Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

HUMANIORA

Disusun Oleh:

Erna Yuliawati

PROGRAM DIPLOMA IV KEBIDANAN

POLITEKNIK KARYA HUSADA JAKARTA

TAHUN AJARAN 2014/2015


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan sebuah jalan yang harus ditempuh oleh setiap

manusia dengan berbagai macam ras, suku, agama, dan budaya yang berbeda-

beda. Karena di dalam prosesnya, pendidikan memberikan berbagai macam

ilmu yang bermanfaat bagi manusia dalam menjalankan kehidupannya di

masa depan. Pendidikan berkontribusi banyak untuk membentuk manusia

yang cerdas dan bermoral dengan memberikan ilmu-ilmu yang tidak hanya

mencerdaskan tetapi juga membentuk moral yang baik agar manusia menjadi

manusia yang intelektual namun tetap beretika.


Namun dalam perkembangannya, etika yang di dalamnya terdapat unsur-

unsur yang salah satunya adalah humaniora semakin tertinggal dan kian

tersisih. Banyaknya kasus-kasus dehumanisasi yang terjadi khususnya di

Indonesia seolah-olah menekankan bahwa etika sudah tidak dijunjung tinggi.

Padahal, etika adalah ilmu yang membahas tentang moralitas atau tentang

manusia sejauh berkaitan dengan moralitas. (K. Bertens, 2005 : 11) Artinya

adalah mau tidak mau di setiap kehidupan manusia secara tidak sadar selalu

dihadapkan dengan norma dan nilai sosial yang membutuhkan etika sebagai

pedomannya. Hal di atas seolah-olah diperkuat dengan sedikitnya peminat

untuk belajar mengenai ilmu-ilmu yang berkaitan dengan humaniora di

perguruan tinggi, khususnya di Indonesia. Yang termasuk dalam ilmu

humaniora adalah sastra klasik, bahasa, hukum, dll. Para calon mahasiswa

1
lebih memilih belajar ilmu eksak daripada ilmu-ilmu humaniora. Hal ini

harus sangat diperhatikan, karena mind-set yang demikian kelak bisa

membuat nilai-nilai dan norma tidak diindahkan lagi.

Bagaimanapun canggihnya teknologi yang diciptakan oleh manusia, tanpa

humaniora, teknologi tersebut tidak akan bermanfaat bagi manusia.

Pengembangan ilmu dan teknologi adalah amanat kemanusiaan, untuk

kesejahteraan manusia. Oleh karena itu perlu dipandu oleh nilai-nilai

humaniora, agar terjamin kemanfaatannya untuk manusia. Itulah sebabnya

mengapa humaniora harus tetap dijunjung tinggi dalam setiap kehidupan

manusia. Makalah ini akan membahas mengenai humaniora yang kian

tersisih, sebab-sebabnya, serta hubungannya dengan etika.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian humaniora?
2. Bagaimana kedudukan humaniora sebelum dan saat pendidikan modern?
3. Bagaimana kedudukan humaniora dalam pendidikan di Indonesia?

4. Bagaimanakah hubungan humaniora dengan etika?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian humaniora
2. Mengetahui kedudukan humaniora sebelum dan saat pendidikan modern.
3. Mengetahui kedudukan humaniora dalam pendidikan di Indonesia
4. Mengetahui hubungan humaniora dengan etika

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN HUMANIORA
Menurut bahasa latin, humaniora disebut artes liberales yaitu studi tentang

kemanusiaan. Sedangkan menurut pendidikan Yunani Kuno, humaniora

disebut dengan trivium, yaitu logika, retorika dan gramatika. Pada hakikatnya

2
humaniora adalah ilmu-ilmu yang bersentuhan dengan nilai-nilai

kemanusiaan yang mencakup etika, logika, estetika, pendidikan pancasila,

pendidikan kewarganegaraan, agama dan fenomenologi. Secara umum,

humaniora dapat diartikan sebuah disiplin akademik yang mempelajari

kondisi manusia, menggunakan metode yang terutama analitik, kritikal, atau

spekulatif, sebagaimana dicirikan dari sebagian besar pendekatan empiris

alami dan ilmu sosial.


