Mengetahui,
Supervisor
dr.Sumarni, Sp.JP.FIHA
1
DAFTAR ISI
2
BAB 1
PENDAHULUAN
sudah didapatkan sejak bayi baru lahir. Manifestasi klinis kelainan ini
bervariasi dari yang paling ringan sampai berat. Pada bentuk yang ringan,
sering tidak ditemukan gejala, dan tidak ditemukan kelainan pada pemeriksaan
klinis. Sedangkan pada PJB berat, gejala sudah tampak sejak lahir dan
Angka kejadian PJB di Indonesia adalah 8 tiap 1000 kelahiran hidup. Jika
jumlah penduduk Indonesia 200 juta, dan angka kelahiran 2%, maka jumlah
struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang dibawa dari lahir yang
pada fase awal perkembangan janin. Ada 2 golongan besar PJB, yaitu non
1.2 Tujuan
Referat ini disusun sebagai salah satu tugas persyaratan mengikuti ujian
3
1.3 Manfaat
4
BAB 2
2.1 Klasifikasi
besar berdasarkan pada ada atau tidak adanya sianosis, yang dapat ditentukan
kelainan yang lebih sederhana dan tunggal sedangkan tipe sianotik biasanya
Penyakit jantung bawaan sianotik terjadi jika sebagian aliran darah balik
sistemik melintas dari jantung kanan ke jantung kiri dan kembalik ke seluruh
2.1.1.1 Definisi
5
sebaliknya. Umumnya congenital dan merupakan kelainan
2.1.1.2 Etiologi
6
secara pasti (idopatik), tetapi ada beberapa faktor yang
b. Ibu alkoholisme
insulin
e. Kembar identik
2.1.1.3 Patofisiologi
7
1. Tekanan lebih tinggi pada ventrikel kiri dan
pulmoner.
2.1.1.4 Klasifikasi
8
(doubly commited subarterial) yang disebut juga tipe
katup pulmonal
interventrikularis.
9
normal, sehingga adanya PJB ini sering ditemukan secara
10
pencetusnya yang ditandai dengan sesak nafas, takikardi,
1. VSD Kecil
parasternal kiri)8
akhir sistolik)9
11
c. Bunyi jantung biasanya normal dan untuk defek
2. VSD Besar
kiri.5
1. Elektrokardiogram (EKG)
sebelah kiri.8
12
2. Foto thorax
kanan.8
2.1.1.8 Komplikasi
ke paru-paru
panas tinggi.
13
ini sudah terjadi biasanya operasi koreksi sudah tidak
2.1.1.9 Tatalaksana
1. VSD kecil
2. VSD sedang
14
Bila pertumbuhan normal,operasi dapat
mengecil.11
permanen
15
paru atau telah terjadi sindrom Eisenmenger, maka
2.1.1.10 Prognosis
50%.5, 11
2.1.2.1 Definisi
16
merupakan salah satu penyakit jantung bawaan (PJB).12
terdilatasi.13
2.1.2.2 Etiologi
17
diabetes melitus, fenilketouria, lupus eritematosus
2.1.2.3 Patofisiologi
18
2.1.2.4 Klasifikasi
venosus ASD)
19
Superior ASD adalah defek antara vena cava superior
20
3. Pirau yang besar dapat menyebabkan murmur mid
ada.
1. Elektrokardiografi
Elektrokardiografi menunjukkan : 14
21
gelombang P negatif di lead III menunjukkan
CTR >0,5)
besarnya pirau.14
22
pulmonalis penuh darah dan melebar, sehingga pulsasi
Gambar
23
membesar dan atrium kiri tidak, dan pembesaran
arteri pulmonal.
2.1.2.8 Komplikasi
sindrom Eisenmenger
2. Emboli paradoxical
2.1.2.9 Tatalaksan
secara medikamentosa. 20
24
keluhan. Prognosis penutupan ASD akan sangat baik
25
2.1.2.10 Prognosis
menyebabkan kematian.21
2.1.3.1 Definisi
26
disebut Duktus Arteriosus Persisten (Persistent Ductus
Arteriosus : PDA).22
pulmonalis tertutup.23
2.1.3.2 Klasifikasi
Perbandingan
Hipertrofi
Tekanan Arteri Saturasi Sirkulasi
Tingkat Ventrikel dan
Pulmonal Oksigen Pulmonal-
Atrium Kiri
Sistemik
27
hipertrofi tetapi masih di Sianosis
biventrikel + daripada
sistemik
A. Tingkat I
B. Tingkat II
28
C. Tingkat III
D. Tingkat IV
29
1. Silent, berupa PDA kecil yang biasanya ditemukan
terdengar bising.
masih reversible.
