Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS GAYA PADA REM CAKRAM

(DISK BRAKE) UNTUK KENDARAAN RODA EMPAT

Dr. Ir. Yanuar, Msc., M.Eng,*)


Dita Satyadarma, ST., MT*), Burhan Noerdin**)

*)
Dosen Teknik Mesin Universitas Gunadarma
**)
Alumni Teknik Mesin Universitas Gunadarma

Abstraksi

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besaran gaya yang terjadi pada rem
cakram untuk kendaraan roda empat dengan analisis perhitungan dari komponen rem
dengan pembebanan pedal 5kgf, 10kgf, 15kgf, 20kgf, 25kgf. Besar diameter master
silinder 1,58 cm, Yang berfungsi untuk mengubah gerak pedal rem kedalam tekanan
hidrolik, Diameter silinder cakram 2,20 cm dan perbandingan tuas pedal 4,11
menunjukan semakin besar pembebanan pedal rem maka gaya yang menekan master
rem (Fk), gaya tekanan minyak rem (Pe), gaya yang menekan pad rem (Fp), dan gaya
gesek pengereman (F) akan semakin besar, sedangkan semakin besar gaya yang
menekan pedal rem maka jarak waktu pengereman akan semakin kecil.
Kata kunci : Rem, Disk brake, Master silinder, Pembebanan pedal.

I Pendahuluan berfungsi sebagai alat keselamatan dan


Perkembangan teknologi akhir-akhir menjamin untuk kendaraan yang aman
ini begitu pesat, salah satu diantaranya dan rem ini membutuhkan master silinder
adalah kendaraan roda empat (mobil), untuk meneruskan tekanan pada saat
mobil ditinjau dari sistemnya dilengkapi pengereman berlangsung.
oleh beberapa komponen, antara satu Kendaraan yang menggunakan
sama lain sangat diperlukan sesuai dengan sistem rem hidrolik banyak sekali
fungsinya. Terutama master silinder dan komponen-komponen yang terkait
caliper (cylinder body). didalammya, salah satu diantaranya
Sistem rem ini dirancang untuk master silinder dan caliper (cylinder
mengurangi kecepatan (memperlambat) body). Master Silinder berguna untuk
dan menghentikan kendaraan, peralatan ini meneruskan tekanan pengereman dari
sangat penting pada kendaraan dan pedal ke caliper (cylinder body) melalui
pipa-pipa rem sesuai dengan tekanan menjadi energi kinetik (energi gerak)
pengereman. Sedangkan caliper (cylinder untuk menggerakan kendaraan.
body) berguna untuk meneruskan tekanan Sebaliknya,
hidrolik ke pad rem sehingga terjadi Prinsip kerja rem adalah
pengereman. mengubah energi kinetik kembali
II LANDASAN TEORI menjadi energi panas untuk
2.1 Definisi Rem menghentikan kendaraan. Umumnya,
rem bekerja disebabkan oleh adanya
Rem dirancang untuk mengurangi
sistem gabungan penekanan melawan
kecepatan (memperlambat) dan
sistem gerak putar. Efek pengereman
menghentikan kendaraan atau
(braking effect) diperoleh dari adanya
memungkinkan parkir pada tempat yang
gesekan yang timbul antara dua objek.
menurun. Peralatan ini sangat penting
pada kendaraan dan berfungsi sebagai alat
keamanan dan menjamin untuk
pengendara yang aman.
Dewasa ini menurut para ahli
permobilan, rem adalah merupakan
Gambar 2.1.Prinsip Kerja Rem
kebutuhan sangat penting untuk keamanan
berkendaraan dan juga dapat berhenti di 2.3 Tipe Rem.
tempat manapun, dan dalam berbagai Secara umum rem yang digunakan
kondisi dapat berfungsi dengan baik dan pada kendaraan dapat digolongkan
aman. menjadi beberapa tipe tergantung pada
Fungsi sistem rem pada kendaraan penggunaannya yaitu :
adalah untuk memperlambat dan Rem Kaki (foot brake) digunakan
menghentikan kendaraan dalam jarak dan untuk mengontrol kecepatan dan
waktu yang memadai dengan cara menghentikan kendaraan.
terkendali dan terarah. Rem Parkir (parking brake) digunakan
2.2 Prinsip Kerja Rem. terutama untuk memarkir kendaraan.
Kendaraan tidak dapat berhenti Rem Tambahan (auxiliary brake)
dengan segera apabila mesin dibebaskan digunakan pada kombinasi rem biasa
(tidak dihubungkan) dengan pemindahan (kaki) yang digunakan pada truk diesel
daya, kendaraan cenderung tetap dan kendaraan berat.
bergerak. Kelemahan ini harus dikurangi Engine brake adakalanya
dengan maksud untuk menurunkan dgunakan untuk menurunkan kecepatan
kecepatan gerak kendaraan hingga kendaraaan. Braking effect (reaksi
berhenti. Mesin mengubah energi panas pengereman) ditimbulkan oleh tahanan
putaran dari mesin itu sendiri.
dan cylinder, yang membangkitkan
tekanan hydraulic. Master silinder yang
digunakan pada rangkaian rem adalah
2.4 Komponen Sistem Rem. master silinder tipe tunggal.
Sistem rem pada kendaraan Master Silinder Tipe Tunggal.
umumnya dibagi dalam dua bagian utama
yaitu : Master silinder tipe tunggal

