Anda di halaman 1dari 5

1.

Kandungan rokok
a. Nikotin
Nikotin pada rokok berasal dari tembakau. Nikotin bisa merusak struktur DNA dan
menyebabkan kanker.
b. Tar
Tar pada rokok bersifat karsinogenik muncul saat rokok dibakar.
c. Sianida
merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak
memiliki rasa. Zat ini merupakan zat yang paling ringan, mudah terbakar,
dan sangat efisien untuk menghalangi pernapasan dan merusak saluran
pernapasan
d. Cadmium
Cadmium yang terhirup akan disimpan pada lapisan ginjal sehingga bisa menyebabkan
kerusakan ginjal.
e. Methanol
f. Asetilenaa
g. Amonia
Amonia bisa menyebabkan pusing akan tetapi juga bisa menyebabkan kecanduan pada
rokok.
h. Formaldehida
Formaldehida adalah bahan kimia untuk mengawetkan mayat.
i. Arsenic
Arsenik merupakan logam yang dapat dengan mudah meracuni darah.
j. Karbonmonoksida
Karbon monoksida merupakan gas beracun yang dapat menempel di sel darah merah dan
mengganggu proses pengangkutan oksigen pada darah sehingga bisa merusak paru-paru
dan berpotensi menyebabkan jantung koroner.
2. Penyakit akibat rokok
a. Penyakit pada mulut
Kerusakan jaringan periodontal akibat merokok, diawali
dengan terjadinya akumulasi plak pada gigi dan gingiva. Tar
yang mengendap pada gigi, selain menimbulkan masalah
secara estetik, juga menyebabkan permukaan gigi menjadi
kasar, sehingga mudah dilekati plak. Akumulasi plak pada
margin gingiva, diperparah dengan kondisi kebersihan mulut
yang kurang baik, menyebabkan terjadinya gingivitis
b. Kanker leher
pembakaran tembakau dapat menghasilkan zat karsinogenik,
Dan gerakan silia asap tembakau dapat membuat untuk
menghentikan atau memperlambat, kemacetan dan edema
mukosa, hiperplasia epitel, penebalan dan metaplasia
skuamosa, secara karsinogenik.
c. Gangreng
Rokok akan lebih difokuskan pada peran nikotin dan karbon
monoksida. Kedua-dua bahan ini, selain meningkatkan kebutuhan
oksigen, juga mengganggu suplai oksigen
Karbon monoksida menimbulkan desaturasi hemoglobin,
menurunkan langsung persediaan oksigen untuk jaringan seluruh tubuh
Karbon monoksida menggantikan tempat oksigen di hemoglobin,
mengganggu pelepasan oksigen dan mempercepat arterosklerosis.
d. Kanker rongga mulut
Iritasi kronis bahan karsinogen tar menyebabkan perubahan
awal struktur dasar epitel mukosa mulut, seperti deskuamasi,
atropi, keratosis, bahkan dapat menyebabkan displasia epitel
yang mengalami keganasan. Kanker rongga mulut diawali
dengan perubahan mukosa yang tidak disertai rasa sakit.
Merokok juga menyebabkan rangsangan pada papila filiformis,
sehingga mengalami hipertrofi. Selanjutnya, hasil pembakaran
rokok yang berwarna hitam kecoklatan mudah dideposit,

sehingga perokok sukar merasakan rasa pahit, asin, dan manis, karena
rusaknya ujung
sensoris dari tastebuds.

3. Cara berhenti merokok


a. Smokers tend to consume more coffee than non-smokers and there is
evidence for a positive relationship between cigarette and coffee
consumption in smokers. Cigarette smoke increases the metabolism of
caffeine, so this association may represent a causal effect of smoking on
caffeine intake.
http://biorxiv.org/content/biorxiv/early/2017/02/08/107037.full.pdf
b. Menyingkirkan hal-hal yang berkaitan dengan rokok dari rumah seperti:
asbak, korek api, bungkus rokok, dan pemantik api
c. aktivitas fisik terbukti mampu mengurangi kecenderungan untuk
menghisap rokok, khususnya di kalangan remaja. Berolahraga selama 30
menit dapat meningkatkan kemungkinan untuk melupakan kebiasaan
merokok.

