Nama :
Hani Fauziyah Rusyanti
Kelas :
01GSDK004
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAMULANG
2023
Berjudul
“ANTROPOLOGI PENDIDIKAN”
Disusun Oleh Prof. Dr. Elizar, M.pd
Pengertian Antropologi Antropologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata
”antrophos” berarti manusia, dan “logos” berarti ilmu. Antropologi mempelajari manusia
sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial. Antropologi adalah salah satu
cabang ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu
etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang
Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang
dikenal di Eropa.
Terbentuklah ilmu antropologi dengan melalui beberapa fase. Antropologi secara
garis besar dipecah menjadi 2 bagian yaitu antropologi fisik/biologi dan antropologi
budaya. Tetapi dalam pecahan antropologi budaya, terpecah – pecah lagi menjadi banyak
sehingga menjadi spesialisasi – spesialisasi, termasuk antropologi pendidikan.
Seperti halnya kajian antropologi pada umumnya antropologi pendidikan
berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya
dalam rangka memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia
khususnya dalam dunia pendidikan. B. Sejarah Perkembangan Landasan Antropologi
Dalam Pendidikan
a. Fase Pertama ( sebelum 1800 )
Sekitar abad ke-15-16, ba. Mulai dari Afrika, Amerika, Asia, hingga ke Australia.
Dalam penjelajahannya mereka banyak menemukan hal-hal baru. Mereka juga banyak
menjumpai suku-suku yang asing bagi mereka. Kisah-kisah petualangan dan penemuan
bangsa-bangsa di Eropa dalam menjelajahi dunia mereka catat di buku harian ataupun
jurnal perjalanan. Mereka mencatat segala sesuatu yang berhubungan dengan suku-suku
asing tersebut. Mulai dari ciri-ciri fisik, kebudayaan, susunan masyarakat, atau bahasa
dari suku tersebut. Bahan-bahan yang berisi tentang deskripsi suku asing tersebut
kemudian dikenal dengan bahan etnogragfi atau deskripsi tentang bangsa-bangsa.
Kemudian, pada permulaan abad ke-19 perhatian bangsa Eropa terhadap bahan-bahan
etnografi suku luar Eropa dari sudut pandang ilmiah, menjadi sangat besar. Karena itu,
timbul usaha-usaha untuk mengintegrasikan seluruh himpunan bahan etnografi.
b. Fase Kedua ( tahun 1800 )
Pada 1860 muncul karangan yang mengklasifikasikan aneka kebudayaan di dunia ke
dalam tingkat evolusi tertentu. Maka muncullah ilmu antropologi. Dengan meneliti
bangsa-bangsa di luar Eropa, dapat menambah pengetahuan tentang sejarah penyebaran
kebudayaan manusia. Antropologi merupakan ilmu yang tidak mempunyai tujuan secara
langsung bersifat praktis dan hanya dilakukan di kalangan sarjana universitas.
c. Fase Ketiga ( awal abad ke 20 )
Awal abad 20, negara-negara penjajah di Eropa berhasil memantapkan kekuasaannya di
daerah-daerah jajahannya di luar Eropa. Dalam hak ini, ilmu antropologi sangat penting
karena menyangkut juga tentang pentingnya dalam mempelajari kebudayaan
bangsa-bangsa di luar Eropa, yang masih mempunyai masyarakat yang belum kompleks.
Ilmu antropologi nerkembang di negara-negara pemjajah, terutama Inggris. Bahkan
berkembang juga di negara Amerika Serikat, yang bukan merupakan negara kolonial.