2.4.1 Brake Control. mempunyai sistem saluran rem yang


bergabung yaitu saluran untuk roda-roda
Brake Control yaitu bagian dari depan dan belakang. Oleh karena itu bila
sistem rem yang berfungsi sebagai terjadi kebocoran pada salah satu saluran
penekan minyak, sehingga terjadi suatu rem, maka pada sistem saluran yang
kerja pada sistem rem tersebut. Bagian lainnya tidak berfungsi lagi, sehingga
yang termasuk pada brake control adalah : terjadi kebocoran total dari kemampuan
rem.
2.4.1.1 Pedal Rem.

Pedal rem digunakan untuk


memindahkan gaya ke master cylinder.
Secara umum pedal rem terdiri dari dua
tipe, yaitu : tipe tegak lurus dengan
tumpuan dibawah dan tipe gantung yang
terletak diatas lantai.

Gambar 2.3. Master Silinder Tipe

2.4.1.3 Reservoir Tank.


Selama rem bekerja, banyaknya
minyak didalam reservoir tank berubah,
Gambar 2.2. Pedal Rem
perubahan volume ini bisa menyebabkan

2.4.1.2 Master Silinder. perubahan tekanan. Hal ini dapat dicegah

Master silinder (master cylinder) dengan adanya lubang pada tutup

berfungsi untuk mengubah gerak pedal reservoir yang menghubungkan ruang

rem kedalam tekanan hydraulic. Master reservoir dengan udara luar.

cylinder terdiri dari recervoir tank, yang


2.4.1.4 Pipa Rem.
berisi minyak rem, demikian juga piston
Pipa saluran minyak rem kedua-duanya untuk mencegah fading
menghubungkan master silinder dengan dan menjamin umur pad lebih panjang
roda. Biasanya pipa rem terbuat dari logam atau tahan lama.
(baja atau tembaga), kecuali beberapa 2.6.2 Pad Rem.[3]
bagian yang dibuat dari selang karet Pad (disk Pad) biasa terbuat dari
fleksibel, hal ini disebabkan oleh campuran metallic fiber dan sedikit
pemasangan roda karena adanya gerakan serbuk besi. Tipe ini disebut dengan
dan getaran yang cukup kuat. Silinder semi metallic disk pad pada pad diberi
roda dihubungkan ke pipa rem dengan gasi celah untuk menunjukan tebal pad
selang fleksibel. Selang rem yang bocor (batas yang diizinkan), dengan demikian
berbahaya, karena sistem rem tidak dapat dapat mempermudah pengecekan
bekerja dengan sempurna (tekanan keausan pad. Pada beberapa pad,
terlampau rendah). penggunaan metallic plate (disebut
dengan anti-squel shim) dipasangkan
2.5 Rem Cakram
pada sisi piston dari pad untuk mencegah
bunyi saat berlaku pengereman.
Rem cakram (disk Brake) pada
2.6.3 Caliper.
dasarnya terdiri dari cakram yang terbuat
Caliper juga disebut dengan
dari besi tuang (disk rotor) yang berputar
cylinder body, memegang piston-piston
dengan roda dan bahan gesek (dalam hal
dan dilengkapi dengan saluran dimana
ini disk pad) yang mendorong dan menjepit
minyak rem disalurkan ke silinder.
cakram. Daya pengereman dihasilkan oleh
adanya gesekan antara disc pad dan
cakram (disk rotor).

