Keluarga Sakinah Mawadah Wa-Rahmah
Keluarga Sakinah Mawadah Wa-Rahmah
PENDAHULUAN
1
1.2 Ruang Lingkup
Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi dan
melengkapi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam di Bina Sarana
Informatika. Sedangkan tujuan dari penulisan tugas ini adalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
a. Sakinah
Yaitu perasaan nyaman, cenderung, tentram atau tenang kepada yang dicintai.
Seperti orang yang penat dengan kesibukan dan kebisingan siang lalu
menemukan kenyamanan dan ketenangan dalam kegelapan malam.
Artinya : Dialah yang menjadikan malam bagi kamu supaya kamu beristirahat
padanya (litaskunu fihi) dan (menjadikan) siang terang benderang (supaya kamu
mencari karunia Allah). Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-
tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar [Yunus 67].
3
b. Mawaddah
Artinya : Tidak ada yang bisa dilihat (lebih indah/lebih baik oleh) orang-orang
yang saling mencintai seperti halnya pernikahan.
Artinya : Dan sungguh jika kamu beroleh karunia (kemenangan) dari Allah,
tentulah dia mengatakan seolah-olah belum pernah ada mawaddah antara kamu
dengan dia: Wahai, kiranya saya ada bersama-sama mereka, tentu saya mendapat
kemenangan yang besar (pula) [An-Nissa 73].
Lihat pula dalam surat Al-Maidah ayat 82-83, tentang doa orang-orang yang
memiliki mawaddah:
Artinya : Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama
orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Quran dan kenabian
Muhammad shallallahualaihi wasalam ).
c. Al-mahabah ()
d. Rahmah
Rahmah adalah kasih sayang dan kelembutan, timbul terutama karena ada
ikatan. Seperti cinta antar orang yang bertalian darah, cinta orang tua terhadap
anaknya, atau sebaliknya. Sebagaimana tafsir yang disebutkan Imam As-Sayuthi
( w. 911 H) dalam Tafsir Dur Mantsur (11/595), riwayat Ibn Al-Mundzir
dan Ibn Abi Hatim, dari Al-Hasan rahimahullau tentang firman Allah : dan
rahmah, Al-Hasan berkata, al-walad (anak). Demikian pula menurut Mujahid
5
dan Ikrimah, sebagaimana dituliskan Imam Ibn Hayan Al-Andalusi ( w.
745 H) dalam Tafsir Al-Bahr Al-Muhyith (9/77) dan lainnya.
Kata silaturrahim juga berasal dari pecahan kata ini, artinya menyebarkan
kebaikan yang benangnya adalah rahim ibu. Rasulullah shallallahualaihi wasalam
menyebutkan hubungan antara silaturahim dengan mahabah, lewat sabdanya :
e. Ar-rafah ()
Al-Hafizh Ibn Katsir ( w. 774 H) dalam Tafsirnya (6/309) berkata,
menjadikan diantara keduanya (suami dan istri) mawaddah yaitu al-mahabah,
dan rahmah yaitu ar-rafah .
6
f. Asy-syafaqah ()
Asy-syafaqah adalah rasa kasih sayang dan belas kasihan yang timbul
karena keadaan orang lain, atau karena ada kesamaan keadaan yang ia temukan
pada orang lain. Sebagaimana Imam Tirmidzi dalam Sunan (4/325)
berkata:
Artinya : Bab apa-apa yang datang dalam syafaqah (kasih sayang) antara muslim
dengan muslim,
g. Ayat-ayat Allah
7
2.2 Kewajiban suami dan istri dalam rumah tangga
Istri yang taat pada suami, senang dipandang dan tidak membangkang
yang membuat suami benci, itulah sebaik-baik wanita. Dari Abu Hurairah
radhiyallahu anhu, dia berkata,
Begitu pula tempat seorang wanita di surga ataukah di neraka dilihat dari
sikapnya terhadap suaminya, apakah ia taat ataukah durhaka.
Artinya : Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias
dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu [QS. Al Ahzab:
33].
Seorang istri tidak boleh keluar dari rumahnya kecuali dengan izin
suaminya. Baik si istri keluar untuk mengunjungi kedua orangtuanya ataupun
untuk kebutuhan yang lain, sampaipun untuk keperluan shalat di masjid.
9
Bertakwalah kalian dalam urusan para wanita (istri-istri kalian), karena
sesungguhnya kalian mengambil mereka dengan amanah dari Allah dan kalian
menghalalkan kemaluan mereka dengan kalimat Allah. Hak kalian atas mereka
adalah mereka tidak boleh mengizinkan seorang pun yang tidak kalian sukai untuk
menginjak permadani kalian (HR. Muslim no. 1218)
Yang dimaksud di sini adalah bergaul dengan baik, tidak menyakiti, tidak
menangguhkan hak istri padahal mampu, serta menampakkan wajah manis dan
ceria di hadapan istri. Allah Taala berfirman :
Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut
cara yang maruf. (QS. Al Baqarah: 228).