Rasa sesak yang timbul akibat merokok selama berolahraga ternyata


menimbulkan rasa tidak nyaman. Rasa sesak ini mendorong remaja untuk
mengurangi konsumsi merokok. Konsumsi merokok yang menurun
ternyata menimbulkan rasa lega saat bernafas, yang membantu remaja
menyelesaikan latihan fisiknya.
d. The UB study found that smokers who consumed the most fruit and
vegetables were three times more likely to be tobacco-free for at least 30
days at follow-up 14 months later than those consuming the lowest amount
of fruits and vegetables. These findings persisted even when adjustments
were made to take into account age, gender, race/ethnicity, education,
household income and health orientation.
They also found that smokers with higher fruit and vegetable consumption
smoked fewer cigarettes per day, waited longer to smoke their first
cigarette of the day and scored lower on a common test of nicotine
dependence.

Several explanations are possible, such as less nicotine dependence for


people who consume a lot of fruits and vegetables or the fact that higher
fiber consumption from fruits and vegetables make people feel fuller.
e. Dorongan positif (positive encouragement) berarti memasukkan pikiran
dan perilaku positif dengan perilaku yang diinginkan. Berhenti merokok
dengan mengandalkan kekuatan otak bahwa saat itu juga harus berhenti
merokok. Dengan kata lain, menata ulang pikiran bawah sadar. Caranya
sangat sederhana. Pertama, mengatakan kepada diri sendiri bahwa saya
berhenti merokok dan ingin hidup sehat. Hal ini sebagai afirmasi diri atau
niat. Kalimat yang dikatakan pada diri sendiri itu harus mengandung 3P
yaitu personal, present tense, dan positive. Maksud kalimat itu harus
memakai kata saya (personal) dengan menggunakan struktur waktu saat
ini juga (present tense).

Jadi, jika ingin berhenti merokok, maka jangan menggunakan kata-kata


ingin atau akan, juga harus menggunakan kata-kata positif (positive),
bukan dengan kata-kata tidak atau jangan. Contohnya: saya hidup
sehat. Alam bawah sadarnya lebih menerima kalimat positif seperti itu
daripada dengan kalimat yang menggunakan kata-kata negatif seperti
saya tidak ingin merokok lagi. Setelah itu, bayangkan bahwa niat
tersebut tidak dalam kata-kata, tetapi keinginan itu sudah terjadi dalam
kenyataan. Jangan bayangkan tulisan saya berhenti merokok. Namun,
bayangkan tentang kejadian bahwa saya telah berhenti dan saya mulai
hidup sehat, karena saya tidak merokok. Metode tersebut akhirnya berhasil
dilakukannya dengan baik. Metode dorongan positif ini juga harus didasari
dengan keinginan yang kuat dari diri sendiri.
f. Berhenti merokok berhubungan dengan psikologi, tentukan hal apa saja
yang menjadi pemicu keinginan merokok sehingga bisa mencari cara
untuk menghindarinya. Membuat catatan tentang waktu dan tempat-
tempat yang paling memancing keinginan merokok, dengan begitu bisa
mencari alternatif kegiatan disaat berada di waktu dan tempat tersebut.
Misalnya jika seseorang cenderung merokok setelah makan, pastikan
orang tersebut melakukan sesuatu yang lain setelah makan.
g. Modal utama sukses berhenti merokok adalah niat dan tekad yang kuat
dari perokok itu sendiri. Alasan untuk berhenti merokok adalah factor
kesehatan, organisasi keagamaan, dan keluarga. Faktor kesehatan
berkaitan dengan sakit yang diderita oleh informan, seperti hipertensi,
demam tinggi, batuk-batuk, dan dada terasa nyeri. Faktor organisasi
keagamaan berkaitan dengan organisasi agama yang diikuti informan yang
melarang merokok. Faktor keluarga berkaitan dengan keluarga informan
yang mengikuti jejaknya sebagai perokok.

Anda mungkin juga menyukai