2.7 Dasar Kerja Rem Hidrolik.[4]


2.6 Bagian-Bagian Utama dari Sistem
Kata hidrolik berasal dari bahasa
Rem cakram
Yunani Hydoryang berarti air, ini terdiri
Bagian utama rem dari sistem
dari semua benda atau zat dalam
cakram terdiri dari beberapa bagian yaitu :
hubungannya dengan air. fluida dipakai
Piringan (disk rotor), caliper, dan pad rem.
untuk memindahkan energi oli mineral
2.6.1 Piringan (disk rotor). secara umum banyak dipakai pada
Umumnya cakram atau piringan sistem ini, walau demikian minyak-minyak
(disk rotor) dibuat dari besi tuang dalam sintetis, air, atau emulsi air dan oli pada
bentuk biasa (solid) berlubang-lubang prinsipnya dapat juga dipakai, hanya
untuk ventilasi. Tipe cakram lubang terdiri dalam berbagai hal mempunyai
dari pasangan piringan yang berlubang keterbatasan-keterbatasan yang sangat
untuk menjamin pendinginan yang baik, berarti.
Prinsip dasar kerja sistem hidrolik, fluida dibuat untuk mengetahui analisis tekanan
cair berfungsi sebagai penerus gaya. hidrolik pada sistem rem dan analisis
Minyak mineral adalah jenis fluida cair gaya yang menekan sepatu rem pada
yang umum dipakai. rangkaian rem.
[4]
2.8 Karakteristik Minyak Rem.
Minyak rem merupakan bagian yang
sangat pokok dari sistem rem hidrolik,
karena gaya pengereman tergantung dari
tekanan minyak diwaktu terjadi
pengereman. Maka untuk menjamin
pengereman yang baik, minyak rem harus
mempunyai syarat-syarat yang ditentukan.
Gambar 3.1 Rangkaian Rem.
Minyak rem adalah cairan yang tidak
mengandung minyak bumi yang sebagian
besar terdiri dari alcohol dan susunan
kimia dan zat. 3.2 Cara Kerja Rangkaian Rem
2.9 Persyaratan Kualitas Minyak Rem. Pada saat saklar dinyalakan motor
2.9.1 Titik didih. listrik akan berputar menggerarakkan
Rem akan menjadi panas dengan pulli, dan untuk mengatur kecepatan
adanya gesekan karena penggunaan yang didalam motor listrik yang diatur secara
berulang kali, dan minyak rem juga sering manual dengan alat bantu menggunakan
menjadi uap. Kejadian ini disebut vapor pedal gas yang dimana pada pulli
look atau terhalang uap untuk mencegah tersebut terpasang tuas yang terhubung
hal ini diperlukan titik didih yang tinggi. oleh rantai dengan as roda yang akan
2.9.2 Mencegah karat pada logam. memutarkan roda cakram.
Minyak rem yang digunakan harus 3.3 Data Rangkain Rem.
sesuai dengan spesifikasi kendaraan Data komponen-komponen rangkaian
tersebut, dengan tujuan menghindari rem, sebagai berikut :
keasusan pada karet atau seal. Minyak 1. Rangka : Siku Lubang Ukuran 3x3cm.
rem dibuat dari bahan sistetis dengan 2. Motor Listrik : Yuasa 100 w,
tujuan tidak merusak karet dan bisa tahan 220 Volt,50 Hertz, Rpm
lama terhadap komponen-komponen rem.
3. Roda gigi : RX King
III SETUP ALAT DAN PENGUJIAN
4. Puli : 1 pcs
3.1 Rangkaian Rem.
5. As roda gigi : RX King
Desain alat yang digunakan pada
6. As rangkaian rem : RX King
rangkaian rem adalah desain alat yang
7. 2 buah master rem : Master Silinder.
cukup sederhana. Rangkaian rem ini
8. 3 buah pedal : Pedal RX King.
9. Pipa rem : Pipa Rem. piston dan silinder, yang membangkitkan
10. 1 set rangkaian rem cakram tekanan hiraulis.
3.3.1 Peralatan Utama. 8. 3 buah pedal.
Pada penelitian ini alat-alat yang Digunakan untuk injakan
diperlukan untuk pengujian antara lain: pengereman sehingga menimbulkan gaya
1. Rangka. tekan terhadap master rem.
Rangka digunakan untuk sebagai 9. Pipa rem.
menyimpan peralatan atau rangkaian Sebagai penyalur minyak dari master
komponen rem. rem ke caliper rem.
2. Motor listrik. 10. 1 set rangkaian rem cakram.
Motor listrik digunakan untuk Berfungsi sebagai penghenti putaran
menjalankan/memutarkan komponen dari roda.
rangkaian rem.
3. Roda gigi.
Roda gigi untuk meneruskan putaran
3.4 Metode Penelitian
dari puli ke as roda dan untuk
3.4.1. Unit Pengujian.
mempermudah mengganti roda gigi
Unit pengujian yang dilakukan
sehingga putaran yang diinginkan dapat
pada rangkaian rem cakram sebagai
berbeda-beda ke as roda.
berikut :
4. Puli.
Puli untuk meneruskan putaran dari Unit Pengujian Langsung.
motor listrik ke as roda gigi membantu dan Unit pengujian langsung adalah
mempermudah memutarkan roda gigi semua variabel yang diukur langsung
dengan bantuan motor listrik. pada saat penelitian, nilainya bisa
5. As roda gigi. langsung dapat diketahui tanpa
As roda gigi digunakan untuk menahan diperlukan perhitungan lebih lanjut.
roda gigi
6. As Rangkaian Rem.
Unit Pengujian Tak Langsung.
As rangkaian rem digunakan untuk
Unit pengujian tak langsung
memyimpan rangkaian rem pada setiap
adalah semua variabel yang nilainya
ujung dari as rangkaian rem yang
didapat dari perhitungan dan digunakan
dipasang.
untuk bahan pengamatan/analisa.
7. 2 (dua) buah Master rem.
3.4.2. Prosedur Pengujian.
Digunakan Untuk mengubah gerak
Adapun prosedur utama pada
pedal rem kedalam tekanan hidraulis.
pengujian yang dilakukan penguji adalah :
Master silinder terdiri dari resevoair tank,
Menjalankan motor listrik.
yang berisi minyak rem, demikian juga
b = jarak dari pushrod ke fulcrum /
Menekan pedal gas yang terdapat pada tumpuan
motor listrik.
Mengatur kecepatan putaran.
Menekan pedal rem cakram dengan
tekanan injakan berubah-ubah.
Mengulangi pengambilan data dengan
kecepatan putaran yang berbeda.
Pengambilam data yang dilakukan
dimulai dari putaran dan beban injakan Gambar 3.2 Tipe pedal rem
pedal yang lebih kecil. 2. Persamaan yang digunakan untuk
3.4.3. Metode Pengambilan Data mencari gaya yang keluar dari pedal
Metode pengambilan data yang rem (FK) :
dilakukan pada penelitian ini adalah : a
FK = F .......... .......... .......... .....( 2 2)
1. Dengan cara mengurutkan berbagai b
Dimana :
macam tekanan pada pedal dari beban
FK = Gaya yang dihasilkan dari pedal
yang kecil sampai ke beban yang
rem (kgf).
besar, dan putaran rpm dari motor
F = Gaya yang menekan pedal rem
listrik.
(kgf).
2. Menghitung ukuran dari pedal,
pengukuran master silinder, a
= Perbandingan tuas pedal rem.
pengukuran diameter piston silinder b
rem, pengukuran jari-jari cakram dan
lainnya.
3.4.4 Metode Pengolahan Data
Untuk mendapatkan data-data
hubungan yang diinginkan, maka dilakukan
langkah-langkah pengolahan data sebagai
berikut : Gambar 3.3. Gaya tekanan pedal ke