2.1.3.3 Patofisiologi
30
Oleh karena tekanan aorta yang lebih tinggi, maka
31
Gambar A menunjukkan bagian jantung normal dan aliran darah normal.
yang kaya oksigen dari aorta untuk bercampur dengan darah miskin oksigen di
arteri paru-paru.
2.1.3.4 Etiologi
menutup. 23
jaringan duktus.23
1. PDA kecil
32
2. PDA sedang
batas normal.
3. PDA Besar
pulmonal.
33
3. Machinery murmur yang punctum maksimumnya pada
1. Elektrokardiogram
A. PDA kecil
B. PDA sedang
C. PDA besar
atrium kiri.
A. PDA Kecil
normal.
34
B. PDA Sedang
membesar.
C. PDA Besar
2.1.3.8 Komplikasi
1. Ruptur aorta
2. Eisenmenger
4. Iskemik miokard
5. Hipertensi pulmonal
2.1.3.9 Tatalaksana
35
duktus. Untuk menutup duktus juga dokter dapat
mengandung resiko.24, 25
sebagai berikut:
2.1.3.10 Prognosis
36
pembedahan pada PDA yang besar umumnya berhasil dan
2.1.4.1 Definisi
1. VSD
bilik pada sisi kiri dan dua bilik di sisi kanan yang
37
2. Stenosis Pulmonal
4. Overriding Aorta
38
aorta melekat pada ventrikel kiri. Hal ini
2.1.4.2 Patofisiologi
39
hambatan pada jalan keluar darah di ventrikel kanan akan
2.1.4.3 Etiologi
40
2.1.4.4 Manifestasi Klinis
41
3. Kronik hipoksemia yang disebabkan oleh pirau kanan-
1. Elektrokardiografi
deviation (RAD).
prekordial lateralis
2. Foto Thorax
42
“hitam” terlihat pada pasien ToF dengan atresia
2.1.4.7 Komplikasi
1. Abses serebri
43
menyebabkan abses serebri karena hipoksia,
2. Gagal Jantung
berlangsung lama.27
44
3. Endokarditis
45
4. Polisitemia dan Sindrom Hiperviskositas.
2.1.4.8 Tatalaksana
A. Farmakologi
46
mencegah hypoxic spell selama menunggu koreksi
B. Non-farmakologi
kanan.29
47
Selain itu juga tidak ada arteri koroner yang menyilang
ventrikel kanan.30
48
2.1.4.9 Prognosis
49
DAFTAR PUSTAKA
Pediatri. 2016;2(3):155-62.
Kritis Pada Neonatus. Divisi Kardiologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Unair-
7. Rampengan SH. 2014 Buku Praktis Kardiologi. dr. Cholid Tri Tjahyono
Indonesia. 234 p.
8. Marcdante KJ, Kliegman R, Jenson HB, Behrman RE. 2014 Nelson ilmu
50
10. Fernando R, Koranne K, Loyalka P, Kar B, Gregoric I. Patent ductus
11. Bonow RO, Mann DL, Zipes DP, Libby P. 2011 Braunwald's Heart
Sciences.
13. Putra DP. Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Post Operasi Atrial
14. Ghanie A. Ilmu Penyakit Dalam. In: Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW,
2015. p. 1425.
15. Rojas CA, El-Sherief A, Medina HM, Chung JH, Choy G, Ghoshhajra BB,
16. Adler DH. Atrial Septal Defect Treatment & Management America2017.
2005;2:85-6.
18. Meadow R, Newell SJ. 2005 Lecture notes pediatrica. Jakarta: Erlangga.
51
20. Roebiono PS. Diagnosis dan tatalaksana penyakit jantung bawaan
Available from:
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/poppy.roebiono/material/diagnosisdantatalak
sanapjb-2.pdf.
https://medlineplus.gov/ency/article/000157.htm.
23. Wahab SA. Duktus Arteriosus Patent. Kardiologi Anak: Penyakit Jantung
Kongenital yang Tidak Sianotik. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2006.
p. 69-76.
2006;114(17):1873-82.
26. Kim LK. Patent Ductus Arteriosus (PDA) Treatment & Management
treatment?pa=Allri0hxVhc7XC0TWmpkVArWxhWvKkDwpVYnUT3s0%2Fvdr
H9VgwrRqDLFX%2FuUwix5s7CF3wx2Tu1U792SxywYLg%3D%3D#d13.
28. Bhimji s. Tetralogy of Fallot 2017 [cited 2018 6 maret]. Available from:
https://emedicine.medscape.com/article/2035949-overview#showall.
52
29. Rilantono LI, Baraas F, Karo Karo S, Roebiono PS. 2004 Buku ajar
kardiologi236-7 p.
https://ojrd.biomedcentral.com/articles/10.1186/1750-1172-4-2#sec8.
53