Anda di halaman 1dari 3

BAB VII: Beberapa Amalan, Dzikir dan Doa yang Bermanfaat untuk Orang Lain, Masih  

                               Hidup
atau Meninggal

A. Amalan, Dzikir dan Doa Bagian 1

1. "Sungguh tiadalah hak bagi manusia kecuali atas sesuatu yang ia usahakan" (QS. An-Najm: 39).
Huruf lam bermakna kepemilikan dan hak, bukan bermakna sampai.

2. "Dan kami catat segala sesuatu yang telah lalu dan peninggalan mereka" (QS. Yasin: 12).
Anak dan murid termasuk dari peninggalan.

3. Allah swt berfirman, “Orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa, “Ya Tuhan
kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu daripada kami”. (QS. Al-Hasyr: 10).

4. Allah swt berfirman: “Dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan dosa orang-orang mu’min, laki-laki dan perempuan”.
(QS. Muhammad: 19).

5. Allah swt berfirman, karena mengabarkan tentang Nabi Ibrahim as, “Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu
bapakku dan sekalian orang-orang mu’min pada hari terjadinya hisab (Kiamat)”. (QS. Ibrahim: 41)

B. Amalan, Dzikir dan Doa untuk yang Hidup/Meninggal Bagian 2

6. Ya Allah, ampunilah si mayit, sayangi dia, selamatkan dia, dan maafkanlah kesalahan dia. Ya Allah, jangan Engkau
halangi kami dari pahalanya. (Doa di shalat janazah)

7. Dari Mu’aqqal ibn Yasar ra, “Barangsiapa membaca surat Yasin karena mengharap ridha Allah, maka diampuni dosa-
dosanya yang telah lalu, maka bacakanlah surat Yasin bagi orang yang mati diantara kamu”. (HR. Bayhaqi dalam bab
Syu’abul Iman. Termasuk hadits shahih. Jami’us Shaghir: 2/178)

8. Dari Mu’qil ibn Yasar ra, bahwasanya Nabi saw bersabda, “Bacalah surat Yasin bagi orang mati diantara kamu”. (HR.
Abu Daud, dan Nasa’i, dan Ibn Hiban, tarmasuk hadits shahih menurut Nasa’i. Kitab Bulughul Maram: 107/559)

9. Dari Ummu Salmah ra berkata: Rasulullah saw masuk ke rumah abi Salmah dan mendapati matanya masih terbuka lalu
Rasulullah memejamkan (menutup) mata Abu Salmah. Lalu beliau berkata: “Sesungguhnya ruh itu ketika dicabut, maka
mata akan mengikutinya”, lalu orang-orang dari keluarganya menjerit-jerit (merutuki diri). Lalu nabi berkata: “Janganlah
berdoa kecuali yang baik, karena sesungguhnya malaikat mengamini semua yang kalian ucapkan”. Lalu nabi berdoa: “Ya
Allah, ampunilah Abi Salmah, Tinggikan derajatnya bersama orang-orang yang mendapat petunjuk, dan semoga engkau
memberi pengganti setelahnya, ampunilah kami dan dia wahai tuhan sekalian alam, dan luaskanlah kuburannya, dan berilah
cahaya di kuburnya”. (HR. Muslim)

10. Dari Abi Abdurrahmah bin ‘Auf bin Malik ra ia berkata: “Rasulullah saw shalat atas jenazah, dan aku hafal dari doanya,
Beliau berdoa: “Ya Allah, Ampunilah dia, Rahmatilah dia, selamatkan dia, dan ampunilah dia, muliakan tempatnya,
luaskanlah kuburnya, mandikan dia dengan air, air es, air dingin, dan bersihkanlah dia dari kesalahan-kesalahan sebagaimana
engkau membersihkan baju yang putih dari noda, dan gantilah rumahnya di dunia dengan rumah yang lebih baik di akhirat,
keluarganya di dunia dengan keluarga yang lebih baik di akhirat, dan istri di dunia dengan istri yang lebih baik di akhirat,
dan masukanlah ia ke surga, dan lindungi dia dari siksa kubur, dan siksa neraka”. Sampai aku mengira andai akulah mayit
itu. (HR. Muslim)

C. Amalan, Dzikir dan Doa untuk yang Hidup/Meninggal Bagian 3

11. Dari Abi Hurairah, Abi Qatadah dan Abi Ibrahim al-Asyhali dari ayahnya Ibrahim –bapaknya seorang sahabat—ra, dari
Nabi saw bahwasanya beliau menshalati jenazah lalu membaca: “Ya Allah, ampunilah orang yang hidup diantara kami dan
orang yang telah meninggal diantara kami, orang kecil kami dan orang tua kami, orang laki-laki kami dan orang perempuan,
orang yang hadir diantara kami dan orang yang tidak hadir diantara kami. Ya Allah, orang yang masih hidup di antara kami,
maka hidupkanlah dia dalam Islam, dan orang yang meninggal diantara kami wafatkanlah dalam islam. Ya Allah jangan
Engkau halangi pahalanya, dan jangan tinggalkan fitnah diantara kami setelah kepergiannya”. (HR Tirmidzi)
12. Dari Abi Hurairah ra ia berkata: aku mendengar Rasulullah saw bersabda: “Ketika kalian menyolatkan mayit, maka
khususkanlah doa atasnya”. (HR. Abu Daud)