1. Menghitung perbandingan gaya pada master silinder

pedal (K) didapat dari persamaan. 3. Persamaan untuk menghitung tekanan

a hidrolik (Pe) yang dibangkitkan pada


K = .......... .......... .......... .( 2 1)
b master silinder yaitu :
Dimana : FK
Pe = F
a = jarak dari pedal rem ke fulcrum/ 1 4. d 2 P=
tumpuan. FK A
Pe = 2
( kg / cm 2
).....( 2 3)
0,785 dm
Dimana :
Pe = Tekanan hidrolik (kg/cm2).
Fk = Gaya yang dihasilkan dari pedal rem
(kgf). 2. Hasil pengukuran manual dari master
dm = Diameter silinder pada master silinder dan silinder roda pada
silinder (cm). rangkaian rem adalah:
4. Persamaan untuk mencari gaya yang Tabel 4.1 Hasil pengukuran master
menekan pad Rem (Fp) yaitu : silinder.
No Bagian yang diukur Hasil yang
Fp = Pe x 0,785 (d2).....(2-4) diukur
1 Diameter master
Dimana : silinder 1.58 Cm
2 Diameter silinder
2.20 Cm
Fp = Gaya yang menekan pad rem (kgf). cakram

D = Diameter silinder roda (cm). 4.2 Perhitungan Data Pengujian.


