengusapnya, maka penyakitnya sembuh dan ia diberi rambut yang indah.
Malaikat bertanya lagi: Harta apa yang paling kamu senangi? ia menjawab: Sapi.
Maka ia diberi sapi bunting lalu malaikat berkata: Semoga Allah memberkahinya
untukmu. Kemudian malaikat mendatangi yang buta, lalu bertanya: Apa yang paling
kamu sukai? Ia menjawab: Allah mengembalikan penglihatanku, sehingga aku dapat
melihat manusia. Maka Malaikat mengusapnya, sehingga penglihatannya kembali
normal. Malaikat itu bertanya lagi: Harta apa yang paling kamu sukai? Ia menjawab:
Kambing. Maka ia diberi kambing yang beranak. Selanjutnya semua binatang yang
diberikan itu beranak-pinak sehingga orang yang berpenyakit belang dapat
mempunyai unta satu lembah, yang botak mempunyai sapi satu lembah dan yang
asalnya buta memiliki kambing satu lembah. Pada suatu ketika malaikat kembali
mendatangi orang yang berpenyakit belang dalam bentuk dan cara seperti ia dahulu
lalu berkata: Aku orang miskin yang telah terputus seluruh sumber rezeki dalam
perjalananku, maka pada hari ini tidak ada lagi pengharapan, kecuali kepada Allah
dan kamu. Demi Tuhan yang telah menganugerahimu warna yang bagus, kulit yang
indah serta harta benda, aku minta seekor unta untuk membantuku dalam perjalanan.
Orang itu berkata: Masih banyak sekali hak-hak yang harus kupenuhi. Maka malaikat
itu berkata kepadanya: Aku seperti mengenal kamu, bukankah kamu yang dahulu
berpenyakit kulit belang yang manusia jijik kepadamu, serta yang dahulu fakir lalu
diberi harta oleh Allah? Orang itu berkata: Aku mewarisi harta ini secara turun-
temurun. Malaikat berkata: Kalau kamu berdusta, semoga Allah menjadikan kamu
seperti dahulu lagi. Setelah itu malaikat tadi mendatangi orang yang dahulu botak
dalam bentuknya seperti dahulu lalu berkata kepadanya seperti apa yang dikatakannya
kepada orang yang berkulit belang, dan orang itu menjawabnya seperti jawaban orang
yang belang tadi. Maka malaikat berkata: Jika kamu berdusta, semoga Allah
menjadikan kamu seperti dahulu lagi. Kemudian sesudah itu malaikat mendatangi
orang yang dahulu buta dalam bentuk dan cara seperti dahulu lalu berkata: Aku orang
miskin yang mengembara dan telah terputus seluruh sumber rezeki dalam
perjalananku, maka pada hari ini tidak ada lagi pengharapan, kecuali kepada Allah
dan kamu. Demi Tuhan yang telah memulihkan penglihatanmu, aku minta seekot
kambing untuk membantuku dalam perjalanan. Orang itu berkata: Dahulu aku buta,
lalu Allah memulihkan penglihatanku, maka ambillah apa yang kamu inginkan dan
tinggalkanlah apa yang tidak kamu inginkan. Demi Allah aku tidak akan membebani
kamu untuk mengembalikan sesuatu yang telah kamu ambil untuk Allah. Maka
malaikat berkata: Peganglah hartamu itu semua, karena kamu sekalian hanya sekedar
diuji, kamu telah diridai Tuhan, sedangkan kedua sahabatmu telah dimurkai Allah.