Humaniora merupakan studi yang memusatkan perhatiannya pada

kehidupan manusia, menekankan unsur kreativitas, kebaharuan, orisinalitas,

keunikan, humaniora berusaha mencari makna dan nilai, sehingga bersifat

normatif. Dalam bidang humaniora rasionalitas tidak hanya dipahami sebagai

pemikiran tentang suatu objek atas dasar dalil-dalil saja, tetapi juga hal-hal

yang bersifat imajinatif, sebagai contoh: Leonardo da Vinci mampu

menggambar sebuah lukisan yang mirip dengan bentuk helikopter jauh

sebelum ditemukannya helikopter. Sumber :

http://olimpiadehumaniora3.wordpress.com/about/.
B. KEDUDUKAN HUMANIORA SEBELUM DAN SAAT PENDIDIKAN

MODERN
Humaniora merupakan sebuah ilmu yang juga berubah-ubah seiring

dengan perkembangan zaman. Berikut ini akan dijelaskan mengenai

kedudukan humaniora sebelum dan saat pendidikan modern yang terjadi di

Eropa dan Amerika menurut K. Bertens (2009 : 155-158).


1. Sebelum Pendidikan Modern
Di universitas-universitas pertama di Eropa (sekitar abad ke-13),

humaniora memainkan peran sentral. Saat itu humaniora di mengerti

sebagai artes liberals atau the liberal arts yang di ajarkan dalam

3
facultas Artium (the Faculty of Arts). (K. Bertens, 2009 : 155).

Maksudnya adalah di universitas-universitas di Eropa pada masa itu

menganggap bahwa humaniora memiliki kontribusi yang tinggi dalam

setiap disiplin-disiplin ilmu, terutama di kota Paris. Semua mahasiswa

harus menjalani pendidikan di Facultas Artium dulu sebelum diterima

di fakultas lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa studi/ilmu humaniora

menjadi tahap awal seluruh pendidikan tinggi.Pada masa itu, studi

humaniora mempunyai ruang gerak yang luas dan dianggap sebagai

studi penting yang harus dipelajari oleh pelajar pada masa tersebut.
2. Saat Pendidikan Modern

Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi di zaman modern,

jumlah fakultas di perguruan tinggi bertambah besar, jumlah program

studi juga makin bertambah, dan sekaligus peranan humaniora semakin

berkurang, sebab kini dengan humaniora dimengerti ilmu sejarah,

filsafat, ilmu bahasa serta sastra, dan ilmu-limu budaya lain yang

seharusnya dengan humaniora manusia bisa mengerti apa arti

sebenarnya pernyataan memanusiakan manusia. Ruang gerak untuk

mereka menjadi semakin sempit.

C. KEDUDUKAN HUMANIORA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA


Seperti yang telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya, humaniora

merupakan ilmu-ilmu yang bersentuhan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang

mencakup etika, logika, estetika, pendidikan pancasila, pendidikan

kewarganegaraan, agama dan fenomenologi. Memasuki zaman modern dan

pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, Indonesia berusaha

4
mengikuti perkembangan tersebut. Dalam bidang pendidikan, Indonesia saat

ini sedang bergerak naik dengan berbagai usaha-usaha yang dilakukan oleh

pemerintah dalam memajukan mutu pendidikan bangsa. Hal ini mendapatkan

perhatian dari masyarakat dengan meningkatnya minat untuk melanjutkan ke

pendidikan yang lebih tinggi (perguruan tinggi) dengan berbagai macam

pilihan ilmu dan program studi yang ada. Namun, sayangnya, masyarakat

cenderung memiliki anggapan bahwa kesuksesan hanya berpihak pada

seseorang yang belajar atau mempelajari ilmu-ilmu eksak saja. Inilah

mengapa humaniora mendapat pandangan miring oleh masyarakat. Berikut

ini akan dijelaskan mengapa ilmu-ilmu humaniora kurang mendapat perhatian

oleh masyarakat di Indonesia :


1. Masih kuatnya pengaruh aliran positivistik . Seperti yang kita tahu, aliran

filsafat positivistik
2. Mengesampingkan ilmu-ilmu humaniora dalam berbagai aktivitas ilmiah

bahkan dalam opini masyakarat. Tidak bisa kita tutupi kenyataan yang

terjadi di dalam masyakarat seperti ekspektasi para orang tua agar anaknya

kuliah di fakultas-fakultas ilmu eksak daripada mengambil ilmu

humaniora. Kenyataan seperti inilah yang menyebabkan humaniora

semakin tersisih di dalam pendidikan.