4.2.1 Perbandingan pedal rem (K)
Pe = Tekanan minyak rem (kg/cm2).
5. Gaya Gesek Pengereman (F). a 18,50
K = K = = 4,11
Untuk menghitung gaya gesek yang b 4,50
ditimbulkan oleh rem menggunakan
persamaan yaitu :

F=. Fp............................................(2-5)
4.2.2 Gaya yang keluar dari pedal rem
Dimana :
(FK).
F = Gaya gesek pengereman (kgf)
Dari hasil pengukuran terhadap
= koefisien gesek
pedal rem Pada rangkaian rem yaitu :
Fp = Gaya yang menekan pad (kgf)
Jarak dari pedal rem ke fulcrum /
IV HASIL DAN ANALISIS DATA
tumpuan (a) = 18,5 cm dan Jarak dari
4.1 Data Hasil Pengujian.
pushrod ke fulcrum / tumpuan (b) = 4,50
Dari hasil pengukuran manual dari
maka perbandingan pedal remnya adalah
rangkaian rem maka didapatkan data-data
4,11. Sedangkan gaya yang menekan
sebagai berikut:
pedal rem adalah antara 5 Kgf sampai 25
1. Rem Cakram
Kgf. Disini penulis mengambil harga F = 5
Kgf
a
FK = F atau FK =F. K
b
FK = 5 x 4,11
= 20.55 Kgf.
4.2.3 Tekanan Hidraulik (Pe).
Tekanan Hidrolik (pe) yang Pe = 52,69 kg/cm2
dibangkitkan master silinder pada d1 = 22,00 mm = 2,20 cm
rangkaian rem yang menggunakan Sistem Fp = Pe x 0,785 (d2)2
Hidrolik menggunakan rumus : = 52,69 x 0,785 (2,20)2
FK = 52,69 x 0,785 x 4, 84
Pe =
1 4 . d 2 = 52,69 x 3,79
FK
Pe = (kg/ cm2) = 39.9 Kgf
0,785 dm2
4.2.5 Gaya Gesek Pengereman (F).
Untuk menghitung gaya gesek
F FK
P = Pe = yang ditimbulkan oleh rem menggunakan
A 1 4 . d 2
persamaan
FK F = . Fp
Pe =
0,785 1,58 2 = 0,3 x 39.9
20.55 = 11.97 Kgf
=
0,785 2,49 4.3 Hasil Pengolahan Data.
4.3.1 Tabel dan Grafik Hasil
20.55
= Pengolahan Data.
1,95
Hasil yang didapat dari pengolahan
= 10.51 kg / cm 2 data-data percobaan/perhitungan yang
diperoleh diplot ke dalam grafik sehingga
mempermudah untuk menganalisanya
Dimana :
guna mendapat gambaran yang lebih
Pe = Tekanan hidrolik (kg/cm2).
jelas mengenai pengaruh gaya tekan
Fk = Gaya yang keluar dari pedal rem
pedal rem pada waktu pengereman
(Kgf).
dengan beban bervariasi dan dengan
dm = Diameter master silinder (cm).
kecepatan yang berubah-ubah.
Fk = 20.55 Kgf.
Dengan menggunakan persamaan
Dm = 15,80 mm = 1,58 cm.
yang sama, maka akan didapat sebuah
4.2.4 Gaya yang menekan pad rem (Fp).
tabel gaya tehadap pedal rem dengan
Gaya yang menekan pad rem
gaya penekanan pedal rem antara 5 Kgf
menggunakan rumus :
sampai 25 Kgf sebagai berikut.
Fp = Pe x 0,785 (d2)

Tabel 4.3 Data Hasil Perhitungan.


Dimana :
F Fk Pe Fp F
Fp = Gaya yang menekan pad rem (Kgf). 2
No (Kgf) (Kgf) (kg/cm ) (Kgf) (Kgf)
d1 = Diameter Silindercakram (cm). 1 5 20.55 10.51 39.9 11.97
Pe = Tekanan Hidrolik (kg/cm2). 2 10 41.1 21.03 79.89 23.97
Diketahui :
3 15 61.65 35.54 119.83 35.95 3 15 20 0.75
4 20 82.2 42.05 159.78 47.93
4 20 20 0.52
5 25 102.75 52.57 199.72 59.92
5 25 20 0.27
4.3.2 Analisa Data
Berdasarkan hasil-hasil pengolahan dan
pengambilan data yang saya peroleh dari
semua percobaan dapat dilihat pada tabel
dan grafik sebagai berikut:
Tabel 4.4 Gaya Injak Pedal Terhadap
Tekanan Minyak.
Pembebanan Tekanan
No Pedal F Minyak Pe
(Kgf) (Kg/cm2)
Gambar 4.3 Grafik Waktu Pengereman
1 5 10.51 Pada 20 km/jam
2 10 21.03
3 15 35.54
4 20 42.05
5 25 52.57

