Anda di halaman 1dari 6

Analisis skenario

1. Anamnesis:
Wanita usia 69 tahun
Wanita usia 69 tahun menandakan bahwa wanita ini telah memasuki
masa lansia (lanjut usia) di mana telah terjadi perubahan pada tubuh
akibat proses penuaan, serta menopause yang kemudian dapat
menimbulkan berbagai gangguan pada fungsi organ tubuh. 1
Nyeri pada pangkal paha kanan dan sangat nyeri bila digerakkan
sehingga tidak bisa berjalan. Hal ini dirasakan sejak 3 hari lalu setelah
jatuh terduduk akibat terpeleset di lantai rumah
Nyeri pada pangkal paha sehingga tidak bisa berjalan ini menandakan
bahwa pasien dapat dicurigai mengalami fraktur atau dislokasi. Fraktur
atau dislokasi ini terjadi setelah jatuh terduduk akibat terpeleset di
lantai rumah. Dari posisi jatuhnya dapat diketahui bahwa pasien ini
mengalami fraktur atau dislokasi pada caput femur. 1
Sejak 5 tahun terakhir postur tubuh penderita bungkuk ke depan
Postur tubuh membungkuk ke depan menandakan bahwa telah terjadi
penurunan densitas tulang belakang yang kemudian dapat dikatakan
bahwa pasien telah mengalami osteoporosis. Osteoporosis ini
disebabkan oleh aktivias osteoklast yang meningkat dibandingkan
aktivitas osteoblast, sehingga trabekula tulang berkurang dan korteks
tulang menipis. Akibatnya, tulang menjadi rapuh sehingga tidak dapat
menopang tubuh dengan baik. Oleh karena itu, osteoporosis ini dapat
meningkatkan resiko jatuh yang kemudian berkomplikasi menjadi
fraktur. Selain itu, postur tubuh yang membungkuk ke depan juga
dapat disebabkan oleh melemahnya otot-otot punggung. 1
Berjalan agak pincang karena kedua lutut sering sakit dan bengkak
Hal ini menandakan bahwa pasien telah mengalami penurunan cairan
synovial sehingga sendi menjadi tipis. Akibatnya ketika pasien
bergerak atau berjalan, tulangnya akan saling bergesekan
menyebabkan inflamasi yang kemudian menjadi osteoarthritis. 1
Beberapa hari terakhir sebelum jatuh, pasien terdengar batuk-batuk
tetapi tidak demam dan sulit mengeluarkan lendir
Gejala-gejala ini menunjukkan bahwa pasien mengalami infeksi pada
saluran pernapasan meskipun tidak ada demam. Karena pada lansia,
infeksi dapat memanifestasikan tidak adanya demam karena sudah
mulai terganggunya mekanisme produksi panas pada hipotalamus.
Pada lansia mudah mengalami infeksi pernapasan karena sistem
pertahanan tubuh sudah mulai menurun. Jika dilihat dari gejalanya, kita
dapat mencurigai pasien ini mengalami bronkopneumonia atau
pneumonia. Di mana kedua infeksi pernapasan ini adalah infeksi yang
paling sering mengenai orang lansia.1
Nafsu makan sangat menurun
Nafsu makan sangat menurun ini dapat disebabkan oleh banyak sebab
utamanya pada lansia. Diantaranya, motilitas dan enzim lambung serta
usus yang menurun menyebabkan pengosongan lambung menjadi
lama sehingga selalu merasa kenyang. Penurunan nafsu makan ini
dapat mengakibatkan gangguan nutrisi. Sehingga, dapat dicurigai
bahwa saat ini pasien mengalami malnutrisi. 1
Riwayat penyakit sejak 7 tahun menderita diabetes melitus dengan
minum obat Glibenklamide 5 mg secara teratur
Pada pasien lansia, diabetes melitus dapat menyebabkan berbagai
macam komplikasi. Diantaranya, diabetik retinopati, nefropati,
neuropati, stroke, dan gangguan kardiovaskular lainnya. Dari
anamnesis didapatkan pasien teratur minum obat Glibenklamide 5 mg
sejak 7 tahun terakhir, glibenklamide ini dapat menyebabkan
hipoglikemia utamanya pada pasien lansia, pasien yang mengalami
gangguan ginjal, fungsi jantung, dan penyakit gastrointestinal. Akibat
dari hipoglikemia ini, pasien dapat pusing sehingga meningkatkan
resiko jatuh.2
Tekanan darah tinggi tetapi berobat tidak teratur
