Anda di halaman 1dari 13

Cutaneus Larva Migran (Creeping

Eruption)
Pembimbing
dr. Fitriyanti, Sp.KK

Oleh :
Olyvia Dear P

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR


BAGIAN ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
RSUD RADEN MATTAHER JAMBI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2017
Definisi
Kelainan kulit yang merupakan peradangan berbentuk
linear (garis lurus) atau berkelok-kelok, menimbul dan
progresif yang disebabkan oleh invasi larva cacing
tambang yang berasal dari anjing dan kucing.
Epidemiologi
Biasanya terjadi pada anak-anak atau orang
dewasa.
Lebih sering terjadi pada laki-laki.
Faktor yang Mempengaruhi
Daerah berpasir lembab dan terlindungi
seperti daerah perkebunan.
Kebersihan (higiene) berperan penting dalam
penyebaran penyakit.
Etiologi
Penyebab utama : larva yang berasal dari cacing
tambang binatang anjing dan kucing yaitu Ancylostoma
braziliense dan Ancylostoma caninum.

Pada beberapa kasus : Echinococcus, Strongyloides


sterconalis, Dermatobia maxiales dan Lucilia caesar.

Beberapa jenis lalat : Castrophilus (the horse bot fly)


dan cattle fly.
Patogenesis
Larva menembus kulit tetapi tidak mencapai
pembuluh darah dan menyebar di subkutis
pada tempat masuk larva tersebut tampak
papula menjalar berkelok-kelok dan polisiklik
tampak seperti garis linear atau berkelok-
kelok di kulit.
Gejala Klinis
Masuknya larva ke kulit rasa gatal dan panas.

Mula-mula akan timbul papullesi berbentuk linear


(berkelok-kelok) menimbul dengan diameter 2-3 mm
berwarna kemerahan sudah beberapa jam/hari.

Papul merahmenjalar seperti benang berkelok-kelok,


polisiklik, serpiginosa, menimbul dan membentuk
terowongan (burrow) dengan panjang beberapa cm
gatal semakin hebat pada malam hari.
Diagnosis
Pemeriksaan Kulit
1. Lokalisasi : terutama punggung tangan, kaki,
anus, bokong, paha dan telapak kaki.

2. Efloresensi : garis merah berkelok-kelok yang


merupakan kumpulan papul atau vesikel.
Pemeriksaan Laboratorium
Mencari larva dari ujung ruam yang menjalar.
Diagnosis Banding
Skabies dilihat adanya terowongan dan tidak
sepanjang pada cutaneus larva migran.
Dermatofitosis dilihat dari bentuk polisiklik.
Insect Bite dilihat dari permukaan lesi yang
berupa papul.
Herpes Zooster stadium permulaan dilihat dari
invasi larva multipel yang timbul serentak
sehingga timbul papul-papul lesi dini.
Penatalaksanaan
1. Umum : menjaga kebersihan
2. Khusus :
a. Antihelmintes spektrum luas
Tiabendazol 50 mg/kgBB/hari 2x sehari diberikan berturut-turut
selama 2 hari,
Albendazol 400 mg, diberikan berturut-turut selama 3 hari.
b. Cryotherapy menggunakan CO2 snow (dry ice) dengan penekanan
selama 45 detik-1 menit 2 hari berturut-turut atau semprotan N2O.
c. Cara beku dengan menyemprotkan kloretil sepanjang lesi agak sulit
karena tidak mengetahui secara pasti dimana larva berada
d. Antihistamin untuk mengurangi rasa gatal.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai