Kedalaman Dan Ketebalan
Kedalaman Dan Ketebalan
Bismillahirrahmanirrahim,
Asalamualaikum Wr, Wb
Wassalamualaikum Wr, Wb
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1
Latar Belakang.................................................................................... 1
Maksud dan tujuan .............................................................................. 1
BAB II LANDASAN TEORI................................................................... 2
2.1 Pengertian....................................................................................... 2
2.2 Perhitungan Kedalaman dan Ketebalan ......................................... 3
2.2.1 Kedalaman .......................................................................... 3
2.2.2 Ketebalan ............................................................................ 4
BAB III TUGAS DAN PEMBAHASAN................................................... 5
3.1 Tugas............................................................................................. 5
3.2 Pembahasan.................................................................................. 6
BAB IV ANALISA................................................................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN....................................................
4.1 Kesimpulan....................................................................................
4.2 Saran............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Selain itu hasil praktikum ini diharapkan dapat menjadi bahan untuk
menyelesaikan Laporan Akhir dan dapat menjadi pengetahuan dasar untuk
praktikum selanjutnya.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian
Ketebalan adalah jarak tegak lurus antara dua bidang sejajar yang
merupakan lapisan batuan. Ketebalan lapisan bisa ditentukan denganbeberapa
cara, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Apabila keadaan medan, struktur yang rumit atau ketebalan alat yang
dipakai tidak memungkinkan pengukuran secara langsung, tetapi sebaiknya
diusahakan pengukuran mendekati secara langsung. Pengukuran tidak langsung
yang paling sederhana adalah pada lapisan miring, tersingkap pada permukaan
horisontal, dimana lebar singkapan diukur tegak lurus jurus, yaitu w dengan
menggunakan kemiringan lapisan () maka ketebalannya T = w sin
Apabila pengukuran lebar singkapan tidak tegak lurus jurus (I) maka lebar
sebenarnya harus dikoreksi lebih dulu w = I sin , dimana adalah sudut antara
jurus dengan arah pengukuran. Ketebalan yang didapat adalah T = I sin sin
panjang.
Dimana :
= Kemiringan lereng terukur
2.2.1 Kedalaman
Alignment diagram
Secara grafis
D = m tag
Dimana:
= ketinggian lapisan
Apabila tidak tegak lurus jurus, maka kemiringan lapisan yang dipakai
adalah kemiringan semu
m = jarak
= kemiringan lereng
= kemiringan lapisan
jarak vertikal dari ketinggian tertentu (permukaan air laut) ke arah bawah
terhadap suatu titik, garis atau bidang. Pada permukaan horizontal, kedalaman
lapisan (d) dapat dihitung dengan rumus d = m Tan .
Cara pengukuran kedalaman :
1. Pengukuran kedalaman pada arah lintasan tegak lurus jurus lapisan pada
medan datar/topografi tidak berelief. (Gambar 3.3)
2. Pengukuran kedalaman pada arah lintasan tegak lurus jurus lapisan pada
medan/topografi dengan slope.
(a) (b)
Gambar 3.4
Kedalaman Lapisan pada Topografi Miring
a. Dip searah dengan slope. (Gambar 3.4.a)
BAB IV
TUGAS DAN PEMBAHASAN
4.1 Tugas
1. Suatu Formasi batu gamping dengan
kedudukan N 300 W / 260 SE tersingkap pada lereng Timur. Panjang
pengukuran dari lapisan yang membuat bearing N 900 E adalah 400 meter
dengan sudut lereng + 200.
Tentukan :
a. Ketebalan batu gamping
b. Kedalaman dari dasar lapisan sampai ketitik akhir pengukuran.
2. Data yang diberikan sebuah bidang dengan
kedudukan N 80 E / 30 SE dengan ketebalan = 300 meter dan bearing N 900
0 0
E.
Skala 1 : 10.000.
Tentukan :
a. Apparent dip (kemiringan semu)
b. Ketebalan semu
c. Lebar singkapan
3. Dari data peta geologi; suatu garis dengan bearing S 750 W tegak lurus strike
dari sill N 150 W/380 SW didapat dua lokasi. Titik P pada bagian Timur
merupakan dasar lapisan dengan ketinggian 900 m. Titik Q yang jaraknya
550 meter dari P merupakan top dari satuan ini terletak pada ketinggian 1050
m.
Tentukan:
a. Tebal dari sill ini.
b. Kedalaman dari Q kedasar lapisan.
4. Data-data berikut dari pengukuran sepanjang singkapan batupasir, antara
bagian bawah lapisan dan bagian atas lapisan :
Jarak Beda
Stasiun Bearing Strike Dip
Horizontal tinggi
1-2 300 M Selatan N 450 E 270 W -26.8 M
2-3 140 M N 700 W N 450 E 270 W -20 M
3-4 190 M N 70 W
0
N 45 E
0
27 W
0
+25,4 M
4-5 355 M N 40 W
0
N 45 E
0
27 W
0
+45.2 M
Tentukan ketebalan lapisan?
BAB IV
ANALISA
BAB V
KESIMPULAN
Ketebalan adalah jarak tegak lurus antara dua bidang sejajar yang
merupakan lapisan batuan. Ketebalan lapisan bisa ditentukan denganbeberapa
cara, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Alignment diagram
Secara grafis
D = m tag
Dimana:
= ketinggian lapisan
Apabila tidak tegak lurus jurus, maka kemiringan lapisan yang dipakai
adalah kemiringan semu
m = jarak
= kemiringan lereng
= kemiringan lapisan
DAFTAR PUSTAKA