Tekanan darah tinggi (Hipertensi) juga dapat menyebabkan jatuh.
Hipertensi ini jika tidak diobati dengan teratur maka akan memberikan
komplikasi stroke, penyakit ginjal kronik (CKD) hingga menjadi gagal
ginjal.3
Rematik (Arthritis)
Rematik sudah dialami sejak 7 tahun lalu. Kemungkinan jenis rematik
yang dialami adalah Gout arthritis dan osteoarthritis. 1
Pernah serangan stroke 3 tahun lalu
Stroke dapat menyebabkan gangguan saraf, untuk akut (hipertensi,
hiperglikemia, gangguan jantung, gangguan respirasi, infeksi dan
sepsis, gangguan ginjal dan hati, perdarahan saluran makan bagian
atas, dan kelebihan cairan elektrolit asam dan basa), untuk kronik
(akibat berbaring terlalu lama, rekurensi strok, gangguan sosial
ekonomi, gangguan psikologik, depresi, dan lain-lain). Karena riwayat
terkena stroke sejak 3 tahun lalu, maka yang dilihat adalah komplikasi
kronik dan kemungkinan adanya gangguan saraf sehingga dapat
menjadi penyebab jatuh dan resiko jatuh berulang. 1
2. Pemeriksaan fisik:
Tekanan darah: 170/90 mmHg
Normalnya, tekanan darah < 120/80 mmHg. Dari hasil pemeriksaan
didapatkan tekanan darah 170/90 mmHg. Hal ini menandakan bahwa
saat ini pasien memang mengalami hipertensi grade 2. 4
Denyut nadi: 92 kali/menit
Normalnya, denyut nadi berkisar 60-100 kali/menit. Dari hasil
pemeriksaan didapatkan denyut nadi 92 kali/menit, hal ini menandakan
bahwa denyut nadi pasien dalam keadaan normal. 5
Frekuensi pernapasan: 30 kali/menit
Normalnya, frekuensi pernapasan berkisar 16-20 kali/menit. Dari hasil
pemeriksaan didapatkan frekuensi pernapasan 30 kali/menit sehingga
dapat dikatakan pasien mengalami takipneu yang berarti sudah ada
tanda akan adanya sesak napas atau kesulitan bernapas. Kesulitan
bernapas ini bisa disebabkan oleh pneumonia. 1,6
Suhu: 37,1oC
Normalnya, suhu badan berkisar 36,5-37,5oC. Dari hasil pemeriksaan
fisik didapatkan suhu pasien 37,1 oC, hal ini menadakan bahwa suhu
pasien dalam keadaan normal.6
Auskultasi paru: terdengar ronkhi basah kasar di seluruh lapangan
kedua paru
Terdengarnya ronkhi basah kasar menunjukkan bahwa pasien sedang
menderita pneumonia (didukung oleh hasil anamnesis). Suara ronkhi
basah terdengar di paru akibat terjadinya inflamasi di paru utamanya
di alveolus dan terdapatnya cairan yang tertinggal di paru akibat
menurunnya kemampuan lansia untuk mengeluarkan lendir. 1
Jantung dalam batas normal, hepar dan limpa tidak teraba
Jantung dalam batas normal menunjukkan bahwa pasien tidak
mengalami gangguan pada jantungnya. Hepar dan limpa tidak teraba
menandakan bahwa tidak terjadi pembesaran pada hepar dan limpa. 1
Tungkai kanan bila digerakkan sangat terhambat akibat nyeri pada
pangkal paha
Tungkai kanan bila digerakkan sangat terhambat akibat nyeri pada
pangkal paha. Hal ini menandakan bahwa terjadi fraktur pada os
femur.1
Edema pada kedua dorsum pedis
Edema pada kedua dorsum pedis ini dapat diakibatkan kurangnya
protein pada tubuh sehingga produksi albumin menjadi menurun dan
terjadi hipoalbuminemia. Akibat dari hipoalbuminemia ini adalah
menurunkan tekanan hidrostatik pada darah sehingga tekanan cairan
menjadi lebih tinggi dibandingkan tekanan osmotiknya. Tekanan
hidrostatik yang tinggi membuat cairan mudah melewati pembuluh
darah masuk ke jaringan intertisial mengakibatkan edema. Edema
terjadi pada dorsum pedis menandakan adanya malnutrisi, gangguan
ginjal, dan malabsorbsi.1
Berat Badan: 40 kg dan Tinggi Badan: 165 cm
Jika hasil berat badan dan tinggi badan dimasukkan ke dalam rumus
IMT didapatkan status gizi pasien di mana saat ini pasien sedang
mengalami gizi buruk (underweight).7
Perhitungan IMT (Indeks Massa Tubuh):
Berat Badan
Tinggi Badan 2
40

