UPT.PUSKESMAS SINGKAWANG BARAT Jalan Alianyang Telp. ( 0562 ) 639640 SINGKAWANG
KERANGKA ACUAN PELATIHAN PETUGAS UNIT GAWAT DARURAT UPT. PUSKESMAS SINGKAWANG BARAT
I. Pendahuluan
Unit gawat darurat adalah unit pelayanan di instalasi kesehatan
yang memberikan pelayanan pertama pada pasien dengan ancaman kematian dan kecacatan secara terpadu dengan melibatkan berbagai multidisiplin.Jumlah dan kasus pasien yang datang ke unit gawat darurat tidak dapat diprediksi karena kejadian kegawatan atau bencana dapat terjadi kapan saja, dimana saja serta menimpa siapa saja. Karena kondisinya yang tidak terjadwal dan bersifat mendadak serta tuntutan pelayanan yang cepat dan tepat maka diperlukan triage sebagai langkah awal penanganan pasien di unit gawat darurat dalam kondisi sehari-hari, kejadian luar biasa maupun bencana. Triage adalah suatu sistem seleksi dan pemilihan pasien untuk menentukan tingkat kegawatan dan prioritas penanganan pasien. Sistem triage merupakan salah satu penerapan sistem manajemen risiko di unit gawat darurat sehingga pasien yang datang mendapatkan penanganan dengan cepat dan tepat sesuai kebutuhannya dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia. Triage juga membantu mengatur pelayanan sesuai dengan alur pasien di unit gawat darurat. Penilaian triage merupakan pengkajian awal pasien unit gawat darurat yang dilakukan oleh tenaga kesehatan.Triage merupakan salah satu ketrampilan ketenaga kesehatanan yang harus dimiliki oleh tenaga kesehatan unit gawat darurat dan hal ini membedakan antara tenaga kesehatan unit gawat darurat dengan tenaga kesehatan unit khusus lainnya. Karena triage harus dilakukan dengan cepat dan akurat maka diperlukan tenaga kesehatan yang berpengalaman dan kompeten dalam melakukan triage. Sesuai standar Departemen Kesehatan RI perawat yang melakukan triage adalah perawat yang telah bersertifikat pelatihan PPGD (Penanggulangan Pasien Gawat Darurat) atau BTCLS (Basic Trauma Cardiac life support). Selain itu perawat triage sebaiknya mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang memadai karena harus trampil dalam pengkajian serta harus mampu mengatasi situasi yang komplek dan penuh tekanan sehingga memerlukan kematangan professional untuk mentoleransi stress yang terjadi dalam mengambil keputusan terkait dengan kondisi akut pasien dan menghadapi keluarga pasien. Berdasarkan kondisi tersebut menggambarkan bahwa tidak mudah bagi perawat untuk melaksanakan triage.
II. Latar belakang
Dalam kehidupan sehari-hari keterampilan dalam melakukan
tindakan pertolongan pertama diperlukan untuk mengantsipasi keadaan- keadaan darurat akibat akibat kecelakaan atau penyakit akut (mendadak). Sistem pelayanan gawat darurat solusi terpilih terbaik untuk memberi bantuan bagi seseorang yang mengalami kondisi gawat darurat. Suatu sistem yang baik akan tercermin dari waktu tanggap sesaat setelah cidera terjadi. Keberhasilan pertolongan terhadap penderita gawat darurat tergantung ketrampilan tenaga medis yang menolong serta kecepatan pasien untuk meminta bantuan. Pemahaman bahwa pertolongan pertama di tempat kejadian sebaiknya dilakukan oleh penolong yang paham mengenai resusitasi, stabilisasi, dan evakuasi serta cara transportrasi penderita dengan benar. Pelatihan pertolongan pertama pada tenaga medis sangat diperlukan untuk mendapat pengetahuan dan ketrampilan tentang tindakan-tindakan pertama melalui metode ceramah, peragaan serta simulasi sehingga jika dihadapkan dalam situasi gawat darurat yang sesungguhnya peserta dapat mengambil tindakan pertolongan pertama pada korban III. Tujuan
a. Tujuan Umum
Memberikan pengetahuan dan ketrampilan pada petugas UGD
agar dapat memberikan pertolongan pertama pada pasien di UPT. Puskesmas Singkawang Barat dan mengaplikasikan langsung tindakan secara sigap pada pasien yang memerlukan pertolongan
b. Tujuan Khusus
1. Mampu mempraktekan bantuan hidup dasar dan menganai
masalah ABC (Airway, Breathing, Circulation) 2. Mam mempraktekan ketrampilan dasar menangani pasien tersedak (choking) 3. Mampu mempraktekan ketrampilan dasar pasien yang memerlukan posisi pemulihan 4. Mampu mempraktekan ketrampilan dasar menangani pasien dalam kondisi syok 5. Mampu mempraktekan ketrampilan dasar menangani pasien dalam kondisi pasien luka dan perdarahan. 6. Mampu mempraktekan ketrampilan dasar menangani pasien keseleo atau cidera otot 7. Mampu mempraktekan ketrampilan dasar menangani pasien dislokasi sendi dan fraktur 8. Mampu mempraktekan ketrampilan dasar menangani pasien keracunan 9. Mampu mempraktekan ketrampilan dasar menangani pasien terkena gigitan hewan berbahaya 10. Mampu mempraktekan ketrampilan dasar menangani terkena sengatan serangga berbahaya 11. Mampu mempraktekan ketrampilan dasar menangani yang mengalami trauma/injury 12. Mampu mempraktekan ketrampilan dasar gawat darurat jantung : EKG dan cardio shock 13. Mampu mempraktekan ketrampilan evakuasi dan transportrasi pasien dengan benar. IV. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
Proses pelatihan PPGD/BTCLS menggunakan metode ceramah,
stimulasi dan demonstrasi, serta diskusi yang dilakukan untuk membahas suatu kasus gawat darurat. Bahan materi pelatihan dibagikan pada saat pelaksanaan berupa modul pelatihan PPGD.
V. Cara melaksanakan kegiatan
Kegiatan pelatihan diselenggarakan oleh tim Pusdiklat terkait yang rutin
mengadakan pelatihan PPGD/BTCLS. Perawat yang akan melakukan pelatihan diwajibkan untuk mendaftar terlebih dahulu dan wajib mengikuti pelatihan tersebut hingga pelaksanaan pelatihan berakhir. Petugas yang akan mengikuti pelatihan tersebut, sebelumnya harus meminta izin kepada Kepala UPT. Puskesmas Singkawang Barat agar mendapatkan rekomendasi pelatihan secara resmi.
VI. Sasaran
Pelatihan PPGD (Penanggulangan Pasien Gawat Darurat) atau BTCLS
(Basic Trauma Cardiac life support) adalah perawat yang bertugas di Unit Gawat Darurat UPT. Puskesmas Singkawang Barat.
VII. Jadwal pelaksanaan kegiatan
Rencana Pelatihan dilaksanakan pada pada perkiraan bulan November
selama 3 hari pada pelatiha PPGD/BTCLS yang diadakan Pusdiklat terkait yang mengadakan pelatihan tersebut