13. Dan dari Abi Hurairah ra dari Nabi saw tentang shalat jenazah: “Ya Allah Engkau adalah Tuhannya, Engkaulah yang
menciptakannya, Engkaulah yang menunjukkannya kepada Islam dan Engkau yang mengambil ruhnya, Engkau juga lebih
mengetahui rahasia dan sesuatu yang tampak darinya. Kami datang kepadaMu memintakan syafa’at (pertolongan) atasnya,
maka ampunilah dia”. (HR. Abu Daud)

14. Dari Amr ibn Ash ra, dia berkata, “Ketika kamu sekalian menguburkan aku, berdirilah kamu sekalian disamping
makamku kira-kira selama seekor unta disembelih, dagingnya selesai dibagikan, hingga kalian merasa cukup. Ketahuilah,
saat itu adalah saat aku menjawab pertanyaan utusan tuhanku (malaikat)”. (HR. Muslim, hadits tersebut telah disebut
sebelumnya dengan lebih panjang)

15. Imam Syafi’i berkata, “Disunatkan membaca sesuatu dari al-Qur’an, apabila kamu membacanya sampai khatam maka itu
lebih baik”.

D. Amalan, Dzikir dan Doa untuk yang Hidup/Meninggal Bagian 4

16. Diriwayatkan kepada kami dalam kitab shahih Bukhari dan Muslim, dari Ali ra, ia berkata: kami hadir di pemakaman
Baqi’ al-Ghorqod, lalu Rasulullah saw datang lalu Beliau duduk dan kami juga ikut duduk di sekitar Rasulullah saw, dan
Beliau membawa tongkat pendek lalu membuat garis dan mulailah Rasulullah saw memukul-mukul dengan tongkatnya, lalu
beliau berkata: “Tiada seorangpun diantara kalian kecuali sudah ditentukan tempatnya di Neraka atau di Surga”. Lalu para
sahabat bertanya: “Apakah kami pasrah dengan kepastian (takdir) kami?”. Lalu Rasulullah menjawab: "Beramallah kalian.
Karena masing-masing akan dimudahkan kepada apa yang dia diciptakan untuknya.” dan hadits lengkapnya kemudian
disebutkan (Al-Adzkar an-Nawawi: 237)

17. Dari Utsman ibn ‘Affan ra, dia berkata, “Ketika Rasulullah selesai menguburkan jenazah, maka beliau berdiam diri atas
mayit, lalu bersabda, “Mohon ampunlah kalian semua kepada Allah swt, untuk saudaramu. Dan mohonlah ketetapan untuk
mayit. Sesungguhnya saat ini dia sedang diberi pertanyaan”. (HR. Abu Daud, dan Hakim, termasuk hadits shahih menurut
Abu Daud. Bulughul Maram: 115/604)

18. Dari ‘Aisyah ra, “Rasulullah diperintahkan untuk menyembelih kambing gibas yang bertanduk, ....... kemudian
Rasulullah saw berdo’a: “Dengan menyebut nama Allah, Ya Allah terimalah dari Muhammad, keluarga Muhammad dan dari
umat Muhammad”. (HR. Muslim. Kitab Bulughul Maram: 281/1373)

19. Dari ‘Aisyah ra bahwasanya Nabi saw bersabda: “Barangsiapa meninggal sedangkan dia mempunyai tanggungan puasa,
maka wajib bagi keluarganya mengganti puasa itu”. (HR. Bukhari, dan Muslim. Kitab Bulughul Maram: 137/697)

20. Dari Abi Darda’ ra bahwasanya dia mendengar Rasulullah saw bersabda, “Tiadalah Seorang Muslim mendoakan
saudaranya yang sedang bepergian, kecuali malaikat berkata: dan begitu juga kamu”. (HR. Muslim. Kitab Riyadus Shalihin:
1494)

E. Amalan, Dzikir dan Doa untuk yang Hidup/Meninggal Bagian 5

21. Hadis ini kami riwatkan dalam kitab Abu Daud dan Turmudzi. Dari Umar Ibn Khatab ra, dia berkata: “Aku meminta ijin
kepada Rasulullah saw untuk umrah. Kemudian Rasulullah mengijinkanku dan bersabda, ”Jangan lupakan aku dalam
doamu”. Kemudian Umar berkata, “Kalimat ini begitu membahagiakan aku dan tak terganti meski dengan dunia”. Dalam
riwayat lain, Rasulullah bersabda: “Sertakan aku dalam doamu”. Dan Turmudzi berkata, termasuk hadits hasan shahih, dan
telah kami sebutkan dalam kitab ‘Adzkarul Musafir’

22. Dari ‘Aisyah ra bahwa seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah saw, “Sesungguhnya ibuku telah meninggal, dan aku
melihatnya seolah-olah dia berkata, bersedekahlah. Apakah baginya pahala jika aku bersedekah untuknya?”. Rasulullah saw
bersabda, “Iya”. (Muttafaqun ‘alaih)