( 1,65 )2
kg
14,7
m2 (underweight)

3. Pemeriksaan penunjang:
Pemeriksaan laboratorium:
a. Kadar Hb 10,2 gr%
Normalnya, kadar Hb wanita dewasa itu berkisar 12-16 mg/dL. Dari
hasil yang didapatkan kadar Hb 10,2 gr% menunjukkan bahwa
pasien mengalami anemia.8
b. Leukosit 15.700/mm3
Normalnya, jumlah leukosit berkisar 4.000-10.000/mm3. Dari hasil
pemeriksaan didapatkan jumlah leukosit 15.700/mm 3, hal ini
menunjukkan terjadinya peningkatan kadar leukosit atau
leukositosis yang menandakan bahwa terjadi inflamasi atau infeksi
saat ini.9
c. Gula Darah Puasa (GDS) 158 mg/dl
Normalnya, kadar GDS berkisar 70-99 mg/dL atau < 100 mg/dL.
Dari hasil yang didapatkan GDP pasien 158 mg/dL menandakan
terjadinya peningkatan glukosa darah atau hiperglikemia (> 126
mg/dL). Hiperglikemia ini menandakan bahwa pasien saat ini
mengalami diabetes melitus.10
d. GD2PP (Gula Darah 2 jam Post Prandial) 261 mg/dl
Normalnya, kadar GD2PP berkisar < 140 mg/dL. Dari hasil yang
didapatkan GD2PP pasien 261 mg/dL menandakan terjadinya
peningkatan glukosa darah atau hiperglikemia (> 200 mg/dL).
Hiperglikemia ini menandakan bahwa pasien saat ini mengalami
diabetes melitus.10
e. Ureum 56 mg/dl
Normalnya, kadar ureum berkisar 20-40 mg/dL. Dari hasil yang
didapatkan ureum pasien 56 mg/dL menandakan terjadinya
peningkatan ureum atau uremia. Meningginya kadar ureum ini
menandakan bahwa saat ini pasien mengalami gangguan ginjal
kronik ataupun akut yang sudah menuju ke gagal ginjal.
Peningkatan kadar ureum juga dapat menandakan bahwa saat ini
pasien sedang menderita pneumonia.11
f. Kreatinin 1,3 mg/dl
Normalnya, kadar kreatinin plasma berkisar 0,4-1,1 mg/dL untuk
wanita. Dari hasil yang didapatkan kreatinin pasien 1,3 mg/dL
menandakan terjadinya peningkatan kreatinin. Meningkatnya kadar
kreatinin ini menunjukkan bahwa pasien mengalami gangguan
ginjal kronik ataupun akut dilihat juga dari menurunnya laju filtrasi
glomerulus. Meningginya kadar kreatinin ini juga dapat
menandakan bahwa saat ini pasien sedang menderita pneumonia. 12
Untuk melihat apakah ada gangguan pada laju filtrasi ginjal, maka
digunakan rumus Cockroft-Gault:12
( 140usia ) x berat badan
x 0,85
72 x kreatinin plasma

