TUGAS INDIVIDU
Disusun Oleh:
LIA MIFTAKHUL JANNAH (22.00.4218)
Antropologi secara garis besar dipecah menjadi dua bagian, yaitu antropologi
fisik/biologi dan antropologi budaya. Tetapi dalam pecahan antropologi budaya,
terpecah-pecah lagi menjadi banyak sehingga menjadi spesialisasi-spesialisasi,
termasuk antropologi pendidikan. Seperti halnya kajian antropologi pada umumnya,
antropologi pendidikan berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang
manusia dan perilakunya dalam rangka memperoleh perngertian yang lengkap
tentang
keanekaragaman manusia khususnya dalam dunia pendidikan.
Tokoh ini juga dikenal sebagai seorang etnografer. Keterangan tentang itu
diperoleh dari kitab yang ditulisnya berjudul : Tuhfah an Nazzerfi Garaib al Amsar
wa Ajabul al Asfar (Persembahan seorang pengamat tentang kota-kota asing dan
perjalanan yang mengagumkan). Mengingat Ibnu Batutah hidup beratus-ratus tahun
sebelum Malinowski yang hanya mengamati kehidupan orang-orang Trobriand di
Pasifik Selatan, maka pengamatan Ibnu Batutah di pelbagai negara, tentunya lebih
kaya memberi informasi perihal perilaku manusia yang diamati dengan perbedaan
kebudayaan mereka yang meliputi tiga benua.
a. Proses sosialisasi. Proses ini dimulai sejak bayi baru lahir. Bayi berinteraksi
dengan orang-orang di sekitarnya—hingga terjadi komunikasi timbal balik.
Dalam
perkembangan selanjutnya sering terjadi konflik dengan individu-Individ u lain
yang disebabkan oleh ketidak harmonisan antara keinginan pribadi anak dengan
tuntutan norma dan aturan yang berlaku dalam masyarakat kecil yakni keluarga.
b. Proses Enkulutrasi. Enkulturasi, artinya pembudayaan. Yang dimaksud disini
adalah proses membudayakan anak manusia agar mcnjadi manusia yang
berbudaya. Manusia yang berbudaya diawali didalam sistem kehidupan bersama
yang disebut kelompok lokal yang meliputi lebih dari satu keluarga atau satu
keluarga yang diperluas.
c. Proses Intemalisasi, yakni proses penerimaan dan menjadikan warisan sosial
(pengctahuan budaya) sebagai isi kepibadian yang dinyatakan dalam perilaku
sehari-hari selama hayat dikandung badan. Proses Internalisasi berlangsung
sepanj ang masa-masa pertumbuhan dan perkembangan anak di tengah
lingkungan masyarakatnya. Dengan pengalamannya tersebut, scseorang memiliki
pengetahuan dan nilai-nilai ideal atau sistem nilai dan dinyatakan dalam perilaku.
E. SIMPULAN
Antropologi Pendidikan Islam, merupakan derivat dari Ilmu Antroplogi.
Antroplogi sendiri sebagai suatu ilmu yang paling luas cakrawalanya dibanding ilmu'
ilmu sosial, memiliki cabang yang banyak. Sebagai suatu ilmu yang membahas
segala
sesuatu yang ada hubungannya dengan mahluk manusia, mengakibatkan tiadanya
seorang ahli antropologi yang mampu menguasai ilmu yang demikian luas
cakupannya. Oleh karenanya sarjana'Sarjana antropologi memusatkan kajiannya pada
bagian-bagian tertentu dari antropologi. Antroplog Pendidikan merupakan satu dari
kajian khusus tersebut.
PEMBELAJARAN MANDIRI PERSPEKTIF
SOSIOLOGI ANTROPOLOGI PENDIDIKAN
Manusia tidak dapat hidup sendiri. Ilmu yang mempelajari kehidupan sosial
manusiaini disebut sosiologi, yang sangat terkait dengan kebudayaan. Kebudayaan
muncul karena adanya kehidupan sosial manusia, yang harus dilakukan karena kodrat
manusia sebagai makhluk sosial. Perkembangan budaya tidak terlepas dari
perkembangan sosiologi atau kehidupan sosial masyarakat manusia. Ilmu sosial ini
terus menerus dipelajari secara sadar oleh manusia untuk terus meningkatkan
kualitas hubungan antar manusia dimana akan mengakibatkan perkembangan
kebudayaan semakin maju. Usaha sadar belajar sosiologi dilaksanakan melalui
jalur pendidikan yang merupakan bagian dari kegiatan sosial manusia yang secara
langsung maupun tidak langsung akan memajukan kebudayaan manusia dari
waktu ke waktu. Ilmu yang mempelajari kehidupan sosial manusia ini
disebut sosiologi, yang sangat terkait dengan kebudayaan.
SIMPULAN
Pembelajaran mandiri merupakan usaha pengembangan potensi diri
pembelajar yang mencakup anak-anak dan orang dewasa dalam beragam pendidikan
yang dikategorikan menjadi pendidikan formal, informal dan non formal.
Pembelajaran mandiri yang dilaksanakan pada pendidikan formal mengikuti
petunjuk yang diberikan oleh para pendidik dalam hal ini guru, dosen dan
instruktur. Pembelajaran mandiri pada pendidikan informal dan non formal
dilaksanakan tanpa keterlibatan pendidik secara formal namun benar-benar
dilakukan secara swadaya.