10
b. Memberi nafkah, pakaian dan tempat tinggal dengan baik
Yang dimaksud nafkah adalah harta yang dikeluarkan oleh suami untuk
istri dan anak-anaknya berupa makanana, pakaian, tempat tinggal dan hal lainnya.
Nafkah seperti ini adalah kewajiban suami berdasarkan dalil Al Quran, hadits,
ijma dan logika. Dalil Al Quran, Allah Taala berfirman,
Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada istrinya dengan cara
maruf (QS. Al Baqarah: 233).
- -
11
Ia pernah bersama Nabi shallallahu alaihi wa sallam dalam safar. Aisyah
lantas berlomba lari bersama beliau dan ia mengalahkan Nabi shallallahu alaihi
wa sallam. Tatkala Aisyah sudah bertambah gemuk, ia berlomba lari lagi bersama
Rasulshallallahu alaihi wa sallam, namun kala itu ia kalah. Lantas Nabi
shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Ini balasan untuk kekalahanku dahulu.
(HR. Abu Daud no. 2578 dan Ahmad 6: 264. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa
hadits ini shahih). Nabishallallahu alaihi wa sallam masih menyempatkan diri
untuk bermain dan bersenda gurau dengan istrinya tercinta.
12
Islam mengajarkan agar keluarga dan rumah tangga menjadi institusi yang
aman, bahagia dan kukuh bagi setiap ahli keluarga, karena keluarga merupakan
lingkungan atau unit masyarakat yang terkecil yang berperan sebagai satu
lembaga yang menentukan corak dan bentuk masyarakat. Institusi keluarga harus
dimanfaatkan untuk membincangkan semua hal sama ada yang menggembirakan
maupun kesulitan yang dihadapi di samping menjadi tempat menjana nilai-nilai
kekeluargaan dan kemanusiaan. Kasih sayang, rasa aman dan bahagia serta
perhatian yang dirasakan oleh seorang ahli khususnya anak-anak dalam keluarga
akan memberi kepadanya keyakinan dan kepercayaan pada diri sendiri untuk
menghadapi berbagai persoalan hidupnya. Ibu bapak adalah orang pertama yang
diharapkan dapat memberikan bantuan dan petunjuk dalam menyelesaikan
masalah anak. Sementara seorang ibu adalah lambang kasih sayang, ketenangan
dan juga ketenteraman.
13
Rasul Allh SAW bersabda, Perempuan dinikahi karena empat faktor:
Pertama, karena harta; Kedua, karena kecantikan; Ketiga, kedudukan; dan
Keempat, karena agamanya. Maka hendaklah engkau pilih yang taat beragama,
engkau pasti bahagia.
Rasa damai dan tenteram hanya dicapai dengan saling mencintai. Maka
rumah tangga muslim punya ciri khusus, yakni bersih lahir baathin, tenteram,
damai dan penuh hiasan ibadah.
Firman Allah SWT Surat Ar-Rum : 21 yang artinya : Dan di antara tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri,
supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya
diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-
benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir
Seorang suami atau istri harus tahu latar belakang pribadi masing-masing. Karena
pengetahuan terhadap latar belakang pribadi masing-masing adalah sebagai dasar
untuk menjalin komunikasi masing-masing. Dan dari sinilah seorang suami atau
istri tidak akan memaksakan egonya. Banyak keluarga hancur, disebabkan oleh
sifat egoisme. Ini artinya seorang suami tetap bertahan dengan keinginannya dan
begitu pula istri. Seorang suami atau istri hendaklah mengetahui hal-hal sebagai
berikut :
14
Kebiasaan masing-masing
Selera, kesukaan atau hobi
Pendidikan
Karakter/sikap pribadi secara proporsional (baik dari masing-masing,
maupun dari orang-orang terdekatnya, seperti orang tua, teman
ataupun saudaranya, dan yang relevan dengan ketentuan yang
dibenarkan syari`at.
d. Saling Menghargai
e. Saling mempercayai
15
dari mereka atas sebagian yang lainnya dan karena mereka telah membelanjakan
sebagian harta mereka (Qs. an-Nisaa: 34).
Menikah bukan hanya masalah mampu mencari uang, walaupun ini juga
penting, tapi bukan salah satu yang terpenting. Suami bekerja keras membanting
tulang memeras keringat untuk mencari rezeki yang halal tetapi ternyata tidak
mampu menjadi pemimpin bagi keluarganya.