3. Gagap teknologi (gaptek) dipandang lebih memalukan daripada gagap

budaya (gaya) dan gagap kemanusiaan (gamas). Seseorang yang tidak

mengikuti perkembangan teknologi yang paling mutakhir dianggap kuno

dan ketinggalan zaman. Gagap budaya (gaya) terlihat dalam kesulitan

untuk menyesuaikan diri dengan alam pemikiran atau gagasan yang

berkembang dalam kehidupan modern. Gagap kemanusiaan (gamas)

5
terlihat pada sikap meremehkan dan tidak peduli dengan nasib manusia

lainnya. Gagap kemanusiaan yang sering terjadi misalnya ketika banyak

korban bencana yang sangat membutuhkan bantuan, seseorang tidak mau

membantu bahkan bersikap tidak mau tahu akan kejadian tersebut.


4. Rasa minder atau rendah diri yang dialami oleh orang-orang yang

berkecimpung dalam ilmu humaniora menyebabkan lemahnya persaingan

dalam perkembangan ilmu.


Berdasarkan sebab-sebab di atas, kita dapat mengerti mengapa ilmu

humaniora mendapat pandangan yang negatif dibanding dengan ilmu eksak.

Tersingkirnya humaniora di Indonesia juga disebabkan oleh sumber daya

manusia yang menggeluti bidang humaniora kurang serius dan menjadikan

bidang humaniora sebagai aktivitas sambilan yang tidak dihayati dan

direfleksikan secara total, rendahnya dukungan pemerintah terhadap riset atau

penelitian ilmu humaniora berupa alokasi dana yang tidak seimbang

dibanding dengan ilmu eksak, terlebih bidang teknologi, dll.


Untuk mencegah semakin tersingkirnya humaniora, maka usaha-usaha

yang dapat lakukan adalah sebagai berikut dengan melihat sebab-sebab di

atas:
1. Memasukkan ilmu humaniora dalam berbagai aktivitas ilmiah, karena

sebenarnya peran ilmu humaniora akan menyempurnakan hasil-hasil

ilmiah.
2. Mensosialisasikan kepada masyarakat khusunya para orang tua, bahwa

kesuksesan tidak hanya terjadi jika kuliah di bidang eksak saja, tetapi juga

dalam bidang ilmu humaniora.


3. Memotivasi para ilmuan agar tidak menjadi rendah diri bekerja dalam

bidang humaniora.

6
D. HUBUNGAN HUMANIORA DENGAN ETIKA
Telah kita ketahui definisi humaniora, yaitu ilmu-ilmu yang bersentuhan

dengan nilai-nilai kemanusiaan yang mencakup etika, logika, estetika,

pendidikan pancasila, pendidikan kewarganegaraan, agama dan

fenomenologi. Sedangkan etika adalah ilmu yang mempelajari baik buruk dan

benar salah dalam kehidupan manusia dalam berinteraksi dengan manusia dan

lingkungannya. Seperti yang disebutkan di atas, etika itu sendiri masuk ke

dalam nilai-nilai kemanusiaan yang dipelajari oleh studi humaniora. Dalam

studi humaniora, etika menjadi salah satu unsur penting di dalamnya.

Humaniora mempelajari tentang bagaimana manusia bekerja untuk kebaikan,

perbaikan demi tercapainya kesejahteraan manusia. Sudah jelas jika dalam

bekerja usaha-usaha manusia untuk bekerja untuk kebaikan dan perbaikan

yang bertujuan untuk kesejahteraan manusia itu pasti berkaitan dan

berhubungan dengan etika yang mempelajari baik buruk dan benar salah

dalam kehidupan manusia.


Jadi, dapat disimpulkan bahwa humaniora sangat berkaitan erat dengan

etika. Humaniora membutuhkan etika sebagai pedoman dalam mencapai

tujuan utamanya yaitu bekerja untuk kebaikan dan perbaikan demi terciptanya

kesejahteraan manusia.

Anda mungkin juga menyukai