( 14069 ) x 40
x 0,85
72 x 1,3

25,79 ml/min /1,73 m2 (CKD stage 4)


g. Protein total 5,0 gr/dl
Normalnya, kadar protein total berkisar 6,0-8,0 gr/dL. Dari hasil
yang didapatkan protein total pasien 5,0 gr/dL menandakan
terjadinya penurunan kadar protein atau hipoproteinemia.
Hipoproteinemia ini terjadi jika seseorang mengalami malnutrisi,
malabsorbsi, dan gangguan ginjal.13
h. Albumin 2,4 gr/dl
Normalnya, kadar albumin berkisar 3,5-5,5 gr/dL. Dari hasil yang
didapatkan albumin pasien 2,4 gr/dL menandakan terjadinya
penurunan kadar albumin atau hipoalbuminemia. Hipoalbuminemia
ini dapat terjadi jika seseorang mengalami malnutrisi, malabsorbsi
intestinal, dan sindrom nefrotik. Sehingga, pasien dapat dicurigai
memiliki malnutrisi, malabsorbsi intestinal, dan gangguan ginjal. 14
i. Asam urat 8,6 mg/dl
Normalnya, kadar asam urat berkisar 1,9-7,5 mg/dL untuk wanita.
Dari hasil yang didapatkan asam urat pasien 8,6 mg/dL
menandakan terjadinya hiperurisemia. Hiperurisemia ini dapat
terjadi jika seseorang mengalami gout, gagal ginjal, atau penyakit
ginjal kronik, serta diabetes melitus. Sehingga, pasien dapat
dicurigai memiliki gout, dan gangguan pada ginjal berupa gagal
ginjal dan sindrom nefrotik, serta Diabetes melitus. 15
Pemeriksaan radiologi foto toraks: terlihat perselubungan homogen
pada medial kedua paru
Telihatnya perselubungan homogen pada medial kedua paru
menunjukkan bahwa saat ini pasien sedang menderita pneumonia. 1

Daftar pustaka

1. Darmojo, R. Boedhi dan Martono, H. Hadi. 2014. Buku Ajar Boedhi-Darmojo


Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Jakarta: Badan Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
2. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4548036/. Diakses tanggal
9 Mei 2017
3. http://emedicine.medscape.com/article/241381-overview#a2. Diakses
tanggal 9 Mei 2017
4. https://www.nhlbi.nih.gov/files/docs/guidelines/phycard.pdf. Diakses
tanggal 9 Mei 2017
5. http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/fitness/expert-answers/heart-
rate/faq-20057979. Diakses tanggal 9 Mei 2017
6. http://emedicine.medscape.com/article/2172054-overview. Diakses
tanggal 9 Mei 2017
7. http://www.journalijar.com/uploads/663_IJAR-2570.pdf. Diakses tanggal 9
Mei 2017
8. http://emedicine.medscape.com/article/2085614-overview. Diakses
tanggal 9 Mei 2017
9. http://emedicine.medscape.com/article/2054452-overview. Diakses
tanggal 9 Mei 2017
10.http://emedicine.medscape.com/article/2087913-overview. Diakses
tanggal 9 Mei 2017
11.https://www.fda.gov/downloads/ICECI/Inspections/IOM/UCM135835.pdf.
Diakses tanggal 9 Mei 2017
12.http://emedicine.medscape.com/article/2054342-overview. Diakses
tanggal 9 Mei 2017
13.https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK204/. Diakses tanggal 9 Mei 2017
14.http://emedicine.medscape.com/article/2054430-overview. Diakses
tanggal 9 Mei 2017
15.http://emedicine.medscape.com/article/2088516-overview. Diakses
tanggal 9 Mei 2017

Anda mungkin juga menyukai