(Shahih Muslim No.5265)
5
Hadis riwayat Saad bin Abu Waqqash ra., ia berkata:
Demi Allah, aku adalah orang Arab pertama yang melepaskan anak panah di jalan
Allah. Kami pernah berperang bersama Rasulullah dan tidak ada makanan yang dapat
kami makan selain daun hublah dan daun samur (dua macam tanaman padang pasir),
sehingga kotoran kami seperti kotoran kambing. Kemudian keesokan harinya Bani
Asad mengajariku pengetahuan agama. Kalau demikian, sungguh aku telah gagal dan
usahaku sia-sia. Dan Ibnu Numair tidak mengatakan: Kalau demikian. (Shahih
Muslim No.5267)
1. Janganlah memasuki daerah kaum yang menganiaya diri mereka sendiri, kecuali
dengan menangis
6
bagaikan orang yang selalu menjalankan salat malam tanpa henti atau bagaikan orang
yang selalu berpuasa tanpa berbuka. (Shahih Muslim No.5295)
7
Beliau bersabda: Orang ini memuji Allah tetapi kamu tidak memuji Allah. (Shahih
Muslim No.5307)
9. Orang mukmin tidak boleh dua kali jatuh dalam lubang yang sama
10. Larangan memuji secara berlebihan dan dikhawatirkan dapat menimbulkan akibat
buruk bagi yang dipuji
11. Tentang sikap berhati-hati dalam menerima hadis dan hukum mencatat ilmu
8
Ketika itu Aisyah sedang salat lalu setelah menyelesaikan salatnya, ia berkata kepada
Urwah: Apakah kamu tidak mendengar ucapan orang ini tadi? Karena sesungguhnya
Nabi saw. jika mengucapkan suatu hadis, jika ada yang menghitungnya, maka ia pasti
dapat menghitungnya. (Shahih Muslim No.5325)
9
Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bergerak-gerak di dalam tidurnya, maka kami bertanya: Wahai
Rasulullah, ketika engkau tidur, engkau melakukan sesuatu yang belum pernah
engkau lakukan? Beliau menjawab: Mengherankan! Ada sekelompok manusia dari
umatku yang datang menuju Baitullah karena seorang lelaki Quraisy yang berlindung
di Baitullah, sehingga ketika mereka telah tiba di suatu padang sahara mereka
dibenamkan. Kami bertanya: Wahai Rasulullah, di jalan itu banyak berkumpul
manusia? Beliau menjawab: Benar! Di antara mereka terdapat orang yang pintar,
orang yang terpaksa dan ada juga orang yang dalam perjalanan mereka seluruhnya
binasa dalam satu waktu lalu mereka akan dibangkitkan oleh Allah di tempat yang
berbeda-beda sesuai dengan niat mereka. (Shahih Muslim No.5134)
5. Pemberitahuan Nabi saw. tentang apa yang akan terjadi hingga hari kiamat
10
Hadis riwayat Hudzaifah bin Yaman ra.:
Hudzaifah bin Yaman berkata: Demi Allah, aku adalah orang yang paling mengetahui
setiap fitnah yang akan terjadi dari sejak zamanku sekarang sampai hari kiamat,
karena Rasulullah saw. pernah membisikkan kepadaku sesuatu tentang hal itu yang
tidak pernah dibicarakan kepada orang selainku. Tetapi Rasulullah saw. pernah
bersabda ketika beliau bicara dalam suatu majelis yang aku hadiri tentang fitnah.
Kemudian Rasulullah saw. bersabda sambil menyebutkan satu-persatu fitnah-fitnah
itu di antaranya adalah tiga fitnah yang hampir tidak meninggalkan sesuatu apa pun,
di antaranya juga ada fitnah yang seperti hembusan angin musim panas, ada yang
kecil dan ada yang besar. (Shahih Muslim No.5146)
6. Hari kiamat tidak akan terjadi sebelum sungai Euphrat menyingkap gunung emas
7. Kiamat tidak akan terjadi sebelum api muncul dari tanah Hijaz
8. Fitnah itu akan terjadi di tempat terbitnya matahari, tempat dua tanduk setan
muncul
9. Kiamat tidak akan terjadi sebelum suku Daus menyembah Dzul Khalashah
10. Kiamat tidak akan terjadi sebelum seseorang melewati kuburan orang lain, lalu ia
berharap dapat menggantikan tempat si mayit karena beratnya cobaan dunia
11
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Kiamat tidak akan terjadi sebelum seseorang
melewati kuburan orang lain lalu berkata: Alangkah senangnya bila aku menempati
tempatnya!. (Shahih Muslim No.5175)
12
Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra.:
Dari Muhammad Al-Munkadir ia berkata: Aku melihat Jabir bin Abdullah bersumpah
demi Allah bahwa Ibnu Shaid adalah seorang Dajjal, maka aku bertanya: Kenapa
kamu bersumpah demi Allah? Dia menjawab: Aku mendengar Umar bersumpah
tentang hal itu di hadapan Nabi saw. dan beliau tidak mengingkarinya. (Shahih
Muslim No.5214)
13
buta sebelah matanya sedangkan Tuhanmu tidak buta sebelah mata dan di antara
kedua matanya tertulis "kaaf", "faa", "raa". (Shahih Muslim No.5219)
14
Beliau menjawab: Perkaranya lebih ringan di hadapan Allah dari itu. (Shahih Muslim
No.5231)
15
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Jarak waktu antara dua tiupan sangkakala itu adalah empat
puluh. Mereka bertanya: Wahai Abu Hurairah, apakah empat puluh hari? Ia
menjawab: Aku tidak dapat menyebutkan. Mereka bertanya lagi: Empat puluh bulan?