Tabel 4.6 Waktu Pengereman Pada 25


Km/jam
F Kec
No (kgf) (km/jam) t (dtk)
1 5 25 1.34
2 10 25 1.17
3 15 25 0.98
4 20 25 0.78
Gambar. 4.2 Grafik Gaya Injak Pedal Rem
5 25 25 0.56
Terhadap Tekanan Minyak
Tabel 4.5 Waktu Pengereman Pada 20
km/jam
F Kec
No (Kgf) (km/jam) t (dtk)

1 5 20 1.21

2 10 20 0.99
Gambar 4.4 Grafik Waktu Pengereman Gambar 4.6 Gabungan Grafik Waktu
Pada 25 km/jam Pengereman Pada 20 Km/jam, 25
Tabel 4.7 Waktu Pengereman Pada 30 Km/jam, 30 km/jam
Km/jam Dari hasil penelitian yang
Kec ditunjukkan pada grafik, maka dapat
No F (kgf) (km/jam) t (dtk) dilihat adanya perubahan nilai waktu
1 5 30 1.54 pengereman t (det) terhadap beban

2 10 30 1.39 injakan F (Kg) yang diberikan. Pengujian

3 15 30 1.25 ini dilakukan dengan tiga tahap, yaitu


dengan beban injakan 5 Kgf, 10 Kgf, 15
4 20 30 1.09
Kgf, 20, dan 25 Kgf dengan kecepatan
5 25 30 0.91
yang berubah-ubah yaitu dari 20 km/jam,
25 km/jam, 30 km/jam. Sehingga hasil
yang didapat dari pengujian tersebut
dibuat suatu grafik hubungan antara
beban injakan dan waktu pengereman
yang ditunjukkan pada gambar 4.6. Dari
grafik tersebut dapat dilihat adanya suatu
penurunan nilai waktu pengereman
seiring dengan bertambahnya beban
injakkan.
Pada pembebanan 5 Kgf, 10 Kgf,
15 Kgf, 20 Kgf, dan 25 Kgf dengan
kecepatan 20 Km/jam nilai waktu
pengeremannya lebih rendah
dibandingkan dengan kecepatan 25
km/jam dan 30 km/jam. Sedangkan pada
Gambar 4.5 Grafik Waktu Pengereman kecepatan 30 km/jam
Pada 30 km/jam V Penutup
5.1 Kesimpulan
Dari alat uji yang kami buat untuk
penelitian ini dapat disimpulkan :
1. Semakin besar gaya pijak pedal
menghasilkan pengereman yang
singkat.
2. Semakin tinggi kecepatan roda - mi-nawila@gramedia-majalah.com.
semakin membutuhkan waktu
untuk pengereman bila besar gaya
pijak pedal konstan.

3. Koefisien gesek antara piringan


dengan sepatu rem dimungkinkan
tidak konstan karena waktu yang
didapat tidak proposional
kenaikanya.

5.2 Saran
Analisis yang penulis lakukan ini
masih banyak kekuranganya, diantaranya
adalah tidak adanya perhitungan dari
booster rem, jadi gaya yang menekan
piston master silinder langsung dari gaya
yang keluar dari pedal rem. Diharapkan
untuk pengembangan laporan selanjutnya
dapat diperhitungkan menggunakan
booster rem yang dapat melipat gandakan
daya pengereman yang lebih besar.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Toyota.. New Step 2 Chasis group. :
PT. Toyota Astra Motor, Jakarta 1995.
[2] Sularso dan Kiyokatsu Suga, Dasar
Perencanaan Dan Pemilihan Elemen
Mesin, Pradnya Paramita, Jakarta,
1991.
[3] Toyota. New Step 1 Training
Manual. : PT. Toyota Astra Motor,
Jakarta, 1995.
[4] Drs. Sugi hartono, "Sistem Kontrol Dan
Pesawat Tenaga Hidrolik". Edisi
Pertama, Penerbit Tarsito, Bandung,
1988.
[5] - http: www.google.com;26 januari
2007.

Anda mungkin juga menyukai