Laki-laki yang terbaik dari umatku adalah orang yang tidak menindas
keluarganya, menyayangi dan tidak berlaku zalim pada mereka. (Makarim Al-
Akhlaq:216-217)
16
Barangsiapa yang bersabar atas perlakuan buruk isterinya, Allah akan
memberinya pahala seperti yang Dia berikan kepada Nabi Ayyub (a.s) yang tabah
dan sabar menghadapi ujian-ujian Allah yang berat. (Makarim Al-Akhlaq:213)
Barangsiapa yang menampar pipi isterinya satu kali, Allah akan memerintahkan
malaikat penjaga neraka untuk membalas tamparan itu dengan tujuh puluh kali
tamparan di neraka jahanam. (Mustadrak Al- Wasail 2:550)
Hubungan antara suami istri harus atas dasar saling membutuhkan Seperti
pakaian dan yang memakainya (hunna libasun lakum wa antum libasun lahunna
( Al-Quran surat Al-Baqarah ayat:187), yaitu menutup aurat, melindungi diri dari
panas dan dingin, dan sebagai perhiasan. Suami terhadap istri dan sebaliknya
harus menfungsikan diri dalam tiga hal tersebut. Jika istri mempunyai suatu
kekurangan, suami tidak menceriterakan kepadaorang lain, begitu juga sebaliknya.
Jika istri sakit, suami segera mencari obat atau membawa ke dokter, begitu juga
sebaliknya. Istri harus selalu tampil membanggakan suami, suami juga harus
tampil membanggakan istri, jangan terbalik di luaran tampil menarik orang
banyak, di rumah nglombrot menyebalkan.
Menurut hadis Nabi, sepotong daging dalam tubuh manusia yang berasal
dari makanan haram, cenderung mendorong pada perbuatan yang haram juga
(qith`at al lahmi min al haram ahaqqu ila annar). Semakna dengan makanan, juga
rumah, mobil, pakaian dan lain-lainnya.
17
Membina suatu keluarga yang bahagia memang sangat sangat sulit. Akan
tetapi jika masing-masing pasangan mengerti konsep-konsep keluarga sakinah
seperti yang telah diuraikan di atas, Insya Allah cita-cita untuk membentuk
keluarga bahagia dan kekal dalam aturan syariat Islam, yang disebutkan dengan
Rumahku adalah surgaku akan terwujud.
18
Ketika mendidik anak, jangan pernah berpikir bahwa orang tua yang
baik adalah orang tua yang tidak pernah marah kepada anak, karena
orang tua yang baik adalah orang tua yang jujur kepada anak.
Jika anda wanita, ketika ada PIL, jangan diminum, cukuplah suami
anda yang menjadi obat.
Jika anda lelaki, ketika ada WIL, jangan pernah ajak berlayar sebiduk
berdua ke samudra cinta, cukuplah istri anda sebagai pelabuhan hati.
BAB III
PENUTUP
19
3.1 Kesimpulan
Walaupun ada 3 suku kata yang berbeda yaitu sakinah, mawaddah dan
rahmah, namun ketiga kata tersebut bukan berarti harus diartikan secara terpisah
dan sendiri-sendiri, akan tetapi justru ketiga suku kata tersebut menjadi satu yang
dihubungkan dengan kata keluarga. Oleh karena itu, tidak perlu dibedakan mana
keluarga sakinah, mana keluarga yang mawaddah dan mana keluarga rahmah, tapi
yang lebih tepat adalah sebuah keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah.
3.2 Saran
Untuk menuju keluarga sakinah, perlu perjuangan yang cukup berat. Dan
yang paling berat adalah menjaga konsistensinya supaya keutuhan sebuah
keluarga tidak tergoyahkan. Oleh karena itu, dimulai dari sejak dini, perlu
ditanamkan pada anak-anak bahwa penting sekali menjaga stabilitas keluarga
dengan cara memberika tauladan yang baik kepada generasi penerus kita, sebab
mereka (anak-anak/remaja) adalah calon pemimpin masa depan yang akan
menentukan ke arah mana mereka akan membawa masyarakatnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/3742938/LIMA-SYARAT-KELUARGA-SAKINAH
20
http://syamsuri149.wordpress.com/2008/02/06/membangun-keluarga-sakinah/
http://www.slideshare.net/road_to_khilafah/menuju-keluarga-sakinah
http://www.tentang-pernikahan.com/article/articleindex.php?aid=883
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/1835163-tips-keluarga-sakinah/
http://mujahid.wordpress.com/2006/11/02/sakinah-mawaddah-wa-rahmah/
http://utheyabdullah.multiply.com/journal/item/31
http://mubarok-institute.blogspot.com/
http://marlansarjanamuda.wordpress.com/about/tafsiran-surat-ar-rum-ayat-21-
tentang-keluarga-sakinah/
http://cahayawahyu.wordpress.com/religion/keawajiban-suami-dan-istri-dalam-
rumah-tangga/
21