23. “Sesungguhnya sedekah dari keluarga dapat memadamkan panasnya kubur, dan bahwasanya seorang mu’min akan
berlindung di bawah naungan sedekahnya pada hari kiamat nanti”. (HR. Thabrani dari ‘Uqbah bin ‘Amir. Muhktarul
Ahadits: 38)

24. Jika ada seorang muslim dan kalian memerdekakan budak atasnya, atau bersedekah atasnya, atau berhaji atasnya maka
hal itu (pahalanya) sampai. (dari Ibnu ‘Amri. Jami’us Shagir: 7479)

25. Dari Abdillah bin Ja’far ra, ia berkata: Ketika datang kabar kematian Ja’far, Rasulullah saw bersabda: “Buatlah makanan
untuk keluarga Ja’far karena mereka sedang dalam keadaan sibuk”. (HR Lima perawi hadits kecuali Nasa’i)

26. Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah saw bersabda, “Tatkala Manusia meninggal maka putuslah semua amalnya,
kecuali tiga perkara. Yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shaleh yang mendoakannya”. (HR. Muslim)

27. Dari Ibni Abbas ra bahwasanya seorang wanita berkata, “Wahai Rasulullah sungguh Allah mewajibkan haji kepada
hambanya. Dan ayahku telah tua renta, tidak mampu untuk bepergian, apakah aku bisa berhaji atasnya?”. Rasulullah
bersabda, “Iya”. (Muttafaqun ‘alaih: 1277)

28. Dari Laqith Ibn Amir ra bahwasanya dia datang kepada Rasulullah seraya berkata: “Sesungguhnya ayahku telah tua
renta, tidak mampu berhaji dan umrah, dan tidak mampu melakukan perjalanan”. Rasulullah saw bersabda, “Berhaji dan
berumrahlah atas ayahmu”. (HR. Abu Daud dan Turmudzi. Dia berkata: “Termasuk hadits hasan shahih”)
F. Amalan, Dzikir dan Doa untuk yang Hidup/Meninggal Bagian 6

29. Dari Abu Bakar ra, “Barangsiapa pad hari jum’at mendatangi makam kedua orangtuanya atau salah satunya, maka ia
akan diampuni dosanya”. (HR. Ibnu ‘Adi)

30. Dari Abdurrahman bin al ‘Ala dari bapaknya, “Wahai anakku, ketika aku kelak mati, buatkanlah aku kuburan. Tatkala
kamu meletakanku dalam liang kuburku, bacalah, ”Dengan menyebut nama Allah dan atas keluarga Rasulullah”. Kemudian
timbunkan tanah kepadaku dengan membaca di samping kepalaku pembuka dan penutup surat al-Baqarah. Karena sungguh
aku mendengar Rasulullah saw menyabdakan hal itu. (HR. Thabrani dalam kitab al-Kabir: 19/221. Termasuk hadits hasan)

31. Beberapa ayat, dzikir atau doa untuk orang sakit (ruqyah) termasuk perbuatan yang dilakukan untuk orang lain, dan
perbuatan itu disepakati dapat memberikan manfaat

32. Dari Anas ra, dia berkata, “Para sahabat melewati jenazah, lalu mereka membicarakan kebaikannya. Lalu nabi saw
bersabda, “Pasti”. Kemudian mereka melewati jenajah yang lain, dan mereka membicarakan kejelekannya, lalu Rasulullah
saw bersabda, “Pasti”. Kemudian Umar Ibn Khattab ra bertanya, “Apa maksudnya pasti?”. Rasulullah saw menjawab, “Ini
merupakan perkataan kalian tentang kebaikannya, maka pasti baginya surga. Dan ini adalah perkataan kalian terhadap
kejelekannya, maka pasti baginya neraka. Kalian adalah para saksi Allah di muka bumi”. (Muttafaqun ‘alaih: 950)
33. Dari Abi al-Aswad dia berakata, “aku datang ke Madinah, lalu aku duduk dengan Umar Ibn Khatab ra kemudian mereka
dilewati jenajah. Lalu aku mengatakan kebaikan tentangnya, kemudian Umar berkata, “Pasti”. Lalu lewatlah jenajah lainnya
dan akku berbicara tentang kebaikannya, lalu Umar berkata, “Pasti”. Lalu lewatlah jenajah yang ketiga, dan aku mengatakan
kejelakan tentangnya, kemudian Umar berkata, “pasti”. Abu al-Aswad berkata:”aku lalu bertanya, apa maksud pasti wahai
amirul mukminin?”. Dia menjawab: “aku berkata sebagaimana Rasulullah saw bersabda, “Setiap Muslim yang empat orang
bersaksi kebaikan baginya, maka pasti Allah memasukannya ke dalam surga. Lalu aku bertanya, “Kalau tiga orang?”. Dia
menjawab, “meski tiga orang”. Lalu aku berkata, “Kalu dua orang?”. Dia menjawab, “Meski dua orang”. Kemudian aku
tidak bertanya jika satu orang saksi. (HR. Bukhari: 951)

Anda mungkin juga menyukai