Ia menjawab: Aku tidak dapat menyebutkan. Mereka bertanya lagi: Empat puluh
tahun? Ia menjawab: Aku tidak dapat menyebutkan. Kemudian Rasulullah saw.
bersabda lagi: Lalu Allah menurunkan hujan, sehingga mayat-mayat tumbuh (bangkit)
seperti tumbuhnya tanaman sayuran. Tidak ada satu bagian tubuh manusia kecuali
semua telah hancur selain satu tulang, yaitu tulang ekornya dan dari tulang itulah
jasad manusia akan disusun kembali pada hari kiamat. (Shahih Muslim No.5253)
1. Di surga terdapat sebatang pohon yang luas bayangannya tidak dapat ditempuh
selama seratus tahun berkendaraan
16
pohon di mana (jika) seseorang menunggang kuda terlatih yang berlarinya selama
seratus tahun tidak dapat menempuh luas bayangannya. (Shahih Muslim No.5056)
2. Diturunkannya keridaan Allah kepada penghuni surga, maka dia tidak akan murka
kepada mereka selamanya
3. Penghuni surga saling melihat penghuni ghurfah (tempat yang tinggi di surga)
seperti bintang yang terlihat di langit
4. Rombongan yang pertama kali masuk surga itu seperti bulan purnama, sifat mereka
dan pasangan mereka
5. Sifat kemah-kemah surga dan anggota rumah tangga orang mukmin di dalamnya
6. Kaum yang akan masuk surga, hati mereka seperti hati burung
17
kepada kelompok itu, yaitu beberapa malaikat yang sedang duduk, dan dengarkanlah
apakah jawaban mereka karena itulah ucapan selamat untukmu dan keturunanmu.
Maka Adam pergi menghampiri lalu mengucapkan: "Semoga keselamatan menyertai
kalian". Mereka menjawab: "Semoga keselamatan dan rahmat Allah menyertai
kalian". Mereka menambahkan "rahmat Allah". Maka setiap orang yang memasuki
surga itu seperti bentuk Adam yang tingginya enam puluh hasta. Seluruh makhluk
setelah Adam terus berkurang tingginya sampai sekarang. (Shahih Muslim No.5075)
7. Panas dan dalamnya neraka Jahanam serta bagian tubuh yang dibakar api neraka
8. Neraka akan dihuni para penindas dan surga akan dihuni orang-orang yang lemah
18
kelalaian dan mereka tidak pula beriman. Kemudian beliau menunjuk dunia dengan
tangan beliau. (Shahih Muslim No.5087)
19
Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.:
Bahwa ia mendengar Nabi saw. berkhutbah dan berkata: Sesungguhnya kalian akan
menemui Allah dengan berjalan kaki, tidak beralas kaki, telanjang dan tidak
berkhitan. (Shahih Muslim No.5103)
11. Orang mati akan diperlihatkan tempatnya kelak di surga atau neraka, kepastian
siksa kubur dan permohonan perlindungan dari siksa kubur
20
mukmin, maka ia akan menjawab: Aku bersaksi bahwa dia adalah seorang hamba
Allah dan utusan-Nya. Maka dikatakan kepadanya: Lihatlah tempatmu di neraka,
Allah telah menggantinya dengan tempat di surga. Lalu Nabi saw. melanjutkan
sabdanya: Maka ia dapat melihat keduanya. (Shahih Muslim No.5115)
21