Anda di halaman 1dari 2

Dasar Teori Tentang Pembuluh Darah

Sistem transpor pada hewan diperlukan untuk mengangkut


berbagai bahan yang diperlukan oleh hewan ke seluruh tubuh dan
juga untuk mengangkut sisa-sisa metabolisme ke tempat
pembuangan seperti paru-paru dan ginjal. Transportasi pada banyak
hewan rendah tidak memerlukan sistem atau alat transpor tertentu,
tetapi cukup dengan difusi. Namun pada hewan tingkat tinggi
khususnya vertebrata sudah mengalami kemajuan, dimana sistem
transportasi darah selalu terjadi di dalam pembuluh darah yang
dinamakan dengan peredaran darah tertutup. Pembuluh darah
tersebut terdiri dari pembuluh darah arteri, vena, dan pembuluh
darah kapiler. (Asiah,2016)

Arteri atau pembuluh nadi berdinding tebal dan berotot yang


mengalirkan darah dari jantung. Dari penampang melintangnya
dapat dilihat dindingnya mempunyai tiga ]apisan yaitu lapisan
dalam (tunika intima), lapisan tengah (tunika media) dan lapisan
luar (tunika eksterna atau tunika adventia). Tunika intima hanya
terdiri atas satu lapisan yang disebut lapisan sel endotelial. Tunika
media tebal mempunyai serabut otot (polos) dan serabut-serabut
jaringan ikat elastik. Tunika adventia terdiri atas jaringan ikat yang
banyak serabut kolagen. Arteri yang bercabang-cabang dan arteri
kecil disebut arteriol. Dinding arteriol juga mempunyai lapisan otot
sehingga mampu mengecil (vasokontriksi) dan menjadi lebih besar
diameternya (vasodilatasi). Dengan memperkecil diameternya
kecepatan aliran darah diperbesar. Arteriol juga dihubungkan
dengan syaraf simpatis, jika ada rangsang terjadi vasokontriksi.
Bahan kimia tertentu seperti epinefrin, serotonin dan angiotensin
reaksinya sama seperti syaraf simpatis, sedang bahan kimia seperti
asetilkolin dan histamin menyebakan vasodilatasi. (Asiah,2016)

Vena atau pembuluh balik mengalirkan darah ke jantung.


Dindingnya juga tiga ]apis seperti arteri tetapi lebih tipis sehingga
kurang elastis. Vena kecil disebat venul. Pada arteri dan vena besar,
tunika media dan tunika eksterna mempunyai pembuluh darah
yang memberi O2 dan makanan. Biasanya pembuluh darah pada
vena dan arteri disebut vasavasorum. Pada vena vasavasorum lebih
banyak terdapat pada tunika media. Vena besar mempunyai katup-
katup untuk mencegah darah mengalir kembali menjauhi jantung.
Aliran darah pada vena tekanannya kecil dan aliran darah pada
vena-vena kecil dibantu oleh adanya kontraksi otot.

Pembuluh kapiler mempunyai dinding satu lapis endotel


karena itu dindingnya tipis dan permiabel sehingga dapat terjadi
pertukaran zat (CO2, O2, bahan makanan, dan sisa metabolisme)
antara jaringan dan darah pada kapiler. Selain pembuluh kapiler
pada sistem pembuluh darah terdapat pula kapiler sinusoid pada
kelenjar limfa, hati, sumsum rnerah, limfa timus dan kelenjar
adrenal bagian korteks. (Asiah,2016)

DAFTAR PUSTAKA

Asiah, Soesy. 2016. Fisiologi Hewan. Bandung : Universitas


Pendidikan

Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai